You are on page 1of 27

SISTEM ORGANISASI PENGELASAN

SISTEM ORGANISASI PENGELASAN


Seperti halnya pekerjaan-pekerjaan lain, pengelasan juga memelukan
koordinasi antara pihak-pihak terkait agar dapat berjalan dengan lancar
dan selesai sesuai schedule dengan mutu yang diinginkan.
Pihak-pihak terkait yang berhubunan dengan jalannya proses pengelasan
pada sebuah perusahaan fabrikasi adalah:
1. Departemen Engineering
2. Departemen Produksi
3. Departemen QA/QC

DEPARTEMEN ENGINEERING
1. Membuat disain konstruksi, drawing, specification, dan manufacturing
instruction.
2. Jika disain berasal dari luar, disain tersebut harus direview dan
disesuaikan dengan kondisi bengkel fabrikasi.
3. Drawing yang sudah direview didistribusikan ke Departemen QA/QC,
Departemen Produksi dan client rep untuk dimintakan
masukan/persetujuan.

4. Detail drawing didistribusikan ke Departemen QA/QC dan Departemen


Produksi untuk dimulai proses fabrikasinya.

DEPARTEMEN PRODUKSI
1. Melaksanakan proses fabrikasi, sub assembly dan assembly
berdasarkan gambar-gambar kerja dari Departemen Engineering.
2. Mengatur koordinasi pekerjaan pengelasan di lapangan.
3. Gambar konstruksi dan gambar pengelasan didistribusikan ke
supervisor, selanjutnya supervisor mendistribusikan ke foreman untuk
dikerjakan oleh welder-welder di bawah tanggung jawabnya.
4. Jika welder menemui kesulitan pengerjaan di lapangan akibat
kesalahan gambar disain, mereka melaporkannya kepada foreman,
foreman ke supervisor, kemudian dilaporkan ke Departemen
Engineering untuk dilakukan action perbaikan.
5. Bisa juga didiskusikan dengan QC inspector untuk diputuskan langkah
perbaikannya, mengacu pada gambar revisi terakhir yang dikeluarkan
oleh Departemen Engineering.

DEPARTEMEN QA/QC
1. Melakukan review terhadap gambar, spesifikasi, dan manufacturing
instruction yang diberikan oleh Departemen Engineering.
2. Melakukan verifikasi prosedur pengelasan dan kualifikasi personel yang akan
terlibat di dalam project tersebut. Semua prosedur pengelasan harus
mendapat persetujuan dari pihak-pihak yang terkait dan semua
personel/welder harus lulus kualifikasi mengacu pada standard yang
digunakan.

3. Jika ada personel yang belum dikualifikasi, mereka harus dikualifikasi dengan
mengacu pada WPS yang sudah disetujui.
4. Melakukan pemeriksaan secara terstruktur terhadap kualitas pekerjaan
fabrikasi dan membuat laporan hasil pemeriksaan tersebut.
5. Mendistribusikan laporan hasil pemeriksaan kepada pihak-pihak yang terkait
seperti client rep, authorized inspector, Departemen Produksi untuk
selanjutnya ditindaklanjuti jika ada non conformity.

WPS PQR Scheme


Welder
retest

WPQT

fail

Initial WPS
Parameter
changes

pass

Qualified
Welder

Procedure
Qualification

fail

accepted

Certification
(if required)

Production
WPS
Certified
Welder

PQR

Drawing,
spec, etc

Departemen
QA/QC

Departemen
Engineering

Departemen
Produksi

Supervisor
Drawing,
spec, etc
Foreman

Client Rep.

Welder
Work Piece

You might also like