Professional Documents
Culture Documents
Obat otonom yaitu obat-obat yang bekerja pada susunan syaraf otonom, mulai dari sel syaraf
sampai sel efektor. Obat ini berpengaruh secar spesifik dan bekerja pada dosis kecil. Efek suatu obat
otonom dapat diperkirakan jika respons berbagai organ otonom terhadap impuls syaraf otonom
diketahui.
1.2
2.
3.
4.
1.3
A.
Efek obat golongan ini menyerupai efek yang ditimbulkan oleh aktivitas susunan saraf parasimpatis.
Ada 2 macam reseptor kolinergik:
Penggolongan Kolinergik
Efek Samping
Efek muskarinik: mata hiperemis, miosis kuat, bronkostriksi, laringospasme, rinitis alergika,
salivasi, muntah, diare, keringat berlebih
Efek kelainan sentral: ataksia, hilangnya refleks, bingung, sukar bicara, konvulsi, koma, nafas
Cheyne Stokes, lumpuh nafas.
Efek metabolic, misalnya peningkatan glikogenesis di hati dan otot, lipolisis dn pelepasan asam
lemak bebas dari jaringan lemak.
Efek endokrin, misalnya mempengaruhi efek insulin, rennin dan hormone hipofisis.
Farmakodinamik Adrenergic
Bersifat inotropik
Bronkodilator
Hipertensi
Efek Samping
Efek samping sering kali muncul apabila dosis ditingkatkan atau obat bekerja non selektif (bekerja
pada beberapa reseptor). Efek samping yang sering timbul pada obat-obat adrenergic adalah,
hipertensi, takikardi, palpitasi, aritmia, tremor, pusing, kesulitan berkemih, mual dan muntah.
Tabel Jenis Obat Adrenergik
Adrenergic
Resptor
Dosis
Pemakaian dalam klinik
Epinefrin (adrenalin)
Alfa1, beta1, beta2
Berbeda-beda
D: IV, IM, SK: 0,2-1 ml dari 1:1000
Syok nonhipovalemik, henti jantung, anafilaksis akut, asma akut.
efadrin
Alfa1, beta1, beta2
D: PO: 25-50 mg, t.i.d atau q.i.d
D: SK
Keadaan hipotensi, bronkospasme, kongesti hidung, hipotensi ortoristik.
Norepinefrin (lavarterenol, levophed)
Alfa1, beta1
D: IV: 4 mg, dekstrose 5% dalam 250-500 ml
Syok, merupakan vasokontriktor kuat, meningkatkan tekanan darah dan curah jantung
Dopamine (intropin)
Beta1
Albuterol (proventil)
Beta2
Inhal: 1-2 semprotan, q 4-6 h D: PO: 2-4 mg, t.i.d atau q.i.d
Bronkospasme
Ritodrin (yutopar)
Beta1 (beberapa), beta2
D: PO: 10-20 mg, q 4-6 h, 120 mg/hari
IV: 50-300 /menit
Relaksasi usus
Efek Samping
Mulut kering
Konstipasi sekunder
Retensi urine
Obat-obat Antikolinergik
Nama obat
Dosis
Pemakaian dan pertimbangan
Atropine
D: IM: 0,4 mg
IV: 0,5-2 mg
Pembedahan untuk mengurangi salvias dan sekresi bronchial. Meningkatkan denyut jantung dengan
dosis 0,5 mg
Propantelin (bentyl)
D: PO: 7,5-15 mg, t.i.d atau q.i.d
Sebagai antispasmodic untuk tukak peptic dan irritable bowel syndrome
Skopolamin (hyoscine)
D: PO: 0,5-1 mg, t.i.d atau q.i.d;
IM: 0,3-0,6 mg
Obat preanestesi, irritable bowel syndrome dan mabuk perjalanan.
Isopropamid (darbid)
D: PO: 5 mg, b.i.d
Tukak peptic dan irritable bowel syndrome
Hematropin (isopto hematropin)
Larutan 2-5%, 1-2 tetes
Midriasis dan siklopegia (paralisis otot siliaris sehingga akomodasi hilang) untuk pemeriksaan mata
Siklopentolat (cyclogyl)
Larutan 0,5-2%, 1-2 tetes
Midriasis dan siklopegia untuk pemeriksaan mata
Benztropin (cogentin)
D; PO: 0.5-6 mg/hari dalam dosis terbagi
Penyakit parkison. Untuk mengobati efek samping fenotiazin dan agen antipsikotik lainnya
Biperiden (akineton)
D: PO: 2 mg, b.i.d - q.i.d
Penyakit parkison. Untuk mengobati efek samping fenotiazin dan agen antipsikotik lainnya
Trihesifinidil (artane)
D: PO: 1 mg/hari, dapat dinaikkan sampai 5-15 mg/hari dalam dosis terbagi
Penyakit parkison. Untuk mengobati efek samping fenotiazin dan agen antipsikotik lainnya
1.
- Blocker
Blocker Nonselektif:
Derivat imidazolin (fentolamin dan telazolin) : mengatasi hipertensi, pseudo-obstruksi usus dan
impotensi.
Alkaloid ergot (ergonovin, ergotamine dan ergotoksin) : meningkatkan tekanan darah, untuk
stimulasi kontraksi uterus setelah partus, mengurangi nyeri migren dan untuk pengobatan demensia
senelis.
b.
1 Blocker Selektif:
Derivat kuinazolin (prazosin, terazosin, doksazosin, trimazosin danbunazosin) : untuk
pengobatan hipertensi, gagal jantung kongesif, penyakit vaskuler perifer, penyakit raynaud dan
hipertofi prostat benigna (BPH)
c.
Efek Samping
Hipotensi postural
Kongesti nasal
2.
- Blocker
Jenisnya adalah propanolol yang menjadi prototype golongan obat ini. Sehingga sampai sekarang
semua -blocker baru selalu dibandingkan dengan propanolol.
Efek Samping
Bronkospasme
Gejala putus obat (serangan angina, infark miokard, aritmia ventrikuler bahkan kematian)
3.
Penghambat saraf adrenergic mengambat aktivitas saraf adrenergic berdasarkan gangguan sintesis
atau penyimpanan dan penglepasan neurotransmitor di ujung saraf adrenergic.
b.
Reserpin : sebagai antihipertensi (lebih efektif bila dikombinasikan dengan obat diuretic)
c.
Metirosin : menghambat enzim tirosin hidroksilase, sebagai adjuvant dari fenoksibenzamin
pada pengobatan feokrositoma maligna.
Efek Samping
Diare
Hambatan ejakulasi
Retensi urine
Hidung tersumbat
Odema
A: IM: IV: 1 mg
alfa
D: PO: 1-5 mg, t.i.d; 20 mg/hari
Hipertensi
Propanolol (inderal)
Beta1, beta2
D: PO: 10-20 mg, t.i.d atau q.i.d; dosis dapat disesuaikan
IV: 1-3 mg, dapat diulang bila perlu
Hipertensi, aritmia, angina pectoris, pasca infark miokardium
Nadolol (corgard)
Beta1, beta2
D: PO:40-80 mg/hari, 240 mg/hari
Hipertensi, angina pektoris
Timolol (blocarden)
Beta1, beta2
D: PO:10-20 mg, b.i.d 60 mg/hari
Hipertensi pasca infark miokardium
Meetoprolol (lopressor)
Beta1
D: PO: 100-450 mg, q.i.d; q rata-rata 50 mg b.i.d
Hipertensi, angina, pasca infark miokardium
Atenolol (temormin)
Beta1
D: PO:50-100 mg/hari
Hipertensi, angina
Asebutolol (spectral)
Beta1
D: PO: 200 mg, b.i.d
E.
Obat Ganglion
Reseptornya dikenal sebagai reseptor nikotinik yang sensitive terhadap peghambatan oleh
heksametonium. Atas dasar fakta yang ditemukan diduga bahwa Ach yang dilepaskan saraf
preganglion berinteraksi dengan suatu neuron perantara yang di lepaskan katekolamin.
Zat yang menstimulasi kolinoreseptor di ganglion otonom dapat dibagi 2 golongan. Golongan yang
pertama terdiri dari nikotin dan lobelin. Golongan kedua adalah muskarin, metakolin dan sebagian
antikolinestrase. Sedangkan zat penghambat ganglion juga ada 2 golongan,yaitu golongan yang
merangsang lalu menghambat seperti nikotin dan yang langsung mengambat contohnya
heksametonium dan trimetafan.
1.
Nikotin penting bukan karena kegunaannya dalam terapi tapi tempat kerjanya di ganglion yang
dapat menimbulkan ketergantungan dan bersifat toksik.
Efek Samping
Hipertensi
2.
Dalam golongan ini termasuk heksametonium (C6), pentolinium (C5), tetraetiamonium (TEA),
klorisondamin, mekamilamin, trimetafan.
Efek Samping
Midriasis
Hipotensi ortostatik
Mulut kering
Impotensi
Konstipasi
Keterangan:
D: Dewasa
PO: Peroral
IV: Intra Vena
IM: Intra Muskular