Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Penelitian
merupakan
suatu
usaha
seseorang
untuk
mengisi
dengan
menggunakan
prinsip
berdasarkan
ilmu
pengetahuan.
Untuk memenuhi syarat-syarat tersebut maka diperlukan suatu
rancangan percobaan atau metode penelitian. Rancangan percobaan dapat
diartikan sebagai tes atau serangkaian tes dimana perubahan yang berarti
dilakukan pada variabel dari suatu proses atau sistem sehingga kita dapat
mengamati dan mengidentifikasi alasan-alasan perubahan pada respon output.
Rancangan percobaan diperlukan untuk mendapatkan dan mengusahakan error
dalam percobaan seminimum mungkin serta meredam keragaman yang
mungkin mengacau efek perlakuan. Rancangan percobaan yang dapat
digunakan dalam penelitian antara lain perancangan sistematik dan
perancangan percobaan random. Berdasarkan sumber berupa skripsi yang telah
diperoleh dengan judul Efektivitas Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica
charantia L.) Sebagai Antibakteri Salmonella typhi milik Nina Sakinah,
penelitian yang digunakan yaitu perancangan percobaan random dengan
mengunakan rancangan dasar berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
kemudian data yang diperoleh dapat dianalisis dengan software SPSS.
b.
c.
kemungkinan
mendapatkan
jawaban
yang
kurang
1.2.Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini antara lain :
1. Menganalisa efektifitas buah pare sebagai antibakteri secara statistika
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).
2. Mampu mengambil data dan mengolah data menggunakan SPSS maupun
secara manual.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan
secara acak.
1. Tentukan jumlah perlakukan dan jumlah kelompok
2. Tentukan lokasi percobaan
3. Buat rancangan denah percobaan berdasarkan jumlah perlakuan dan
jumlah ulangan
4. Berdasarkan denah percobaan, laksanakan percobaan di laboratorium
atau di rumah kaca atau di lapang
Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Lakukan pengamatan sesuai dengan rencana
2. Buat tabel analisis data
3. Lakukan analisis data
4. Buat tabel sidik ragam berdasarkan hasil analisis data
5. Berdasarkan tabel sidik ragam, lakukan uji hipotesis dengan
membandingkan F. Hitung dengan F. Tabel
6. Berdasarkan tabel sidik ragam, lakukan uji hipotesis dengan
membandingkan F. Hitung dengan F. Tabel.
Kaidah keputusan yang harus diambil adalah sebagai berikut:
a. Jika F. Hitung > F. Tabel pada taraf 1% ( = 0,01), perbedaan
diantara nilai tengah baris atau kolom atau perlakuan (atau
pengaruh baris atau kolom atau perlakuan) dikatakan berbeda
sangat nyata (pada hasil F. Hitung ditandai dengan dua tanda
**).
b. Jika F. Hitung > F. Tabel pada taraf 5% ( = 0,05) tetapi lebih
kecil daripada F. Tabel pada taraf 1%, perbedaan diantara nilai
tengah baris atau kolom atau perlakuan dikatakan berbeda
nyata (pada hasil F. Hitung ditandai dengan satu tanda *).
c. Jika F. Hitung F. Tabel pada taraf 5% ( = 0,05), perbedaan
diantara nilai tengah baris atau kolom atau perlakuan dikatakan
tidak nyata (pada hasil F. Hitung ditandai dengan tn)
2.2. Pengacakan
Pengacakan adalah suatu proses yang membuat hukum-hukum
peluang dapat ditetapakan sehingga analisis data menjadi sahih. Melalui
pengacakan setiap satuan percobaan mempunyai peluang yang sama untuk
menerima suatu perlakuan. Pengacakan dapat dikerjakan dengan cara undian
(lotere) atau menggunakan tabel angka acak. Jika terdapat suatu percobaan
dengan enam buah perlakuan (P1, P2, P3, P4, P5, P6) dan setiap perlakuan
diulang sebanyak tiga kali. Dengan demikian unit percobaan yang dilibatkan
sebanyak 3 x 6 = 18 unit percobaan. Pengacakan perlakuan dilakukan
langsung terhadap 18 unit percobaan. Sehingga bagan percobaannya dapat
digambarkan sebagai berikut :
b. Jika F hit > F tabel pada peluang F yang lebih besar 0,010, maka
perbedaan pengaruhnya disebut berbeda sangat nyata (highly significant)
dilambangkan dengan **
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
K2
K3
K4
K+
K-
14,25
13
14,25
18,35
30
11,75
12,45
17,25
18
30
10,75
17
18,75
30,75
13,5
12
13,75
30
Jumlah
26
49,7
65,5
68,85
12,75
Rataan
6,50
12,43
16,38
17,21
30,19
Keterangan :
K1
K2
K3
K4
K+
: Kontrol Positif
K-
: Kontrol Negatif
Squares
df
Mean Square
Sig.
421.814
35.870
.000
Intercept
4422.735
4422.735
376.103
.000
Perlakuan
2109.071
421.814
35.870
.000
Error
211.669
18
11.759
Total
6743.475
24
Corrected Total
2320.740
23
Corrected Model
2109.071
Duncan
Konsentrasi
Subset
Ekstrak Buah
Pare
K-
K1
K2
12.4250
K3
15.1250
K4
17.2125
K+
Sig.
.0000
6.5000
30.1875
1.000
1.000
.077
1.000
3.2. Pembahasan
Pembuatan makalah desain analisis eksperimen ini selain bertujuan
untuk memenuhi tugas matakuliah desain analisis eksperimen juga untuk
mempelajari dan melatih bagaimana cara mengambil data, menganalisa data
hasil penelitian menggunakan software SPSS maupun manual dan menarik
kesimpulan dari suatu penelitian.
Berdasarkan data skripsi yang telah diperoleh, hasil analisa SPSS pada
tabel ANOVA menunjukkan hasil F hitung = 35,870 lebih besar dari pada
nilai F tabel yang diperoleh dari ms.excel yaitu sebesar 2,77. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima yang dalam penelitian ini adalah ada salah
satu perlakuan dari ke-enam perlakuan konsentrasi ekstrak buah pare yang
memberikan efektifitas yang lebih sebagai antibakteri dan H0 ditolak dimana
semua perlakuan memberikan efekifitas yag sma sebagai antibakteri. Selain
bisa disimpulkan dari perbandingan besar nilai dari F hitung dan F tabel,
penarikan kesimpulan juga dapat dilakukan denga membandingkan nilai
significant pada tabel ANOVA dengan nilai alfa. Nilai alfa ini terbagi
menjadi 2 yaitu = 0,05 dan = 0,01. Perbandingan ini berbanding terbalik
dengan perbandingan antara F hitung dan F tabel. Jika nilai F hitung lebih
besar dibandingkan F tabel (Fhit > F tabel) maka perbandingan nilai
significant lebih kecil daripada alfa (sig < ) sehingga H1 dapat diterima dan
H0 ditolak. Sedangkan jika nilai F hitung lebih kecil dibandingkan F tabel (F
hitung < F tabel) maka perbandingan nilai significant lebih besar daripada
alfa (Sig > ). Nilai signifikan yang besar menunjukkan besarnya kesalah
yang terjadi dalam penelitian. Namun penelitian yang dilakukan dalam skripsi
ini menghasilkan nilai significant yang lebih kecil dari = 0,05 dan = 0,01
yaitu sebesar 0,00. Hal ini menunjukkan maka H1 dapat diterima dan H0
ditolak. Jika sudah diketahui kesimpulan H1 dapat diterima perlu dilakukan
pengujian lanjut menggunakan uji LSD, Duncan maupun Tukey. Pengujian
lanjut ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan mana yang lebih efektif dari
perlakuan-perlakuan lainnya. Dalam makalah ini uji lanjut yang digunakan
adalah duncan. Dari uji lanjut ini dapat ditentukan superskrip dari masing
perlakuan dan penentuan jumlah bintang yang secara manual dapat diperoleh
dengan membandingkan selisih dengan nilai LSR 5% dan 1%. Jika selisih
lebih kecil dari nilai LSR 5% dan 1% maka superskrip yang diberikan adala
huruf abjad awal misalnya a dan tidak diberi bintang. Jika selisih lebih besar
dari LSR 5% maka diberikan huruf abjad berikutnya misalnya b dan diberi
bintang satu (*). Sedangkan jika selisih lebih besar dari LSR 1% maka
diberikan huruf abjad selanjutnya misalnya c dan diberi bintang dua (**).
Untuk data yang besarnya tidak jauh beda atau sama maka diberi superskrip
dan jumlah bintang yang sama pula. Dalam uji duncan pada makalah ini
menunjukkan efektifitas kontrol positif masih lebih baik dibandingkan
menggunakan ekstrak buah pare dan kontrol negatif.
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Dosen:
ANI ANDRIYATI, M.SI.