You are on page 1of 22

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA


PRODUKTIVITAS

Disusun oleh :
Kelompok : D

Nama

: Arif Dwi Wibowo

(111021019)

Keren Irene Sengke

(111021010)

Muhammad Safri M

(111021027)

LABORATORIUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


Tujuan Umum

: Mahasiswa mampu memahami teoti produktivitas dalam aplikasi ilmu


Teknik Industri.

Tujuan Khusus

: 1. Memahami pengertian produktivitas.


2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi prokdutifitas.
3. Mampu menjelaskan pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas dalam kurva.

1.2 Manfaat Praktikum

Praktikan mampu mengerti tentang materi produktivitas, yang meliputi pengertian,


tujuan, manfaat, faktor-faktor dan materi lain yang berhubungan dengan
produktivitas.

Praktikan mampu berpresentasi dengan baik

Praktikan mampu menjabarkan tentang arti logo produktivitas yang telah di buat

Praktikan mampu menghubungkan teori produktivitas dengan logo

1.3 Peralatan yang digunakan

Logo (produktivitas), ukuran A4

Makalah mengenai produktivitas sesuai logo minimal 4 lembar, spasi 1,5

Bahan presentasi

Alat presentasi

1.4 prosedur Pelaksanaan Praktikum


1. praktikan mengumpulkan makalah dan logo produktivitas (hardcopy dan softcopy)
2. praktikan presentasi tentang logo yang dabawakan dan disesuaikan dengan makalah
3. tanya jawab di depan peserta praktikan

1.5 Tugas Praktikum


1. membuat laporan awal yang mempengaruhi produktivitas yang sesuai dengan logo
dan makalah
2. praktikan menjelaskan pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
3. manfaat apa yang bisa diperoleh dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan
4. berikan saran-saran mengenal praktikum yang telah dilakukan

BAB II
LANDASAN TEORI
Mahasiswa yang kuliah di Teknik Industri, kata produktivitas menjadi penting. Karena
memang output / keluaran dari pembelajaran di kuliah Teknik Industri bertujuan untuk
memahami prinsip produktivitas. Penerapan teknologi, perancangan sistem dan metode baru,
penerapan sistem manajemen yang baru juga nanti akan berujung kepada peningkatan
produktivitas kerja. Produktivitas sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu productivity.
Merupakan gabungan dua kata yaitu product + activity. Adapun artinya merupakan kegiatan
untuk menghasilkan sesuatu (barang atau jasa) yang lebih tinggi atau lebih banyak.

Konsep dari Produktivitas merupakan perbandingan dari output terhadap input.


Semakin tinggi tingkat produktivitasnya berarti semakin banyak hasil (output) yang ia capai.
Adapun unsur dari produktivitas yaitu efisensi, efektivitas dan kualitas.

2.1 Pengertian Produktivitas


Produktivitas mengandung pengertian filosofis, definisi kerja dan teknis
operasional, secara filosofis. Produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap
mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan hari ini
harus lebih baik dari kemarin, dan mutu kehidupan besok harus lebih baik dari
hari ini. Pandangan hidup dan sikap mental yang demikian akan mendorong manusia
untuk tidak cepat merasa puas dan akan terus meningkatkan kemampuan kerjanya.
Definisi produktivitas kerja merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai
(keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang digunakan per satuan
waktu, definisi kerja ini mengandung cara atau metode pengukuran, walaupun secara
teori dapat dilakukan tetapi secara praktek sukar dilaksanakan, terutama karena
sumber daya masukan yang dipergunakan umumnya terdiri dari banyak macam dan
proporsi yang berbeda.
Dari beberapa pendapat bahwa produktivitas adalah suatu perbandingan antara
hasih keluaran dengan hasil masukan. Keefektifan dapat dilihat dari beberapa faktor
masukan yang dipakai dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Sedangkan
produktivitas kerja yaitu jumlah produksi yang dapat dihasilkan dalam waktu tertentu.

Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun
fisik dengan masukan yang sebenarnya (ILO, 1979). Greenberg yang dikutip oleh Sinungan
(1985) mengartikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada
waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.
Pengertian lain produktivitas adalah sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi
barang-barang atau jasa-jasa: Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik
terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang.
Produktivitas juga diartikan sebagai :
a.

Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

b.

Perbedaan antara

kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang

dinyatakan dalam satu-satuan (unit) umum.


Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat
dihitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam kerja orang.

Dalam berbagai referensi terdapat banyak sekali pengertian mengenai produktivitas,


yang dapat kita kelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain ialah ratio dari
pada apa yang dihasilkan (out put) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input).
b.

Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari pada kemarin, dan hari
esok lebih baik dari hari ini.

c. Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial,
yakni: investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset;
manajemen; dan tenaga kerja.

Disamping ketiga pengertian tersebut dalam doktrin pada konferensi Oslo, 1984,
tercantum definisi umum produktivitas semesta yaitu:
Produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk
menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan
menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit.

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang


efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktivitas untuk menggunakan
sumber-sumber secara efisien, dam tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. Produktivitas
mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya manusia dan keterampilan,
barang modal teknologi, manajemen, informasi, energi, dan sumber-sumber lain menuju
kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup untuk seluruh masyarakat, melalui
konsep produktivitas semesta total.
Produktivitas mempunyai pengertiannya lebih luas dari ilmu pengetahuan, teknologi
dan teknik manajemen, yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang timbul dari
motivasi yang kuat dari masyarakat, yang secara terus menerus berusaha meningkatkan
kualitas kehidupan.
2.2 Konsepsi Produktivitas
Peningkatan produktivitas dan efisiensi merupakan sumber pertumbuhan utama untuk
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Sebaliknya, pertumbuhan yang tinggi dan
berkelanjutan juga merupakan unsur penting dalam menjaga kesinambungan peningkatan
produktivitas jangka panjang. Dengan demikian, pertumbuhan dan produktivitas bukan dua
hal yang terpisah atau memiliki hubungan satu arah, melainkan keduanya adalah saling
tergantung dengan pola hubungan yang dinamis, tidak mekanistik, non linear dan kompleks.
Secara

makro,

sumber

pertumbuhan

dapat

dikelompokkan

kedalam

unsur

berikut:.Pertama, peningkatan stok modal sebagai hasil akumulasi dari proses pembangunan
yang terus berlangsung. Proses akumulasi ini merupakan hasil dari proses investasi.Kedua,
peningkatan jumlah tenaga kerja juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi.Ketiga,

peningkatan produktivitas merupakan sumber pertumbuhan yang bukan

disebabkan oleh peningkatan penggunaan jumlah dari input atau sumber daya, melainkan
disebabkan oleh peningkatan kualitasnya. Dengan jumlah tenaga kerja dan modal yang sama,
pertumbuhan output akan meningkat lebih cepat apabila kualitas dari kedua sumber daya
tersebut meningkat.
Walaupun secara teoritis faktor produksi dapat dirinci, pengukuran kontribusinya
terhadap output dari suatu proses produksi sering dihadapkan pada berbagai kesulitan.

Disamping itu, kedudukan manusia, baik sebagai tenaga kerja kasar maupun sebagai manajer,
dari suatu aktivitas produksi tentunya juga tidak sama dengan mesin atau alat produksi
lainnya. Seperti diketahui bahwa output dari setiap aktivitas ekonomi tergantung pada
manusia yang melaksanakan aktivitas tersebut, maka sumber daya manusia merupakan
sumber daya utama dalam pembangunan.
Sejalan dengan fenomena ini, konsep produktivitas yang dimaksud adalah
produktivitas tenaga kerja. Tentu saja, produktivitas tenaga kerja ini dipengaruhi,
dikondisikan atau bahkan ditentukan oleh ketersediaan faktor produksi komplementernya
seperti alat dan mesin. Namun demikian konsep produktivitas adalah mengacu pada konsep
produktivitas sumber daya manusia.
Secara umum konsep produktivitas adalah suatu perbandingan antara keluaran (out
put) dan masukan (input) persatuan waktu. Produktivitas dapat dikatakan meningkat
apabila:1.
sama.2.

Jumlah produksi/keluaran meningkat dengan jumlah masukan/sumber daya yang


Jumlah produksi/keluaran sama atau meningkat dengan jumlah masukan/sumber

daya lebih kecil dan,3.

Produksi/keluaran meningkat diperoleh dengan penambahan

sumber daya yang relatif kecil (soeripto, 1989; Chew, 1991 dan pheasant, 1991).
Konsep tersebut tentunya dapat dipakai didalam menghitung produktivitas disemua
sektor kegiatan. Menurut Manuaba (1992a) peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan
menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan sumber daya
manusia (do the right thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right).
Dengan kata lain bahwa produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan
efektifitas kerja secara total.
2.3 Peningkatan Produktivitas Kerja
Sebuah perusahaan atau sistem produksi lainnya menerapkan kombinasi kebijakan,
rencana sumber-sumber dan metodenya dalam memenuhi kebutuhan dan tujuan khususnya.
Kombinasi-kombinasi kebijakan ini dituangkan melalui dan dengan bentuan faktor-faktor
produktivitas internal dan eksternal. Pada tingkat perusahaan, faktor-faktor tersebut hampir
seluruhnya direflesikan dalam sumber pokok, yakni: manusia dan bahan-bahan atau melalui
:

Sumber manusia.
Energi sumber mineral

Tenaga Kerja
Manajemen dan organisasi
Modal pokok, bahan mentah
Pengaruh faktor-faktor seperti pendidikan dan latihan terlihat pada keahlian dan sikap
pekerja. Kemajuan teknologi dan litbang jika direalisasikan pada tingkat perusahaan hanyalah
melalui tenaga kerja trampil, perlengkapan serta manajemen yang lebih baik, dengan kata lain
melalui sumber-sumber manusia dan material. Faktor-faktor lingkungan seperti siklus
perdagangan, ekonomi skala serta kondisi melalui tenaga kerja (pekerja lapangan dan pekerja
kantor tata usaha maupun manajemennya) dan modal.
Jadi peningkatan produktivitas terutama berkaitan dengan tiga jenis sumber:
modal (Perlengkapan, material, energi, tanah dan bangunan)
Tenaga kerja.
Manjemen dan organisasi.
1. Perlengkapan, Material, Dan Tenaga/Energi
Sebuah perbandingan dari hasil perjam kerja manusia melalui waktu dipengaruhi
oleh volume, variasi dan hasil tahunan modal tetap. Kualitas, unsur peralatan serta tingkat
keseragamannya seringkali berat timbangannya dalam mengukur produktivitas organisasi.

Pada umumnya metode-metode perintah kerja untuk penggunaan yang lebih


baik dari peralatan, dapat disarankan:
Pemilihan daya guna peralatan yang cocok.
Penjadwalan daya guna mesin.
Pengaturan pelayanan dan perawatan mesin.
Melatih dan memberikan pelajaran pada pekerja operasional.

Faktor pertumbuhan produktivitas yang sangat penting adalah material dan


tenaga. Penggunaan bahan baku yang terbuang rata-rata mencapai sekitar 40% dari biaya
produksi nasional secara keseluruhan, jika kita mempertimbangkan tenaga maupun bahan
baku, maka gambaran ini meningkat dalam jumlah yang besar.
Latihan operator yang sedikit, penataan yang kurang baik serta ruang gedung
yang tidak cukup, dapat memperburuk masalah penanganan bahan-bahan dan mengarah
kepada perubahan gerak dan berakibat.

Tujuan yang paling penting haruslah dengan merancang metode-metode untuk


memproduksi jumlah hasil produksi yang sama dengan energi material yang sedikit serta
mengganti material maupun alat-alat dengan biaya lebih rendah atau mungkin lebih
memproduksi barang lebih dari jumlah bahan yang sama.

Menngkatkan produtivitas juga tegantung pada pemilihan bahan-bahan maupun


daya guna secara optimal. Setiap material mempunyai harga dan kualitas sendiri yang
pemilihan yang tepat akan mempengruhi produkitivitas.
2. Angkatan Kerja
Salah satu area potensial tertinggi dalam peningkatan produktivitas adalah
mengurangi jam kerja yang tidak efektif. Lamanya buruh bekerja, dan proporsi
penempatan waktu yang produktif sangat tergantung kepada cara pengaturan, latihan,
pengaturan dan motivasinya.

a. Struktur Waktu Kerja


Analisa dan studi yang berhati-hati terhadap semua komponen dan penggunaan
waktu

yang tidak efektif

menyebabkan manajemen dan pengawasan mampu

mengurangi sebab-sebab utama dari kerugian waktu serta membantu merencanakan


teknik-teknik peningkatan produktivitas bagi kepentingan individu atau kelompok
pelaksanaan.

b. Peningkatan Efektifitas Dari Waktu Kerja

Masalah berikutnya adalah cara melaksanakan teknik peningkatan produktivitas


menggunakan manajemen, penambahan material, perencanaan dan organisasi kerja yang
lebih baik, latihan dan pendidikan, kepuasan tugas serta faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kualitas tenaga kerja maupun memanfaatkan cadangan-cadangan.

Kesempatan utama dalam meningkatkan produktivitas manusia terletak pada


kemampuan individu sikap individu dalam bekerja serta manajemen maupun organisasi
kerja dengan kata lain, dalam mengkaji produktivitas pekerja individual paling sedikit
kita harus menjawab dari pertanyaan pokoknya: mampukah buruh bekerja lebih baik dan
tertarikkah pekerja untuk bekerja lebih giat?

Untuk menjawab kita harus mengecek dua kelompok syarat bagi produktivitas
perorangan yang tinggi.
Yang pertama sedikitnya meliputi:

Tingkat pendidikan dan keahlian.

Jenis teknologi dan hasil produksi.

Kondisi kerja.

Kesehatan, kemampuan fisik dan mental.

Kelompok kedua mencakup:

Sikap (terhadap tugas), teman sejawat dan pengawas).

Keaneka ragaman tugas.

Sistem insentif (sistem upah dan bonus).

Kepuasan kerja keamanan kerja.

Kepastian pekerjaan.

Perspektif dari ambisi dan promosi.


Jadi setiap tindakan perencanaan peningkatan produktivitas individual paling

sedikit mencakup tiga tahap berikut ini:


1.

Mengenai faktor makro utama bagi peningkatan produktivitas.

2.

mengukur pentingnya setiap faktor dan menentukan prioritasnya.

3.

merncanakan sistem tahap-tahap untuk meningkatkan kemampuan pekerja


dan memperbaiki sikap mereka sebagai sumber utama produktivitas.

c. Insentif (Perangsang)
Yang paling penting, program peningkatan produktivitas yang berhasil itu ditandai
dengan adanya andil yang luas dari keuangan dan tunjangan-tunjangan lain diseluruh
organisasi. Setiap pembayaran kepada perorangan harus ditentukan oleh andilnya bagi
produktivitas, sedangkan kenaikan pembayaran harus dianugerahkan teruatama berdasarkan
hasil produktivitas.

Untuk menjadi seorang motivator yang efektif pemberian bonus haruslah


dihubungkan secara langsung dengan tujuan pencapaian malalui cara yang sederhana
mungkin, sehingga penerima segera dapat mengetahui berapa rupiah yag dia peroleh dari
upayanya. Bentuk pemberian bonus yang berorientasi pada penampilan adalah proyek
pemberian bonus, dimana hasil kerja yang baik segera diberi hadiah dengan bonus yang
sesuai. Hal tersebut lebih aktif dibandingkan menunggu berapa bulan tanpa pemberitahuan
yang nyata sampai saat pemberian bonus diakhir tahun ketika suasana semua menrima akan
membuang semua pengaruh motivasi selama tahun berjalan.

Penghargaan serta penggunaan motivator yang tepat akan menimbulkan suasana


kondutif atau berakibat kepada produktivitas yang lebih tinggi. Semua itu mencakup sistem
pemberian insentif dan usaha-usaha manambah kepuasab kerja melalui sarana yang beraneka
macam.

Guna mencapai efisiensi, produktivitas karyawan sangat diperlukan. Peningkatan


produktivitas dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lain (Ravianto, 1986):

a. Peningkatan pendidikan
Pendidikan dan latihan menambah pengetahuan dan ketrampilan kerja. Latihan
dapat dilakukan di dalam maupun di luar pekerjaan. Latihan yang dilakukan umumnya
bersifat formal.

b. Perbaikan penghasilan dan pengupahan


Perbaikan pengupahan pada akhirnya akan dapat menjamin perbaikan gizi dan
kesehatan. Kekurangan gizi masyarakat bukan saja menghambat pertumbuhan anak-anak
tetapi juga secara langsung mempengaruhi produktivitas karyawan. Rendahnya tingkat
pendapatan menyebabkan seseorang tidak dpat memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan,
pakaian, perumahan dan kesehatan yang memadai, yang lebih lanjut menyebabkan
produktivitas yang rendah.

c. Pemilihan teknologi sarana pelengkap untuk berproduksi


Seseorang yang menggunakan peralatan yang lengkap dan sempurna lebih tinggi
produktivitasnya dibanding dengan orang yang menggunakan peralatan yang lebih sederhana.

d. Peningkatan kemampuan pimpinan


Kemampuan dan tingkat produktivitas kerja yang tinggi dari karyawan tidak ada
begitu saja jika tidak didukung oleh pimpinan yang kreatif dan partisipatif. Untuk itulah pihak
manajemen sangat diperlukan partisipasinya.

2.4 Faktor-Faktor Produktivitas Kerja

Menurut Sinungan beberapa faktor yang mempengaruhi Produktivitas Kerja


secara umum ada 8 faktor yaitu :
1) Kebutuhan Manusia, yang meliputi kuantitas, tingakt keahlian, latar belakang,
kebudayaan dan pendidikan, kemampuan, sikap, minat, struktur pekerjaan,
keahlian dan umur.
2) Modal, yang terdiri dari modal tetap (mesin, alat-alat) dan pemilihan teknologi
sarana pelengkap untuk berproduksi. Seseorang yang menggunakan peralatan yang
lengkap dan sempurna lebih tinggi produktivitasnya dibanding dengan orang yang
menggunakan peralatan yang lebih sederhana.
3) Metode atau proses, baik tata ruang tugas, penanganan bahan baku penolong dan
mesin, perencanaan dan pengawasan produksi, pemeliharaan melalui pencegahan,
teknologi yang memakai cara alternatif.

4) Produksi, yang meliputi : kuantitas, kualitas, ruangan produksi, struktur


campuran, dan spesial produksi.
5) Lingkungan Organisasi (internal) berupa : organisasi dan perencanaan, system
manajemen, kondisi kerja (fisik), iklim kerja (sosial), tujuan perusahaan dan
hubungannya

dengan

tujuan

lingkungan,

system

insentif,

kebijaksanaan

personalia, gaya kepemimpinan dan ukuran perusahaan (ekonomi skala).


6) Lingkungan Negara (eksternal) seperti : kondisi ekonomi dan perdagangan
struktur sosial dan politik, politik, struktur industri, tujuan pengembangan jangka
panjang, pengakuan atau pengesahan, kebijaksanaan ekonomi pemerintah
(perpajakan dan lain-lain), kebijakan tenaga kerja, energi, kebijakan pendidikan
dan latihan, kondisi iklim dan geografis serta kebijakan perllindungan lingkungan.
7) Lingkungan Internasional (regional) yang terdiri dari : kondisi perdagangan
dunia, masalah-masalah perdagangan internasional spesialisasi internasional,
kebijakan migrasi tenaga kerja, dan standar tenaga kerja.
8) Umpan Balik, yaitu informasi yang ada hubungannya dengan timbal balik
masukan (input) dan hasil (output) dalam perusahaan, antara perusahaan dengan
ruang lingkup negara (internasional).

Salah satu aspek penting di dalam meningkatkan kemampuan serta pemanfaatan


kemampuan serta pemanfaatan sumber-sumber yang relatif terbatas adalah mempergunakan
sumber-sumber tersebut seefisien mungkin. Penggunaan sumber seefisien mungkin akan
cenderung kearah peningkatan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas = Output/input,
sedangkan output sendiri dapat berupa hasil dari tujuan yang dicapai, input diperoleh dari
resource (sumberdaya) yang diperoleh midalnya waktu, bahan baku, mannusia, mesin, uang,
dll.
Banyaknya faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, baik yang berhubungan
tenaga kerja maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan
pemerintah secara keseluruhan.

Menurut balai pengembangan produktivitas daerah yang dikutip oleh Soedarmayanti


bahwa ada enam faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja, adalah :

1. Sikap kerja, seperti : kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift work) dapat
menerima tambahan tugas dan bekerja dalam suatu tim
2. Tingkat keterampilan yang ditentukan oleh pendidikan latihan dalam manajemen
supervise serta keterampilan dalam tehnik industri
3. Hubungan tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin dalam usaha bersama
antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas melalui
lingkaran pengawasan mutu (Quality control circles)
4. Manajemen produktivitas, yaitu : manajemen yang efesien mengenai sumber dan
sistem kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas
5. Efesiensi tenaga kerja, seperti : perencanaan tenaga kerja dan tambahan tugas.
6. Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko, kreativitas dalam
berusaha, dan berada dalam jalur yang benar dalam berusaha
Disamping hal tersebut terdapat pula berbagai faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja, diantaranya adalah :
1. Sikap mental, berupa
1. Motivasi kerja
2. Disiplin kerja
3. Etika kerja
2. Pendidikan
Pada umumnya orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan mempunyai
wawasan yang lebih luas terutama penghayatan akan arti pentingya produktivitas
dapat mendorong pegawai yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif
3. Keterampilan
Pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil, maka akan lebih
mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Pegawai akan lebih
menjadi terampil apabila mempunyai kecakapan (Ability) dan pengalaman
(Experience) yang cukup.

4. Manajemen
Pengertian manajemen ini berkaitan dengan sistem yang dikaitkan oleh
pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta mengendalikan staf/bawahannya.
Apabila manajemennya tepat akan menimbulkan semangat yang lebih tinggi sehingga
dapat mendorong pegawai untuk melakukan tindakan yang produktif.
5. Hubungan industrial pancasila
Dengan penerapan hubungan industrial pancasila, maka akan :
1.

Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja secara


produktif sehingga produktifitas meningkat.

2.

Menciptakan hubungan kerja yang serasi dinamis sehingga menumbuhkan


partisipasi dalam usaha meningkatkan produktivitas.

3.

Menciptakan

harkat

dan

martabat

pegawai

sehingga

mendorong

diwujudkannya jiwa yang berdedikasi dalam upaya peningkatan produktivitas.


6. Tingkat penghasilan
Apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat menimbulkan konsentrasi
kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
produktivitas.
7. Jaminan sosial
Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu organisasi kepada pegawainya
dimaksudkan untuk menigkatkan pengabdian dan semangat kerja. Apabila jaminan
sosial pegawai mencukupi maka akan dapat menimbulkan kesenangan bekerja.
Sehingga mendorong pemanfaatan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan
produktivitas kerja.

8. Lingkungan dan iklim kerja


Lingkungan dan iklim yang kerja yang baik akan mendorong pegawai akan
senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan
dengan lebih baik menuju kearah peningkatan produktivitas.
9. Sarana produksi
Mutu sarana produksi sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas.
Apabila sarana produksi yang digunakan tidak baik kadang-kadang dapat
menimbulkan pemborosan bahan yang dipakai.
10. Teknologi
Apabila teknologi yang dipakai tepat dan tingkatannya maka akan
memungkinkan
1.

Tepat waktu dalam penyelesaian proses produksi

2.

Jumlah produksi yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu

3.

Memperkecil terjadinya pemborosan bahan sisa

Dengan memperhatikan hal termaksud, maka penerapan teknologi dapat mendukung


peningkatan produktivitas.
11. Kesempatan berprestasi
Pegawai

yang

bekerja

tentu

mengharapkan

peningkatan

karir

atau

pengembangan potensi yang pribadi yang nantinya akan bermanfaat baik bagi dirinya
maupun bagi organisasi. Apabila terbuka kesempatan untuk berprestasi, maka akan
menimbulkan psikologis untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang
dimiliki untuk meningkatkan produktivitas kerja.

BAB III
PENGUMPULAN DATA

BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
4.1 Pembahasan Logo
Berdasarkan pengumpulan data yang berupa logo, dapat dijabarkan beberapa
hal tentang produktivitas yang sesuai dengan logo tersebut. Hal tersebut antara lain :
Kerja keras adalah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Bekerja keras penting karena untuk meningkatkan produktivitas kita harus
meningkatkan kinerja untuk meraih yang akan kita raih dan mengembangkan cara
yang kita gunakan. Tidak cukup hanya berjalan, tapi kita harus berlari jika ingin
meraih impian.
Memanfaatkan kesempatan yang ada. yaitu memanfaatkan segala kesempatan untuk
mnghasilkan keuntungan yang maksimal.
Pioritaskan tugas, tentukan jenis pekerjaan yang harus Anda kerjakan pertama kali.
Dengan membuat skala prioritas, pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan.
Fokus pada pekerjaan, singkirkan segala hal yang bisa menganggu aktivitas bekerja
Anda. Kunci utama pekerjaan cepat terselesaikan adalah kemampuan untuk fokus saat
melakukannya.
Memanfaatkan waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses perbuatan atau
keadaan berlangsung atau berada.Waktu merupakan salah satu faktor penting di dalam
meningkatkan produktivitas. Manajemen waktu yang baik adalah dengan membuat
data aktifitas atau pekerjan dan menentukan skala prioritas dari setiap pekerjaan
tersebut. Manajemen waktu yang baik akan menghasilkan produktivitas yang
maksimal. Dan perlu di tanamkan bahwa waktu adalah uang.

4.2 Tugas praktikum


4.2.1

Pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas :


Meningkatkan produktivitas dengan metode kerja yang baik dan benar.
Mengefisienkan waktu dalam produksi.
Kepuasan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan.

Mengoptimalkan modal dengan sebaik-baiknya.

4.2.2

Manfaat praktikum :
Praktikan mampu mengerti tentang materi produktivitas, yang meliputi
pengertian, tujuan, manfaat, faktor-faktor dan materi lain yang berhubungan
dengan produktivitas.
Praktikan mampu berpresentasi dengan baik
Praktikan mampu menjabarkan tentang arti logo produktivitas yang telah di
buat
Praktikan mampu menghubungkan teori produktivitas dengan logo

4.2.3 Saran-saran mengenai praktikum yang telah dilakukan :


Pada saat memulai praktikum lebih tepat waktu.
Praktikan harus lebih matang dalam penguasaan materi yang akan di
sampaikan.
Buat suasana praktikum lebih nyaman agar praktikan lebih menikmati
praktikum yang dilaksnakan.

BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dikerjakan, praktikan dapat menyimpulkan bahwa
beberapa hal tentang produktivitas yang sesuai dengan logo yang dipresentasikan yaitu : Kerja
keras, memanfaatkan kesempatan yang ada, pioritaskan tugas, fokus pada pekerjaan,
memanfaatkan waktu.

DAFTAR PUSTAKA
Modul Produktivitas, praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja.
Hamidum's Weblog.htm
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-produktivitas-kerja-menurut.html
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-produktivitas-kerja-menurut.html

LAMPIRAN

You might also like