Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
STAFFING
A. LATAR BELAKANG
Organisasi pada dasarnya merupakan kerjasama dua orang atau
lebih dalam rangka mencapai tujuan. Menurut Sutarto (dalam Usman,
2009:146) organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian kerja,
dan sistem kerja sama atau sistem sosial. Defenisi yang dikemukakan
Sutarto menekankan kepada tiga hal yaitu (1) adanya kumpulan orang,
(2) ada proses pembagian kerja antara orang-orang tersebut, dan (3)
ada sistem kerjasama atau sistem sosial di antara orang-orang
tersebut.
Dalam mencapai tujuannya, organisasi memerlukan berbagai
macam sumber daya. Mulai dari sumber daya manusia, peralatan,
mesin, keuangan, dan sumber daya informasi. Setiap sumber daya
memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Sebagai suatu sistem,
sumber daya-sumber daya tersebut akan berinteraksi dan saling
bekerja sama sehingga tujuan dapat tercapai dengan efektif dan
efisien.
Sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya yang ada
dalam organisasi memegang peranan yang penting dalam keberhasilan
pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia menggunakan
sumber daya-sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi dalam
rangka mencapai tujuan. Mesin-mesin berteknologi canggih sekalipun
tidak
akan
ada
artinya,
jika
sumber
daya
manusia
yang
kualitas
sumber
daya
menterjemahkannya
manusia
menjadi
yang
informasi
ada
yang
tidak
mampu
berguna
bagi
ini
dapat
disejajarkan
dengan
konsep
tenaga
kerja
yang
diandalkan
tidak
melakukan
yang
terbaik,
(4)
pimpinan
media
massa,
para
birokrat
di
lingkungan
yang
ada
pada
umumnya,
seperti
perencanaan,
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan staffing
2. Bagaimanakan proses staffing dilaksanakan ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian staffing
2. Untuk mengetahui proses pelaksanaan staffing
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN STAFFING
Menurut R. Duane dan J. Clifton (1989;p. 239) staffing merupakan
proses formal dari memastikan bahwa organisasi mempunyai sumber
daya berijazah atau memenuhi syarat untuk mendekati tujuan, dan
mewakili sumber hidup dari setiap perusahaan.
Menurut Jhon (1984) staffing dapat diartikan sebagai suatu proses
untuk mengisi pekerjaan dengan orang yang tepat. Hal inimerupakan
bagian daritugas manajer organisasi. Dan ini merupakan seni dari
penempatan orang-orang yang berijazah atau memenuhi syarat dan
antusias ke dalam posisi jabatanpekerjaan yang ditawarkan.
Menurut T. Hani Handoko (2003 ; 233) penusunan personalia
(staffing) adalah fungsimanajemen yang berkenaan dengan penarikan,
penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota
organisasi.
Yang dimaksud dengan staffing adalah satu fungsi manajemen yang
dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan
personaliaan oraganisasi dengan orang-orang yang tepat dalam posisiposisi tepat dan pada waktu yang tepat sejak dari merekrut tenaga kerja,
pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi
daya guna maksimal kepada organisai
Staffing adalah suatu proses yang berhubungan dengan rekrutmen,
seleksi, dan orientasi atau sosialisasi serta penempatan pegawai baru
melalui mana organisasi tersebut memenuhi atau mengisi sumber daya
manusia dari tingkat manajer hingga karyawan.
Staffing dan organizing sangat erat hubungannya. Organizing yaitu
berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan
yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing
berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan memangku
B. PROSES STAFFING
Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya
manusia (SDM). Orang orang yang memberikan tenaga, bakat, tenaga,
kreatifitas, bakat, dan usaha mereka kepada organisasi. Manajemen
sumber daya manusia yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan
kontribusi yang cukup besar dalam usaha mencapai sasaran organisasi
atau perusahaan.
Berdasarkan
asal
katanya,
merupakan
bermakna
mengurus,
mengatur,
manajemen
bentuk
berasal
dari
kata
melaksanakan,
dan
kerja
dari
yang
mengelola,
B.1
Serangkaian
kegiatan
Sumber
daya
Manusia
(SDM) adalah
yang
dilakukan
untuk
mengantisipasi
E.
Sikula
(1981;145)
mengemukakan
peramalan,
pengembangan,
pengimplementasian
dan
SDM
merupakan
proses
analisis
dan
B.1.2
B.1.3
manusia (SDM):
1. Kepentingan Individu
2. Kepentingn Organisasi
3. Kepentingan Nasional
B.1.4
dapat
disesuaikan
dengan
kebutuhan
perorangan
yang
B.1.5
1. Harus
mengetahui
secara
jelas
masalah
yang
akan
direncanakannya
2. Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang
SDM.
3. Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis,
organisasi dan situasi persediaan SDM.
4. Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa
mendatang.
5. Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa
depan
6. Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan
pemerintah
B.1.6
B.1.7
dilakukan dengan
rencana
kepada
para
karyawan
untuk
direalisasikan.
Metode PSDM ,dikenal atas metode nonilmiah dan metode
ilmiah. Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya
didasarkan atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari
perencanaanya saja.Rencana SDM semacam ini risikonya cukup
besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.Akibatnya timbul mismanajemen dan
pemborosan yang merugikan perusahaan.
Metode ilmiah diartikan bahwa PSDM dilakukan berdasarkan
atas hasil analisis dari data, informasi, dan peramalan (forecasting)
dari perencananya.Rencana SDM semacam ini risikonya relative kecil
karena segala sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.
B.1.8
10
B.1.1
11
B.1.2
Menganalisis Pekerjaan
Perencanaan
SDM
merupakan
proses
analisis
dan
informasi
mengembangkan
dalam
organisasi,
rangka
recruitment,
mendesain
manajemen
atau
kinerja,
aktivitas
untuk
mengkaji,
mempelajari,
mengumpulkan,
12
B.1.3.
13
biasanya
tidak
dilakukan
bersamaan
dengan
metode
14
15
B.2
PENARIKAN (RECRUITMENT)
B.2.1
Definisi Recruitment
Recruitment
Handoko
(pengadaan
karyawan)
Requitment(1997;Manajemen)
adalah
Menurut
Hardi
Suatu
proses
Musanif
Requitment
adalah:
Usaha
untuk
Henry
Simamora
(1997:212)
Rekrutmen
kerja
dengan motivasi,
kemampuan,
keahlian,
dan
16
mana
hasilnya adalah
contoh
yang
baik
bagi
karyawan
lain
dan
17
B.2.2
Tujuan Recruitment
Menurut Henry Simamora (1997:214) proses rekrutmen
memikat
B.2.3
contoh
yang
baik
bagi
karyawan
lain
dan
18
memiliki
motivasi
yang
tinggi
krn
mengetahui
kemungkinan peningkatan
- Pengembangan karier jelas
- Pekerja telah memahami secara baik kebijakan, prosedur,
ketentuan dan kebiasaan organisasi.
penarikan.
informasi
tentang
Biasanya
iklan
perusahaan
lowongan
memberitahukan
pekerjaan
untuk
19
Penarikan
tenaga
kerja
yang
dilakukan
oleh
agen-agen
anggota
penarikan
yang
tak
keluarga
adalah
dapat
dielakkan
komponen
dalam
program
perusahaan
20
B.2.4
Proses Recuitment
Proses rekrutmen meliputi beberapa poin penting, menurut
Simamora (1997:221):
1. Penyusunan strategi untuk merekrut
Di dalam penyusunan strategi ini, departemen sumber daya
manusia bertanggung jawab didalam menentukan kualifikasikualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan akan direkrut, di mana,
dan kapan.
2. Pencarian pelamar-pelamar kerja
21
Setelah
rencana
dan
aktivitas
perekrutan sesungguhnya bisa berlangsung, melalui sumbersumber perekrutan yang ada. Banyak atau sedikitnya pelamar
dipengaruhi
oleh
menginformasikan
usaha
dari
lowongan,
pihak
salah
perekrut
satunya
di
dalam
adanya
ikatan
lamaran-lamaran
diterima,
haruslah
disaring
guna
B.2.5
Sistem Recruitment
Menurut Simamora (1997:246) untuk menciptakan suatu
sistem rekrutmen yang efektif para manajer dan manajer sumber daya
manusia, seyogyanya menerapkan beberapa hal, antara lain:
1. Mendiagnosis seefektif mungkin (berdasarkan kendala waktu,
sumber daya finansial, dan ketersediaan staff pelaksana yang ada)
faktor-faktor lingkungan dan organisasional yang mempengaruhi
posisi yang perlu diisi dan aktivitas rekrutmen
2. Membuat deskripsi, spesifikasi, dan standart kinerja yang rinci.
3. Menentukan tipe individu-individu yang sering dikaryakan oleh
organisasi dalam posisi yang sama.
4. Menentukan kriteria-kriteria rekrutmen.
22
B.3
Seleksi
B.3.1
Definisi Seleksi
Dalam
Sudut
pandang
definitif,
Seleksi
merupakan
23
tahapan tes, sehingga diperoleh tenaga kerja yang paling sesuai atau
yang paling memenuhi syarat dan kriteria yang ditetapkan oleh
perusahaan untuk menempati suatu jabatan atau posisi tertentu yang
telah tersedia berdasarkan kondisi yang ada saat ini, yang dilakukan
oleh perusahaan tersebut.
B.3.2
Tujuan Seleksi
Seleksi pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan tenaga
pelamar
secara
adil
dan
meminimalkan
deskriminasi.
- Memperkecil munculnya tindakan buruk karyawan yang seharusnya
tidak diterima
B.3.3
24
25
c. Perangkat Organisasi
Selain faktor-faktor di atas,
oleh
1. Analisis Jabatan
Analisis jabatan merupakan semacam pedoman bagi kegiatan
proses seleksi. Analisis jabatan memberikan informasi tentang
uraian jabatan, spesifikasi jabatan, standarisasi pekerjaan serta
persayaratan yang harus dipenuhi untuk memegang jabatan
tersebut. dengan demikian, seleksi yang dilakukan harus
mengacu pada analisis jabatan. Seleksi tanpa acuan analisis
jabatan (tentu yang
2. Perencanaan SDM
Dari perencanaan SDM, akan dapat diketahui berapa jumlah
calon pegawai yang dibutuhkan oleh organisasi, pada jenjang
apa dan di bagian mana, dan persyaratan apa yang harus
dipenuhi oleh pelamar.
26
B.3.4
prioritas
untuk
dipertimbangkan
dalam
lowongan
pekerjaan.
27
review
lamaran
dan
interview
pendahuluan,
Pelamar diminta
mengisi surat
lamaran
yang
dalam
organisasi
mengajak
temannya,
tinggi
pilihan
untuk
memberi
informasi
pada
28
Tes tertulis
29
Tes praktik.
Pelamar dihadapkan pada persoalan yang sesuai dengan
bidang masing-masing. Tujuannya untuk mengetahui sejauh
mana calon tersebut menerapkan pengetahuan yang dimiliki
dan pengalaman pada pekerjaaan yang sama.
- Tes psikologis.
Digolongkan menjadi 5 jenis, yaitu inteligence test (mengukur
aspek kecerdasan), achievement test (mengukur kemampuan
dalam berprestasi), aptitude test (mengukur bakat yang ada),
personality test (mengungkap kepribadian seseorang), dan
interest test (mengungkap minat seseorang)
c. Tes lisan atau wawancara
Tes
ini
bersifat
kearah
pribadi
pelamar
dan
bertujuan
ramai,
dan
merepotkan
perusahaan
dalam
persiapannya.
- Ruang tempat wawancara berlangsung
Hal
ini
sangat
mempengaruhi
psikis
pelamar,
harus
30
massa,
dokumentasi
tentang
keadaan
umum
psikologis,
umumnya
pelamar
merasa
takut
yang
terganggu
kesehatannya
akan
menggangu
B.2.6
dan
menandatangani
surat
perjanjian.
31
yang
melakukan
ada,
analisis
tentu
perusahaan
terhadap
jabatan
sebelumnya
yang
akan
telah
dibuka
kebijakan
perusahaan
mengadakan
rekruitmen
32
B.4
Definisi Orientasi
Orientasi merupakan kegiatan yang berupa tindak lanjut
setelah
proses
recruitment
yangdilakukan
oleh
perusahaan
harmoni
dalam
bekerja
dan
sehingga
dapat
33
34
B.5
35
36
2.
3.
4.
5.
B.5.2
37
38
5.3.5
39