Professional Documents
Culture Documents
I.
DEFINISI
Eritroderma adalah suatu kelainan kulit yang ditandai dengan adanya
II. ETIOLOGI
Eritroderma dapat disebabkan oleh akibat alergi obat secara sistemik,
perluasan penyakit kulit, penyakit sistemik akibat keganasan. Penyakit kulit yang
dapat menimbulkan eritroderma diantaranya psoriasis 23%, dermatitis spongiotik
20%, alergi obat 25%, CTCL atau sindrom sezary 5%. (3)
Berdasarkan penyebabnya eritroderma dibagi menjadi 3 golongan :
1.
2.
3.
III. PATOGENESIS
Belum diketahui secara jelas, yang dapat diketahui ialah akibat suatu agen
dalam tubuh, maka tubuh bereaksi berupa pelebaran pembuluh darah kapiler
(eritema) yang universal. Kemungkinan berbagai sitokin berperan. Sitokin-sitokin
yang berperan yaitu IL-2, INF-, LT, IL-4, IL-5, IL-6, dan IL-10. (1)
Eritema berarti terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan
aliran darah ke kulit meningkat sehingga kehilangan panas bertambah. Akibatnya
pasien merasa dingin dan menggigil. Pada eritroderma kronis dapat terjadi gagal
jantung. Juga dapat terjadi hipotermia akibat peningkatan perfusi kulit. Penguapan
carian yang makin meningkat dapat menyebabkan dehidrasi. Bila suhu badan
meningkat, kehilangan panas juga meningkat. Pengaturan suhu terganggu.
Kehilangan panas menyebabkan hipermetabolisme kompensatoar dan peningkatan
laju metabolisme basal. Kehilangan cairan oleh transpirasi meningkat sebanding
laju metabolisme basal.(1)
Kehilangan skuama dapat mencapai 9 gram/m2 permukaan kulit atau lebih
sehari sehingga menyebabkan kehilangan protein. Hipoproteinemia dengan
berkurangnya albumin dan peningkatan relatif globulin terutama globulin
merupakan kelainan khas. Edema sering terjadi, kemungkinan disebabkan oleh
pergeseran cairan ke ruang ekstravaskuler.(1)
IV. DIAGNOSIS
Dahulu eritroderma dibagi menjadi primer dan sekunder. Pendapat
sekarang semua eritroderma ada penyebabnya, jadi eritroderma selalu sekunder.(4)
Eritroderma akibat alergi obat secara sistemik :(4)
Diperlukan anamnesis teliti untuk mencari obat penyebabnya. Umumnya alergi
timbul akut dalam waktu 10 hari. Pada mulanya kulit hanya eritema saja, setelah
penyembuhan barulah timbul skuama.
Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit : (4)
Seringkali pada psoriasis dan dermatitis seboroik bayi. Psoriasis dapat menjadi
eritroderma karena 2 hal: karena penyakitnya sendiri dan karena pengobatan yang
terlalu kuat. Psoriasis bersifat kronik residif, kelainan kulit berupa sisik-sisik
berlapis dan kasar di atas kulit eritematosa yang berbatas tegas. Umumnya
didapati eritema yang tidak merata. Dermatitis seboroik pada bayi (penyakit
leiner). Usia penderita berkisar 4-20 minggu. Kelainan serupa skuama berminyak
dan kekuningan di kepala. Eritema dapat pada seluruh tubuh disertai skuama yang
kasar.
Eritroderma akibat penyakit sistemik termasuk keganasan : (4)
Berbagai penyakit atau kelainan alat dalam termasuk infeksi fokal dapat memberi
kelaianan kulit berupa eritroderma, misalnya sindroma Sezary; tergolong
limfoma, ada yang menyebutnya stadium dini dari mikosis fungoides. Menyerang
pria 64 tahun dan wanita rata-rata 53 tahun. Terdapat eritema menyeluruh disertai
skuama kasar berlapis dan sangat gatal. Selain itu, terdapat infiltasi pada kulit dan
edema. Sepertiga sampai setengah dari penderita didapati splenomegali,
limfadenopati superfisial, alopesia, hiperpigmentasi, hiperkeratosis palmaris et
palantaris serta kuku distrofik. Sebagian besar kasus menunjukkan leukositosis,
kecuali itu terdapat pula limfosit atopik yang disebut sel Sezary. Hasil biopsi
menunjukkan infiltrat pada bagian atas dermis dan terdapat sel Sezary.
V. DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatitis Atopik
Gejala utama yang timbul adalah pruritus, dapat hilang timbul sepanjang
hari, tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari. Akibatnya penderita
akan menggaruk sehingga timbul bermacam-macam kelainan di kulit
berupa papul, likenifikasi, eritema, erosi, ekskoriasi, eksudasi dan krusta.(6)
2. Psoriasis
Gambaran lesinya berupa makula eritematosa yang besarnya bervariasi
dari miliar sampai numular, dengan gambaran yang beraneka ragam, dapat
Gambar 4. Psoriasis
Dikutip dari kepustakaan (5)
3. Dermatitis seboroik
Lokasi lesi pada tempat-tempat yang banyak mengandung kelenjar palit
(kelenjar sebasea) misalnya kulit kepala, belakang telinga, alis mata,
cuping hidung, ketiak, dada, antara skapula dan daerah suprapubis.
Gambaran lesinya yaitu makula eritematosa yang ditutupi oleh papulapapula miliar berbatas tak tegas dan skuama halus putih berminyak.
Kadang-kadang ditemukan erosi dengan krusta yang sudah mengering
berwarna kekuningan. (4)
VI. PENATALAKSANAAN
Pengobatan awal setiap etiologi dari eritroderma melibatkan penggantian
cairan dan elektrolit. Meskipun kebanyakan pasien yang di rawat jalan, pasien
yang kehilangan cairan yang signifikan dan ketidakseimbangan elektrolit atau
kompensasi sistem kardiovaskular atau respirasi memerlukan manajemen rawat
inap. Pengobatan eritroderma diringkas dalam Tabel 1.(3)
b.
c.
d.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
Prof. Dr. R.S. Siregar SKK. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. 2,
editor. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005.
5.
6.
7.
8.