You are on page 1of 8

ERITRODERMA

I.

DEFINISI
Eritroderma adalah suatu kelainan kulit yang ditandai dengan adanya

eritema universalis (90-100%), biasanya disertai dengan pembentukan skuama


pada hampir atau di seluruh tubuh.(1) Dermatitis eksfoliativa dianggap sinonim
dengan eritroderma.(2)
Insidens eritroderma sangat bervariasi, menurut penelitian dari 0,9-70 dari
100.000 populasi. Penyakit ini dapat mengenai pria ataupun wanita namun paling
sering pada pria dengan rasio 2 : 1 sampai 4 : 1, dengan onset usia rata-rata > 40
tahun, meskipun eritroderma dapat terjadi pada semua usia.(3)
Penyakit kulit yang sedang diderita memegang peranan penting lebih dari
setengah kasus dari eritroderma. Identifikasi psoriasis mendasari penyakit kulit
lebih dari seperempat kasus. Didapatkan laporan bahwa terdapat 87 dari 160 kasus
adalah psoriasis berat.(3)

II. ETIOLOGI
Eritroderma dapat disebabkan oleh akibat alergi obat secara sistemik,
perluasan penyakit kulit, penyakit sistemik akibat keganasan. Penyakit kulit yang
dapat menimbulkan eritroderma diantaranya psoriasis 23%, dermatitis spongiotik
20%, alergi obat 25%, CTCL atau sindrom sezary 5%. (3)
Berdasarkan penyebabnya eritroderma dibagi menjadi 3 golongan :
1.

Akibat alergi obat secara sistemik


Keadaan ini banyak ditemukan pada dewasa muda. Obat yang dapat
menyebabkan eritroderma adalah arsenik organik, emas, merkuri (jarang),
penisilin, barbiturat. Pada beberapa masyarakat, eritroderma mungkin lebih
tinggi karena pengobatan sendiri dan pengobatan secara tradisional.(2)

2.

Akibat perluasan penyakit kulit, seperti psoriasis, pitiriasis rubra pilaris,


pemfigus foliaseus, dermatitis atopik dan liken planus.(4)

3.

Akibat penyakit sistemik termasuk keganasan.(4)

III. PATOGENESIS
Belum diketahui secara jelas, yang dapat diketahui ialah akibat suatu agen
dalam tubuh, maka tubuh bereaksi berupa pelebaran pembuluh darah kapiler
(eritema) yang universal. Kemungkinan berbagai sitokin berperan. Sitokin-sitokin
yang berperan yaitu IL-2, INF-, LT, IL-4, IL-5, IL-6, dan IL-10. (1)
Eritema berarti terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan
aliran darah ke kulit meningkat sehingga kehilangan panas bertambah. Akibatnya
pasien merasa dingin dan menggigil. Pada eritroderma kronis dapat terjadi gagal
jantung. Juga dapat terjadi hipotermia akibat peningkatan perfusi kulit. Penguapan
carian yang makin meningkat dapat menyebabkan dehidrasi. Bila suhu badan
meningkat, kehilangan panas juga meningkat. Pengaturan suhu terganggu.
Kehilangan panas menyebabkan hipermetabolisme kompensatoar dan peningkatan
laju metabolisme basal. Kehilangan cairan oleh transpirasi meningkat sebanding
laju metabolisme basal.(1)
Kehilangan skuama dapat mencapai 9 gram/m2 permukaan kulit atau lebih
sehari sehingga menyebabkan kehilangan protein. Hipoproteinemia dengan
berkurangnya albumin dan peningkatan relatif globulin terutama globulin
merupakan kelainan khas. Edema sering terjadi, kemungkinan disebabkan oleh
pergeseran cairan ke ruang ekstravaskuler.(1)

IV. DIAGNOSIS
Dahulu eritroderma dibagi menjadi primer dan sekunder. Pendapat
sekarang semua eritroderma ada penyebabnya, jadi eritroderma selalu sekunder.(4)
Eritroderma akibat alergi obat secara sistemik :(4)
Diperlukan anamnesis teliti untuk mencari obat penyebabnya. Umumnya alergi
timbul akut dalam waktu 10 hari. Pada mulanya kulit hanya eritema saja, setelah
penyembuhan barulah timbul skuama.
Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit : (4)
Seringkali pada psoriasis dan dermatitis seboroik bayi. Psoriasis dapat menjadi
eritroderma karena 2 hal: karena penyakitnya sendiri dan karena pengobatan yang
terlalu kuat. Psoriasis bersifat kronik residif, kelainan kulit berupa sisik-sisik

berlapis dan kasar di atas kulit eritematosa yang berbatas tegas. Umumnya
didapati eritema yang tidak merata. Dermatitis seboroik pada bayi (penyakit
leiner). Usia penderita berkisar 4-20 minggu. Kelainan serupa skuama berminyak
dan kekuningan di kepala. Eritema dapat pada seluruh tubuh disertai skuama yang
kasar.
Eritroderma akibat penyakit sistemik termasuk keganasan : (4)
Berbagai penyakit atau kelainan alat dalam termasuk infeksi fokal dapat memberi
kelaianan kulit berupa eritroderma, misalnya sindroma Sezary; tergolong
limfoma, ada yang menyebutnya stadium dini dari mikosis fungoides. Menyerang
pria 64 tahun dan wanita rata-rata 53 tahun. Terdapat eritema menyeluruh disertai
skuama kasar berlapis dan sangat gatal. Selain itu, terdapat infiltasi pada kulit dan
edema. Sepertiga sampai setengah dari penderita didapati splenomegali,
limfadenopati superfisial, alopesia, hiperpigmentasi, hiperkeratosis palmaris et
palantaris serta kuku distrofik. Sebagian besar kasus menunjukkan leukositosis,
kecuali itu terdapat pula limfosit atopik yang disebut sel Sezary. Hasil biopsi
menunjukkan infiltrat pada bagian atas dermis dan terdapat sel Sezary.

Gambar 1. Eritroderma: psoriasis


Dikutip dari kepustakaan (5)

Gambar 2. Eritroderma: Cutaneous T cell lymphoma


Dikutip dari kepustakaan (5)

V. DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatitis Atopik
Gejala utama yang timbul adalah pruritus, dapat hilang timbul sepanjang
hari, tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari. Akibatnya penderita
akan menggaruk sehingga timbul bermacam-macam kelainan di kulit
berupa papul, likenifikasi, eritema, erosi, ekskoriasi, eksudasi dan krusta.(6)

Gambar 3. Dermatitis Atopik


Dikutip dari kepustakaan (7)

2. Psoriasis
Gambaran lesinya berupa makula eritematosa yang besarnya bervariasi
dari miliar sampai numular, dengan gambaran yang beraneka ragam, dapat

arsinar, sirsinar, polisiklis atau geografis. Makula ini berbatas tegas,


ditutupi oleh skuama kasar berwarna putih mengkilat.(4)
Tempat predileksi pada skalp, perbatasan daerah tersebut dengan muka,
ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah
lumbosakral.(5)

Gambar 4. Psoriasis
Dikutip dari kepustakaan (5)

3. Dermatitis seboroik
Lokasi lesi pada tempat-tempat yang banyak mengandung kelenjar palit
(kelenjar sebasea) misalnya kulit kepala, belakang telinga, alis mata,
cuping hidung, ketiak, dada, antara skapula dan daerah suprapubis.
Gambaran lesinya yaitu makula eritematosa yang ditutupi oleh papulapapula miliar berbatas tak tegas dan skuama halus putih berminyak.
Kadang-kadang ditemukan erosi dengan krusta yang sudah mengering
berwarna kekuningan. (4)

Gambar 5. Dermatitis Seboroik pada bayi


Dikutip dari kepustakaan (5)

VI. PENATALAKSANAAN
Pengobatan awal setiap etiologi dari eritroderma melibatkan penggantian
cairan dan elektrolit. Meskipun kebanyakan pasien yang di rawat jalan, pasien
yang kehilangan cairan yang signifikan dan ketidakseimbangan elektrolit atau
kompensasi sistem kardiovaskular atau respirasi memerlukan manajemen rawat
inap. Pengobatan eritroderma diringkas dalam Tabel 1.(3)

Tabel 1. Terapi untuk Eritroderma


Dikutip dari kepustakaan (3)

Umumnya terapi eritroderma dengan kortikosteroid. Dosis berkisar dari


3x10 mg sampai 4 x 15 mg sehari. Diet perlu tinggi protein karena banyak
skuama yang terlepas. Topikal dapat diberikan emolien lanolin 10% untuk
mengurangi radiasi akibat vasodilatasi oleh eritema.(4)
Pada prinsipnya manajemen perawatan pasien eritroderma adalah menjaga
kelembaban kulit, hindari menggaruk, menggunakan steroid topikal dan
mengobati penyebab dan komplikasinya. Hentikan pemakaian obat yang tidak
perlu. Monitoring kondisi asupan cairan dan suhu tubuh pasien, karena pasien
dapat mengalami dehidrasi dan hipotermi. (8)
Aplikasikan water-dressing (terbuat kasa berat); ganti setiap 2-3 jam.
Gunakan steroid topikal golongan menengah (mis. Triamcinolone krim 0,0250,5%) di bawah lapisan yang basah. Sarankan mandi air hangat sekali sehari atau
setiap pasien mengganti pakaiannya. Kurangi frekuensi dressing secara bertahap
seiring perbaikan dari eritroderma. Antibiotik sistemik digunakan jika ada infeksi
sekunder. (8)

Steroid topikal merupakan obat kategori utama yang digunakan untuk


mengobati dermatitis eksfoliatif (eritroderma). Berguna untuk menghambat
peningkatan pergantian sel epidermis. Antihistamin sedatif dapat mengurangi
rasa gatal pada pasien, sehingga membantu pasien untuk tidur pada malam hari.
Pengobatan Sistemik :(8)
a.

golongan I (akibat alergi obat secara sistemik) : Prednison 4 x 10 mg/hari

b.

golongan II ( akibat perluasan penyakit) : Prednison 4 x 10 mg/hari 4 x 15


mg/hari sebagai dosis awal, jika beberapa hari tidak tampak perbaikan dosis
dapat dinaikkan. Setelah tampak perbaikan dosis diturunkan perlahan-lahan.

c.

pada sindrom Sezary terdiri atas kortikosteroid : Prednison 30 mg/hari.

d.

Pada pengobatan kortikosteroid jangka lama (long term), melebihi 1 bulan


sebaiknya digunakan metilprednisolon daripada prednison dengan dosis
ekuivalen.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Djuanda A. Dermatosis Eritroskuamosa. In: Djuanda PDdA, Hamzah dM,


Aisah PDdS, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2010. p. 197-200.

2.

Berth-Jones J. Eczema, Lichenification, Prurigo and Erythroderma. In:


Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. Rook's Texbook of
Dermatology. 8th ed. USA: Wiley-Blackwell; 2010. p. 23.46-23.50.

3.

Grant-Kels JM, Bernstein ML, Rothe MJ. Exfoliative Dermatitis. In:


Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ,
editors. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York:
Mc Graw Hill Medical; 2008. p. 225-32.

4.

Prof. Dr. R.S. Siregar SKK. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. 2,
editor. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005.

5.

Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of Clinical


Dermatology. 6th ed. USA: Mc Graw Hill Medical; 2009.

6.

Sularsito SA, djuanda S. Dermatitis. In: Djuanda PDdA, Hamzah dM,


Aisah PDdS, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 6 ed. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010. p. 130-7.

7.

William D James M, Timothy G Berger M, Dirk M Elston M. Andrews'


Disease of The Skin Clinical Dermatology. 10th ed. USA: Saunders
Elsevier; 2006.

8.

Umar SH. Erythroderma (Generalized Exfoliative Dermatitis). Medscape


References; 2012 [updated 2012; cited 2013 March]; Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1106906-treatment

You might also like