You are on page 1of 5

KOMUNIKASI PADA PASIEN WAHAM

A. PENGERTIAN
Komunikasi terapetik adalah komunikasi yang ditujukan untuk mengubah perilaku
klien dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Stuart, G.W, 1998).
Berbagai macam masalah kehilangan dapat terjadi pada paska bencana, baik itu
kehilangan harta benda, keluarga maupun orang yang bermakna. Kehilangan ini merupakan
stressor yang menyebabkan stress pada mereka yang mengalaminya, bila stress ini
berkepanjangan dapat memicu masalah gangguan jiwa dan pasien dapat mengalami waham.
B. TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mengembangkan peribadi klien kea rah yang
lebih positif dan diarahkan pada pertumbuhan klien yang meliputi :
1. Realisasi diri, penerimaan diri, dan meningkatkan penghormatan diri.
2. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superficial dan saling
bergantung dengan orang lain.
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan yang
realistis.
4. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritasi.
C. JENIS JENIS WAHAM
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat, terus
menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan.
o Waham Kebesaran
Menyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau ketruasaan khusus diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh :
Saya ini pejabat di departemen kesehatan lho..atau Saya punya tambang emas.
o Waham Curiga
Menyakini

Bahwa

ada

seseorang

atau

kelompok

yang

berusaha

merugikan/mencederai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.


Contoh :
Saya tahu..seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka iri
dengan kesuksesan saya.

o Waham Agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang
kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh :
Kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setiap hari.
o Waham Somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh :
Saya sakit kanker. Setelah pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda tanda
kanker namun pasien terus mengatakan bahwa ia terserang kanker.
o Waham Nililistik
Menyakini bahwa dirinya sudah tidak ada didunia/meninggal, di ucapkan berulang
kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh :
Ini kana lam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh roh.
o Waham Sisip PIkir
Adalah keyakinan klien bahwa ad aide atau pikiran orang lain yang disisipkan ke
dalam pikirannya, di ucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
o Waham Siar Pikir
Adalah keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan
walaupun tidak dinyatakan kepada orang tersebut, di ucapkan berulangkali tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan.
o Waham Kontrol Pikir
Adalah keyakinan klien bahwa pikirannya di control oleh kekuatan dari luar,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
o Waham Cemburu
Adalah suatu kondisi dimana klien mempunyai perasaan yang berlebihan terutama
pada istri atau suaminya dimana pasien berpikir bahwa pasangannya telah berbuat serong
atau mengkhianatinya.
o Waham Cinta

Adalah suatu keadaan dimana pasien mempunyai keyakinan bahwa seseorang


telah mencintainya walaupun orang tersebut tidak pernah berbicara padanya.
o Waham Berdosa
Adalah suatu keadaan dimana klien menunjukkan keyakinan dirinya sebagai orang
yang berdosa, seseorang yang telah berbuat keji dan merusak nama baik keluarganya,
karena itu dia beranggapan kalau dirinya perlu mendapat hukuman, tidak perlu mendapat
pembelaan lagi, tidak bisa di maafkan lagi dan lain lain.
o Waham Kemiskinan
Adalah suatu keadaan dimana klien berkeyakinan bahwa dia telah jatuh miskin
dan menggangap bahwa kemelaratan akan mengancam dirinya.

KOMUNIKASI PADA PASIEN WAHAM

SP 1 Pasien

Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi kebutuhan yang tidak


terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan

Fase 1 ORIENTASI
Perawat

Assalamualaikum,

Pasien

Waalaikum Salam.

Perawat

Perkenalkan nama sayaani, saya perawat yang dinas pagi ini di ruang
Melati, saya dinas dari pukul 07 14.00 nanti, saya yang akan merawat abang
hari ini, Nama abang siapa.

Pasien

Abang W.

Perawat

Senangnya di panggil apa?

Pasien

Terserah suster saja.

Perawat

Bisa kita berbincang bincang tentang apa yang abang W rasakan


sekarang?

Pasien

Boleh, kenapa dengan saya, saya tidak sakit karena setiap malam Malaikat
selalu turun menjaga saya tidur, saya kan seorang Nabi jadi kalian semua
harus mengikuti perintah saya.

Perawatn

Berapa lama bang W mau kita berbincang bincang, bagaimana kalau 15


menit?

Pasien

Ya, tapi jangan lewat dari 15 menit.

Perawat

Dimana enaknya kita berbincang bincang bang?

Pasien

Bagaimana kalau di taman tempat saya biasa duduk.


Fase 2 KERJA

Perawata

Saya mengerti bang W merasa bahwa bang W adalah Nabi tapi sulit bagi
saya untuk mempercayainya karena setahu saya semua Nabi sudah tidak ada
lagi.

Pasien

Siapa bilangbuktinya saya masih ada.

Perawat

Bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus bang, tampaknya bang
W gelisah sekali, bisa abang ceritakan apa yang bang W rasakan?

Pasien

Saya sudah tidak tahan lagi hidup dirumah ini. Saya takut nanti mereka semua
terlalu mengatur atur saya.

Perawat

O.Jadi bang W merasa takut nanti di atur atur oleh orang lain dan tidak
punya hak untuk mengatur diri abang sendiri, siapa menurut bang W yang
sring mengatur atur diri abang.

Pasien

Ibu, adik dan kakak saya, mereka lah yang sering mengatur saya.

Perawat

Tadi ibu yang terlalu mengatur-aturnya bang, juga kakak dan adik abang yang
lain.

Pasien

Ya.

Perawat

Kalau abang sendiri inginnya seperti apa?

Pasien

Saya ingin punya kegiatan di luar rumah, supaya saya bisa keluar, karena saya
merasa bosan kalau di rumah terus.

Perawat

OBagus abang sudah ounya rencana dan jadwal untuk diri sendiri.
Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut bang?

Pasien

Misalnya, setiap 3 hari sekali saya mau memancing dan selebihnya saya juga
ingin kerja Bantu cari nafkah keluarga.

Perawat

Wah. bagus sekali, jadi setiap harinya abang ingin ada kegiatan di luar
rumah, karena bosan kalau di rumah terus, ya.

Pasien

Ya, Suster.
Fase 3 TERMINASi

Perawat

Bagaimana perasaan bang W setelah berbincang bincang dengan saya.

Pasien

Saya merasa lebih tenang karena semua keinginan saya sudah saya bilang
semuanya sama suster.

Perawat

Apa saja tadi yang telah kita bicarakan.

Pasien

Tentang keluarga saya yang terlalu mengatur atur saya, dan masalah
kegiatan saya di luar rumah.

Perawat

Bagus, bagaimana kalau jadwal ini abang coba lakukan, setujua bang.

Pasien

Baiklah, saya akan tunggu suster, tapi apa yang mau suster bicarakan?

Perawat

Kita bercakap cakap tentang kemampuan yang pernah abang miliki, mau
dimana kita bercakap cakap, bagaimana kalau disini lagi.

Pasien

Baiklah saya setuju.

Perawat

Terima kasih ya bang.


Saya permisi

You might also like