You are on page 1of 44

PENDAHULUAN

Tujuan : untuk mendeteksi kelainan di ginjal dan

traktus urinarius
Bagian dari pemeriksaan rutin Urinalisis

Terdiri dari bahan padat yang tersuspensi dalam


urine

a. Komponen seluler
b. Komponen nonseluler
2

STANDARISASI PEMERIKSAAN

1. Volume urine
2. Lama pemusingan
3. Kecepatan pemusingan
4. Faktor konsentrasi sedimen
5. Volume sedimen yang diperiksa

6. Format pelaporan hasil pemeriksaan


3

PROSEDUR PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE


ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
1. Sentrifus

2. Tabung reaksi untuk sentrifus


3. Pipet pasteur
4. Obyek glass
5. Cover glass
6. Cat supravital
7. Mikroskop

PROSEDUR PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE

Bahan :
Urine :
a. Optimal urine pagi hari
b. Urine segar < 2 jam
c.

Tercampur baik

d. Tempat yang bersih

PROSEDUR PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE


Prosedur pemeriksaan

Supernatan
dibuang

Urine +10-12 ml
Dicampur merata

Isi format
standar
pelaporan

Sentrifus 1500 rpm


selama 5 mnt

Deskripsi
elemen pada
pembesaran
lemah kuat

Amati elemen
pada
pembesaran
lemah kuat

Diteteskan pada
obyek glass, ditutup
cover glass

Sisa 1 ml
diresuspensi,
pengecatan

Pemeriksaan
secara
sistematis

Pengaturan
sinar dan
fokus
mikroskop

PROSEDUR PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE

TORAK

KRISTAL ABNORMAL

PEMBESARAN
100 X
SEL EPITEL

MUKUS
7

PROSEDUR PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE

SEL DARAH MERAH


SEL DARAH PUTIH
KRISTAL NORMAL

PEMBESARAN
400 X

SEL EPITEL
SPERMATOZOA
IDENTIFIKASI TORAK
LAIN LAIN : BAKTERI, SEL RAGI,
TRICHOMONAS, DLL
8

INTERPRETASI HASIL DAN SISTEM PELAPORAN

FORMAT SISTEM PELAPORAN


1. Jumlah rata-rata per lapang pandang lemah (x100)
Torak

neg

0-2

2-5

5-10

10-25

25-50

>50

Kristal abn

neg

0-2

2-5

5-10

10-25

25-50

>50

Epitel bertatah
Mukus

Sedikit

Sedang

Banyak

Neg (tidak ada) / positif (ada)

2. Jumlah rata-rata per lapang pandang kuat (x400)


Eritrosit

0-2

2-5

5-10

10-25

25-50 50-99

>100

Leukosit

0-2

2-5

5-10

10-25

25-50 50-99

>100

Kristal normal

+(Sedikit)

++(Sedang)

+++(Banyak)

Sel Epitel

+(Sedikit)

++(Sedang)

+++(Banyak)

+(Sedikit)

++(Sedang)

+++(Banyak)

Bulat

Berekor

Lain-lain
-

Bakteri

Sel ragi

Trichomonas

Spermatozoa

Neg (tidak ada) / positif (ada)


10

Nilai Rujukan untuk sedimen urine


Konsentrasi 12 : 1

Pembesaran

(per lapang
pandang)
Eritrosit

0-2

400 x

Leukosit

0-5

400 x

Torak hialin

0-2

100 x

Sel epitel ginjal

+(sedikit)

400 x

Sel epitel transisional

+(sedikit)

400 x

Sel epitel bertatah

+(sedikit)

100 x

Bakteri

Negatif

400 x

Kristal Abnormal

Negatif

100 x
11

UNSUR-UNSUR SEDIMEN URINE


DAN INTERPRETASINYA
1. ERITROSIT ( SEL DARAH MERAH )
Ukuran : 7 m
Berbentuk bikonkaf, bulat

Warna pucat atau kekuningan, halus, refraktif


Nilai rujukan adalah 0-2/lpb atau 3 12 L
DD : leukosit, sel ragi, kalsium oksalat

Hematuria

12

ERITROSIT

Sel Darah Merah, pembesaran


400x

Sel Darah Merah yang dismorfik,


pembesaran 400x
13

ERITROSIT

Sel Darah Merah (krenasi), pembesaran 400x


14

HEMATURIA

Penyakit ginjal
Infeksi
Tumor atau lesi
Pembentukan batu
Penyakit perdarahan yang luas
Penggunaan antikoagulan

15

UNSUR-UNSUR SEDIMEN URINE


DAN INTERPRETASINYA
2.

LEUKOSIT ( SEL DARAH PUTIH )


Ukuran : 10-12 m
Warna : kehijauan

Nilai rujukan adalah 0-5/lpb


DD : Eritrosit, Sel Epitel Ginjal
Arti klinis : Pyuria proses inflamasi saluran

urogenital
Kelainan morfologi leukosit sel glitter
16

Sel Darah Putih, pembesaran 400x

LEUKOSIT

Gambar 4 Sel Darah Putih (Clump),


pembesaran 400x
17

LEUKOSIT

Leukosit dan Sel Glitter (pucat), pembesaran 400x


18

UNSUR-UNSUR SEDIMEN URINE


DAN INTERPRETASINYA
3.

SEL EPITEL
A. SEL EPITEL SKUAMUS
Dari uretra, vagina, perineum, preputium
30 50 m, persegi bulat, inti satu sebesar eritrosit

B. SEL EPITEL TRANSISIONAL


dari ureter, kandung kemih
20 30 m ,inti lebih besar

C. SEL EPITEL TUBULAR


dari ginjal, sangat granular, inti jelas

Arti klinis penyakit renal /tubular

19

SEL EPITEL
A. SEL EPITEL SKUAMUS

Sel Epitel Skuamosa, pembesaran 100x

Kumpulan Sel Epitel Skuamosa,


pembesaran 400x

20

SEL EPITEL
B. SEL EPITEL TRANSISIONAL

Sel Epitel Transisional, pembesaran 400x

Sel Epitel Transisiona kaudatus,


pembesaran 400x

21

SEL EPITEL
C. SEL EPITEL TUBULAR

Sel Epitel Tubulus Ginjal, pembesaran


400x

Oval Fat Bodies. Pembesaran 400x

22

4. SPERMATOZOA
Dijumpai pada urine pria.
Ukuran kepala 4-6 m dan flagella 40-60 m.
Spermatozoa ini dikenali karena bergerak pada

urine yang sangat segar.

Spermatozoa, pembesaran 400x

23

5. BAKTERI
Bisa merupakan kontaminasi
Bentuk Batang (Rod) dan Bulat (Kokus)
Infeksi saluran kemih Upper & Lower

Bakteri bentuk batang (panah), pembesaran 400x


24

6. SEL RAGI
Ukuran 5-7 m.
Yang sering : Candida Sp.
Bisa berasal dari infeksi di vagina, kontaminasi dari
kulit/air
Bentuk oval atau miselium
DD : Sel Darah Merah Budding

Bentuk Miselium Sel Ragi ,


pembesaran 400x

Sel Ragi, (Budding) pembesaran


25
400x

7. TRICHOMONAS
Ukuran : 15 m (2x SDM)
Bentuk : bundar, globular, dengan flagella.
Kontaminasi dari tinja

Trichomonas, pembesaran 400x

26

8. PARASIT
Kontaminasi dari vagina atau feses
Facal parasites : pinworm (E. Vermicularis)
Urine

bladder

parasites

Schistosoma

haematobium

27

9. MUKUS
Protein yang diproduksi kelenjar dan sel epitel
traktus urinarius
DD : torak hialin

Mukus, pembesaran 160x

28

10. TORAK/SILINDER
Struktur dasar : mukoprotein Tamm-Horsfall
Terbentuk di tubulus distalis dan duktus

koligentes karena aliran urine yang lambat, pH


asam, osmolalitas tinggi dan kadar protein
urine yang tinggi.
Berbentuk silindris dan panjang, klasifikasi
sesuai morfologinya
Pengendapan dari protein atau penggumpalan
material yang ada d tubulus ginjal
29

31

31

A. Torak hialin
Berbentuk panjang,
Transparan berujung bulat/lancip., tak berwarna.
Dari mukoprotein Tamm Horsfall yang disekresi tubulus
Pada orang sehat, setelah latihan / berdiri lama, panas

Torak Hialin, pembesaran 400x

32

B. Torak Eritrosit
Berisi sel eritrosit yang menyatu dengan matrik homogen
Torak eritrosit perdarahan renal
Misal : glomerulonephritis akut dan lupus nephritis

Torak Eritrosit, pembesaran 400x


33

C. Torak Leukosit
Berisi sel leukosit

Infeksi renal >< kandung kencing ataupun vagina


Misal : pyelonephiritis

Torak Leukosit dengan pengecatan KOVA


pembesaran 400x

34

D. Torak Epitel
Hasil dari destruksi dan deskuamasi sel tubulus ginjal

Torak Leukosit, pembesaran 400x

35

Torak / Silinder :

36

E. Torak Granular
Granula kasar Granula halus

Torak Granular, pembesaran 400x

Torak Granular berdegenerasi menjadi


torak lilin, pembesaran 400x
37

F. Torak Lemak
Torak yang berisi butir-butir lemak, sangat membias

cahaya

Torak Lemak

38

G. Torak Lilin
Seringkali berukuran besar , irregular, ujung tumpul

Arti klinis penting renal stasis Gagal Ginjal

Torak Lilin, pembesaran 400x

39

10. KRISTAL
Terbentuk dari presipitat garam
Tidak terwarnai intensitas fluoresennya sangat
rendah namun mempunyai struktur permukaan
kompleks dan menghasilkan intensitas sinar pancar
yang tinggi.
Presipitat kristal dan amorf akan meningkat pada
spesimen yang didinginkan.
Faktor keasaman (pH) urine menentukan jenis
presipitat kristal.
40

CRYSTALS FOUND IN THE URINE SEDIMENT


Normal Acid Crystals
Amorphous urates
Uric acid
Monosodium urate or sodium urates
Calcium oxolate (also neutral and
alkaline urine)

Abnormal Crystals of Metabolic


Origin
Cystine
Tyrosine
Leucine
Cholesterol
Bilirubin
Hemosiderin

Normal Alkaline Crystals


Amorphous phosphates
Triple phosphates
Ammonium biurate
Calcium phosphate
Calcium carbonate

Abnormal Crystals of Iatrogenic


Origin (Drugs)
Sulfonamides
Ampicilin
Radiographic contrast media
Acyclovir

41

Kristal Normal

42

Kristal Abnormal

43

11. KONTAMINAN DAN ARTEFAK


1. Tepung/bedak
2. Serat
3. Gelembung udara
4. Tetesan minyak
5. Pecahan gelas
6. Cat
7. Kontaminasi faeces

Tepung

Gelembung udara

Serat kain

44

You might also like