You are on page 1of 7

BAB II

SPESIFIKASI BAHAN DAN ALAT

A. Bahan yang Masuk Belt Conveyor


Belt conveyor baik digunakan untuk mengangkut bahan berupa granular atau
gumpalan dan tidak cocok untuk mengangkut bahan yang mudah terbawa angin. Bahan
yang diangkut ini akan mempengaruhi kapasitas belt conveyor karena kapasitas alat ini
tergantung oleh bulk density bahan dan kecepatan maksimum dibatasi oleh timbulnya
pendebuan bahan yang dibawa. Karakteristik dari bahan yang diangkut sangat
mempengaruhi kerja dari belt conveyor itu sendiri sehingga kecocokan bahan yang
diangkut dengan alat pengangkut sangat penting.

B. Alat Belt Conveyor

Gambar 1. Rangkaian Alat Belt Conveyor


1. Rubber Belt
Rubber belt adalah komponen utama untuk membawa material, dimana
kekuatannya tergantung kepada kapasitas material yang ditransportnya.
Rubber belt terbuat dari karet yang direinforcment (diperkuat) oleh carcass, yaitu
rajutan dari benang nilon atau lainnya yang sangat kuat, sedang untuk belt dengan
lintasan yang cukup jauh dibutuhkan belt dengan kekuatan tarik yang cukup besar,
sehingga belt ini direinforcement dengan anyaman kawat baja atau steel cord.
Rubber belt

ini dibuat dengan panjang tertentu, sehingga diperlukan sambungan, baik


dengan sistem

mechanical

atau

pun

vulcanized

(dingin

atau

pemanasan). Secara umum persyaratan belt adalah sebagai berikut :

Tahan beban tarik

Tahan beban kejut

Perpanjangan spesifik yang rendah

Fleksibel

Tidak menyerap air

Gambar 2. Belt
Belt terdiri dari beberapa lapis :

Top cover (rubber)

Breaker ply (pelindung carcass)

Fabrik carcass (canvas atau ply)

Bottom cover

Gambar 3. Lapisan Belt


2. Carrying idler
Carrying idler berfungsi untuk menjaga belt pada bagian yang dikenai
beban atau sebagai roll penunjang ban bermuatan material. Komposisinya
terdiri dari 3 buah roll penggerak berbentuk V.

Gambar 4. Carrying idler


3. Impact idler
Posisinya persis di bawah chute. Pada bagian luarnya dilapisi dengan karet
dan jarak antara satu sama lain lebih rapat. Fungsinya untuk menahan belt
agar tidak sobek atau rusak akibat umpan yang jatuh dari atas.

Gambar 5. Impact idler


4. Return idler
Berada di bawah belt pada sisi balik conveyor. Berfungsi untuk
menyangga belt dengan arah putar balik.

Gambar 6. Return idler


5. Steering idler
Merupakan idler yang berfungsi untuk menjaga kelurusan belt agar tidak
jogging (bergerak ke kiri atau kanan). Posisinya terdapat pada bagian
pinggir belt.

Gambar 7. Steering idler


6. Motor
Motor dalam alat belt conveyor memiliki berbagai fungsi, antara lain :

Sebagai

penggerak

utama

dari

Belt

Conveyor.

Dalam

pengoperasiannya dihubungkan dengan gearbox dan fluid coupling.

Menggerakkan belt kosong dan mengatasi gesekan-gesekan antara


idler dengan komponen lain.

Menggerakkan muatan secara mendatar.

Mengangkut muatan secara tegak (vertikal).

Menggerakkan tripper dan perlengkapan lain.

Memberikan percepatan pada belt yang bermuatan bila sewaktuwaktu diperlukan.

Gambar 8. Motor
7. Reducer
Peralatan yang menggandengkan sumber daya ke pulley dan berfungsi
mereduksi putaran dari motor agar putaran input dari motor dapat

dikurangi.

Gambar 9. Reducer
8. Drive pulley
Drive pulley merupakan pulley yang secara langsung atau tidak langsung
terhubung dengan motor listrik dan dikopling dengan gearbox. Fungsinya
untuk memutar belt menuju ke depan.

Gambar 10. Drive pulley


9. Take up pulley
Pulley yang berfungsi untuk menjaga ketegangan belt. Take up pulley
terhubung dengan counter weight.

Gambar 11. Take up pulley


10. Counter weight
Perubahan muatan atau cuaca terutama suhu dan kelembaban dapat

menyebabkan perubahan belt sedemikian rupa sehingga memberikan


tegangan yang berberbeda. Merupakan bandul yang terhubung dengan
take up pulley yang berfungsi untuk menjaga ketegangan belt.

Gambar 12. Counter weight


11. Frame
Frame atau kerangka merupakan konstruksi baja yang menyangga seluruh
susunan belt conveyor dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
jalannya belt yang berada diatasnya tidak terganggu.

C. Prinsip Kerja Belt Conveyor


Prinsip kerja dari belt conveyor adalah mentransport material yang ada
di atas belt, dimana umpan atau inlet berapda pada sisi tail dengan
menggunakan chute dan setelah sampai di head, material ditumpahkan akibat
belt berbalik arah (Wallferden Ibraginov, 2013).
Belt digerakkan oleh drive atau head pulley dengan menggunakan
motor penggerak. Head pulley menarik belt dengan prinsip adanya gesekan
antara permukaan pulley dengan belt, sehingga kapasitasnya tergantung gaya
gesek tersebut.

Gambar 2.4 Mekanisme Kerja Belt Conveyor

You might also like