You are on page 1of 4

Sistem Proteksi pada Jaringan Tingkat Menengah.

Jaringan distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga lsitrik yang paling dekat dengan
pelanggan/ konsumen. Ditinjau dari volume fisiknya jaringan dis-tribusi pada umumnya lebih
panjang dibandingkan dengan jaringan transmisi dan jumlah gangguannya (sekian kali per 100
km pertahun) juga paling tinggi dibandingkan jumlah gangguan pada saluransaluran transmisi.
Jaringan distribusi seperti diketahui terdiri dari jaringan distribusi tegangan menengah (JTM) dan
jaringan distribusi tegangan rendah (JTR). Jaringan distribusi tegangan menengah mempunyai
tegangan antara 3 kV sampai 20 kV. Pada saat ini PLN hanya mengembangkan jaringan
distribusi tegangan menengah 20 kV. Jaringan distribusi tegangan menengah sebagian besar
berupa saluran udara tegangan menengah dan kabel tanah.
Pada saat ini gangguan pada saluran udara tegangan menengah ada yang mencapai angka
100 kali per 100 km per tahun. Sebagian besar gangguan pada saluran udara tegangan menengah
tidak disebabkan oleh petir melainkan oleh sentuhan pohon, apalagi saluran udara tegangan
menengah banyak berada di dalam kota yang memiliki bangunan-bangunan tinggi dan pohonpohon yang lebih tinggi dari tiang saluran udara tegangan menengah. Hal ini menyebabkan
saluran udara tegangan menengah yang ada di dalam kota banyak terlindung terhadap sambaran
petir tetapi banyak diganggu oleh sentuhan pohon. Hanya untuk daerah di luar kota selain
gangguan sentuhan pohon juga sering terjadi gangguan karena petir. Gangguan karena petir
maupun karena sentuhan pohon ini sifatnya temporer (sementara), oleh karena itu penggunaan
penutup balik otomatis (recloser) akan mengurangi waktu pemutusan penyediaan daya (supply
interupting time).
Perlindungan sistem distribusi tegangan menegah meliputi :
a. Gangguan beban lebih.
Gangguan beban lebih terjadi karena pembebanan sistem distribusi
yang melebihi kapasitas sistem terpasang. Gangguan ini sebenarnya
bukan gangguan murni, tetapi bila dibiarkan terus-menerus berlangsung
dapat merusak peralatan.

b. Gangguan hubung singkat.


Gangguan hubung singkat dapat terjadi antar fase (3 fase atau 2 fase) atau 1 fase ketanah
dan sifatnya bisa temporer atau permanen.
Gangguan permanen : Hubung singkat pada kabel, belitan trafo,
generator, (tembusnya isolasi).
Gangguan temporer : Flashover karena sambaran petir, flashover dengan pohon, tertiup
angin. Gangguan tegangan lebih.
c. Gangguan tegangan lebih termasuk gangguan yang sering terjadi
pada saluran distribusi. Berdasarkan penyebabnya maka gangguan
tegangan lebih ini dapat dikelompokkan atas dua hal, yaitu :
a. Tegangan lebih power frekwensi.
Pada sistem distribusi hal ini biasanya disebabkan oleh
kesalahan pada AVR atau pengatur tap pada trafo distribusi.
b. Tegangan lebih surja
Gangguan ini biasanya disebabkan oleh surja hubung atau surja
petir.
Dari ketiga jenis gangguan tersebut, gangguan yang lebih sering terjadi
dan berdampak sangat besar bagi sistem distribusi adalah gangguan hubung
singkat. Sehingga istilah gangguan pada sistem distribusi lazim mengacu
kepada gangguan hubung singkat dan peralatan proteksi yang dipasang
cenderung mengatasi gangguan hubung singkat ini.

1. Peralatan Pengaman JTM 20 KV


2.2.1 Pemutus Tenaga (PMT)

Pemutus Tenaga (PMT) adalah alat pemutus otomatis yang mampu memutus/menutup
rangkaian pada semua kondisi, yaitu pada kondisi normal ataupun gangguan. Secara singkat
tugas pokok pemutus tenaga adalah :

Keadaan normal, membuka / menutup rangkaian listrik.


Keadaan tidak normal, dengan bantuan relay, PMT dapat membuka sehingga
gangguan dapat dihilangkan.

2.2.2 Relay Arus Lebih (OCR)


Pada dasarnya relay arus lebih adalah suatu alat yang mendeteksi besaran arus yang melalui
suatu jaringan dengan bantuan trafo arus. Harga atau besaran yang boleh melewatinya
disebut dengan setting.
Macam-macam karakteristik relay arus lebih :
a. Relay waktu seketika (Instantaneous relay)
Relay yang bekerja seketika (tanpa waktu tunda) ketika arus yang mengalir melebihi nilai
settingnya, relay akan bekerja dalam waktu beberapa mili detik (1020 ms).
b. Relay arus lebih waktu tertentu (Definite time relay)
Relay ini akan memberikan perintah pada PMT pada saat terjadi gangguan hubung
singkat dan besarnya arus gangguan melampaui settingnya (Is), dan jangka waktu kerja
relay mulai pick up sampai kerja relay diperpanjang dengan waktu tertentu tidak
tergantung besarnya arus yang mengerjakan relay.
c. Relay arus lebih waktu terbalik
Relay ini akan bekerja dengan waktu tunda yang tergantung dari besarnya arus secara
terbalik (inverse time), makin besar arus makin kecil waktu tundanya. Karakteristik ini
bermacam-macam. Setiap pabrik dapat membuat karakteristik yang berbeda-beda,
karakteristik waktunya dibedakan dalam tiga kelompok :

Standar invers
Very inverse
extreemely inverse

Gambar 2.2 Karakteristik relay waktu Inverse


Pada relay arus lebih memiliki 2 jenis pengamanan yang berbeda antara lain:

Pengamanan hubung singkat fasa


Relay mendeteksi arus fasa. Oleh karena itu, disebut pula Relay fasa. Karena pada
relay tersebut dialiri oleh arus fasa, maka settingnya (Is) harus lebih besar dari arus
beban maksimum.

Pengamanan hubung tanah

Rele arus lebih yang mendeteksi arus gangguan satu fasa tanah.

2.2.3 Pemutus Balik Otomatis (Recloser)


Berfungsi untuk memutuskan saluran secara otomatis ketika terjadi gangguan dan akan
segera menutup kembali beberapa waktu kemudian sesuai dengan setting waktunya.
Biasanya alat ini disetting untuk dua kali bekerja, yaitu dua kali pemutusan dan dua kali
penyambungan . Apabila hingga kerja recloser yang kedua keadaan masih membuka dan
menutup, berarti telah terjadi gangguan permanen.
2.2.4 Pelebur (fuse cut out)
Adalah suatu alat pemutus, dimana dengan meleburnya bagian dari komponen yang telah
dirancang khusus dan disesuaiakan ukurannya untuk membuka rangkaian dimana pelebur
tersebut dipasang dan memutuskan arus bila arus tersebut melebihi suatu nilai dalam waktu
tertentu. Oleh karena pelebur ditujukan untuk menghilangkan gangguan permanen, maka
pelebur dirancang meleleh pada waktu tertentu pada nilai arus gangguan tertentu.
2.2.5 Lightning Arrester (LA)
Suatu alat pelindung dari tegangan lebih yang disebabkan oleh surja petir maupun surja
hubung. Arrester beroperasi melindungi peralatan sistem tenaga listrik dengan cara
membatasi surja tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah.

You might also like