Professional Documents
Culture Documents
Alergen Intrinsik
Polen
Iritan
Bulu binatang
Debu rumah
Batuk / tertawa
Faktro genetik
Patofisiologi :
Obstruksi saluran napas pada asma merupakan
kombinasi atau spasme otot bronkus , sumbat
mukosa, edema & inflamasi dinding bronkus.
Obstruksi bertambah berat selama periode
ekspirasi sehingga udara pada distal
terperangkap & tak dapat di ekspirasi.
Kemudian terjadi peningkatan volume residu,
kapasitas residu fungsional & penderita akan
bernafas dengan hiperinflasi yg bertujuan agar
saluran nafas tetap terbuka & pertukaran gas
dapat terjadi.
Frekuensi
Keluhan Malam
hari
Faal paru
Asma Intermiten
Ringan
Terjadi < 2x /
minggu
> 80 %
Asma Persisten
Ringan
Terjadi > 2x /
minggu
Terjadi 2x / bulan
> 80 %
Asma Intermiten
Sedang
Terjadi > 1x /
minggu
60 % sampai 80 %
Asma Intemiten
Berat
Sering terjadi
<60 %
Diangnosis :
- spirometri
- uji provokasi bronkhus
- pemeriksaan sputum
tatalaksana :
1. pemberian agonis beta
2. pemberian bronkodilator
3. pemberian kortikosteroid
4. terapi O2
Diangnosis :
- spirometri
- uji provokasi bronkhus
- pemeriksaan sputum
Tatalaksana :
1. pemberian agonis beta
2. pemberian bronkodilator
3. pemberian kortikosteroid
4. terapi O2
Prognosis :
prognosisnya baik apabila segera ditangani dengan
adekuat.