You are on page 1of 36

DISPEPSIA

ESTI DYAH UTAMI, S.Farm., Apt.

LAMBUNG
Fungsi :
1. Tempat menyimpan makanan
2. Tempat mencampur makanan dg getah
lambung chyme
3. Tempat mengosongkan makanan
4. Mencegah masuknya sebagian kuman
5. Tempat absorbsi alkohol + obat-obatan

SEKRESI LAMBUNG Getah lambung


Kelenjar : 1. Kel Oksintik (Gastrik)
2. Kel Pilorik
Kel Oksintik : (pd Korpus, Fundus)
- sekresi : HCl, pepsinogen, fc.intrinik, mukus
Kel Pilorik : (pd antrum)
- sekresi : mukus, Gastrin

Sel mukus :
- mukus
Sel Utama :
- pepsinogen
Sel Parietal :
- HCl

Getah Lambung
- 1,5 2 liter / hari ( pH 1,5 3,4 )

- mengandung:
1. Elektrolit : H+, Cl, K+, Na+
2. Mucus : sel mucus
- melindungi mukosa
(penderita gastritis : Tx antasida)
3. Lipase dan Amilase : sedikit sekali

4. Enzim Pepsin
di sekresi : sel utama (Chief Cell)
Pepsinogen
pepsin
HCL ( pH : 1,5 3,5)
polipeptida

Protein (terutama daging)


pepsin

5. Rennin
- Hanya pada masa bayi
- menggumpalkan susu
Casein susu

para casein

Rennin + Ca

6. Faktor intrinsik
- disekresi oleh sel parietal
- membantu absorbsi vit B12

pepsin

7. Histamin
- reseptor H2 merangsang sekresi HCl
(gastritis : obat H2 Bloker - cimetidine)
8. HCL
- disekresi : sel parietal
Ion H+ dipompa ke lumen canaliculi
(pompa proton)
Terapi gastritis :
obat gol Proton Pump Inhibitor (PPI)

ASAM LAMBUNG
Mengasamkan & mencerna makanan yang masuk
Melarutkan Fe organik
Membunuh bakteri & parasit yang masuk bersama

makanan
Sekresi meningkat 90 menit sesudah makan
Produksi tertinggi pada malam hari

Asam lambung, penting???


Sangat diperlukan untuk membantu pencernaan
Tanpa asam lambung makanan yang masuk tidak

dapat dicerna dengan baik dan zat gizi tidak dapat


diserap secara optimal

DISPEPSIA
DISPEPSIA adalah istilah non spesifik yang dipakai
pasien untuk menjelaskan keluhan perut bagian atas.
Gejala tersebut bisa berupa nyeri atau tidak nyaman,
kembung, banyak flatus, rasa penuh, bersendawa,
cepat kenyang dan borborygmi (suara keroncongan
dari perut).
Gejala ini bisa akut, intermiten atau kronis.
Sering disebut :
non ulcer dispepsia (Dispepsia Non Ulkus = DNU) atau
Dispepsia Idiopatik
Dispepsia fungsional berhubungan dg kecemasan,
kelelahan, depresi atau stress emosional

GEJALA
Gejala gejala lain :
muntah-muntah hebat
Demam
muntah darah
buang air besar berwarna hitam
anemia
penurunan berat badan yang bermakna.

KLASIFIKASI
A. Dispepsia Idiopatik / DNU
B. Dispepsia Organik
1. obat-obatan
2. Idiosinkrasi makanan (intoleransi makanan)
3. Kelainan struktural
4. Penyakit metabolik / sistemik

Penyebab
1. Obat-obatan : Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS),
Antibiotik (makrolides, metronidazole), Besi, KCl, Digitalis,
Estrogen, Etanol (alkohol), Kortikosteroid, Levodopa, Niacin,
Gemfibrozil, Narkotik, Quinidine, Theophiline
2. Idiosinkrasi makanan (intoleransi makanan)
a. Alergi
susu sapi, putih telur, kacang, makanan laut, beberapa jenis
produk kedelai dan beberapa jenis buah-buahan
b. Non-alergi
produk alam : laktosa, sucrosa, galactosa, gluten, kafein, dll.
bahan kimia : monosodium glutamate (vetsin), asam benzoat,
nitrit, nitrat, dll.

3. Kelainan Struktural
a.
Penyakit esophagus
b.
Penyakit gaster dan duodenum
c.
Penyakit saluran empedu
d.
Penyakit pankreas
e.
Penyakit usus

4. Penyakit metabolik / sistemik


Tuberculosis
Gagal ginjal
Hepatitis, sirosis hepatis, tumor hepar
Diabetes melitius
Hipertiroid, hipotiroid, hiperparatiroid
Ketidakseimbangan elektrolit
Penyakit jantung kongestif
Lain-lain : Penyakit Jantung Iskemik, penyakit
kolagen

PATOFISIOLOGI
Abnormalitas Motorik Gaster
Perubahan sensifitas gaster
Stres dan faktor psikososial

Gastritis Helicobacter Pylori


Kelainan GI fungsional

Klasifikasi berdasar Gejala

Dispepsia tipe refluks adanya rasa terbakar pada


epigastrium, dada atau regurgitasi dengan gejala
perasaan asam di mulut.
Dispepsia tipe dismotilitas yaitu nyeri epigastrium
yang bertambah sakit setelah makan, disertai kembung,
cepat kenyang , rasa penuh setelah makan, mual atau
muntah, bersendawa dan banyak flatus.
Dispepsia tipe ulkus yaitu nyeri epigastrium yang
mereda bila makan atau minum antasid dan nyeri
biasanya terjadi sebelum makan dan tengah malam.
Dispepsia non-spesifik yaitu dispepsia yang tidak
bisa digolongkan dalam satu kategori di atas.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
darah lengkap, elektrolit, calcium dan amylase,

fungsi hati, fungsi tyroid dan ECG.


Terutama untuk pasien berumur lebih dari 45 tahun
dan umur muda dengan gejala yang sering kambuh.
selektif dalam pemeriksaan indikasi klinik dan
pertimbangan biaya-efektifitas

Pemeriksaan penunjang
Endoskopi
Foto seri sinar-X
Test non-invasif untuk mendeteksi infeksi

Helicobakter Pylori dengan IgG serologik atau


Urea Breath Test
USG dan CT Scan" jika ada kelainan pada
empedu / pankreas
Pengukuran PH Intraesophagus (monitor 24 jam)

PENGOBATAN
Terapi farmakologi :
obat resep mayoritas
obat non resep terapi adjuvan

Terapi non farmakologi

Terapi Farmakologi

Obat golongan penekan asam lambung


(antasida, H2 blocker, dan proton pump inhibitor)
Obat golongan sitoproteksi : sukralfat,rebamipid
Antibiotika : infeksi Helicobacter pylori (amoksisilin,
Claritromisin, dan metronidazol)

Mekanisme kerja obat

Terapi non farmakologi


modifikasi gaya hidup & menghindari obat
penyebab ulcer (aspirin & NSAIDs lain,
bisphosphonat oral, KCl, pengobatan
imunosupresan)
Menghindari stress
Stop merokok & alkohol
Stop kafein (stimulan asam lambung)
Menghindari makanan dan minuman soda
Menghindari makan malam

TUJUAN DIIT LAMBUNG

MEMBERIKAN MAKANAN DAN CAIRAN

SECUKUPNYA TANPA MEMBERATKAN


LAMBUNG
MENCEGAH DAN MENETRALKAN SE-KRESI
ASAM LAMBUNG YANG BER-LEBIHAN

SYARAT DIIT
MUDAH CERNA
PORSI KECIL
LEMAK RENDAH

RENDAH SERAT
CAIRAN CUKUP
TIDAK MENGANDUNG BUMBU YANG TAJAM

BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN


BERAS KETAN
JAGUNG
UBI
TALAS
SINGKONG
KACANG MERAH
SAYURAN MENTAH (LALAPAN)

Lanjutan
DAUN SINGKONG

KOL
SAWI
NANAS

DURIAN
NANGKA
SANTAN KENTAL

Lanjutan
MINUMAN BERSODA

MINUMAN BERALKOHOL
KOPI
CABE

MERICA
CUKA

PENTING !!!
SAAT LAMBUNG NGADAT MAKANLAH

MAKANAN CAIR DULU


KUNYAH MAKANAN SAMPAI HALUS UNTUK
MENGURANGI KERJA SISTEM PENCERNAAN
MAKAN SAMBIL MENGOBROL AKAN
MENGAKIBATKAN BANYAK UDARA IKUT
TERTELAN DAN BISA MENYEBAB-KAN PERUT
KEMBUNG

11 SOLUSI CEGAH GANGGUAN


PENCERNAAN
Biasakan makan dengan teratur
Kunyah makanan dengan baik supaya enzim

ptialin dalam kelenjar ludah dapat melakukan


fungsinya dengan sempurna
Jangan makan terlalu banyak
Jangan berbaring setelah makan

Lanjutan
Hindari waktu makan yang terlalu ber-dekatan

supaya proses mencerna tidak terganggu (interval 23 jam)


Jangan makan sambil minum (setiap cairan yang
dikonsumsi dengan makanan padat akan
mengurangi aktivitas cairan pencernaan yang
terlibat dalam proses pencernaan)

Lanjutan
Tingkatkan konsumsi makanan sumber serat
Konsumsi makanan probiotik
Kurangi konsumsi makanan pembentuk asam

(protein hewani dan karbohidrat sederhana)


Jangan makan makanan yang terlalu panas atau
dingin (dapat mengiritasi lapisan dinding lambung)
Kurangi stress

You might also like