You are on page 1of 8

Laporan Praktikum Enzimologi

UJI AKTIVITAS ENZIM -AMILASE DAN GLUKOAMILASE DARI


BAKTERI LIMBAH TAPE

Disusun Oleh :

Nama
Agustono Hutahaean
Andrew N Sinaga
Samuel Alfredo
Freddy MT Silalahi

NIM
120805036
120805059
120805056
120805071

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengunaan enzim secara tidak langsung dalam berbagai proses telah dilakukan
sejak awal peradaban manusia. Sekarang ini, hampir 4000 macam enzim telah
diketahui, dan 200 diantaranya digunakan secara komersial. Mayoritas enzim
yang digunakan dalam industri adalah bersumber dari mikroorganisme. Hingga
tahun 1960-an, total penjualan enzim hanya beberapa juta dollar per tahun, tetapi
mualai saat itu pasar enzim bertumbuh secara spektakuler (Ginting, 2009)
Kini dan ke depan pemanfaatan enzim banyak diaplikasikan secara luas
terutama dalam proses pengolahan pangan komersial. Dewasa ini sebagian besar
kebutuhan enzim masih dipenuhi dengan jalan impor. Hal tersebut tidak
menguntungkan dari segi devisa dan pengembangan bioteknologi di Indonesia.
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menghasilkan enzim sehingga
kebutuhan dalam negeri dapat diatasi. Sumber enzim dapat diperoleh dari
tanaman, hewan dan mikroorganisme. Salah satu enzim pemecah pati adalah
enzim -amilase (-1,4-glukan glukanodidrolase; EC.3.2.1.1.), enzim ini sangat
berperan dalam industri pembuatan roti dan sirup. Enzim -amilase banyak
terdapat pada kecambah kacang-kacangan (Suarni dan Rauf, 2007).
Industri pati adalah salah satu pennguna enzim terbesar untuk hidrolisis
dan modifikasi bahan mentahnya. Polimer pati, seperti polimer-polimer lainnya
memerlukan kombinasi enzim-enzim untuk melengkapi hidrolisisnya. Kombinasi
ini meliputi -amilase, glukoamilase atau -amilase dan isoamilase atau
pullulanase. Dari seluruh enzim komsumsi enzim di dunia, enzim penghidrolisis
pati digunakan sebanyak 30%. Pati didegradasi oleh enzim amilolitik dari
sejumlah mikroorganisme. Enzim yang bersumber dari mikroorganisme secara
umum banyak diminati oleh industri. Spektrum pemakaian enzim amilase secara
luas digunakan di berbagai bidang seperti medis, kimia analisis, industri tekstil,
industri makanan dan industri penyulingan (Ginting, 2009).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui karakteristik
bakteri, deteksi dan besar aktivitas enzim ekstrak kasar -amilase dan
glukoamilase dari limbah tape.
1.3 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah memberikan informasi cara
mendeteksi enzim -amilase dan glukoamilase serta mengetahui besar aktivitas
enzim ekstrak kasar dari limbah tape.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Enzim
Enzim adalah molekul protein yang berperan sebagai biokatalis dan berfungsi
untuk mengkatalisis reaksi-reaksi metabolisme yang berlangsung pada mahkluk
hidup. Fungsi ini dipengaruhi oleh faktor lingkungannya seperti temperatur,
keasaman (pH), konsentrasi substrat, konsentrasi enzim dan aktivator. Pada
kondisi optimum, laju reaksi enzimatik akan bekerja secara optimum, sehingga
diperoleh produk yang lebih banyak. Laju reaksi enzimatik akan bertambah
dengan bertambahnya konsentrasi enzim, akan tetapi laju reaksi dapat mencapai
konstan bila jumlah substrat bertambah terus sampai melewati batas kemampuan
enzim (Bahri et al, 2012).
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat,
suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH
optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami
perubahn bentuk jika suhu dan pH berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai,
enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami
kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim akan kehilangan fungsinya sama
sekali. Kerja enzim juga diengaruhi oleh kofaktor dan inhibitor (Ginting, 2009).
2.2 Amilase
Amilase merupakan enzim yang penting dalam bidang pangan dan bioteknologi.
Amilase merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi hidrolisis pati menjadi
gulagula

sederhana.

Amilase

mengubah

karbohidrat

yang

merupakan

polisakarida menjadi maltosa (alfa dan beta) ataupun glukosa (gluko amilase).
Amilase dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti tanaman, binatang dan
mikroorganisme. saat ini sejumlah enzim amilase telah diproduksi secara
komersial. Penggunaan mikroba dianggap lebih prosepektif karena mudah
tumbuh, cepat menghasilkan dan kondisi lingkungan dapat dikendalikan (Anam,
2010).

Amilase merupakan enzim yang bekerja menghidrolisis pati yang dapat


dihasilkan oleh bakteri, fungi, tumbuhan dan hewan. Amilase yang dihasilkan
oleh bakteri banyak dimanfaatkan dalam industri, terutama industri makanan,
minuman, tekstil, farmasi, dan detergen. Hal ini karena umumnya amilase asal
bakteri mempunyai aktivitas yang tinggi dan bersifat lebih stabil dibandingkan
yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Sebagian besar industri, seperti industri
makanan dan minuman menggunakan amilase tahan asam (Whittaker 1994).
Namun lain halnya dalam industri detergen yang justru menggunakan amilase
basa

atau

alkalin.

Selain

itu,

amilase

juga

mampu

menghasilkan

maltooligosakarida spesifik dalam hidrolisis pati pada tingkat yang cukup tinggi
(Tigue et al. 1995).

2.3 Glukoamilase
Enzim glukoamilase (-1,4; 1,6-glucan glucohydrolase) mengkatalisis pemutusan
eksoamilolitik dari substrat amilum menghasilkan glukosa. Enzim a-amilase (1,4-glucan-4-glucanohydrolase) mengkatalisis pemutusan endoamilolitik ikatan
-1,4-glikosidik dari substrat amilum, menghasilkan oligosakarida pendek dan
dekstrin (Shibuya, et al., 1992). Peran glukoamilase lebih menentukan dalam
mengubah amilum menjadi glukosa dibanding peran -amilase karena
glukoamilase langsung menghasilkan glukosa. Karena bekerja secara sinergis
kedua enzim tersebut sangat bermanfaat dalam aplikasi industri roti dan etanol
yang menggunakan bahan baku amilum (Hadi, 2005).
2.4 Uji Biokimia
Bakteri memiliki berbagai aktivitas biokimia (pertumbuhan dan perbanyakan)
dengan menggunakan raw material (nutrisi) yang diperoleh dari lingkungan
sekitarnya. Transformasi biokimia dapat timbul didalam dan diluar dari bakteri
yang diatur oleh katalis biologis yang dikenal sebagai enzim. Setiap bakteri
memiliki kemampuan dalam menggunakan enzim yang dimilikinya untuk
degradasi karbohidrat, lemak, protein, dan asam amino. Metabolisme atau
penggunaan dari molekul organik ini biasanya menghasilkan produk yang dapat
digunakan untuk identifikasi dan karakterisasi bakteri. pengamatan aktivitas

biokimia atau metabolisme mikroorganisme yang diketahui dari kemampuan


mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan molekul yang kompleks
seperti karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu dilakukan pula
pengamatan pada molekul-molekul sederhana seperti asam amino dan
monosakarida. Dan hasil dari berbagai uji ini digunakan untuk perincian dan
identifikasi mikroorganisme. Penggunaan zat hara tergantung dari aktivitas
metabolism mikroba. Metabolisme seringkali menghasilkan hasil sampingan yang
dapat digunakan untuk identifikasi mikroorganisme. Pengamatan aktivitas
metabolisme diketahui dari kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan
menguraikan molekul yang kompleks seperti zat pati, lemak, protein dan asam
nukleat (Dwijoeseputro,1990)

2.5 Tape
Pengolahan pangan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan pangan
yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga.
Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah
satu contohnya tape. Tape adalah produk yang dihasilkan dari proses fermentasi,
di mana terjadi suatu perombakan zat pati yang ada dalam bahan makanan diubah
menjadi bentuk yang sederhana yaitu gula, dengan bantuan suatu mikroorganisme
yang disebut ragi atau khamir. Tape ketan merupakan tape yang dibuat dari bahan
baku beras ketan. Ragi tape adalah bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan
tape.
Ragi tape merupakan populasi campuran yang tediri dari spesies-spesies
genus

Aspergilius,

Saccharomyces,

Candida,

Hansenulla,

dan

bakteri

Acetobacter. Genus tersebut hidup bersama-sama secara sinergis. Aspergillus


menyederhanakan

tepung

menjadi

glukosa

serta

memproduksi

enzim

glukoamilase yang akan memecah pati dengan mengeluarkan unit-unit glukosa,


sedangkan Saccharomyces, Candida dan Hansenulla dapat menguraikan gula
menjadi alkohol dan bermacam-macam zat organik lain sementara itu Acetobacter
dapat merombak alkohol menjadi asam (Hafidatul et all, 2012)

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada percobaan ini,
-

Diperoleh karakteristik bakteri dari limbah tape memiliki bentuk koloni


Irreguler, tepi undulate, elevasi flat, warna krim, merupakan bakteri gram
negative , bentuk selnya coccus, dan penataannya mono/di.

Pada

uji

biokimia

didapat

hasil

pada

uji

kemampuan

bakteri

memfermentasi 3 jenis gula (glukosa, laktosa, sukrosa) dengan


menggunakan media TSIA menunjukkan bahwa bakteri ini dapat
menguraikan glukosa, sukrosa, dan laktosa. Sedangkan pada uji SCA
dapat dilihat bahwa bakteri ini memiliki kemampuan menggunakan sitrat
sebagai sumber karbon satu-satunya. Pada uji SIM bakteri ini bersifat
motil dengan adanya pergerakan bakteri tersebut. Pada uji patogenitas
dengan menggunakan media Blood Agar didapatkan bahawa bakteri ini
bersifat patogen.
-

Jumlah aktivitas enzim -Amilase yang didapat dari isolat bakteri limbah
tape adalah 0,0019, sedangkan Jumlah aktivitas enzim glukoamilase yang
diperoleh ialah 0,724.

5.2 Saran
Sebaiknya digunakan isolat dari bakteri yang lebih bervariasi lagi dan lebih teliti
dalam menghitung jumlah aktivitas enzimnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anam, K. 2010. Produksi Enzim Amilase. Intitut Pertanian Bogor : Bogor.

Bahri, S, Mirzan, M,. Hasan, M. 2012. Karakterisasi Enzim Amilase Dari


Kecambah Biji Jagung Ketan (Zea Mays Ceratina L.). Universitas
Tadulako
Hafidatul H, Dkk. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol
Tape Singkong (Manihot Utilissima Pohl).
Dwijoeseputro. 1990. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Malang ;
73, 74.
Hadi, 2005. Karakterisasi Fragmen Dna Gen Glukoamilase (Glu1) Produk Pcr
Dengan Analisis Restriksi. Universitas Airlangga
Sianturi, D.C. 2008. Isolasi Bakteri Dan Uji Aktivitas Amilase Termofil Kasar
Dari Sumber Air Panas Penen Sibirubiru Sumatera UtaraUniversitas
Sumatera Utara
Ginting, J. 2009. Isolasi Bakteri Dan Uji Aktivitas Amilase Termofil Kasar Dari
Sumber Air Panas Penen Sibirubiru Sumatera Utara. Universitas
Sumatera Utara

You might also like