Professional Documents
Culture Documents
ISSN 2085-7829
Syaripuddin
Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman
Abstract
This study aims to discuss these cases and the transshipment problem will be solved using the VAM and the
Microsoft Excel Solver. Based on a discussion of the results it can be concluded that the initial steps used to
solve the transshipment problem is to arrange transportation in advance a tabel consisting of the source column,
connecting the city and destination city. The next tabel is solved using the method of transportation VAM. In the
cases discussed in this study, it is gaining attention is the determination of allocations in the cii = 0. Because the
determination of allocations in the cii can have an impact on the final solution.
Keywords : Transshipment problems, transportation problems, method of VAM
Latar Belakang
Pada masa perang dunia II, angkatan
perang Inggris membentuk suatu team yang terdiri
dari ilmuwan untuk mempelajari persoalanpersoalan strategi dan teknik sehubungan dengan
serangan-serangan yang dilancarkan terhadap
negaranya. Selanjutnya ilmu yang lahir dari team
ilmuawan Inggris itu merupakan cikal bakal ilmu
opreration research. Setelah perang dunia II berahir,
operatons research berkembang pesat di Amerika
dan sampai sekarang telah banyak digunakan di
hampir seluruh kegiatan, baik di perguruan tinggi,
konsulatan, rumah sakit, perencanaan kota, maupun
pada kegiatan-kegiatan bisnis.
Masalah transshipment adalah kasus
khusus dari masalah transportasi yang merupakan
bagian dari ilmu opreation research. Sedanglan
masalah transpotasi adalah suatu metode yang
digunakan untuk mengatur distribusi dari sumbersumber yang menyediakan produk yang sama atau
sejenis ke tempat tujuan secara optimal. Distribusi
dilakukan sedemikain sehingga permintaan dari
beberapa tempat tujuan dapat dipenuhi dari
beberapa tempat asal yang masing-masing dapat
memiliki permintaan dan kapasitas yang berbeda.
Masalah transshipment yang merupakan
bentuk khusus dari masalah transportasi menpunyai
ciri bahwa adalah cara pengiriman barang dari
tempat permintaan tidak dapat dilakukan secara
langsung. Barang yang diangkut harus mengalami
dua atau lebih cara pengangkutan. Misalnya
seorang penjual eceran tidak dapat memperoleh
barang langsung dari pabrik tetapi harus melalui
agen daerah, bahkan seorang agen daerah harus
mendapatkan barang dari agen pusat. Jadi proses
pengangkutan barang dari tempat produksi ke
ISSN 2085-7829
4.
ij x ij
i 1 j 1
Berdasarkan Pembatas :
n
ij
ai , i 1,2,..., m
j 1
n
ij
b j , j 1,2,..., n
i 1
xij 0, i, j
Berdasarkan Pembatas:
Pembatas Sumber
x13
x23
c14
x14
c23
x13 : c13
x14 : c14
x15 : c15
c24
x24
c11
x25
x36 : c36
3
x37 : c37
x38 : c38
b1
x46 : c46
x56 : c56
x47 : c47
x23 : c23
x24 : c24
x25 : c25
c15
x15
j 1
c13
x11 x21 b1
x12 x22 b2
x13 x23 b3
a2
ai
i 1
a1
b2
x57 : c57
5
x48 : c48
x58 : c58
8
b3
ISSN 2085-7829
xij 0
Berdasarkan Pembatas:
x13
x23
c14
x14
M
x34
x44
x53
x45
M
x54
B
Metodologi Penelitian
Proses VAM dapat diringkas sebagai berikut:
1. Hitung penalty untuk setiap baris dan kolom.
Penalty untuk setiap baris ke-i dihitung dengan
mengurangkan nilai cij terkecil pada baris
tersebut dengan nilai cij satu tingkat lebih besar
pada baris yang sama.
2. Penalty kolom diperoleh dengan cara yang
sama. Biaya-biaya ini adalah penalty karena
tidak memilih kotak dengan biaya minimum.
3. Pilih baris atau kolom dengan penalty (jika
terdapat nilai kembar maka pilih secara
sembarang). Alokasikan sebanyak mungkin
kekotak dengan nilai cij minimum pada baris
atau kolom yang dipilih.
4. Hilangkan semua baris dan kolom dimana
penawaran dan permintaan telah dihabiskan.
5.
c57
x57
b1
c48
x48
c56
x56
c47
x47
0
x55
c38
x38
c46
x46
a2
c37
x37
M
x45
M
Permintaan
x36
M
x28
c36
x35
a1
M
x27
M
x18
M
x26
Kapasitas
M
x17
c25
X25
0
Penghubung
X16
c24
x24
x33
x15
c23
c15
Tujuan
7
c58
x58
b2
B
b3
ISSN 2085-7829
x36 : 6
300
x13 : 16
x14 : 10
x15 : c15
300
x56 : 5
x38 : 10
x47 : 11
x23 : 15
x24 : 14
x46 : 7
x37 : 8
200
100
x57 : 5
x25 : 17
x48 : 11
5
1
x58 : 12
8
300
Gambar-2: Alur Pengiriman, Persediaan dan Kebutuhan Barang dan Biaya Satuan
1
x13
10
Untuk
menyelesaikan
masalah
transhipmen ini, pada setiap kota penghubung harus
disediakan barang (motor) dummy yang besarnya
sama dengan jumlah kapasitas produk atau
persediaan barang. Tabel transportasi dibuat dengan
menggabung tabel-5 dan tabel-6 dan memberikan
biaya yang cukup besar (M) kepada semua yang
tidak mempunyai jalur transportasi sehingga pada
masalah diatas diperoleh tabel berikut :
12
x14
x15
15
14
17
2
x23
x24
x25
Tabel-6 : Biaya Satuan Pengangkutan dari Kota
Penghubung ke Kota Tujuan
6
7
8
6
8
10
3
x36
x37
x38
7
11
11
4
x46
x47
x48
4
5
12
5
x56
x57
x58
x13
10
x14
15
2
x23
14
x24
0
Kota
Penghubung
x33
x44
x25
x34
0
x53
600
x56
200
x28
11
600
11
x48
5
x57
100
300
10
x38
x47
4
300
M
8
x37
x46
0
x55
600
x27
x36
M
x18
M
x54
600
x26
x45
M
x17
M
x35
x45
M
X16
17
M
Permintaan
12
x15
Kapasitas
600
12
x58
300
600
ISSN 2085-7829
Supaya masalah diatas dapat diselesaikan maka dimisalkan nilai M=1000. Sehingga diperoleh tabel baru sbb :
Tabel 8 : Transpotasi Alur Pengiriman dan Kebutuhan Barang dan Biaya Satuan
Kota Penghubung
Kota Tujuan
3
4
5
6
7
8
16
Kota
Sumber
x13
x23
x33
10
15
14
x44
x53
17
1000
x45
1000
1000
x45
x54
x55
Perhitungan penalty-1
Perhitungan penalty kolom : Penalty untuk
kolom-1 adalah 15 .Ini diperoleh dengan
mengurangkan nilai c23=15 terkecil pada
kolom-1 dengan nilai c33=0 satu tingkat lebih
besar pada kolom yang sama. Dengan cara
yang sama diperoleh penalty untuk kolom-2
adalah 10, penalty untuk kolom-3 adalah 12,
penalty untuk kolom-4 adalah 2, penalty untuk
kolom-5 adalah 3 dan penalty untuk kolom-6
adalah 1.
Perhitungan penalty baris : Penalty untuk baris1 adalah 2 .Ini diperoleh dengan mengurangkan
nilai c12=10 terkecil pada baris-1 dengan nilai
c13=10 satu tingkat lebih besar pada baris yang
sama. Dengan cara yang sama diperoleh
penalty untuk baris-2 adalah 1, penalty untuk
baris-3 adalah 6, penalty untuk baris-4 adalah 7
dan penalty untuk kolom-5 adalah 4.
10
x38
11
x47
x48
600
12
x57
990
986
2
7
1
600
11
300
x56
1000
x28
x37
x46
300
1000
1000
x18
x27
x36
1000
1000
1000
x17
x26
x35
0
1000
X16
x25
x34
1000
1000
x15
x24
0
Kota
Penghubung
12
x14
986
2
7
1
Kapasitas
x58
2
7
1
2
4
1
600
Perhitungan penalty baris : Penalty untuk baris1 adalah 2, penalty untuk baris-2 adalah 3,
penalty untuk baris-3 adalah 2, penalty untuk
baris-4 adalah 7 dan penalty untuk kolom-5
adalah 4.
ISSN 2085-7829
300
300
600
0
200
200
100
100
JML
300
300
600
600
600
300
Diketahui bahwa :
Kota Sumber adalah Kota-1 dan Kota-2
Kota Penghubung adalah kota-3, Kota-4 dan
Kota-5
Kota Tujuan adalah Kota-6, Kota-7 dan Kota-8
Dari tabel-8 dapat disimpulkan bahwa :
1. Kota-1 sebagai kota sumber mengirim
sebanyak 300 buah motor ke Kota-5 sebagai
kota penghubung dan Kota-5 mendistribusikan
200 buah motor ke Kota-6 dan sisanya 100
buah motor didistribusikan ke Kota-7 sebagai
kota tujuan.
2. Kota-2 sebagai kota sumber mengirim
sebanyak 300 buah motor ke Kota-3 sebagai
kota penghubung dan Kota-3 mendistribusikan
300 buah motor ke Kota-8.
3. Total Biaya yang dikeluarkan adalah :
Z=300*12+300*15+300*10+200*4+100*5=12400
2.
6
ISSN 2085-7829
Kesimpulan
1. Langkah awal yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah transshipment adalah
menyusun tabel transportasi terlebih dahulu
yang terdiri kota sumber, kota penghubung dan
kota tujuan dimana kota yang tidak terhubung
di berikan nilai cij=M (bilangan yang besar).
Selanjutnya
tabel
transpotasi
tersebut
diselesaikan menggunakan metode VAM.
2. Pada kasus yang dibahas di penelitian ini, hal
yang mendapat perhatian adalah penentuan
alokasi pada nilai cii=0. Karena penentuan
alokasi pada nilai cii bisa berdampak pada
solusi akhir.
Daftar Pustaka
Zulfikarijah, Fien. 2008. Pemodelan dalam Riset
Operasi. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Anton, Howard. 1987. Aljabar Linier Elementer.
Jakarta: Erlangga.
Rao, S.S. 1987. Optimization Theory and
Application. San Diego, USA: Dept. of
Mechanical Engg.
Supranto, J. 1983. Riset Operasi. Edisi Revisi.
Jakarta : Bina Rupa Aksara
ISSN 2085-7829