You are on page 1of 8

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 3, Nomor 1, Mei 2012

ISSN 2085-7829

Penyelesaian Masalah Transshipment


Menggunakan Vogelss Approximation Method (VAM)
Transshipment Problem Solving
Using Vogelss Approximation Method (VAM)

Syaripuddin
Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman
Abstract
This study aims to discuss these cases and the transshipment problem will be solved using the VAM and the
Microsoft Excel Solver. Based on a discussion of the results it can be concluded that the initial steps used to
solve the transshipment problem is to arrange transportation in advance a tabel consisting of the source column,
connecting the city and destination city. The next tabel is solved using the method of transportation VAM. In the
cases discussed in this study, it is gaining attention is the determination of allocations in the cii = 0. Because the
determination of allocations in the cii can have an impact on the final solution.
Keywords : Transshipment problems, transportation problems, method of VAM

Latar Belakang
Pada masa perang dunia II, angkatan
perang Inggris membentuk suatu team yang terdiri
dari ilmuwan untuk mempelajari persoalanpersoalan strategi dan teknik sehubungan dengan
serangan-serangan yang dilancarkan terhadap
negaranya. Selanjutnya ilmu yang lahir dari team
ilmuawan Inggris itu merupakan cikal bakal ilmu
opreration research. Setelah perang dunia II berahir,
operatons research berkembang pesat di Amerika
dan sampai sekarang telah banyak digunakan di
hampir seluruh kegiatan, baik di perguruan tinggi,
konsulatan, rumah sakit, perencanaan kota, maupun
pada kegiatan-kegiatan bisnis.
Masalah transshipment adalah kasus
khusus dari masalah transportasi yang merupakan
bagian dari ilmu opreation research. Sedanglan
masalah transpotasi adalah suatu metode yang
digunakan untuk mengatur distribusi dari sumbersumber yang menyediakan produk yang sama atau
sejenis ke tempat tujuan secara optimal. Distribusi
dilakukan sedemikain sehingga permintaan dari
beberapa tempat tujuan dapat dipenuhi dari
beberapa tempat asal yang masing-masing dapat
memiliki permintaan dan kapasitas yang berbeda.
Masalah transshipment yang merupakan
bentuk khusus dari masalah transportasi menpunyai
ciri bahwa adalah cara pengiriman barang dari
tempat permintaan tidak dapat dilakukan secara
langsung. Barang yang diangkut harus mengalami
dua atau lebih cara pengangkutan. Misalnya
seorang penjual eceran tidak dapat memperoleh
barang langsung dari pabrik tetapi harus melalui
agen daerah, bahkan seorang agen daerah harus
mendapatkan barang dari agen pusat. Jadi proses
pengangkutan barang dari tempat produksi ke

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

tempat permintaan harus melalui semacam agen


terlebih dahulu.
Salah satu metode yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah transshipment adalah
Vogels Approximation Method (VAM). Metode ini
lebih sederhana dan lebih cepat mengatur alokasi
dari beberapa sumber ke tujuan dibandingkan
metode lain seperti metode stepping stone dan
modified distibution method (MODI). Pada
pembahasan ini pula akan digunakan solver
microsoft Excel untuk menyelesaikan masalah
transshipment yang akan digunakan sebagai
pembanding
dari
hasil
yang
diperoleh
menggunakan VAM.
Pada penelitian ini akan
dibahas contoh kasus metode transshipment dan
akan diselesaikan menggunakan VAM. Hasil dari
penyelesaian contoh kasus tersebut yang akan
menjadi kesimpulan dari penelitian ini.
Tinjauan Pustaka
Persoalan transportasi membahas masalah
pendistribusian suatu komoditas atau produk dari
sejumlah sumber kepada sejumlah tujuan dengan
maksud meminimumkan ongkos pengangkutan
yang terjadi.
Ciri-ciri khusus masalah transportasi
adalah
1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan
tertentu.
2. Kuantitas komoditas atau barang yang
didistribusikan dari setiap sumber dan yang
diminta oleh setiap tujuan besarnya tertentu
3. Komoditas yang dikirim atau diangkut dari
suatu sumber ke suatu tujaun besarnya sesuai
dengan permintaan dan atau kapasitas sumber.

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 3, Nomor 1, Mei 2012

ISSN 2085-7829

4.

Ongkos Pengangkutan komoditas dari suatu


sumber ke suatu sumber tujuan besarnya
tertentu.
Formulasi program linier dari masalah transportasi
ditulis sebagai berikut :
Minimumkan z

Model transshipment adalah model


transportasi yang memungkinkan dilakukan
pengiriman barang dengan cara tidak lansung,
dimana barang dari suatu sumber dapat berada pada
sumber lain sebelum mencapai tujuan akhirnya.
Jadi pada masalah transshipment ini suatu sumber
dapat berperan sebagai tujuan dan sebaliknya suatu
tujuan dapat berperan sebagai sumber.
Dalam model ini setiap sumber maupun
tujuan dipandang sebagai titik potensial bagi
demand maupun supply. Oleh karena itu untuk
menjamin bahwa tiap titik potensial tersebut
mampu menampung total barang di samping jumlah
barang yang ada di titik tersebut maka perlu
ditambahkan kepada titik-titk itu kuantitas supply
dan demandnya masing-masing sebesar B.

ij x ij

i 1 j 1

Berdasarkan Pembatas :
n

ij

ai , i 1,2,..., m

j 1
n

ij

b j , j 1,2,..., n

i 1

xij 0, i, j

Sebagai ilustarasi: Jika ada dua sumber dan tiga


tujuan (m=2 dan n=3). Maka formulasinya
berbentuk
Minimumkan

Berdasarkan Pembatas:
Pembatas Sumber

x13

x23

c14
x14

c23

Bentuk umum tabel yang digunakan untuk masalah


transportasi jika ada dua sumber dan tiga tujuan
(m=2 dan n=3) adalah :

x13 : c13
x14 : c14
x15 : c15

c24
x24

c11
x25

x36 : c36
3

x37 : c37
x38 : c38

b1

x46 : c46
x56 : c56
x47 : c47

x23 : c23
x24 : c24
x25 : c25

c15
x15

Tabel-3: Biaya Satuan Pengangkutan dari Kota


Penghubung ke Kota Tujuan
6
7
8
c36
c37
c38
3
x36
x37
x38
c46
c47
c48
4
x46
x47
x48
c56
c57
c58
5
x56
x57
x58

Tabel-1: Transpotasi Dua Sumber Dengan Tiga


Tujuan
Tujuan
1
2
3
c11
c12
c13
1
x11
x12
x13
Sumber
x21 c21
c22
c23
2
x22
x23

j 1

c13

x11 x21 b1
x12 x22 b2
x13 x23 b3

Sebagai ilustarasi: Jika pada alur pengiriman barang


terdapat dua sumber, tiga pengubung dan tujuan
seperti terlihat pada tabel-2, tabel-3 dan gambar-1
berikut :

dan Pembatas Tujuan

Tabel-2 : Biaya Satuan Pengangkutan dari Kota


Asal ke Kota Penghubung
3
4
5

x11 x12 x13 a1


x21 x22 x23 a2

a2

ai

i 1

z c11x11 c12 x12 c13x13 c21x21 c22 x22 c23x23

a1

b2

x57 : c57
5

x48 : c48

x58 : c58
8

b3

Formulasi untuk masalah diatas ditulis sbb:


Minimumkan Gambar-1: Alur Pengiriman, Persediaan dan Kebutuhan Barang dan Biaya Satuan
1

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 3, Nomor 1, Mei 2012

ISSN 2085-7829

x13 x23 x36 x37 x38 0

z c13x13 c14 x14 c15 x15 c23x23 c24 x24

x14 x24 x46 x47 x48 0


x15 x25 x56 x57 x58 0

c25x25 c23x23 c24 x24 c25 x25 c36 x36


c37 x37 c38 x38 c46 x46 c47 x47 c48 x48

xij 0

Berdasarkan Pembatas:

x13 x14 x15 a1


x23 x24 x25 a2
x36 x46 x56 b1

Tabel yang digunakan untuk masalah transshipment


dalah tabel masalah transportasi dengan
menggabung tabel-2 dan tabel-3 dan memberikan
biaya yang cukup besar (M) kepada semua yang
tidak mempunyai jalar transportasi, sehingga pada
masalah diatas diperoleh tabel transportasi sbb:

x37 x47 x57 b2


x38 x48 x58 b3

Tabel 4: Transpotasi Dua Sumber, Tiga Penghubung dan Tiga Tujuan


Penghubung
3
4
5
6
c13
Sumber

x13

x23

c14
x14

M
x34

x44

x53

x45
M
x54
B

Metodologi Penelitian
Proses VAM dapat diringkas sebagai berikut:
1. Hitung penalty untuk setiap baris dan kolom.
Penalty untuk setiap baris ke-i dihitung dengan
mengurangkan nilai cij terkecil pada baris
tersebut dengan nilai cij satu tingkat lebih besar
pada baris yang sama.
2. Penalty kolom diperoleh dengan cara yang
sama. Biaya-biaya ini adalah penalty karena
tidak memilih kotak dengan biaya minimum.
3. Pilih baris atau kolom dengan penalty (jika
terdapat nilai kembar maka pilih secara
sembarang). Alokasikan sebanyak mungkin
kekotak dengan nilai cij minimum pada baris
atau kolom yang dipilih.
4. Hilangkan semua baris dan kolom dimana
penawaran dan permintaan telah dihabiskan.

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

5.

c57
x57

b1

c48
x48

c56
x56

c47
x47

0
x55

c38
x38

c46
x46

a2

c37
x37

M
x45

M
Permintaan

x36

M
x28

c36

x35

a1

M
x27

M
x18

M
x26

Kapasitas

M
x17

c25
X25

0
Penghubung

X16

c24
x24

x33

x15

c23

c15

Tujuan
7

c58
x58

b2

B
b3

Jika semua penawaran dan permintaan belum


dipenuhi, kembali kelangkah pertama dan
hitung kembali penalty yang baru.

Hasil dan Pembahasan


Kasus: Sebuah perusahaan penjual motor memiliki
600 motor yang berada di Kota-1 sebanyak 300
buah dan di Kota-2 300 buah. Motor tersebut akan
dipakai di 6 kota yaitu Kota-6 sebanyak 200 buah,
Kota-7 sebanyak 100 buah dan Kota-8 sebanyak
300 buah. Karena kondisi jalan, pengangkutan tidak
dapat langsung dari kota asal ke kota tujuan dan
harus melalui kota penghubung yaitu Kota-3, Kota4 dan Kota-5. Alur pengiriman barang dan biaya
pengangkutan sebuah alat berat terlihat pada
gambar-1 dan tabel berikut

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 3, Nomor 1, Mei 2012

ISSN 2085-7829

x36 : 6
300

x13 : 16

x14 : 10
x15 : c15

300

x56 : 5

x38 : 10

x47 : 11

x23 : 15
x24 : 14

x46 : 7

x37 : 8

200

100

x57 : 5

x25 : 17

x48 : 11

5
1

x58 : 12
8

300

Gambar-2: Alur Pengiriman, Persediaan dan Kebutuhan Barang dan Biaya Satuan
1

Tabel-5 : Biaya Satuan Pengangkutan dari Kota


Asal ke Kota Penghubung
3
4
5
16
1

x13

10

Untuk
menyelesaikan
masalah
transhipmen ini, pada setiap kota penghubung harus
disediakan barang (motor) dummy yang besarnya
sama dengan jumlah kapasitas produk atau
persediaan barang. Tabel transportasi dibuat dengan
menggabung tabel-5 dan tabel-6 dan memberikan
biaya yang cukup besar (M) kepada semua yang
tidak mempunyai jalur transportasi sehingga pada
masalah diatas diperoleh tabel berikut :

12

x14

x15

15
14
17
2
x23
x24
x25
Tabel-6 : Biaya Satuan Pengangkutan dari Kota
Penghubung ke Kota Tujuan
6
7
8
6
8
10
3
x36
x37
x38
7
11
11
4
x46
x47
x48
4
5
12
5
x56
x57
x58

Tabel 7: Transpotasi Dua Sumber, Tiga Penghubung dan Tiga Tujuan


Kota Penghubung
Kota Tujuan
3
4
5
6
7
16
Kota
Sumber

x13

10
x14

15
2

x23

14
x24

0
Kota
Penghubung

x33

x44

x25

x34
0

x53
600

x56
200

x28

11

600
11

x48
5

x57
100

300
10

x38

x47
4

300
M

8
x37

x46
0

x55
600

x27

x36

M
x18

M
x54
600

x26

x45

M
x17

M
x35

x45

M
X16

17

M
Permintaan

12
x15

Kapasitas

600
12

x58
300

600

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 3, Nomor 1, Mei 2012

ISSN 2085-7829

Supaya masalah diatas dapat diselesaikan maka dimisalkan nilai M=1000. Sehingga diperoleh tabel baru sbb :
Tabel 8 : Transpotasi Alur Pengiriman dan Kebutuhan Barang dan Biaya Satuan
Kota Penghubung
Kota Tujuan
3
4
5
6
7
8
16
Kota
Sumber

x13

x23

x33

10

15

14

x44

x53

17

1000

x45

1000

1000

x45

x54

x55

Perhitungan penalty-1
Perhitungan penalty kolom : Penalty untuk
kolom-1 adalah 15 .Ini diperoleh dengan
mengurangkan nilai c23=15 terkecil pada
kolom-1 dengan nilai c33=0 satu tingkat lebih
besar pada kolom yang sama. Dengan cara
yang sama diperoleh penalty untuk kolom-2
adalah 10, penalty untuk kolom-3 adalah 12,
penalty untuk kolom-4 adalah 2, penalty untuk
kolom-5 adalah 3 dan penalty untuk kolom-6
adalah 1.
Perhitungan penalty baris : Penalty untuk baris1 adalah 2 .Ini diperoleh dengan mengurangkan
nilai c12=10 terkecil pada baris-1 dengan nilai
c13=10 satu tingkat lebih besar pada baris yang
sama. Dengan cara yang sama diperoleh
penalty untuk baris-2 adalah 1, penalty untuk
baris-3 adalah 6, penalty untuk baris-4 adalah 7
dan penalty untuk kolom-5 adalah 4.

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

10
x38
11

x47

x48

600

12

x57

990
986
2
7
1

600

11

1. Penyelesaian Menggunakan VAM


Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan menggunakan metode VAM:
Tabel-9 : Biaya Satuan cij dan penalty baris dan kolom
3
4
5
6
7
8
JML
1
16
10
12 1000 1000 1000
300 2 2
2
15
14
17 1000 1000 1000
300 1 3
3
0 1000 1000
6
8
10
600 6 2
4
1000
0 1000
7
11
11
600 7 7
5
1000 1000
0
4
5
12
600 4 4
JML
600
600
600
200
100
300
15
10
12
2
3
1
10
12
2
3
1
10
2
3
1
14
2
3
1
1000
2
3
1
2
3
1
2
3
2
2
2

300

x56

1000
x28

x37

x46

300

1000

1000
x18

x27

x36
1000

1000

1000
x17

x26

x35
0

1000

X16

x25

x34
1000

1000

x15

x24
0

Kota
Penghubung

12

x14

986
2
7
1

Kapasitas

x58

2
7
1

2
4
1

600

Penentuan penalty terbesar :


Pilih baris atau kolom dengan penalty terbesar
(jika terdapat nilai kembar, pilih secara
sembarang dan diperoleh penalty terbesar
adalah kolom-1 adalah 15.
Alokasikan sebanyak mungkin kekotak dengan
nilai cij minimum pada baris atau kolom yang
dipilih diperoleh c33=0. Dalam kasus
transhipmen cii selalu bernilai 0 sehingga
mengalokasikan sebanyak mungkin nilai di c ii
akan berdampak pada solusi akhir sehingga
perlu kehati-hatian. Pada kasus ini alokasi
dialihkan ke c23=15 sebanyak x23=300.
Perhitungan penalty-2
Perhitungan penalty kolom : Penalty untuk
kolom-2 adalah 10, penalty untuk kolom-3
adalah 12, penalty untuk kolom-4 adalah 2,
penalty untuk kolom-5 adalah 3 dan penalty
untuk kolom-6 adalah 1.

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 3, Nomor 1, Mei 2012

Perhitungan penalty baris : Penalty untuk baris1 adalah 2, penalty untuk baris-2 adalah 3,
penalty untuk baris-3 adalah 2, penalty untuk
baris-4 adalah 7 dan penalty untuk kolom-5
adalah 4.

ISSN 2085-7829

Tabel-11: Biaya Satuan cii dan Alokasi xii

Penentuan penalty terbesar :


Pilih baris atau kolom dengan penalty terbesar
(jika terdapat nilai kembar, pilih secara
sembarang dan diperoleh penalty terbesar
adalah kolom-2 adalah 12.
Alokasikan sebanyak mungkin kekotak dengan
nilai cij minimum pada baris atau kolom yang
dipilih diperoleh c44=0. Dalam kasus
transhipmen cii selalu bernilai 0 sehingga
mengalokasikan sebanyak mungkin nilai di c ii
akan berdampak pada solusi akhir sehingga
perlu kehati-hatian. Pada kasus ini alokasi
dialihkan ke c15=12 sebanyak x15=300.
Perhitungan dilanjukan sampai semua alokasi
terpenuhi. Selengkapnya alokasi dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel-10: Alokasi
Optimal
3
4
1
0
2
300
0
3
300
4
600
5
JML 600 600

xij yang memberikan nilai


5
300

300
300
600

0
200
200

100
100

JML
300
300
600
600
600

Gambar-3: Solver Biaya Satuan cii dan Alokasi xii


Tabel-12: Biaya Satuan cii dan Alokasi xii yang
optimal

300

Diketahui bahwa :
Kota Sumber adalah Kota-1 dan Kota-2
Kota Penghubung adalah kota-3, Kota-4 dan
Kota-5
Kota Tujuan adalah Kota-6, Kota-7 dan Kota-8
Dari tabel-8 dapat disimpulkan bahwa :
1. Kota-1 sebagai kota sumber mengirim
sebanyak 300 buah motor ke Kota-5 sebagai
kota penghubung dan Kota-5 mendistribusikan
200 buah motor ke Kota-6 dan sisanya 100
buah motor didistribusikan ke Kota-7 sebagai
kota tujuan.
2. Kota-2 sebagai kota sumber mengirim
sebanyak 300 buah motor ke Kota-3 sebagai
kota penghubung dan Kota-3 mendistribusikan
300 buah motor ke Kota-8.
3. Total Biaya yang dikeluarkan adalah :
Z=300*12+300*15+300*10+200*4+100*5=12400

2.
6

Penyelesaian Menggunakan Solver Ms.Excel

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :


1. Kota-1 sebagai kota sumber mengirim
sebanyak 300 buah motor ke Kota-5 sebagai
kota penghubung dan Kota-5 mendistribusikan
200 buah motor ke Kota-6 dan sisanya 100
buah motor didistribusikan ke Kota-7 sebagai
kota tujuan.
2. Kota-2 sebagai kota sumber mengirim
sebanyak 300 buah motor ke Kota-3 sebagai
kota penghubung dan Kota-3 mendistribusikan
300 buah motor ke Kota-8.
3. Total Biaya yang dikeluarkan adalah :
Z=300*12+300*15+300*10+200*4+100*5=12400
Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 3, Nomor 1, Mei 2012

ISSN 2085-7829

Kesimpulan
1. Langkah awal yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah transshipment adalah
menyusun tabel transportasi terlebih dahulu
yang terdiri kota sumber, kota penghubung dan
kota tujuan dimana kota yang tidak terhubung
di berikan nilai cij=M (bilangan yang besar).
Selanjutnya
tabel
transpotasi
tersebut
diselesaikan menggunakan metode VAM.
2. Pada kasus yang dibahas di penelitian ini, hal
yang mendapat perhatian adalah penentuan
alokasi pada nilai cii=0. Karena penentuan
alokasi pada nilai cii bisa berdampak pada
solusi akhir.
Daftar Pustaka
Zulfikarijah, Fien. 2008. Pemodelan dalam Riset
Operasi. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Anton, Howard. 1987. Aljabar Linier Elementer.
Jakarta: Erlangga.
Rao, S.S. 1987. Optimization Theory and
Application. San Diego, USA: Dept. of
Mechanical Engg.
Supranto, J. 1983. Riset Operasi. Edisi Revisi.
Jakarta : Bina Rupa Aksara

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 3, Nomor 1, Mei 2012

ISSN 2085-7829

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

You might also like