Professional Documents
Culture Documents
PSIKOLOGI
KELOMPOK C4
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
PENYUSUN :
1. NENSI RANTE .P
NIM :
(PO7220113027)
2. NOVIANTI EVA .W
NIM :
(PO7220113028)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat tuhan Yang maha Esa. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi dengan membahas Perkembangan Kepribadian
dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi di Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Samarinda.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semua pihak yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan
makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan Kepribadian dasarnya berarti meningkatkan dan perawatan seseorang
luar dan dalam diri untuk membawa perubahan positif bagi hidup Anda.Setiap individu
memiliki kepribadian yang berbeda yang dapat dikembangkan,dipoles dan
disempurnakan. Kepribadian dalam bahasa inggris disebut personality yang berasal dari
bahasa latin persona, yang berarti topeng. Kata persona lambat laun berubah menjadi
istilah yang mengacu pada gambaran sosial atau peran tertentu pada diri individu. Proses
ini termasuk meningkatkan kepercayaan diriseseorang, memperbaiki komunikasi dan
kemampuan bahasa berbicara,memperluas ruang lingkup yang pengetahuan,
mengembangkan hobi tertentu atau keterampilan, belajar etiket halus dan sopan santun,
menambahkan gaya dan rahmatdengan cara yang terlihat, berbicara dan berjalan dan
secara keseluruhan penghisapan diri dengan positif, keaktifan dan perdamaian.Meskipun
ada banyak crash program pengembangan kepribadian yang tersediauntuk orang-orang
dari semua kelompok usia, menerapkan rutin Anda dan membawa tentang perubahan
positif dalam diri seseorang membutuhkan cukup banyak waktu. Hal ini tidak perlu
bergabung dengan kursus pengembangan kepribadian, salah dapat mengambil beberapa
tips dan mengembangkan aura sendiri atau pesona :
Anda mungkin pernah mendengar ini sejuta kali "Berpikir Positif". Ia bekerja.
Habiskan waktu sendirian berkonsentrasi pada Anda dan diri Anda sendiri.
Jadilah kreatif dan melakukan sesuatu yang baru setiap saat. lebihbesar darisukacita
kepuasan kreatif Tidak ada.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
C. Tujuan Penulis
BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
A.
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Kepribadian dapat diartikan sebagai kualitas perilajku individu yang tampak
dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik ( Abin
Syamsuddin Makmur, 1996). Keunikan
Menurut Calvin S.Hall dan Gardner Lindzey (2000) kepribadian adalah
sesuatu yang memberi tat tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku
yag berbeda-beda yang dilakukan si individu.
Penyesuaian tersebut sangat berkaitan dengan spek-aspek kepribadian itu sendiri, yaitu
meliputi hal-hal berikut :
1. Karakter, yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsisten aau
teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
2. Temperamen, yaitu disposisi reaktif sseorang, atau cepat/lambatnya mereaksi
terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
3. Sikap, sambuan terhadap objek yang bersifat positif, negatiif,tau ambilvalen
(ragu-ragu)
4. Stabilitas emosional, yaitu kadar kesetabilan reaksi emosional terhadap
rangsangan dari lingkungan
5. Responsibilitas (tanggung jawab). Kesiaan untuk menerima resiko dari tindakan
atau perbuatan yang dilakukan .
6. Sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan
interpersonal.
B.
e. Kabudayaan
Setiap kelompok masyarakt memiliki tradisi, adat, atau kebudayaan yang khas.
Kebudayan atau tradisi setiap masyarakat memberikan pengaruh terhadap
kepribadian setiap anggotanya, baik yang menyangkut cara berfikir, besikap,
berprilaku.
C.
PERUBAHAN KEPRIBADIAN
Mskipun kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun dalam kenyataannya sering
ditemukan bahwa perubahan kepribadian itu dapat mugkin terjadi. Perubahn itu
terjadi pada umumnya karena lebih dipengaruhi olehfaktor lingkungan daripada faktor
fisik. Disamping itu, perubahan ini sering dialami oleh anak daripada orang dewasa.
Febton (E. Hurlock, 1956) mengklasifikasikan faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan kepribadian ke dalam 3 kategori yaitu,
a. faktor organik, seperti : makanan, obat, inveksi, dan ganggun organik
b. Faktor lingkungan sosial budaya, seperti : pendidikan rekresi, dan pertisipasi
sosial.
c. Faktor dari dalam individu itu sendiri seperti : tekanan emosioal, identifikasi
terhadap orang lain, dan imitasi.
D.
KARAKTERISTIK KEPERIBADIAN
Salah satu kunci dari definisi kepribadian adalah penyesuaian. Menurut Alexander
A.Schneiders (1964), penyesuaian dapat diartikan sebagai suatu proses respons
individu baikyang bersifat behavioral mauun mental dalam upaya mengatasi
kebutuhan dari dalam diri , tegangan emosional,frustasi dan konflik.
E. B. Hurlock (1986) mengemukakan bahwa penyesuaian yang sehat atau kepribadian
yang sehat ditandai dengan karakteristik sebagai berikut :
a. mampu menilai diri secara realistik .
Individu yag sehat daat menilai dirinya sebagaimana apa adanya. Baik kelebihan
maupun kekuranganya yang menyangkut fisik dan kemampuan.
b. mampu menilai situsi secara realistik.
Individu dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dihadapi secara
realistik dan mau menerimanya secara wajar.
c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik.
Individu dapat menilai prestasinya secara realistik dan mereaksikanya secara
rasional. Dan tidak menjadi sombang, angkuh, atau mengalam superiority
complekx, apabila memperoleh prestasi yang tinggi, atau kesuksesan dalam
hidunya.
d. Menerima tanggung jawab. Individu yang sehat adalah yang bertanggung jawab.
Dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuan untuk mengatasi masalahmasalah kehidupang yang dihadapinya.
e. Kemandirian (autonomi).
Individu memiliki sikap mandiri dalam cara berpikir dan bertindak,mampu
mengambil keputsan,mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan
diri sacara konstruktif dengan norma yang berlaku di lingkunganya.
f. Dapat mengontrol emosi.
Individu merasa nyaman dengan emosinya. Dia dapat menghadapi situasi frustasi,
depresi atau stres secara positif atau konstruktif, tidak destruktif (merusak).
g. Berorientasi tujuan
Setiap orang mempunyai tujuan yang inggin dicapainya, namun, dalam
merumuskan tujuan itu ada yang realistik ada yang tidak. Pada individu yang
sehat dia berupaya untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara mengembangkan
kepribadian (wawasan) dan keterampilan
h. Berorientasi keluar
Individu yang sehat memiliki orientasi keluar (ekstrovert). Dia bersikap respek,
empati terhadap orang lain, mempunyai kepedulian terhadap situasi, atau masalahmasalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam pikiranya.
i. Penerimaan sosial.
Individu dinilai positif oleh orang lain, mau berpartisifasi aktif dalam kegiatan
sosial, dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
j. Memiliki filsafat hidup.
Dia mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari
keyakinan agama.
k. Berbahagia.
Individu yang sehat, situasi kehidupanya diwarnai kebahagiaan. Kebahagiaan ini
didukung oleh faktor-faktor achievement (pencapaian prestasi), acceptance
(penerimaan dari orang lain), dan affaction (perasaan dicintai atau disayangi orang
lain).
Adapun kepribadian yang tidak sehat itu ditandai dengan karakteristik seperti
berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
E.
Prinsip-prinsip belajar
Perkembangan sebagai proses belajar, oleh cuttell digambarkan
melewati serangkaian titik yang merupakan kejadian-kejadian yang
merupakan penjelmaan dari pada pola-pola tingkah laku yang didorong oleh
erg, jelasnya apabila ada pola penyesuaian bertemu dengan keadaan
lingkungan yang berpengaruh terhadap pola penyesuaian tersebut. Maka
tentulah menimbulka hasil dalam keperibadian tatau perkembangan.
Perubahan-perubahan inilah yang merupakan titik-titik yang dilalui oleh
individu dalam jalan perkembanganya, yang oleh cattell disebut dynamic cross
road.
Adapun cross road yang dilalui oleh individu difalam perkembangannya itu
adalah sbb :
a. Dynamic croosroad 1
Ini terjadi bila individu memulai usaha untuk mendapatkan pemuasan
dalam suatu erg tertentu. Akibat dari usaha ini ada 4 macam kemungkinan
yaitu :
1. Individu mungkin mendapatkan pemuasan bakat adanya pola tingkah
laku yang dibawa sejak lahir.
2. Individu mungkin gagal dalam mendapatkan pemuas karena kurang
efektifnya pola-pola response perseptuil dan motoris yang dibawa
sejak lahir untuk menghadapi faktor-faktor lingkunan
3. Pola yang berdasar ergitu mungkin dimodifikasikan atau disisihkan
dengan mengaktifkan erg lain yang tadinyasubsider terhadap erg yang
disisihkan itu.
f. Dynamic ini bermula pada keadaan penekanan yang tidak stabil. Dalam
keadaan ini cuttell menunjukan sepuluh jalan yaitu:
1. Fantasi
2. Pembentukan reaksi
3. Rasionalisaai
4. Proyeksi
5. Penekanan lebih lanjut
6. Pembatasan lebih lanjut
7. Regresi
8. Pengalihan dengan pembentukan symtom
9. Lain-lain pembentukan simtom
10. Lain-lain bentuk mekanisme pertahanan
2. GARDENER MURPHY
Teory Murphy menekankan pada perkembangan kepribadian, untuk
merangkum tentang bagaimana kepribadian itu berkembang
1. Fase-fase perkembangan.
dalam hal ini, Murphy membedakan atas tiga masa perkembangan
a. Fase pertama, individu terbuat terlebih lebih sebagai keseluruhan
terhadap keseluruhan situasi ( pada bayi)
b. Fase kedua, fungi fungsi khusus mengalami differensiasi, dan muncul
dari keseluruhan.
c. Fase ketiga, fungsi-fungsi yang sudah mengalami differensiasi,
diintegrasikan dalam suatu unitas yang terkoordinasi dan terorganisasi.
2. Hal-hal yang memungkinkan perkembangan organisme dan lingkungan.
Pada garis besarnya , tentang hal ini Murphy mengikuti pendapat
konvergensinya W. Stern.
3. Belajar sebagai bentuk perkembangan
Menurut Murphy, proses belajar teradi karena adanya interaksi organisme
yang dasarnya bersifat individual dan lingkungan khusus tertentu. Maka
interaksi tersebut membentuk koneksi antara kebutuhan dan respon, antara
tegangan dengan tingkah laku tersebut
Koneksi tersebut terbentuk dari 2 macam proses yaitu kanalisasi dan
persyaratan.
Sebagai akibat dari meningkatnya tegangan karena keempat sumber itu, maka
orang terpaksa harus belajar cara-cara yang baru untuk mereduksi tegangan.
Belajar mempergunakan cara-cara baru dalam mereduksikan tegangan inilah
yang disebut perkembangan kepribadian.
Identifikasi
Di definisikan sebagai metode yang di pergunakan orang dalam
menghadapi orang lain yang membuatnya menjadi bagian daripada
kepribadiannya.
Dia belajar mereduksi tegangannya dengan cara bertingkah laku seperti
tingkah laku orang lain. Freud mempergunakan istilah identifikasi dan bukan
imitasi, sebab menurut dia istilah imitasi mengandung arti peniruan yang
dangkal, sedangkan dalam identifikasi apa yang di tiru itu lalu menjadi bagian
daripada kepribadiannya. Pada umumnya identifikasi ini berlangsung dengan
tidak din sadar; jarang dilakukan dengan maksut sadar. Dalam pada itu perlu
di kemukakan, bahwa orang tidak perlu mengidentifikasikan diri dengan
semua hal yang ada pada orang lain tempat dia mengidentifikasikan diri itu,
akan tetapi biasanya dia memilih hal-hal yang dalam anggapannya akan dapat
menolongnya untuk mencapai sesuatu maksud. Dalam proses identifikasi ini
banyak terjadi jatuh bangun, trial and error, karena biasanya orang tidak pasti
benar, apakah yang ada pada orang lain itu yang dapat membawa sukses
baginya. Obyek identifikasi itu tadak hanya terbatas pada manusia saj, tetapi
dapat bermacam-macam sekali; mengidentifikasikan diri dengan binatang,
sifat-sifat yang dikhayalkan, fikiran-fikiran abstrak dan sebagainya.
Pemindahan Obyek
Apabila obyek pilihan sesuatu instink yang asli tidak dapat dicapai
karena rintangan (anti-cathexis), baik rintangan dari dalam maupun dari luar,
maka terbentuklah cathexis yang baru, kecuali kalau terjadi penekanan yang
cukup kuat. Selama proses pemindahan itu sumber dan tujuan instink tetap,
hanya obyeknya yang berubah-ubah. Pemindahan obyek yang menghasilkan
hasil kebudayaan yang tinggi di sebut sublimasi. Karena sublimasi ini juga
tidak dapat memberikan kepuasan yang sempurna ( seperti halnya lain-lain
pemindahan obyek), maka akan selalu akan ada sisa tegangan yang tak
terpuaskan.
Adapun arah pemindahan obyekini di tentukan oleh 2 faktor, yaitu :
1. kemiripan obyek pengganti terhadap obyek aslinya, dan
2. Sanksi-sanksi dan larangan-larangan masyarakat.
Mekanisme-mekanisme pertahanan das Ich
Das Ich mengambil cara yang ekstrim untuk menghilangkan atau
mereduksikan cara yang ekstrim untuk menghilangkan atau mereduksi
tegangan. Betuk-betuk pokok mekanisme pertahanan itu adalah :
(a) Penekanan atau represi,
(b) Proyeksi
(c) Pembentukan reaksi
(d) Fiksasi
(e) Regresi.
Semua mekanisme pertahanan itu mempunyai kesamaan sifat-sifat, yaitu :
(1). Kesemuanya itu menolak, memalsukan atau mengganggu kenyataan;
(2). Kesemuanya itu bekerja dengan tidak di sadari, sehingga orangnya yang
bersangkutan tak tahu (tak menginsyafi) apa yang sedang terjadi.
Fase-fase perkembangan
Freud berpendapat bahwa bahwa anak sampai kira* umur lima tahun melewati
fase-fase yang terdiferensiasikan secara dinamis, kemudian sampai umur dua
belas atau tigabelas tahun mengalami fase latent, yaitu dinamika menjadi lebih
stabil. Adapun fase-fase tersebut ialah :
(1). Fase oral 0;0 sampai kira-kira 1;0. Pada fase ini mulut merupakan daerah
pkok aktivitas dinamis
(2). Fase anal : kira-kira 1;0 sampai kira-kira 3;0. Pada fase ini cathexis dan
anti cathexis berpusat pada fungsi eliminatif (pembuangan kotoran)
(3) fase phallis ; kira-kira 3.0 sampai 5;0. Pada fase ini alat-alat klamin
merupakan daerah organ terpenting
(4) fase latent : 5;0 sampai kira-kira 12;0 atau 13;0. Pada masa ini impulsimpuls cenderung untuk ada dalaam keadaan tertekan.
(5) fase fase pubertas : kira-kira 12;0 atau 13;0. Pada masa ini impuls-impuls
menonjol kembali. Apa bila ini dapat di pindahkan dan di sublimasikan
oleh das Ich dengan berhasil maka sampailah orang kepada fase
kematangan terakhir, yaitu :
(6) fase geneital
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kepribadian memiliki banyak arti karena perbedaan sudut pandang para ahli yang di
dasari dari hasil penelitian, cara pengukuran maupun teori yang di kemukakan.
Dan dari beberapa pengertian tersebut Kepribadian meliputi segala corak tingkah
laku individu yang terhimpun dalam dirinya, yang di gunakan untuk bereaksi dan
menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan, baik yang datang dari luar dirinya
atau lingkungannya (eksternal) maupun dari dalam dirinya sendiri (internal)
sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas
bagi individu itu.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kepribadian ke dalam 3
kategori yaitu :
a. faktor organik, seperti : makanan, obat, inveksi, dan ganggun organik
b. Faktor lingkungan sosial budaya, seperti : pendidikan rekresi, dan
pertisipasi sosial.
c. Faktor dari dalam individu itu sendiri seperti : tekanan emosioal,
identifikasi terhadap orang lain, dan imitasi.
DAFTAR PUSTAKA
H. Syamsu Yusuf, Dr.Ln.,Mpd. (2009) Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung
Klage,L.,Die Grundlagen de karakterkunde.Barth,Leipzing 1992
Freud,S.,the ego and the Id. The hogart Press, London 1950
Freud,S., Het Ik en de psychologie der massa. Werel dbibliotheek,Amsterdam, 1952
Soemadi S., Psikologi kepribadian. Jajasan Penerbit Fak. Psikologi Yogyakarta, 1967
Murphy , G Field theory and survival. J. Amer, soc. Psych. Res, 1945
DAFTAR ISI
Cover
Daftar isi
Kata Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulis
BAB II : PEMBAHASAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
A.
B.
C.
D.
E.
Pengertian kepribadian
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepribadian
Perubahan Kepribadian
Karakteristik Kepribadian
Perkembangan Kepribadian menurut tkoh-tokoh Psikologi