Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Letak sungsang merupakan penyulit dalam proses
persalinan yang
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. KONSEP DASAR TEORI
PENGERTIAN
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang
terendah ( Presentasi Bokong). Angka kejadian : 3 % dari seluruh angka kelahiran.
PATOFISIOLOGI
Letak sungsang dapat terjadi akibat dari ;
1. Terdapat tumor dalam rongga uterus.
2. Terbentuknya segmen bawah rahim.
3. Hidramion.
Adapun letak sungsang dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
1. Letak bokong murni ; prensentasi bokong murni (Frank Breech). Bokong saja
yang menjadi bagian terdepan sedangkan kedua tungkai lurus keatas.
2. Letak bokong kaki (presentasi bokong kaki) disamping bokong teraba kaki
(Complete Breech). Disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna
kalau disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
3. Letak lutut (presentasi lutut) dan
4. Letak kaki , yang keduanya disebut dengan istilah ; Incomplete Breech.
Tergantung pada terabanya kedua kaki atau lutut atau hanya teraba satu kaki
atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna dan letak kaki atau lutut tidak
sempurna.
Dari semua letak-letak ini yang paling sering dijumpai adalah letak bokong
murni. Punggung biasanya terdapat kiri depan. Frekuensi letak sungsang lebih tinggi
pada kehanilan muda dibandingkan dengan kehamilan a`terme dan lebih banyak pada
multigravida dibandingkan dengan primigarvida.
PENGERTIAN SEKSIO SESAREA
Salah satu cara dalam mengatasi keadaan tersebut adalah dengan tindakan
operatif yaitu persalinan dengan cara tindakan seksio sesarea. Dimana apabila caracara lain dianggap tidak berhasil atau syarat-syarat untuk dilakukanya tindakan tidak
terpenuhi atau kondisi ibu memerlukan tindakan yang segera yang apabila tidak
segera dilakukan akan berakibat fatal.
Seksio sesarea adalah cara persalinan buatan dengan suatu tindakan
2. Data Obyektif :
-
Pemeriksaan penunjang :
B. MASALAH KEPERAWATAN
1.
2.
3.
C. PERENCANAAN
Perencanaan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan akan
dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan
yang telah di tentukan dengan tujuan, criteria hasil, rencana tindakan atau intervensi
dan rasional tindakan (Depkes RI 1991 ; 20 ).
Intervensi keperawatan pada diagnose Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
dengan kerusakan jaringan otot dan system saraf. :
1) Kaji tingkat rasa tidak nyaman sesuai dengan tingkatan nyeri.
2) Beri posisi fowler atau posisi datar atau miring kesalah satu sisi.
3) Ajarkan teknik releksasi seperti menarik nafas dalam, bimbing untuk
membayangkan sesuatu. Kaji tanda vital : tachicardi,hipertensi,
pernafasan cepat.
4) Motivasi klien untuk mobilisasi didni setelah pembedahan bila sudah
diperbolehkan.
5) Laksanakan pengobatan sesuai indikasi seperti analgesik intravena.
6) Observasi efek analgetik (narkotik )
7) Obervasi tanda vital : nadi ,tensi,pernafasan.
Intervensi keperawatan pada diagnose keperawatan gangguan eleminasi miksi
(retensi urine ) berhubungan dengan trauma mekanis, manipulasi pembedahan,
oedema jaringan setempat, hematoma, kelemahan sensori dan kelumpuhan saraf.
1) Catat pola miksi dan minitor pengeluaran urine
2) Lakukan
palpasi
pada
kandung
kemih
observasi
adanya
3) Lakukan tindakan agar klien dapat miksi dengan pemberian air hangat,
mengatur posisi, mengalirkan air keran.
4) Jika memakai kateter, perhatikan apakah posisi selang kateter dalam
keadaan baik, monitor intake output, bersihkan daerah pemasangan
kateter satu kali dalam sehari, periksa keadaan selang kateter
(kekakuan,tertekuk )
5) Perhatikan kateter urine : warna, kejernihan dan bau.
6) Kolaborasi dalam pemberian dalam pemberian cairan perperental dan
obat obat untuk melancarkan urine.
7) Ukur dan catat urine yang keluar dan volume residual urine 750 cc
perlu pemasangan kateter tetap sampai tonus otot kandung kemih kuat
kembali.
Intervensi keperawatan pada diagnose keperawatan Kurangnya pengetahuan tentang
perawatan luka operasi, tanda-tanda komplikasi, batasan aktivitas, dan perawatan
selanjutnya berhubungan dengan terbatasnya imformasi.
1) Jelaskan bahwa tindakan seksio sesarea mempunyi kontraindikasi yang
sedikit tapi membutuhkan waktu yang lama untuk pulih, mengguanakan
anatesi yang banyak dan memberikan rasa nyeri yang sangat setelah
operasi.
2) Jelaskan dan ajarkan cara perawatan luka bekas operasi yang tepat
3) Motivasi klien melakukan aktivitas sesuai kemampuan.
4) Jelaskan aktivitas yang tidak boleh dilakukan.
D. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan disesuaikan dengan intervensi yang telah ditentukan
E. EVALUASI
Evaluasi disesuaikan dengan criteria hasil yang telah ditentukan
BAB III
TINJAUAN KASUS
1.
A. IDENTITAS
Nama
: Ny.H.R
Umur
: 27 Tahun
Umur
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMU
Pendidikan
: Sarjana
Pekerjaan
: Swasta
Pekerjaan
: PNS
Alamat
Alamat
: Ploso G /IA,Sby
MRS
: 32 Tahun
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Persepsi Terhadap Persalinan/Nifas
a. Mengapa klien datang ke Rumah sakit karena klien hamil dengan letak
sungsang dan terjadi KPP.
b. Persepsi klien terhadap kehamilan ibu mengharapkan anaknya nanti lahir
dengan selamat dan bila Tuhan mengijinkan anak laki-laki
c. Apakah persalinan ini menimbulkan perubahan dalam kehidupan seharihari? ya,karena persalinan melalui jalan operasi klien sangat khawatir dlm
melakukan aktivitas sehari-hari terutama merawat bayinya sangat terbatas
khawatir jebol, juga pengetahuan ibu kurang karena anak pertama.
d. Harapan yang klien inginkan setelah persalinan melalui operasi dapat
merawat bayinya walaupun sgt khawatir terhadap luka bekas operasi
e. Klien tinggal dengan suami.
f. Siapa orang yang terpenting bagi klien ? Suami dan orang tua
g. Sikap keluarga terhadap keadaan saat ini sangat mendukung
i. h. Kesiapan mental menjadi ibu : ya,walau khawatir mengenai proses
persalinan (keselamatan diri dan bayinya),klien bersyukur karena sudah
selamat
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : Umur 13 tahun
Banyaknya : Banyak
Siklus
Disymenorrhoe : Tidak
Keluhan
: Tidak ada
HPHT
: 14 Nopember 2000
b. Riwayat Kehamilan
Anak Ke
Kehamilan
TAH
Umur
Pe
O.
UN
kehami
lan
Persalinan
jenis
Komplikasi
Pe
pe
La
ny
no
ny
ser
ulit
lon
ulit
asi
Nifas
Infek per
si
2001
9 bln
(Ha
Jen
dar
bb
pj
is
aha
g
I
Anak
Let LSC
Do
Ad
Td
Td k Ad
La
50
su
ada
ki-
0g
mil
ter
ada
sekar
lak
a ng)
c. Kehamilan Sekarang
Diagnosa
Imunisasi
ANC
Pergerakan janin Ya
Breast care
: Tidak
Nutrisi
KB
: Tidak
Menyusui
: Tidak
Personal
Hygiene
5.
6. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
: 96 x/mnt
Respirasi
: 36,80c
: 28 x/mnt
Berat Badan
Suhu
: 57,5 Kg
1. Sistem penglihatan
Mata simetris, kelopak mata normal,gerakan mata normal,pergerakaan
tidak ada kelainan,konjuntiva normal/merah,klien mengeluh mata ka-nan
agak kabur/berbayang.
2. Sistem pernapasan
Jalan napas bersih,pernapasan tidak sesak dengan atau tanpa aktivitas,
suara napas vesikuler,tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.
3. Sirkulasi Jantung
Kecepatan denyut apikal 86 x/mnt,irama teratur,bunyi S1S2
tunggal,sakit dada tidak ada baik saat aktivitas maupun tidak.
4. Sistem pencernaan
Gigi tidak ada carries,tidak memakai gigi palsu
5. Sistem Urogenital
BAK : Biasa, frekwensi 3-4 x/h,warna kuning jernih.
6. Sistem integumen dan muskuloskletal
Turgor kulit elastis,warna kulit kemerahan,kontraktur pada ekstrimitas
tidak,kesulitan pergerakan tidak, kedua ekstrimitas bawah edema.
7. Dada dan axilla
Mamae membesar ya,areola mamae warna coklat kehitaman,papilla
mamae kanan dan kiri menonjol,colostrum keluar, payudara keras & sakit
(merangsemi).
PEMERIKSAAN KHUSUS ABDOMEN DAN GENITAL
I. PEMERIKSAAN ANTENATAL
Klien ANC pada dokter spesialis,memasuki minggu ke 20.
II. INTRA NATAL (PERSALINAN)
Kala I :
Tgl. 17 Agustus 2001 Pukul 15.45 Wib. Klien merasa ketuban pecah.-
Status Obstetri :
Tinggi Fundus uteri = 32 cm,letak janin bokong murni,DJJ (+)= 12 11 12, His
(-).
Diagnosa Pre-operatif :G I P 0 0 TH + Letsu; Diagnosa persalinan Letak
sungsang.
Hb
: 13 gr %
Leokosit
: 14 x 109/L
Trombosit
PCV
Urine Lengkap :
: 160 x 109/L
: 39 %
sakit
&
pd
daerah
luka
operasi.
TD=120/
80
mmHg,Nadi= 96
x/
MASALAH
Resiko terhadap infeksi
terasa
terutama
O:
ETIOLOGI
SC
perdarahan
extra
intra
sirkulasi
per-
darahan
(+),PP
eritrosit keluar
+ KPP, leukosit =
Hb anemia
14 x 109/L,Hb: 13
gr%,
S: Kx.mengeluh payudara
kencang
dan sakit.
pernah
men-dapatkan
penyuluh
efektifan menyusui
O: Ibu G1 P1 0 0 01
Tidak
sungsang
an
payudara membengkak
mengenai
perawatan
payudara,
hamil/persalinan
pertama,payudara
ken-cang & keras
serta sakit.
efektifan menyusui
Umur : 19 tahun
Rawat Hari Ke 2
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Resiko terjadi infeksi b.d destruksi pertahan garis Infeksi tidak terjadi dalam 1.Rawat luka dengan tehnik Membantu
mempercepat
depan thdp serangan bakteri
waktu 7 10 hari.
aseptic,nutrisi
&
Kriteria hasil :
yang baik/adekuat.
cairan kesembuhan
infeksi.
panas,kemerahan,beng-
kali
tindakan
sesudahnya
sebelum
selalu
dan organisme
melalui
org
men lain/petugas/klg.
cuci tangan.
4.Observasi keadaan luka & Perdarahan
yg
terjadi/ab
lebih lanjut.
5.Berikan antibiotik sesuai Bentuk
program medik
mencegah
kolaborasi
tjdnya
u/
infeksi
Resiko terhadap ketidak efektifan menyusui b.d Ibu dapat menyusui seca ra 1.Lakukan
tidak berpengalaman & payudara ibu bengkak .
payudara
terjadi/berkurang.
2 x 24 jam.
Kriteria hasil :
Ibu
2.Anjurkan
membuat
berdasarkan
keputusan
informasi
ttg
payudaranya
waktu
botol).
bayinya
Payudara
mengeluarkan
optimal/putting
ASI
membersihkan
klien
akan
tdk
mendelep/rata.
4.Ajarkan
memeras,menangani,
5.Anjurkan
ibu
pompa payudara
memakai Dengan
menggunakan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny.H.R
: 10080210
NO.Dx.
1
Umur : 27 Tahun
Rawat Hari Ke 3
Tanggal
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
20Agustus01 90.00 Mengkaji tanda & gejala S: infeksi ,spt : kemerahan O: Post-op hari ke 2,
Tanda & gejala
(-),perdarahan
pada
infeksi
tdk
pembalut luka (-),darah
tampak,perdaraha
melalui vagina/leukore
12.10
n
tdk
(+), bengkak (-)
ada,Trombophleb
itis tdk ada.
Memberikan Ampicillin
A:Masalah
teratasi
500 mg/Oral.
sebagian.
P: Teruskan rencana
intervensi No.1,2,
3&5
21Agustus01 08.10 Mengobservasi keadaan S: luka : perdarahan & O: Post- op. hari ke
08.30
3, Tanda & gejala
tanda infeksi tdk ada.
infeksi
tdk
Melakukan
perawatan
tampak,perdaraha
luka secara aseptic dan
n tdk ada,muka
angkat jahitan 1/2.
masih pucat &
Mengukur TTV: TD=
lemah
120/80 mmHg, Nadi= 80
A:
Masalah teratasi
x/mnt, RR= 20 x/mnt,
0
12.55
sebagian,luka
suhu = 36,8 c
masih tertutup
Setiap kali melakukan
P:
Teruskan rencana
tindakan sebelum &
intervensi No. 1,3
sesudahnya
mencuci
& 5.
tangan.serta
mempergunakan sarung
tangan
Memberikan ampicillin
500 mg/Oral..
20agustus 01 11.35 Melakukan pemeriksaan S:
Klien
mengatakan
payudara u/ mengetahui
ASInya
keluar
apakah kolostrum sudah
banyak
dan
keluar apa belum ?
membasahi
keluar,
payudara
11.55
pakaian.
bengkak & nyeri.
O:Colostrum & ASI
keluar banyak =
Menjelaskan manfaat &
100 cc,nyeri &
maksud
perawatan
bengkak
payudara.
berkurang.
A:
Masalah
teratasi
,klien
bisa
menyusui
bayinya/rawat
22 Agustus
01
22 Agustus
01
23 Agustus
01
gabung.
P: Teruskan rencana
intervensi
No.1,3,4 & 5.
S: O:Post-op hari ke 4,
Tanda & gejala
infeksi
&
perdarahan
tdk
ada, luka kering
& menutup rapat,
pus (-),bengkak
(-),suhu = 36,40c
A:Masalah teratasi
tapi tetap perlu
observasi terus.
P: Tetap teruskan
rencana intervensi
No. 1 sampai
angkat
jahitan
habis hari ke 7
atau 10.
No. 1
2
23 Agustus
01
S:
Klien
mengatakan siap
menyusui bayinya
O:ASI terus keluar
banyak,payudara
tdk lagi bengkak.
A:Masalah teratasi
P:
Rencana
Intervensi
diteruskan hanya
No. 1 & 2
EVALUASI KESELURUHAN :
Tanggal
No.
1.
Diagnosa
23/8/2001
1
Evaluasi
23/8/2001
klien pulang.
S : Klien sudah tidak mengeluh payudaranya nyeri dan
tegang dan bengkak.
a.
A : Masalah teratasi.
P : Rencana internensi dihentikan,
15
DAFTAR PUSTAKA
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
Secara teori didiagnosis jika didapatkan salah satu dari gejala berikut :
- Terabanya bagian kepala janin pada bagian puncak fundus uteri.
- Hasil USG menunjukan kelainan letak tersebut.
- Ibu merasakan pergerakan janin pada bagian bawah perut, dibawah pusat dan
ibu merasakan benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
- Namun pada proses selanjutnya akan akan terjadi gangguan pada organ-organ
lain bila tidak diatasi segera sehingga gejala diatas akan muncul juga pada
pasien
B. MASALAH KEPERAWATAN
Ditinjau dari konsep asuhan keperawatan pada ibu bersalin post seksio sesarea
dengan indikasi letak sungsang, masalah keperawatan yang timbul sesuai dengan
masalah keperawatan yang ada pada kasus nyata. Akan tetapi kalau dikaji lebih lanjut
sebenarnya masih ada lagi masalah keperawatan yang bisa dimunculkan , hal ini
sesuai dengan perkembangan itu sendiri yang dapat mengakibatkan gangguan pada
organ lain.
C. INTERVENSI
Dari perencanaan yang telah ditetapkan dalam konsep dasar askep ternyata bisa
diterapkan juga pada kasus nyata. Hal ini dikarenakan masalah keperawatan yang
muncul secara teori dapat muncul juga pada kasus nyata
D. IMPLEMENTASI
Perencanaan yang telah ditetapkan baik pada konsep teori maupun pada kasus nyata
dapat diterapkan secara langsung pada pasien
E. EVALUASI
Dari implementasi (tindakan perawatan ) yang telah diterapkan untuk mengatasi
masalah yangmuncul pada kasus nyata ada masalah yang bisa teratasi/masalah tidak
terjadi dan masalah yang belum teratasi
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
2.
3.
Penetapan rencana perawatan yang sesuai dengan masalah yang timbul pada
ibu bersalin dengan letak sungsang serta tindakan keperawatan yang efektif
untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut akan dapat mencegah
prognosis yang lebih buruk , yaitu timbulnya keadaan gawat janin. Oleh
karenanya diperlukan observasi ketat dan terapi yang tepat serta skill yang
professional baik dari dokter maupun perawat. Hal ini mengingat
penatalaksanaan yang pada umumnya berakhir dengan tindakan operatif