You are on page 1of 6

Laporan Pendahuluan

Tumor otak

1.

Pengertian
Tumor otak merupakan sebuah lesi yang terletak pada intrakranial yang

menempati ruang di dalam tengkorak tumor-tumor selalu tumbuh sebagai sebuah


masa yang berbentuk bola tetapi juga dapat tumbuh menyebar masuk kedalam
jaringan.
Tumor intrakranial adalah lesi-lesi desak ruang yang jinak maupun ganas
yang berkembang dalam otak,meninges,dan tengkorak.
Tumor-tumor otak primer menunjukan kira-kira 20% dari semua penyebab
kematian karena kanker.Tumor-tumor otak jarang bermetastase keluar sistem
syaraf

pusat

tetapi

jejas

metastase

ke

otak

biasanya

dari

paru-

paru,payudara,saluran gasrointestinal bagian bawah,pankreas,ginjal dan kulit


( melanoma).
Klasifikasi :
a.

Tumor yang muncul dari pembungkus otak seperti meningioma

dura
b.

Tumor yang berkembang di dalam atau di atas syaraf kranial

seperti neuroma akustik

2.

c.

Tumor yang berasal di dalam jaringan otak seperti glioma

d.

lesi metastatik yang berasal dari bagian tubuh lainnya

Patofisiologi
Tumor otak menambah progresif gangguan neorologis .Gangguan

neorologis disebabkan oleh dua faktor yaitu gangguan fokal dan kenaikan
intrakanial.Gangguan fokal terjadi bila tekanan jaringan otak dan infiltrasi atau
invasi langsung parenkim otak dengan perusakan jaringan neuron .

Perubahan suplai darah karena tekanan yang disebabkan oleh tumor yang
sedang tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak gangguan suplai darah arteri
pada umumnya dimanisfestasikan oleh kehilangan fungsi secara akut dan dapat
dikacaukan dengan gangguan serebro vaskuler primer.
Serangan kejang sebagai manisfestasi perubahan kepekaan neuron
dihubungkan dengan kompresi, invasi, dan perubahan suplai darah ke jaringan
otak. Beberapa tumor membentuk kista yang menekan parenkim otak sehingga
menambah gangguan neurologis pokal.
Kenaikan tekanan intra kranial dapat di akibatkan oleh beberapa faktor
a.

Bertambahnya massa dalam tengkorak

b.

Pembentukan edema sekitar tumor

c.

Perubahan sirkulasi cairan cerebrospinal.

Pertumbuhan tumor menyebabkan bertambahnya massa karena mengambil


tempat dalam ruang yang relatif tetap dari ruangan tengkorak yang kaku.
Tumor ganas menimbulkan edema dalam jaringan otak sekitar.
Mekanismenya disebabkan oleh selisih osmotik yang menyebabkan
penyerapan cairan oleh tumor. Beberapa tumor dapat menyebabkan pendarahan.
Obstruksi vena dan edema disebabkan oleh kerusakan sawar darah otak,
semuanya menimbulkan kenaikan volume intra kranial

dan meningkatkan

tekanaan intra kranial.


Obstruksi sirkulasi cairan spinal dari ventrikel lateral keruangan
subarakhnoid menimbulkan hidrosepalus.
Mekanisme kompensasi memerlukan waktu berhari-hari atau berbulanbulan untuk menjadi efektif dan oleh karena itu tidak berguna bila tekanan intra
kranial timbul cepat.
Mekanisme kompensasi termasuk penurunan volume darah intra kranial
,pengurangan cairan cerebrospinal, pengurangan kandungan cairan intra sel, dan
pengurangan sel-sel parenkim.
Kenaikan tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi unkus atau
serebelum herniasi unkus timbul bila girus medialis lobus temporalis tergeser ke
inferior melelui insisura tentorial oleh massa dalam hemisfer otak. Ini menekan

mesenseph.alon, menyebabkan hilangnya kesadaran dan menekan syaraf otak ke


tiga. Tonsil cerebelum tergeser kebawah melalui foramen magnum oleh suatu
massa posterior pada herniasi cerebelum. Kompresi medula oblongata dan timbul
penghentian pernapasan dengan cepat. Perubahan fisiologi karena timbulnya
tekanan intra kranial yang cepat adalah bradikardia progresif, hipertensi sistemik
dan gangguan pernapasan .
3.

Tanda dan Gejala


Gejala-gejala peningkatan TIK disebabkan oleh tekanan terhadap otak

akibat pertumbuhan tumor.pengaruhnya dalah gangguan keseimbangan antara


otak, cairan cerebro spinal dan darah serebral sebagai akibat pertumbuhan tumor,
konpensasi penyesuaian diri dilakukan melalui penekanan pada vena vena intra
kranial, melaslui penurunan volume cairan cerebro spinal, penurunan sedang
pada aliran darah cerebral dan menurunnya massa jaringan otak intra seluler dan
ektra seluler bila konpensasi semua gagal pasien mengalami tanda dan gejala
peningkatan TIK.
Gejala-gejala TIK biasanya sakit kepala, muntah, kapiledema perubahan
kepribadian dan adanya pariasi penurunan pokal motorik ,sensorik dan disfungsi
saraf kranial .
Gejala terlokalisasi seperti ketidak normalan sensorik dan motorik,
perubahan penglihatan dan kejang.
4.

Menejemen Medik
Tujuannya adalah mengangkat dan meusnahkan

semua tumor

atau

banyak kemungkinan tanpa meningkatnya penurunan neurologi atau tercapainya


gejala-gejala dengan mengangkat sebagian (dekompresi)
Pengobatan yang digunakan
a. Pendekatan pembedahan konpensional memerlukan insisi tulang
b. Pendekatan stereo taktik meliputi penggunaan kerangka tiga dimensi
yang mengikuti lokasi tumor, kerangka stereo taktik dan study pencitraan

multipel (sinar X,CT) digunakan untuk menentukan lokasi tumor dan


memeriksa posisinya
c. Penggunaan pisogama dilakukan pada bedah radio sampai dalam,untuk
tumor yang tidak dapat dimasukan obat.
d. Kemo terapi dan terapi sinar radiasi ekternal. Terapi radiasi
merupakan dasar

pengobatan beberapa tumor otak juga menurunkan

timbulnya kembali tumor.


e. Tranplantasi sumsum tulang autolog intra vena digunakan

pada

beberapa pasien yang akan menerima kemo terapi atau terapi radiasi.
f.

Kortikosteroid digunakan sebelum pengobatan

sesuai dengan

diperkenankannya penggunaan obat ini dan kemudian menurunkan edema


cerebral dan meningkatkan kelancaran serta pemulihan lebih cepat.
5.

Data fokus pengkajian


Pengkajian keperawatan berfokus pada

bagaimana pasien berfungsi

bergerak dan berjalan ,beradaptasi terhadap kelemahan atau paralisisi dan untuk
melihat dan kehilangan kemampuan berbicara dan danya kejang.
Riwayat gizi dikaji untuk mengkaji asupan diet dan intoleransi terhadap
makanan. Pengukuran antropometrik mengkaji hilangnya lemak subkutan dan
massa tubuh kering. Pengukuran biokimia (abumin,transperin, julah limposit total,
nilai kretinin dan tes urine) adalah tinjauan untuk mengkaji keadaan mal nutrisi,
gangguan imunitas sel dan keseimbangan elektrolit.
Kakeksia (keadaan lemah dan kurus) terlihat pada pasien dengan metastase
dan dikarakteristikan oleh anoreksia, nyeri penurunan berat badan

gangguan

metabolisme kelemahan otot mal absorpsi dan diare pasien mengalami perubahan
sensasi rasa sekunder akibat dispagia, kelemahan dan depresi.
Pengkajian di buat terhadap gejala-gejala yang menyebkan distres bagi
pasien erdiri dari nyeri masalah pernapasan masalah eliminasi dan berkemih
gangguan integritas kulit, keseimbangan cairan dan pengaturan suhu.

6.

Pemeriksaan Diagnostik
Pencitraan CT memberikan informasi spesifik yang menyangkut jumlah,

ukuran dan kepadatan jejas tumor dan meluasnya edema cerebral sekunder alat ini
juga memberi informasi tentang sistem ventrikular.
MRI membantu dalam mendiagnosis tumor otak. digunakan untuk
menghasilkan deteksi jejas yang kecil juga untuk membantu mendeteksi tumortumor di dalam batang otak dan daerah hipopisis.
Biopsi stereo taktik bantuan komputer tiga dimensi digunakan untuk
mendiagnosis kedudukan tumor dan untuk memberikan dasar-dasar pengobatan
dan informasi prognosis
Angiografi cerebral memberikan gambaran pembuluh darah cerebral dan
letak tumor cerebral.
Elektro encepalogram (EEG) mendeteksi gelombang otak abnormal pada
daerah yang ditempati tumor dan untuk mengevaluasi lobus temporal pada waktu
kejang.
Penelitian sitologis pada cairan cerebro spinal (CSF) dilakukan untuk
mendeteksi sel-sel ganas karena tumor-tumor pada sistem syaraf pusat mampu
menggusur sel-sel kedalam cairan cerebro spinal.
7.

Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data pengkajian masalah-masalah utama pasien mencakup
a. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan tekanan tumor
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan dipsnea
c. Gangguan pola eliminasi sehubungan dengan penurunan cairan dan
asupan diet
d. Gangguan pemenuhan istirahat tidur sehubungan dengan ketidak
nyamanan dan takut mati
e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kakeksia
f.

Kerusakan regulasi suhu berhubungan dengan demam dan mengigil.

g. Kurang perawatan diri berhubungan dengan kehilangan atau kerusakan


fungsi motorik dan sensorik serta penurunan kemampuan kognitif

h. Perubahan Nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan


kakeksia akibat pengobatan dan pengaruh tumor,penurunan asupan
makanan dan malabsorpsi
i.

Ansietas berhubungan dengan kemungkinan kematian , ketidakpastian

,perubahan dalam penampilan, perubahan gaya hidup.


j.

Potensial terhadap perubahan proses kjeluarga berhubungan dengan

kemungkinan berduka dan beban yang ditimbulkan oleh perawatan


Terhadap individu sakit terminal
8.

Perencanaan.
Dx 1Memkompensasi kurang perawatan diri:

-bantuan aktivitas merawat diri akan diperlukan


-pasien dibantu untuk membuat rencana setiap hari dan penghitungan hari.
-program latihan induvidu membantu mempertahankan kekuatan , daya tahan dan
gerakan sendi
Dx 2 perubahan nutrisi :
-ajarkan posisi yang nyaman selama makan
-memberikan makanan tepat pada waktunya
-makanan diberikan bila pasien lebih tenang dan hilangnya tekanan nyeri atau
pengaruh pengobatan
memberikan makanan dalam jenis yang bervariasi dan menarik
Dx 3 menghilangkan ansietas :
-keberadaan keluarga teman dapat mendukung pasien
menyadiakan waktu untuk mendampingi pasien untuk membicaran dan
mengumonikasikan rasa takut dan khawatir mereka

Daftar Pustaka
1.

Buku Medikal Bedah

You might also like