You are on page 1of 27

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN LANSIA

DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA


WERDHA PUSPAKARMA MATARAM
RESUME SKRIPSI

OLEH :

MUH.SUFYAN SAURI
NIM : 148 STYC 09

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D III
MATARAM
2011

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa sering kali dilihat
dari harapan hidup penduduknya. Demikian juga Indonesia sebagai
suatu negara berkembang, seiring dengan keberhasilan pemerintah
dalam pembangunan nasional, di bidang medis atau ilmu kedokteran
telah mewujudkan hasil yang positif. Ini ditunjukkan dari meningkatnya
umur harapan hidup manusia. Akan tetapi pengaruh proses menua dapat
menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik, biologis, mental
maupun sosial ekonomi. Mereka mengalami kemunduran dalam
kemampuan fisik yang berakibat menurunnya kemampuan dalam hal
mencukupi kebutuhan hidup termasuk dalam perawatan diri.
( Nugroho 2000)
Di dunia maju kemandirian usia lanjut diukur dengan
kemampuannya untuk melakukan aktivitas normal sehari-hari Activities
of Daily Living Apakah mereka dapat tanpa bantuan bangun, mandi, ke
wc, kerja ringan, olahraga, pakaian rapi, membersihkan kamar tempat
tidur, lemari, mengunci pintu dan jendela, menimbang berat badan dan
lain-lain yang normal dilakukan olehnya dalam masa muda, potensi
seksual juga termasuk didalamnya salah satu faktor yang sangat
menentukan adalah keadaan mentalnya yang dapat mengalami apa yang

disebut Demeneta

atau demensi yaitu kemunduran dalam fungsi

berfikir, mulai dengan sukar mengingat apa yang didengar atau dibaca
sampai dengan bicara tanpa ada ujung pangkalnya. Dimensi tersebut
disebabkan oleh macam-macam hal: kurangnya sel-sel neoron diotak,
kemunduran dalam sel saraf sendiri, kurangnya predaran darah karena
pembuluh darah yang mengecil atau mengapur, kekurangan enzim,
vitamin dan lain-lain dalam makanan.
Dari hasil survey yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Agustus
2010 di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram didapatkan
data tahun 2008-2010 Lansia dengan tingkat kemandirian yang menurun
sebagaimana tertulis dalam tabel 1.1 di bawah ini
Tabel 1.1 Jumlah Lansia Dengan Tingkat Kemandirian yang Menurun di
PSTW Puspakarma Mataram Tahun 2008 - 2010
No

Tahun 2008-2010

Jumlah

Lansia yang Tingkat Persentase

Lansia

Kemandiriannya
Menurun

Tahun 2008

92 Lansia

57 Lansia

35 %

Tahun 2009

88 Lansia

45 Lansia

27 %

Tahun 2010

100 Lansia 60 Lansia

37 %

Total

280

162

99 %

Sumber laporan bagian administrasi di PSTW Puspakarma Mataram


Tahun 2010
Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa lansia yang
mengalami tingkat kemandirian menurun tertinggi pada tahun 2010
(Data bulan Januari s/d bulan Agustus ).
Secara umum kegiatan pelayanan perawatan kesehatan selain
ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan juga lebih diarahkan
pada peningkatan derajat kemandirian usia lanjut. Tujuannya adalah
agar para usia lanjut mampu melakukan aktivitas sehari-hari sesuai
dengan keadaan fisiknya, namun pada kenyataannya sebagian besar dari
para lansia masih memerlukan bantuan dalam melakukan kegiatan
sehari-hari.

Secara

terencana

dan

berkelanjutan

membutuhkan

kemandirian para lansia di samping peran tenaga kesehatan seperti


perawat, hal lain yang juga sangat diperlukan adalah peran keluarga.
Kedua hal ini mengakibatkan ketergantungan dalam melakukan kegiatan
sehari-hari dan timbulnya rasa kurang percaya diri sehingga mengurangi
rasa bahagia di hari tua.
Upaya- upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan derajat
kesehatan lansia seperti pelayanan yang ada di Panti Sosial Tresna
Werdha Puspakarma Mataram adalah pengasramaan, pelayanan sandang
dan pangan, pelayanan kesehatan, bimbingan fisik dan mental seperti

senam dua kali seminggu, bimbingan sosial, bimbingan kerohanian,


bimbingan keterampilan mengisi waktu luang, rekreasi atau ziarah.
Dari permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
hubungan pelayanan keperawatan kesehatan lansia dengan kemandirian
lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarakan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang dan
judul penelitian, maka peneliti merumuskan masalah yaitu Apakah ada
Hubungan

Pelayanan

Keperawatan

Kesehatan

Lansia

Dengan

Kemandirian Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma


Mataram.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pelayanan keperawatan
kesehatan

lansia dengan kemandirian lansia di Panti Sosil

Tresna Werdha Puspakarma Mataram.


1.3.2 Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi pelayanan keperawatan kesehatan lansia di
Panti

Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram

b. Mengidentifikasi kemandirian lansia di Panti Sosial Tresna


Werdha Puspakarma Mataram.
c. Menganalisa hubungan pelayanan keperawatan kesehatan
lansia

dengan kemandirian lansia di Panti Sosial Tresna

Werdha Puspakarma Mataram.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Meningkatkan pemahaman tentang hubungan pelayanan
keperawatan kesehatan lansia dengan kemandirian lansia
b.

Sebagai data dasar bagi peneliti selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis


a. Bagi Institusi ( Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma
Mataram)
dapat menjadi bahan pertimbanagan dan masukan dalam
rangka

melakukan upaya- upaya peningkatan mutu

pelayanan kesehatan pada lansia


b. Bagi Petugas kesehatan khususnya petugas di Panti Sosial
Tresna

Werdha Puspakarma Mataram. Dapat mengetahui

sejauh mana pengaruh dari upaya pelayanan keperawatan


kesehatan lansia dengan kemandirian lansia.

BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep


Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian pustaka,maka
dapat dirumuskan kerangka konseptual penelitian sebagai berikut
Variabel Independen

Variabel Dependen

Pelayanan Keperawatan
Kesehatan Lansia
1.
2.
3.
4.

Kegiatan Promotif
Kegiatan Preventif
Kegiatan Kuratif
Kegiatan
Rehabilitatif

5. Kegiatan Rujukan
Kesehatan

Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 3.1 : Kerangka Konseptual Penelitian

3.2 Hipotesis

Kemandirian
Lansia

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara dari penelitian


yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian. Setelah melalui
pembuktian dari hasil penelitian makna hipotesis ini dapat benar atau
salah dapat diterima atau ditolak.(Notoatmodjo,2005)
Ho : Tidak ada hubungan pelayanan keperawatan kesehatan lansia
dengan

kemandirian lansia

Ha : Ada hubungan antara pelayanan keperawatan kesehatan lansia


dengan kemandirian lansia

BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Desain penelitian
Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan
penelitian yang telah ditetapkan berperan sebagai pedoman atau
penuntun peneliti pada proses penelitian. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan
pendekatan cross sectional, yaitu mengumpulkan data satu kali pada
waktu yang sama. ( Notoatmojo,2005)
4.2 Kerangka kerja
Populasi

Penetapan sampel ( kriteria inklusi


)

Non probabilitiy
sampling

Informent concent

Pengumpulan data
dengan kuisioner

Tabulasi data sesuai variabel


yang diukur

Pengolahan data

Analisa data dengan


uji korelasi spearman
rank

Gambar 4.1

Hasil

Kesimpulan

Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Pelayanan


Keperawatan
Lansia.

Kesehatan Lansia Dengan Kemandirian

4.3 Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling


4.3.1 Populasi
Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas:

objek/ yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu


yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan (Azis Alimul Hidayat 2009) Populasi
dalam penelitian ini adalah

100 orang lansia yang tinggal

di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram.


4.3.2

Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau
sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh
populasi
( Azis Alimul Hidayat 2009). Sampel dalam penelitian ini
adalah 50 lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha
Puspakarma Mataram, jumlah sampel di hitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
n=

N
1+N ( d )2

n = 100
1+ 100 (0,1)2
n = 100

1+ 100 (0,01)
n = 100
1+1
n=

100
2

n=

50

Keterangan :
n

= Besar sampel

= Jumlah populasi

= Tingkat kesalahan yang di pilih 0,1

4.3.3 Tehnik Sampling


Tehnik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel
yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada,
sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi
yang ada.
Tehnik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Non Probability sampling yaitu porposive sampling, didasarkan
pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
sendiri berdasarkan cirri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya. (Notoatmojo 2005)

1. Kriteria Inklusi
a. Lanjut usia yang bersedia untuk diteliti dan memberikan informasi
yang

dibutuhkan oleh peneliti

b. Lanjut usia yang mampu memenuhi aktivitas sehari- hari


c. Lanjut usia yang berdomisili di Panti Sosial Tresna Werdha
Puspakarma
Mataram

2. Kriteria Eksklusi
a. Lanjut usia yang tidak bersedia untuk diteliti dan tidak bersedia
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti
b. Lanjut usia yang sedang cuti
c. Lanjut usia yang tidak mampu memenuhi aktivitas sehari-hari
4.4 Identifikasi Variabel
4.4.1 Variabel independen
Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen ( terikat)
variabel ini juga di kenal dengan nama variabel bebas artinya
bebas dalam mempengaruhi variabel lain, variabel ini punya
nama lain seperti variabel prediktor, resiko, atau kausa (Azis

Alimul Hidayat 2009) variabel independen dalam penelitian ini


adalah pelayanan keperawatan kesehatan lansia
4.4.2

Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel respon atau output.
Sebagian variabel respon berarti ini akan muncul sebagai akibat
dari manipulasi suatu variabel independen.(Azis Alimul Hidayat
2009).Variabel

dependen

dalam

penelitian

ini

adalah

kemandirian lansia.
4.4.3 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha
Puspakarma Mataram

pada tanggal 21 februari sampai 26

februari 2011
4.5 Definisi Operasional
Tabel.4.1 Tabel Definisi Operasional

No Variabel

Definisi

Parameter

Alat ukur

Skala

1.Kegiatan

Kuisioner

Ordinal

Skor

Operasional
1

Independen
Pelayanan
keperawatan
kesehatan
lansia

Pelayanan
yang

Promotif

Kurang
= 12-16

diberikan
pada
seorang
lansia untuk

2.Kegiatan
Kuratif

Cukup

membantu
mempertaha

3.Kegiatan

= 17-20

Preventif

nkan
kesehatan
serta

4.Kegiatan

Baik

Rehabilitatif

= 21-24

memperbesa
r semangat
hidup klien
lanjut usia.
2

Dependen
Kemandirian
Lansia

Kemampua
n lansia

1. Mandi
2. Makan

untuk
memenuhi
kebutuhan
sehari-hari

3. Berpakaian

Kuisioner

Ordinal

Kurang
mandiri
=12-20

4. Toileting
5. Berpindah

tanpa

Cukup
mandiri

bantuan

6. Mencuci

orang lain

7. berolah
raga

=21-28

Mandiri
=29-36

4.6 Pengumpulan data dan analisa data


4.6.1 Teknik pengumpulan
Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi :
a. Data primer. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data
yang diperoleh langsung dari responden dengan cara
menggunakan
checklist dan kuesioner.
b. Data sekunder. Data yang diperoleh dari dokumentasi PSTW
Puspakarma Mataram (daftar nama lansia)
4.6.2

Instrumen data
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan
untuk pengumpulan data, Instrumen yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui hubungan


pelayanan keperawatan kesehatan lansia dengan kemandirian
lansia.
a. Instrumen pelayanan keperawatan
Instrumen yang digunakan dalam pengukuran pelayanan
keperawatan kesehatan adalah kuesioner yang selanjutnya
diberi nilai berdasarkan jawaban responden. Jawaban Ya diberi
skor 2, jawaban Tidak diberi skor 1.
b. Instrumen kemandirian
Instrumen yang digunakan dalam pengukuran kemandirian
lansia yaitu menggunakan kuesioner yang selanjutnya diberi
nilai berdasarkan jawaban responden. Jawaban Tidak pernah
diberi skor 3, Kadang-kadang diberi skor 2, Selalu diberi skor
4.6.3

Prosedur penelitian
Sebelum pengambilan data, responden yang sudah
memenuhi syarat inklusi akan diberikan informed consent
terlebih dahulu apakah bersedia atau tidak menjadi objek
penelitian.

4.6.4 Pengolahan data


a. Persiapan
1. Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden
untuk menghindari kesalahan ataupun kekurangan data
identitas sampel.

2. Mengecek kelengkapan data yaitu memeriksa isi


instrumen

pengumpulan

data (termasuk

mengecek

kelengkapan lembar instrumen ada yang terlepas atau


robek).
3. Mengecek macam isian data untuk menghindari
ketidaktepatan pengisian oleh sampel.
b. Tabulasi Data
Tabulasi data merupakan suatu kegiatan untuk
mengelompokkan data sesuai item yang ditentukan oleh
peneliti. (Arikunto, 2006)
Adapun kegiatan-kegiatan dalam tabulasi data :
1. Memberikan skor (scoring) terhadap item - item yang
perlu diberi skor sesuai dengan yang telah ditetapkan
dalam definisi operasional.
2. Memberi kode (koding) terhadap item - item yang tidak
diberi skor
3. Setelah itu dilakukan pengolahan terhadap dua variabel
yang diteliti
c. Analisa data
Analisa data yang telah diedit menggunakan program
SPSS

(Sugiyono dan wibowo 2004 ) meliputi:

1. Analisis univariat
Analisa univariat dilakukan untuk melihat tampilan
distribusi

data/ frekuensi data dari variabel pelayanan

keperawatan kesehatan lansia dan variabel kemandirian


lansia.
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat tabulasi silang
sedangkan untuk mengetahui antara variabel independen
dan dependen menggunakan statistik korelasi spearman
rank
4.7 Etika penelitian
Penelitian yang menggunakan manusia sebagai objek tidak
boleh bertentanagan dengan etik. Tujuan penelitian harus etis dalam
arti hak responden harus dilindungi. Pada penelitian ini, maka
peneliti akan mendapat pengantar dari Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan YARSI Nusa Tenggara Barat yang selanjutnya akan
diserahkan kepada kepala Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma
Mataram untuk mendapat persetujuan penelitian pada pasien lansia
di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma

Mataram. Setelah

mendapat surat ijin penelitian dari kepala panti selanjutnya peneliti


akan melakukan penelitian dengan lebih menekankan pada masalah
etika yang meliputi :
1. Lembar persetujuan menjadi responden (informed consent)
Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan
diteliti, tujuannya adalah responden mengetahui, maksud dan tujuan
penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika
responden bersedia diteliti maka harus menandatangani persetujuan,

jika menolak untuk diteliti, peneliti tidak akan memaksa dan


menghormati haknya.
2. Tanpa Nama(Anonymity)
Untuk menjaga kerahasian identitas responden,peneliti tidak
akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan
data (kuisioner) yang diisi oleh responden lembar tersebut hanya
diberi nomor kode tertentu.
3. Kerahasian ( confidentialty)
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
sebagai hasil penelitian.
4.8 Keterbatasan
Instrumen

pengumpulan

data

pada

penelitianan

ini

menggunakan tehnik kuisioner dan observasi langsung yang


kemungkinan masih banyak kekurangannya. Adapun keterbatasan
yang dihadapi oleh peneliti dalam penelitian ini adalah:
1. Peneliti merupakan peneliti yang masih termasuk dalam taraf
pemula, sehingga penelitian masih banyak memiliki kekurangan.
2. Keterbatasan dalam mengontrol kriteria variabel independen dan
dependen.

Judul Penelitian : Hubungan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Lansia


Dengan Kemandirian Lansia

Responden

Nama

Jenis kelamin

Umur

Agama

Pendidikan

Petunjuk pengisian: berilah tanda (x) pada pilihan : Ya / Tidak

Pelayanan keperawatan

No

PERTANYAAN

JAWABAN
Ya
Tidak

A
1

Kegiatan promotif
Apakah perawat di panti pernah melakukan penyuluhan

kesehatan kepada anda ?


Jika anda mengalami gangguan kesehatan atau sakit apakah
perawat di panti dapat menginformasikan tentang penyakit

B
3

anda ?
Kegiatan preventif
Apakah perawat di panti pernah menganjurkan anda untuk

minum air putih delapan gelas sehari.?


Apakah perawat di panti pernah menganjurkan anda senam

dua kali seminggu ?


Apakah perawat di panti pernah memberikan makanan

bergizi yang sesui dengan kondisi kesehatan anda ?


Apakah perawat dipanti pernah menganjurkan anda berjemur

pada pagi hari?


Apakah perawat di panti pernah menganjurkan anda
menimbang berat badan.?

C
8

Kegiatan kuratif
Apakah perawat di panti pernah melakukan

perawatan kesehatan gigi dan mulut kepada anda.?


Jika anda ingin minum obat apakah perawat di panti

10

pernah menjelaskan cara meminumnya.?


Apakah perawat di panti pernah melakukan
pemeriksaan tekanan darah, nadi suhu dan

D
11

pernapasan kepada anda.?


Kegiatan rehabilitatif
Apakah perawat di panti pernah mengajarkan cara

Ya

Tidak

menggunakan alat bantu misalnya kaca mata, alat


12

bantu pendengaran dan kursi roda kepada anda.?


Apakah perawat di panti pernah melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin kepada anda ?

Judul Penelitian: Hubungan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Lansia


Dengan Kemandirian Lansia

Responden

Nama

Jenis kelamin

Umur

Agama

Pendidikan

Petunjuk pengisian: berilah tanda (x) pada pilihan : Tidak pernah / Kadangkadang /
Selalu

Kemandirian

No

PERNYATAAN

Setiap anda ingin mengambil dan


memakai pakaian selalu dibantu.

Setiap Anda pergi ke kamar mandi,


membersihkan diri selalu dibantu oleh
petugas.

Setiap Anda ingin BAB atau BAK selalu

Tidak

Kadang- Selalu

pernah

kadang

di bopong.
4

Setiap Anda membersihkan kamar,


tempat tidur selalu dibantu oleh orang
lain.

Setiap Anda ingin membersihkan mulut


seperti menggosok gigi selalu dibantu
oleh petugas.

Setiap Anda ingin melakukan kegiatan


yang di programkan di panti seperti
gotong royong selalu dibantu oleh
petugas.

Setiap anda ingin bergerak naik turun


dari tempat tidur selalu dibantu oleh
teman anda.

Setiap Anda ingin mencuci pakaian yang


kotor selalu dibantu.

Setiap Anda ingin mengambil makanan


dan makan selalu dibantu oleh orang lain

10

Setiap Anda ingin berjalan selalu di


tuntun.

No

PERNYATAAN

11

Setiap anda ingin memeriksa kesehatan

12

ke poli klinik selalu dibantu oleh petugas.


Setiap anda ingin berolahraga (senam )
selalu dibantu.

Tidak

Kadang-

pernah

kadang

Selalu

You might also like