Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The aim of this research is to determine structure-activity relationship Nchlorobenzoylamoxicillin derivatives against Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853.
Antibacterial activities of the N-benzoylamoxicillin derivatives against Pseudomonas
aeruginosa ATCC 27853 were tested using dilution method. The result showed that there
was significance MIC of amoxycillin with N-benzoylamoxycillin, N-2-chlorobenzoylamoxycillin,
and N-3-chlorobenzoylamoxycillin. Non linier regression between log MIC and lypophilic
2
parameter N-chlorobenzoylamoxycillin derivatives showed -log KHM = 3,963 - 3,001 2,477, r = 0,906. To see more clearly quantitative strucuture-activity relationship of Nbenzoylamoxicillin derivatives, further similar studies need to be done by increasing numbers
of another N-benzoylamoxicillin derivative compounds.
Keywords : amoxicillin, Structure-Activity Relationship, Pseudomonas aeruginosa
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan struktur-aktivitas antibakteri senyawasenyawa turunan N-kolorobenzoilamoksisilin terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC
27853. Uji aktivitas antibakteri turunan senyawa N-klorobenzoilamoksisilin terhadap
Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 dilakukan dengan metode dilusi. Nilai KHM
menunjukkan adanya perbedaan aktivitas yang bermakna antara amoksisilin dengan Nbenzoilamoksisilin,
N-2-klorobenzoilamoksisilin,
dan
N-3-klorobenzoilamoksisilin.
Persamaan non linier log KHM dengan sifat lipofilik senyawa turunan N2
klorobenzoilamoksisilin diperoleh -log KHM = 3,963 - 3,001 - 2,477, dengan harga r =
0,906.
Kata kunci : amoksisilin, hubungan struktur-aktivitas, Pseudomonas aeruginosa
PENDAHULUAN
Turunan penisilin merupakan pilihan
pertama untuk infeksi bakteri yang
peka terhadap penisilin karena efek
toksiknya terhadap organ tubuh relatif
kecil
bila
dibandingkan
dengan
142
Kedua
persamaan
tersebut
menunjukkan adanya hubungan yang
kuat antara sifat lipofilisitas (f),
elektronik (m), dan sterik (p) terhadap
aktivitas antibakteri (-log KHM). Hasil
yang diperoleh dalam penelitian ini,
NH
CH3
NH 2
N
CH3
O
COOH
ampisilin
HO
O
NH
CH3
NH 2
N
CH3
O
COOH
amoksisilin
Gambar 1. Struktur senyawa ampisilin
dan amoksisilin (4)
143
HN
CH 3
METODE PENELITIAN
NH
N
O
CH 3
O
COOH
N-benzoilampisilin
HN
CH 3
NH
N
O
CH 3
O
N
COOH
CH 2
CH 3
piperasilin
Gambar 2. Struktur senyawa Nbenzoilampisilin dan
piperasilin
Soekardjo et al, 1999 (5) telah
berhasil membuat N-benzoilamoksisilin
dengan mereaksikan benzoil klorida
dengan gugus amina dari amoksisilin.
Senyawa
hasil
yang
diperoleh
mempunyai
aktivitas
antibakteri
terhadap Pseudomonas aeruginosa
lebih besar dibanding amoksisilin (6),
144
Cara Kerja
Bakteri yang digunakan untuk uji
aktivitas
adalah
Pseudomonas
aeruginosa
ATCC
27853
yang
diperoleh
dari
Laboratorium
Mikrobiologi
Fakultas
Farmasi
Universitas
Airlangga
Surabaya.
Bakteri
disiapkan
dengan
cara
digoreskan 1 ose pada agar miring
(media agar antibiotika 1 steril),
kemudian diinkubasi selama 24 jam
pada suhu 37 C. Untuk pengujian,
disiapkan satu seri tabung reaksi,
dimasukkan 2,0 ml nutrient broth.
Kemudian
tabung-tabung
tersebut
disterilkan dengan autoklave pada suhu
Tabel 1. Data parameter sifat kimia fisika ( dan ) substituen turunan Nbenzoilamoksisilin dan aktivitas antibakteri terhadap Pseudomonas
aeruginosa ATCC 27853
HO
O
NH
CH 3
NH
N
O
CH 3
O
COOH
No
1
2
3
4
R
H
2-Cl
3-Cl
4-Cl
0,00
0,71
0,76
0,70
0,00
0,23
0,37
0,23
Pseudomonas aeruginosa
ATCC 27853
A (g/ml)
Log 1/A
300
360
300
480
-2,48
-2,56
-2,48
-2,68
Keterangan :
146
Tabel 2. Data parameter sifat kimia fisika (Log P dan MR) senyawa turunan Nbenzoilamoksisilin dan aktivitas antibakteri terhadap Pseudomonas
aeruginosa ATCC 27853
HO
O
NH
CH 3
NH
N
R
CH 3
O
COOH
No
P. aeruginosa
ATCC 27853
Log 1/A
A (g/ml)
Log P
MR
1,60
115,75
300
-2,48
2,16
120,36
360
-2,56
2,16
120,36
300
-2,48
2,16
120,36
480
-2,68
1
O
Cl
2
O
3
Cl
4
Cl
Keterangan :
Log P = parameter lipofilik
MR
= parameter sterik
A
= aktivitas antibakteri (nilai Kadar Hambat Minimal)
No 1
= senyawa N-benzoilamoksisilin
No 2
= senyawa N-2-klorobenzoilamoksisilin
No 3
= senyawa N-3-klorobenzoilamoksisilin
No 4
= senyawa N-4-klorobenzoilamoksisilin
perhitungan
HKSA
(Hubungan
Kuantitatif Struktur-Aktivitas), antara log
KHM senyawa
terhadap
bakteri
Pseudomonas
aeruginosa
ATCC
27853, harga r = 0,906 diperoleh dari
persamaan non linier log KHM dengan
sifat lipofilik, yaitu: -log KHM = 3,963 2
- 3,001 - 2,477. Harga r hitung ini
lebih kecil bila dibandingkan dengan
harga r tabel, sehingga tidak ada
147
hubungan
antara
sifat
lipofilik,
elektronik, dan sterik senyawa turunan
N-benzoilamoksisilin terhadap aktivitas
antibakterinya terhadap Pseudomonas
aeruginosa ATCC 27853. Peningkatan
Tabel 3. Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas Turunan Senyawa Nbenzoilamoksisilin terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa
ATCC 27853
No
Parameter
Regresi linier
Persamaan
SD
y = bx + a
y = -0,115 - 2,485
0,433
0,462
0,106
y = -0,09 - 2,529
0,144
0,042
0,117
Log P
0,490
0,632
0,103
MR
y = -0,02 MR - 0,106
0,490
0,632
0,103
y = bx + bx + a
0,906
2,280
0,071
, 2
0,849
1,285
0,088
KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Senyawa
turunan
N-benzoilamoksisilin (N-2-klorobenzoilamoksisilin, N-3-klorobenzoilamoksisilin,
dan
N-4-klorobenzoilamoksisilin)
mempunyai aktivitas antibakteri
terhadap Pseudomonas aeruginosa
ATCC 27853, lebih besar dibanding
amoksisilin.
2. Hubungan
Kuantitatif
StrukturAktivitas, antara log KHM senyawa
terhadap bakteri Pseudomonas
aeruginosa ATCC 27853, harga r =
0,906 diperoleh dari persamaan
non linier log KHM dengan sifat
lipofilik, yaitu : -log KHM = 3,963 2
- 3,001 - 2,477.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bhattacharjee A, Anupurba S, Gaur A,
Sen MR. Prevalence of Inducible AmpC
-lactamase-Producing Pseudomonas
aeruginosa in a Tertiary Care Hospital
in Northern India. Indian J Med
Microbiol 2008; 26(1): 89-90.
148
149