Professional Documents
Culture Documents
ARUS BOLAK-BALIK
ELK-DAS.26
40 JAM
V = Vm Sin t
I = Im Si n(t - )
2
Penyusun :
TIM FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Modul
BALIK
dengan
merupakan
judul
bahan
RANGKAIAN
ajar
yang
LISTRIK
digunakan
ARUS
BOLAK-
sebagai
panduan
RLC
dalam
arus
listrik
bolak-balik..
Kegiatan
Belajar
ii
DISKRIPSI JUDUL
RANGKAIAN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK merupakan modul
teori dan atau praktikum yang memuat penerapan dari hukum-hukum
kelistrikan, serta memuat kajian atau teori dalam menganalisa rangkaian
dalam arus bolak-balik..
Modul ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar yang mencakup
dasar listrik arus bolak-balik, rangkaian seri arus bolak-balik beban resistor
dan induktor, rangkaian paralel arus listrik bolak-balik, serta rangkaian tiga
phasa. Dengan menguasai modul ini diharapkan peserta diklat mampu
menganalisis rangkaian listrik arus bolak-balik dan menerapkannya dalam
praktek.
iii
PETA KEDUDUKAN
iv
PRASYARAT
Untuk
melaksanakan
modul
RANGKAIAN
LISTRIK
ARUS
Peserta
diklat
telah
memahami
komponen-komponen
dasar
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DESKRIPSI JUDUL
......................................................................................... iii
................................................................................................... v
DAFTAR ISI
.................................................................................................. vi
..................................................................................... x
................................................................................... 1
................................................................................... 13
................................................................................... 24
vi
................................................................................... 32
vii
PERISTILAHAN / GLOSSAARY
Phasor
merupakan
vektor
yang
digunakan
untuk
menggambarkan
grafik
fungsi
sinus
viii
(gelombang
AC)
sepeperti
dengan
baik
lembar
informasi
sehingga
konsep
dan
dalam
rangkaian,
kemudian
tentukan
batas
alat
yang
digunakan.
4. Rakitlah setiap komponen sesuai dengan gambar rangkaian yang
diberikan pada setiap kegiatan belajar.
5. Ceklah kembali rangkaian yang sudah dibuat.
6. Konsultasikan rangkaian kepada instruktur sebelum dihubungkan
ke sumber tegangan.
7. Hati-hatilah selama melaksanakan praktik.
8. Kembalikan semua peralatan praktik yang digunakan.
ix
TUJUAN
1. Tujuan Akhir
Peserta
diklat
mampu
membuat
rangkaian
berbeban
pada
Peserta
diklat
mampu
menghitung
tegangan
dan
arus
pada
KEGIATAN BELAJAR 1
bentuk
gelombang
tegangan
listrik
bolak-balik
dapat
T = 2
Gambar 1. Bentuk Gelombang Tegangan Listrik Bolak-Balik.
Pesamaan tegangan sesaat
2
v = Vm sin 2ft = Vm sin t = Vm sint
T
Dimana
v = Tegangan sesaat
Vm = Tegangan Maksimum
= Frekuensi = 1/t (Hz)
T = Periode = waktu untuk satu gelombang
= kecepatan sudut = 2 = 2/T = radian perdetik
Frekuensi dalam listrik AC merupakan banyaknya gelombang yang terjadi
dalam satu detik. Jika waktu yang diperlukan oleh satu gelombang disebut
periode (T) maka.
f =
1
1
atau T =
T
f
f =
PN
120
memberikan
informasi tentang sifat beban dan penyerapan daya atau energi listrik.
Dengan mengetahui beda fase antara tegangan dan arus dapat diketaui
sifat beban apakah resistif, induktif atau kapasitif.
3. Tegangan Efektif dan Arus Efektif
Tegangan listrik arus bolak balik yang diukur dengan multimeter
menunjukan tegangan efektif. Nilai tegangan dan arus efektif pada arus
bolak balik menunjukan gejala yang sama seperti panas yang timbul jika
dilewati arus searah :
TeganganEfektif =
Tegangan Maksimum
2
I mak
2
= 0.707 Imax
4. Respon Elemen
a. Resistor dalam arus bolak balik
Rangkaian yang terdiri dari sebuah sumber tegangan bolak baliik
dan sebuah resistor seperti Gambar 2 di bawah
VR
V = Vm Sin t
IR
i = Im Sin t
~
V = Vm Sin t
Gambar 2. Rangkaian R, Bentuk Phasor, dan
Bentuk Gelombang Pada AC
Persamaan tegangan sumber
v = Vm Sin t
Persamaan tegangan pada Resistor R
v =iR
v = tegangan sesaat
i = arus sesaat
R = resistansi
Sehingga
i =
Vm Sin t
R
i = Im Sin t
Pada beban resistor murni tegangan dan arus mempunyai fasa
sama (sefase).
Daya sesaat ( p )
P = vi
Vm Im
( 1 - Cos 2 t )
2
Vm Im Vm Im Cos 2 t
2
2
Vm Im Vm Im
=
x
2
2
2
Atau
P = V I watt
V = Tegangan Efektif
I = Arus Efektif
b. Induktor murni dalam arus bolak balik
Bila tegangan bolak balik dipasang pada induktor murni seperti
Gambar 3 di bawah, maka induktor menghasilkan ggl yang
melawan sumber yang besarnya
V=L
di
dt
VL
L
~
IL
v = Vm Sin t
Gambar 3. Rangkaian L dan Bentuk Pashor Pada AC.
Tegangan Sumber
v = Vm Sin t
sehingga
Vm Sin t = L
di
dt
Vm
Sin t dt
L
Vm
i=
Sin t
L
Vm
i=
( Cos t )
L
Vm
i=
Sin ( t )
L
2
di =
Vm
jika
L
Sin ( t - ) mempunyai
2
I = Im Sin ( t - )
2
Arus ketinggalan dengan sudut
atau 90o .
2
Daya Sesaat
Bentuk gelombang tegangan dan arus pada induktor dapat dilihat
dalam Gambar 4 berikut ini.
V = Vm Sin t
I = Im Si n(t - )
= vi
= Vm Im Sin t Sin (t - )
2
p = daya sesaat
P =-
Vm Im
0 Sin 2 t dt = 0
2
i
VC
~
v = Vm Sint
Persamaan Arus
i=
dq dCv
=
dt
dt
dCvVm sin t
=
dt
= C Vm Cos t
Vm
Sin (t + )
1/ C
2
i = Im Sin (t + )
2
=
atau 900
2
Daya
Daya sesaat pada kapasitor ( p )
P = vi
= Vm Sint Im Sin (t + )
2
= Vm Im Sint
=
V fase
400
=
Z fase
158 , 2
1
Vm Im Sint
2
persamaan
1
Vm Im
2
di
atas
Sin 2t dt = 0
0
dapat
dilihat
bahwa
kapasitor
tidak
Elemen
Diagram
Impedansi
Dan tegangan
V = V m Sin t
Fasa sama
i = Im Sin t
i
L
Arus
XL= L = 2
atau
mendahului
tegangan900
atau
XC =
1
1
=
C 2
Lembar Kerja
Alat dan bahan :
1. Trafo isolasi ....................................................................
1 buah
1 buah
2 buah
4. Variac................................................................................
1 buah
secukupnya
6. Saklar................................................................................
1 buah
S
V
Trafo Isolasi
220/220 V
Variac
CRO (p-p)
2V
4V
6V
8V
10 V
Percobaan II. Respon Elemen RLC
Alat dan bahan :
1. Lampu Pijar ..............................................................
1 buah
1 buah
1 buah
4. Saklar........................................................................
1 buah
5. Variac........................................................................
1 buah
6. Voltmeter..................................................................
1 buah
7. Amperemeter ...........................................................
1 buah
8. Wattmeter ................................................................
1 buah
secukupnya.
Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini.
2. Buatlah rangkaian seperti Gambar 7 di bawah ini.
3. Setelah
rangkaian
benar
hubungkan
dengan
sumber
tegangan
Tabel 3.
5. Catatlah
penunjukan
wattmeter
perubahan tegangan.
10
dan
amperemeter
setiap
S
W
A
Sumber 220 V
Lampu
variac
Gambar 7. Rangkaian Percobaan.
6. Gantilah
lampu
pijar
dengan
ballas,
atur
tegangan
seperti
langkah 3.
7. Catatlah
penunjukan
amperemeter
dan
wattmeter
ke
dalam
Tabel 3.
8. Gantilah ballas dengan kapasitor atur tegangan seperti langkah 3
9. Hentikanlah kegiatan dan kembalikan semua peralatan ke tempat
semula.
Kemudian
buat
kesimpulan
secara
keseluruhan
daya,
arus
dan
tegangan
pada
masingmasing
percobaan.
11. Hitung faktor daya dari lampu, ballas dan kapasitor.
Tabel 3. Pengamatan Arus dan Daya
Lampu
Tegangan
Ballas
50 V
100 V
150 V
200 V
11
Kapasitor
P
Lembar Latihan
1. Hitunglah banyak putaran generator setiap detik bila diketahui
sebuah pembangkit listrik tenaga air ( PLTA ) mempunyai generator
dengan 20 kutub, untuk menghasilkan frekuensi 50 Hz !
2. Hitunglah penunjukan voltmeter dari suatu tegangan bolak balik
gelombang sinus yang menunjukan 200 volt puncak
- puncak jika
dilihat CRO !
3. Hitunglah arus yang mengalir pada lampu dan tahanan lampu bila
lampu pijar 220 230 volt, 100 watt dipasang pada tegangan 225
volt. !
4. Sebuah kompor listrik 225 volt, 900 watt mempunyai elemen
pemanas 5 m. hitunglah arus dan tahanan elemen. Jika elemen
pemanas
putus,
kemudian
disambung
sehingga
panjangnya
12
KEGIATAN BELAJAR 2
resistor
ohm
dan
Induktor
henry
diseri
dan
VR
VL
oleh
vektor
OA,
dan
drop
tegangan
pada
VL
V
R 2 + X L2
13
tg =
Daya (P)
Daya rata-rata yang diserap rangkaian RL merupakan hasil kali V dengan
komponen I yang searah V
P
= V I Cos
= VI Cos = VI x (R/Z)
= V/2 x I x P
= I2 R
= I2 R watt
resistansi
R
=
impedansi Z
3.
watt
W
kW
=
=
Volt .Ampere VA kVA
Sehingga
Pf = Cos =
Jika
digambarkan
dengan
R
W
kW
=
=
Z VA kVA
segitiga
14
daya
seperti
ditunjukkan
oleh
KVA (S)
KVAR
(Q)
KW.(P)
Gambar 9. Segitiga Daya
Hubungan Ketiga jenis daya adalah sebagai berikut :
S2 = P2 + Q2
kVA2 = kW 2 + k VAR 2
kW = kVA Cos
kVAR =k VA Sin
XC
Z
~
V
VR
I
VR
VC
15
VR = I R
VC = I XC
XC
V = (IR) 2 + ( IXC ) 2 = I R 2 + XC 2
I =
V
R 2 + XC
- XC
R
Beban R L C Seri
Sebuah rangkaian seri R-L-C diberi tegangan V seperti Gambar 11di
bawah ini.
~
Gambar 11. Gambar R-L-C Seri
16
VC
I
VC
VR
VR = I R
VL = I XL
VC = I XC
V
VL VC
VR
XL XC
-VC
XC
Gambar 12. Diagram Phasor
VR + (VL VC )2
R 2 + (X L X C ) 2
R2 + X2
(X L - X C )
X
=
R
R
17
R
=
Z
R
R + (X L X C )
2
fo
= XC
1
=
2foC
=
1
2 LC
Faktor Kualitas
Faktor kualitas dalam rangkaian seri RLC adalah tegangan magnetisasi
saat rangkaian berresonansi.
Pada saat resonansi arus maksimum :
Im =
V
R
Faktor kualitas
=
2foL
R
1 L
( )
R C
di mana
fo =
1
2 LC
Sehingga
0
0
Lembar Kerja
Alat dan bahan :
1. Trafo isolasi 220 V / 220 V........................................
1 buah
1 buah
3. Amperemeter AC ........................................................
1 buah
4. Voltmeter AC ...............................................................
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
9. Saklar ..........................................................................
1 buah
secukupnya.
AFG
Trafo Isolasi
220/220 V
Gambar 13. Rangkaian Percobaan
3. Setelah rangkaian benar hubungkan ke sumber tegangan dan
tutuplah saklar S.
4. Atur frekuensi function generator hingga 50 Hz, atur keluaran
sehingga 10 V p p dan usahakan agar tegangan ini tetap selama
percobaan.
5. Aturlah frekuensi seperti nilai dalam Tabel 4.
6. Catatlah besarnya arus setiap perubahan frekuensi.
7. Gantilah resistor dengan ballast kemudian ulangi langkah 3, 4
dan 5.
8. Gantilah ballast dengan kapasitor kemudian ulangi langkah 3, 4
dan 5.
9. Setelah percobaan I selesai lanjutkan percobaan berikutnya.
20
Arus (ampere)
Ballast
Resistor
Kapasitor
50
100
200
400
500
1000
Percobaan II
Langkah kerja
1. Siapkan alat yang digunakan dalam percobaan ini.
2. Buatlah rangkaian seperti Gambar 14 di bawah ini.
CRO
AC 220 V
AFG
C
Trafo Isolasi
220/220 V
Gambar 14. Rangkaian Percobaan
function
generator
21
selesai
semua.
yang
digunakan
peralatan
Hentikan
ke
kegiatan
tempat
semula,
dan
kembalikan
kemudian
buat
yang
sesuai,
bila
lampu
tersebut
22
digunakan
pada
6. Hitunglah
kapasitansi
kapasitor,
induktansi,
dan
resistansi,
jika
dengan
sumber
tegangan
200
V,
23
50
Hz.
Arus
KEGIATAN BELAJAR 3
menganalisis
rangkaian
tersebut
dapat
diselesaikan
Cos 1 =
R 2 + X 2L
V
V
=
Z1
R 2 + X 2L
R1
R
atau 1 = Cos 1( 1 )
Z1
Z1
R 2 + X 2L
V
V
=
Z2
R 2 + X 2C
Cos 1 =
R2
R
atau 1 = Cos 1( 2 )
Z2
Z2
24
dengan
Pada cabang
1
I1
I 2 Sin 2 I1Sin 1
I1 Cos 1 + I 2 Cos 2
2. Metode Admitansi.
Rangkaian
seperti
Gambar
17
dapat
dianalisis
dengan
admintasi.
R1
L1
R2
L2
R3
25
metode
Z1 =
R12 + X 2L
Z2 =
R 22 + X 2L 2
Z3 =
R 2 + X 2C
1
=
Z1
Y1 =
g 12 + ( b 1 ) 2
Y1 =
1
=
Z2
1
=
Z1 3
Y1 =
g 22 + ( b 2 ) 2
g 23 + ( b 3 ) 2
Y = Y1 + Y2 + Y3
Z=
1
Y
rangkaian
paralel
dihubungkan
dengan
sumber
yang
jumlahnya
akan
nol.
Pada
kondisi
ini
rangkaian
IC
I
IC
IL Cos 1
Z
V
R
I2 Sin 1
IL
26
disebut
V
Sin
Z
XL
Z
V
XC
V XL
V
x
=
atau XL x XC = Z2
Z
Z
XC
XL = L
dan
Xc =
1
C
L
= Z2
C
maka
L
= R2 + XL2
C
= R2 + (2f0L)2
2f0 =
1
R2
2
LC L
sehingga
f0 =
1
2
1
R2
2
LC L
1
1
= sama seperti Resonansi Seri.
C 2
Lembar Kerja
Alat dan bahan :
1. Variac..............................................................................
1 buah
1 buah
3. CRO ................................................................................
1 buah
1 buah
5. Amperemeter AC ..........................................................
1 buah
6. Wattmeter AC ...............................................................
1 buah
7. Voltmeter AC .................................................................
1 buah
1 buah
27
9. Lampu TL .......................................................................
1 buah
1 buah
secukupnya.
kapasitor
yang
telah
dipakai
dengan
menggunakan
A
AC
220 V
28
C = 1,5 F
L= 40 W
C = 3,25
L = 40 W
50
100
150
200
220
7. Gantilah lampu pijar dengan lampu TL aturlah tegangan tetap
220 V.
8. Catatlah besar arus serta daya ke dalam Tabel 5.
9. Matikan sumber tegangan dan ganti kapasitor dengan yang lain
sesuai dengan Tabel 6 di bawah.
Tabel 6. Pengamatan Arus dan Daya Lampu TL
C (F)
TL = 10 W
TL = 15 W
TL = 20 W
1,5
3,25
4,5
6,5
Tanpa C
29
yang
tepat
untuk
dan induktansi
0,019 H
6
398 F
200 V, 50 Hz
Hitunglah:
a. Arus masing-masing cabang.
b. Daya masing-masing cabang
c. Arus total
d. Sudut fase antara arus dan tegangan
2. Hitunglah arus total dan faktor daya dari rangkaian di bawah ini !
3
8
6
100 V
30
3. Hitunglah
frekuensi
resonansi
dari
sebuah
induktor
yang
31
KEGIATAN BELAJAR 4
VTR
VS = Vef - 120 0
VT = Vef + 12 0 0
VR, VS dan VT disebut dengan teg angan
N
VS
VR
fase
VRS
Gambar 20. Diagram Phasor Sambungan Bintang
Sedangkan
VRS = VR - VS
VST = VS - VT
VTR = VT - VR
32
seimbang,
sambungan
bintang
dapat
digamabarkan
IR
IN
IS
IT
I = If
P = 3 X Vf I f cos
V
Vf = L I f = I L
3
sehingga
P = Si
n ( t -
)
2
IT
I2 = IS IT
33
sebagai
3 arus fase
3 If
P f = V f I f cos
Daya total
P = 3 x Vf I f cos
karena Vf = VL
If =
IL
maka
P = 3 Vf I f cos
Lembar Kerja
Alat dan Bahan :
1. Multimeter......................................................................
1 buah
2. Amperemeter AC ..........................................................
4 buah
1 buah
1 buah
1 buah
6. Saklar 3 phasa..............................................................
1 buah
1 buah
secukupnya
34
a1
a4
A3
A2
B1
b1
b4
B3
A3
N
C1
c1
RL
c4
C3
rangkaian
benar,
hubungkan
ke
sumber
tegangan 3
35
6. Matikan
sumber
tegangan
dan
gantilah
rangkaian
pada
sisi
a1
A4
A3
A1
A4
S
B1
b1
b4
A2
B3
N
C1
RL
c1
c4
C3
A3
rangkaian
benar,
hubungkan
ke
sumber
tegangan
3 phasa.
8. Catatlah
penunjukkan
masing-masing
amperemeter
ke
dalam
Tabel 7.
Tabel 7. Pengamatan Arus
Percobaan I
! 2 (A)
9. Matikan
Percobaan II
I3 (A)
sumber
!1 (A)
tegangan
dan
!2 (A)
!3 (A)
gantilah
rangkaian
!4 (A)
pada
sisi
rangkaian
benar,
hubungkan
3 phasa.
36
ke
sumber
tegangan
A1
a1
a4
a5
a8
A3
R
S
b1
b4
b5
b8
B1
T
B3
c1
c4
c5
c8
C1
C3
Tegangan (V)
a. Ua1 a8
b. Ub1 b8
c. Uc1 c8
d. Ua8 b8
e. Ua8 c8
f. Ub8 c8
37
tegangan
buah
kumparan
yang
sama
masingmasing mempunyai
38
LEMBAR EVALUASI
A. Pertanyaan
1. Suatu
sumber
tegangan
mempunyai
persamaan
sebagai
berikut
resistansi
dan
induktansi
sebuah
kumparan
yang
39
9. Hitunglah arus total dan faktor daya dari rangkaian di bawah ini !
5
6
8
200 V, 50 Hz
10. Sebuah
sumber
tiga
fase
yang
mempunyai
tegangan
400
dihubungkan dengan beban tiga fase hubungan bintang yang tiap fase
terdiri dari R = 4 dan XL = 3 . Hitunglah arus jaringan dan daya
yang diserap !
B. Kriteria Kelulusan
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
keterangan
(1 10)
Nomor Soal :
WL
(Wajib Lulus)
> 70
10
1
Nilai akhir
40
PN
120
N=
Vm
2
Vp p 200
=
= 100 volt
2
2
100
= 70,7 volt
pijar
menyerap
daya
100
watt
(bila
dipasang
pada
P 100
=
= 0 ,44 A
V 225
V2
R
V 2 225 2
=
= 506 ,25
P
100
41
V2
R
V 2 (225 ) 2
=
= 56 ,25
P
900
Tahanan elemen pemanas = 56,25
setelah putus dan disambung
R=
4,8
x56 ,25 = 55
5
Besar tahanan kompor 55
V 225
I= =
= 4,1 A
R
55
Arus pada kompor = 4,1 A
P = VI = 225 x 4,1 = 92,5 watt
R=
C1xC 2
60 x 40
=
= 24 F
C1 + C 2 60 + 40
Besar reaktansi
XC =
1
1
=
C 2 x 50 x 24 x10 -6
10 6
= 132,7
2 x 50 x 24
V
220
I=
=
= 1,67
X c 132,7
=
V 225
=
= 2 ,25
S 100
R 80
=
= 0,8
Z 100
506 ,2 2 405 2 =
P 500
=
= 5A
V 100
R=
V 100
=
= 20
I
5
I=
P
=
R
200
= 3,1 6
20
V 100
=
= 31,64
I 3,16
Z = R 2 + X2L
XL =
Z2 + R 2 = 31,64 2 20 2 == 24,5
XL = 2fL
L=
XL
24 ,5
=
= 78 mH
2f 2x 50
43
8. Penyelesaian :
XC =
1
10 6
=
= 318 ,3
2fC 2 x 50 x 10
Z = R 2 + XC
I=
V 100
=
= 0,294 A
Z 340
- X C 318,3
=
R
120
= tg -1 (
318,3
) = 69 ,20 0
120
P
96,8
=
= 20
2
I
(2,2) 2
Z=
V 125
=
= 56 ,82
I
2,2
XC =
XC =
C=
Z2 R 2 = (56,82) 2 20 2 == 53,2
1
2fC
1
1
=
= 0,00005 F = 50 F
2fX C 6,28 x 60 x 53,2
44
P 750
=
= 7 ,5 A
V 100
C=
1
7,5
=
= 96 F
VC 6,28 x 60 x 207,1
V
R
R=
V
= 637 ohm
I
V
R
VC
300
=
I
314 .10 3
Maka
300
314 .10 3
1
314 C
1
300 x 10 3
di mana
XC =
1
2 f0 C
= 3,33 F
XL
VL
300
=
I
314 x10 3
300
314 x 314 x 10
di mana
-3
R 21 + X 2L = 8 2 + 6 2 = 10
45
= 3,04 H
XL = 2foL
I1 =
V 200
=
= 20 A
Z1
10
R1
8
= Cos 1( ) = 36,520
Z1
10
Cos 1 = 0,8
Sin 1 = 0,6
b. Cabang II
XC =
Z2 =
I2 =
1
1
=
= 8
2fC 2x 50 x 398 x10 6
R 12 + X C = 6 2 + 8 2 = 10
V 200
=
= 20 A
Z2
10
R
6
=
= 0,6
Z
10
XC
8
=
= 0,8
Z
10
28 2 + 4 2 = 28,3 A
e. Sudut fase
= Tg 1.
4
= ...
28
R1
R12 + X12
= 0,12 mho
46
b1 =
g2 =
b2 =
X1
R12 + X12
R2
R 22
+ X 22
X2
R 22
+ X 22
3 + 42
2
8
8 + 62
2
6
8 + 62
2
= 0,16 mho
= 0,08 mho
= 0,06 mho
G
0 ,2
= 0,9
=
Y 0,223
3. Frekuensi resonansi :
f0 =
1
2
f0 =
1
2
1
R2
2
LC L
1
0 ,25 x 4 x10 6
50 2
0,25 2
= 156 Hz
Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 4
1. Hubungan antara tegangan fasa dan tegangan line
a. Sambungan bintang
= V line = V fasa 3
b. Sambungan segitiga
= V line = V fasa
= I line = I fasa
b. Sambungan segitiga
= I line = I fasa
47
3. Penyelesaian :
Zf = R 2 + X L
= 40 2 + 30 2
= 50
R 40
=
= 0,8
Z 50
VL = 400 V
cos =
400
V
3
V
= f
Zf
400
3 80
=
=
A
50
3
8
=
A
3
Vf =
If
IL
P
= 3 VL I L cos
8
= 3.400 . .0,8
3
= 2560 watt
4. Rfase = 20
XL = 2fL = 2 x 50 x 0,5 = 157
Zfase =
cos =
20 2 + 157 2 = 158 ,2
R fase
20
=
= 0,1264
Z fase 158 ,2
a. Hubungan Bintang
Vfase =
VL
3
400
3
= 231V
Vfase
231
=
= 1,46 A IL = 1,46 A
Z fase 158 ,2
48
= 127,8 Watt
Vfase = V2 = 400 V
Ifase =
IL =
Vfase
400
=
Z fase 158 ,2
400
= 4,38 A
158 ,2
R
20
fase
= = =01264
,
3 Ifase = cos
Z158
2, x
fase
= 22
= 10 A
= 1000 W
Faktor daya
= 0,4545
6. Resistansi kumparan
=20
49
Induktansi kumparan
= 0,048 H.
= 0,707
= 15,9 Hz
= 15, 33 A
= 46,5 A
= 0,9987
80
3
Daya yang diserap
= 25.600 Watt.
50
DAFTAR PUSTAKA
Edminister, Joseph A, Ir Soket Pakpahan, Teori dan soal-soal Rangkaian
Listrik, Erlangga, Jakarta, 1988.
Hayat, William H, Kemmerly, Jack E, Pantur Silaban PhD, Rangkaian
Listrik jilid I, Erlangga, Jakarta 1982.
Hayat, William H, Kemmerly, Jack E, Pantur Silaban PhD, Rangkaian
Listrik jilid II, Erlangga, Jakarta 1982.
Theraja, Fundamental of Electrical Enginering and Electronics, S Chand &
Co (PUT) LTD, New Delhi, 1976.
51