Professional Documents
Culture Documents
Disusunoleh:
1. Delia Prillyningrum
2. DestyTyasari
NIM P07131111057
NIM P07131111058
II.
Topik
Penyakit Gagal Ginjal dengan CAPD
III.
Sub Topik
A. Ruang Lingkup Penyakit Gagal Ginjal
B. Alternatif Pengobatan Penyakit Gagal Ginjal
C. Terapi Medis Penyakit Gagal Ginjal dengan CAPD
D. Terapi Diit Penyakit Gagal Ginjal dengan CAPD
IV.
Sasaran
Pasien atau Keluarga Pasien Gagal Ginjal dan Umum
V.
Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum :
Meningkatkan atau mempertahankan status gizi dan status kesehatan / kualitas
hidup bagi pasien gagal ginjal
B. Tujuan Instruksional Khusus
:
1. Peserta penyuluhan mengetahui ruang lingkup penyakit gagal ginjal
2. Peserta penyuluhan mengetahui alternatif cara pengobatan penderita
penyakit gagal ginjal
3. Peserta penyuluhan mengetahui tentang terapi medis penderita gagal ginjal
dengan CAPD
4. Peserta penyuluhan mengetahui kebutuhan gizi pasien gagal ginjal dengan
CAPD
5. Peserta penyuluhan mengetahui makanan yang diperbolehkan dan makanan
yang tidak diperbolehkan/ dibatasi untuk pasien gagal ginjal dengan CAPD
6. Peserta penyuluhan mengetahui pola makan bagi penderiga gagal ginjal
dengan CAPD
7. Peserta penyuluhan mengetahui contoh menu makanan yang disajikan
dikonsumsi oleh penderita gagal ginjal dengan CAPD
VI.
Metode
A. Ceramah dengan PPT
B. Diskusi
C. Tanya jawab
VII.
Alatperaga
A. Komputer LCD
B. Leaflet
C. Poster
VIII.
Evaluasi
A. Peserta penyuluhan mengerti penjelasan yang disampaikan, yang ditunjukkan
dengan adanya respon dari para peserta penyuluhan, yaitu dengan mengajukan
beberapa pertanyaan kepada narasumber.
B. Peserta penyuluhan mampu mengulangi penjelasan narasumber, tanpa membuka
catatan atau leaflet yang diberikan panitia penyuluhan.
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
GAGAL GINJAL DENGAN CAPD
A. Ruang Lingkup Penyakit Gagal Ginjal
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia
tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit
serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit
gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut
usia.
1. Penyebab Gagal Ginjal
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang
didedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan
organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal
diantaranya :
a. Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
b. Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
c. Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan /striktur)
d. Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
e. Menderita penyakit kanker (cancer)
f. Kelainan
ginjal,
dimana
terjadi
perkembangan
banyak
kista
Obat untuk gagal ginjalSedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh
adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual,
muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin:
Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik,
Hb turun, Urin: protein selalu positif.
C. Alternatif Pengobatan Penyakit Gagal Ginjal
Pasien Gagal Ginjal kronik dibedakan menjadi 2 kelompok (Nutrition Care
Protocols for the Acute Care Setting, Atlanta, Ga: Morrison Management Specialists Inc,
2003):
a.
Pre-end stage renal disease (pre-ESRD):
Pasien yang tidak perlu melakukan dialisis dalam pengobatannya, tetapi hanya
menggunakan modifikasi diet dan obat saja
b.
Dialysis:
Pasien yang penyakitnya sudah mencapai tahap dimana harus melakukan dialisis
untuk membantu kerja ginjal (hemodialysis atau peritoneal dialysis).
Pengobatan gagal ginjal kronik dapat dibagi menjadi 2 tahap:
1. Tindakan Konservatif
GGK atau Gagal Ginjal Kronis merupakan suatu penurunan fungsi ginjal yang
berlangsung lama dan perlahan-lahan (menurun) sehingga laju filtrasi glomerulus
kurang dari 25 ml/menit. Pada keadaan ini kemampuan ginjal untuk mengeluarkan
hasil-hasil metabolisme tubuh terganggu sehingga sisa-sisa metabolisme
menumpuk dan menimbulkan sindroma uremik, seperti mual, muntah dan
kehilangan nafsu makan (anoreksia). Akibatnya terjadi gangguan-gangguan fungsi
hormon dan penurunan fungsi imun. Dibawah ini merupakan asuhan nutrisi pada
pasien GGK tanpa dialisis :
a. Pengaturan Protein
Pengaturan asupan protein sangat diperlukan karena gejala sindrome
uremik yang terjadi disebabkan karena penumpukan sisa-sisa katabolisme
protein tubuh. Protein diberikan 0.5-0.6 gr/kg BB per hari, dimana > 50%
protein bernilai biologis tinggi. Protein Biologis Tinggi merupakan protein
dengan susunan asam amino yang menyerupai susunan asam amino pada
manusia dan umumnya berasal dari protein hewani (susu, telur). Keuntungan
yang diharapkan dari pemakaian diet rendah protein ini adalah (Sidabutar,
1992):
i.
ii.
sehingga
diharapkan
progresivitas
gagal
ginjal
akan
a. Hemodialisa
Suatu mesin ginjal buatan atau hemodialyzer terdiri dari membran
semi permiabel (dari selofan atau cuprophane) yang sederhana dengan darah
di satu pihak dan cairan dialisis di pihak lain.
b. Peritoneal Dialisis
Peritoneal dialisis merupakan tehnik dialisis yang menggunakan
peritoneum sebagai membran semi permeabel. Akses terhadap rongga
peritoneal menggunakan kateter tenchoff yang lunak. Ada 4 macam dialisis
peritoneal yang sering digunakan, yaitu (Sylvia A. Price, 1995 ):
1) Manual intermittent peritoneal dialysis
2) Continous Cycler-assited Peritoneal Dialysis (CPPD)
3) Automated Intermittenty Peritoneal Dialysis (IPD)
4) Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)
pembedahan. Posisi kateter yaitu sedikit di bawah pusar dan lokasi dimana sebagian
kateter muncul dari dalam perut disebut exit site.
Proses CAPD melalui 3 tahap yaitu tahap mengeluarkan cairan dialisat yang
sudah mengandung zat-zat racun dan kelebihan air dari rongga perut, tahap kedua
mengalirkan cairan dialisat yang baru ke dalam rongga perut melalui kateter dan tahap
terakhir cairan dialisat dibiarkan ke dalam rongga perut selama 4-6 jam .
E. Terapi Diit Penyakit Gagal Ginjal dengan CAPD
1. Tujuan Diet
a. Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi, agar
pasien dapat melakukan aktifitas normal
b. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
c. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan
2. Syarat Diet
a. Energi cukup yaitu 35 kkal/kgBB ideal per hari. Diperhitungkan jumlah energi
yang berasal dari cairan dialisis. Bila diperlukan penurunan berat badan, harus
dilakukan secara berangsur(250-500 g/minggu) untuk mengurangi resiko
katabolisme masa tubuh tanpa lemak
b. Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti
asam amino yang hilang, yaitu 1,3 g/kgBB ideal per hari. 50% protein hendaknya
bernilai biologi tinggi
c. Karbohidrat cukup, yaitu 55-75% dari kebutuhan energi total
d. Lemak normal yaitu 15-30% dari kebutuhan energi total
e. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar /24jam, yaitu 1-4 gram
+ penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gram untuk tiap liter urin
f. Kalium sesuai dengan urin yang keluar /24 jam yaitu 3 gram + penyesuaian
g.
h.
i.
j.
menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gram untuk setiap 1 liter urin
Kalsium tinggi yaitu 1000 mg/hari. Bila perlu, diberikan suplemen kalsium
Fosfor dibatasi, yaitu kurang dari 17 mg/kgBB ideal/ hari
Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24 jam ditambah 500-750 ml
Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air seperti B6, asam
Energi :
Dibutuhkan minimal 35 kal/kg BB. Asupan energi ini termasuk dekstrose yang
berasal dari cairan dialisat. Konsentrasi dialisat umumnya 1,5%; 2,5%; 3,5%; dan
4,5%. Diperkirakan 80% dekstrose dapat diabsorbsi. Adapun nilai kalori yang
didapatkan dari dialisat adalah sebagai berikut:
konsentrasi dekstrosa
siang hari
ke-1
ke-2
ke-3
1
2
3
1,5 %
1,5 %
2,5 %
1,5%
1,5%
2,5%
1,5 %
1,5 %
2,5 %
2,5 %
4,25
Kkal
glukosa
diabsorbsi
siang hari
250
310
420
1,5%
400
2,5 %
Cara
pemberian
%
4,25
4.25%
4.25%
4.25%
Kkal
glukosa
diabsorbsi
malam hari
260
260
260
Kkal
glukosa
tot diabs
sehari
510
570
680
4.25%
260
660
konssentrasi
dekstrosa
malam hari
2,5%
510
4.25%
260
770
%
Sumber : Daugirdas, J.T dan T.S Ing. Handbook of dialysis 1994 dalam Sunita Almatsier.
2004. Penuntun diet. Gramedia: jakarta
Natrium :
Pembatasan asupan natrium tidak terlalu ketat, dianjurkan 90-150 mEq/hari
(2070 3450 mg/hari). Pembatasan natrium dapat membantu mencegah timbulnya
retensi cairan
Kalium:
Serum kalium biasanya dalam batas normal. Hal ini disebabkan adanya
dialisis. Oleh karena tidak perlu pembatasan. Jika serum kalium meningkat, asupan
kalium dianjurkan 60-70mEq/hari (2340 2730 mg/hari)
Kalsium:
Diharapkan asupan kalsium tinggi, namun biasanya tidak dapat terpenuhi
karena serum fosfor harus terkontrol. Dianjurkan asupan kalsium 100-1400 mg/hari
Fosfor :
Diet dengan pembatasan fosfor sementara asupan protein tinggi sangat sulit
direncanakan. Namun begitu jika mungkin bahan makanan yang tinggi fosfor
dikurangi, maka pengikat fosfor juga diberikan. Asupan fosfor dianjurkan 400 900
mg/hari. Bahan makanan tinggi fosfor antara lain: keju, yoghurt, susu, ice cream, ikan
dan kacang-kacangan
Suplemen vitamin :
JUMLAH
1,2 1,4
> 1,5 peritonitis
35 45
35% Kalori total
Kalori, Kal/kg BB
Karbohidrat
Vitamin (suplemen) mg
Piridoksin HCl
5 15
Vitamin A
tidak perlu
Vitamin E
tidak perlu
Vitamin D
sesuai keadaan
Kalsium, gr
12
Phosfor, gram
sesuai keadaan
Kalium
sesuai keadaan
Na dan air
sesuai keadaan BB dan TD
Sumber : Sidabutar. 1992. Gizi pada Gagal Ginjal Kronik. Perhimpunan Nefrologi
Indonesia: Jakarta
4. makanan yang diperbolehkan dan makanan yang tidak diperbolehkan/ dibatasi untuk
pasien gagal ginjal dengan CAPD
BAHAN
MAKANANDIANJURKAN
Hidrat
Arang : nasi, roti putih, mie,
makaroni, spageti, sagu,
lontong,
bihun, jagung, makanan
yang
dibuat
dari
tepung-
tepungan, gula,
madu, sirup, jam, permen,
dll.
Bahan makanan sumber
protein :
telur, ayam, daging, ikan,
hati, susu
skim, susu whole, es krim,
yogurt,
kerang,
kepiting,
cumi,
udang,
jumlah
sesuai
anjuran
Sayur-sayuran : ketimun,
terung,
tauge, buncis, kangkung,
kacang
panjang, kol, kembang kol,
slada,
wortel, jamur, dll dalam
BAHAN
DIBATASI
MAKANAN
YANG
singkong,paprika,
bayam,
daun
pepaya,
pisang,
kelapa,
kacang
jantung
tanah,
kacang hijau,
kacang kedelai, coklat,
kentang,
ubi, singkong, pengganti
garam
yang menggunakan kalium.
Air minum dan kuah sayur
yang
berlebihan.
5. Anjuran asupan makan bagi penderita gagal ginjal dengan CAPD
Asupan gizi yang mengandung protein harus dua kali lipat porsi
makan orang sehat, makan dan minum lebih bebas. Kita bisa memakan apel
fuji 2 sd 3 buah per hari bahkan makan sayuran pun boleh. Lotek, karedok,
rujak hiris, rujak ulek, rujak bebek,dll masih bisa. Kita konsumsi dalam porsi
yang cukup tetapi jangan berlebih. Volume air minum bisa banyak
disesuaikan dengan akumulasi cairan yang terserap di aneal setiap harinya
6. contoh menu makanan yang disajikan dikonsumsi oleh penderita gagal
ginjal dengan CAPD
Waktu Makan
Makan pagi
Selingan siang
Makan siang
Snack
Makan malam
Menu
Nasi
Pepes telur
Tempe bacem
Bening labu siam
Pepaya
Susu
Nasi
Ayam bacem
Tempe goreng
Tumis terong
Jus mangga
Pepaya
Nasi
Telur ceplok
Sayur sup
Jus jambu
URT
1 porsi
1 porsi
2 ptg
1 mangkuk
1 ptg
1 gls
1 porsi
1 ptg
2 porsi
1 porsi
1 porsi
1 ptg
porsi
1 porsi
1 mangkuk
1 porsi