You are on page 1of 10

TUGAS MATA KULIAH

FILSAFAT ILMU

REVIEW ARTIKEL

Disusun oleh :
ANWAR FAUZAN
NIM : T 651408031

PROGRAM DOKTOR ILMU PERTANIAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2014

TUGAS MATAKULIAH FILSAFAT ILMU


(Bpk. Ir. Susilo Hambeg Poromarto, MSc.,Ph.D.)
Oleh : Anwar Fauzan NIM. T. 651408031
Perintah :
Review satu artikel pada journal Internasional dan satu artikel pada journal
Nasional.

Review didasarkan baik dari segi penggunaan bahasa, pembuatan

paragraf, susunan kalimat, pemakaian kata-kata, maupun dari ada tidaknya


benang merah dari judul, latar belakang masalah, tujuan, hypothesis (jika ada),
metode, hasil dan pembahasan, dan kesimpulan.
Jawaban :
A. Jurnal Nasional :

Jokic, S., D. Velic, M. Bilic, Ana Bucic-koJic, M. Planinic, dan S. Tomas.


2010. Modelling of the Process of Solid-Liquid Extraction of Total
Polyphenols from Soybeans. Czech J. Food Sci. Vol. 28, 2010, No. 3 : 206
212. (Artikel terlampir).
1.

Judul
:
Modelling of The Process of Solid-Liquid Extraction of Total Polyphenols
from Soybeans.
Pembahasan :
a. Tata penulisan judul terlalu panjang
b. Judul dengan isi materi kurang tepat (benang merah tidak jelas)
Usul Perbaikan:
Modelling The Solid-Liquid Extraction Process of Total Polyphenols from
Soybeans

2.

Abstrak
ABSTRACT
The influence of the solvent, temperature, and extraction time on the
extractability of total polyphenols from milled soybeans variety Ika was
investigated. The study was performed in order to select the most suitable
solvent (water; 50, 60, 70, and 80% aqueous ethanol) for achieving the
highest yield of total polyphenols. The most effective solvent (50% aqueous
ethanol solution) was used for monitoring the kinetics and modelling of solidliquid extraction of total polyphenols from soybeans, average particle size
0.459 mm, at solid-liquid ratio of 20 ml/g (ratio of the solvent volume per g
of raw material). The total polyphenols content in the soybean extract was

determined spectrophotometrically using Folin-Ciocalteu micro-methods at


765 nm. The applicability of different mathematical models (Peleg, Page, and
Logarithmic models) to describe the kinetics of the solid-liquid extraction
process of total polyphenols from soybeans was studied as well. The results
exhibited a significant influence of the solvent and temperature on the
kinetics and extraction yield of total polyphenols from soybeans. The best
extraction yield of total polyphenols was obtained using 50% aqueous ethanol
solution at 80C after 120 min (4.322 mg GAE/g db). The extraction yield of
total polyphenols in soybean extracts increased by increasing the extraction
temperature and extending the duration of the extraction process. The
mathematical models applied showed a good agreement with the
experimental results, which allows their application in modelling and
optimisation of solid-liquid extraction process for the extraction of total
polyphenols from soybeans.
Pembahasan :
a. Tata penulisan kalimat dalam abstrak sudah menganut tata aturan yang
baku, namun Abstrak terlalu panjang, kurang fokus dan ada beberapa
kalimat yang tidak ada benang merah dengan isi artikel. Seperti kalimat
pertama pada abstrak yang menuliskan bahwa ekstraksi dipengaruhi oleh
jenis pelarut, suhu dan waktu ekstraksi tetapi di dalam isi artikel dan
pembahasannya hanya membahas pengaruh waktu ekstraksi terhadap
jumlah polifenol kedelai yang dapat diekstraksi.
b. Tujuan penelitian tidak termuat secara jelas pada abstrak.
3.

Pendahuluan
Pembahasan :
a. Beberapa kalimat dalam pendahuluan rumit dan panjang. Materi pada
paragraf pertama tidak relevan dengan paragraf kedua.
b. Tujuan dan kontribusi yang akan diberikan dari hasil penelitian sudah
ditunjukkan dengan baik, tetapi pendekatan yang digunakan kurang tepat.
Pada artikel ini diasumsikan bahwa kinetika ekstraksi polifenol sama
dengan kinetik penyerapan air. Akan lebih baik apabila proses ekstraksi
polifenol didekati dengan pendekatan model pengeringan (penguapan air).
Pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi diasumsikan sama dengan
udara kering panas dalam proses pengeringan dan polienol yang terekstrak
oleh pelarut adalah sama dengan air yang dapat diuapkan oleh udara
kering.
Saran :
a. Pilihan kata dan penyusunan kalimat perlu diperbaiki agar kalimat lebih
sederhana dan mudah dipahami.
b. Latar belakang penelitian dipertajam dengan mengungkap alasan atau
urgensi dari penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan atau
kemamfaatan bagi masyarakat.
c. Perlu diungkap noveltis dari penelitian yang dilakukan.

d. Perlu perubahan pendekatan model matematik yang berbeda.


4.

Metode/Pendekatan Penyelesaian Masalah


Pembahasan desain penelitian dan prosedur penelitian :
a. Metode penelitian kurang jelas (sumber objek penelitian sudah ditunjukan
perolehannya tetapi kurang spesifik/jelas) dan ada pengulangan bahan.
b. Beberapa istilah disebutkan dalam bentuk singkatan tetapi tidak ada
keterangan mengenai singkatan tersebut sehingga frase tidak jelas
(meaningless phrases), seperti MIC, MBC, dan Mt. Hal ini tentunya akan
membingungan bagi pembaca yang masih awam dalam bidang penelitian
tersebut.
Saran:
a. Penulisan prosedur dan metode penelitian perlu diperjelas.
b. Menghindari pengulangan kata

5.

Hasil dan analisis


Pembahasan :
Penyajian hasil dan ketajaman analisis (dapat disertai Tabel dan Gambar
untuk memudahkan pemahaman )
a. Beberapa kalimat dalam Hasil dan Pembahasan terlalu panjang dan
komplek. Bahkan ada satu paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat.
b. Terlalu banyak kutipan (citing too many reference), bahkan data hasil
penelitian yang dilakukan tidak terunngkap secara jelas, sehingga paragraf
kehilangan makna (meaningless phrases) seperti pada paragraf pertama
pada bagian Hasil dan Pembahasan.
c. Paragraf keempat pada bagian ini tidak relevan (irrelevant material)
dengan paragraf sebelumnya.
d. Ada beberapa kalimat yang tidak sempurna / tidak utuh sehingga
penjelasan dari gambar tidak bermakna (meaningless phrases). Hal ini
dapat dilihat pada paragraf kesebelas pada bagian ini yang menjelasan
mengenai Gambar 5).
e. Alur pembahasan sedikit rancu. Hal ini ditunjukan dari penyusunan
paragraf pembahasan yang tumpang tindih dan tidak sistematis (cluttering
a paragaph).
Saran :
a. Penulisan hasil dan pembahasan lebih difokuskan pada fakta dan
fenomena yang terungkap dalam penelitian. Kemudian fakta dan fenomena
yang ditemukan dikuatkan dengan argumen dari beberapa penelitian yang
lalu (sitasi pernyataan hasil penelitian yang lain, baik yang dilakukan oleh
penulis atau peneliti lain).
b. Alur pembahasan perlu diperbaiki agar lebih runtut dan sistematis
sehingga mudah dipahami.

6.

Kesimpulan
Pembahasan :
Kesimpulan merupakan esensi temuan dari penelitian yang telah dilakukan.
Namun penyajian kesimpulan dalam artikel tersebut kurang tegas dan tidak
ada benang merah antara judul dengan pendahuluan, metode penelitian dan
hasil pembahasan.
Saran :
Penyajiankalimat dalam kesimpulan harus tegas dan jelas. Harus ada benang
merah antara judul dengan pendahuluan, tujuan penelitian, metode penelitian
dan hasil pembahasan.

7.

Referensi
Pembahasan :
a. Ada 5 (lima) sitasi yang tidak ada referensinya, yaitu (Sarastani, 2002),
(Naidu, 2000), (Taglialatela-Scafati, 2007), (Lachman et al., 2008), dan
(Huang et al., 2004).
b. Ada 7 (tujuh) referensi yann ditulis tetapi tidak dirujuk dalam naskah,
yaitu (Fattoruso dan Scafati, 2007), (Hindi et al., 2008), (Martin et al.,
2002), (Ray, 2004), (Richard dan Foster, 2004), (Salama dan Maraki,
2009) dan (Sarastani et al., 2002).
Saran:
Semua referensi harus dirujuk pada naskah dan sitasi yang dituliskan harus
dimuat referensi secara jelas.

8.

Organisasi artikel
Pembahasan secara umum
a. Bahasa yang digunakan dalam artikel kurang sederhana dan beberapa
kalimat tidak mengikuti kaidah penulisan kalimat baku sehingga
menyulitkan pembaca untuk memahami isi artikel.
b. Belum terlihat benang merah yang jelas antra judul dengan abstrak, latar
belakang, tujuan, hasil pembahasan dan kesimpulan.
Saran secara umum :
a. Perlu perbaikan model matematik yang berbeda.
b. Benang merah antra judul dengan abstrak, latar belakang, tujuan, hasil
pembahasan dan kesimpulan harus jelas.

B. Jurnal Nasional :

Parhusip, A.J.N., Elisa Friska dan R.D. Saputra. 2010. Potensi Aktivitas
Antimikroba Ekstrak Putri Malu (Mimosa pudica L.) terhadap Mikroba
Patogen Pangan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, Vol. 8, No. 1, April 2010.
45 54.(Artikel terlampir)
1. Judul
:
Potensi Aktivitas Antimikroba Ekstrak Putri Malu (Mimosa pudica L.)
terhadap Mikroba Patogen Pangan
Pembahasan :
a. Judul kurang tepat
b. Tidak ada istilah mikroba patogen pangan. Mikroba patogen adalah
mikroba yang berpotensi menyebabkan sakit bagi manusia.
c. Kemungkinan penulisan mikroba patogen pangan tersebut adalah
mikroba patogen dan perusak pangan
Usul Perbaikan:
Potensi Aktivitas Antimikroba Ekstrak Putri Malu (Mimosa pudica L.)
terhadap Mikroba Patogen, atau
Potensi Aktivitas Antimikroba Ekstrak Putri Malu (Mimosa pudica L.)
terhadap Mikroba Patogen dan Perusak Pangan
2.

Abstrak
ABSTRACT (pada jurnal)
Extracts of root, leave and stem from sensitive plant were tested for its
antimicrobial activity against five microorganisms, Listeria monocytogenes,
Enterococcus faecalis, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli and
Aspergillus flavus using agar diffusion method. The organic solvent used
were methanol. The tree extracts were diluted to different concentrations,
which were 5 %, 10%, 15%, 20% and 25%. The results showed that
methanolic extract inhibited L.Monocytogenes (9.50 - 15.52 mm diametrical
inhibition), E.faecalis (8.04 12.75 mm diametrical inhibition), P.
aeroginosa (4.46 10.96 mm diametrical inhibition), E. coli (4.39 9.29 mm
diametrical inhibition), and A. flavus (no inhibition). The active compounds
found in ethanolic extract plant root are alkaloid, saponin, tannin, phenolic,
flavonoid, triterpenoid and glycoside. Sensitiveplant root extract also showed
comparable potential to Penicillin G and Streptomycin. The SEM observation
confirmed that the extract caused cell's damage.
Pembahasan :
a. Tata penulisan kalimat dalam abstrak belum menganut tata aturan yang
baku, seperti penulisan nama objek penelitian sebaiknya menggunakan
nama latin, bukan nama Indonesia yang diterjemahkan dalam bahasa
Inggris (putri malu tidak ditulis dengan nama sensitive plant tetapi ditulis
Mimosa pudica L).

b. Abstrak terlalu panjang, tidak jelas dan kurang menarik perhatian dan
dorongan bagi orang / pembaca untuk meluangkan waktu untuk
mendapatkan dan membaca full paper
c. Kalimat pertama tertulis Extracts of root, leave and stem from sensitive
plant were tested for its antimicrobial activity against five
microorganisms, Listeria monocytogenes, Enterococcus faecalis,
Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli and Aspergillus flavus using
agar diffusion method. Kalimat tersebut terlalu panjang dan sangat
kompleks (Long complicated sentences). Sebaiknya kalimat tersebut
ditulis dalam 2 (dua) kalimat yang sederhana, misal
Extracts of root, leave and stem from Mimosa pudica L. were tested for its
antimicrobial activity against five microorganisms,those are Listeria
monocytogenes, Enterococcus faecalis, Pseudomonas aeruginosa,
Escherichia coli and Aspergillus flavus. dan
Its used agar diffusion as method.
d. Terdapat kalimat yang kurang tepat dalam penulisan, yaitu pada kalimat
The organic solvent used were methanol dan kalimat The result showed
that methanolic extract inhibited L.Monocytogenes (9.50 - 15.52 mm
diametrical inhibition), E.faecalis (8.04 12.75 mm diametrical
inhibition), P. aeroginosa (4.46 10.96 mm diametrical inhibition), E. coli
(4.39 9.29 mm diametrical inhibition), and A. flavus (no inhibition).
Sebaiknya ditulis The organic solvent used methanol dan
The resultswere show that methanolic extract inhibited L.Monocytogenes
(9.50 - 15.52 mm diametrical inhibition), E.faecalis (8.04 12.75 mm
diametrical inhibition), P. aeroginosa (4.46 10.96 mm diametrical
inhibition), E. coli (4.39 9.29 mm diametrical inhibition), and A. flavus
(no inhibition).
e. Banyak terjadi pengulangan pada kata-kata (diametrical inhibition),
Usul Perbaikan:
ABSTRACT (usulan perbaikan)
Methanol extracted root, leave and stem Mimosa pudica L. of alkaloid,
saponin, tannin, phenolic, flavonoid, triterpenoid and glycoside.Antimicrobial
activity was determinate as antimicrobial efficiency with five
microorganisms, those are Listeria monocytogenes, Enterococcus faecalis,
Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli and Aspergillus flavus. The
Antimicrobialactivity testedusing agar diffusion method.The results showed
that methanolic extract inhibited L.Monocytogenes, E.faecalis, P. aeroginosa
and E. coli, but dont inhibition A. flavus. Mimosa pudica Lextract also
showed comparable potential to Penicillin G and Streptomycin. The SEM
observation confirmed that the extract caused cell's damage.
3.

Pendahuluan
Pembahasan :

a. Beberapa kalimat dalam pendahuluan rumit dan panjang. Materi pada


paragraf pertama tidak relevan dengan paragraf kedua.
b. Latar belakang masalah kurang jelas dan belum atau tidak diungkapkan
perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian sebelumnya.
c. Tujuan dan kontribusi yang akan diberikan dari hasil penelitian tidak
terungkap.
d. Keterkaitan antara paragraf pertama dan kedua tidak jelas.
e. Kalimat terakhir pada paragraf ketiga pendahuluan kurang relefan
(irrelevant material).
Saran :
a. Pilihan kata dan penyusunan kalimat perlu diperbaiki agar kalimat lebih
sederhana dan mudah dipahami.
b. Latar belakang penelitian dipertajam dengan mengungkap alasan atau
urgensi dari penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan atau
kemamfaatan bagi masyarakat.
c. Perlu diungkap noveltis dari penelitian yang dilakukan.
d. Paragraf pertama dari pendahuluan sebaiknya dihilangkan atau menambah
paragraf/kalimat baru agar jelas hubungan/benang merah antara paragraf
pertama dan kedua.
4.

Metode/Pendekatan Penyelesaian Masalah


Pembahasan desain penelitian dan prosedur penelitian :
a. Metode penelitian kurang jelas (sumber objek penelitian sudah ditunjukan
perolehannya tetapi kurang spesifik/jelas) dan ada pengulangan bahan
(metanol disebut dua kali dalam satu paragraf.)
b. Beberapa istilahdisebutkan dalam bentuk singkatan tetapi tidak ada
keterangan mengenai singkatan tersebut sehingga frase tidak jelas
(meaningless phrases), seperti MIC, MBC, dan Mt. Hal ini tentunya akan
membingungan bagi pembaca yang masih awam dalam bidang penelitian
tersebut.
Saran:
a. Penulisan prosedur dan metode penelitian perlu diperjelas.
b. Menghindari pengulangan kata

5.

Hasil dan analisis


Pembahasan :
Penyajian hasil dan ketajaman analisis (dapat disertai Tabel dan Gambar
untuk memudahkan pemahaman )
a. Beberapa kalimat dalam Hasil dan Pembahasan terlalu panjang dan
komplek. Bahkan ada satu paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat.
b. Terlalu banyak kutipan (citing too many reference), bahkan data hasil
penelitian yang dilakukan tidak terunngkap secara jelas, sehingga paragraf

kehilangan makna (meaningless phrases) seperti pada paragraf pertama


pada bagian Hasil dan Pembahasan.
c. Paragraf keempat pada bagian ini tidak relevan (irrelevant material)
dengan paragraf sebelumnya.
d. Ada beberapa kalimat yang tidak sempurna / tidak utuh sehingga
penjelasan dari gambar tidak bermakna (meaningless phrases). Hal ini
dapat dilihat pada paragraf kesebelas pada bagian ini yang menjelasan
mengenai Gambar 5).
e. Alur pembahasan sedikit rancu. Hal ini ditunjukan dari penyusunan
paragraf pembahasan yang tumpang tindih dan tidak sistematis (cluttering
a paragaph).
Saran :
a. Penulisan hasil dan pembahasan lebih difokuskan pada fakta dan
fenomena yang terungkap dalam penelitian. Kemudian fakta dan fenomena
yang ditemukan dikuatkan dengan argumen dari beberapa penelitian yang
lalu (sitasi pernyataan hasil penelitian yang lain, baik yang dilakukan oleh
penulis atau peneliti lain).
b. Alur pembahasan perlu diperbaiki agar lebih runtut dan sistematis
sehingga mudah dipahami.
6.

Kesimpulan
Pembahasan :
Kesimpulan merupakan esensi temuan dari penelitian yang telah dilakukan.
Namun penyajian kesimpulan dalam artikel tersebut kurang tegas dan tidak
ada benang merah antara judul dengan pendahuluan, metode penelitian dan
hasil pembahasan.
Saran :
Penyajiankalimat dalam kesimpulan harus tegas dan jelas. Harus ada benang
merah antara judul dengan pendahuluan, tujuan penelitian, metode penelitian
dan hasil pembahasan.

7.

Referensi
Pembahasan :
a. Ada 5 (lima) sitasi yang tidak ada referensinya, yaitu (Sarastani, 2002),
(Naidu, 2000), (Taglialatela-Scafati, 2007), (Lachman et al., 2008), dan
(Huang et al., 2004).
b. Ada 7 (tujuh) referensi yann ditulis tetapi tidak dirujuk dalam naskah,
yaitu (Fattoruso dan Scafati, 2007), (Hindi et al., 2008), (Martin et al.,
2002), (Ray, 2004), (Richard dan Foster, 2004), (Salama dan Maraki,
2009) dan (Sarastani et al., 2002).
Saran:
Semua referensi harus dirujuk pada naskah dan sitasi yang dituliskan harus
dimuat referensi secara jelas.

8.

Organisasi artikel
Pembahasan secara umum
a. Bahasa yang digunakan dalam artikel kurang sederhana dan beberapa
kalimat tidak mengikuti kaidah penulisan kalimat baku sehingga
menyulitkan pembaca untuk memahami isi artikel.
b. Belum terlihat benang merah yang jelas antra judul dengan abstrak, latar
belakang, tujuan, hasil pembahasan dan kesimpulan.
c. Penulisan sitasi dan referensi yang masih salah.
Saran secara umum :
a. Perlu perbaikan artikel secara menyeluruh.
b. Benang merah antra judul dengan abstrak, latar belakang, tujuan, hasil
pembahasan dan kesimpulan harus jelas.

You might also like