Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidik merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan
Islam. komponen ini saling berinteraksi dalam proses pembelajaran untuk
mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan. Oleh karena itu, pendidik
sangat berperan besar sekaligus menentukan ke mana arah potensi peserta
didik yang akan dikembangkan.
Konsep pendidik dalam perspektif pendidikan Islam memiliki
karakteristik tersendiri yang sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam itu
sendiri. Karakteristik ini akan membedakan konsep pendidik dalam pandangan
pendidikan lainnya. Hal itu juga dapat ditelusuri melalui tugas dan persyaratan
ideal yang harus dimiliki oleh seorang pendidik dan peserta didik yang
dikehendaki oleh Islam. Tentu semua itu tidak terlepas dari landasan ajaran
Islam itu sendiri, yaitu al-Quran dan Sunnah yang menginginkan
perkembangan pendidik tidak bertentangan dengan ajaran kedua landasan
tersebut sesuai dengan pemahaman maksimal manusia.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
Islam Pada Jurusan PAI, STAI YAPTIP Kampus II Ujung Gading.
2. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai Filosofi Pendidikan Islam
Tentang Peserta Didik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Istilah Pendidik Dalam Pendidikan Islam
Dalam literatur pendidikan islam seorang pendidik (guru) dapat di
sebut sebagai ustadz, muallim, murabbiy, mursyid, mudarris, dan muaddib
Al-Ghozali menambahkan dengan al-Walid (orang tua).
Kata ustadz biasa digunakan untuk memanggil seorang profesor; ini
mengandung makna bahwa seorang guru dituntut untuk komitmen terhadap
profesionalisme dalam mengemban tugasnya
Kata muallim berasal dari kata dasar ilm yang berarti menangkap
sesuatu. Dalam setiap ilm terkandung dimensi teoritis dan dimensi amaliah
(al-asfahani). Allah mengutus rasul-Nya antara lain agar Beliau mengajarkan
(talim) kandungan al-kitab dan al-hikmah yakni kebijakan dan kemahiran
melaksanakan hal yang mendatangkan manfaat dan menampik madlarat
Kata murabby berasal dari kata dasar Rabb. Tuhan adalah sebagai
Rabb al-alamin dan Rabb al-nas, yakni yang menciptakan, mengatur, dan
memelihara alam seisinya termasuk manusia. Manusia sebagai khalifahnya
diberi tugas untuk menumbuh kembangkan kreativitasnya agar mampu
mengkreasi, mengatur dan memelihara alam seisinya. Dilihat dari pengertian
ini, maka tugas guru adalah mendidik dan menyiapkan peserta didik agar
mampu berkreasi, sekaligus mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk
tidak menimbulkan mala petaka bagi dirinya, masyarakat, dan alam sekitarnya
Kata Mursyid biasa digunakan untuk guru dalam Thariqah
(tasawuf). Seorang Mursyid (guru) berusaha menularkan penghayatan
(transinternalisasi) akhlak dan kepribadiannya kepada peserta didiknya, baik
yang berupa etos ibadahnya, etos kerjanya, etos belajarnaya, maupun
dedikasinya yang serba Lillahi Taala (karena mengharapkan ridla Allah
i
Artinya :
diterangkan
bahwa
seorang
peserta
didik
hendaknya
mempercayai keutamaan guru itu lebih besar dari pada keutamaan orang tua,
dikarenakan pendidik (guru) adalah yang mendidik ruhaninya.
Hadits Nabi Muhammad SAW tentang keutamaan seorang guru::
, , , ,
()
Jadilah engkau sebagai guru, atau pelajar, atau pendengar, atau pencinta,
dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima, sehingga engkau menjadi
rusak.
Dalam hadits Nabi SAW yang lain: Tinta seorang Ilmuwan (yang
menjadi guru) lebih berharga ketimbang darah para Syuhada
Andaikata di Dunia tidak ada pendidik, niscaya manusia seperti
binatang, sebab: pendidikan adalah upaya mengeluarkan manusia keluar dari
sifat kebinatangan (baik binatang jinak maupun binatang buas) kepada sifat
insaniyah dan ilahiyah.3
peserta didik.
4.
Jujur dalam menyampaikan apa yang diketahuinya.
5.
Senantiasa membekali diri dengan ilmu, kesediaan diri untuk terus
mendalami dan mengkajinya lebih lanjut.
6.
Mampu menggunakan metode mengajar secara bervariasi sesuai
dengan prinsip-prinsip penggunaan metode pendidikan.
7.
Mampu mengelola kelas dan peserta didik, tegas dalam bertindak
8.
9.
10.
dan proporsional.
Mengetahui kondisi psikis peserta didik.
Tanggap berbagai kondisi dan perkembangan dunia yang dapat
mempengaruhi jiwa, keyakinan atau pola berpikir peserta didik.
Berlaku adil terhadap peserta didiknya.5
Dari karakteristik di atas dapat dipahami bahwa pendidik dalam
pandangan Islam memiliki posisi yang tinggi dan terhormat. Namun tugas
yang mesti mereka emban tidaklah mudah, sebab Islam menuntut pendidik
tersebut melakukan terlebih dahulu apa-apa yang akan ia ajarkan. Dengan
begitu, pendidik akan mampu menjadi teladan (uswah) bagi peserta didiknya,
sebagaimana yang telah dilakukan oleh pendidik yang mulia, yaitu Nabi
Muhammad SAW.Tujuan pendidikan Islam adalah suatu istilah untuk
mencari fadilah, kurikulum pendidikan islam berintikan akhlak yang mulia
dan mendidik jiwa manusia berkelakuan dalam hidupnya sesuai dengan sifat4 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005)
5 Abdurrahman an-Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam, Penj.
Herry Noer Ali, (Bandung: CV. Diponegoro, 1992)
i
dibidang
pendidikan
mengalami
nasib
yang
kurang
7Abdul Mujib, et al, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 94-95
i
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya, pendidik yang pertama adalah Allah, karena Allah
yang mengajari manusia dari ketidaktahuan, sesuai dengan QS. Al-Baqorah:
32. kedua adalah para Nabi/Rasul. Ketiga adalah orang tua. Keempat adalah
guru. Akan tetapi dalam pelaksanaannya orang tualah yang bertanggung jawab
terhadap anaknya.
Pendidik merupakan salah satu unsur pendidikan yang dipandang
dalam islam sangat tinggi, mempunyai kedudukan yang sangat mulia. Karena
Ulama adalah pewaris para nabi, pendidiklah yang meneruskan perjuangan
para nabi untuk mengenalkan (mendekatkan) peserta didik kepada Allah SWT.
Selaku pewaris para nabi, tentunya pendidik juga harus mempunyai
keagungan akhlak, etika yang luhur, secara tidak langsung pendidik menjadi
contoh (uswah) bagi peserta didiknya.
Dalam kaitannya tuntutan tersebut trentunya hanya dapat dipenuhi
apabila dalam diri pendidik mempunyai sikap profesional yang harus dimilki
oleh setiap pendidik, sikap yang mencerminkan bahwa pendidik adalah
pewaris para nabi.
B. Saran
Kami sebagai penulis dari makalah ini mengharapkan serta menerima
kritikan dan saran dari mahasiswa/ mahasiswi demi memperbaiki isi makalah
ini, dengan mengucapkan terima kasih kami kepada Dosen yang telah
memberi bimbingan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan benar.
i
DAFTAR KEPUSTAKAAN
KATA PENGANTAR
Puji sukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad dan karunianya kepada kita semua dan dengan rahmad-Nya jualah
pemakalah dapat menyusun makalah ini dengan sedemikian rupa.
Salawat berangkai salam penulis mohon kepada Allah untuk rasulnya
muhammad SAW, semoga dengan adanya uswatun hasanah, makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Selanjutnya penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran kepada kita
semua dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis sudah membuatnya dengan baik,
namun apabila masih ada kekurangan penulis mengharapkan kritik dan saran guna
kesempurnaan makalah ini
Ujung Gading,
Desember 2011
Penulis
(Kelompok V)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan....................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Istilah
Pendidik
Dalam
Pendidikan
Islam
......................................................................................
......................................................................................
2
B. Pendidik
Dalam
Pendidikan
Islam
......................................................................................
......................................................................................
3
C. Sifat-sifat
Pendidik
Yang
Baik
......................................................................................
......................................................................................
4
D. Profesionalisme
Pendidik
......................................................................................
......................................................................................
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 8
B. Saran.......................................................................................... 8
DAFTAR KEPUSTAKAAN