You are on page 1of 5
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BATANG TRENGGULI (Cassia fistula) DENGAN UJI DPPH Hermien Noorhajati Universitas WR Supratman Surabaya hermien_noor@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertyjuan untuk menentukan aktivitas antioksidan dan kadar (otal fenol ekstrak kulit batang ‘Trengguli (Cassia fistula) sebagai antioksidan alami. Sampel yang digunakan berupa ekstrak Kult batang. Trengguli (Cassia fistula), Ekstrak didapat dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut metanol, filtatnya dikeringkan dengan rotavapor menghasilkan ekstrak ental, dan ekstrak ini dipartisi dengan n- hheksana (menghasitkan ekstrak n-teksana) kemudian dipartisi lebih lanjut dengan etl asetat (menghasilkan cckstrak ctil asetat dan ckstrak metanol), Selanjuinya pada masing-masing ckstrak kulit batang Trengguli dilakukan uji total fenol dengan standar asam galat dan uji antioksidan dengan metode DPPH (2,2-Diphenyl- pieryInydrazyl) dengan Kontrol positif BHT (Butylated Hydroxy Tolven). Kandungan total fenol iinierpretasikan sebagai miligram ckivalen asam galat (GAE= Galic Acid Equivalent) per 1 g sampel (mg GAE/ g sampel). Kadar total fenol eksirak kulit batang Trengguli meningkat dengan uruian : ekstrak n- hicksana < ckstrak metanol < ekstrak etl asctat, dengan kadar berturut-iurat 5,43 ; 114,47 dan 160,95 mg. GAB/I g ckstrak. Ekstrak etil asetat mempunyai kadar total fenol tertinggi. Berdasarkan hasil uji DPPH (ethadap BHT dan Ketiga ekstrak kulit batang Trengguli, diperoleh nilai ICxp ekstrak etil asetat < BHT < cckstrak metanol < ckstrak n-heksana, dengan nilai ICsp berturut-urut 21,62; 23,89; 27,94 dan 457.41 ppm. ‘Makin kecil nilai IC. berarti makin aktf ekstrak tersebut sebagai antioksidan, dan aktivitas anti tertinggi adalah ekstrak etil asetat, Simpulan penelitian ini, ada hubungan antara kadar total fenol masing- rmasing ckstrak batang Trengguli (Cassia fistula) dengan aktvitasantioksidannya, semakin tinggi kadar (otal fenol ekstrak maka semakin tinggi pula aktivitas antioksidan ekstrak tersebut. Kata-kata kunci; ant PENDAHULUAN Saat ini banyak dilakukan penelitian tentang. antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas, karena radikal bebas memberikan efek buruk bagi kesehatan, dan bisa mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit seperti kanker, jantung koroner, diabetes melitus, rematik athritis, penyakit hati, arteroschlerosis (pengapuran pada pembuluh darah), dan radikal bebas juga berperan dalam proses penuaan dini [1]. Banyak metode untuk menentukan aktivitas antioksidan dari makanan dan minuman, prosedur yang paling banyak digunakan untuk pengukuran aktivitas antioksidan yaitu FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power), ABTS 2,2-Azino-bis(3-ethylbenz-thiazoline-6-sulfonic acid), TEAC (Trolox equivalent antioxidant capacity), DPPH —_—_(2,2-Diphenyl-1- picrylhydrazyl) dan ORAC (Oxygen Radical Absorbance capacity) [2]. Dalam penelitian ini n, Cassia fistula, kulit batang, uji DPPH, uji total fenol dilakukan uji antioksidan metode DPPH pada ekstrak kulit batang Trengguli (Cassia fistula), karena uji DPPH merupakan skrining awal aktivitas antioksidan bahan alam [3]. Uji DPPH cepat dan sederhana untuk mengukur kemampuan senyawa atau ekstrak yang bertindak sebagai donor hidrogen. Selain ina juga diawali dengan uji total fenol, karena senyawa fenolik merupakan antioksidan yang, berasal dari tumbuhan, sehingga senyawa fenolik dapat digunakan sebagai parameter pengukuran aktivitas antioksidan, Cassia fistula tumbuh dengan baik di daerah tropis dan subtropis, merupakan pohon tinggi mencapai 10-20 m, batang berkayu bulat bercabang, secara luas ditanam sebagai tanaman hias dan untuk penghijauan, Cassia fistula dikenal dengan nama daerah bobondelan (Sunda), trengguli Jawa Tengah). Bagian- 467 Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendi ikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922 bagian tanaman Cassia fistula berkhasiat untuk terapi berbagai macam penyakit, masyarakat memanfaatkan rebusan isi buahnya untuk sembelit dan obat wasir, sedangkan daunnya sebagai obat kudis, sembelit, pencahar dan obat malaria, Penelitian yang sudah dilakukan pada bagian tumbuhan Cassia fistula, misalnya ekstrak metanol kulit batang berpotensi untuk chemopreventive [4]; mempunyaiaktivitas antiimflamasi dan antioksidan, dan tidak ada tanda-tanda toksik pada dosis 2000 mg/po [5]. ekstrak etanol kulit batang juga mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi dibandingkan bunga dan daun [5-6]. Ekstrak metanol daun ‘mempunyai aktivitas sebagai larvasida, ovisida, dan repelen nyamuk Aedes aegypti [7], ekstrak ‘metanol biji mempunyai aktivitas antitumor [8]; aktivitas hipoglikemik, anti inflamasi, dan antirematik [9-10], dari_ekstrak — bunga ‘mempunyai aktivitas antioksidan [11], dari akar diperoleh flavonoid glikosida yang mempunyai aktivitas antifungi [11]. BAHAN DAN METODE Bahan Bahan tanaman dalam penelitian ini berupa kulit batang tumbuhan Cassia fistula, yang diperoleh dari kebun raya Purwodadi. Sampel tanaman telah diidentifikasi di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, Bahan untuk pemisahan metabolit sekunder: pelarut yang digunakan untuk maserasi dan ekstraksi dipakai bahan berkualitas teknis yang telah didistilasi terlebih dulu, sedangkan untuk keperluan analisis dan pemurnian digunakan bahan yang berderajat pro analisa (p.a) dari Merck, Bahan kimia yang digunakan untuk maserasi adalah n-heksana, til asetat, dan metanol. Silika gel 60 GF-254 (kode 1.07730 Merck) untuk kromatografi cair vakum (KCV), pelat sifika gel GF-254 untuk kromatografi lapis tipis (KLT), silika gel 60 (kode 1.07734 Merck) untuk kromatografi' kolom gravitasi (KKG), dan flash chromatography (FC). Bahan untuk uji antioksidan dan uji total fenol adalah DPPH (2.2-Diphenyl-I-picryl hydrazyl), natrium asetat dan asam asetat untuk membuat larutan buffer asetat 0,2 M pH=5,5, etanol 99% dan 75%, metanol, BHT (Butylated Hydroxy Toluen), asam galat, FCR (Folin Ciocalteu Reagent), dan natrium karbonat, Penyiapan Ekstrak Serbuk kering kulit batang C. fistula diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol, dengan perendaman 2x24 jam, Filtrat hasil maserasi diuapkan dengan rotary vacuum evaporator. Ekstrak kental hasil rotavapor di partisi dengan n-heksana, diperoleh ekstrak n- heksana, kemudian dipartisi lebih lanjut dengan til asetat, diperoleh ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol. Uji kandungan total fenot Dibuat kurva absorbansi standar, dengan menggunakan asam galat sebagai standar, ‘Asam galat yang digunakan sebagai standar, disiapkan dengan konsentrasi sebesar 40 ppm, 50 ppm, 60 ppm, 80 ppm, 100 ppm, 150 ppm. dan 200 ppm, kemudian ditambahkan FCR dan NaxCOs. Setelah didiamkan selama 2 jam selanjutnya diukur absorbansinya pada 2. = 725 ‘nm [12], Penghitungan konsentrasi kadar total fenol dari ekstrak yang diyji diperoleh dengan cara melakukan ekstrapolasiabsorbansi masing-masing ekstrak dalam _persamaan regresi_ asam galat. Kandungan total fenol diinterpretasikan sebagai miligram ekivalen asam galat (GAE= Galic Acid Equivalent) per 1 g sampel (mg GAE/1 g sampel) [12]. Setiap pengukuran dilakukan triplo. Uji Aktivitas Antioksidan dengan Pereaksi DPPH Dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan pereaksi DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) pada ekstrak n-heksana, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol, dengan prosedur uji DPPH sebagai berikut [13] Pembuatan larutan buffer asetat pH 5,5 Pada 50 mL 0,2 M CH;COONa ditambahkan sedikit demi sedikit larutan CHsCOOH sampai harga pH 5,5. pH-meter yang digunakan terlebih dahulu dikalibrasi, 468 Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922 Pembuatan larutan 5 x 10*M DPPH dalam etanol Rumus molekul DPPH adalah CisHy:NsOs , dengan berat molekul = 394,32 g/mol, Untuk ‘membuat larutan DPPH dengan konsentrasi 5 x 10% M, dengan melarutkan 2 mg DPPH dalam. 10 mL larutan dengan pelarut etanol. Pembuatan larutan uj Dibuat larutan stok dari ekstrak n-heksana, ckstrak til asctat dan ckstrak metanol dengan konsentrasi_masing-masing 1000 ppm, kemudian dari larutan stok diencerkan menjadi konsentrasi 500, 400, 200, 100, 40, 20, 10, 4 dan 2 ppm. Selanjutnya dari_masing-masing hhasil pengenceran diambil 1000uE. untuk Jarutan uji (dibuat tiga replikasi), ke dalam ‘masing-masing tabung ditambahkan buffer asetat 0,2 M pH 5,5 sebanyak 1000 pL dan dimasukkan 500 uL Sx10* M_ DPPH. ‘Campuran dikocok menggunakan vortex dalam. ruang gelap dan ditunggu sampai dengan 30 ‘menit kemudian diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada 7. = 517 nm. Untuk menjaga agar sampel tidak terganggu oleh cahaya, maka tabung reaksi dibungkus dengan alumunium foil dan penambahan DPPH dilakukan di ruang gelap. Sebagai_ kontrol positif digunakan BHT. Setiap pengukuran dilakukan triplo. Pengukuran Aktivitas antioksidan dihitung sebagai % peredaman DPPH, dengan rumus sebagai berikut (13) : Absorbansi sampel x 100 rol % Peredaman DPPH = ‘Absorbansi kont Besarnya aktivitas penangkapan radikal bebas dinyatakan dengan ICs) (Inhibitory Concentration) yaitu besarnya konsentrasi Tartan uji_ yang mampu_menurunkan 50% absorbansi larutan DPPH dibandingkan dengan Tarutan blangko. Apabila ICs <1 mg/mL maka senyawa tersebut mempunyai aktivitas sebagai antioksidan [3]. HASIL DAN DISKUSI Hasil Uji Kandungan Total Fenol Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan kadar total fenol antar ketiga jenis ekstrak (p<0,001). Bkstrak dengan kadar total fenol tertinggi adalah ckstrak til asetat, tampak bahwa semakin tinggi absorbansi dari ekstrak, maka semakin tinggi pula kandungan fenol dari cekstrak (jumlah gugus hidroksil fenolik). ‘Tabel 1. Hasil Uji Kandungan Total Fenol ‘dar Total Fenol | Onevay (mgGAE/Ig | Anova Atsorbans lettre hstrak) ® asp | Min Maks = Tare [aes Hieksanal 5° | 158 6.01 El 160957] 16005 Aserat | 0989 | e092 | 16i.g8_| <1 O71 fiat [11358 eo +088 | 115,33 Hasil Uji_Aktivitas Antioksidan dengan Pereaksi DPPH Setelah diinkubasi_selama 30 menit, penambahan BHT dan ekstrak ke dalam larutan radikal bebas DPPH —_menyebabkan berkurangnya absorbansi dari radikal DPPH. DPPH yang semula berwarna ungu berubah menjadi DPPH-H yang berwarna kuning, kemudian dilakukan pengukuran absorbansi masing-masing larutan pada = 517 nm. Dalam perhitungan aktivitas antioksidan, jika harga absorbansirendah maka % peredaman tinggi dan aktivitas antioksidannya tinggi. abel berikut menunjukkan —_persentase peredaman radikal bebas (%e Inhibisi) ekstrak terhadap DPPH. dihitung dengan menggunakan persamaan dari Shyu et al.[13] : ‘Tabel 2, Aktivitas Antioksidan (%Peredaman, DPPH) Fkstrak dan BHT Konsen- “ Peredamnan DPPH trast etl | Meta: | BRT | oom asetat_| nol oaaT = | a | OLAS 500 033 077) Bie 36802 400, ous 031 200 B95 = DE 469 Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922 2s 363 Fis6z | OLS 100 267 _| 219 woes | SE 40 oso | 148) Goa | a= 20 096 | om Bors | RI6E 10 222 | 095 Bass | 7562 4 oo7_| “083 T4932 | T7332 2 326 | 138 Io 212 | 2794 opm) abel di ates menunjukkan perbedaan ICs antar ekstrak, nilai Cx ekstrak mheksana > ekstrak metanol > BHT > ekstrak etil asetat, dengan nilai ICsy berturut-turut sebagai berikut : 21,62; 23,89; 27.94 dan 457,41 ppm. Nilai ICs yang rendah menunjukkan —aktivitas antioksidan tinggi, Gambar berikut ini ‘menyajikan kurva aktivitas antioksidan masing- ‘masing ekstrak dengan uji DPPH. Aktivitas amtioksidan yang tertinggi adalah ekstrak etil asetat, diikuti oleh BHT, dan terendah adalah ekstrak n-heksana, Makin kecil nilai ICsp berarti makin aktif ekstrak tersebut sebagai antioksidan. Nilai ICs) dari uji DPPH mengindikasikan bahwa ekstrak til asetat_mempunyai aktivitas antiradikal bbebas DPPH lebih tinggi dibandingkan dengan Jarutan uji yang Lain, ‘Gambar 1, Kurva Persen Peredaman DPPH dari BHT, Ekstrak Ell Asetat (EIOAc), Ekstrak Metanol (MeOH), dan Ekstrak n-Heksana Reaksi berikut memperlihatkan reaksi antara BHT dengan DPPH, sehingga terbentuk radikal fenoksi dari BHT (BHT*) dan DPPHH yang stabil. Kemudian terjadi delokalisasi elektron pada radikal fenoksi (BHT*) dan_terbentuk radikal BHT yang stabil, Pada tahap terminasi dapat terjadireaksi antara radikal fenoksi dengan radikal DPPH membentuk senyawa yang stabil, PR rh oe 1.Berdasarkan asi _pengujian _aktivitas antioksidan terhadap radikal DPPH, diperoteh nila Iso ekstrak etil asetat < BHT < ekstrak ‘metanol < ekstrak n-heksana. Makin kecil nilai ICs berarti makin aktif ekstrak tersebut sebagai antioksidan. Di antara ekstrak n-heksana, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol dari kulit batang C. fistula, yang mempunyai_aktivitas antioksidan paling berpotensi dengan uji DPPH adalah ekstrak etil asetat. 2.Ekstrak til asetat_ mempunyai kandungan (otal fenol tertinggi dibanding ekstrak metanol dan ekstrak n-heksana, Hal ini didukung dengan hasil analisis kandungan total fenol pada setiap ekstrak, Jadi ada hubungan antara kadar total fenol masing-masing ekstrak kulit batang C. fistula dengan aktivitas, antioksidannya, semakin tinggi kadar total fenol ekstrak maka semakin tinggi pula aktivitas antioksidan ekstrak tersebut. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini didanai oleh Ditlitabmas melalui Penelitian Hibah Bersaing tahun anggaran 2014, Untuk itu penulis mengucapkan terima kasi kepada Direktur Jendral Pendidikan ‘Tinggi, sehingga penelitian ini dapat terlaksana. DAFTAR PUSTAKA. 470 Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendi ikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922 m1 1 (31 (4) 151 (6) 7 181 it) Deng, S.-L., Wei-Feng Chen, Bo Zhou, Li Yang, Zhong-Li Liu, “Protective Effects Of Curcumin And Its Analogues Against Free Radical-Induced Oxidative Haemolysis Of Human Red Blood Cells”, J. Food Chemistry, 98, 112-119, 2006. Pérez-Jiménez, J. S. Arranz, M. Tabernero, M. E. Diaz-Rubio, J. Serrano. 1, Gofi and F, Saura-Calixto, “Updated methodology to, determine antioxidantcapacity in plant foods, oils and beverages: extraction, measurement and expression of results”, International, 41 (3): 274-285, 2008, Molyneux, P., “The Use of the Stable Free Radical Diphenylpicryl-hydrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity, Songklanakarin” J. ——_Sci.Technol, 26(2):211-219, 2004, Mathew, L., Shankar Shashidhar, “Chemopreventive Potential of Methanol Extract of Stem Bark of Cassia Fistula L. In Mice”, LIPY’S Journal of Pharmacognosy and Herbal Formulations, Vol 2:8, 2012, Tavarasan, R., Moni Mallika and Subramanian Venkataraman, — “Anti- Inflammatory And Antioxidant Activities ‘Of Cassia fistula Linn Bark Extracts”, Aft. J. Trad. CAM, 2 (1): 70-85, 2005. Ramma, L.A, Bahorun T, Soobrattee MA, Aruoma Ol, “Antioxidant activities of phenolic, _proanthocyanidins, and flavonoid components in extracts of Cassia fistula”, J. Agric. Food Chem. 50: 5042-5047, 2002. Govindarajan, M., A. Jebanesan! and T. Pushpanathan, “Larvicidal and ovicidal activity of Cassia fistula Linn. leaf extract against filarial and malarial vector mosquitoes”, J. Parasitology Research, p. 289-292, 2007, Gupta _M, Mazumder UK, Rath N, Mukhopadhyay DK, “Antitumour activity of methanolic extract of Cassia fistula L. seed against Ehrlich as cites carcinoma”. J Ethnopharmacol. 72:151-156, 2000. Bahorun,T., Vidushi_ S —Neergheen, “Okezie 1 Aruoma., Desember, Review Phytochemical Constituents of Cassia fistula“, African Journal of Biotechnology,, 4 (13), 1530-1540, 2005. [10] Thirumal, “ M., — Surya.srimanthula, Kishore.G., “Review Article Cassia fistula Linn - Pharmacognostical, Phytochemical and Pharmacological Review”., Critical Review In Pharmaceutical Sciences, Issue 1: 2012, [11] Wang, Z.Y., Wu Ping Qiu, Li Ying Tang, ‘Mei Hong Fu, Yan Dia, Qian Feng Gong, Lu Qi Huang, 2007, J. Chinese Chemical Society, 18 (10), 1218-1220, 2007. (2) Erkan, N., Guler Ayranci, Erol Ayranci, “Antioxidant activities of _ rosemary Rosmarinus officinalis L.) extract, Dlackseed (Nigella sativa L.) essential oil, carnosic acid, rosmarinic acid and sesamol”, J. Food Chemistry 110 76-82, 2008. 113] Shyu , ¥.-S,. Jau-Tien Lin, Yuan-Tsung Chang, Chia-Jung Chiang, Deng-lye Yang, "Evaluation of antioxidant ability of ethanolic extract from dill (Anethum graveolens L.) flower”, Food Chemistry 115; 515-521, 2009, DISKUSI Pertanyaan: Menentukan struktur Molekul bagaimana? Jawab 5 alat ada tapi hanya 60 mesh Hest saat itu tengkap (dana 15 juta). Pertanyaan: Ftil asetat pelarut terbaik untuk ekstraksi? Jawab: ya Pertanyaan: Selanjutnya apa? Jawab : etil asetat yang akan dipakai untuk percobaan selanjutnya (in vivo) Pertanyaan: Kulitnya diambil, bagaimana? Jawab ; tidak Pertanyaan: Tidak mengganggu tanaman? Jawab : tidak bisa daun juga an.

You might also like