You are on page 1of 23

Yossye Hindia S.

Sofi Septiani
Mitro edi Prabowo
Fanzi seti p.

KELOMPOK 8

21142051
21142013
21142096
22142013

SKIZOPRENIA

Definisi

Skizofrenia merupakan
sindrom heterogen kronis yang
ditandai dengan pola pikir
yang tidak teratur, khayalan,
halusinasi, perubahan perilaku
yang tidak tepat serta adanya
gangguan fungsi psikososial.

Prevalensi
Menurut Area Studi Epidemiologi DAS, US
prevalensi skizofrenia berkisar dari 0,6% menjadi 1,9%,
dengan
rata-rata sekitar 1% .Dengan beberapa pengecualian,
prevalensi di seluruh dunia skizofrenia sangat mirip.
Skizofrenia paling sering terjadi pada akhir masa remaja atau
awal masa dewasa dan jarang terjadi sebelum masa remaja
atau setelah usia 40 tahun. Meskipun prevalensi
skizofrenia pada pria dan wanita sama, timbulnya penyakit
cenderung
lebih awal pada laki-laki. Pria paling sering memiliki episode
pertama mereka
selama awal dua puluhan, sedangkan perempuan biasanya
selama
usia dua puluhan akhir untuk awal tiga puluhan

Etiologi
Skizofrenia dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
kelainan patofisiologis diduga memainkan peranan
penting dalam penentuan fenotip klinis yang berbedabeda pada skizofrenia.
skizofrenia berkembang sejak dalam rahim/kandungan
dengan mekanisme yang belum diketahui, kemungkina
proses ini berlangsung pada masa trimester kedua
kehamilan, yang dibuktikan dengan adanya migrasi sel
syaraf abnormal (Lesi skizofrenia).
Beberapa penelitian juga mengaitkan bobot lahir yang
rendah (<2500 mg) kemungkinan juga berpengaruh
pada skizofrenia

patofisologi
Patofisiologi primer pada skizofrenia adalah adanya
abnormalitas salah satu atau beberapa neurotransmiter
(baik dopaminergik, glutamatergik ataupun serotonergik),
dan perubahan sejumalah neurotransmiter lainnya sebagai
patofisiologi sekundernya.
Pemeriksaan dengan Computed Axial Tomography (CAT)
Scans dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukan
Penurunan ukuran otak ini ditunjukan dengan asimetri otak,
pembesaran ventrikel temporal kiri dan penurunan ukuran
kortikal yang jelas pada lobus temporal kiri.
Penelitian dengan Positron emission tomography (PET)
menunjukan adanya kelainan otak regional, penurunan
aliran darah dan metabolisme glukosa pada lobus frontal
dan lobus temporal kiri.

patofisiologi

Faktor resiko

Abnormalita
s Struktur
dan
Aktivitas
Otak

Proses
Psikososial
dan
Lingkungan

Sosioekono
mi dan
Faktor
Kebudayaan

Rokok dan
Penyalahgu
naan NAPZA

Faktor genetik

Gejala Klinik
Gejala-gejala skizofrenia dapat dibagi menjadi dua
kelompok menurut Bleuler, yaitu primer dan sekunder.
Gejala-gejala primer :
1. Gangguan proses pikiran (bentuk, langkah, isi
pikiran).
2. Gangguan afek dan emosi
3. Gangguan kemauan
4. Gejala psikomotor
Gejala-gejala sekunder :
1. Waham
2. Halusinasi

diagnosis

Untuk dapat menegakkan diagnosis skizofrenia, kriteria A-F


harus terpenuhi:
Kriteria A: karakteristik simtom (dua atau lebih, menonjol
dalam kurun waktu 1 bulan):

Delusi
Halusinasi
Disorganized speech
Grossly disorganized or catatonic behavior
Negative symptoms: affective flattening, alogia,
avolition
Cat: hanya 1 kriteria yang diperlukan bila delusi
dan halusinasi bizzare

Diagnosa (2)
Kriteria B: ada disfungsi sosial atau pekerjaan
Kriteria C: durasi terus-menerus selama 6 bln
Kriteria D: bukan termasuk gangguan skizoafektif
atau gangguan mood
Kriteria E: bukan karena penyalahgunaan obat
atau kondisi medis tertentu
Kriteria F: tidak berhubungan dengan gangguan
perkembangan pervasif

terapi
Tujuan Terapi
Farmakoterapi merupakan
pengobatan utama dalam
skizofrenia, karena tak mungkin
pasien mendapatkan rehabilitasi
psikososial yang efektif tanpa
didampingi dengan terapi
antipsikotik. Tujuan akhir yang jelas
dari terapi skizofrenia ini harus
ditegaskan pada awal mula terapi.

Terapi
Nonfarmakologis

TERAPI
FARMAKOLOGIS

Ketrampilan hidup dasar

Pelatihan ketrampilan sosial

Pendidikan dasar

Program kerja

Perumahan
Dukungan dan konseling

Terapi personal

Terapi ketrampilan sosial

Pendidikan/pelatihan
khusus untuk terapi
rehabilitasi pekerjaan

Second-Generation
Antipsychotics (SGA)
Obat-obat yang termasuk
dalam golongan antipsikotik
generasi kedua ini adalah
aripiprazole, klozapin
(clozapine), olanzapine,
quetiapine, risperidone, dan
ziprazidone. Semua SGA
kecuali klozapin menjadi
agen pilihan pertama untuk
terapi skizofrenia.

Golongan obat
Antipsikotik Generasi
Pertama (Non Fenotiazine)

Antipsikotik Generasi
Kedua

Klorpromazin
hidroklorida
Flufenazin
Flufenazin Dekanoat
Haloperidol
Haloperidol Dekanoat

Aribiprazole
Klozapin
Olanzapine
Quatiapine
Risperidone
Risperidone Consta
Ziprasidone
Zotepin
Klorpromazine
Proklorperazine maleat

Terapi skizofren
pengobatan
skizofrenia.docx

Mekanisme kerja obat


Mekanisme antipsikotik : secara
relative berikatan untuk
menghambat reseptor dopamine
pada otak, sehingga memulihkan
gejala-gejala psikotik .
Kebanyakan obat Skizoprenia berefek
sedatif.
Obat Skizoprenia menginterupsi arus
informasi yang mungkin terlalu tinggi
pada penderita Skizoprenia.

Efek samping obat


Nama Obat

Klorpomazin hidroklorida

Klozapina

Metrotrimeprazin
(levomepromazin)

Efek samping
Mengantuk, pucat, mimpi buruk,
kejang, mulut kering, hidung
tersumbat, konstipasi, pandangan
kabur, gangguan menstruasi dll.
Sakit
kepala,
pusing,
hipersalivasi, mual dan muntah

Mengantuk,
sakit
kolestatik, reaksi alergi.

kuning

Interaksi obat
Jika digunakan bersama

Interaksi Obat

Antiaritmia

Meningkatkan resiko aritmia


ventrikel dengan obat-obat yang
memperpanjang QT

Antidepresan

kadar plasma &meningkatkan


efek antimuskarinik trisiklik
dengan fenotiazine;fluvoksamin
mungkin menaikan kadar plasma
klozapin;fluoksetin menaikkan
kadar plasma haloperidol;
fluoksetina & paroksetina
menaikkan kadar plasma
sertindol; oksipertin
menyebabkan aksitasi SSP &
hipertensi dengan MAOI; klozapin
mungkin meningkatkan efek
sentral MAOI

Antiepileptika

Antagonisme (ambang kejang


diturunkan); karbamazepin
mempercepat metabolisme

Antijamur

Itrakonazol dan ketokonazol


menghambat
metabolisme
sertindol
(meningkatkan
toksisitas)

antihistamin

Meningkatkan
resiko
aritmia
ventrikel dengan astemizol dan
terfenadin

Antimalaria

Meningkatkan
aritmiaventrikel
halofantrin

Antimuskarinik

Efek samping antimuskarinik dari


fenitiazin
ditingkatkan
(tetapi
kadar plasma diturunkan)

Antivirus

Ansiolitika
dan
hipnotika
meningkatkan efek sedatif

Beta-blocker

Fenotiazina meningkatkan resiko


aritmia ventrikal dengan setalol;
propranolol mwningkatkan kadar
plasma klorpromazina.

resiko
dengan

Studi kasus
Simtom Positif : Delusi (atau dikenal juga dengan istilah waham),
Halusinasi dan gangguan persepsi lain
Simtom Disorganisasi : Simtom disorganisasi mencakup disorganisasi
pembicaraan dan perilaku aneh.
Diagnosis
Diagnosis skizofrenia pada subjek adalah adanya waham/delusi. Dalam
hal ini subjek mengalami waham kejar dan waham kebesaran. Kriteria
skizofrenia dalam DSM-TR-IV
Terdapat dua atau lebih simptom-simtom berikut dengan porsi waktu
yang signifikan selama sekurang-kurangnya 1 bulan: waham, halusinasi,
disorganisasi perilaku atau perilaku katatonik, somtom-simtom negatif
Keberfungsian sosial dan pekerjaan menurun sejak timbulnya gangguan
Gejala-gejala gangguan terjadi selam sekurang-kurangnya 6 bulan;
sekuranng-kurangnya 1 bulan untuk simtom-simtom pada poin pertama;
selebihnya simtom-simtom negatif atau simtom lain pada poin pertama
dalam bentuk ringan

Berdasarkan pada DSM TR-IV, dengan berbagai simtom


yang muncul pada subjek, maka subjek dapat
diktegorikan menderita skizofrenia tipe Paranoid
(Skizofrenia Paranoid) Penderita skizofrenia paranoid
selalu cemas, marah, argumentatif, dan kadang kasar.
Bahasa yang digunakan meskipun merujuk pada delusi,
namun
tidak
mengalami
disorganisasi.
Diagnosa banding .
Simtom positif yang terdapat pada pasien skizofrenia
seperti waham. Meskipun waham terjadi pada lebih dari
separuh orang penderita skizofrenia namun juga
terdapat pada pasien diagnosis lain seperti mania,
depresi delusional, dan gangguan waham.

conclusion
Dari penelitian didapat bahwa 45%
penderita skizofrenia yang mendapat
pengobatan antipsikotik akan
mengalami kekambuhan dalam
waktu 1 tahun pasca rawat,
sedangkan penderita yang diberi
plasebo 70% kambuh

You might also like