Professional Documents
Culture Documents
SISTEM
GASTROENTEROHEPATOLOGI
SUSAH BUANG AIR BESAR
KELOMPOK 6A
Siti Hafsah M. El 1102070120
Muh. Hudaya Perdana 110209043
Syahrillah Sau Zen 1102100015
April Yani 1102100072
Ilham Syahid Ruray 1102100089
Yulmi Aridah Khaera 1102100100
Susnari Ahmad 1102100031
Utomo Andi Pangnguriseng 1102100053
Husni Harmansyah 1102100110
Hafidah Rakhmatina 1102100120
Andi Muldiana Dwi Rachmayani 11021000137
Muh. Rusdan Jalil 1102100071
PEMBIMBING : dr. Yusriani Mangarengi
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kepada kita
nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kita masih dapat menyelesaikan laporan tutorial
modul ke dua (SUSAH BUANG AIR BESAR) ini dengan baik.
Tak lupa pula salawat dan salam kita kirimkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad saw yang telah membawa kita dari zaman biadab ke zaman beradab seperti
halnya sekarang ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-basarnya kita sampaikan kepada tutor pembimbing
kami yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
muncul pada proses pembelajaran kami. Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada
temen-teman yang telah ingin belajar keras menyelesaikan suatu pembelajaran.
Harapan kami semoga apa yang menjadi isi dari laporan ini dapat diterima dengan
baik sehinnga dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi kami sendiri
khususnya.
KELOMPOK VI A
PENDAHULUAN
Pada pembelajaran kali ini, tepatnya PBL ke 4 pada proses tutorial dimana Tutorial
merupakan suatu konsep pengembangan diri yang diterapkan dalam kurikulum. Dalam
memulai suatu kuliah atau proses belajar,keterampilan dan tekhnologi informasi sangat
dibutuhkan seperti halnya pembuatan laporan haisl diskusi tutorial ini karena memerlukan
pemecahan masalah berdasarkan informasi pakar yang akurat. Hal ini sangat penting agar
imahasiswa mampu mengembangkan potensi dirinya dan yang paling penting yaitu informasi
ini dapat mempermudah mahasiswa pada proses pembelajarannya.
Tutorial kali ini mengenai modul 4 SUSAH BUANG AIR BESAR telah diberikan
berupa gambar struktur anatomi dan histolog hepar dimana problem ini harus dikaji sedalamdalamnya guna memperoleh informasi tentang mata kuning secara lengkap,Laporan ini
berdasarkan sumber yang kami dapatkan dan kami kembangkan berdasarkan fakta yang ada.
Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran sekarang ini, para dokter dituntut
untuk mempelajari sesuatu yang berkaitan dengan dunia medis dari segi molekulernya, salah
satunya mengenai faktor penyebab suatu penyakit. Di sini dokter harus mengerti dan
memahami kelainan yang terjadi sampai sudut molekulernya sehingga penyakit tersebut bisa
muncul. Dengan kata lain, ilmu biologi molekuler sangat penting untuk penegakan diagnosis
suatu penyakit.
Kata Kunci
- Anak laki-laki 6 tahun
- 4 hari tidak buang air besar dan muntah beberapa kali
- merasa mual, tidak ada nafsu makan dan demam pada malam hari
- terdapat cacing pada kotorannya
- anak tersebut kurus, lemas dan agak pucat
Kata sulit
- Anoreksia
- Konstipasi
Pertanyaan
1 Anatomi, histologi, fisiologi, dan biokimia organ-organ yang bersangkutan
2
3
4
5
6
7
8
9
Jawaban :
1
Anatomi
Intestinum Tenue
Intestinum Crassum
Histologi
rektum serta kolon sigmoideum berkontraksi lebih kuat. Jika sfingter ani
Referensi : Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, Edisi 6, Jakarta :
EGC, 2011 (hal 689-691)
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3l
5
Hubungan gejala utama dengan gejala tamba han (mual, anoreksia, demam)
- Demam : disebabkan karena cacing melukai mukosa dinding usus sehingga
mengenai impuls radang yang merangsang pengeluaran sitokain berupa IL1, IL2,
INF, dll).
operasi intra abdomen, akan berkembang adhesi satu hingga lebih dari sepuluh
kali. Obstruksi usus merupakan salah satu konsekuensi klinik yang penting. Di
negara maju, adhesi intraabdomen merupakan penyebab terbanyak terjadinya
obstruksi usus. Pada pasien digestif yang memerlukan tindakan reoperasi, 3041% disebabkan obstruksi usus akibat adhesi. Untuk obstruksi usus halus,
proporsi ini meningkat hingga 65-75%.
Etiologi
-
Perlekatan usus atau adhesi, dimana pita fibrosis dari jaringan ikat
menjepit usus.
Jaringan parut karena ulkus, pembedahan terdahulu atau penyakit Crohn
Hernia inkarserata, usus terjepit di dalam pintu hernia
Neoplasma
Intususepsi.
Volvulus
Benda asing, kumpulan cacing askaris
Batu empedu yang masuk ke usus melalui fistula kolesisenterik.
Penyakit radang usus, striktur, fibrokistik dan hematoma.
Obstruksi Usus Besar
Kira-kira 15% obstruksi usus terjadi di usus besar. Obstruksi dapat terjadi
Karsinoma
Volvulus
Kelainan divertikular (Divertikulum Meckel), Penyakit Hirschsprung
Inflamasi
Tumor jinak
Impaksi fekal
Patomekanisme
Usus di bagian distal kolaps, sementara bagian proksimal berdilatasi. Usus
yang berdilatasi menyebabkan penumpukan cairan dan gas, distensi yang
menyeluruh menyebabkan pembuluh darah tertekan sehingga suplai darah
berkurang (iskemik), dapat terjadi perforasi. Dilatasi dan dilatasi usus oleh karena
obstruksi menyebabkan perubahan ekologi, kuman tumbuh berlebihan sehingga
potensial untuk terjadi translokasi kuman. Gangguan vaskularisasi menyebabkan
mortalitas yang tinggi, air dan elektrolit dapat lolos dari tubuh karena muntah.
Dapat terjadi syok hipovolemik, absorbsi dari toksin pada usus yang mengalami
strangulasi.
Dinding usus halus kuat dan tebal, karena itu tidak timbul distensi
berlebihan atau ruptur. Dinding usus besar tipis, sehingga mudah distensi.
Dinding sekum merupakan bagian kolon yang paling tipis, karena itu dapat terjadi
ruptur bila terlalu tegang. Gejala dan tanda obstruksi usus halus atau usus besar
tergantung kompetensi valvula Bauhini. Bila terjadi insufisiensi katup, timbul
refluks dari kolon ke ileum terminal sehingga ileum turut membesar.
Pengaruh obstruksi kolon tidak sehebat pengaruh pada obstruksi usus
halus karena pada obstruksi kolon, kecuali pada volvulus, hampir tidak pernah
terjadi strangulasi. Kolon merupakan alat penyimpanan feses sehingga secara
relatif fungsi kolon sebagai alat penyerap sedikit sekali. Oleh karena itu
kehilangan cairan dan elektrolit berjalan lambat pada obstruksi kolon distal.
Manifestasi Klinis
Obstruksi sederhana
Obstruksi usus halus merupakan obstruksi saluran cerna tinggi, artinya
disertai dengan pengeluaran banyak cairan dan elektrolit baik di dalam lumen
usus bagian oral dari obstruksi, maupun oleh muntah. Gejala penyumbatan usus
meliputi nyeri kram pada perut, disertai kembung. Pada obstruksi usus halus
proksimal akan timbul gejala muntah yang banyak, yang jarang menjadi muntah
fekal walaupun obstruksi berlangsung lama. Nyeri bisa berat dan menetap. Nyeri
abdomen sering dirasakan sebagai perasaan tidak enak di perut bagian atas.
Semakin distal sumbatan, maka muntah yang dihasilkan semakin fekulen.1,2,10
Tanda vital normal pada tahap awal, namun akan berlanjut dengan
dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit. Suhu tubuh bisa normal sampai
demam. Distensi abdomen dapat dapat minimal atau tidak ada pada obstruksi
proksimal dan semakin jelas pada sumbatan di daerah distal. Bising usus yang
meningkat dan metallic sound dapat didengar sesuai dengan timbulnya nyeri
pada obstruksi di daerah distal.
Obstruksi disertai proses strangulasi
Gambaran radiologi dari ileus berupa distensi usus dengan multiple air
fluid level, distensi usus bagian proksimal, absen dari udara kolon pada obstruksi
usus halus. Obstruksi kolon biasanya terlihat sebagai distensi usus yang terbatas
dengan gambaran haustra, kadang-kadang gambaran massa dapat terlihat. Pada
gambaran radiologi, kolon yang mengalami distensi menunjukkan gambaran
seperti pigura dari dinding abdomen.
Kemampuan
diagnostik
kolonoskopi
lebih
baik
dibandingkan
pemeriksaan barium kontras ganda. Kolonoskopi lebih sensitif dan spesifik untuk
mendiagnosis neoplasma dan bahkan bisa langsung dilakukan biopsi.
Komplikasi
Pada obstruksi kolon dapat terjadi dilatasi progresif pada sekum yang
berakhir dengan perforasi sekum sehingga terjadi pencemaran rongga perut
dengan akibat peritonitis umum.
Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian yang mengalami
obstruksi untuk mencegah perforasi. Tindakan operasi biasanya selalu diperlukan.
Menghilangkan penyebab obstruksi adalah tujuan kedua. Kadang-kadang suatu
penyumbatan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, terutama jika
disebabkan oleh perlengketan. Penderita penyumbatan usus harus di rawat di
rumah sakit.
Persiapan
Pipa lambung harus dipasang untuk mengurangi muntah, mencegah
aspirasi dan mengurangi distensi abdomen (dekompresi). Pasien dipuasakan,
kemudian dilakukan juga resusitasi cairan dan elektrolit untuk perbaikan keadaan
umum. Setelah keadaan optimum tercapai barulah dilakukan laparatomi. Pada
obstruksi parsial atau karsinomatosis abdomen dengan pemantauan dan
konservatif.
Operasi
Strangulasi
Obstruksi lengkap
Hernia inkarserat
Tidak ada perbaikan
dengan
pengobatan
konservatif
(dengan
B. Typhoid (cunni)
DEFINISI
Demam Tifoid adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
typhi.
ETIOLOGI
Bakteri Salmonella typhi.
sembelit,
penurunan
nafsu
makan
dan
nyeri
perut.
Kadang penderita merasakan nyeri ketika berkemih dan terjadi batuk serta
perdarahan dari hidung.
Jika pengobatan tidak dimulai, maka suhu tubuh secara perlahan akan
meningkat dalam waktu 2-3 hari, yaitu mencapai 39,4-40?Celsius selama 10-14
hari. Panas mulai turun secara bertahap pada akhir minggu ketiga dan kembali
normal pada minggu keempat.
Demam seringkali disertai oleh denyut jantung yang lambat dan kelelahan
yang luar biasa. Pada kasus yang berat bisa terjadi delirium, stupor atau koma.
Pada sekitar 10% penderita timbul sekelompok bintik-bintik kecil berwarna
merah muda di dada dan perut pada minggu kedua dan berlangsung selama 2-5
hari.
KOMPLIKASI
Sebagian besar penderita mengalami penyembuhan sempurna, tetapi bisa
terjadi komplikasi, terutama pada penderita yang tidak diobati atau bila
pengobatannya terlambat:
minggu ketiga.
Perforasi usus terjadi pada 1-2% penderita dan menyebabkan nyeri
perut yang hebat karena isi usus menginfeksi ronga perut (peritonitis).
Pneumonia bisa terjadi pada minggu kedua atau ketiga dan biasanya
terjadi akibat infeksi pneumokokus (meskipun bakteri tifoid juga bisa
menyebabkan pneumonia).
Infeksi kandung kemih dan hati.
Infeksi darah (bakteremia) kadang menyebabkan terjadinya infeksi
tulang (osteomielitis), infeksi katup jantung (endokarditis), infeksi
selaput otak (meningitis), infeksi ginjal (glomerulitis) atau infeksi
saluran kemih-kelamin.
Pada sekitar 10% kasus yang tidak diobati, gejala-gejala infeksi awal
kembali timbul dalam waktu 2 minggu setelah demam mereda.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan
fisik. Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan biakan darah, tinja, air kemih atau
jaringan tubuh lainnya guna menemukan bakteri penyebabnya.
PENGOBATAN
Dengan antibiotik yang tepat, lebih dari 99% penderita dapat
disembuhkan. Pedoman profesional yang paling terakhir untuk pengobatan
demam tifoid di Asia selatan dan Tenggara dikeluarkan oleh Association of
Pediatrics (IAP) pada Oktober 2006. Meskipun pedoman ini diterbitkan untuk
demam tifoid anak, penulis merasa bahwa mereka juga berlaku untuk kasus-kasus
dewasa.
Untuk pengobatan demam tifoid yang tidak berat, IAP merekomendasikan
cefixime dan, sebagai agen lini kedua, azitromisin. Untuk demam tifoid yang
berat, mereka merekomendasikan ceftriaxone. Aztreonam dan imipenem adalah
lini kedua agen untuk kasus yang berat.Jika terjadi perforasi usus, diberikan
antibiotik berspektrum luas (karena berbagai jenis bakteri akan masuk ke dalam
rongga perut) dan mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau
mengangkat bagian usus yang mengalami perforasi.
PENCEGAHAN
Vaksin tifus per-oral (ditelan) memberikan perlindungan sebesar 70%.
Vaksin ini hanya diberikan kepada orang-orang yang telah terpapar oleh bakteri
Salmonella typhi dan orang-orang yang memiliki resiko tinggi (termasuk petugas
laboratorium dan para pelancong).
Para pelancong sebaiknya menghindari makan sayuran mentah dan
makanan lainnya yang disajikan atau disimpan di dalam suhu ruangan. Sebaiknya
mereka memilih makanan yang masih panas atau makanan yang dibekukan,
minuman kaleng dan buah berkulit yang bisa dikupas.
http://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.html
C. IBS (lia)
Irritable Bowel Syndrome (IBS)
DEFINISI
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan pada seluruh saluran pencernaan
yang menyebabkan nyeri perut dan sembelit atau diare.
Faktor bahan-bahan dan emosi yang berubah-ubah bisa memicu gejalagejala pada IBS.
dengan seorang dokter. IBS adalah gangguan paling umum didiagnosa oleh
gastroenterologist (dokter yang spesialisasi pada gangguan saluran pencernaan).
IBS biasanya diklasifikasikan sebagai gangguan fungsional karena
penyakit ini merusak fungsi aktivitas normal tubuh, seperti gerakan usus,
sensitivitas saraf usus atau kerja dari otak yang mengontrol beberapa fungsi
tersebut. Meskipun fungsi normal dirusak, tidak ada struktur yang abnormal yang
dapat terlihat dengan endoscope (pipa fleksible pelihat), sinar X, atau tes darah.
Sehingga, IBS diidentifikasi dengan cirri khas dari gejala-gejala dan jika
diperlukan hasil tes terbatas.
Etiologi
Penyebab IBS tidak jelas. Pada beberapa pasien IBS, saluran cerna khususnya
yang sensitif terhadap rangsangan-penderita dapat mengalami ketidaknyamanan
karena gas usus atau kontraksi yang pada orang lain tidak menimbulkan
gangguan. Meskipun perubahan gerakan usus besar yang terjadi pada IBS dapat
terlihat berhubungan dengan kontraksi usus yang abnormal, tidak semua
penderita IBS mengalami kontraksi abnormal, dan sebagian besar mengalami,
kontraksi abnormal tidak selalu merupakan gejala.
Faktor emosional (misal, stress, gelisah, depresi, dan takut), makanan, obatobatan, hormon, atau iritan kecil bisa memicu atau memperburuk serangan
(penyakit atau serangan) pada IBS. Untuk beberapa orang, makanan kalori-tinggi
atau makanan tinggi-lemak kemungkinan bisa memicu. Untuk orang lain,
gandum, produk susu, kopi, teh, atau buah jeruk tampaknya bisa membuat gejalagejala tersebut. karena banyak produk makanan yang mengandung beberapa
bahan-bahan, yang kemungkinan sulit untuk mengidentifikasi pemicu khusus.
Yang lain menemukan bahwa makan terlalu cepat atau makan setelah jangka
waktu yang terlalu lama tanpa makanan menjadi pemicu. Meskipun begitu,
hubungannya tidak konsisten. Seseorang tidak selalu mendapatkan gejala-gejala
setelah pemicu biasa, dan gejala-gejala seringkali muncul tanpa berbagai pemicu
yang jelas. Hal ini tidak jelas bagaimana seluruh pemicu tersebut berhubungan
dengan penyebab IBS.
GEJALA
karakter
dan
lokasi
nyeri
tersebut,
memicu
(faktor
yang
mempercepat), dan pola pada gerakan isi perut secara relatif konsisten sepanjang
waktu. Meskipun begitu, gejala-gejala bisa meningkat atau menurun pada tingkat
keparahannya dan juga berubah sepanjang waktu.
DIAGNOSA
Kebanyakan orang dengan IBS terlihat sehat. Uji fisik umumnya tidak
menunjukkan apapun yang tidak umum kecuali kadangkala kelembutan di
sepanjang usus besar. Dokter biasanya melakukan beberapa tes-misal, tes darah,
penelitian kotoran, dan sigmoidoskopi-untuk membedakan IBS dari penyakit
Crohn, ulcerative colitis, kanker (sebagian besar pada orang yang berusia lebih
dari 40 tahun), collagenous colitis, lymphocytic colitis, dan banyak penyakit
lainnya yang bisa menyebabkan nyeri perut dan perubahan pada kebiasaan buang
air. Hasil tes ini biasanya normal pada orang dengan IBS, meskipun kotoran
tersebut kemungkinan berair, dan prosedur sigmoidoskopi bisa menyebabkan
kejang dan nyeri yang tidak umum. Dokter biasanya melakukan tes lagi-seperti
ultrasound perut, sinar X pada usus, atau colonoscopi-pada orang tua dan pada
mereka yang mengalami gejala-gejala yang tidak umum untuk IBS, seperti
demam, kotoran berdarah, berat badan hilang, dan muntah.
Gangguan saluran pencernaan lain (seperti radang usus buntu, penyakit batu
empedu, borok, dan kanker) bisa terbentuk pada seseorang dengan IBS, terutama
setelah usia 40 tahun. dengan demikian, jika gejala seseorang berubah secara
signifikan atau tidak biasanya untuk IBS, penelitian lebih lanjut kemungkinan
diperlukan.
PENGOBATAN
Pengobatan berbeda dari orang ke orang. Jika makanan atau jenis stress
tertentu muncul dan membuat masalah, mereka harus menghindarinya jika
mungkin. Untuk kebanyakan orang, khususnya mereka yang cenderung sembelit,
kegiatan fisik teratur membantu menjaga fungsi saluran pencernaan secara
normal.
Pada umumnya, diet normal adalah terbaik. Kebanyakan orang lebih baik
sering makan dengan porsi makanan kecil dibandingkan tidak sering dengan porsi
makanan besar (misal, lima atau enam kali makanan porsi kecil dibandingkan tiga
porsi makanan besar setiap hari). Orang dengan perut kembung dan peningkatan
gas (gas dalam perut) harus menghindari kacang-kacangan, kubis, dan makanan
lain yang sulit untuk dicerna. Sorbitol, dan pemanis buatan digunakan pada
makanan diet dan pada beberapa obat-obatan dan mengunyah permen karet, harus
tidak dikonsumsi dalam jumlah besar. Fruktosa, gula yang ditemukan dalam
buah-buahan, berry, dan beberapa tanaman, harus dimakan hanya dalam jumlah
sedikit. Diet rendah lemak membantu beberapa orang, terutama mereka yang
perutnya terlalu lambat atau terlalu cepat kosong. Orang yang mengalami baik
IBS dan kekurangan laktosa harus mengkonsumsi produk susu tidak berlebihan.
Bahkan
pasien
dengan
kekurangan
laktosa
bisa
kemungkinan
harus