Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
kemarau
Barat
dan
hujan,
seperti
halnya
yang terdapat
Provinsi
Kalimantan Barat.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, di Kabupaten
Kubu Raya khususnya di Sungai Ambawang maka aktifitas
penggunaan sumber daya alam, khususnya sumber daya air
juga
semakin
ditingkatkan
meningkat,
maka
sumber
daya
airperlu
sebagai daur
hidrologi.
dimanfaatkan untuk
dapat
industri,
maupun
kualitas
untuk
15
yaitu
sungai
yang
perlu
yang
merupakan
dikelola,
salah
sungai-sungai
satu
air
tersebut
umum
Daerah
Aliran
Sungai
(DAS)
adalah
GAMBAR 1.1.
SUNGAI DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
15
Tunggal,
pengeluarannya
yaitu
bila
sebuah
DAS
dititik
Ganda,
yaitu
bila
sebuah
DAS
terdiri
dari
lebih
dari
beberapasungai
kecil
yang
masing-masing
bermuara kelaut.
Dalam ekosistem DAS, daerah aliran sungai biasanya dibagi
menjadi daerah hulu, tengah dan hilir. Daerah hulu DAS dicirikan
oleh hal-hal sebagai berikut: merupakan daerah konservasi,
mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi, merupakan daerah
dengan kemirngan besar, bukan merupakan daerah banjir,
pengaturan pemakaian air ditentukan oleh pola drainase.
Sementara daerah hilir DAS dicirikan oleh hal-hal sebagai
berikut: merupakan daerah pemamfaatan, kerapatan drainase
lebih kecil, daerah kemiringan lereng lebih kecil sampai dengan
sangat kecil, pada beberapa tempat merupakan daerah banjir
(genangan),
Dengan
meningkatnya
kawasan
suatu
wilayah
dapat
lebih
besar
dibandingkan
dengan
dataran
dengan
15
DAS
menempatkan
pada
sub
DAS
dasarnya
sebagai
suatu
merupakan
sumberdaya alam
usaha-usaha
penggunaan
merata
sepanjang
(stake
holder)
dengan
prinsip
satu
sungai,
satu
dari
beberapa
faktor
yaitu
karakteristik
di
sungai
sehingga
dapat
mengurangi
daya
15
banjir. Demikian
Kubu Raya
hangat
pula dengan
masalah banjir
dibicarakan,
tidak
selalu
hanya
menjadi
topik
yang
di kalangan masyarakat
awam tetapi juga para pakar sumber daya air dan hidrologi,
salah satu penyebab banjir di Kabupaten Kubu Raya adalah
meluapnya air sungai, hal ini disebabkan dengan adanya
perubahan tata lahan, sehingga
mempengaruhi
karakteriktik
DAS seperti : debit puncak (peak flow), volume air larian (run
off volume), koefisien air larian dan lain-lain.
Padahal di sisi lain, perubahan penggunaan lahan adalah hal
yang tidak dapat dihindari pada perkembangan Kabupaten Kubu
Raya. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah
penduduk, kebutuhan lahan yang
mengakibatkan
perubahan
mau
tidak
penggunaan
mau
lahan.
akan
Perilaku
tanah-tanah yang
bertujuan
untuk
memenuhi
tujuan
Mampu
memberikan
produktivitas
harus
lahan
yang
tinggi.
memberikan produktivitas
15
DAS;
3.
Salah satu fungsi utama dari DAS adalah sebagai pemasok air
dengan kuantitas dan kualitas yang baik terutama bagi orang di
daerah hilir. Alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian
akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas tata air pada DAS
yang akan lebih dirasakan oleh masyarakat di daerah hilir.
Persepsi umum yang berkembang pada saat ini, konversi hutan
menjadi lahan.
Berdasarkan
informasi
dan
peta
penggunaan
lahan
di
fungsinya
sebagai
15
yang
banjir
mengakibatkan
terjadinya
degradasi
lahan
dengan
semakin
terbatasnya
ketersediaan
air
uraian
diatas,
terdapat
beberapa
15
apa
saja
yang
kerusakan/penurunan
menyebakan
kualitas
lingkungan
terjadinya
di
SUBDAS
Ambawang?
3. Bagaimana mendapatkan strategi pengendalian daya rusak
air (banjir,erosi dan sedimentasi) di SUB DAS Ambawang
yang
melibatkan
semua
pihak
yang
berkepentingan,
latar
belakang
sebagaimana diuraikan
di
dan
atas,
perumusan
maka
tujuan
masalah
pekerjaan
t e r j adi d i S u b D A S
Sungai Ambawang
Sedangkan maksud dari kegiatan ini adalah
m e re n c a n a k a n u p a y a p e n g e n d a l i a n ker u s a k a
n d a n p e n g u r a n g a n k e k r i t is a n S u b D A S S u n g a
i A m b a w a n g.
1.4. Produk Studi Pengendalian Sub DAS Kritis Pada
Daerah Aliran Sungai
15
Produk dari Pekerjaan Studi Pengendalian Sub DAS Kritis Pada
Daerah Aliran Sungai diharapkan dapat menghasilkan :
STUDI PENGENDALIAN SUB DAS KRITIS PADA DAERAH
ALIRAN SUNGAI
= 5 buku
- Laporan Antara
= 5 buku
- Laporan Akhir
= 5 buku
2. CD buku
1.5. Lokasi Pekerjaan
Adapun lokasi pekerjaan Studi Pengendalian Sub DAS Kritis
Pada Daerah Aliran Sungai ini
informasi
dan
Sungai
adalah
memberikan
informasi
dikeluarkannya
surat
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1. Umum
Maksud pembuatan metode pelaksanaan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
Pedoman kerja untuk tenaga ahli dan tenaga penunjang
konsultan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kerja
di kantor dan di lapangan.
Memudahkan koordinasi diantara konsultan dan pemberi
tugas, juga diantara tenaga konsultan sendiri
Setiap tenaga ahli bertanggung jawab terhadap setiap jenis
pekerjaan yang dibebankan.
Setiap tahapan pekerjaan dilaksanakan dengan lancar dan
mencapai hasil yang optimal.
Memudahkan monitoring dan evaluasi setiap tahap pekerjaan
yang diberikan.
Bisa mencapai target waktu yang telah ditentukan.
2.2. Pekerjaan Persiapan
2.2.1. Pengumpulan Data Sekunder
Pada
kegiatan
ini
diadakan
pengumpulan
data-data
yang
15
akan
membahas
laporan-laporan
pendahuluan,
15
2.
Inventarisasi,
analisis
awal
serta
pengelompokan
permasalahan.
3.
Analisis permasalahan.
4.
Penyusunan Rekomendasi
BAB III
PERSONIL DAN URAIAN TUGAS
Ahli
Hidrologi
Ahli
Hidrolika
Ahli
Geologi
Ahli
Geodesi
Ahli
Lingkungan
Tenaga Pendukung
15
2. Tenaga Ahli
Untuk memperlancar kegiatan pelaksanaan pekerjaan Studi
Pengendalian
Sub
DAS
Kritis
Pada
Daerah
Aliran
Sungai,
Ahli Hidrologi
2.
Ahli Hidrolika
3.
Ahli Geodesi
4.
5.
Ahli Lingkungan
Ahli Hidrologi
Bidang keilmuan:
15
Ahli Hidrolika
Bidang keilmuan:
Adalah seseorang tenaga ahli dengan pendidikan minimal
Sarjana Teknik Sipil yang mempunyai pengalaman pada terkait
minimal 4 tahun atau seorang Magister Teknik Sipil yang
mempunyai pengalaman terkait minimal 2 tahun dalam bidang
keahliannya terutama dalam bidang hidrolika.
C.
Ahli Geodesi
Bidang Keilmuan
Adalah seseorang tenaga ahli dengan pendidikan minimal
Sarjana Teknik Geodesi yang mempunyai pengalaman pada
terkait minimal 4 tahun atau seorang Magister Teknik Sipil yang
mempunyai
pengalaman
terkait
minimal
tahun
dalam
Bidang Keilmuan
Adalah seseorang tenaga ahli dengan pendidikan minimal
Sarjana Teknik Sipil yang mempunyai pengalaman pada terkait
minimal 4 tahun atau seorang Magister Teknik Sipil yang
mempunyai pengalaman terkait minimal 2 tahun dalam bidang
mekanika tanah terutama di dalam mendapatkan karakteristik
lapisan tanah.
STUDI PENGENDALIAN SUB DAS KRITIS PADA DAERAH
ALIRAN SUNGAI
15
E.
Ahli Lingkungan
Bidang Keilmuan
Adalah seseorang tenaga ahli dengan pendidikan minimal
Sarjana Teknik Lingkungan yang mempunyai pengalaman pada
terkait minimal 4 tahun atau seorang Magister Teknik Sipil yang
mempunyai pengalaman terkait minimal 2 tahun dalam bidang
lingkungan terutama di dalam merencanakan analisa mengenai
dampak lingkungan.
3.
Tenaga Pendukung
survey-survey
dalam
pekerjaan
persungaian
gambar
lulusan
STM
bangunan
yang
berpengalaman
komputer
minimal
lulusan
SLTA
berpengalaman
15
BAB IV
SISTEM PELAPORAN
Laporan Pendahuluan
Pemahaman
Konsultan
terhadap
15
Tinjauan
b.
data
usulan
proyek
yang
c.
d.
Pelaksanaan
dan
tenaga
e.
a.
b.
c.
analisa
usulan
proyek
yang
laporan Akhir
berisi antara
lain
hasil analisa
yang
15
Akhir
sebagaimana
dilakukan.
berisi
antara
kesimpulan
Laporan
lain
atas
Akhir
dari
rekomendasi
semua
hasil
hasil
Konsultan
analisa
perbaikan
yang
laporan
BAB VI
PENUTUP
1.
15
2.
3.
4.
5.
6.
15