You are on page 1of 74

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Praktek Kerja


Industri Di
PT. Perkebunan Nusantara V
Jurusan Teknik Mesin Produksi

Disusun Oleh:
DIAN HARYANTO
20667

JURUSAN TEKNIK MESIN INDUSTRI


KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PEKANBARU
TAHUN AJARAN 2012/2013

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji hanya milik Allah SWT yang melimpahkan ketenangan dan
ketentraman yang terdalam. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
junjungan alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat serta
pengikut setianya hingga akhir zaman. Amin
Alhamdulillahirabbalalamin dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek Industri ini sebagai salah satu
persyaratan kelulusan Praktek Kerja Industri di PT. Perkebunan nusantara V
(persero) PKS SEI GALUH.
Keberhasilan penulisan laporan Kerja Praktek ini tidak lepas dari dukungan
dan partisipasi berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua, yang telah mendukung dengan Doa, serta apresiasi yang sangat
besar dalam setiap kegiatan yang penulis laksanakan selama pelaksanaan
Kerja Praktek ini.

2. Bapak Subur, Afruzi, Slamet, Solikin, dan bapak Bandi, selaku pembimbing
lapangan dalam Kerja Praktek Industri, di PT. PERKEBUNAN NUSANTARA
V PKS SEI GALUH

3. Bapak Febjunaidi ST, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Produksi di SMKN 2
PEKANBARU, dan terimakasih kepada bapak Kusuma Negara ST, selaku
pembimbing kerja praktek, terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis
sampaikan

atas

bimbingannya

selama

masa

Kerja

Praktek

hingga

penyusunan laporan akhir Kerja Praktek ini.

4. Seluruh Staf PTPN-V PKS SEI GALUH, dan yang selalu berbagi ilmu dengan
penulis selama Kerja Praktek Industri.
Saya sendiri menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Akhirnya
penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat
bagi siapa saja yang membacanya. Saya ucapkan triakasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Pekanbaru, 13 Mei 2013

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Dian Haryanto

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .. I
DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . II
SEJARAH
PERUSAHAAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . III
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.................V
BAB I

: PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
......... 2
1.2.
Tujuan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...................3

BAB II

: TINJAUAN PUSTAKA

2.1
Spensifikasi
Baku. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

Bahan

2.2.
Komposisi
minyak
sawit. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7

kelapa

2.3.
. . . . . . . . . . . . . . . . 10

Sifat Fisik Dan Dan Kimia Minyak Kelapa Saawit. . . . . . .

2.4.
Kualitas
Minyak
Sawit. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

Kelapa

2.5.

Pemanfaatan Minyak Kelapa Sawit Dan Hasil Olah (Tbs)


Tandan
Buah
Segar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12
BAB III

: DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

3.1. Tijauan Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


. . . . . . . . . . . . . .14
3.2.
Pengendalian mutu. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . .. . 27
3.3.
Spesifikasi
Alat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 27
BABIV

: SISTEM UTILITAS

4.1.
Unit
Pengelolahan
Treatment). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
4.2.
Unit
Pengolahan
Boiler. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
4.3.
Unit
Penghasil
Listrik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42

Uap

Air
Air

(Steam)

4.4.
Unit
Limbah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43
BAB V

(Water
Umpan

Dan

Tenaga

Pengolahan

: BENGKEL (WORK SHOP)

5.1.
Mesin
Bubut. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47
5.2.
Skrap. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53
5.3.
. . . . . . . . . . . . . . . . 57

Mesin

MESIN GERGAJI POTONG. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5.4.
Mesin
Bor. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59
5.5.
MESIN
GERINDA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61
KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . 64

SEJARAH PERUSAHAAN
PT. Perkebunan Nusantara V (Persero) merupakan BUMN Perkebunan yang
didirikan tanggal 11 Maret 1996 sebagai hasil konsolidasi kebun pengembangan
PTP II, PTP IV, dan PTP V di Provinsi Riau. Secara efektif Perseroan mulai
beroperasi sejak tanggal 9 April 1996 dengan Kantor Pusat di jl. Rambutan
Pekanbaru. Landasan hukum Perseroan ditetapkan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 10 Tahun 1996 tentang Penyetoran Modal

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT


Perkebunan Nusantara V.
Anggaran Dasar Perseroan dibuat di depan Notaris Harun Kamil melalui
Akte No. 38 tanggal 11 Maret 1996 dan disahkan melalui Keputusan Menteri
Kehakiman RI No. C2-8333H.T.01. Tahun 1996, serta telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia (RI) Nomor 80 tanggal 4 Oktober 1996, dan
Tambahan Berita Negara RI Nomor 8565/1996.
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan,
terakhir dengan Akta Notaris Budi Suyono, SH No. 24 tanggal 22 Pebruari 2010.
Perubahan Anggaran Dasar tersebut untuk mengakomodasi perubahan Modal
Dasar dan perubahan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan.
Perubahan ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan HAM Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU 16224.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal
30 Maret 2010. Saat ini Kantor Pusat Perseroan berkedudukan di Jl. Rambutan
No. 43 Pekanbaru, dengan unit - unit usaha yang tersebar di berbagai Kabupaten
di Provinsi Riau. Hingga tahun 2011, Perseroan mengelola 51 unit kerja yang
terdiri dari 1 unit Kantor Pusat; 4 Strategic Business Unit (SBU); 25 unit Kebun
Inti/Plasma; 1 Pabrik Kelapa Sawit (PKS); 1 unit Pabrik PKO; 4 fasilitas Pengolahan
Karet; dan 3 Rumah Sakit. Areal yang dikelola oleh Perseroan seluas 161.617 Ha,
yang terdiri dari 87.091 Ha lahan sendiri/inti dan 74.526 Ha lahan plasma.
Sedangkan kebun sawit PTPN V Sei Galuh didirikan pada tahun 1990,

di areal seluas 20,000 hehtar tepatnya di desa pantai cermin, Kecamatan


Tapung, Kabupaten Kampar. Pada saat didirikan kapasitas terpasangnya
adalah 60 perton per jam. Lokasi PKS SEI GALUH berjarak 22 km dari
pekanbaru. TBS ( TANDAN BUAH SEGAR ) sebagai bahan baku pks sei
galuh berasal dari kebun inti, plasma dan dari pihak ke tiga. Produk di
hasilkan oleh PKS pks sei galuh adalah crude palm oil (CPO) dan inti sawit
(karnel).
Indicator keberhasilan pengoperasian di dasarkan kepada effisiensi
dan percapaian standar mutu yang di inginkan (CPO) atau karnel.
Effisiensi pabrik berhubungan langsundengan produksi atau rendamen
untuk di peroleh. Standar minimal rendamen yang di harapkan dari ( PKS)
SEI GALUH adalah (CPO) 22% dan karnel 50% efesiensi pabrik di
pengaruhi beberapa faktor, antara lain kualitas buah yang diolah, kinerja
alat yang digunakan dan sumber daya manusia. Jika ketiga hal ini tidak
optimal maka akan menimbulkan losses melebihi standar. Sedangkan
kualitas produk pengaruh terhadap daya saing di pasaran. disyaratkan

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

salah satu standar mutu prodoksi sawit adalah kadar asam (ALB) ASAM
LEMAK BEBAS dengan kadarmaksimal 3.5%.
Pengoperasian dan kinerja peralatan ini terdapat dalam alur
pengolahan (TBS) TANDAN BUAH SEGAR oleh karena itu TBS sangat
penting dalam mencapai standar yang di inginkan kehilangan minyak
(losses) merupakan haal yang di ingikan seminimal mungkin terjadi
sehinga menyebabkan berkurangnya rendemen. Losses di pks terjadi
hamper di semua station, salah satunya adalah station sterilisser.
Keberhasilan pengukusan menjadi faktor penting untuk menentukan
proses pengambilan minyak dari ( TBS ) TANDAN BUAH SEGAR.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


1. Struktur Organisai
Struktur organisasi yang baik pada suatu perusahaan diperlukan untuk
mencapai efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Struktur ini dapat menentukan
kelancaran aktivitas perusahaan sehari-hari dalam mencapai keuntungan
maksimal, dapat berproduksi secara kontinu dan berkembang pesat. Struktur
organisasi

perusahaan

menggambarkan

hubungan

antar

unit

dalam

perusahaan tersebut, pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab


masing-masning unit.
Struktur organisai yang di pakai pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PKS
Sei Galuh adalah struktur organisai garis dan staf. Pimpinan tertinggi di pegang
oleh seorang manager yang bertranggung jawab langsung kepada direksi.
Dalam tugasnya manager dibantu oleh staf-stafnya yaitu asisten teknik, asisten
pengendalian muru, asisten administrasi pabrik, asisten pengolah dan perwira
pengaman yang masing-masing dibantu oleh karyawan pelaksana dibawahnya.
Untuk menjaga kelancaran proses produksi serta mekanisme administrasi
dan pemasaran maka system kerja pada pks sei galuh.
sebagai berikut:
a. Sistem shif
Sistem shif adalah sistemkerja yang oprasinya harus berjalan dalam
kurun waktu 24 jam. Jam kerja bergilir (shift) berlaku u8ntuk karyawan
yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Waktu kerja
karyawan diatur secara bergantian selama 24 jam dengan masingmasning shift bekerja selama 12 jam dalam satu hari, yaitu:

Shift A, bekerja mulay jam 06.45-16.00 wib.


Shift B, bekerja mulai jam 16.00-07.00 wib.

b. Sistem non-shift
Sistem non-shift yaitu sistem kerja yang oprasinya tidak harus
berjalan dalam kurun waktu 24 jam, seperti karyawan administrasi dan
humas, hari kerja adalah senin samapi jumat, dengan waktu kerja 7 jam

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

sehari mulai jam 06.45-16.00 wib. Dengan waktu istirahat pada jam 09.0009.30 dan 12.30-14.00 wib.

2. Sistem pengajian
Gaji (upah) tenaga kerja di sesuaikan dengan jabatan dalam struktur
organisasi. Besarnya pembayaran gaji karyawan ptpn v sei galuh di tentuikan
langsung oleh kantor direksi. Sistem pengajian berupa bulanan (gaji pokok), gaji
lembur berdasarkann jumbalh waktu yang telah dikerjakan diluar jam kerja
serta upah premi.

3. Kesejahteraan karyawan
Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka kesejahteraan karyawan
harus diperhatikan. Beberapa fasilitas yang diberikan perusahaan kepada
karyawan adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perumahan karyawan yang terletak di sekitar pabrik


Penyediaan klinik dan pelayanan kesehatan
Fasilitas keagamaan serta balai pertemuan
Tempat penitipan anak, tk, dan sd
Sarana olahraga
Transportasi berupa bus sekolah untuk anak-anak

karyawan

dilingkungan pabrik.

4. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)


SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penerapan, pencapain, pengajian, dan pemeliharaan kebajikan keselamatan
dan kesehatan.
Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna tercapainya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Sistem keselamatan yang diterapkan pada pt. nusantara v pada karyawan
sebagai berikut:
a. Perusahaan memiliki SMK3 yang melindungi keselamatan karyawan pada
saat bekerja
DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

b. Setiap karyawan diwajibkan memakai alat perlindungan diri selama kerja.


c. Perushaan mengikut sertakan seluruh karyawan dalam program jaminan
sosial tenaga kerja yang meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian dan jaminan hari tua.

5. Sistem Menejemen Mutu


Manual mutu merupakan krangka dasar bagi pabrik kelapa sawit PKS SEI
GALUH dalam menyusun dan menerapkan sistem manajemen mutu iso 9001:
2000. Di samping digunakan sebagai pedoman dalam oprasional harian,
manual mutu juga merupakan gambaran sangat informatif bagi manajemen
PTPN-V (perkebunan nusantara v), dan piihak-pihak berhubungan dengan pks
dalam hal kebijakan, komitmen, dan sistem manajemen mutu yang di terapkan,
sehingga pihak-pikah tersebut mempunyai gambaran yang sama tentang pks
Sei galuh dalam rangka mendukung pencapaian sasaran mutu PKS.
Manual mutu akan di jabarkan lebig detail didalam dokumentasi sistem
mutu yang lain. Di jelaskan dengan proses-proses dari kegiatan oprasional pks
yang di jaminkan sehubungan dengan proses pelaksanaan iso 9001:2000.
Secara garis besar manual mutu pembahasan mengenai:

Lingkup penerapan manajemen mutu pks dan justifikasi untuk

pengesampingan yang di perolehkan ( permissible exclusion)


Dokumentasi sistem mutu yang di terapkan
Gambaran dan interaksi dari proses-proses yang diterapkan.

Tujuan dari manual mutu ini adalah:

Untuk memberikan arahan bagi manajemen dalam menerapkan sistem


manajemen mutu yang efektif dan memenuhiperaturan yang berlaku
dalam rangka melakukan perbaikan secara berkelanjutan yang terhadap
kinerja pks untuk mencapai kepuausan pelanggan dan pihak-pihak yang

berkepentingan.
Memelihara kesesuaian

penerapan

sistem

manajemen

mutu

yang

memenuhi persyaratan standar internasional iso 9001:2000 pks sei galuh


akan selalu melakukan perbaikan secara berkelanjutan terhadap sistem
yang telah dikembangkan, dengan tetap memperhatikan efektifitas
penerapanya, tanpa mengabaikan pemenuhan terhadap persyaratan
standar internasional iso 9001:2000 dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

6. Sertifikasi SMK3 dan SMM


PTP-N V SEI GALUH mendapatkan sertifikatkan serifikat audit untuk SMK3,
sertifikat ini berupa. Bendera emas berdasarkan surat keputusan mentri tenaga
kerja dan transmigrasi repoblik indonesia NO.KEP. 26/MEN/II/2008. Setiap
sertifikat yang didapat akan berlaku selama 3 tahun sejak dikeluarkan.
Penerapan SMMISO 9001:2000 juga mendapatkan sertifikat dari PT.TUV NORD
Indonesia.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Didalam zaman globalisasi ini banyak problem yang timbul diberbagai
kelompok umur. Dari sekian banyak problem yang sangat kerap dihadapi oleh
tiap-tiap penduduk yaitu sulitnya melacak tempat pekerjaan. Kita sebagai
manusia yang mempunyai visi misi, tujuan serta kiat, wawasan kedepan
sebaiknya tidak melupakan dapat perkembangan teknologi administrasi
manajerial yang memiliki makna mutlak didalam satu pekerjaan, dikarenakan
perihal tersebut mentuntut kita untuk ikuti perkembangan zaman supaya tidak
ketinggalan dengan info yang ada.
Sekarang ini ilmu dan pengetahuan serta perkembangan teknologi dengan
amat cepat dan dukungan dari media info yang sedemikian rupa hingga
menyebabkan pergantian gaya hidup di beragam kelompok umur penduduk
tanpa kelas.
Saat ini keperluan untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan info amat
meningkat serta menyeseluruh. Karena oleh persaingan manusia atau grup /
lembaga yang amat ketat untuk kemajuan usahanya, hingga perihal ini
beresiko pada beban tiap-tiap siswa dikarenakan mereka dituntut untuk dapat
menggali info dari beragam sumber, baik dengan administratif manajerial
akan lalu didalam dunia pendidikan.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Tiap-tiap sekolah menengah kejuruan ( SMK ), baik tehnik ataupun non


tehnik harus untuk memberangkatkan siswa serta siswi mereka untuk
melaksanakan aktivitas praktek kerja industri (Prakerin) . Aktivitas praktek ini
dikerjakan di beragam perusahaan/ lembaga punya negara ataupun swasta
manfaat untuk melatih keterampilan serta mental seseorang di lapangan.
Aktivitas praktek ini sangat menguntungkan bagi siswa/i dikarenakan bisa
menambah pengetahuan terutama didalam bidang pekerjaan yang sedang
didalami serta menambah Pengalaman dan keprofesionalan saat melakukan
satu bidang pekerjaan. Di samping itu, aktivitas praktek ini amat punya
pengaruh pada nilai kelulusan siswa-siswi di sekolah.
Dikarenakan adalah kenyataan bahwa pendidikan terutama pendidikan
sekolah kejuruan non tehnik belum seutuhnya mempersiapkan tenaga trampil
yang siap hubungan kerja dengan mahir atau propesional, barangkali dengan
aktivitas praktek kerja lapangan ini bisa menolong siswa/i lebih trampil
didalam dunia usaha.

1.2. Tujuan
A. Tujuan praktek kerja industri (PKL)
Praktek kerja lapangan (PKL) dikerjakan penulis dengan maksud serta
tujuan seperti berikut :
1. Memperoleh pendidikan untuk jadi tenaga kerja yang mempunyai
keahlian profesional.
2. Mengetahui perbedaan pada lingkungan dunia usaha / dunia industri
dengan lingkungamsekolah
3. Memberikan gambaran untuk penulis mengenai bagaimana langkah
bekerja yang baik serta benar, sesuai dengan pendidikan yang di dapat
di dunia pendidikan atau disekolah.
4. Mempelajari secara langsung proses (TBS) tandan buah segar menjadi
(CPO) crode palm oil dan (karnel) inti sawit.
5. Memahami proses proses yang terjadi sepanjang alur produksi serta
cara kerja alat yang di gunakan.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

6. Memahami penerapan teori teori yang di peroleh di bangku sekolah


secara langsung di lapangan.
7. Mempelajari proses pekerjaan di

workshop

yang ada di bengkel PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA V PKS KEBUN SEI GALUH.


8. Menjalin hubungan baik antara SMKN 2 Pekanbaru

dengan PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA V PKS KEBUN SEI GALUH.


9. Memenuhi salah satu syarat kurikulum teknik mesin produksi sebagai
syarat kenaikan kelas ke kelas IIX di SMKN2 Pekanbaru

B. Tujuan pembuatan laporan


Tujuan pembuatan laporan diantaranya :
a. Sebagai bukti melaksanakan praktek kerja lapangan pada kantor KTU PT.
Perkebunan Nusantara V (Persero)
b. Sebagai laporan dari hasil praktek kerja lapangan ( PKL ) yang sudah
dikerjakan dengan tertulis.
c. Sebagai dasar untuk pembuatan karya catat setelah itu.
d. Mengumpulkan data, manfaat keperluan sekolah serta terutama penulis
sendiri serta juga untuk mendukung peningkatan pengetahuan siswa
tingkat setelah itu.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. SPENSIFIKASI BAHAN BAKU
Bahan baku yang di gunakan untuk pengolahan minyak kelapa sawit
menjadi CPO Crude palm iol dan karnel adalah TBS (tandan buah segar).
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman golongan palm yang tinginya
dapat mencapai 24 m dan buah dan bunganya berupa tandan. Kelapa sawit
berkembang dengan biji, tumbuh di daerah tropika, pada ketingian 0-500 m
di atas permukaan laut. Kelapa sawit tumbuh di daerah tanah yang subur, di
tempat lahan terbukan, dengan kelembaban tanah yang tinggi itu antara lain
di tentukan oleh curah hujan yang tinggi, sekitar 2000-2500 m setahun.
Kelapa sawit berbuah pada umur (3-4) tahun dan buah menjadi masak 5-6
bulan setelah penyerbukan. Masak buah kelapa sawit dapat di lihat dari
perubahan warna kulitnya. Dari warna hijau menjadi merah. Pada saat buah
berwarna merah, ini buah sudah siap di panen. Dalam kandungan minyak

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

kelapa sawit sudah maksimal. Jika buah terlalu matang maka buah akan
terlepas dari tandanya dan hal ini di kenal sebagai berondolan.
Minyak sawit dan inti sawit mulai terbentuk sesudah 100 hari setelah
penyerbukan dan berhenti 180 hari atau setelah dalam buah minyak sudah
jenuh. Jika buah tidak terjadi lagi pembentukan minyak, maka yang terjadi
pemecahan trigliserida menjadiasam lemak bebas dan gliserol. Pembentukan
minyak berahir jika dalam tandan bersangkutan telah terdapat buah sehinga
terjadi berodolan.
Secara botani, buah kelapa sawit terdiri dari pericarp, excocarp (kulit),
mensocarp, dan endorcarp (cangkang) yang membungkus 1-4 inti (karnel).
Inti memiliki testa (kulit) endosperm yang padat, dan sebuah embiro.

Secara

anatomi, bagian buah kelapa sawit dari luar ke dalam adalah sebagai berikut
ini:
1. Perikarprium, terdiri dari:
a. Epikarprium, kulit buahyang licin dan keras.
b. Mesokaprium, daging buah berserabut dan mengandung minyak
dan rendamen yang paling tinggi.
2. Biji mempunyai bagian:
a. Endorkaprium (kulit biji / cangkang), berwarna hitam dan keras.
b. Endorsperm (kernel / daging biji), berwarna putih dan dari bagian ini
akan di hasilkan bagian minyak inti sawit setelah melakuan
extraksi.
Untuk lebih jelasnya, bagian-bagian buah kelapa sawit dapat di lihat pada
gambar di bawah ini:
Gambar 2.1 sebagai berikut.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Salah satu sifat ekonomis yang penting dari kelapa sawit yaitu keyebalan
cangkang berdasarkan sifat ini. Ada tiga jenis tanaman sawit yang di kenal
secara umum yaitu:
1. Dura
Dura buah ini mempunyai daging buah (mensocorp) sekitar 35-65% dari
total buah, pericaprium (cangkang) tebal dan inti (karnel) kecil. Jenis buah
ini jarang di tanam di Indonesia karena menghasilkan rendamen minyak
yang rendah.
2. Pisifera
Pisifera merupakan salah satu varietas sawit yang mempunyai mensocarp
( daging buah) yang tebal, pericarpium (cangkang) tipis dan inti (karnel)
yang kecil .
3. Tenera
Tanera merupakan hasil persilangan buah dura dan pesifera. Buah ini
mempunyai daging buah tebal (55-96%) dari buah dengan cangkang tipis
dan inti sedang. Secara komersial, jenis inilah yang banyak di budidayakan
oleh pemerintah dan swasta. Karakteristik buah kelapa sawit.
Dapat di lihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:
Tipe

Cangkang, mm

Mensokarp

/ Inti buah,%

buah,%

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Dura

2-5

20-65

4-20

Tanera

1-2,5

60-90

3-15

Pisifera

Tidak ada

92-97

3-8

tabel 2.1

karakteristik buah kelapa sawit

Umur buah tergantung pada jenis tanaman, umur tanaman dan iklim.
Umumnya buah telah dapat di panen setelah umur 6 bulan dapat di
panen,terhitung sejak penyerbukan (kelapa sawit telah berumur 3- 4
tahun). Buah pertama yang di hasilkan adalah buah dompet atau buah
pasir, artinya buah tidak dapat di olah dalam pabrik karena hanya
mengandung minyak sedikit. Masaknya buah kelapa sawit dapat di lihat
pada warna perubahan warna kulit buah. Warna hijau menjadi warna
merah jingga. Pada saat buah berwarna merah jingga inilah buah tersebut
telah siap di panen, dan kandungan minyak telah maksimal. Jika buah
terlalu matang maka buah akan terlepas dari tandanya sehinga menjadi
berondolan.

2.2. Komposisi minyak kelapa sawit.


CPO (crude palm oil) yang di hasilkan memiliki komposisi:

Minyak (40-75%).
Air (10-40%).
Nos (non oil solid, (6-25%)

Bagian terbesar dari minyak sawit adalah trigliserida 95,5%, dengan


komposisi asam lemak jenuh 50%, dan asam lemak tak jenuh 50%. selain
itu minyak sawit juga mengandung asam lemak bebas 4,5%. hasil extraksi
(TBS) TANDAN BUAH SERGAR terdiri dari campuran trigliserida dan
komponen minor. Komponen minor memiliki jumblah yang relative kecil
tetapi memegang peranan dalam menentukan mutu kwalitas minyak
kelapa sawit.

1. KOMPONEN TRIGLISERIDA

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Trigliserida adalah senyawa antara asam lemak yang terikat antara


gliserol. Jika asam lemak terikat jumblahnya satu di sebut monogliserid,
sedangkan asam lemak yang terikat jumblahnya dua di sebut streo
digliserida dan asam lemak yang terikat dalam jumblahnya tiga triglisirida.
A. MONOGLISERIDA DAN DIGLISERIDA
Komponen gliserida yang terkandung dalam minyak sawit adalah
monogliserida dan digliserida yaitu asam lemak yang terkandung dalam
tumbuhan.

B. TRIGLISERIDA
Asam lemak penyusun trigeliserida berupa asam dan lemak jenuh dan tidak
jenuh. Trigliserida merupakan aster dari gliserol dan asam lemak ini dapat
berbentuk padat atau cair padat suhu ruangan. Fasa ini di pengaruhi oleh
komposisi asam lemak penyusunya. CPO (crude palm oil) memiliki suhu padat
pada temperature ruangan/kamar. Yang di sebabkan oleh komposisi asam
lemak berfariasi sehinga titik lelehnya juga berfariasi (ketaren 1886)
komposisi asa lemak penyusun minyak sawit di lihat pada tabel 2.2 sebagai
berikut:

KLARIFIKASI
ASAM LEMAK

CPO CRUDE PALM

PKO

OIL

KARNEL

Asam kaproat

3-7

Asam kaprilat

3-4

Asam laurat

46-52

Asam miristat

1,1-2,5

14-17

Asam palmitat

40-46

6,5-9

3,6-4,7

1-2,5

39-45

15-19

Asam stearat

Asam oleat

RUMUS
MELEKUL

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

PALM

OIL

Asam linoleat

7-11

1,5-2

Tabel 2.2 Komposisi asam lemak minyak kelapa sawit


Keterangan : cpo = crude palm oil.
: pko = palm karnel oil.
Perbedaan bentuk dan sifat asam biasanya di sebabkan olah jumlah
atom karbon, posisi rantai cabang dan ikatan rangkap antara dua atom
karbon. Berdasarkan perbedaan ini, asam lemak terbagi atas asam
lemak jenuh dan asam tidak lemak jenuh.

1. Asam lemak jenuh


Asam lemak jenuh adalah asam ini berikatan tunggal yaitu
semua atom karbonya atom tidak mempunyai ikatan rangkap dan
sedikitnya berikatan dengan dua atom hidrogen. Dengan adanya
asam lemak jenuh ini akan menyebabkan minyak berbentuk padat
pada suhu rueng/kamar, semakin panjang rantai karbonya

maka

titik leleh semakin tinggi contoh asam lemak jenih minyak kelapa
sawit seperti asam kaproat, kaprilat, laurat, miristat, palmitat, dan
stearat.

2. ASAM LEMAK TIDAK JENUH


Asam lemak tidak jenuh merupakan asam lemak yang
memiliki akatan rangkap baik dua maupun tiga ikatan. Derajat
ketidak

jenuhan

tergantung

jumblah

ikatan

rangkapnya

dan

senyawa ini mempengaruhi bentuk fisik. Dengan kandungan asam


lemak

tidak

jenuh

pada

asam

minyak

kelapa

sawit

akan

menyebabkan minyak kelapa sawit berbentuk cair pada suhu kamar


dengan titik cair yang lebih rendah, semakin bayak ikatan rangkap
maka semakin besar ketidak jenuhanya dan makin rendah titik leleh
asam tersebut. Asam lemak tidak jenuh pada minyak kelapa sawit
terdiri dari asam otleat dan asam linotlet.

2. KOMPONEN MINOR

Beberapa komponen minor yang terdapat dalam minyak kelapa sawit

adalah sebagai beriku:

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

a. Streo dan Alkohol.


Stereo adalah alkohol siklik seder hana yang jumblahnya sedikit
derdalam

kandungan

minyak

kelapa

sawit.

Sedangkan

alkohol

merupakan senyawa karbon untuk mudah menguap dengan rumus


melekul R-OH.
b. TRACE LOGAM
Trace logam ini terdapat dalam kandungan minyak kelapa sawit
adalah CU dan Fe, terdapat dalam jumblah sedikit dan dapat
mempercepat proses oksidasi sehinga perlu di hilangkan dengan
absorsi.
c. KAROTEN
Karena senyawa menimbulkan warna merah pada minyak kelapa
sawit CPO (crude palm oil) adalah karoten. Fraksi karoten yang paling
bayak terdapat pada minyak kelapa sawit adalah B KAROTEN, dimana
proses absorsi senyawa ini dapat di hilangkan dengan bantuan
pemucat (blecing earth) tanah pemucat.
d. TOKOFEROL
Tokoferol atau vitamin E dalam minyak sawit dikenal anti oksidan
alami sehinga senyawa ini tetap ada dalam kandungan minyak kelapa
sawit.

2.3. SIFAT FISIK DAN DAN KIMIA MINYAK KELAPA


SAAWIT

A. SIFAT FISIK MINYAK KELAPA SAWIT.


1) TITIK LELEH (MELTING POINT).
Titik leleh adalah suatu keadaan dimana suatu asam lemak meleleh
dan menjadi

cairan berwarna bening. Titik leleh asam lemak akan

bertambah besar dengan bertambah panjang rantai karbon.


2) TITIK DIDIH (BOILING POINT).
Titik didih minyak akan meningkat dengan bertambah panjangnya
rantai karbon asam lemak.
3) VISKOSITAS
Viskositas minyak akan naik dengan naiknya berat melekul dan
turun

dengan

peningkatan

ketidak

jenuhan

serta

kenaikan

temperatur.
4) KELARUTAN
Sifat kelarutan dari minyak kelapa sawit digunakan sebagai dasar
untuk mengektrasi dari minyak bahan yang mengandung minyak.
Umumnya minyak sawit larut dalam pelarut organik dan tidak larut

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

dalam air. Asam-asam lemak tidak jenuh lebih mudah larut dalam
pelarut organik di bandingkan dengan asam-asam lemak jenuh.

B. SIFAT KIMIA MINYAK KELAPA SAWIT

Sifat kimia yang mempengaruhi mutu CPO (Crude Palm Oil) adalah

sebagai berikut:
1. HIDROLISA
Hidrolisa merupakan

suatu

reaksi

kimia

yang

kecepatan

reaksinya di pengaruhi oleh air di dalam minyak. Dalam reaksi


hidrolisa, minyak akan di rubah menjadi asam lemak bebas dan
gliserol. Asam lemak bebas dalam minyak menimbulkan bau
tengik sehinga berpengaruh untuk kwalitas minyak kelapa sawit.
2. OKSIDASI
Kecepatan reaksi oksidasi dipengaruhi aerasi, mental, peroksida
lain dan suhu.
Proses oksidasi akan terjadi bila minyak atau lemak di kontrakan
dengan oksigen. Terjadinya reaksi ini mengakibatkan minyak
menjadi tengik/ bau.
3. SOFANIFIKASI
Minyak kelapa sawit dapat bereaksi dengan larutan basa Na OH
dan KOH menghasilkan sabun dan gliserol.

2.4. KUALITAS MINYAK KELAPA SAWIT.


Factor-factor yang mempengaruhi standar mutu / kualitas minyak
kelapa sawit yaitu di tentukan oleh :
a. KADAR AIR.
Kadar air pada minyak kelapa sawiot tergantung pada efektifitas
pengolahan minyak tersebut dan juga tingkat kematangan buah yang di
panen. Buah yang terlalu matang mengadung jumblah airnya tingi.
b. ASAM LEMAK BEBAS.
Kadungan asam lemak bebas yang terlalu tinggi dalam minyak maka
akan menyebabkan bau tengik. Factor ini mengakibatkan kenaikan asam
lemak bebas dalam minyak sawit adalah kadar air dan temperatur.
Kandungan air terlalu tinggi akan menyebabkan trigliserida dalam minyak
kelapa sawit terhidrolisa menjadi asam lemak bebas. Temperature cpo
harus di jaga

50 derajad Celsius, karena suhu ini terlalu tinggi dapat

menyebabkan oksidasi panas menyebabkan minyak kelapa sawit menjadi


rusak.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

c. WARNA.
Warna minyak di tentukan oleh kandungan karoten ini dapat larut
dalam minyak, koroten akan menyebabkan warna merah dan kuning pada
minyak kelapa sawit. Tetapi jika minyak ber warna coklat, menunjukan
minyak mengalami kerusakan karena adanya reaksi antara asam dengan
Fe yang mengakitbatkan adanya kenaikan bilangan peroksida terjadi pada

suhu lewat

50 derajad Celsius.

2.5. PEMANFAATAN MINYAK KELAPA SAWIT DAN HASIL


OLAH (TBS) TANDAN BUAH SEGAR
Untuk saat ini pemanfaatan minyak kelapa sawit dan produk
turunanya belum optimal, hal ini di karenakan minimnya industri hilir dan
keterbatasan Indonesia dalam segi (SDM) sumber daya manusia sehinga
produk turunan kelapa sawit (CPO) crude palm oil sebagian besar
dialokasikan ekspor ke luar negri.

A.

MINYAK KELAPA SAWIT UNTUK INDUSTRI NON-PANGAN.


1) Minyak kelapa sawit menjadi sebagai bahan baku untuk pembuatan
minyak goreng, es krim kosmetik, dan lain-lain. Pengunaan minyak
kelapa sawit sebagai minyak cukup menguntungkan , karena
minyak kelapa sawit mempunyai kandungan asam linoleat dan
linolenat yang rendah sehinga tidak mudah teroksidasi. Selain itu
minyak sawit mengandung kolesterol yang rendah.

(penebar

swadaya 1996).
2) Minyak Kelapa Sawit Non-Pangan. Minyak dapat di manfaatkan
sebagai bahan baku industry farmasi dan bahan baku oleokimia
seperti asam lemak, metal ester (bio disel), lemak alkohol, lemak
aminah, gliserin dan sabun.

B.

PEMANFAATAN HASIL OLAH (TBS) TANDAN BUAH SEGAR.


1) SEBAGAI MAKANAN TERNAK.
Sebagai makanan ternak salah sayu bahan yang di gunakan bahan
makanan ternak adalah bungil
manfaatkan

sebagai

bahan

inti sawit. bahan tersebut dapat di


campuran

pakan

ternak

karena

di

dalamnya masih mengandung zat-zat makanan yang masih berguna.


2) SEBAGAI BAHAN BAKAR DAN INDUSTRI.
Cangkang (tempurung) dapat di manfaatkan sebagai bahan bahan
bakar.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Baik secara langsung (bahan bakar boiler) atau diolah lebih lanjud

di olah menjadi karbon aktif dan asap cair.


Serat, (fibre) sebagai bahan bakar dan pembuatan kertas.
Tandan kosong,dimanfaatkan sebagai pupuk kertas dan bio-disel.

BAB III
DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

3.1. TIJAUAN UMUM


Pada pabrik kelpa sawit , pengolahan bahan baku lebih di titik beratkan
dalam memproduksi Crude palm oil (CPO) dan palm kernel. hasil produksi
diharapkan dapat memenuhi persyaratan mutu sehingga dapat di jual dengan
harga yang tinggi dan biaya yang minimal . Di samping itu , limbah sebagai
produk samping harus di kendalikan dengan baik.
Proses pengolahan kelapa sawit merupakan proses ekstrasi TBS (tandan
buah segar) secara mekanis yang di lanjutkan dengan proses pemurnian
sehingga diperoleh CPO dan palm kernel. pada pengolahan terdapat beberapa
tahap yang saling berkaitan dan berkesinambungan , sehingga setiap tahap
harus berjalan dengan baik dan lancar.
tahapan proses pengolahan TBS menjadi CPO yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Stasiun penerima buah ( sortasi)


Stasiun perebusan (Sterilizer station)
Station penebahan (Thressing station)
Stasiun pengepaan (Pressing station)
Stasiun klarifikasi (Clarification station)
Stasiun pengolahan biji (Kernel station)
Stasiun penyimpanan (Storage station)

A. UNIT PENERIMAAN TANDAN BUAH SEGAR


Stasiun penerimaan buah ini sebagai tempat penerimaan (TBS) dari kebun
kelapa sawit. Dari stasiun ini dapat di ketahua bahwa produksi (TBS) setiap
harinya. Mutu tandan buah segar harus benar-benar di ketahui atau di
perhatikan sebelum (TBS) di olah pada tahap berikutnya untuk menghasilkan
minyak rendamen dan kualitas yang di inginkan.
Sumber buah sawit sei galuh saat ini berasal dari :
1. Kebun inti (afdiling inti)
2. Kebun plasma (afdiling plasma) sei galuh
3. Kebun non plasma atau pihak ke-tiga
Unit penerimaan buah ini terdiri dari :
1. Jembatan timbangan (weight bridge)
Sebelum melewati jembatan timbangan, mobil truk

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

TBS dan CPO melapor ke pos keamanan. Tujuan adanya pos tersebut
adalah untuk memperoleh data truk yang masuk dan keluar kendaraan.
Selajudnya,

truk

melewati

jembatan

timbangan.

Fungsi

jembatan

timbangan mengetahui berat TBS ini yang masuk dan CPO yang di kirim.
Berat netto TBS dan CPO di hitung dengan cara mengurangi berat truk
dan isinya (bruto) dengan truk kosong(tarra).
2. SORTASI
Sortasi dilakukan untuk mengontrol mutu TBS yang akan di oleh dan
di peroleh mengetahui sejauh mana kualitas buah dari TBS yang di
hasilkan oleh pihak kebun. Penyortiran dilakukan berdasarkan fraksi-fraksi
sebagai

berikut

sesuai

dengan

SPED

NO.

02

SPED/05./02/IV/2013

TANGAL01 JANUARI 2013 sebagai berikut :

TM

JUMBLAH

BERONDOLAN

PER JUMBLAH BERONDOLAN PER

TANDAN DI PINGIRAN POKOK TANDAN DI LODING RAMP


(BUTIR)

(BUTIR)

1-3

>8

4-8

>16

>8

>20

Tabel 3.1

kualitas TBS

3. LODING RAMP
Loding

ramp

sebagai

tempat

penimbunan

sementara

dan

pemindahan TBS ke dalam lori. Pada loading ramp terdapat kisi kisi ter
buat dari logam yang memiliki panjang 3 meter, lebar 2 in, dan dan jarak
antara 1 - 1,3 cm. ruang antar kisi ini berfungsi sebagai tempat
mengeluakan kotoran ter bawa bersama TBS. sudut ke miringan adalah
27O, dengan tujuan untuk mengurangi pasir dan sampah yang terbawa
oleh TBS dari kebun.

4. Lori
Lori adalah tempat untuk meletakan TBS (tandan buah segar) ini di
masukan ke lori untuk di olah, rebusan di tangki sterillizer. lori di isi

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

dengan kapasitas 2,5 ton. Berbentuk tabung horizontal dengan bagian


atas terbuka berfungsi untuk mempertingi untuk penetrasi uap pada buah
dan penetesan air kondensat terdapat pada buah. Pengisian lori yang
berlebihan akan mengakibatkan rusaknya packing pintu dan jatuhnya
buah dalam sterilizer. Jika pengisian lori tidak penuh akan menurunkan
kapasitas olah pabrik. Untuk memudahkan pengerekan lori di manfaatkan
capstand berfungsi sebagai penarikan atau pendorong lori masuk dan
keluarnya dari transfer carriage maupun sterilizer.
5. Transfer Carringe
Transfer carringe berfungsi sebagai pemindahan lori dari satu ke rel
lainya. Jumblah transfer Transfer carringe pada (PKS) KEBUN SEI GALUH
sebanyak 2 (DUA) UNIT.

B. Station Perebusan (Sterillisser Station)


Setelah TBS di masukan ke dalam lori, dengan bantuan kapstand dan di
masukan ke dalam sterillisser. Sterillisser merupakan bejana uap bertekanan
antara 2,8 sampai 3,0 kg/

yang di lengkapi dengan pipa uap masuk (inlet

pipe), pipa uap keluaran (exhaust pipe) pipa kondensat, plat pembagi uap
(weir plate), dan safety valve. PKS SEI GALUH memiliki 4 (empat) unit
sterilisser. Perebusan dilakukan dengan pengaliran stemp dari beck pressure
vessel (BPV) ke inlet pipe. System perebusan yang di lakukan adalah system
triple peak. Hal ini di lakukan agar buah kelapa sawit yang ada pada tandan
bagian dalam dapat terpipih dengan sempurna.
Proses sterillisser meliputi sebagai berikut :
1. Lori yang berisi

TBS di masukan ke dalam rebusan dan pintu di tutup

rapat. Satu unit sterillisser dapat memuat 10 (sepuluh) ton lori memuat
TBS.
2. steam dimasukan melalui ke inlet pipe
3. Perebusan di gunakan system 3 (tiga) puncak (tripele peak), selama 90
menit dengan tahap sebagai berkut ini:
a. Stem di masukan ke dalam tekanan 1-1,5 kg/

lalu stem di buang

habis sampai mencapai tekanan 0 (nol) (puncak satu).

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

b. Steam kemudian dimasukan kembali sampai 2-2,5 kg/

stem di

buang kembali melalui pipa kondensat / blow up sampai nol.


c. Steam kemudian dimasukan kembali sampai tekanan mencapai 2,5-3

kg/

dan di tahan selama 40-50 menit.setelah masuk inlete pipe

di tutup dan di buang air melalui pipa kondensat.


Tekanan dan waKtu perebusan sangat menentukan kualitas dan
rendamen minyak yang dihasilkan tekanan terlalu tinggi waktu perebusan
terlalu lama dapat mengakibatkan minyak terlalu tua dan losses
perebusan meningkat. Sedangkan tekanan pada waktu perebusan kurang
dapat menyebabkan buah kurang masak, pelumatan dalam di gester
tidak

sempurna

dan

fiber

menjadi

besar

dan

ini

menyebabkan

pembakaran di boiller tidak efektif.


Setiap siklus perebusan proses terjadi adalah sebagai berikut :
Ste

Wakt

Tekana

In

Valve
Cond

ex
st

1.5

Buang udara

II

Puncak Pertama

III

Menurunkan tekanan puncak pertama

IV

Memasukkan steam puncak kedua

Menurunkan takanan puncak kedua

VI

Memasukkan steam puncak ketiga

VII

46

Menahan steam puncak ketiga

VIII

1.8

Buang kondensat

IX

10

Buang steam

15

Buka

pintu,

mengelurkan

buah,

memasukkan buah baru, tutup pintu


Tabel 3.2

siklus perebusan dengan system triple peak

Ket : B = buka

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

: T = tutup
Fungsi perebusan adalah :
1. Menonaktifkan enzim lipase dan enzim oksidase, enzim ini bertindak
sebagai katalisator yang mengurangi minyak menjadi asam lemak bebas
(ALB). Asam lemak bebas ini tidak di inginkan keberadaannya karena
menyebabkan bau tengik.
2. Melunakan daging buah sehingga mudah lepas dari biji dalam di gester.
3. Menurut kadar air dalam buah dan inti melalui proses penguapan akibat
perebusan.
4. Pemecahan, sehingga minyak dan air masing-masing terpisah.
5. Memudahkan pelepasan inti dari cangkang. Perebusan sempurna akan
menyebabkan penyusutan inti karea berkurangnya kadar air, sehingga
terjadi pelepasan inti dari cangkang. Memudahkan pelepasam buah
(berondolan) dari cangkang. Suhu tinggi menyebabkan zat perekat buah
dengan tandan terhidrolisa sehingga mudah terpisah di tresser.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu perebusan adalah :


1. Tekanan uap dan lama perebusan.
Tekanan uap dan lama perebusan kurang cukup akan mengakibatkan :
Buah kurang masak, sebagaian brondolan tidak lepas dari tandan
(Unstripped bunch) yang menyebabkan kehilangan minyak dalam tandan
-

kosong meningkat.
Pelumatan dalam digester tidak sempurna. Sebagian daging buah tidak
lepas

dari

biji

sehingga

mangakibatkan

proses

pengepresan

tidak

sempurna dan akibatnya kerugian minyak pada ampas dan biji bertambah.
Ampas/fiber menjadi basah yang mengakibatkan pambakaran dalam ketel
uap tidak sempurna.

Apabila tekanan tidak dapat dicapai maka perebusan dapat diperpanjang.


Tetapi Perebusan yang terlalu lama akan berakibat:
-

Buah menjadi memar, kerugian minyak dalam air rebusan (kondensat) dan

tandan kosong bertambah.


Mutu minyak dan inti akan turun.
2. Pembuangan udara dan air kondensat
Udara merupakan penghantar panas yang kurang baik. Apabila udara dalam
sterilliser tidak dikeluarkan dengan sempurna, maka terjadi pencampuran udara
dan uap yang mengakibatkan pamindahan panas dari uap ke buah tidak
sempurna. Dengan demikian buah harus benar-benar dikeluarkan dari dalam
sterilliser.
DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

C. Stasiun penebahan (Thressing Station)


Stasiun

penebahan

merupakan

stasiun

yang

berfungsi

untuk

memisahkan brondolan buah dari tandan. Stasiun ini terdiri dari beberapa
peralatan, yaitu :
1. Hoisting Crane
Sebelum lori diangkat, lori berisi buah masak ditarik dari sterilizer
dan ditempatkan dibawah jalur hosting crane menggunakan capstand.
Hosting crane adalah alat yang digunakan untuk memindahkan lori berisi
buah masak dari lantai bawah ke automatic feeder dengan mengangkat
lori dan menuangkan kedalam automatic feeder, kemudian lori diturunkan
ke posisi semula.
2. Auto feeder
Untuk menuangkan buah masak kedalam stripper drum secara
perlahan-lahan yang dapat diatur secara otomatis digunakan auto feeder.
3. Thresher
Thresher merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan
brondolan buah dari tandannya. Thresher bekerja dengan cara berputarputar dengan putaran 23 rpm yang menyebabkan tandan buah rebus
(TBR) terbanting pada dinding Thresher. Buah yang telah lepas jatuh ke
fruit under thresher conveyor dan diangkut dengan fruit elevatori untuk
selanjutnya di olah di digester. Sedangkan tandan kosong diangkut dengan
ampty bunch conveyor untuk dikirim ke incenerator.
4. Conveyor
Buah yang telah membrondol jatuh diantara batangan-batangan ke
conveyor under thressing, kemudian brondolan dikirim ke Digester
menggunakan fruit elevator dan Distributing conveyor. Untuk brondolan
yang tidak tertampung di digester, brondolan dikirim kembali ke fruit
elevator menggunakan recycling conveyor yang berbentuk ulir. Sedangkan
tandan kosong yang keluar/jatuh dari stripper drum dikirim ke incinerator
untuk proses pembakaran melalui inclined empty bunch conveyor dan
dikirim ke afdelling yang digunakan sebagai pupuk.
5. Incenerator
Proses pembakaran tandan kosong menjadi abu berlangsung
dalam incenerator. Abu yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk di
afdelling.

D. Stasiun Pengempaan ( Pressing Station)

Berondolan yang terpisah dari tandan selanjutnya akan diproses

pada stasiun pengempaan (Pressing Station). Tujuan utama proses

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

pengempaan adalah untuk mengeluarkan minyak dari buah. Alat utama


yang digunakan pada stasiun ini meliputi :
1. Digister
Brondolan yang berasal dari unit pengempaan ditransfer dan dibagi
ke digister menggunakan distributing conveyor, sedangkan brondolan
yang tidak tertampung di digister ditransfer kembali ke Fruit elevator.
Digester merupakan bejana yang berbentuk silinder yang berfungsi
sebagai tempat pelumatan brondolan yang telah direbus.
Digister dilengkapi dengan pisau-pisau perajang yang berfungsi
untuk melumatkan brondolan, pemanas yang berasal dari steam untuk
mempersiapkan bahan agar lebih mudah dikempa di screw press,
bahagian dalam dilapisi skave plate untuk menghindari keausan body, dan
bagian luar dilapisi glass woll untuk meredam panas dalam digester.
Pelumatan terjadi karena adanya gesekan antara sesama brondolan
dengan pisau pelumat sehingga daging buah menjadi lumat dan terlepas
dari biji (nut). Digester diisi bahagian dari volume digester agar
brondolan dapat terajang sempurna, sehingga losses yang dihasilkan tidak
tinggi. Umpan yang masuk ke digester berjalan secara kontiniu dengan
suhu pemanasan 90-955C karena pada suhu ini minyak telah mencair dan
yang masih dalam bentuk emulsi pecah menjadi minyak. Minyak yang
dihasilkan dari digester dikirim ke screw press untuk diproses lebih lanjut.
2. Screw Press
Screw press berfungsi untuk memisahkan minyak kasar (crude oil)
dari fibre dan nut (biji). Screw press terdiri dari silinder yang berlubanglubang dan didalamnya terdapat dua buah ulir (screw) yang bergerak
berlawanan arah. Tekanan pengempaan diatur oleh dua buah cone yang
berada di ujung pengempa yang dapat digerakkan maju mundur. Untuk
mencegah banyaknya nut yang pecah, tekanan di set sekitar 50 kg/

Apabila tekanan tidak cukup akan menyebabkan proses ekstraksi kurang


sempurna sehingga losses pada ampas press tinggi. Untuk membantu
proses ektraksi, ditambahkan air panas dengan suhu 90-955 C sebanyak 7%
(maksimal) dari banyaknya TBS olah.
Minyak kasar (crude oil) hasil pengempaan akan jatuh melalui
lubag-lubang silinder dan ditampung kedalam crude oil pipe. Dan secara
gravitasi minyak dialirkan kedalam sand trap tank (STT), sedangkan
ampas dan biji akan keluar melalui depan press cake dan jatuh di cake
breaker conveyor.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

E. Unit Klarifikasi (Clarification Station)

Stasiun klarifikasi merupakan stasiun terakhir pengolahan minyak.

Di stasiun ini minyak kasar dipisahkan dari zat-zat pengotornya. Proses


pemisahan

dilakukan

dengan

sara

pengendapan,

sentrifugasi

dan

penguapan. Beberapa peralatan utama yang dipergunakan pada unit


klarifikasi adalah:
1. Sand Trap Tank (STT)
Send trap tank berfungsi untuk menampung minyak yang keluar
dari digester dan screw press yang bertujuan untuk mengurangi jumlah
pasir dalam minyak yang akan dialirkan ke ayakan getar. Hal ini dilakukan
agar ayakan terhindar dari gesekan pasir kasar yang dapat menyebabkan
kausan. Alat ini bekerja berdasarkan grafitasi, pasir dengan berat jenis
yang lebih besar akan mengendap dan dikeluarkan sacara kontinyu sekali
dalam empat jam melalui blow down. Sedangkan minyak yang berada
dilapisan atas mengalir karena over flow ke vibro double deck. Temperatur
dalam sand trap tank dijaga 90-955 C dengan menginjeksikan steam.
2. Vibro Double Deck
Vibro double deck adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan
NOS yang berukuran besar, yang tidak dapat mengendap dalam sand trap
tank. Vibro double deck merupakan ayakan dua tingkat dengan ukuran
masing-masing 20 dan 30 mesh. Minyak hasil saringan dialirkan ke crude
oil tank (COT).
3. Crude Oil Tank (COT)
Crude oil tank merupakan tampat pengandapan partikel-pertikel
yang lebih halus dan lolos pada ayakan getar. Dalam crude oil tank
ditambahkan steam untuk mempertahankan suhu pada kisaran 90-955 C.
Perbandingan kadar minyak, air dan kotoran (NOS) dalam tangki ini
50:42:8.
4. Vertical Continous Tank (VTC)
Minyak yang berada dilapisan atas crude oil tank dipompakan ke
vertical continous tank. Tangki ini untuk mengendapkan kotoran yang
masih terdapat dalam minyak. Proses pengendapan diikuti sentrifusi dan
pengadukan. Temperatur tangki dipertahankan 90-95 5C.
Proses pemisahan dibantu dengan pengadukan 3-5 RPM untuk
mempermudah naiknya emulsi minyak dalam sludge didasar tangki.
Kecepatan

pengadukan

tidak

boleh

terlalu

tinggi

karena

akan

menyebabkan turbulensi sehingga mempersulit proses pemisahan.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Akibat adanya pengadukan, minyak yang mempunyai berat jenis


kecil akan bergerak ke atas dan over flow ke skimmer dan mengalir
menuju oil tank, sedangkan sludge yang masih mengandung minyak di
alirkan ke sludge tank. NOS yang berada dilapisan bawah dialirkan ke bak
penampungan kotoran.
5. Oil Tank
Oil tank berfungsi sebagai tempat penampungan minyak sebelum
diteruskan ke oil purifier. Minyak ini masih mengandung air dan kotorankotoran ringan. Oil tank dilengkapi dengan pipa coil pemanas, yang
digunakan untuk menaikkan suhu minyak hingga 90 5C. Tujuan pemanasan
minyak adalah untuk mempermudah pemisahan minyak dengan air dan
kotoran ringan dengan cara pengendapan, yaitu zat yang memiliki berat
jenis yang lebih berat dari minyak akan mengendap pada dasar tangki,
kemudian di blow down sekali 4 jam dan ditampung di sludge drain tank
untuk diproses kembali.
6. Oil Purifier
Oil purifier merupakan alat pemisah minyak denga air dan kotorankotoran halus secara sentripugasi dengan kecepatan antara 5000-6000
rpm. Akibat perputaran yang cepat, minyak dengan berat jenis lebih
randah bergerak keporos dan terdorong keluar selanjutnya dipompakan ke
float tank untuk di umpankan ke vacuum dryer. Sedangkan kotoran yang
mempunyai berat jenis yang lebih tinggi bergerak kebawah, kemudian di
alirkan ke bak penampungan kondensat. Kadar kotoran yang kekuar dari
oil purifier kurang dari 0,02% namn minyak tersebut belum layak
dipasarkan karena masih mengandung air dengan kadar yang tinggi,
untuk itu minyak dari oil pirifier perlu diproses kembali di vacuum dryer
untuk mengurangi kadar air.
7. Floating Tank
Minyak dari oil purifier mengalir ke float tank secara kontiniu. Tangki
ini berfungsi untuk mengatur jumlah minyak yang masuk kedalam
vacuum dryer secara kontiniu.
8. Vacuum Dryer
Minyak yang keluar dari oil purifier masih mengandung air, maka
perlu dikurangi hingga batas maksimum yang didasarkan pada mutu
standar hingga 0,15%. Alat ini terdiri dari tabung yang berdiri tegak yang
dihubungkan

dengan

steam

injector

atau

vacuum

pump

untuk

menurunkan tekanan dalam minyak hingga 600-700 mmHg. Pengisian

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

minyak kedalam alat ini tidak dapat dilakukan dengan bantuan pompa,
akan

tetapi

masuknya

minyak

didasarkan

pada

kevacuuman

alat

pengering. Oleh sebab itu pengaturan pemasukan minyak dan tekanan


uap memerlukan perhatian yang serius dalam pengaturan kapasitas dan
mutu minyak produksi.
9. Storage Tank
Storage tank adalah tempat penimbunan sementara sebelum
dikirim ke konsumen. Temperatur storage tank sekitar 45-55 5 C dengan
pemanasan system coil supaya minyak tidak membeku.
10. Sludge Tank
Tangki ini berfungsi untuk menampung sludge dari vertical
continous tank yang masih mengandung 8-14% minyak dan mengurangi
kadar kotoran dalam sludge secara gravitasi. Alat ini berbentuk silinder
dengan bagian bawah berbentuk kerucut. Didalam sludge tank dilakukan
pemanasan dengan injeksi steam untuk mempertahankan suhu 90-95 5 C.
Sludge yang masih mengandung minyak disaring di vibro single deck
dengan saringan 40 mesh. Kotoran yang berada di lapisan bawah dialirkan
ke sludge drain tank.
11. Vibro Singgle Deck
Minyak yang berasal dari sludge tank yang masih mengandung air
serta kotoran lainnya dialirkan ke vibro single deck. Minyak hasil saringan
dialirkan ke bak penampungan, kemudian dipompakan ke buffer tank yang
sebelumnya melewati desanding cyclone.
12. Desanding Cyclone
Hasil saringan dari vibro single deck, sebelum dipompakan ke
buffer tank terlebih dahulu dilewatkan ke desanding cyclone. Desanding
cyclone

berfungsi

untuk

mengurangi

pasir

dalam

sludge

secara

sentrifugasi. Pasir yang terendapkan dibuang melalui valve secara


otomatis apabila telah banyak pasir yang mengendap.
13. Buffer Tank
Buffer tank merupakan tempat penampungan sementara minyak
dari vibro single deck sebelum dialirkan ke sludge separator. Pada alat ini
diberikan pemanasan dengan system injeksi steam langsung, dengan
suhu sekitar 90-95 C
5 . Dan tekanan 3 kg/cm2
14. Sludge Separator
Sludge separator berfungsi untuk memisahkan minyak yang masih
terkandung dalam sludge secara sentrifugasi. Sludge separator terdiri dari
bowl disc yang berputar dengan kecepatan sekitar 5000-6000 rpm, maka
terpisahlah minyak dengan lumpur, dimana minyak akan mendekati titik

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

pusat dan keluar malalui sudut-sudut kemudian dialirkan ke reclamed oil


tank. Selanjutnya minyak diproses kembali kedalam VTC. Lumpur dan
kotoran lainnya yang memiliki berat jenis yang lebih besar dari minyak
terdorong ke dinding bowl dan keluar melalui nozzle dibuang ke bak
kondensat.
15. Sludge Drain Tank
Sludge drain tank berfungsi untuk manampung sludge yang
berasal dari blow down oil tank dan sludge tank. Disini terjadi pemisahan
secara gravitasi. Untuk mempermudah pemisahan di injeksikan steam
agar suhu tetap 90-95 5 C. Minyak yang berada pada lapisan atas
dikembalikan ke continous settling tank.
16. Fat Fit
Fat fit berfungsi sebagai tempat pengutipan minyak terakhir yang
berbentuk tangki bersekat. Campuran dalam fat fit dipanaskan dengan
menggunakan injeksi uap steam. Pengutipan minyak berasal dari fat fit
dilakukan berdasarkan system over flow (aliran limpah) yang mengalir
pada suatu tempat kemudian dipompakan kembali ke VTC. Kotoran
dialirkan

ka

bak

kondensat

yang

kemudian

dipompakan

ke

unit

pengolahan limbah.

F. Stasiun Pengolahan Inti (Karnel Station)


Unit pengolahan inti berfungsi untuk memisahkan campuran antara
cangkang, (sell),

(fiber), dan inti sawit (karnel) yang keluar dari screw

press. Cangkang dan fiber pada tahap berikutnya di gunakan sebagai


bahan bakar boiller sedangkan karnel sebagai produkyang siap di
pasarkan.
Tujuan stasiun karnel adalah sebagai berikut :
1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.

Mengaktraksikan inti (karnel) dari nut.


Sasaran yang harus di capai adalah :
Kehilangan losses ini minimun pada semua tingkatan pemisahan.
Kualitas karnel yang dapat diterima dipasar.
Kapasitas stasiun dapat dicapai.
Minimum biaya pengolahan.
Pengoperasian pleksibel dan perawatan, serta kontrol mudah

dilakukan.
f. Kebutuhan daya yang lebih rendah.
g. Pemakaian air dan produksi limbah yang minimal.
h. Kebersihan lingkungan kerja.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Adapun urutan proses pengolahan adalah sebagai berikut:


1. Cake Breker Conveyyor (CBC)
Ampas press yang keluar dari screw press terdiri dari serat dan
biji masih mengandung air yang tinggi dan berbentuk gumpalan. CBC
berperan untuk memecahkan gumpalan terserbut dan mengangkutnya
ke depericarper.
2. Depericarper.
Depericaper adalah suatu tromol tegak dan panjang ujungnya
terdapat blower penghisap dan fiber cyclone fungsi dari depericarper
adalah untuk memisahkan fiber dan Nut melalui hisapan blower. Fiber
akan dihisap blower dan masuk kedalam fiber cyclone kemudian
melalui fiber cell conveyyor dibawa ke boiler sebagai bahan bakar,
sedangkan nut yang lebih berat akan masuk ke Nut polishing drum
atau bak penampungan.
3. Nut Polishing Drum
Nut polishing drum adalah alat untuk memisahkan serabut yang
masih melekat pada nut alat ini berbentuk drum berputar dan
berlubang. Nut yang telah terlepas dari serabutnya akan jatuh melalui
lubang yang ada pada nut polishing drum dan diangkut dengan Nut
transport fun ke nut silo.
4. Nut Silo
Nut silo merupakan tempat menampung yang dikeluarkan dari
polishing drum dan kemudian nut dipecahkan di ripple mill.
5. Ripple Mill
Ripple mill merupakan pemecah nut. Ripple mill terdiri dari dua
bagian yaitu rotating rotor dan stationary plate. Pemecah nut dilakukan
dengan cara membilas nut dengan rotor pada stationary plate. Setelah
nut pecah, campuran pecah (cell dan karnel) tersebut jatuh pada
cracket mixture conveyyor masuk ke cracket mixture elevator untuk
diumpankan ke sperating coloumn 1.
6. Light Tenera Dust Sparator 1 (LTDS)
LTDS 1 merupakan kolom pemisah campuran pertama yang
terdiri dari tromol tegak mempunyai blowwer di ujungnya dan bekerja
berdasarkan atas perbedaan berat dan kemampuan hisap blower.
Dengan adanya hisapan blower ini campuran akan menjadi 3 bagian:
Cell yang lebih ringan akan terhisap dan masuk ke sel hopper

untuk digunakan sebagai bahan bakar boiler.


Nut yang lebih berat tidak dapat dihisap sehingga jatuh kelantai
melalui kolom sparator, ditampung dan dikembalikan ke nut silo.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Inti dan sebagian cangkang akan masuk ke sparating kolom 2


sedangkan cangkang dan inti pecah masih tersisa akan masuk
ke clay bath.

7. Light Tanera Dust Sparator 2


LTDS 2 berfungsi untuk memisahkan inti dari cangkang yang
masih lewat dari LTDS 1. Bentuk dan prinsip kerja LTDS 2 sama dengan
LTDS 1 tetapi hisapan blower lebih kuat. Pada LTDS 2 cangkang dan inti
pecah ringan terhisap dan masuk ke clay bath. Karnel untuk yang berat
jatuh ke karnel transport fun, kemudian dimasukkan ke karnel silo.
8. Clay Bath
Clay bath merupakan tempat pemisahan cangkang, inti utuh dan
inti pecah. Proses pemisahan terjadi karena ada perbedaan berat jenis
antara inti dengan cangkang dengan bantuan larutan CACO 3. Inti
dengan berat jenis yang lebih ringan dalam larutan CaCO3 mengapung
dan cangkang dengan berat jenis lebih besar mengendap dibagian
bawah. Cangkang dan inti yang telah terpisah dikirim ke vibrating
screen untuk membersihkan dari CaCo3 dengan menyemprotkan air.
Cangkang yang telah terpisah dari inti masuk ke cell conveyyor dan
dikirim ke cell cyclone sedangkan inti masuk

ke carnell conveyyor

untuk dikirim ke carnel silo.


9. Carnell Silo
Carnel Silo adalah silinder tegak berlubang-lubang tepat pada
menimbun dan pengering carnell sebelum disimpan di carnell storage.
Pengeringan dilakukan pada suhu 60-70 5 C agar carnell tidak berjamur
dan dapat tahan lebih lama serta mencegah naiknya kadar asam
lemak bebas.

G. Stasiun Penyimpanan (storage station)


Storage Station ini merupakan tempat air produk sebelum dipasarkan.
Station ini terdiri dari storage tank dan gudang inti sebagai berikut:
1. Storage Tank
Storage tank merupakan tangki penyimpanan minyak sawit
sebelum dikirim ke konsumen.

Tangki ini dilengkapi dengan alat

pemanas sistem coil yang dipasang pada dasar tangki. Temperatur


minyak dalam tengki dipertahankan dalam kisaran 45-55 5 C untuk
menjaga kualitas minyak karena pada suhu kamar minyak sawit akan
berfasa semi padat dan hal ini akan mempersulit pengiriman dan
dapat menyebabkan menaiknya kadar asam lemak bebas.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2. Gudang inti
Carnell yang telah bersih dari vibre dan cangkang dikirim ke
gudang inti. Gudang inti merupakan tempat penyimpanan carnell
sebelum dikirim ke konsumen. Gudang inti dijaga dalam keadaan
kering dan tidak lembab agar carnell tahan lama.

3.2

Pengendalian mutu
Pengendalian Mutu dilakukan oleh bagian laboratorium. Pengendalian mutu

produk merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan, karena baik


buruknya mutu produk akan mempengaruhi nilai jual produk itu sendiri.
Laboratorium sebagai pusat pengendalian mutu produk berfungsi sebagai
peneliti, pengontrol dan pemeriksa hasil produk olahan apakah sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Pengawasan mutu tidak hanya dilakukan pada produk yang siap dijual
namun juga pada proses pengolahan produk itu sendiri. Selain itu pengawasan
juga dilakukan pada material-material pendukung proses pengolahan, seperti
pengawasan terhadap mutu

air, terutama air boiler. Dengan dilakukannya

pemeriksaan

kehilangan

produk,

maka

minyak,

kehilangan

carnell,

dan

kerusakan alat karena mutu air yang kurang baik dapat dikurangi. Pada lampiran
A dapat dilihat proses pada pabrik tersebut.

3.3. Spesifikasi Alat


A. Spesifikasi Alat Proses
1. Jembatan timbangan
No. 1 Merk
: Fuel Load Cell
No. 2 Merk
: HBM coputer
Kapasitas Max
: 50 ton per unit
Kapasitas Min
: 10 kg
Jumlah
: 2 unit
Sistem penimbangan
: komputer dan manual

2. Loding ramp
Kapasitas : 12,5 ton /pintu
Kapasitas max: 250 ton (TBS) per unit
tinggi dari permukaan : 175 cm
lebar pintu : 225cm

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

jumlah pintu:40 pintu (2 line)


3. Lori Buah
Panjang : 2,5 m
Kapasitas :2,5 ton/unit
Jumlah : 90 unit
4. Capstand
Jumlah : 4 unit
Merek : Renold
Desain : 7,5 kw, 1450 rpm
5. Transfer carriage
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 12 ton
6. Rebusan
Jumlah : 4 unit
Merek : kaipeng
Panjang :25 m
Kapasitas :10 lori per unit
Diamer : 2 m
Tekanan kerja : 2,8-3 kg/
Suhu kerja : 90-95oc
7. Hoisting crone
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 8 ton unit

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Merek : demag
Desain : 3 kwh, 1405 rpm
8. Auto veeder
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 35 ton per jam
Desain :1,5 kw, 1420 rpm
9. Thresher
Jumlah : 3 unit
Kapasitas :35 ton per jam
Putaran : 23 rpm
Panjang : 4,6 m
Diameter : 2 m
Desain: 11 kw, 1460 rpm
10.Conveyor Blow Thresher
Jumlah : 3 unit
Panjang :35 ton per jam
Desain :22 KW, 1450 rpm

11.Fruit Elevator
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 35 ton/jam
Panjang : 2 m/unit
Disain : 7,5 kw, 1420 rpm
12.Frit Cross Conveyor

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Panjang : 11 m/unit
Desain : 4 kw, 1420 rpm
13.Fruit Distributing Conveyor
Jumlah : 2 unit
Panjang : 13,5 m/unit
14.Horizontal Empty Bunch Conveyor
Panjang rantai : 70 m
15.Digester
Jumlah : 8 unit
Volume : 3000 liter/unit
Tinggi : 3 m
Diameter : 130 m
Jumlah pisau : 10 buah per unit
Desain: 22 kw, 1470 rpm
16.Screw Press
Jumlah : 8 unit
Kapasitas : 10-12 ton per jam
Suhu di alat : 90-95 c
Tekanan : 30-50 bar
Putaran : 12 rpm
17.Sand Trap Tank (STT)
Jumlah : 2 Unit
Tinggi :203 Cm
Kapasitas : 8 Ton

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Diameter : 220 Cm
18.Vibro Dauble Deck
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 30 ton/jam
Ukuran saringan : 20-30 mesh
Screening area : 18860
19.Crude Oil Tank (COT)
Jumlah : 1 unit
Panjang : 306 cm
Tinggi : 167 cm
lebar : 180 cm
kapasitas :10 ton
kapasitas temperature : 90-95C
20.Vertical Continous Tank (VCT)
Jumlah : 2 unit
Tinggi : 6,4 cm
diameter :4 m
kapasitas : 90 ton
21.Oil Tank
Jumlah : 2 unit
kapasitas : 10 -12
22.Vacum Dryer
Jumlah : 2 unit

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Kapasitas : 16 ton/ jam


Tekanan hampa : 680-720 mmHg
23.Sludge Tank
Jumlah : 1 unit
tinggi : 285 cm
diameter :240 cm
Volume : 8000 liter
24.vibro single deck
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 30 ton/jam
Ukuran saringan : 20 mesh
Screening area : 18860
25.Sand Cyclone
Jumlah :2 unit
Kapasitas : 8 ton/jam

26.Buffer Tank
Jumlah : 1 unit
27.Sludge Separator
Merek : alva laval type : 610 T
Jumblah : 3 unit
Merk : weslake type : 410 T
jumlah : 1 unit

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

volume : 16

jam (type 1-3) & 18

jam (4)

28.Sludge Drain Tank


Jumlah : 1 unit
Volume : 7
29.Sludge Recovery
Jumlah : 1 Unit
30.Fat Fit
Jumlah : 1 unit
31.Storage Tank
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 2000 ton
32.Cake Breaker Conveyor
Jumlah : 2 unit
Panjang : 35,6 m
Putaran :70 rpm
Desain : 7,5 kw, 1450 rpm
33.Depericarper
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 35 ton/jam
34.Nut Polising Drum
Jumlah : 1 unit
kapasitas : unit 30 ton/jam
panjang : 585 cm

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Diameter : 50 cm
Putaran : 15 Rpm
35. Nut Conveyor
Jumlah : 2 unit
kapasitas : 5 ton/jam
36.nut transport fan
Jumlah : 1 unit
kapasitas : 6 ton/jam
desain : 30 kw, 2945 rpm
37.nut happer
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 30
38.Ripple Mill
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 4-10 ton/jam
Putaran : 960 rpm
Merk : super roller crecker (unit1, HJ 2-4unit)
Desain :11, 1460 rpm
39.Crecked Mixture Conveyor
Jumlah : 1 unit
40.Creacked Elevator
Jumlah : 1 unit
41.light tanera dust separator 1

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Jumlah : 1 unit
Desain : 22 KW, 2920 rpm
42.light tanera dust separator ll
Jumlah : 1 unit
merek : phoenix
desain :22 kw, 2920 rpm
43. clay bath
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 30

/jam

Sistem : pemisahan berdasarkan densitas

44.karnel transport fan


Jumlah : 4 unit
Merk : phoenik
Desain : 15 kw, 1420 rpm

45.karnel sillo
Jumlah :4 unit
Volum : 40
46.dry karnel transport fan
Jumlah : 2 unit
merk : phoenik
desain : 18,5 kw, 2950 rpm

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

B. Spensifikasi Alat Utilitas


1. Clarifier Tank
Tinggi : 535 cm
Diameter : 900 cm
Volume : 90
2. Sediment Tank
Jumlah : 1 unit
Volum : 200
3. Sand Filter Tank
Jumlah : 3 unit
diameter : 270 cm
tinggi : 40 cm
volume : 45
4. Water Tower
Tank no 1
Jumlah : 2 unit
Tinggi : 442 cm
Volume : 70
Tank no ll
Jumblah : 3 unit
Tinggi :482 cm

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Volume : 45
5. Demint Plant
Tanki anion
volume :6,2
tanki kation
volume :3,2
6. Boiler Feet Water Tank
Kapasitas : 150 ton
Temperature : 60-80 C
7. Boiler
NO 1 merk : Vickers Hoskins
NO 2 merk : Vickers Hoskins
NO 3 merk : babcock
Kapasitas : 20 ton uap/jam
Tekanan : 20 kg/

Tekanan maks: 21,5 kg/


8. Back Pressure Vessel
Jumblah : 1 unit
Temperature uap : 135 C
Tekanan uap : 3 kg/
9. Turbin

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Merk : dresser / turbodyne


Inlet press (N) : 360 psig
Inlet press (M) : 368 psig
Inlet T (N) : 409 f
Inlet T (M) : 412 f
Turbin NO 1,2,3 : 1152 Hp
Turbin NO 4 :350 Hp
Rpm : 4750
Daya : 800 kw
Keluaran T :300 f
Keluaran P : 51 psig
10.Genset
Merk : cummin
Type : kta 19
Jumblah : 2 unit
daya : 375 hp (300 kw)
putaran : 1500 rpm

BAB IV
SISTEM UTILITAS

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Untuk membantu pelaksanaan dan oprasi pabrik kelapa sawit Sei Galuh maka
harus di lengkapi dengan unit pembantu yaitu unit utulitas. Unit utilitas pabrik
tersebut meliputi:
1.
2.
3.
4.

Unit
Unit
Unit
Unit

pengelolahan air (water treatment).


pengelolahan air umpan boiler.
penghasil uap (steam) dan tenaga listrik.
pengelolahan limbah.

4.1. Unit Pengelolahan Air (Water Treatment)


Pada paabrik pengelolahan kelapa sawit air merupakan kebutuhan yang
sangat penting, antara lain digunakan untuk:
a. Penyediaan air untuk kebutuhan ketel uap (boiller)
b. Pengelolahan dan pengenceran pada stasiun press dan klarisifikasi.
c. Pendingin mesin-mesin
d. Membersihkan pabrik dan kebutuhan domestik.
Pada umumnya air yang digunakan berasal dari sungai. Tapi di Galuh PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA V PKS Sei, air yang digunakan berasal dari waduk.
Tetapi air tersebut belum memenuhi kriteria yang di gunakan, untuk itu
dibutuhkan suatu stasiun pengelolahan air (water treatment station).
Water treatment station pada pabrik kelapa sawit merupakan stasiun
proses perlakuan air untuk menghilangkan sebagian atau semua zat-zat
yang tidak diperlukan yang terdapat dalam air sesuai mutu dan kondisi yang
diinginkan. Adapun tahapan pengelolahan air sebagai berikut:
A. Clarifier tank
Clarifier thank merupakan tangki yang berbentuk silinder atau
kerucut yang digunakan sebagai tempat penampungan air yang di
pompa dari waduk. Clarifier thank berfungsi untuk mengendapkan
kotoran-kotoran yang dapat larut seperti lumpur. Alat ini bekerja
memisahkan partikel berat dengan aliran berputar. Partikel dengan
berat jenis < 1 akan bergerak menuju permukaan air sedangkan
partikel dengan berat jenis > 1 akan mengendap kedasar clarifier.
Sebelum masuk ke clarifier thank, air terlebih dahulu diinjeksi tawas
(A12(SO4)3 18H2O) dan soda ash (Na2CO3) dengan menggunakan pompa
bahan kimia, yang bertujuan untuk menjernihkan dan menaikkan PH
air.
B. Sediment tank
Sediment thank adalah tempat penampungan air dari
Clarifier thank.

Sediment thank berfungsi untuk mengendapkan

kotoran yang masih terbawa dari Clarifier thank. Pengendapan kotoran


terjadi secara gravitasi.
C. Sand filter
DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Sand filter merupakan saringan yang digunakan untuk


memisahkan padatan yang tersuspensi yang terdapat pada air dengan
melewati media penyaringan berupa pasir. Proses penyarinagan terjadi
karena adanya tekanan pada saringan.
Selama oprasi zat-zat yang tersuspensi tertahan didalam medium
penyaringan. Lama kelamaan tekanan akan semakin tinggi, sehingga
akan menyebabkan penyumbatan pada penyaringan. Sand filter. Air
hasil saringan yang bebas dari padatan selanjutnya dialirkan ke water
tower dengan bantuan water treated pump.
D. Water tower
Water tower merupakan tangki persediaan air untuk
keperrluan boiller. Pengolahan, pendingin mesin dan kebutuhan
domestik. Khusus untuk boiller, air harus mendapatkan pengolahan
lebih lanjut.

4.2. Unit Pengolahan Air Umpan Boiler


Air hasil unit pengolahan air tidak secara langsung di pergunakan
sebagai air umpan boiler dan harus adanya proses lain yang harus dilakukan
agar air tersebut dapat digunakan pada boiler. Hal ini dikarenakan air
tersebutmasih mengandung zat-zat terlarut yang dapat menyebabkan
kerusakan pada pipa.
Adapun peroses pengolahan air umpan boiller terdiri dari :
A. Demint plant
Demint plant merupakan pertukaran kation dan anion yang banyak
digunakan pada sumber air yang tidakl memenuhi baku mutu air
industri. Demint plant terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Anion excange
Alat ini berfungsi untuk menukar anion yang terdapat didalam air.
Bahan dasarnya adalah resin sebagai tempat pertukaran ion seperti RNH3+, R-NH2+R+, dan R-H+ dengan reaksi sebagai berikut:
R-H+C1RH-C1
RNH3+SIO3=
RH3-SIO3-NH3R
apabila resin telah jenuh, maka perlu dilakukan regenerasi dengan
penambahan Na++ sehingga resin aktif kembali sebagai penukar ion.
Regenerasi hendak dilakukan secara teratur dengan regenant
dengan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat. Suatu hal yang
perlu dipergatikan yaitu pemberian regenerant yang terlalu tinggi

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

konsentrasinya dapat menyebabkan kerusakan resin, terutama dari


kehomogenannya. Pencucian secara terjadwal yang masuk kedalam
tabung akan menyebabkan permukaan resin (active site) tidak
berfungsi.
2. Cation excange
Unit penukar kation mengandung asam kuat dan basah lemah yang
terkait denagan resin sebagai bahan dasar, seperti: R-SO 3-, R-PO3- DAN
R-C6H5O-

. Perlakuan regenerasi dan pencucian ulang tidak berbeda

dengan perlakuan pada Penukaran ion.


B. feed thank
Feed thank merupakan tangki persediaan air yang telah dilakukan
di softener untuk air suplai ke boiler. Pada tangki ini telah dilakukan
pemanasan awal dengan suhu8 60-80 c o, pemanasan awal bertujuan
untuk mengurangi beban pemanasan pada deareator.
C. Deareator
Deraerator berfungsi untuk mengurangi oksigen co 2 pada air yang
akan dapt mengakibatkan terjadinya korosi pada pipa boiler. Suhu
dipertahankan pada 85-95oc, hal ini dilakukan agar mempercepat
proses pembentukan uap pada boiler. Komposisi air umpan boiler dapat
dilihat pada tabel 4.1.
Komposisi air umpan pada boiler yang ditunjukkan pada tabel 4.1.
merupakan syarat-syarat air yang akan masuk pada boiler. Jika
keadaan air yang akan masuk memiliki niali yang berada dibawah atau
diatas nilai yang telah di tentukan maka steam yang di hasilkan dari
boiler tidak optimal dan efektif. Jika hal ini terjadi akan menyebabkan
injeksi steam untuk setiap stasiun

tidak maksimum dan akan

mempengaruhi mutu dari cpo yang akan dihasilkan.

no

Para meter

nilai

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

pH
total dissolved solids
sulphite
caustic alkalinty
phenolphthalein alkalinty
total hardness
phospate
cloride
silica
iron

Sumber : ptpn v sei galuh

9-11
<3000 ppm
30-80 ppm
200-500 ppm
200-800 ppm
Trace
20-60
<500 ppm
150 ppm
<5 ppm

Tabel 4.1. Komposisi Air Boiler

4.3. Unit Penghasil Uap (Steam) Dan Tenaga Listrik


Unit ini bertujuan menghasilkan steam yang digunakan untuk
membangkitkan panas dan tenaga listrik yang dibutuhkan pada proses
pengolahan, utilitas dan penerangan. Dimana penghasil uap dan tenaga
listrik ini terdiri dari:
A. BOILLER

Boiller merupakan serangkaian alat yang berfungsi menghasilkan


steam. Steam yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan turbin
uap sebagai pembangkit listrik di pabrik. Tekanan yang dihasilkan 20
kg/cm2 dengan suhu 290-295 oc. bahan bakar boiller adalah cangkang
dan fiber berasal dari shell cyclone dan fibre cyclone.
B. Turbin uap (steam turbin)
Turbin uap adalah suatu alat yang berfungsi merubah energi uap
menjadi energi listrik dan kemudian menjadi energi mekanik (energi
gerak) dimana turbin memanfaatkan uap sebagai fluida kerja. Mekanik
yang digunakan mengerakkan generator sehingga menghasilkan energi
listrik. Tekanan di jaga 3,2 kg/cm3 .
C. Diesel genset
Diesel genset merupakan alat yang digunakan untuk pembangkit
listrik selain turbin. Alat ini menggunakan solar atau biodiesel sebagai

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

bahan bakar sehingga diesel hanya digunakan sebagai pembangkit tenaga


listrik alternatif jika turbin tidak beroprasi.
D. Bpv (back pressure vessel)
Alat

ini

berfungsi

pengumpulan

uap

dari

turbin

dan

untuk

membagikan uap pada setiap peralatan proses yang sesuai kebutuhan


seperti pada stasiun perebusan. Alat ini di lengkapi dengan katup
pengaman (safety valve) dan dan katup pembagi steam. Tekanan di bpv
dijaga 3,2 kg/cm2 dan temperatur 145oC.

4.4. Unit Pengolahan Limbah


Dalam setiap proses pengholahan dari bahan baku menjadi produk pada
suatu pabrik selain menghasilkan produk yang berniali jual, terdapat juga
produk samping yang berupa limbah baik padat, cair maupun udara. Limbahlimbah ini jika tidak dilakukan proses penetralisai akan menyebabkan
pencemaran lingkngan yang sangat berbahaya.

A. pengolahan limba cair


Limba Cair PT.PERKEBUNAN NUSANTARA V Pks Sei Galuh ber
sumber dari 4 (empat) bagian pengolahan yaitu:
a.
b.
c.
d.

Air
Air
Air
Air

buangan
buangan
buangan
buangan

kondensat dari stasiun perebusan


dari stasiun klarifikasi
hydrocylone dari stasiun pengolahan inti.
pencucian.

Parameter yang dijadikan indikator dalam penilaian mutu limba cair


adalah ph, bod (bilogical oxygen demand), cod (chemical oxygen dmand),
tds (total disolved solid), temperatur, minyak dan lemak. Pks sei galuh pt.
nusantara v menggunakan sistem land application untuk memanfaatkan
limba cair yang di hasilkan.

no

Parameter

inlet

Outlet

Temperatur

70oc

30-25oc

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

4-5
2

pH

6-9
20000-30000

BOD

100 mg/i

COD

Suspended solid

mg/i

245 mg/i

Total nitrogen

1500-40000

50 mg/i

Minyak dan lemak

Debit limba max

mg/i

350 mg/i

40000-60000

mg/i

6,5 mg/i

500-800 mg/i

5000-7000

m3/

ton

produk

mg/i
6m3/

ton

produk
Sumber: ptpn v sei galuh (2013)
cair yang dihasilkan

Tabel 4.2.parameter limba

Unit pengolahan limba cair terdiri dari:


1. Primary anaerobic pond
Pada kolam ini terjadi reaksi mikrobiologis yang bertujuan untuk
merombak senyawa bahan organik yang komplek menjadi senyawa asam
organik yang lebih sederhana yang mudah menguap. Proses ini ditandai
dengan adanya gelembung gas metana dan co 2 sebagai hasil dari proses
fermentasi secara anaerob. Bod air yang diharapkan setelah proses ini
adalah < 5000 ppm. Pada pks sei. Galuh terdapat

2kolam anaerobbic

perimer.
2. Sconddary anaerobic pond
Kolam ini berfungsi menguraikan senyawa-senyawa sederhana
menjadi senyawa terlarut. Pada proses ini gelembung gas metana dan co 2
sudah berkurang. Kedalamkolam ini 6,5m. pks sei.galuh juga mempunyai
2 kolam anaerobic sekunder.
3. Aeration pond
Proses aerasi yaitu penambahan oksigen terlarut kedalam air
limbah, sehingga bod diharapkan turun menjadi <100 ppm. Kolam aerasi

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

dilengkapi dengan aerator yang dapat meningkatkan jumblah oksigen


terlarut dalam air, dengan tujuan agar dapat berlangsung reaksi oksigen
dengan baik. Pada pks sei.galuh juga terdapat 2 kolam aerasi.
4. Sedimentation pond
Sedimeentation pond berfungsi sebagai pembersih limba secara
keseluruhan dengan cara mengendapkan lumpur. Kolam ini adalah kolam
terakhir dan air limbah telah dapat dialirkan ke land application ke
afdeling 2 (dua).

B. Pengolahan Limbah Padat


Limbah pada yang dihasilkan dari pengolahan TBS dapat diolah lagi
sehingga

menghasilkan produk yang memiliki nilai jual. Adapun limbah

padat dan kegunaanya adalah sebagai berikut:


Tanda kosong
yang dihasilkan sekitar 23-25% dari tbs yang diolah, sehingga
jumblahnya sangat besar. Ada tiga cara dalam memanfaatkan tanda
-

kosong:
Digunakan sebagai mulsa, diserakkan di gawangan mati dengan

rotasi sekali setahun dan dosis 35 ton/ha


Tanda kosong dibakar di encenerator,

digunakan sebagai pengganti pupuk.


Membuat areal pengomposan seluas 16 ha untuk satu pabrik dengan

abu

hasil

pembakaran

bahan baku tanda kosong, solid, dan disiram dengan limba cair.
Solid, yang dihasilkan dari stasiun klarifikasi digunakan sebagai pupuk
organik, dimasukkan kedalam karung dengan berat 3 5 kg/karung dan
diaplikasikan

di

gawang

mati

dengan

dosis

75

kg/pokok

atau

karung/pokok
Cangkang dan serabut dapat digunakan sebagai bahan bakar boiller.
Serabut biasanya terbakar habis, sementara cangkang tidak. Sebagian
cangkang digunakan sebagai pengeras jalann.

C. Pengolahan Limba Udara


Limba yang berupa gas dari pks sei galuh pt. perkebunan usantara
v hanya berasal dari pembakaran tanda kosong di incenerator, asap
genset dan pembakaran cangkang serta serabut pada boiller. Untuk
mengurangi polusi udara, chimney (cerobong) boiler dan insenerator
dibuat lebig dari 18 m tingginya dan chimney boiller dilengkapi dengan

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

cyclone sebagai penangkap debu. Emisi asap

boiller, genset dan

incenerator diukur setisp 6 bulan oleh sucofindo dan masih dalam batas
standar yang telah ditentukan.
Ambien ruangan bersumber dari kegiatan gudang bahan kimia,
gudang bbm oli, gudang limbah B3. Gudang tersebut dirangcang harus
kedap air, berventilasi, ada penerangan, dan ada peralatan tnggap darurat
dan sebagainya. Karyawan yang bekerja disini diwajibkan memakai alat
pelindung diri, seperti masker, kacamata pelindung, sarung tangan.
Kebauan

bersumber

dari

pengolahan

limba

cair,

(IPAL)

dan

land

application.
Kebisingan bersumber dari kegiatan stasiun genset dan stasiun
lainnya. Getaran bersumber

dari kegiatan stasiun press di pabrik.

Beroprasinya unit-unit mesin pabrik mempengaruhi temperatur di dalam


pabrik.

BAB V
BENGKEL (WORK SHOP)
5.1. Mesin Bubut
A. Macam-macam dan guna mesin bubut
Mesin bubut ialah mesin yang gerak utamanya adalah berputar , dan
benda kerjanya dalam keadaan dcepit chuck. Dimana gunanya untuk

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

membuat ulir,mengupas benda kerja, membuat lubang, mengebor dan lainlain.pada garis besarnya mesin bubut dapat di kelompokkan menjadi:
1. Mesin bubut ringan,
2. Mesin bubut sedang,
3. Mesin bubut standard dan,
4. Mesin bubut beralaskan panjang.

B. Bagian-bagian dari mesin bubut


1. Kepala lepas (Tailstock)
Kepala

lepas

adalah

bagian

dari

mesin bubut yang letaknya di sebelah


kanan mesin dan di pasangdi atas
mesin. Guna alat iniialah menyenter
benda kerja agar benda kerja tidak
lepas.

Dan

guna

kedua

untuk

meletakkan mata bor.

2. Chuck
Chuck ini adalah alat yang digunakan untuk

menjepit benda kerja.

Bentuknya bulat bundar. Ukurannya bermacam macam tergantung


dengan ukuran kemampuan dari mesin bubut tersebut. Menurut banyak
rahang penjepit, Chuck ini ada 2 jenis, yaitu;

a. Chuck rahang 3
Chuck rahang 3 ini terkadang juga di sebut dengan
chuck otomatis. Karena proses pencepitannya secara
otomatis. Jika satu rahang di putar maka rahang
yang lainnya ikut bergerak. Sehingga mempermudah
proses

pencepitan.

Kelemahannya

menggunakan

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

chuck jenis ini adalah benda yang dapat dijepit hanya benda silinder
dan benda yang mempunyai sisi kelipatan 3 dan sama sisi.
b. Chuck rahang 4
Chuck rahang 4 ini biasa juga disebut dengan chuck
manual. Di sebut demikian karena proses penjepitan
harus di stel satu per satu setiap rahang. Cara
meenyetelnya menggunakan cresblock, jika satu sisi
lebih tinggi maka sisi sebaleknya harus di kendorkan
dan

sisi

yang

tinggi

di

kencangkan.

Menyetel

di

rahang

membutuhkan waktu cukuplama dari pada menggunakan chuck


rahang 3. Tetapi

kelebihannya, kita dapat menjepit segala macam

bentuk benda kerja.


3. Eretan
Fungsi

utama

dari

eretan adalah

untuk

menggerakkan

tool

post. Tool post ini di


sebut

juga

dengan

rumah

pahat.

Karena

guna utama dari tool


post ini adalah untuk
menjepit pahat. Eretan
sendiri ada 3, yaitu;
a. Eretan
memanjang
Eretan panjang adalah eretan yang befungsi menggerakkan tool post
menjauh dan mendekati (kekanan dan kekiri) chuck. Eretan ini dapat
digeerakkan secara manual maupun otomatis. Cara menggunakan
otomatisnya dengan cara menggerakkan spindel otomatisnya dan
mengatur ketebalan pemakanannya.

b. Eretan melintang

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Eretan melintang terletak di atas eretan panjang. Fungsi utamanya


untuk memaju, mundurkan pisau pahat. Eretan ini pun bisa di
gerakkan secara otomatis mau pun manual. Caranya sama dengan
cara meng hidupkan otomatis pada eretan memanjang.
c. Eretan atas
Eretan atas berguna untuk menggerakkan pahat menjauh dan
mendekati

benda

kerja,

secara

umum

sama

dengan

eretan

memanjang. Tapi perbedaannya adalah eretan atas tidak ada gerak


otomatisnya. Sehingga dapat digunakan untuk menyetel pahat pada
saat membuat ulir.
4. Kepala tetap
Kepala tetap Merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat
transmisi roda gigi yang meneruskan putaran motor listrik yang memutar
chuck mesin bubut. Transmisi roda gigi ini di atur oleh spindle. Sedangkan
spindel untuk mengatur ulir biasanya letaknya di bawah berdekatan
dengan tabel ulir.

5. Poros Pembawa
Poros pembawa merupakan alat bantu untuk menggerakkan eretan
melintang dan eretan memanjang mesin bubut secara otomatis. Dengan
peergerakan tersebut secara tidak langsung

menggerakkan tool post

yang membawa pahat bubut. Kecepatan pergeseran poros pembawa


DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

dapat di atur pada kepala tetap. Letak spindel-spindelnya biasanya


terletak di bawah spindel utama. Poros pembawa terdiri dari dua macam :
a.

Feed Rod
Feed

Rod

Berfungsi
untuk
membawa
eretan
mendekati
benda
kerja yang
terpasang
pada
cekam
sehingga terjadi proses pembubutan. Feed Rod

berputar karena

adanya daya putaran yang dihasilkan oleh motor listrik. Biasanya


digunakan untuk pembubutan muka dan pengupasan benda kerja.
b. Tansportir
Transportir

Sama dengan feed rod tapi merupakan suatu ulir.

Biasanya digunakan untuk pembubutan dalam poses pembuatan


ulir.

C. Perlengkapan mesin bubut


1. Pahat bubut

Pahat bubut adalah pisau yang menyayat benda kerja yang kita buat. Menurut
kekuatannya pahat bubut sangat banyak jenisnya. Pahat yang sering di gunakan
adalah pahat jenis baja HSS, baja intan, pahat karbit dan lainnya. Yang
membedakan pahat ini adalah tingkat kekerasan pahat tersebut. Semakin keras
pahat semakin mahal nilai ekonomisnya. Sedangkan jenis pahat menurut bentuk
dan kegunaannya yaitu pahat rata diameter luar, pahat ulir, pahat rata diameter
dalam, pahat ulir diameter dalam.
2. Kunci chuck dan kunci tool post

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Kunci chuck dan kunci tool post merupakan alat yang paling di butuhkan dalam
mesin bubut. Karena kunci ini yang paling sering digunakan. Kunci chuck digunakan
sebagai pengunci chuck penjepit benda kerja. Sedangkan guna dari kunci tool post adalah
untuk menjepit pahat bubut.
3. Senter Putar
Senter Putar digunakan untuk membantu menyangga ujung
sebuah benda kerja yang berbentuk shaft atau as atau poros.
Dengan tujuan agar ketika dibubut,benda tersebut tidak
goyang,bengkok,bergetar atau pun lepas. Tentunya sebelumnya
ujung dari as tersebut diberi lubang untuk tempat senter.

4. Senter Pipa
Senter Pipa digunakan dengan maksud yang sama dengan penggunaan senter putar
namun senter pipa dikhususkan untuk pipa atau as yang memiliki lubang yang tidak bisa
disokong dengan senter putar biasa.
5. Catok bor (Drill Chuck)
Catok Bor atau drill chuck adalah pencekam mata bor dan yang di
gambar di samping adalah yang kapasitasnya bisa mencekam bor diameter
1,5-13mm. Biasanya ada juga yang 1-10mm dan yang bisa mencekam bor
diameter 3-16mm.

6. Collet Chuck
Chuck model ini digunakan untuk mencekam mata bor dalam suatu diameter tertentu
saja. Dia hanya punya setelan mengendur dan mengencangkan untuk satu ukuran tertentu
saja. Karena itu,proses pergantian benda yang memiliki ukuran sama di catok ini menjadi
lebih cepat.
Biasanya dalam satu set terdiri dari beberapa collet seperti gambar di samping.

7. Adaptor Atau Sarung


Tangkai senter,mata bor dan tangkai chuck bor memiliki
beberapa tingkat ukuran. Agar kita bisa menggunakan

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

semuanya di kepala lepas mesin bubut kita, maka kita perlu menggunakan adaptor.
Misalnya,jika kita hendak memasang mata bor 32mm langsung di kepala lepas mesin
bubut kecil tidak akan muat,maka kita perlu sarung pengurang diameternya seperti
gambar berikut. Begitupun sebaliknya,jika kekecilan maka kita pakai sarung penambah.

8.

Penyagga Tetap (Steady Rest)


Digunakan untuk membantu memegang benda yang panjang
yang akan mendapat pengerjaan dibagian ujungnya. Dipasang
pada bed mesin dengan dikunci mur baut. Bagian yang
memegang benda kerja dibuat dengan bronze atau kuningan
sehimgga tidak banyak merusak benda kerja. Namun begitu
harus teatap dilumasi selama pemakaian.

D. Contoh Pekerjaan Yang Menggunakan Mesin Bubut


1. Pembuatan Rotor Ripelmill
Rotor ripelmill ini berguna untuk
memecah

inti

sawit

yang

disebut

karnel. Jenis dari ripelmill ini ada dua,


yaitu yang berdiameter 22mm dan
diameter 20mm. Panjang ripelmill dari
kedua

jenis

sepanjang

tersebut
45cm.

sama
Sebelum

yaitu
kita

memulai membubut rotor ripelmill, kita


harus

terlebih

dahulu

menyiapkan

seluruh alat yang kita gunakan di


mesin

bubut.

Alat-alat

yang

kita

gunakan antara lain: pahat rata, kunci


chuck, dan kunci tool post. Pada rotor
ukuran 22mm adalah setebal 6,5mm otomatis diameternya menjadi
15,5mm dan sepanjang 15mm. Karena yang dibubut hanya 6,5mm kita
dapat menguranginya dalam sekali pemakanan dengan kecepatan
48rpm. Setelah sisi yang satu siap kita pindah ke sisi yang sebelah.
Sedangkan proses pembubutan rotor jenis yang kedua sedikit berbeda

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

karena rotor yang berdiameter 20mm ini yang di bubut cukup panjang,
untuk menentukan panjang yang di bubut, harus di gambar terlebih
dahulu. Karena ukurannya agar pas dan rotor pun awet, tidak mudah
habis. Disamping adalah gambar rotor diameter 20mm.
2. Pembuatan Baut Kopling
Baut kopling adalah baut
yang
berguna
untuk
menyambung
secara
tidak
permanen pada putaran elmot
ke ger box yang digunakan.
Tetapi baut yang dibuat di sini
baut kopling untuk press. Bahan
yang digunakan yaitu besi
ukuran diameter 35mm dan
panjang 18cm. pertama jepit
benda kerja kira-kira 20mm,
karena untuk kepala bautnya. Untuk langkah ke dua, bubut rata dari
ujung hingga 16cm dan pemakanan 6mm karna ukuran diameter sisi
ke-2 29mm. setelah selesai bubut lagi untuk sisi ke-3 dengan panjang
10cm dan tebal pemakanan 4,5mm, sehingga diameter akhirnya
sebesar 24,5mm. setelah proses pembubutan sisi ketiga selesai. Lanjut
ke tahap penguliran dengan ukuran ulir 8g/inc sepanjang 7cm.
dibawah gambar baut kopling pres

5.2. Mesin Skrap


A. Prinsip Kerja Mesin Skrap
Mesin skrap adalah mesin dengan pahat pemotong yang bergerak
translasi bolak-balik (gerak potong). Dengan menggerakkan meja kerja
menyilang dari pahat (gerak makan), maka akan menyebabkan
terpotongnya permukaan logam sehingga menjadi rata. Pahat yang
digunakan di mesin skrap ini Dengan pahat khusus, perlengkapan dan alat
untuk memegang benda kerja sebuah mesin skrap dapat membuat alur
pasak dalam, alur luar, alur spiral, celah T dan bentuk lainnya. Mesin
dijalankan oleh motor listrik yang menggerakkan sistem transmisi roda
gigi lalu akan menggerakkan pinion (roda gigi kecil). Pinion ini akan
menggerakkan roda gigi yang dihubungkan dengan ram, kemudian ram
inilah yang akan menggerakkan pahat dan menghasilkan gerak potong
secara translasi.

B. Bagian-bagian mesin skrap


a. Badan mesin
Badan Mesin merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik
penggerak dan tuas pengatur di samping kiri mesin.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

b. Meja mesin
Meja Mesin fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau
penjepit benda kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh eretan
lintang dan eretan tegak. Eretan lintang dapat diatur otomatis

c. Lengan
Lengan fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan
diikat dengan engkol menggunakan pengikat lengan. Kedudukan
lengan di atas badan dan dijepit pelindung lengan agar gerakannya
lurus

d. Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan
memutar roda pemutar maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan
pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan pahat terpasang di bagian
ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut pengikat. Eretan
dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring.
Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan

e. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin
per menit. Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus
pada saat mesin berhenti.

f. Tuas panjang langkah


Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan
sesuai panjang benda yang disekrap. Pengaturan dengan memutar tap
ke arah kanan atau kiri.

g. Tuas posisi pahat


Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur
kedudukan pahat terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan
setelah mengendorkan pengikat lengan.

h. Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang


Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan
panjang engkol yang mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi
menjadi gerakan lurus meja. Dengan demikian meja melakukan gerak
ingsutan (feeding).

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

C. Proses Mesin Skrap


Proses skrap (Shaping Machine) atau ketam adalah salah satu
proses pemesinan yang digunakan untuk membentuk permukaan lurus
dan berprofil. Beram yang terbentuk dari proses skrap berbentuk strip
akibat dari gerak potong yang bergerak lurus. Gerak pemakanan terjadi
pada arah yang menyilang terhadap gerak potong, sedemikian hingga
dihasilkan permukaan yang rata. Mesin skrap yang dilengkapi dengan
pahat khusus serta kelengkapan dan pemegang benda kerja dapat
digunakan untuk membuat alur pasak luar dan dalam, alur spiral, batang
gigi dan berbagai bentuk lain. Panjang benda yang dapat di kerjakan di
sini tergantung kepada besar mesin skrap yang di gunakan. Semakin
besar mesin maka semakin panjang pula benda yang dapat di kerjakan di
sini.
Mesin skrap dengan arah pemotongan horizontal disebut sebagai
mesin skrap horizontal, sementara mesin skrap dengan arah pemotongan
vertikal lebih dikenal dengan mesin sloter. Mesin skrap beroperasi dengan
cara mengggerakkan pahat maju dan mundur di atas benda kerja. Pada
langkah balik ram, pahat harus terangkat dan bebas dari benda kerja,
kerja pemotogan dikurangi hanya pada satu arah saja yaitu pada saat
mesin skrap bergerak maju. Benda kerja dicekam kaku pada meja
berbentuk kotak di bagian depan mesin atau disebut juga ragum skrap.
Tinggi meja dapat diatur untuk menyesuaikan posisi benda kerja terhadap
pahat. Meja juga dapat bergerak transversal ke arah samping di bawah
pahat yang bergerak bolak-balik yang dipasang pada ram. Gerakan meja
kerja biasanya berada dikendalikan dari mekanisme pemakanan otomatis
yang dilakukan oleh feed screw. Gerak pemakanan akan menentukan
ketebalan geram yang dihasilkan. Gerak pemakanan memiliki arah tegak
lurus terhadap gerak potong. Untuk skrap horizontal, benda kerja akan
bergerak terhadap pahat. Untuk mesin skrap vertikal, pahat harus
digerakkan terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan untuk
kedalaman pemakanan. Selama proses skrap horizontal, hal tersebut
dapat dilakukan dengan menggerakkan pahat ke arah bawah. Selama
proses skrap vertikal, dilakukan dengan menggerakkan benda kerja ke
arah samping.

1) Proses Pembuatan Rel Pintu Rebusan


Rel pintu rebusan ini berguna untuk menaik dan menunkan pintu
rebusan TBS yang terletak di loading ramp. Bahan yang di gunakan
untuk membuat rel pintu rebusan iniyaitu sebuah plat setebal 20 mm
panjang 300mm dan lebar 30 mm. alat yang di gunakan adalah pahat
sekrapyang berbentuk segitiga dengan sudut kurakira 45 o. lankah
langkah yang dilalui untuk membuat rel ini adalah sebagai berikut:

Jepit benda dengan keadaan miring

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Sekrap Kedua sisi kanan dan kiri rel hingga rata seperti gambar
berikut,

Setelah kedua sisi rel rata, kemudian pilih sisi yang lebih bagus
dan rara untuk d jadikan alas rel

Setelah diketahui sisi mana yang akan di sekrap, pasang pada


ragum dan jepit hingga kuat

Tandai seberapa besar gang yang di minta, seperti gambar


berikut,

Setelah selesai menandai, dalamkan permukaan yg akan di


sekrap dengan cara memakan kekanan dan kekiri hingga pahat
dalam sampai pahat tidak ada ruang untuk bergerak kekanan
dan ke kiri lagi.

Setelah selesai satu gang, pindah ke gang berikutnya, pada saat


memindahkan pahat ke gang berikutnya, pahat harus di naikkan
terlebih dahulu agar tidak menyinggung bukit gang yg sudah
terbuat. Seperti gambar berikut.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Setalah selesai semua gang, percing lagi semua gang


menggunakan pahat yang sudutnya lebih kecil, agar lubang bisa
lebih dalam.

Setelah selesai semua langkah di atas, inilah gambar jadinya

5.3. MESIN
A.

GERGAJI

POTONG

Pengertian Gergaji mesin

Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda


kerja. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih
lanjut. Dapat dimaklumi bahwa mesin ini memiliki kepadatan operasi yang
relatif tinggi pada bengkel-bengkel produksi.
Mesin-mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan
ukuran, bentuk dan jenis material benda kerja yang akan dipotong. Untuk itu
dibutuhkan ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan gergaji itu sendiri
dan dapat memotong benda kerja dengan baik dan benar
Gergaji adalah alat yang menggunakan logam pemotong yang keras atau
kawat dengan tepi kasar untuk memotong bahan yang lebih lunak. Tepi logam
pemotong terlihat bergerigi atau kasar. Gergaji dapat digunakan dengan
tangan atau didukung listrik.

B.

Macam macam tipe gergaji mesin

1. Mesin gergaji bolak-balik (Hacksaw-Machine)


Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang
antara 300 mm sampai 900 mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm
dengan jumlah gigi rata-rata antara 1 sampai 6 gigi iper inchi dengan
material HSS. Karena gerakkan yang bolak-balik, maka waktu yang
digunakan untuk memotong adalah 50%.
2. Mesin gergaji piringan (Circular Saw)
Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm
dengan ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan
memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. pada proses
penggergajian ini selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi yang dapat
dicapai antara kurang lebih 0,5 mm sampai kurang lebih 1,5 mm. prinsip
DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

kerja gergaji circular menggunakan mata berupa piringan yang berputar


ketika memotong
3. Mesin Gergaji Ukir (Jigsaw)
Jig Saw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw
adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk memotong atau
menggergaji (kebanyakan kayu) dengan bentuk apa saja mulai dari bentuk
kurva yang melengkung-lengkung hingga yang lurus-lurus. Jadi kelebihan
Jigsaw adalah dapat memotong dengan pola yang tidak lurus karena
gergaji lain rata-rata hanya bisa memotong lurus-lurus saja. Prinsip
kerjanya gergaji jigsaw bergerak naik turun saat memotong
4. Mesin Gergaji pita (Band Saw)
Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah gergaji
untuk pemotong lurus. Dalam hal mesin gergaji pita memiliki keunikan
yaitu mampu memotong dalam bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung
yang tidak beraturan. Kecepatan pita gergajinya bervariasi antara 18
m/menit sampai 450 m/menit agar dapat memenuhi kecepatan potong
dari berbagai jenis material benda kerja

C.

Bagian bagian gergaji mesin

a. Tuas ragum untuk mengatur penjepit benda kerja


b. Ragum yang dapat digeser geserkan
c. Benda kerja yaitu logam besi
d. Daun gergaji unuk memotong benda kerja
e. Bingkai gergaji yaitu penahan daun gergaji
f.

Hantaran bingkai gergaji

g. Pipa alat pendingin


h. Perkakas angkat
i.

D.

Motor penggerak bagin ini adalah yang paling penting dikarenakan


merupakan penggerak utama pada gergaji mesin

Cara kerja gergaji mesin

Mengukur benda kerja yang akan dipotong dengan menggunakan


sikmat/jangka sorong

Setelah diukur benda kerja ditandai dengan penggores.

Cek kondisi gergaji apakah masih bisa digunakan dengan baik dan aman.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Setelah itu pasang benda kerja pada ragam gergaji mesin

Tepatkan bagian yang digores ada benda kerja dengan mata gergaji untuk
memperoleh hasil yang diinginkan dan diikatkan dengan pengunci

Atur dengan kecepatan tertentu agar hasilnya lebih baik

Setelah itu nyalakan mesin gergaji dengan menekan tombol ON

Setelah benda kerja tersebut putus matikan gergaji dengan menekan


tombol OFF

Untuk proses finishing kita diamkan sebentar dan dicelupakan kedalam air
utuk mengurangi suhu pada benda kerja tersebut.

5.4. Mesin Bor


Mesin bor adalah suatu

jenis mesin gerakanya memutarkan alat

pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut
dan digunakan untuk proses pengerjaan pelubangan. Sedangkan Pengeboran
adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja
dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut Mata BOR.
Dengan fungsi tunggal yang bisa dilakukan dengan mesin bor, bagianbagian penting mesin ini tidak terlalu banyak dan cukup mudah dimengerti.
Presisi dan kestabilan merupakan kunci penting untuk mendapatkan hasil yang
baik dari sebuah mesin bor baik bor horisontal maupun mesin bor vertikal.
Pergeseran 1 mm pun akan membuat kontruksi benda kerja menjadi rusak
dan tidak terbentuk sebagaimana yang direncanakan. Bagian utama mesin bor

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

(dengan

mata

bor

tunggal)

dapat

dilihat

pada

gambar

berikut:

Keterangan :

a. Base (Dudukan )
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor.
Base terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut.
Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan
pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.

b. Column (Tiang)
Column Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga
bagian-bagian yang digunakan untuk proses pengeboran. Colom
berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak
vertikal dari meja kerja.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

c. Table (Meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di
bor.

Meja

kerja

dapat

disesuaikan

secara

vertikal

untuk

mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar


ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat
pada tiang(column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar
3600 dengan poros ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi
pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan
yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam menggunakan
ragum yang diletakkan di atas meja.

d. Drill (Mata Bor)


Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor
yang paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya
yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya
yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan
bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidang
bidang

potong

bor

spiral

tidak

radial

tetapi

digeser

sehingga

membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan


hati bor.

e. Drill Feed Handle


Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor
ke benda kerja ( memakankan)

f. Motor
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk
kelengkapanya mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse /
sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar pengatur kecepatan.

g. Drill table Handle


Handel untuk menurunkan atau menaikkan spindle untuk menahan
benda kerja
Mesin bor horisontal memiliki bagian mesin yang hampir sama dengan
mesin bor vertikal. Dengan 2 sistem dasar mesin bor tersebut, terdapat mesin
kombinasi yang memiliki lebih dari satu poros mata bor. Mesin sangat efektif
ketika

produksi

masal

terutama

untuk

produksi

perabot

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

knock

down

menggunakan papan buatan yang membutuhkan banyak sekali lubang untuk


kontruksi dowel.
Tips pemakaian mesin bor:
1. Buat titik pusat lubang pengeboran dengan penitik sebagai penandaan
sehingga ujung pusat mata bor lebih mudah 'menemukan' jalurnya. Cara
ini direkomendasikan untuk pengeboran dengan jumlah kecil.
2.

Ikat benda kerja dengan kuat terhadap meja kerja sehingga tidak mudah
bergeser.

3. Gunakan stopper penghantar yang baik pada meja kerja. Permukaan yang
kurang rata dan halus akan mempengaruhi posisi center pengeboran.
4. Pastikan bahwa mata bor terikat kuat dan benar pada rumah mata bor.
5. Selalu gunakan mata bor yang masih tajam

5.5. MESIN GERINDA


Mesin gerinda adalah sebuah mesin pengasah untuk mempertajam alat-alat
potong, misalnya pahat tangan, pahat bubut, pahat sekerap, mata bor, dan
sebagainya. Mesin gerinda terdiri dari dua buah batu gerinda, pada umumnya
yang satu halus dan lainnya kasar. Pengikatan batu gerinda dilakukan pada
porosnya dimana ulir pengikatnya adalah ulir kiri dengan sebuah flens,
pengikatan tidak boleh terlalu kuat agar batu gerinda tidakpecah, biasanya
diperlukan bos (bush) untuk menahan antara batu gerinda dengan porosnya.
Pada mesin gerinda terdapat tempat dudukan benda kerja dan tempat air
pendingin.
Tempat dudukan benda kerja dapat disetel posisinya sesuai dengan ketepatan
posisi dan jarak dengan batu gerinda, diman jarak dengan batu gerinda diatur
kurang

lebih

1-2

mm.

Untuk air pendingin tidak disarankan menggunakan campuran oli pendingin


(dromus), karena dengan menambah oli pendingin bila air pendingin mengenai
tangan akan membuat licin pada saat menggerinda.

A. Roda Gerinda
Roda

gerinda

terdiri

dari abrassive (butiran

pemotong)

dan bond(perekat) yang dibuat dengan cara pemanasan pada dapaur


listrik sampai temperatur tertentu kemudian dikempa dalam bentuk

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

cetakan yang diinginkan. Roda gerinda digunakan untuk pekerjaan


finishing, mengasah pisau atau untuk jenis pekerjaan lain yang tidak bisa
dikerjakn secara pemesinan

B. Struktur Roda Gerinda


Struktur roda gerinda ditentukan oleh besar kecilnya volume poripori yang terdapat di antara butiran pemotong. Pori-pori berfungsi sebagai
ruang/tempat beram dan memperbaiki proses pendinginan.
Macam-macam struktur roda gerinda :

Struktur Terbuka
Struktur Padat
Struktur Pori-pori

C. Pemeliharaan Roda Gerinda


1. Pemeriksaan Roda Gerinda
Akibat pengangkutan atau penyimpanan yang tidak hati-hati,
kemungkinan roda gerinda rusak/retak bisa terjadi. Jika hal ini
dibaikan akan menyebabkan kecelakaan yang fatal. Oleh karena itu
sebelum dipasang roda gerinda harus diperiksa dari keretakan
dengan cara dipikul pelan memakai sejenis tangkai obeng. Daerah
yang harus diperinsa dengan cara tadi pada setiap 45 seperti
terlihat

pada

gambar

dibawah

Roda gerinda yang tidak retak jika dipukul suaranya lebih nyaring
dibandingkan dengan roda gerinda yang retak.
2. Pemasangan Roda Gerinda
Roda gerinda harus terpasang kuat dan aman pada spindel
mesin. Oleh karena itu paking kertas tebal yang sudah terpasang
pada kedua sisi roda gerinda baru jangan sampai dilepas, bahkan
jika tidak ada harus dibuat baru dengan jenis yang serupa. Paking
ini berfungsi sebagai peredam dan perapat antara roda gerinda
dengan flens.
DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

3. Pengasahan (Dressing) Roda Gerinda


Akibat pemakaian terus menerus atau pemakaian jenis bahan
yang tidak cocok, permukaan roda gerinda bisa tumpul atau
rusak/tidak rata sehingga perlu diasah/didreser supaya permukaan
menjadi rata dan tajam kembali.

D. Jenis-jenis mesin gerinda


1. Mesin Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan
mesin gerinda yang digunakan untuk
memutarkan roda gerinda. Roda gerinda
yang digunakan pada mesin gerinda
tangan adalah sebuah piringan gerinda
tipis.
Mesin
gerinda tangan
dapat
digunakan untuk mengikis permukaan
benda
kerja (menggerinda)
maupun
memotong benda kerja. Gerinda tangan
biasanya digunakan untuk menghaluskan
permukaan
benda
kerja
setelah
proses pengelasan, terutama pada benda
kerja yang berukuran besar.

2. Mesin Gerinda Duduk


Serupa dengan mesin gerinda
tangan,
hanya
saja
posisi
mesin gerinda
dipasangkan
pada
dudukan.
Untuk
melakukan
penggerindaan, benda
kerja
didekatkan dan ditempelkan ke roda
gerinda
yang
berputar hingga
permukaan benda kerja terkikis oleh
roda gerinda. Roda gerinda yang
digunakan pada mesin gerinda duduk
berukuran lebih tebal dibandingkan
roda gerinda pada mesin gerinda
tangan. Mesin gerinda duduk banyak digunakan untuk mengasah pahat,
mengikis benda kerja maupun menghaluskan permukaan benda kerja
setelah proses pengelasan.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

3. Mesin Gerinda Potong


Mesin gerinda potong (drop saw)
merupakan
mesin
gerinda
yang digunakan
untuk
memotong
benda kerja dari bahan pelat ataupun
pipa. Roda gerinda yang digunakan
adalah
piringan
gerinda
tipis
yang diputarkan dengan kecepatan
tinggi.
Mesin
gerinda
potong
dapat memotong benda kerja pelat
ataupun pipa dari bahan baja dengan
cepat

KESIMPULAN
Dari keterangan di atas dapat di ambil kesimpulan :
1. PTP NUSANTARA V PKS SEI GALUH merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang perkebunan dan hasil olah yang berupa produk crude palm oil
(CPO) dan palm karnel
2. Kondisi buah menentukan lamanya waktu perebusan, masa perebusan
buah yang masak lebih cepat dari pada buah yang mentah.
3. Loses pada proses rata-rata 1,8 % dan masih bisa ditekan mencapai 1,65
% dengan menjaga norma-norma kerja proses.
4. PTP NUSANTARA V PKS SEI GALUH mengutamakan prinsip kerjasama antar
karyawan demi mencapai tujuan yang di inginkan bersama.
5. Siswa mengetahui cara pembuatan dan pemasangan onderdil yang dapat
dikerjakan oleh bahagian work shop.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

You might also like