Professional Documents
Culture Documents
Penyesuaian tidak berarti pembetulan dari kesalahan yang terjadi, karena setiap
kesalah pada komputer akuntansi dapat langsung dilakukan pada record yang
diketahui salah. Penyesuaian merupakan hal yang penting pada sistem periodical
system yang dilakukan pada saat penyusunan laporan keuangan. Perpetual system
sesungguhnya tetap membutuhkan penyesuaian hanya saja dilakukan dalam waktu
yang tidak ditentukan, sehingga banyak yang mengatakan dalam perpetual system
tidak dibutuhkan penyesuaian.
Hal-hal yang perlu mendapat penyesuaian pada akhir periode akuntansi adalah :
Contoh:
Bila kita merima pesanan (Purchase Order) suatu barang dari customer, dengan
menerima pembayaran dimuka sesuai aturan tertentu yang ditetapkan misalnya
50%. Cash yang kita terima tersebut adalah bagian dari hutang kita terhadap bayer
sejumlah cash yang kita terima. Utang tersebut biasanya dibukukan pada rekening
Pendapatan diterima dimuka. Pada saat barang yang dipesan sudah kita penuhi
bagian piutang akan mencatat sejumlah total invoice padahal piutang seharusnya
adalah sebesar 50% dan pedapatan diterima dimuka seharus menjadi 0 (Nol). Pada
saat ini diperlukan jurnal memorial untuk menghapus pembayaran dimuka dengan
mendebet hutang(pendapat diterima dikumka) dan mengkredit piutang. Dalam
kasus ini kami membuat memorial kredit yang secara automatis membuat ayat
jurnal memorial yang mengkredit piutang dan mendebet penadapan diterima
dimuka.
Memorial Kredit : Form untuk membuat memorial debet yag secara utomatis
mengupdate buku piutang, membuat jurnal memorial yang akan mendebet
Serba serbi : Form ini tidak terhubung dengan buku transaksi contoh :
penyesuaian persediaan.
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Pembelian
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
PERSEDIAAN AKHIR
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
dibayar di muka
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Biaya .
Rp.x.xxx
Pendapatan .
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Diterima dimuka
Rp.x.xxx
Piutang penghasilan
Penghasilan ymh diterima
Rp.x.xxx
Pendapatan
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Biaya penyusutan
Rp.x.xxx
Akumulasi penyusutan
Rp.x.xxx
PEMBAGIAN LABA
Rp.x.xxx
Kredi
- Laba dibagi
t
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Kredi
- Kas atau bank
t
Rp.x.xxx
Sumber : http://zulidamel.wordpress.com/2007/12/03/ayat-jurnal-penyesuaian/
Untuk Sharing Belajar Akuntansi di Universitas Terbuka silakan kirim email ke
ikatanalumniut.21@gmail.com atau jetriwiyanto@yahoo.co.id
PANDUAN
MATA KULIAH LABORATORIUM AUDITING
(EKSI4414)
Untuk
Mahasiswa UT
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
2006
KATA PENGANTAR
memerlukan praktikum. Istilah praktikum dalam mata kuliah ini berbeda dengan
praktikum di perguruan tinggi tatap muka karena pelaksanaan praktikum dapat
dilakukan mahasiswa secara individu atau kelompok dengan menggunakan layanan
bantuan belajar yang telah disediakan UT. Kegiatan berpraktikum merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pencapaian keberhasilan mahasiswa
pada mata kuliah ini. Untuk mendukung hal itu diperlukan adanya buku panduan
bagi mahasiswa.
Melalui buku panduan ini mahasiswa dapat memperoleh informasi tentang Mata
Kuliah Laboratorium Auditing (EKSI4414) yang berkaitan dengan proses registrasi,
program yang ditawarkan, Bahan Ajar, orientasi studi, sistem pembelajaran, dan
sistem evaluasi hasil belajar.
Harapan kami semoga buku panduan ini bermanfaat dalam memeperlancar proses
belajar mahasiswa yang mengambil matakuliah Laboratorium Auditing (EKSI4414).
DAFTAR ISI
Hal.
I. Kata Pengantar
IV. TUJUAN
V. RUANG LINGKUP
Registrasi
Bahan Ajar
Orientasi Studi
Sistem Pembelajaran
VII. PENUTUP
I.
ii
10
LATAR BELAKANG
Program Studi S1 Akuntansi UT resmi dibuka dan menerima mahasiswa pertama kali
pada registrasi 2006.1. Tujuan penyelenggaraan program ini adalah menghasilkan
Salah satu cara untuk mencapai tujuan di atas dilakukan dengan menyusun
kurikulum yang bermuatan mata kuliah berpraktikum. Salah satu mata kuliah
berpraktikum adalah mata kuliah Laboratorium Auditing (EKSI4414)). Agar dapat
membantu mahasiswa mencapai kompetensi yang diharapkan maka proses
pembelajaran mata kuliah ini didesain dengan menggunakan beberapa modus,
seperti belajar mandiri, praktikum, dan tutorial on-line (TUTON). Untuk membantu
mahasiswa melakukan kegiatan belajar mata kuliah Laboratorium Auditing
(EKSI4414) disusunlah buku panduan ini berisi tentang hal-hal yang berkaitan
dengan proses belajar mata kuliah Laboratorium Auditing (EKSI4414).
II.
TUJUAN
Panduan ini disusun untuk membantu mahasiswa dalam mengikuti proses belajar
mata kuliah Laboratorium Auditing (EKSI4414) secara optimal.
1.
Registrasi
2.
Bahan ajar
3.
Orientasi studi
4.
5.
1.
Registrasi
Registrasi adalah proses pendaftaran dan pencatatan data pribadi dan mata kuliah
dari mahasiswa yang akan mengikuti proses belajar di UT. Registrasi untuk
mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi dapat dilakukan secara langsung di UPBJJUT atau berkas registrasi dikirim melalui jasa Pos ke UPBJJ-UT terdekat yang
menyelenggarakan Program Studi S1 Akuntansi. Untuk tahap pertama, Program
Studi S1 Akuntansi akan diselenggarakan di tiga UPBJJ-UT yaitu Jakarta, Yogyakarta,
dan Surabaya.
Ada dua jenis registrasi, yaitu registrasi pertama dan registrasi mata kuliah.
Registrasi pertama merupakan pencatatan data pribadi mahasiswa dan pendaftaran
mata kuliah yang akan ditempuh pada semester pertama.
Registrasi mata kuliah dilakukan oleh mahasiswa yang telah terdaftar pada setiap
masa registrasi (per semester) sebagai prasyarat untuk dapat mengikuti proses
belajar dan Ujian Akhir Semester (UAS), contohnya registrasi mata kuliah
Laboratorium Auditing (EKSI4414). Langkah-langkah registrasi mata kuliah
Laboratorium Auditing (EKSI4414) adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Menyerahkan TBS-UT lembar ke-2 yang telah divalidasi oleh BRI kepada UPBJJ-
UT.
e.
f.
g.
Mengambil Kartu Tanda Peserta Ujian (KTPU) paling lambat 4 (empat) hari
h.
i.
Tabel 1.
Jadwal registrasi.
Semester
Waktu
Genap
Ganjil
2.
Bahan Ajar
Bahan ajar utama mata kuliah Laboratorium Pengantar Akuntansi (EKSI4414) terdiri
dari paket bahan ajar cetak dan non cetak. Bahan ajar cetak berupa Buku Materi
Pokok (BMP) yang biasa disebut modul. Selain modul mahasiswa wajib memiliki
naskah soal praktikum dan Buku Kerja Laboratorium yang disediakan secara
terpisah dari modul.
Bahan ajar non cetak adalah materi yang disajikan dalam bentuk Computer
Assisted Instruction (CAI). Paket bahan ajar dapat diperoleh di UPBJJ-UT terdekat
atau di koperasi KARUNIKA UT Pusat.
3.
Orientasi matakuliah.
a.
b.
Informasi lebih jauh mengenai pelaksanaan Orientasi mata kuliah dapat diperoleh
melalui UPBJJ-UT.
4.
Pada prinsipnya proses belajar mahasiswa terdiri dari kegiatan belajar mandiri dan
belajar terbimbing dengan memanfaatkan beragam layanan bantuan belajar yang
disediakan oleh UT serta sumber belajar yang tersedia di lingkungan mahasiswa.
a.
Belajar Mandiri
Belajar mandiri merupakan proses belajar yang dilaksanakan atas prakarsa individu
mahasiswa. Keberhasilan mahasiswa sangat dipengaruhi oleh disiplin, kreativitas
dan ketekunan belajar individu. Setiap mahasiswa memiliki kebebasan untuk
memilih belajar sendiri atau belajar secara berkelompok sambil memanfaatkan
beragam layanan dan sumber belajar yang tersedia. Kegiatan belajar mandiri
meliputi kegiatan mempelajari paket bahan ajar, mengerjakan latihan dan tugas,
mengerjakan soal yang ada di naskah soal praktikum pada Buku Kerja Laboratorium
yang selanjutnya disebut Praktikum Mandiri (PM), dan membaca buku referensi
yang relevan. Meskipun diperkenankan melakukan PM, namun dianjurkan
mahasiswa mengikuti praktikum tatap muka (PTM).
Arahan belajar ini berisi strategi belajar mandiri agar proses beljar mandiri dapat
efektif (lihat Tabel 2).
Tabel 2.
No
Mod
ul
Judul Modul
Perencanaan
dan
Perancangan
Pendekatan
Audit
Program Kerja
Membuat kertas kerja pemeriksaan
Audit dan
2. buatlah catatan penting mengenai program
Kertas Kerja
kerja dan kertas kerja pemeriksaan
Pemeriksaaan
Lakukan kegiatan mempelajari modul ini dalam
waktu maksimal 15 jam/semester.
Cash Opname
1. bacalah materi modul berulang-ulang
dan Stock
sehingga dapat:
Opname
No
Mod
ul
Judul Modul
berlatihlah/lakukan praktik:
rekonsiliasi bank
Lakukan kegiatan mempelajari modul ini dalam
waktu maksimal 15 jam/semester.
Pemeriksaan
Piutang dan
Utang
3. berlatihlah/lakukan praktik:
pemeriksaan piutang
pemeriksaan utang
Lakukan kegiatan mempelajari modul ini dalam
waktu maksimal 15 jam/semester.
Pemeriksaan
1.
bacalah materi modul berulang-ulang
Biaya Dibayar
sehingga dapat:
Dimuka, Aktiva,
No
Mod
ul
Judul Modul
Penyelesaian
Audit
3.
berlatihlah/lakukan praktik:
membuat rekapitulasi ayat jurnal koreksi
2) Arahan Praktikum
Praktikum adalah tugas yang diberikan kepada mahasiswa yang mengambil mata
kuliah laboratorium untuk diselesaikan secara mandiri dan atau berkelompok. Tugas
ini berfungsi untuk mengukur penguasaan mahasiswa terhadap materi Buku Materi
Pokok (BMP) Laboratorium Auditing (EKSI4414). Praktikum dirancang agar
mahasiswa dapat belajar dan mengukur kemampuannya lebih awal sebelum Ujian
Akhir Semester (UAS).
Tabel 3.
Modus
Batas Waktu
Tempat Penyerahan
1.
Praktiku
m
Mandiri
selambat-lambatnya pada
saat Ujian Akhir Semester
Diserahkan ke
Koordinator Praktikum
Laboratorium UPBJJ-UT
2.
Praktiku
selambat-lambatnya pada
Diserahkan ke
No
.
Modus
m Tatap
Muka
b.
Batas Waktu
Tempat Penyerahan
Koordinator Praktikum
Laboratorium UPBJJ-UT
Belajar Terbimbing
1)
Bantuan belajar melalui PTM dikoordinasikan oleh UPBJJ-UT. Pada dasarnya kegiatan
PTM dirancang tidak sebagai perkuliahan tatap muka biasa, tetapi lebih diarahkan
untuk melakukan studi kasus (case study), pemecahan masalah (problem soving),
dan diskusi kelompok (group discussion). Agar mahasiswa optimal dalam melakukan
PTM diharapkan:
Mengerjakan soal yang ada di naskah soal praktikum pada saat pertemuan
2)
Bantuan belajar melalui TUTON dipandu oleh tutor atau tim tutor yang berasal dari
UT Pusat. Agar mahasiswa optimal dalam melakukan TUTON diharapkan:
3)
Pelaksanaan konseling jarak jauh dapat dilakukan melalui internet, telepon, dan
surat diberikan oleh tutor yang berada di UT Pusat maupun UPBJJ UT. Konseling
tatap muka dilakukan oleh UPBJJ UT sesuai kebutuhan mahasiswa.
4)
Layanan ini meliputi layanan sejak sebelum mahasiswa melakukan registrasi hingga
menyelesaikan programnya. Layanan tersebut meliputi pemberian informasi
(katalog, dll), hingga pelayanan penyelesaian kasus nilai. Layanan ini dapat
diberikan secara tatap muka di UPBJJ-UT dan atau melalui e-mail info@p2m.ut.ac.id.
dan kaprogakuntansi@mail.ut.ac.id.
Tabel 4.
1M
2M
3M
4M
5M
6M
7M
8UAS
OM
BM & PM
TUTON
PTM
KONSELING
Keterangan:
OM
BM
LAYANAN
TUTON
: Tutorial On-Line
PTM
LAYANAN
c.
5.
1)
Jenis Evaluasi
Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengukur kopetensi mahasiswa dalam Mata
Kuliah Laboratorium Auditing (EKSI4414). Alat evaluasi hasil belajar yang digunakan
Program Studi Akuntansi adalah Ujian Akhir Semester (UAS). UAS merupakan
evaluasi sumatif mata kuliah di akhir semester yang diberikan dalam bentuk uraian.
2)
Kontribusi Penilaian
Nilai akhir mahasiswa jika tidak memanfaatkan layanan belajar TUTON, ditentukan
oleh kontribusi dari dua jenis evaluasi yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai
berikut.
1. Praktikum Mandiri (PM) atau melalui PTM
= 30%
2. UAS
= 70%
Nilai akhir mahasiswa jika memanfaatkan layanan belajar TUTON, ditentukan oleh
kontibusi tiga jenis evaluasi sebagai berikut.
1. Praktikum Mandiri (PM) atau melalui PTM
= 30%
2. UAS
= 55%
3. TUTON
= 15%
3)
Waktu Ujian
Ujian dilaksanakan pada hari Sabtu (minggu ke dua hari ujian) selama empat jam.
Adapun rinciannya tampak pada Tabel 5 berikut.
Tabel 5.
Waktu Ujian
4)
WIB
WITA
WIT
07:00-10.00
08.00-11.00
09.00-12.00
Mahasiswa dapat memilih tempat ujian akhir semester yang dikehendaki pada saat
registrasi mata kuliah. Mahasiswa yang karena alasan tertentu tidak dapat ujian
pada tempat ujian yang telah dipilih pada saat registrasi, dapat melakukan
numpang ujian. Untuk numpang ujian mahasiswa harus melapor ke UPBJJ UT
tujuan paling lambat 4 (empat) hari sebelum pelaksanaan ujian dengan membawa
surat pengantar dari UPBJJ UT asal (UPBJJ UT tempat registrasi).
5)
Hasil ujian akhir semester dimumkan 8 minggu setelah ujian dalam bentuk Daftar
Nilai Ujian (DNU). DNU akan dikirim ke alamat masing-masing mahasiswa,
pengumuman hasil ujian juga dapat dilihat di UPBJJ dan situs (website) UT dengan
alamat http://www.ut.ac.id.
V.
PENUTUP
Panduan ini harus dipakai mahasiswa sebagai acuan dalam proses belajar Mata
Kuliah Laboratorium Auditing (EKSI4414). Agar tujuan dapat tercapai diperlukan
kesadaran dan komitmen bersama dari semua pihak terkait baik mahasiswa,
fakultas, UPBJJ-UT maupun para pelaksana di lapangan. Dalam
mengimplementasikan panduan ini, pihak-pihak terkait dimohon untuk mencatat
hal-hal yang menyangkut kendala, hambatan, dan kekurangan dari pedoman ini,
untuk dijadikan bahan masukan guna penyempurnaan pedoman ini di masa datang.
Masukan harap diberikan kepada ketua Program Studi Akuntansi.
0
TUTORIAL ONLINE Ke II
UNIVERSITAS TERBUKA
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli
barang. Perusahaan membeli barang untuk dijual kembali dalam bentuk semula
tanpa mengalami pengolahan. Perusahaan dapat berupa toko, penyalur tunggal,
agen penjualan, distributor, dan sejenisnya. Karakteristik utama perusahaan
dagang adalah bahwa pada peristiwa penjualan terjadi penyerahan barang yang
didalamnya memuat jumlah rupiah disebut harga pokok penjualan.
penjualan merupakan laba yang berasal dari penjualan yang dikenal dengan istilah
laba kotor penjualan.
Penjualan barang dagang secara tunai atau kredit dicatat dengan mengkredit
Penjualan. Pada saat terjadi penjualan sebenarnya terjadi 2 (dua) peristiwa yaitu
pertama terjadinya pendapatan yang disebut penjualan yang mempunyai akibat
menambah modal dan yang kedua keluarnya barang dagangan sebagai harga
pokok penjualan yang mempunyai akibat mengurangi modal karena sifatnya
sebagai biaya.
Metode atau cara pencatatan untuk barang dagang akibat dari pembelian atau
penjualan, ada 2 cara yaitu :
1.
keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok tidak dihitung dan dicatat secara
kontinu dan baru akan dicatat pada akhir episode sebagai penyesuaian.
Pada saat terjadi pembelian tidak menambah persediaan, tetapi dianggap sebagai
pengeluaran beban untuk mendapatkan barang tersebut. Dalam metode fisik
dicatat sebagai berikut :
Pembelian
Rp. xxxx
Rp. xxxx
(Kas = untuk pembelian tunai dan Utang Dagang = untuk pembelian secara kredit)
Pada saat terjadi penjualan, penjualan tersebut tidak mengurangi persediaan tetapi
dianggap sebagai penerimaan pendapatan dari hasil penjualan yang dicatat sebagai
berikut :
Rp. xxxx
Penjualan
Rp. xxxx
(Kas = untuk penjualan tunai, dan Piutang Dagang = untuk penjualan secara kredit)
2.
menerus setiap kali terjadi perubahan baik pembelian atau penjualan dan
kemungkinan adanya pengembalian barang atau retur pembelian atau penjualan
barang.
Pencatatan saat terjadinya pembelian barang dagang pada metode ini adalah :
Persediaan
Rp. xxxx
Rp. xxxx
(Kas = untuk pembelian tunai dan Utang Dagang = untuk pembelian secara kredit)
Penjualan
Persediaan
Rp. xxxx
Rp. xxxx
Rp. xxxx
Rp. xxxx
(Kas = untuk penjualan tunai dan Piutang Dagang = untuk penjualan kredit)
Syarat Penyerahan
a)
FOB tempat pengiriman (FOB Shipping Point) adalah hak milik atas barang
dagang bisa beralih kepada pembeli pada saat penjual menyerahkan barang
FOB tempat tujuan (FOBDestination) adalah hak milik atas barang dagang
bisa beralih ke pembeli menerima barang dagang tersebut, ini berarti penjual
menyerahkan barang dagang tersebut ke tempat tujuan pembeli tanpa dibebani
ongkos angkut kepada pembeli dan penjual membayar ongkos angkut sampai ke
tempat tujuan terakhir.
2.
Syarat Pembayaran
Trade discount atau rabat adalah potongan yang diberikan karena membeli
barang dalam partai besar, biasanya dinyatakan dengan persen. Harga yang
diperhitungkan pada pembeli ialah harga menurut daftar (list price) dikurangi rabat
(trade discount) yang disebut harga kontrak (contract price).
b)
membayar dalam batas waktu yang ditentukan yang diberikan oleh penjual. Maksud
diberikan potongan tunai kepada pembeli adalah agar pembeli terdorong untuk
membayar lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Macam-macam syarat
pembayaran adalah sebagai berikut :
1.
2/10, n/30
2.
Artinya pembayaran paling lambat tanggal akhir bulan dari hari pembelian barang.
3.
n/10. EOM
artinya pembayaran paling lambat 10 hari sesudah akhir bulan pembelian barang.
4.
1.
menurut daftar (list price) Rp. 5.500.000,00 dengan trade discount 8%, 6%, 4%.
Hitunglah berapa harga jualnya ?
Penyelesaian :
List Price
Rabat
Rp. 5.500.000,00
8% x Rp. 5.500.000
Rp.
Rp. 5.060.000,00
6% x Rp. 5.060.000
Rp. 4.756.400,00
Rp.
303.600,00
440.000,00
4% x Rp. 4.756.400
Rp.
190.256,00
2.
3.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10 n/30, berapakah cash discount yang
diberikan ?
Penyelesaian :
Transaksi transaksi pokok dalam perusahaan dagang dianalisa dalam jurnal umum
sebagai berikut :
Transaksi
Pembelia
n
Jurnal Umum
(D) Pembelian
(K) Kas / Utang Dagang
harga
Biaya
Angkut
(D) Kas
(D) Potongan Penjualan
(K) Piutang Dagang
Dalam ilustrasi berikut akan terlihat bagaimana transaksi yang sama akan dicatat
baik oleh penjual atau pembeli. Penjual adalah PT Tirta Marta dan Pembelinya PT.
Indonusa
Transaksi
Penjualan
750.000
2 Mei
PT Indo membayar beban
transportasi
sebesar Rp.15.000atas
pembelian tgl 1 Mei dari
PT Tirta Marta.
5 Mei
PT Tirta Marta menjual brg Piutang Usaha-PT Indo
dagang secara kredit
500.000
kepada PT Indonusa
sebesar Rp.500.000,
Penjualan
syarat FOB
destination, n/30. Harga
Pokok Penjualan tsb
Kas
15.000
500.000
sebesar Rp.350.000
500.000
7 Mei
PT Tirta Marta membayar
biaya transportasi
sebesar Rp.25.000untuk
brg dagang yang dijual
kepada PT Indo pada tgl 5
Mei
Beban Pengiriman
25.000
Kas
Tidak Dijurnal
25.000
JURNAL KHUSUS
Pada umumnya di dalam perusahaan terjadi transaksi rutin dan frekuensinya terjadi
sangat tinggi. Transaksi rutin ini biasanya meliputi: penjualan kredit, pembelian
kredit, penerimaan kas, pengeluaran kas dan sebagainya. Dengan buku jurnal dua
kolom ternyata pencatatan transaksi rutin menjadi tidak tepat dan praktis lagi
terutama dalam hal posting dari jurnal ke buku besar. Karena itu transaksi rutin
yang yang sering terjadi sebaiknya dicatat dalam buku jurnal tersendiri yang
disebut dengan buku jurnal khusus. Dengan adanya jurnal khusus maka biasanya
ada beberapa akun yang memerlukan perincian misalnya Piutang Dagang dan
Utang Dagang.
Akun-akun untuk perincian ini membentuk satu buku besar tersendiri yang disebut
buku besar pembantu, sedangkan buku besar yang akan digunakan dalam
menyusun daftar saldo disebut dengan buku besar umum.
1.
2.
tentang pengeluaran kas (uang tunai), transaksi pengeluaran uang tersebut antara
lain pembelian barang dagang atau aktiva lain secara tunai, pembayaran bebanbeban, pembayaran / pelunasan hutang dagang dan pengambilan uang tunai untuk
keperluan pribadi.
3.
4.
Jurnal Penerimaan kas, adalah jurnal yang dipakai untuk mencatat semua
5.
Jurnal Memorial / Umum, adalah jurnal yang dipakai untuk mencatat semua
transaksi yang tidak dapat dicatat pada keempat jurnal khusus diatas. Transaksitransaksi tersebut adalah : retur pembelian dan penjualan, pengambilan barang
untuk keperluan prive, penarikan wesel dan lain-lain.
1.
PERSEKUTUAN
dibuat antar sekutu, sehingga semua transaksi yang berkaitan dengan perjanjian
tersebut, semuanya diatur dalam hukum kontrak.
Masa hidup yang terbatas, maksudnya masa hidup dari persekutuan dibatasi
oleh masa kebersamaan dari pada sekutu tersebut, apabila seorang sekutu keluar
maka persekutuan tersebut juga akan berakhir.
mengikat persekutuan tersebut dengan kontrak yang mereka buat dengan pihak
lain, selama kontrak tersebut masih dalam ruang lingkup usaha persekutuan tadi.
pribadi yang tidak terbatas terhadap Utang yang dimiliki persekutuan. Jadi aktiva
yang dimiliki suatu persekutuan tidak cukup untuk menutupi Utang-Utangnya, maka
kekurangannya akan diambil dari aktiva pribadi milik masing-masing sekutu.
Akun modal dalam persekutuan jumlahnya lebih dari satu karena untuk
setiap sekutu dalam persekutuan memiliki satu akun modal tersendiri. Demikian
pula, masing-masing sekutu juga memiliki akun pengambilan pribadi.
Setoran Kuncoro :
Uang tunai (kas) sebesar Rp.5 juta dan peralatan komputer dengan harga
perolehan Rp.750 ribu dan nilai pasar Rp. 1 juta
Setoran Sutejo :
Uang tunai (kas) sebesar Rp.2 juta, perangkat lunak komputer dengan harga
perolehan Rp.10 juta dan nilai pasar Rp.7,5 juta serta hutang dagang sebesar Rp.
500 ribu.
Setoran Wahyudi :
Bangunan toko seharga Rp. 10.000.000 dan piutang dagang Rp. 2,5 juta
Sutejo
Kuncoro
Wahyudi
Kas
Kas
5.000.000
Peralatan Komputer
1.000.000
Modal
Kuncoro
6.000.000
2.000.000
Perangkat Lunak Komputer
7.500.000
Hutang Dagang
500.000
ModalSutejo
9.000.000
Bangunan Toko
10.000.000
Piutang Dagang
2.500.000
Modal Wahyudi
12.500.000
Neraca
1 Jan 2002
Aktiva
Kas
Piutang Dagang
Kewajiban
7.000.000
1.000.000
Perangkat
Lunak
7.500.000
Total Aktiva
500.000
2.500.000
Peralatan
komputer
Bangunan Toko
Utang Dagang
Modal Kuncoro
6.000.00
0
Modal Sutejo
9.000.00
0
10.000.00
0 Modal Wahyudi
12.500.0
00
28.000.00
0 Total Utang &
Modal
28.000.0
00
Contoh soal :
Persekutuan yang didirikan oleh Andy dan Iwan membuat suatu perjanjian dalam
pembagian laba rugi persekutuan dinyatakan bahwa Andy memperoleh laba atau
rugi sebesar 3/4 dan Iwan memperoleh laba atau rugi sebesar dari laba atau rugi
persekutuan.
Berapakah jumlah laba atau rugi yang diperoleh masing-masing sekutu apabila
persekutuan mereka mendapat keuntungan selama tahun berjalan sebesar Rp.
16.000.000 ?
Penyelesaian :
16.000.000
Modal Andy
12.000.000
Modal Iwan
4.000.000
Modal Ani
Rp. 7.000.000
Modal Aisyah
Rp. 5.000.000
Modal Anjali
Rp. 3.000.000
Total Modal
Rp.15.000.000
Penyelesaian :
Modal Ani : (7.000.000/15.000.000) x 24.000.000
= Rp.11.200.000
Jurnal Penutup :
24.000.000
Modal Ani
11.200.000
Modal Aisyah
8.000.000
Modal Anjali
4.800.000
c. Pembagian berdasarkan
setoran modal dan jasa
Contoh Soal :
Randi dan Soni mendirikan sebuah persekutuan dengan modal yang berasal dari
investasi Randi sebesar Rp.9.000.000, sedangkan Soni sebesar Rp.6.000.000. Soni
bekerja untuk persekutuan secara penuh (full time) dan memperoleh gaji yang lebih
tinggi. Perjanjian pembagian laba yang telah ditentukan oleh kedua sekutu adalah :
Randi hanya menerima Rp.4.800.000 dan Soni yang memiliki waktu kerja yang lebih
banyak menerima sebesar Rp.7.200.000.
Apabila masih ada jumlah laba yang tersisa maka jumlah tersebut dibagi dua
secara merata.
Berapakah laba yang akan diperoleh oleh masing-masing sekutu dan bagaimana
pencatatannya ?
Penyelesaian :
Randi
Soni
Total
28.000.000
6.000.000
4.000.000
Soni (6.000.000/15.000.000
X Rp.10 juta)
10.000.000
Total
18.000.000
4.800.000
7.200.000
Soni
12.000.000
Total
6.000.000
3.000.000
3.000.000
Soni (6 juta / 2)
6.000.000
Total
13.800.000
14.200.000
28.000.000
28.000.000
Modal Randi
13.800.000
Modal Soni
14.200.000
2.
PERSEKUTUAN
a.
Salah satu sifat utama dari bentuk organisasi persekutuan adalah usianya yang
terbatas. Setiap perubahan anggota persekutuan akan mengakibatkan pembubaran
persekutuan. Dengan demikian masuknya anggota sekutu baru, keluarnya anggota
sekutu lama dan meninggalnya salah seorang anggota persekutuan, akan
membubarkan persekutuan yang ada.
Masuknya sekutu dalam persekutuan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1)
2)
dapat mencerminkan harga aktiva secara lebih layak. Laba atau rugi yang timbul
karena adanya penilaian kembali ini kemudian akan dibagikan kepada para sekutu
lama.
b.
Contoh soal :
Berikut ini adalah Neraca periode 2002 persekutuan Marina dan Ades :
Kas
Aktiva lain-lain
Total Aktiva
Rp. 15.000.000
Rp. 35.000.000
Total kewajiban
Rp.
10.000.000
Modal Marina
Rp.
15.000.000
Modal Ades
Rp.
25.000.000
Rp.
50.000.000
Suci sebagai pihak luar tertarik untuk membeli hak kepemilikan Marina
sebesar Rp.15 juta dengan harga beli Rp. 17,5 juta. Marina setuju menjual hak
kepemilikannya kepada Suci, dan Ades pun setuju dengan bergabungnya Suci
dalam persekutuan tersebut.
Bagaimana pencatatan jurnalnya dan berapakah hak kepemilikan Suci sebagai
sekutu baru ?
Penyelesaian :
Hak kepemilikan Suci sebesar 15 juta meskipun harga beli nya sebesar 17,5 juta
karena transaksi hak kepemilikan ini hanya terjadi antara Marina dan Suci, bukan
antara Suci dengan persekutuan. Persekutuan lama telah bubar, sehingga Ades dan
Suci membuat perjanjian persekutuan yang baru dengan cara pembagian laba rugi
yang baru pula dan melanjutkan kegiatan usahanya.
c.
Likuidasi Persekutuan
1)
2)
3)
4)
Oleh karena tanggung jawab anggota persekutuan tidak terbatas maka bila ada
salah seorang anggota sekutu yang modalnya negatif mereka tetap harus menutup
jumlah modal yang negatif tersebut. Seandainya sekutu tersebut dalam keadaan
bangkrut, maka sekutu yang masih mampu harus menanggung defisit sekutu
tersebut.
File jTriwiyanto
0
Materi TUTORIAL ONLINE
Materi Online I : meliputi sbb : I.) Ruang Lingkup Akuntansi & Laporan Keuangan
II.)Siklus Akuntansi dan Tugas I
Materi Online III : meliputi sbb : V. Akuntansi Utang Jangka Panjang & Perseroan dan
Tugas III
Semua materi diatas adalah merupakan materi kuliah online yang penulis terima
selama mengikuti perkuliahan onlie di Universitas Terbuka. Materi tersebut
diperoleh dari website ut yaitu www.ut.ac.id
Terima kasih bagi para tutor atas segala materinya. Blogger : jTriwiyanto
Pengantar dari Tutor :
Selamat bergabung dan berjumpa kembali dalam Tutorial Online dengan matakuliah
Pengantar Akuntansi (EKMA 4115). Pada Tutorial Online ini Anda memperoleh
penjelasan singkat mengenai materi yang akan kita bahas dan Anda dapat
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut,
dan tutor akan memberikan tugas-tugas yang dapat menambah kontribusi nilai
Anda. Pergunakanlah kesempatan ini sebaik mungkin, jangan ragu untuk
mengemukakan pendapat atau pertanyaan kepada kami. Partisipasi Anda dalam
Tutorial Online ini akan sangat bermanfaat bagi Anda sendiri dalam belajar mandiri.
Selain itu Tutorial Online ini memberikan kontribusi nilai sebesar 10 % dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan pada diskusi kelas yang disampaikan oleh tutor.
1.
2.
Siklus Akuntansi
3.
Tugas I
4.
Akuntansi Persekutuan
5.
6.
Tugas II
7.
8.
Tugas III
Mari kita mulai saja tutotial ini yang diawali dengan penyampaian materi yang
dilanjutkan dengan diskusii kelas dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
oleh tutor.
2.
Kreditur dalam hal ini misalnya bank, tentunya harus dapat menilai apakah
1)
1)
penentuan dan pengendalian biaya selama proses produksi dan harga pokok dari
barang yang selesai diproduksi.
2)
3)
kegiatan keuangan untuk suatu periode, melalui catatan dan ikhtisar, serta
4)
pada pencatatan dan pelaporan transaksi dari lembaga pemerintah atau lembaga
sosial dengan peraturan dan perundang-undangan yang mengikat lembagalembaga tersebut.
5)
perancangan prosedur, metode dan teknik untuk mencatat dan mengolah transaksi
perusahaan.
6)
mengukur biaya sosial dan manfaatnya, misalnya mengukur pola kepadatan lalu
lintas sebagai bagian dari studi penentuan pemakaian dana transportasi yang
paling efisien.
a)
akuntansi yang didasarkan pada entitas usaha, yaitu membatasi data ekonomi
dalam sistem akuntansi terhadap data yang berhubungan langsung dengan
kegiatan usaha. Perusahaan dipandang sebagai entitas terpisah dari pemilik,
kreditor atau pihak yang berkepentingan, atau dengan kata lain aktivitas usaha
dicatat secara terpisah dari aktivitas pihak yang berkepentingan. Sebagai contoh,
Hendry seorang pemilik usaha foto copy mempunyai rekening koran yang saldonya
di bank sebesar Rp. 15 juta pada akhir tahun. Hasil dari operasi usahanya hanya
setengahnya yaitu Rp. 7,5 juta dan sisanya sebesar Rp. 7,5 juta berasal dari
penjualan motor milik keluarganya. Jika Hendry mengikuti konsep entitas, ia akan
memperlakukan uang yang dihasilkan dari usahanya sebagai bagian yang terpisah
dari uang yang dihasilkan dari penjualan barang yang bukan milik perusahaan
tetapi miliknya sendiri. Konsep entitas menetapkan bahwa pembukuan terhadap
hasil operasi perusahaan sebesar 7,5 juta dilakukan terpisah dengan aktiva atau
Utang pribadi/pemilik perusahaan sebesar 7,5 juta pula. Pemisahan ini akan
memperjelas dalam melihat posisi keuangan perusahaan.
b)
menyatakan bahwa barang atau jasa yang dibeli oleh suatu entitas dicatat pada
harga saat transaksi tersebut terjadi. Cara pencatatan ini mengunakan prinsip
harga historis (Historical Cost). Sebagai contoh, toko elektronik pada tanggal 1
Agustus 2001 perusahaan membeli barang-barang elektronik dengan harga Rp. 10
juta rupiah. Konsep biaya menetapkan bahwa transaksi tersebut harus dicatat
berdasarkan harga perolehan yang sesungguhnya, yaitu tetap seharga Rp. 10 juta
meskipun setelah transaksi harga barang elektronik tersebut telah mengalami
kenaikan menjadi Rp.12,5 juta. Catatan akuntansi harus tetap mempertahankan
nilai historis dari suatu aktiva selama perusahaan itu memilikinya dan biaya
perolehan itu merupakan nilai atau ukuran yang dapat diandalkan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
Aktiva = Modal
Aktiva mungkin pula diperoleh dari pinjaman pihak luar, yaitu biasa disebut juga
Utang/Kewajiban, maka persamaan diatas akan berubah menjadi :
Aktiva = Pasiva
Persamaan akuntansi itu adalah keseimbangan antara sisi Aktiva (kiri) dan sisi
Pasiva (kanan).
Utang (liabilities) adalah berupa Utang atau pinjaman yang harus dibayarkan
Modal pemilik (owner equity) adalah jumlah aktiva yang tersisa setelah
dikurangi kewajiban-kewajiban.
Contoh Soal :
Tuan Edy menyetor uang tunai sebesar Rp. 1.000.000 sebagai modal pertama
dalam usahanya. Berikut adalah transaksi-transaksi yang terjadi :
Penyelesaian :
Persamaan Akuntansi
AKTIVA
PASSIVA
Harta
Kas
Perlengkapan
Utang
Modal Edy
1.000.000
(250.000)
(250.000)
750.000
750.000
(100.000)
100.000
650.000
100.000
650.000
100.000
750.000
300.000
300.000
300.000
300.000
400.000
1.050.000
Modal
1.000.000
Peralatan
Utang
400.000
100.000
300.000
(200.000)
850.000
750.000
300.000
1.150.000
(200.000)
100.000
300.000
100.000
1.150.000
(150.000)
700.000
(150.000)
100.000
300.000
100.000
1.000.000
(50.000)
650.000
(50.000)
100.000
300.000
100.000
950.000
1.
Neraca adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada
tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca
sering disebut juga dengan Laporan posisi keuangan.
solvabilitas)
(fleksibilitas)
a)
b)
Contoh bentuk Neraca dapat dilihat pada Buku Materi Pokok Pengantar Akuntansi
(EKMA4115) halaman 4.16 dan 4.17.
2.
Laporan Laba Rugi adalah laporan yang membuat ikhtisar pendapatan dan
beban suatu perusahaan untuk periode tertentu. Laporan laba rugi disebut juga
dengan laporan laba atau operasi. Laporan laba rugi merupakan suatu gambaran
tentang hasil usaha perusahaan atau operasi perusahaan.
Manfaat laporan laba rugi bagi perusahaan adalah untuk mengetahui tentang :
kerugian
Contoh bentuk Laporan Laba Rugi dapat dilihat pada Buku Materi Pokok Pengantar
Akuntansi (EKMA4115) halaman 4.32.
3.
perubahan modal yaitu untuk periode tertentu satu bulan atau satu tahun.
Contoh bentuk Laporan Perubahan Modal dapat dilihat pada Buku Materi Pokok
Pengantar Akuntansi (EKMA4115) halaman 4.50 sampai dengan 4.52.
4.
jumlah kas masuk berupa penerimaan kas dan jumlah kas keluar berupa
pengeluaran atau pembayaran kas dalam suatu periode tertentu. Laporan arus kas
wajib dibuat oleh setiap perusahaan, menurut Standar Akuntansi Keuangan 1994
(PSAK No. 2).
Arus kas dapat bersumber dari :
a)
b)
c)
Laporan ini berguna untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, serta
untuk mengetahui kenaikan atau penurunan bersih kas yang dimiliki oleh
perusahaan selama periode berjalan dan saldo kas yang dimiliki perusahaan pada
akhir periode.
Contoh bentuk Laporan Arus Kas dapat dilihat pada Buku Materi Pokok Pengantar
Akuntansi (EKMA4115) halaman 4.55.
tersebut
b.
akuntansi diatas Kantor Akuntan Publik Hengki Waluyo mendapatkan laba untuk
periode Januari.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
Melaporkan semua aktiva, kewajiban dan modal pemilik dari suatu usaha
b.
Melaporkan bahwa total aktiva sama dengan jumlah dari total kewajiban
dengan total modal pemilik. Keadaan seimbang inilah yang menyebabkan laporan
tersebut disebut neraca.
c.
Melaporkan nilai sisa akhir dari modal pemilik, yang diambil langsung
4.
a. Melaporkan arus kas dari tiga jenis kegiatan yang dilakukan perusahaan
(kegiatan operasional, investasi dan pembelanjaan) selama bulan tersebut. Setiap
jenis kegiatan akan dirinci sehingga menghasilkan arus kas bersih untuk setiap
periode teretes
Siklus akuntansi diawali dengan menganalisis serta menjurnal transaksi dan diakhiri
dengan neraca saldo setelah penutupan. Hasil terpenting dari siklus akuntansi
adalah Laporan Keuangan.
1.
2.
3.
diselesaikan.
4.
5.
6.
7.
1.
Pencatatan Transaksi
Setiap transaksi dapat dicatat dengan melalui persamaan akuntansi dasar yaitu
Aktiva = Utang + Ekuitas dan transaksi perusahaan selama periode tertentu akan
menyangkut berbagai pos (elemen) aktiva, utang, modal, pendapatan dan biaya
yang jumlahnya dapat mencapai ratusan. Untuk memperoleh gambaran lebih jelas
berikut ini adalah contoh transaksi serta analisa dan pencatatannya ke dalam jurnal.
Contoh :
Tuan Swasono mendirikan perusahaan jasa fotocopy, pada tanggal 1 Januari 2001
Tn. Swasono menyetor uang tunai sebesar Rp. 20.000.000,- kemudian dibeli
peralatan fotocopy berupa mesin foto copy sebesar Rp. 10.000.000 dan
perlengkapannya seharga Rp. 5.000.000,-
Pencatatan Jurnal :
20.000.000
1 Jan.2001 Kas
5.000.000
10.000.000
35.000.000
2.
Proses Posting
Setelah transaksi dicatat dalam buku jurnal, proses selanjutnya adalah memposkan
jumlah rupiah ke buku besar yang sesuai atau disebut juga posting ke buku besar.
Langkah-langkah yang harus dilakukan :
a)
b)
c)
Bentuk T
Contoh berikut adalah dengan menggunakan bentuk 4 (empat) kolom dan sesuai
dengan soal sebelumnya.
KAS
Saldo
Tanggal
1 Jan
2001
Keterang
Kredi
Debet
Kredi
t
Debet
an
t
Setoran Modal
20.000.00
0
20.000.00
0
PERLENGKAPAN
Saldo
Tanggal
1 Jan
2001
Keterang
Kredi
Debet
Kredi
t
Debet
an
t
Investasi Pemilik
5.000.000
5.000.000
Saldo
Tanggal
1 Jan
2001
Keterang
Kredi
Debet
Kredi
t
Debet
an
t
Investasi Pemilik
10.000.00
0
10.000.00
0
MODAL SWASONO
Saldo
Tanggal
1 Jan
2001
3.
Keterang
Kredi
Debet
Kredi
t
Debet
an
t
Investasi
35.000.00
0
35.000.0
00
NERACA SALDO
Kredit
4.
Neraca lajur (work sheet) adalah kertas kerja (working paper) yang digunakan
akuntan untuk mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk
penyusunan laporan keuangan pada akhir peiode akuntansi. Neraca lajur
bermanfaat untuk memahami arus data akuntansi dari neraca saldo yang belum
disesuaikan ke laporan keuangan.
Fungsi dari penyusunan neraca lajur adalah :
1.
2.
Sebagai alat pengawasan bila terjadi kesalahan yang mungkin terjadi pada
jurnal penyesuaian
3.
Ada beberapa bentuk Neraca Lajur, namun yang sering digunakan adalah bentuk 10
kolom yaitu sebagai berikut :
No
Akun
Nama
Perkiraa
n
Neraca
Saldo
Neraca
Ayat Jurnal
Saldo
Penyesuai
disesuaika
an
n
Rugi /
Laba
Neraca
1.
Buatlah neraca lajur dengan bentuk 10 kolom (seperti contoh diatas), lalu
Nama Perusahaan
Periode penyusunan
2.
berikut saldonya pada kolom Neraca Saldo dan perhatikan keseimbangan antara
sisi Debet dan Kredit.
3.
4.
Setelah kolom penyesuaian terisi semua, maka kemudian diisi kolom Nerca
a.
Perkiraan/akun yang tidak ada penyesuaiannya, maka saldo sisi debet pada
neraca saldo langsung dipindahkan ke sisi debet pada neraca saldo disesuaikan
begitu juga dengan saldo sisi kredit neraca saldo langsung dipindahkan ke sisi
kredit pada neraca saldo yang disesuaikan.
b.
juga ada disebelah debet, maka jumlahkan dan tulis jumlah tersebut di neraca saldo
disesuaikan sebelah debet. Sebaliknya bila angka di neraca saldo ada disebelah
kredit dan penyesuaiannya juga ada di sebelah kredit, maka jumlahkan dan tulis
jumlah tersebut di neraca saldo disesuaikan sebelah kredit.
c.
apabila angka di neraca saldo ada disebelah debet dan penyesuaiannya ada
disebelah kredit dan ternyata angka di neraca saldo sebelah debet tadi lebih besar
maka hitung selisihnya dan tulis selisih tersebut di neraca saldo disesuaikan
sebelah debet, sedang jika angka penyesuaiannya (kredit) lebih besar maka
selisihnya tulis di neraca saldo disesuaikan sebelah kredit.
d.
e.
maka jumlahkan kolom neraca saldo disesuaikan tersebut baik debet maupun kredit
dan periksa keseimbangannya.
5.
seimbang, maka isi kolom Rugi/Laba dan kolom Neraca. Caranya adalah sebagai
berikut :
a.
b.
Perkiraan riil yaitu perkiraan aktiva, hutang, dan modal termasuk prive,
c.
maka jumlahkan baik itu debet maupun kredit. Jika jumlah kredit lebih besar dari
pada jumlah debet, maka selisihnya merupakan sisa laba dan di tulis pada sisi
debet agar jumlahnya menjadi seimbang. Dan jika jumlah debet lebih besar dari
pada kredit maka selisihnya merupakan sisa Rugi dan tulis pada sisi kredit agar
jumlahnya menjadi seimbang.
d.
Apabila dari kolom Rugi/ Laba terdapat sisa Laba (Kredit>Debet) berarti sisa
laba tersebut menambah modal, karena modal itu kalau bertambah ada disebelah
kredit, maka sisa laba tersebut dipindahklan ke kolom neraca sebelah kredit.
Sebaliknya jika kolom Rugi/Laba terdapat sisa rugi (Debet>Kredit) berarti sisa rugi
pindahkan ke kolom neraca sebelah debet.
e.
Dan yang terakhir setelah sisa Laba atau sisa Rugi dipindahkan ke Neraca,
maka jumlahkan kolom Neraca tersebut baik debet maupun kredit dan jumlah
tersebut haruslah seimbang.
5.
Laporan laba rugi biasanya disiapkan langsung dari neraca lajur. Pada laporan laba
rugi, beban umumnya disajikan menurut besarnya, mulai dari yang terbesar ke
yang terkecil. Laporan ekuitas pemilik disiapkan dengan mencantumkan saldo awal
ekuitas pemilik, menambahkan investasi pada usaha tersebut serta laba bersih
selama periode bersangkutan, dan mengurangkan penarikan oleh pemilik. Jumlah
yang dicantumkan di neraca lajur sebagai modal tidak selalu merupakan saldo akun
pada awal periode akuntansi. Pemilik mungkin sudah menanamkan aktiva
tambahan pada bisnisnya dalam periode tersebut. Karena itu, untuk melihat saldo
awal dan tambahan investasi, kita perlu mengacu ke perkiraan modal.
Berbagai seksi dan sub-seksi acapkali digunakan dalam menyusun neraca. Dua
kelompok aktiva yang lazim adalah aktiva lancar dan aktiva tetap. Kas dan aktiva
lain yang biasanya diharapkan akan dikonversi menjadi kas atau dijual atau terpakai
habis dalam periode satu tahun atau kurang disebut aktiva lancar. Properti,
bangunan, dan peralatan disebut sebagai aktiva tetap atau aktiva pabrik. Biaya
(harga perolehan), akumulasi penyusutan, dan nilai buku dari setiap jenis utama
aktiva tetap biasanya dilaporkan pada neraca.
Dua kelompok utama kewajiban adalah kewajiban lancar dan kewajiban jangka
panjang. Kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu singkat (biasanya satu
tahun atau kurang) dan yang akan dibayarkan dengan menggunakan aktiva lancar
disebut kewajiban lancar. Kewajiban yang tidak akan jatuh dalam waktu lama
(biasanya di atas satu tahun) disebut kewajiban jangka panjang.
Hak pemilik atas aktiva disajikan di bawah seksi kewajiban dan ditambahkan
dengan total kewajiban. Total kewajiban dan ekuitas pemilik harus sama dengan
total aktiva.
6.
Data untuk membuat ayat jurnal penyesuaian terdapat pada kolom penyesuaian
dari neraca lajur.
Perkiraan-perkiraan yang biasanya perlu disesuaikan pada akhir periode, antara lain
:
1.
pada neraca saldo dan yang masih tersedia (persedian) pada akhir periode
akuntansi, maka akan diketahui bepara besar pemakaian atau yang telah menjadi
beban perlengkapan.
2.
sebenarnya belum merupakan kewajiban dan harus dibebankan untuk periode yang
akan datang (pos transitoris aktif).
3.
4.
5.
Hutang beban, yaitu beban-beban yang sebenarnya telah menjadi hak tetapi
6.
7.
Penyusutan Aktiva Tetap, yaitu penyusutan dari aktiva tetap yang harus
7.
Empat ayat jurnal yang diperlukan untuk menutup akun-akun sementara adalah :
1.
Mendebit setiap akun pendapatan atas jumlah yang terdapat dalam saldonya,
2.
Mendebit ikhtisar Laba Rugi atas total beban dan mengkredit masing-masing
3.
Mendebit ikhtisar Laba Rugi atas jumlah yang terdapat pada saldonya (laba
bersih), dan mengkredit akun modal atas jumlah yang sama. (Debit dan Kredit akan
dibalik bila terdapat kerugian bersih).
4.
Mendebit akun modal atas saldo akun penarikan dan mengkredit akun
Setelah ayat jurnal penutup diposkan ke buku besar, saldo akun modal akan sama
dengan seluruh jumlah yang dilaporkan pada laporan ekuitas pemilik dan neraca.
Selain itu, akun pendapatan, beban, dan penarikan akan mempunyai saldo nol.
Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah menyipakan neraca saldo setelah
penutupan. Tujuan neraca saldo setelah penutupan adalah untuk memastikan
bahwa buku besar mempunyai saldo yang berimbang pada awal periode berikutnya.
TUGAS I
No. 1
Berikut ini adalah transaksi dari usaha konfeksi milik Pak Hendry :
a.
b.
Dibeli secara tunai peralatan jahit yaitu berupa mesin jahit seharga Rp. 10 juta
c.
Dibeli perlengkapan jahit berupa benang, jarum, kancing dsb sebesar Rp.
1.500.000
d.
Dibeli mesin obras sebagai peralatan jahit seharga Rp. 5 juta secara kredit.
e.
f.
Memberikan hasil jahitan kepada pelanggan seharga Rp. 750.000 dan akan
g.
Dibayarkan gaji para penjahit yaitu untuk 3 (tiga) orang @ Rp. 200.000
h.
Pada akhir bulan diterima sebagian piutang dari pelanggan sebesar Rp.
Diminta :
Aktiva
Pasiva
Usaha foto copy Pak Wahyu selama bulan Juni 2002 adalah sebagai berikut :
1 Juni
Pak Wahyu menyetor uang tunai sebagai modal awal sebesar Rp.
2.000.000, dan perlengkapan foto copy sebesar Rp. 300.000 dan sebuah
mesin foto copy yang bernilai Rp. 3.000.000
2 Juni
Dibayar uang sewa tempat usaha di ruko untuk 3 (tiga) bulan sebesar Rp.
1.500.000
3 Juni
Dibeli Mesin foto copy lagi merk XEROX seharga Rp. 3.500.000 secara
kredit kepada PT. PANDU Teknik.
4 Juni
10 Juni Dibayar sebagian utang pada PT PANDU Teknik sebesar Rp. 750.000
15 Juni Diterima hasil foto copy dari para pelanggan sebesar Rp. 700.000
16 Juni Dibayar gaji pertengahan bulan kepada 2 orang pegawai Pak Wahyu @
Rp. 150.000
18 Juni
Pak Wahyu membeli kertas dan tinta sebagai perlengkapan foto copy
tambahan seharga Rp. 250.000 dibayar tunai
22 Juni
Diterima hasil foto copy modul dari UT sebesar Rp. 600.000 dan baru
dibayarkan Rp. 275.000 sisanya akan dibayar bulan depan.
27 Juni
30 Juni Diterima uang hasil foto copy dari pelanggan sebesar Rp. 750.000
Dibayar gaji untuk 2 minggu terakhir kepada pegawai sebesar Rp.
300.000
31 Juni
Diminta :
Buatlah pencatatan transaksi ke dalam jurnal dari usaha foto copy Pak Wahyu
selama bulan Juni 2002
Jawaban Tugas I
No. 1
AKTIVA
Kas
Piutang
Perlengkapa
n
PASSIVA
Peralatan
Utang
Modal Hendry
30.000.00
0
30.000.000
(10.000.00
0)
10.000.000
20.000.00
0
10.000.000
30.000.000
10.000.000
30.000.000
(1.500.000
)
1.500.000
18.500.00
0
1.500.000
D
18.500.00
0
1.500.000
5.000.00
0
15.000.000
5.000.00
0
2.000.000
1.500.000
15.000.000
5.000.00
0
750.000
F
20.500.00
0
(600.000)
30.000.000
2.000.000
20.500.00
0
5.000.000
750.000
32.000.000
750.000
1.500.000
15.000.000
5.000.00
0
32.750.000
(600.000)
19.900.00
0
750.000
15.000.000
5.000.00
0
32.150.000
1.500.000 15.000.000
5.000.0
00
32.150.000
1.500.000
250.000 (250.000)
20.150.00
0
500.000
No. 2
Tanggal
Kas
Perlengkapan foto copy
1 Juni
Deb Kre
et dit
2.000.00
0
300.000
5.300.00
0
3.000.00
0
1.500.00 1.500.00
0
0
JU
NI
KAS
3 Juni
4 Juni
Beban Iklan
Kas
500.000
500.000
10 Juni
Utang usaha
Kas
750.000
750.000
15 Juni
Kas
Pendapatan foto copy
700.000
700.000
16 Juni
Beban Gaji
Kas
300.000
300.000
18 Juni
250.000
250.000
Kas
Piutang usaha
275.000
22 Juni
Pendapatan foto copy
3.500.00 3.500.00
0
0
600.000
425.000
23 Juni
Beban listrik
Kas
24 Juni
Beban rupa-rupa
Kas
125.000
125.000
50.000
50.000
27 Juni
Pengambilan Prive
Kas
250.000
250.000
30 Juni
Kas
Pendapatan foto copy
750.000
750.000
31 Juni
Beban Gaji
Kas
300.000
300.000
0
EKMA4115 PENGANTAR AKUNTANSI
Sugiarto
4 sks / modul 1-12: ill.; 21 cm / Edisi 1 ISBN : 979
DDC : Copyright (BMP) Jakarta: Universitas Terbuka, 200
Mata kuliah ini membahas prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi, siklus
akuntansi yang dimulai dari proses pencatatan transaksi (jurnal), pembukuan
(posting), neraca lajur, serta penyusunan laporan keuangan pada suatu unit usaha
atau perusahaan. Mata kuliah ini juga membahas tentang akuntansi perusahaan
Lebih detail lagi kaitan antarmateri dalam BMP ini dapat Anda lihat dalam bagan
berikut ini.
RANGKUMAN
Akuntansi juga mengenal adanya spesialisasi seperti halnya dengan ilmu sosial
lainnya. Bidang spesialisasi akuntansi antara lain meliputi: Akuntansi Keuangan,
Auditing, Akuntansi Biaya, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Perpajakan, Sistem
Akuntansi, Akuntansi Anggaran, Akuntansi Pemerintahan dan Akuntansi Sosial.
Kekayaan atau harta yang dimiliki oleh perusahaan disebut aktiva sedangkan hak
atau sumber dari mana aktiva tersebut berasal disebut ekuitas (hak milik).
Hubungan antara aktiva dan hak milik ini dapat dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut:
Aktiva = Ekuitas
Ekuitas dapat dibedakan menjadi dua bagian pokok, yaitu hak milik dari kreditur
(disebut dengan utang) dan hak milik dari pemilik perusahaan (disebut dengan
modal atau ekuitas) dengan demikian persamaan di atas dapat diperluas menjadi:
Aktiva = Utang + Ekuitas
Kegiatan Belajar 2: Laporan Akuntansi
Rangkuman
Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas lima jenis yaitu neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan modal, perubahan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan. Neraca adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan
modal pada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir bulan atau akhir
tahun. Aktiva biasanya disusun berdasarkan urutan likuiditasnya. Atas dasar ini
aktiva dapat dibedakan menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar, utang juga
diurutkan berdasarkan likuiditasnya yaitu berdasarkan cepat tidaknya utang akan
dilunasi, sedangkan modal diurutkan berdasarkan kekekalan atau keawetannya.
Laporan laba rugi adalah laporan yang memuat ikhtisar pendapatan dan beban
suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dari laporan ini dapat dihitung
laba yang diperoleh atau rugi yang dialami suatu perusahaan. Pos-pos pendapatan
dan beban disusun menurut besar-kecilnya. Semakin besar pos pendapatan dan
beban berarti besar pos tersebut mendapat perhatian dari pembaca laporan.
Laporan modal adalah laporan yang menunjukkan ikhtisar perubahan modal untuk
periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Dari laporan ini dapat
diperoleh sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
Laporan arus kas merupakan laporan yang wajib dibuat perusahaan, menurut
Standar Akuntansi Keuangan 1994 (PSAK No. 2). Laporan arus kas adalah laporan
yang menggambarkan arus masuk dan arus keluar dari kas (uang dan rekening
giro). Arus kas dapat bersumber dari operasi, investasi dan pendanaan atau
financing. Pemakai laporan menggunakan laporan ini untuk dapat mengevaluasi
perubahan aktiva bersih perusahaan.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ke
empat jenis laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan ini biasanya berupa
penjelasan atau suplemen dari pos-pos laporan keuangan.
berbagai pos (elemen) aktiva, utang, ekuitas, pendapatan dan biaya yang
jumlahnya dapat mencapai ratusan.
Agar informasi harian dapat tersedia, pada saat dibutuhkan, dan laporan keuangan
dapat disusun setiap saat, maka perlu dibuat catatan yang terpisah untuk setiap
pos. Catatan tersebut dalam akuntansi disebut dengan rekening (akun). Sedangkan
kelompok rekening yang berkaitan dan merupakan satu unit disebut buku besar
(ledger).
Pada akhir periode seluruh akun dijumlahkan dan dihitung saldonya. Akun-akun ini
merupakan bahan dasar yang akan digunakan untuk menyusun laporan keuangan.
Akun-akun pendapatan dan beban dipakai untuk menyusun laporan laba rugi, akun
aktiva, utang dan ekuitas dipakai untuk menyusun neraca, akun ekuitas dan prive
dipakai untuk menyusun laporan perubahan modal dan akun kas dipakai untuk
menyusun arus kas.
Cara pencatatan langsung ke dalam akun sulit dilakukan dalam praktik, karena
jumlah akun cukup banyak dan terjadi kesalahan sulit untuk melacak kesalahan
tersebut, maka untuk pencatatan transaksi sebelum dilakukan pencatatan ke dalam
akun, terlebih dahulu dicatat dalam buku jurnal. Buku jurnal yaitu buku yang
digunakan untuk mencatat kejadian keuangan (transaksi) yang dilakukan secara
urut waktu dan pencatatan dalam buku jurnal ini juga sejalan dengan persamaan
akuntansi, dalam arti setiap transaksi akan didebet dan dikredit dalam jumlah yang
sama. Bentuk buku jurnal ini yang banyak dikenal adalah bentuk dua kolom.
1.
Alokasi harga perolehan dari persekot biaya, seperti bahan habis pakai,
persekot sewa, dan persekot biaya yang lain, penyesuaian dalam hal ini dilakukan
untuk mengalokasikan beberapa bagian persekot biaya yang sudah menjadi
biaya-biaya dan beberapa bagian yang masih merupakan persekot. Dalam
akuntansi dikenal dengan istilah pos-pos defferal (transitoris)
2.
3.
4.
5.
yang baru. Maksud dari jurnal ini adalah untuk menghindari terjadinya
pencampuran transaksi yang sama dari periode sebelumnya, misalnya transaksi
pendapatan, biaya dan modal.
Tahap-tahap dalam proses penutupan adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Keempat; menutup akun prive atau dividen ke akun ekuitas atau akun saldo
laba.
Jurnal balik adalah jurnal yang digunakan untuk memindahkan akun permanen ke
akun temporer. Bentuk jurnal ini merupakan kebalikan dari jurnal penyesuaian.
Akun-akun yang bersaldo debet dan kredit pada jurnal penyesuaian, akan dibalik
pada jurnal balik dengan jumlah yang sama, namun tidak merupakan suatu
keharusan dalam proses akuntansi bahwa setiap jurnal penyesuaian harus dilakukan
jurnal balik, jurnal penyesuaian yang perlu dibalik adalah jurnal penyesuaian yang
terdapat pada akun-akun tertentu atau pos-pos transitoris.
Sedangkan untuk akun modal atau ekuitas disusun atas dasar historisnya atau
kekekalannya, sehingga sedapat mungkin akun modal harus dapat menunjukkan
beberapa modal asli (pribadi) dan berapa yang berasal dari hasil kegiatan
perusahaan
Dalam perusahaan dagang selain terdapat biaya usaha dan biaya non usaha
terdapat biaya harga pokok penjualan yang merupakan harga pokok dari barang
dagangan yang telah terjual.
Jenis laporan laba rugi dari suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu single step dan multiple step. Dalam bentuk single step hanya dikenal satu
macam laba yaitu laba bersih sesudah pajak, sedangkan pada bentuk multiple step
dapat diperoleh informasi berbagai jenis laba yaitu laba kotor, laba usaha, laba
bersih sebelum pajak dan laba bersih sesudah pajak.
Dalam perusahaan dagang selain terdapat biaya usaha dan biaya non usaha
terdapat biaya harga pokok penjualan yang merupakan harga pokok dari barang
dagangan yang telah terjual.
Jenis laporan laba rugi dari suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu single step dan multiple step. Dalam bentuk single step hanya dikenal satu
macam laba yaitu laba bersih sesudah pajak, sedangkan pada bentuk multiple step
dapat diperoleh informasi berbagai jenis laba yaitu laba kotor, laba usaha, laba
bersih sebelum pajak dan laba bersih sesudah pajak.
1.
Setara Kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek
dan yang cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi
risiko perubahan nilai yang signifikan.
2.
3.
4.
yang berasal dari ekuitas memberikan stabilitas yang lebih baik dari pada arus kas
yang berasal dari pinjaman jangka panjang.
Ada akun khusus menyebabkan Laporan laba-rugi perusahaan dagang juga berbeda
dengan laporan perusahaan dagang. Biaya dalam perusahaan dagang dibagi
menjadi dua kelompok yaitu biaya yang melekat pada barang dagangan yang
terjual yang disebut biaya operasi. Harga pokok penjualan sendiri sebenarnya
merupakan biaya operasi lainnya. Penjualan dikurangi dengan harga pokok
penjualan merupakan laba yang berasal dari penjualan yang dikenal dengan istilah
laba kotor penjualan.
Pada saat terjadi penjualan sebenarnya terjadi dua peristiwa yaitu pertama
terjadinya pendapatan yang disebut penjualan yang mempunyai akibat menambah
modal dan yang kedua keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok penjualan
yang mempunyai akibat mengurangi modal karena sifatnya sebagai biaya. Bila
pada saat penjualan keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok tidak
dihitung dan dicatat dan baru akan dicatat pada akhir periode sebagai penyesuaian
maka dikatakan bahwa perusahaan menggunakan sistem persediaan fisik atau
periodik (physical or periodical inventory system). Sedangkan bilangan pada tiap
kali terjadi penjualan harga pokok barang yang ke luar dicatat maka dikatakan
bahwa perusahaan menggunakan sistem persediaan kontinu atau buku/perpetual or
book inventory system
1.
2.
3.
4.
5.
Jurnal Retur dan Keringanan Penjualan (Sales Return and Allowance Journal).
6.
Transaksi yang tidak dapat dicatat dalam buku jurnal di atas akan dicatat dalam
buku Jurnal umum (General Journal) yang dapat merupakan buku jurnal biasa (dua
kolom) atau berkolom banyak (columnar journal).
Tentu saja tiap perusahaan tidak harus menyediakan seluruh jurnal khusus di atas
tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Suatu perusahaan mungkin cukup
mempunyai satu jurnal yaitu jurnal umum saja karena transaksi yang terjadi masih
sederhana. Bila perusahaan makin maju dan transaksinya makin kompleks maka
mungkin diperlukan beberapa jurnal khusus. Yang jelas adalah bahwa suatu
perusahaan selalu menyediakan jurnal umum.
menyangkut masalah pembagian laba atau rugi, maka dianggap pembagian laba
atau rugi dilakukan dengan perbandingan yang sama.
Bila persekutuan dibentuk dari perusahaan yang sebelumnya sudah berjalan,
biasanya nilai buku aktiva dari perusahaan sebelumnya menjadi tidak relevan lagi.
Oleh karena itu pada umumnya nilai buku tersebut harus disesuaikan lebih dahulu.
Persekutuan cukup mencatat nilai aktiva yang baru (yang disetujui bersama), tidak
perlu memperhatikan harga perolehan aktiva ketika dulu dibeli oleh perusahaan
sebelum menjadi persekutuan. Harga perolehan aktiva bagi persekutuan yaitu
harga pada saat aktiva tersebut menjadi hak persekutuan.
1.
2.
3.
4.
5.
perjanjian tertentu.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
Oleh karena tanggung jawab anggota persekutuan tidak terbatas maka bila ada
salah seorang anggota sekutu yang modalnya negatif mereka tetap harus menutup
jumlah modal yang negatif tersebut. Seandainya sekutu tersebut dalam keadaan
bangkrut, maka sekutu yang masih mampu harus menanggung defisit sekutu
tersebut.
1.
2.
3.
4.
Perseroan merupakan badan hukum tersendiri, oleh sebab itu tanggung jawab harta
kekayaan dan utang ada di tangan perseroan itu sendiri. Oleh karena itu, pemilik
perseroan hanya bertanggung jawab terhadap jumlah uang yang telah ditanamkan
di perseroan tersebut. Dalam hal ini tidak ada tanggung jawab renteng. Hak
pemilikan perseroan yang ditandai dengan surat saham dapat dengan mudah
dipindahtangankan, dengan demikian pemilikan perseroan lebih luwes
dibandingkan dengan persekutuan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa
laba yang dibagikan kepada para pemilik akan dikenakan pajak dua kali. Pertama,
pada saat laba diperoleh perseroan akan dikenakan pajak penghasilan untuk
perseroan dan kedua, pada saat laba diterima pemegang saham akan dikenakan
pajak penghasilan atas nama pemegang saham pribadi. Selain itu perseroan pada
umumnya dikenakan peraturan-peraturan pemerintah yang lebih banyak
dibandingkan dengan persekutuan atau perusahaan perseorangan. Namun bentuk
perseroan lebih disukai oleh perusahaan-perusahaan besar dibandingkan dengan
bentuk perusahaan yang lain.
. . . . . ada tabelnya . . .
Penyajian modal saham dalam neraca harus dapat menjelaskan berapa jumlah
modal saham statutairnya dan berapa jumlah yang telah ditempatkan. Akun modal
dalam perseroan dapat dibedakan menjadi:
1.
2.
3.
Bila perseroan menerbitkan saham tanpa nilai nominal maka harus ditentukan
jumlah (nilai) yang ditetapkan. Nilai yang ditetapkan ini dianggap sebagai nilai
nominalnya. Pada saat perseroan melakukan emisi saham, maka akun kas atau
aktiva lain akan didebet, akun modal saham dikredit sebesar nominalnya (pari), dan
kelebihan setoran dicatat dalam akun sendiri yang disebut akun agio saham.
Akun modal saham selain dipisahkan ke dalam akun modal saham dan agio saham
juga harus diadakan akun modal untuk setiap jenis saham. Klasifikasi modal sendiri
pada perseroan dapat dibedakan sebagai berikut.
ada tabelnya
Bila saham perseroan pada saat emisi ditukarkan dengan aktiva selain kas, maka
aktiva yang diterima sebagai setoran tersebut dicatat sebesar harga pasarnya,
selisih antara harga pasar aktiva tersebut dengan nominal saham dicatat sebagai
agio atau disagio saham. Bila harga pasar aktiva tersebut tidak dapat ditentukan,
aktiva tersebut dapat dicatat sebesar harga pasar dari saham perseroan pada saat
pertukaran terjadi. Selisih harga pasar saham dengan nominalnya akan dicatat
sebagai agio (disagio).
Dalam neraca selain disajikan jumlah modal secara keseluruhan, juga sering
disajikan nilai buku per lembar saham. Nilai buku per lembar dihitung dengan cara
membagi alokasi modal sendiri ke setiap jenis saham dengan jumlah lembar yang
beredar untuk setiap jenisnya. Nilai buku ini menunjukkan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap harga pasar saham di bursa.
Sering kali terjadi untuk mencegah laba yang ditahan dibagikan sebagai dividen,
perusahaan menyisihkan sebagian laba yang ditahan. Untuk penyisihan ini
digunakan akun penyisihan laba yang ditahan (misalnya penyisihan untuk ekspansi)
guna memindahkan jumlah dari akun laba yang ditahan ke akun penyisihan ini.
2.
3.
1.
2.
3.
Dividen tunai tidak boleh dibagikan kepada pemilik saham treasury sedangkan
dividen saham dapat dibagikan kepada pemilik saham treasury dapat pula tidak.
Pembagian dividen tunai akan menyebabkan laba yang ditahan berkurang dan
aktiva perusahaan berkurang. Sedangkan pembagian dividen saham tidak akan
mengurangi jumlah modal saham. Pembagian ini hanya akan mengakibatkan
perubahan bentuk modal dari laba yang ditahan menjadi modal saham. Pemecahan
saham adalah usaha perseroan untuk menurunkan harga pasar sahamnya dengan
cara menambah jumlah lembar saham yang beredar. Penambahan ini dilakukan
dengan cara menurunkan nilai nominal saham. Kejadian ini tidak akan
mempengaruhi bentuk susunan modal dan untuk itu tidak perlu dicatat dalam
pembukuan.
1.
Bila dalam perseroan terdapat akun penyisihan, maka laporan laba yang
ditahan dibagi menjadi dua bagian:
2.
3.
Dengan tabel tersebut kita dapat dengan mudah menghitung nilai tunai.
Utang obligasi dapat dilunasi sebelum jatuh temponya (ditebus). Bila harga tebusan
tidak sama dengan nilai bukunya, maka penebusan utang obligasi ini akan
menimbulkan laba atau rugi penebusan utang obligasi. Bila laba atau rugi
penebusan utang jangka panjang ini jumlahnya cukup tinggi, maka jumlah tersebut
dalam laporan laba rugi disajikan dalam pos-pos luar biasa. Jumlah yang disajikan
adalah jumlah bersihnya, dikurangi pajak penghasilan.
surat berharga atau efek, sedangkan investasi jangka panjang dicatat dalam akun
investasi. Bentuk investasi dapat berupa deposito, reksadana, obligasi pemerintah,
dan obligasi atau saham dari perusahaan lain. Untuk tujuan penilaian investasi
diklasifikasikan sebagai (1) trading securities, (2) available for sale securities, dan
(3) held to maturity securities.
Dalam investasi saham, bila jumlah saham yang dibeli dari suatu perusahaan 20%
atau lebih, maka perusahaan harus menggunakan metode pencatatan pemilikan
(equity method). Dalam metode ini saldo akun investasi akan berfluktuasi, yaitu di
debet untuk bagian laba yang diperoleh perusahaan anak dan di kredit untuk
bagian dividen yang diumumkan perusahaan anak. Selain itu juga di kredit bila
ternyata perusahaan anak mengalami kerugian. Metode pencatatan yang lain,
adalah metode harga pokok perolehan (cost method). Dalam metode ini jumlah
atau saldo akun investasi akan tetap sama besarnya. Akun investasi hanya berubah
bila terjadi pembelian atau penjualan investasi saja. Metode ini diterapkan kalau
jumlah kepemilikan saham kurang dari 20% dari jumlah saham yang beredar.
Untuk menentukan besarnya amortisasi setiap bulan atau setiap enam bulan,
perusahaan dapat menggunakan salah satu dari dua metode yang ada yaitu:
metode garis lurus atau metode bunga efektif.
Persediaan bahan baku berupa bahan yang tersedia untuk diproses menjadi
produk jadi.
2.
Persediaan barang dalam proses, berupa barang yang pada akhir suatu
periode tertentu (biasanya pada akhir tahun buku) belum selesai diproses, belum
menjadi produk jadi dan masih memerlukan proses produksi lebih lanjut.
3.
Persediaan produk jadi, berupa barang-barang yang siap untuk dijual atau
dipasarkan.
pembebanan biaya overhead pabrik ke setiap pesanan yang ada. Namun masalah
ini dapat diselesaikan dengan menggunakan tarif di muka. Penggunaan tarif ini
akan memudahkan dalam penghitungan biaya produksi untuk setiap pesanan yang
sedang dikerjakan atau selesai diproses.
Namun demikian penggunaan tarif akan menimbulkan masalah baru, yaitu apabila
biaya overhead yang sesungguhnya terjadi tidak sama dengan yang dibebankan ke
proses produksi, sehingga timbul masalah lebih atau kurang pembebanan (overunder applied). Untuk alasan kepraktisan, kelebihan atau kekurangan pembebanan
ini dialokasikan harga pokok penjualan. Seharusnya selisih ini dialokasikan ke
persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi, dan harga pokok
penjualan berdasarkan jumlah rupiah masing-masing. Namun biasanya proporsi
harga pokok penjualan jauh lebih besar dari persediaan barang dalam proses dan
barang jadi. Jadi alokasi ke persediaan barang dalam proses dan barang jadi
jumlahnya tidak material (berarti).
Pengertian akun induk dan akun-akun dalam buku besar pembantu juga digunakan
dalam sistem akuntansi biaya pesanan ini, yaitu dengan digunakannya akun barang
dalam proses dan kartu pesanan. Akun barang dalam proses berfungsi akun kendali
(controlling account), sedangkan kartu biaya pesanan sebagai akun pembantu
(subsidiary account). Pada akhir periode akumulasi akun pembantu harus sama
dengan jumlah yang ada di akun kendali.
Bagaimana cara membuat tarif biaya overhead pabrik? Pada dasarnya sangat
sederhana. Langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut.
1.
Menaksir jumlah biaya overhead pabrik untuk satu periode yang akan datang
periode yang akan dijalani.
2.
3.
4.
5.
Biaya produksi per unit dihitung dengan membagi biaya yang terjadi pada
departemen tertentu dengan jumlah unit yang dihasilkan departemen tersebut
dalam periode tertentu, biasanya satu bulan. Bila dalam pabrik terdapat
departemen pembantu, yaitu departemen yang tidak secara langsung ikut
melakukan proses produksi, maka biaya yang terjadi di departemen pembantu
Bila dalam Departemen Produksi terdapat persediaan barang dalam proses, maka
sebelum menghitung biaya pengolahan per unit harus dihitung terlebih dahulu unit
ekuivalen produksi. Unit ekuivalen produksi adalah jumlah unit yang seharusnya
diproduksi seandainya tidak terdapat persediaan barang dalam proses awal
maupun proses akhir. Setelah itu barulah biaya pengolahan per unit ekuivalen
produksi dengan cara membagi pengolahan dengan unit ekuivalen produksi.
yang banyak harus memperoleh alokasi yang lebih banyak dibandingkan pada
produk yang menggunakan aktivitas lebih sedikit. Sistem ABC juga menyadarkan
para manajer bahwa menyebabkan biaya adalah aktivitas, bukan produk. Sistem
ABC dapat diterapkan baik pada perusahaan yang memakai sistem biaya pesanan
maupun sistem biaya proses.
DAFTAR PUSTAKA
Slavin, Albert dan Reynold, Isaac N. (1975). Basic Accounting. Third Edition.
Rinehart and Winston, Inc.
Definisi Akuntansi
DEFINISI AKUNTANSI
Akuntansi dapat diartikan sebagai bahasa bisnis karena akuntansi adalah sebuah
sistem informasi yang menyediakan laporan-laporan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi sebuah
perusahaan. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan,
pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar
pengambilan keputusan atau kebijaksanaan.
DEFINISI AKUNTANSI
Pengertian Akuntansi
1.
2. Proses Kegiatan
Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksittransaksi kejadian yang sekurang-kurangnya atau sebagaian bersifat keuangan
dengan cara menginterpretasikan hasil-hasilnya.
Akuntansi lebih luas dari Tata Buku sebab Tata Buku hanyalah pencatatan secara
sistimatis transaksi/kejadian yang dinyatakan dengan nilai uang.
Cabang Akuntansi
Terdapat 3 (tiga) cabang akuntansi yaitu:
1.
Akuntansi keuangan
Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak ekstern
seperti investor, kreditor, dan Bapepam.
2. Akuntansi manajemen
Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak intern
organisasi atau manajemen.
3. Akuntansi Pemerintah