You are on page 1of 3

D.

PERIODE 1998 - SEKARANG


Tahun 1998 Kongres PGRI XVIII di Lembang: Prof.Dr. HM Surya, Ketua Umum PB
PGRI, Drs. H. Sulaiman SB Ismaya, Sekretaris Jenderal.
Kongres menghasilkan antara lain:a. PGRI keluar dari Golkarb. PGRI menyatakan diri
kembali sebagai organisasi perjuangan (cita-cita proklamasi kemerdekaan dan
kesetiaan PGRI hanya kepada bangsa dan NKRI), organisasi profesi (meningkatkan
kualitas pendidikan) dan organisasi ketenagakerjaan (kembali sebagai Serikat
Pekerja Guru/Teachers UnionTahun 2003 (1 Februari) PGRI bersama-sama 13 SP/SB
yang independen non parpol, berwawasan kebangsaan membentuk KSPI (Kongres
Serikat Pekerja Indonesia). Anggota Dewan Nasional KSPI, Harfini Suhardi dan
Sanuri Almariz. Sekjen Dewan Eksekutif Nasional (DEN) KSPI: Drs. WDF Rindorindo
Tahun 2003 Kongres XIX PGRI di Semarang:
Prof. Dr. HM Surya, Ketua Umum dan
Koesrin Wardojo, SH, SIP, Sekretaris Jenderal PB PGRI.Tahun 2004
Sekretaris Jenderal KSPI: Rusli Yunus
Tahun 2005 audiensi PB PGRI dengan Menakertrans (Fahmi Idris):
1. Mengklarifikasi UU No.21/2000 tentang SP/SB khususnya Pasal 48:
a. PNS berhak menjadi anggota SP/SBb. Akan diatur dalam suatu Undang-Undang
2. Pernyataan Menakertrans RI:
a. Pemerintah RI telah meratifikasi Konvensi ILO No. 87 dengan Keppres No. 83 Tahun
1998.
b. PGRI jalan terus sebagai Serikat Pekerja Guru Modernc. Setiap orang tidak boleh
menjadi anggota dua SP dan SB. Karena itu PGRI yang PNS tinggal memilih menjadi
anggota PGRI atau anggota KORPRI. (Konvensi ILO No.87, keanggotaan SP/SB harus
sukarela dan tidak boleh dipaksa, sesuai dengan HAM, SP/SB harus dibentuk secara
demokratis.
3. Menakertrans meminta PGRI dan ILO Indonesia serta Depnakertrans melaksanakan
seminar nasional tentang konvensi ILO nomor 87 dan Keppres No. 83 Tahun 1998.
4. Menakertrans memberi kesempatan kepada PGRI tingkat pusat, provinsi dan
kabupaten/ kota mendaftarkan kembali PGRI sebagai SP pada Disnaker provinsi dan
Kabupaten/Kota
II. TINJAUAN KE DEPAN
Menyongsong Kongres XX PGRI tahun 2008 yad, sejak 2001 PRI bekerjasama

dengan EI Asia Pasifik membentuk PGRI-EI Consortium Project untuk seminar,


workshop dan pelatihan pimpinan PGRI dari pusat, provinsi dan kabupaten/kota
seluruh Indonesia.
Tahun 2001 PB PGRI dan Ketua provinsi se Jawa Workshop EI di Anyer.Tahun 2003
menjadi 11 provinsiTahun 2004 menjadi 19 provinsiTahun 2005 menjadi 22 provinsi
Penanggung jawab nasional Prof.Dr. HM Surya, Ketua Umum PB PGRI, sedangkan
National Coordinator PGRI-EI Consortium Project:- Tahun 2002 203, Drs. WDF
Rindorindo- Tahun 2004 sekarang, HM Rusli Yunus.- Tahun 2006 Koordinator
Nasional (HM Rusli Yunus) didampingi Koordinator Pelaksana (Ir. Abdul Azis Hoesein,
MEngSc)Consortium (negara donor): Norwegia, Swedia, Amerika Serikat, Jepang dan
Australia.Tahun 2004 aktif membantu Public Service International (PSI, Persatuan
Pegawai Negeri se Dunia)Tahun 2006 kegiatan proyek PGRI-EI Consortium ini
meliputi 23 provinsi dari 31 yang direncanakan.Setelah itu diperlukan langkah2 utk
persiapan bahan kongres, a.l. penyesuaian AD/ART PGRI sebagai serikat pekerja
guru, dimulai dari hasil konperensi cabang, kabupaten/kota dan provinsi diajukan
pada Konpus IV (2007).
Shg hasil konpus terakhir menjelang Kongres (Konpus 2007) resmi menjadi bahan
kongres sebagai hasil dari anggota melalui cabang, kab/kota, provinsi dan pusat
Ini yang dimaksud dengan prinsip-prinsip serikat pekerja: solidaritas, demokratis,
kesatuan, tanggung jawab dan kesetaraan.

You might also like