Professional Documents
Culture Documents
2. Heksana
IIIIII
ii
IIIIII
ii
IIIIII
ii
IIIIII
ii
Gambar
4.4 Hasil
Jarak Komponen
Pelarut
1,9 cm
2 cm
I
II
III
1,3 cm 1,5 cm 1,5 cm
1,4 cm 1,5 cm 1,4 cm
l
1:2
Metanol:Butano
2,1 cm
l
1:4
2,6 cm
No.
Pelarut
1.
2.
Kloroform
Heksana
Metanol:Butano
4.
4.2 Pembahasan
Rf
Praktek
% Ralat
0,75
0,73
2,22 %
4,82 %
0,69
10,03 %
1,8 cm
0,75
2,22 %
2 cm
2,1 cm
Nilai Rf akan besar bila senyawa tersebut kurang polar dan berinteraksi dengan
adsorben polar dari plat kromatografi lapis tipis. Nilai Rf digunakan untuk
mengidentifikasi senyawa (Widya, 2012).
Dari hasil percobaan yang dilakukan terhadap kulit jeruk sukist diperoleh nilai
Rf untuk pelarut klorofrom dan heksana adalah 0,75 dan 0,73. Nilai Rf untuk pelarut
metanol:butanol dengan perbandingan 1:2 dan 1:4 sebesar 0,69 dan 0,75. Menurut
teori Rf pada kulit jeruk sunkist adalah 0,767 (Pratama, 2009). Persen ralat pada
percobaan ini adalah 2,22 % untuk kloroform, 4,82 % untuk heksana, 10,63 % untuk
metanol:butanol dengan perbandingan 1:2, dan 2,22 % untuk metanol:butanol
dengan perbandingan 1:4.
Berdasarkan teori, analit yang memiliki sifat kepolaran yang sesuai dengan
kepolaran fase gerak akan cenderung terbawa oleh fase gerak tersebut sedangkan
semakin jauh kepolaran analit dengan kepolaran fase gerak maka semakin sedikit
analit yang terbawa oleh fase gerak tersebut (Widjaja, 2011).
Pada percobaan yang telah dilakukan digunakan pelarut kloroform yang
bersifat polar, heksan bersifat nonpolar, metanol bersifat polar, butanol bersifat polar.
Dari hasil percobaan diperoleh nilai Rf yang paling jauh terdapat pada pelarut polar
metanol:butanol dengan perbandingan 1:4.
Maka, dapat disimpulkan bahwa percobaan yang dilakukan sesuai teori.