Professional Documents
Culture Documents
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada kelompok yang menerima oral care
menggunakan chlorhexidine, kasus terjadinya VAP lebih sedikit yaitu 5 orang dari
102 orang, sedangkan pada kelompok saline terjadi lebih banyak yaitu 12 kasus
dari 105 orang, tidak berbeda signifikan.
Angka rerata kasus VAP per 1000 penggunaan ventilator pada kelompok
chlorhexidine sebanyak 7 orang dan kelompok saline juga lebih banyak, yaitu
sebesar 21 orang, terdapat perbedaan signifikan.
Dari keseluruhan pasien yang terkena VAP, dikarenakan adanya basil gram
negatif.
Namun jika dilihat dari adanya iritasi pada membran mukosa, kelompok
chlorhexidine (10 kasus)memiliki kasus yang lebih banyak dibanding kelompok
saline (1 orang), terdapat perbedaan signifikan.
Observasi terhadap kolonisasi oropharyngeal didapatkan data bahwa basil
gram negatif sudah ada semenjak awal penelitian pada 63 orang pada kelompok
chlorhexidine dan 71 orang pada kelompok saline. 12 dari 63 orang pada
kelompok chlorhexidine dan 0 orang pada kelompok saline sudah tidak terdapat
kolonisasi bakteri dimana sebelumnya terdapat kolonisasi.15 orang dari 39 orang
pada kelompok chlorhexidine dan 28 orang dari 34 orang di kelompok saline
dinyatakan baru saja terjadi terdapat kolonisasi basil gram negatif. 21 orang dari
39 orang pada kelompok chlorhexidine dan 3 orang dari 34 orang di kelompok
saline dinyatakan tidak terdapat basil gram negatif saat dilakukan oropharyngeal
swab. Jumlah basil gram negatif meningkat saat dilakukan oropharyngeal swab
yaitu 9 dari 63 orang di kelompok chlorhexidine dan 36 dari 71 di kelompok
saline, sedangkan jumlah gram ngetif berkurang pada 27 dari 63 orang di
kelompok chlorhexidine dan 10 dari 71 irang di kelompoknsaline. Tingkat
mortalitas tidak jauh berbeda, 36 dari 102 di kelompok chlorhexidine dan 37 dari
105 orang di kelompok saline.
Diskusi
Chlorhexidine merupakan antiseptik spektrum luas untuk bakteri gram
negatif maupun positif, chlorhexidine dapar efektif bekerja 6 jam setelah
pemberiannya. Chlorhexidine sudah digunakan sebagai oral care untuk
pengobatan dokter gigi dan terbukti dapat mencegah terjadinya infeksi, namun
chlorhexidine ini belum terbukti efektif untuk mencegah pneumonia, menurut
penelitian serupa pada tahun 2006. Pada penelitian ini pun kelompok
chlorhexidine memang lebih sedikit yang mengalami VAP dibanding kelompok
saline, namun hal ini tidak berbeda secara signifikan. Oleh karena itu, peneliti
memiliki hipotesis bahwa saat melakukan dekontaminasi oral menggunakan
chlorhexidine mungkin dibutuhkan kadar chlorhexidine yang lebih besar (lebih
dari 2%).
Sedangkan untuk tingkat iritasi membran mukosa pada
kelompokchlorhexidine memiliki kasus yang lebih banyak, peneliti berasumsi hal
ini kemungkinan dikarenakan saat mengolesi membran oropharyngeal
menggunakan kassa yang diberi 2% chlorhexidine, tenaga kesehatan terlalu
menggosoknya dengan keras, sehingga diharapkan selanjutnya saat mengolesi
dengna chlorhexidine dapat dilakukan dengan hati-hati.