You are on page 1of 17

TUGAS MATA KULIAH INTERAKSI OBAT

INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN


Dosen : Dra. Refdanita, M.Si, Apt

DISUSUN OLEH

Witry Rahmawati

10330031

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2013

KATA PENGANTAR
Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan
Page 1 of 17

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan ridhaNyalah saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Interaksi Obat yang membahas
tentang Interaksi Obat dengan Makanan.
Terima kasih saya ucapkan kepada :.
1. Dra. Refdanita, M.Si, Apt selaku dosen mata kuliah Interaksi Obat.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan materil.
3. Teman teman yang memberikan masukan dan saran kepada saya.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
serta masih banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran sangat dinantikan guna
penyempurnaaan makalah ini dimasa mendatang.
Saya juga memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan
dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud saya. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan serta bermanfaat bagi saya
maupun pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk
kepada kita semua.

Jakarta, Oktober 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan
Page 2 of 17

KATA PENGANTAR ...................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................................

ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Obat.........................................................................................................

2.2 Pengertian Makanan..................................................................................................

2.3 Interaksi Obat............................................................................................................

2.4 Mekanisme Interaksi Obat........................................................................................

2.5 Interaksi Obat dengan Makanan ..............................................................................

2.6 Efek Interaksi Obat dengan Makanan.......................................................................

2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Obat dengan Makanan.......................

2.8 Macam-macam Proses Interaksi Obat dengan Makanan..........................................

2.9 Cara Menghindari Interaksi Obat dengan Makanan.................................................

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Tabel Interaksi Obat dengan Makanan......................................................................

Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan


Page 3 of 17

10

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..............................................................................................................

14

4.2 Saran ........................................................................................................................

14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................

iv

Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan


Page 4 of 17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat mulai memahami akan adanya interaksi obat saat obat
masuk ke dalam tubuh terkait dengan cara pemberian obat. Sehingga dalam pemakaian
obat harus mengetahui nasib obat di dalam tubuh. Obat masuk ke tubuh akan
mengalami berbagai peristiwa seperti Absorpsi (penyerapan), Distribusi, Metabolisme
dan Ekskresi (ADME).
Salah satu peristiwa yang terkait dengan cara minum obat adalah proses absorpsi
yaitu proses penyerapan obat dari tempat pemberiannya menembus membran biologis,
masuk ke sirkulasi darah sistemik. Proses tersebut merupakan pintu pertama yang harus
dilewati obat agar dapat memberikan efeknya ke tubuh. Cara pemberian obat yang
berbeda akan mempengaruhi cepat lambatnya obat terabsorpsi, dengan kata lain akan
mempengaruhi cepat lambatnya obat berefek. Seperti halnya pada makanan dan
minuman yang dapat mempengaruhi proses absorpsi obat. Tempat obat di absorpsi akan
mempengaruhi absorpsi obat, sehingga dengan menganalisis makanan atau minuman
yang masuk bersama obat, akan dapat memprediksi pengaruh keduanya terhadap cepat
lambatnya atau malah tidak terabsorpsinya obat tersebut.
Kurangnya pengetahuan akan adanya interaksi obat baik dengan obat lain
ataupun makanan dapat mengakibatkan terjadinya gangguan saat meminum obat.
Sehingga apabila mengkonsumsi makanan yang dapat berinteraksi dengan obat dapat
berakibat baik bagi tubuh atau juga sebaliknya. Karena beberapa obat yang apabila
berinteraksi dengan makanan akan mempercepat kerja obat serta ada juga yang dapat
memperlambat atau menghambat kerja obat tersebut.
Hubungan dalam interaksi antara makanan, nutrien yang terkandung dalam
makanan dengan obat saling mendukung dalam pelayanan kesehatan dan dunia medis.
Makanan dan nutrien spesifik dalam makanan, jika dicerna bersama dengan beberapa
obat, tentunya dapat mempengaruhi seluruh ketersediaan hayati, farmakokinetik,
farmakodinamik dan efek terapi dalam pengobatan. Makanan dapat mempengaruhi
absorbsi obat sebagai hasil dari pengubahan dalam saluran gastrointestinal atau
interaksi fisika bahkan kimia antara partikel komponen makanan dan molekul obat.

Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan


Page 5 of 17

Pengaruh tersebut tergantung pada tipe dan tingkat interaksi sehingga absorbsi obat
dapat berkurang, tertunda, tidak terpengaruh atau meningkat oleh makanan yang masuk.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Apa prinsip Interaksi Obat?
b. Bagaimana terjadinya Interaksi Obat?
c. Apa saja obat yang dapat berinteraksi dengan makanan?
d. Bagaimana mekanisme obat yang dapat berinteraksi dengan makanan?
e. Bagaimana efek dan pemecahan masalah dalam Interaksi Obat dengan
Makanan?

1.3

Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui prinsip Interaksi Obat?
b. Untuk mengetahui terjadinya Interaksi Obat?
c. Untuk mengetahui obat yang dapat berinteraksi dengan makanan?
d. Untuk mengetahui mekanisme obat yang dapat berinteraksi dengan makanan?
e. Untuk mengetahui efek dan pemecahan masalah dalam Interaksi Obat dengan
Makanan?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pengertian Obat

Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan


Page 6 of 17

Obat adalah bahan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit, atau


menyembuhkan seseorang dari penyakit. Obat merupakan semua zat baik dari alam
(hewan maupun tumbuhan) atau kimiawi yang dalam takaran (dosis) yang tepat atau
layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejalagejalanya.
2.2

Pengertian Makanan
Makanan adalah bahan, yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan,
dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi untuk tumbuh dan
berkembang.

2.3

Interaksi Obat
Interaksi obat merupakan suatu proses zat yang mempengaruhi aktivitas obat
sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan atau pengurangan aktivitas atau
menghasilkan efek baru yang tidak dimiliki sebelumnya. Umumnya interaksi obat yang
terjadi adalah antara satu obat dengan obat lain. Namun interaksi dapat pula terjadi
antara obat dengan makanan, obat dengan herbal, obat dengan mikronutrien, dan obat
injeksi dengan kandungan infus.
Interaksi obat dapat ditimbulkan oleh berbagai proses, seperti perubahan dalam
farmakokinetika obat tersebut, yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eksresi
(ADME) obat. Selain itu, interaksi obat juga merupakan hasil dari sifat-sifat
farmakodinamik obat tersebut, misalnya pemberian bersamaan antara antagonis reseptor
dan agonis untuk resptor yang sama.
Interaksi obat dapat didefinisikan sebagai interaksi antara obat dan zat lainnya
yang mencegah obat bekerja atau melakukan seperti yang diharapkan. Definisi tersebut
berlaku untuk interaksi obat-obatan dengan obat-obatan lainnya (interaksi obat - obat),
serta obat-obatan dengan makanan (interaksi obat - makanan) dan zat lainnya.

2.4 Mekanisme Interaksi Obat

Terdapat beberapa mekanisme oleh obat yang berinteraksi dengan obat-obatan


lain, makanan, dan bahan lainnya. Interaksi dapat terjadi apabila adanya peningkatan
atau penurunan dalam proses berikut, yaitu :
a. Penyerapan obat yang masuk ke dalam tubuh (Absorpsi);
b. Distribusi obat dalam tubuh;
c. Perubahan yang dibuat pada obat oleh tubuh (Metabolisme);
d. Penghapusan obat dari badan (Ekskresi).
Sebagian besar hasil penting dari interaksi obat merupakan perubahan dari
proses absorpsi, metabolisme, atau ekskresi dari obat. Interaksi obat juga dapat terjadi
Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan
Page 7 of 17

apabila dua obat yang sama atau berlawanan efeknya bertindak bersamaan terhadap
tubuh. Menurut sumber lain, interaksi obat juga terjadi ketika obat mengubah satu
konsentrasi dari bahan yang biasanya hadir di dalam tubuh. Perubahan yang terjadi pada
substansi tersebut mengurangi atau meningkatkan efek obat lain yang diambil. Misalnya
interaksi obat antara Warfarin (Coumadin) dan Vitamin K yang terkandung dalam suatu
produk adalah contoh yang baik dari jenis interaksi. Warfarin bertindak dengan
mengurangi konsentrasi bentuk aktif Vitamin K didalam tubuh. Oleh karena itu, apabila
Vitamin K diambil, maka akan mengurangi efek Warfarin.
2.5

Interaksi Obat dengan Makanan


Pemberian obat-obatan merupakan bagian dari terapi medis terhadap pasien.
Ketika dikonsumsi, obat dapat mempengaruhi status gizi seseorang dengan
mempengaruhi makanan yang masuk (drug - food interaction). Hal sebaliknya juga
dapat terjadi yaitu makanan yang masuk juga dapat mempengaruhi kerja beberapa obatobatan (food - drug interaction).
Interaksi antara obat dan makanan dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
Obat-obatan yang dapat menurunkan nafsu makan, mengganggu pengecapan
dan mengganggu traktus gastrointestinal/ saluran pencernaan;
Obat-obatan yang dapat mempengaruhi Absorbsi, Metabolisme dan Eksresi zat
gizi.
Interaksi obat dengan makanan dapat terjadi apabila makanan yang dimakan
mempengaruhi bahan dalam obat yang diminum sehingga obat tidak bisa bekerja
sebagaimana mestinya. Interaksi ini dapat menyebabkan efek yang berbeda-beda, dari
mulai peningkatan atau penurunan efektivitas obat bahkan menimbulkan efek samping.
Makanan juga dapat menunda, mengurangi atau meningkatkan penyerapan obat. Oleh
karena itu, beberapa obat harus diminum pada waktu perut kosong (1 jam sebelum
makan atau 2 jam setelah makan) dan beberapa obat lain sebaiknya diambil bersamaan
dengan makanan.
Interaksi obat dengan makanan terjadi pada beberapa fase, diantaranya adalah :
Fase Farmasetis
Fase farmasetis adalah suatu fase awal dari hancur dan terdisolusinya obat.
Beberapa makanan dan nutrisi mempengaruhi hancur dan larutnya obat. Oleh karena
itu, keasaman makanan dapat mengubah efektivitas dan solubilitas obat-obat tertentu.
Salah satu obat yang dipengaruhi pH lambung adalah Saquinavir, inhibitor
protease pada perawatan HIV. Ketersediaan hayatinya meningkat akibat solubilisasi
yang diinduksi oleh perubahan pH lambung. Makanan dapat meningkatkan pH

Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan


Page 8 of 17

lambung, disisi lain juga dapat mencegah disolusi beberapa obat seperti isoniazid
(INH).
Fase Farmakokinetik
Fase farmakokinetik terdiri dari beberapa tahapan, yaitu Absorbsi, Transportasi,
Distribusi, Metabolisme dan Ekskresi obat. Interaksi obat dengan makanan secara
signifikan terlibat dalam proses absorbsi. Usus halus merupakan organ penyerapan
primer yang berperan penting dalam absorbsi obat. Fungsi usus halus seperti motilitas
atau afinitas obat yang menahan sistem karier usus halus serta dapat mempengaruhi
kecepatan dan tingkat absorbsi obat.
Makanan dan nutrien dalam makanan dapat meningkatkan atau menurunkan
absorbsi obat dan mengubah ketersediaan hayati obat. Kecepatan pengosongan lambung
secara signifikan mempengaruhi komposisi makanan yang dicerna. Kecepatan
pengosongan lambung tersebut dapat mengubah ketersediaan hayati obat. Makanan
yang mengandung serat dan lemak tinggi secara normal menunda waktu pengosongan
lambung.
Beberapa obat seperti Nitrofurantoin dan Hidralazin lebih baik diserap saat
pengosongan lambung tertunda karena adanya tekanan pH rendah di lambung. Obat lain
seperti L-dopa, Penicillin G dan Digoxin, mengalami degradasi dan menjadi inaktif saat
tertekan oleh pH rendah di lambung dalam waktu lama. Obat dieliminasi dari tubuh
tanpa diubah atau sebagai metabolit primer oleh ginjal, paru-paru, atau saluran
gastrointestinal melalui empedu. Ekskresi obat juga dapat dipengaruhi oleh diet nutrien
seperti protein dan serat, atau nutrien yang mempengaruhi pH urin.
Fase Farmakodinamik
Fase farmakodinamik adalah respon fisiologis dan psikologis terhadap obat.
Mekanisme obat tergantung pada aktifitas agonis atau antagonis yang akan
meningkatkan atau menghambat metabolisme normal serta fungsi fisiologis dalam
tubuh manusia. Karena obat dapat menimbulkan efek yang diinginkan dan tidak
diinginkan.
Aspirin dapat menyebabkan defisiensi folat jika diberikan dalam jangka waktu
lama. Methotrexat memiliki struktur yang mirip dengan folat vitamin B sehingga dapat
memperparah defisiensi folat. Penelanan tablet dengan air yang cukup atau cairan lain
penting untuk beberapa obat, karena jika ditelan tablet tersebut cenderung merusak
saluran esofagus. Petunjuk pada pasien untuk mencegah iritasi atau ulcer pada esofagus,
maka tablet atau kapsul obat harus ditelan dengan segelas air oleh pasien dengan posisi
berdiri, misalnya untuk obat-obat seperti analgesik (contohnya Aspirin), NSAID
Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan
Page 9 of 17

(contohnya

Phenylbutazone,

Oxyphenbutazone,

Indometacin),

Kloralhidrat,

Emepromium Bromida, Kalium Klorida, Tetracyclin (terutama Doxycyclin). Obat


diminum dengan atau tanpa makanan. Interaksi obat dengan makanan dalam saluran
gastrointestinal dapat bermacam- macam dan banyak alasan penyebab makanan dapat
berpengaruh pada efek obat. Contohnya obat mungkin terikat pada komponen makanan;
makanan akan mempengaruhi waktu transit obat pada usus; obat dapat mengubah firstpass metabolisme obat dalam usus dan dalam hati; dan makanan dapat meningkatkan
aliran empedu yang mampu meningkatkan absorbsi beberapa obat yang larut lemak.
Petunjuk pada pasien untuk mencegah interaksi tersebut adalah dengan
meminum obat dengan segelas air pada saat perut kosong, misalnya seperti pada obatobat Sefalosporin (kecuali Sefradin), Dipyridamol, Erythromycin, Isoniazid (INH),
Lincomycin, Penicillamin, Pentaerithritel Tetranitrat, Rifampicin, Penisilin Oral dan
Tetracyclin. Absorbsi dari semua penisilin oral akan optimal jika diminum pada saat
perut kosong dengan segelas air. Pivampicillin harus diminum bersama makanan karena
dapat mengiritasi lambung atau perut. Tetracyclin kadang menyebabkan mual dan
muntah jika diminum pada saat perut kosong. Meskipun makanan mengurangi absorbsi
Tetracyclin tetapi tidak terjadi pada Doxycyclin dan Minocyclin.
Adanya makanan juga dapat meningkatkan perubahan bentuk profil serum obat
tanpa mengubah ketersediaan hayati obat. Hal ini terlihat pada studi Sefradin, makanan
tidak memiliki efek signifikan terhadap ekskresi urin antibiotik tetapi pada nilai t-max.
Beberapa obat yang diminum bersama susu atau makanan berlemak antara lain
Alafosfalin, Griseofulvin dan Vitamin D. Sedangkan obat yang tidak boleh diminum
bersama susu antara lain Bisacodyl (Dulcolax), Garam Besi, Tetracyclin (kecuali
Doxycyclin dan Minocyclin).
2.6

Efek Interaksi Obat dengan Makanan


Efek interaksi obat dengan makanan dapat muncul dari beberapa makanan yang
dapat berinteraksi dengan beberapa obat tertentu, misalnya ketika makanan berikatan
dengan zat aktif obat maka akan mengurangi penyerapan obat atau mempercepat
eliminasi obat. Dan biasanya pada orang dewasa lebih banyak mengkonsumsi obat
dibandingkan anak-anak, maka efek interaksi antara obat dengan makanan dapat
meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Akan tetapi, biasanya efek samping
tersebut kurang diketahui atau diperhatikan karena reaksi yang terjadi hampir

Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan


Page 10 of 17

menyerupai gejala atau tanda dari penyakit tertentu, seperti diare (konstipasi) bahkan
rasa lelah.
2.6

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Obat dengan Makanan


Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi obat dengan makanan pada tiap
individu diantaranya adalah :
a. Besar dosis obat yang diminum;
b. Usia, kondisi tubuh dan kondisi kesehatan;
c. Waktu konsumsi makanan dan waktu konsumsi obat.

2.7

Macam-macam Proses Interaksi Obat dengan makanan


Berikut merupakan macam-macam proses interaksi obat dan makanan dan efek
yang ditimbulkan dalam tubuh kita.
a. Makanan yang meningkatkan efek beberapa obat;
b. Makanan yang menurunkan efek beberapa obat;
c. Obat jantung - bloker;
d. Makanan beralkali - Metenamin (hiprex, Mandelamine, Urex);
e. Makanan beralkali - Kinidin (Cardioquin, duraquin, quinaglute dura tabs,
f.
g.
h.
i.
j.

Quinora);
Makanan beralkali - Kinin (coco Quinine, Quinamm, Quinine);
Makanan berkafein - Obat asma golongan Teofilin;
Makanan berkarbohidrat Asetaminofen;
Sate sapi atau hamburger - Obat asma turunan Teofilin;
Makanan berlemak - Griseofulvin (Fluvicin P/G, Fluficin U/F, Griseofulvin V,

k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.

Grisactin, Gris PEG);


Makanan berserat banyak - Digoksin
Makanan berprotein tinggi (daging, produk susu) - Levodopa
Sayuran berdaun hijau - Tiroid (Amour Thyroid)
Kayu manis (licorice) - Obat tekanan darah tinggi
Kayu manis (licorice) - Obat jantung digitalis
Susu dan produk susu - antibiotika tetrasiklin
Garam - Lithium (eskalith, lithane, lithobid)
Makanan yang mengandung tiramin Antidepresan jenis IMAO (EUtoniyl,

Marpan, Nardil, Parnete)


s. Makanan yang mengandung vitamin B6 (Piridoksin)
t. Makanan yang kaya vitamin K - Antikoagulan (Athrombin K, Caufarin,
Caumadin, Dikumarol)
2.8

Cara Menghindari Interaksi Obat dengan Makanan


Meskipun tidak semua obat dipengaruhi oleh makanan atau dapat berinteraksi
dengan makanan. Akan tetapi, lebih baik untuk memperhatikan aturan minum dari
setiap obat yang di konsumsi. Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya interaksi
antara obat dengan makanan, sebaiknya lakukan beberapa hal berikut :

Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan


Page 11 of 17

a. Bacalah label obat dengan teliti, apabila kurang memahami dapat ditanyakan

dengan dokter yang meresepkan atau apoteker;


b. Baca aturan pakai, label perhatian dan peringatan interaksi obat yang
tercantum dalam label atau wadah obat. Bahkan obat yang dijual bebas juga
perlu aturan pakai yang disarankan;
c. Sebaiknya minum obat dengan segelas air putih;
d. Jangan campur obat dengan makanan atau membuka kapsul kecuali atas
petunjuk dokter;
e. Vitamin atau suplemen kesehatan sebaiknya jangan diminum berbarengan
dengan obat karena terdapat beberapa jenis vitamin dan mineral tertentu yang
dapat berinteraksi dengan obat;
f. Jangan minum obat bersamaan dengan minuman yang mengandung alkohol.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1

Tabel Interaksi Obat dengan Makanan

Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan


Page 12 of 17

Objek
Cimetidine

Prasipitan

Mekanisme Interaksi

Efek yang

Pemecahan

Telur, ikan, tempe

Menghambat produksi

ditimbulkan
Makanan yang kaya

Masalah
Apabila meminum

(kaya protein)

asam dengan

akan protein akan

Cimetidine jangan

berkompetisi secara

meningkatkan

bersaman dengan

reversibel untuk mengikat keasaman lambung

mengkonsumsi

H2-reseptor pada

sehingga

makanan yang kaya

membran basolateral sel

menghambat /

akan protein (telur,

parietal

mempersulit kerja

ikan, tempe)

Teh, kopi (Kaya

Melindungi mukosa

Cimetidine
Kafein meningkatkan

Obat ini jangan

akan kafein)

saluran cerna dengan

produksi asam

diminum

menstimulasi

lambung sehingga

bersamaan dengan

prostaglandin mukosa

menghambat /

kopi atau teh tapi

cerna

mempersulit kerja

cukup diminum

Sukralfat

dengan air putih

Benadryl, Claritin, CTM,

Konsentrasi obat

saja.
Maka seharusnya

golongan

Zyrtec, Incidal,

dalam plasma menurun diminum saat perut

antihistamin

merupakan obat bersifat

sehingga efek obat

kosong (satu jam

(benadryl,

asam lemah yang

menjadi menurun.

sebelum makan

claritin, ctm,

absorpsinya terjadi di

atau 2 jam sesudah

zyrtec, incidal,

lambung. Jika diminum

makan) atau cukup

dll)

dengan susu, adanya

diminum dengan

pencernaan susu akan

air putih saja.

Sukralfat

Obat antialergi

Susu

menghambat proses
INH

Makanan seperti

absorpsi di lambung.
Makanan tersebut kaya

( Isoniazid)

keju dan berbagai

akan histidin, pada

kepala hebat, gatal &

obat INH jangan

jenis ikan (tuna,

penyimpanan diubah

kemerahan pada kulit,

mengkonsumsi

makarel, salmon)

menjadi histamin oleh

nyeri abdomen,

makanan yang

bakteri. Pada kondisi

takikardi, mata kabur,

mengandung

normal histamin

sesak nafas, diare,

histidin.

Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan


Page 13 of 17

Efek samping (sakit

Apabila minum

diuraikan di tubuh oleh

muntah , dsb) obat

histaminase, tapi pada

meningkat karena

peminum INH (suatu

toksisitas histamin.

inhibitor enzim) sehingga


aktivitas enzim dihambat
dan menyebabkan kadar
Obat

Pisang, jeruk,

histamin tinggi.
Makanan tersebut dapat

antihipertensi

sayuran berhijau

meningkatkan absorbsi

terhadap resiko

jangan diminum

ACE inhibitor

daun.

kalium/potassium yang

penyakit jantung.

bersama jus buah

Meningkatkan efek

Obat golongan ini

(captopril dan

dapat meningkatkan

atau sayuran yang

golongannya

resiko penyakit jantung.

mengandung tinggi

seperti capoten,

kalium/potassium.

vasotec,
accupril)
Obat antibiotik

Susu , yogurt, atau

Mineral dengan valensi 2 Konsentrasi obat

(penisilin,

diminum bersama

dan 3 akan membentuk

dalam plasma menurun tersebut diminum

amoksisilin,

obat suplemen

senyawa kompleks

sehingga efek menjadi

saat perut kosong

ampisilin,

mengandung zat

molekul yang besar dan

menurun bahkan

atau minum cukup

ciproflokasasin,

besi dan kalsium

obat golongan ini sama

kemungkinan besar

dengan air putih.

sekali tidak terabsorpsi.

terjadi kegagalan

ofloksasin,eritro (multivitamin dan


misin,

mineral).

Seharusnya obat

terapi.

azitromisin,
metronidasol,
cotrimoksasol)
Obat asma

Makanan lemak

Makanan dan minuman

Dapat terjadi gangguan Jangan minum obat

mengandung

tinggi , kopi, dan

tersebut akan

di jantung.

teofilin atau

nasi

menurunkan jumlah

dengan kopi atau

teofilin yang terabsorpsi.

sesudah makan

aminofilin)

asma tersebut

lemak tinggi.
Makanan berkadar
karbohidrat tinggi
seperti nasi akan
menurunkan
Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan
Page 14 of 17

jumlah teofilin
yang terabsorpsi
dan akan
meningkatkan efek
Obat

Makanan

Tiramin adalah asam

Efek obat dapat

samping.
Jangan minum obat

antidepresan

mengandung

amino yang merupakan

menyebabkan tekanan

tersebut bersamaan

(monoamine

Tiramin (keju tua,

senyawa simpatomimetik

darah tinggi dan dapat

dengan makanan

oxidase

ekstrak yeast,

yang dapat melepaskan

menyebabkan

yang mengandung

inhibitor)

daging asap, bir,

dari neuron adrenergic

hipertensi.

Tiramin.

-MAO-I -

alpukat, anggur

sehingga terjadi

(fenelzin,

merah, minuman

vasokonstriksi.

moklobemid)

berkafein, yogurt,

Obat

coklat, kecap)
Makanan yang

Efek anti koagulan dapat

Akibatnya darah

Untuk mengurangi

antikoagulan

kaya vitamin K

berkurang.

mungkin tetap

interaksi tersebut,

(Athrombin K,

seperti hati,

membeku meski

jangan makan

Caufarin,

sayuran berdaun

penderita sedang

terlalu banyak

Caumadin,

(asparagus,

berobat dengan

makanan vitamin

Dikumarol).

brokoli, kol,

antikoagulan.

K.

kembang kol,
kangkung, kapri,
Omeprazole

bayam, lobak)
Berbagai jenis

Mengontrol sekresi asam

Makanan dapat

Maka seharusnya

makanan

lambung dengan

menghambat absorpsi

diminum saat perut

(Karbohidrat,

menghambat pompa

omeprazol sehingga

kosong (satu jam

lemak, protein)

proton yang mentranspor

kadar plasma

sebelum makan

ion H+ keluar dari sel

omeprazol menurun

atau 2 jam sesudah

parietal lambung

dan efektifitasnya juga

makan)

menurun.

Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan


Page 15 of 17

BAB IV
PENUTUP
4.1

Kesimpulan
Interaksi obat dapat didefinisikan sebagai interaksi antara obat dan zat lainnya
yang mencegah obat bekerja/melakukan seperti yang diharapkan. Definisi ini berlaku

Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan


Page 16 of 17

untuk interaksi obat-obatan dengan obat-obatan lainnya (obat interaksi obat), serta
obat-obatan dengan makanan (interaksi obat - makanan) dan zat lainnya.
Pemberian obat-obatan merupakan bagian dari terapi medis terhadap pasien.
Ketika dikonsumsi, obat dapat mempengaruhi status gizi seseorang dengan
mempengaruhi makanan yang masuk (drug-food interaction). Hal sebaliknya juga
dapat terjadi, makanan yang masuk juga dapat mempengaruhi kerja beberapa obatobatan (food-drug interaction).
Interaksi obat dengan makanan dapat terjadi apabila makanan yang dimakan
mempengaruhi bahan dalam obat yang diminum sehingga obat tidak bisa bekerja
sebagaimana mestinya. Interaksi ini dapat menyebabkan efek yang berbeda-beda, dari
mulai peningkatan atau penurunan efektivitas obat sampai efek samping. Makanan juga
dapat menunda, mengurangi atau meningkatkan penyerapan obat. Oleh karena itu,
beberapa obat harus diminum pada waktu perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2
jam setelah makan) dan beberapa obat lain sebaiknya diambil bersamaan dengan
makanan.

4.2

Saran
Makanlah makanan yang membantu kerja obat agar obat dapat lebih cepat
terabsorbsi serta hindari makanan yang dapat menurunkan efektivitas obat bahkan
menimbulkan efek samping. Sehingga disarankan untuk lebih teliti dan mengetahui
terlebih dahulu informasi terkait interaksi obat dengan makanan yang dapat terjadi
dengan menanyakan informasi obat pada pelayan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

1) http://thyadoux.blogspot.com/2011/02/interaksi-obat-dan-makanan.html
2) http://erzafebri.blogspot.com/2011/11/interaksi-obat-makanan.html
3) http://farmatika.blogspot.com/2012/06/interaksi-obat-dengan-makanan-sehat.html
4) http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/
Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan
Page 17 of 17

You might also like