You are on page 1of 356
Extractive t Transparency initiative INDONESIA LAPORAN REKONSILIASI EITI INDONESIA SEKTOR MIGAS TAHUN 2010 - 2011 Seca tuncll| KAP GIDEON ADI & REKAN Laporan Rekonsiias EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Laporan ini serta seluruh Lampiran terkait ditujukan untuk segala keperluan “Organisasi” EIT! Indonesia dalam hal kegiatan transparansi KAP Gideon Adi & Re ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsillas EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN ATAS PENERAPAN PROSEDUR: SINGKATAN DAN DEFINISI RINGKASAN EKSEKUTIF .... BAB 1 PENGANTAR 1.1 SEJARAH SINGKAT EIT] DI INDONESI 1.2 PENDEKATAN DAN METODOLOG! REKONSILIASI.. 1.2.1 Definisi pembayaran dan penerimaan material yang mendasari cakupan untuk rekonsiliasi tahun 2010 dan tahun 2011.. iv woNnxs< KKKS yang masuk dalam cakupan rekonsiliasi Tingkat materialitas atas perbedaan yang harus di telusuri Format Pelaporan.. Pemenuhan ketentuan 12 dan 13 Standar ETI. Metodologi yang digunakan oleh Rekonsiliator dalam melakukan rekonsiliasi.. BAB 2 PENERIMAAN NEGARA DARI SEKTOR MIGAS 2.1 SEJARAH SINGKAT EITI DI INDONESIA 2.1.1. Sejarah singkat industri migas 2.1.2 Instansi pemerintah sebagai entitas pelapor .. 2.1.3 Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) 2.2 ALIRAN PENERIMAAN NEGARA SEKTOR MIGAS BAB 3 KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA (KKKS) .... 3.1 REKONSILIASI PENERIMAAN NEGARA SEKTOR MIGAS. 3.1.1. Tahun 2010 3.1.2 Tahun 2011 Naaae 28 BAB 4 DANA BAG! HASIL ... 54 BAB 5 ISU DAN REKOMENDAS! 60 BAB 6 PENUTUP 66 DAFTAR PUSTAKA KAP Gideon Adi & Reks ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsillas ETT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 LAMPIRAN A LAMPIRAN B- LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F LAMPIRAN G LAMPIRAN H_ LAMPIRAN | LAMPIRAN J AGREED UPON PROCEDURES KKKS (OPERATOR DAN NON OPERATOR) YANG MERUPAKAN ENTITAS. PELAPOR HASIL REKONSILIASI UNTUK TIAP ALIRAN PENERIMAAN TAHUN 2010 HASIL REKONSILIASI UNTUK TIAP KKKS TAHUN 2010 HASIL REKONSILIASI UNTUK TIAP ALIRAN PENERIMAAN TAHUN 2011 HASIL REKONSILIAS! UNTUK TIAP KKKS TAHUN 2014. DAFTAR SETORAN SIGNATURE BONUS TAHUN 2010 DAN 2011 DANA BAG! HASIL UNTUK DAERAH PENGHASIL DI INDONESIA TAHUN 2010 DAN 2011. LAPORAN PENERIMAAN DAERAH DARI PROVINS! KALIMANTAN TIMUR DAN KABUPATEN KUTA! KARTANEGARA PETA LOKASI WILAYAH KERJA KKKS KAP Gideon Adi & Reks ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilas EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Penerimaan negara tahun 2010 dan 2011 untuk sektor miga: 3 Tabel 1.2 Tipe aliran rekonsiliasi dan entitas pelapor 7 Tabel 1.3 Status operator yang MElapOrnnnnnnmmnnnmnnnnnmnnnnnmnnnnmmnnnnnnn 2h Tabel 1.4 Status non operator yang melapor 14 Tabel 1.5 Laporan dari instansi pemerintah, 12 Tabel 3.1 Rekonsiliasi KKKS versus Dit. PNBP tahun 2010 a1 Tabel 3.2 Rekonsiliasi SKK Migas versus Dit. PNBP tahun 201( 42 Tabel 3.3 Rekonsiliasi KKKS versus Ditjen Migas untuk tahun 2010. 43 Tabel 3.4 Rekonsiliasi KKKS versus SKK Migas untuk tahun 2010 (angka dalam ribuan) 44 Tabel 3.5 Rekonsiliasi KKKS versus SKK Migas untuk tahun 2010 (dalam volume) 45 Tabel 3.6 Penerimaan migas oleh pemerintah yang dikelola oleh SKK Migas dan diterima oleh Dit. PNEP untuk tahun 2010. 46 Tabel 3.7 Rekonsiliasi KKKS versus Dit. PNEP tahun 2011. a7 Tabel 3.8 Rekonsiliasi SKK Migas versus Dit. PNBP tahun 2011. 48 Tabel 3.9 Rekonsiliasi KKKS versus Ditjen Migas untuk tahun 2021. 49 Tabel 3.10 _Rekonsiliasi KKKS versus SKK Migas untuk tahun 2011 (angka dalam ribuan) Hhiunannannnnnnnnnnninnmnnmmnnnnnnnnnnnnnannnnmnnnnnnnennnnnnns AQ Tabel 3.11 Rekonsiliasi KKKS versus SKK Migas untuk tahun 2011 (dalam voulme) wus 50 Tabel 3.12 Penerimaan migas oleh pemerintah yang dikelola oleh SKK Migas dan diterima oleh Dit. PNBP untuk tahun 201: 54 Tabel 4.1 Skemna DBH SDA migas dalam rangka otonomi khusus. 87 Tabel 4.2 __Realisasi PNBP yang dibagi hasilkan.. 87 Tabel 4.3 Pola penyaluran DBH migas. 87 Wi KAP Gideon Adi & Rek ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilas EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Sebaran daerah provinsi penghasil minyak.. 5 Gambar 1.2 Metode untuk melakukan rekonsiliasi.. 13 Gambar 2.1 Falsafah dari diterbitkannya UU No 22 tahun 2001... a7 Gambar 2.2 Perubahan kewenangan PERTAMINA 18 Gambar 2.3. Sejarah pengelolaan migas di Indonesia . 18 Gambar 2.4 Bagan penerimaan minyak bumi dengan pola production sharing contract (PSC) atau kontrak bagi hasil 22 Gambar 2.5 Bagan penerimaan gas alam dengan pola production sharing contract (PSC) atau kontrak bagi hasil 23 Gambar 2.6 Bagan arus kas atas penerimaan migas (dalam valas) 25 Gambar 2.7 Bagan arus kas atas penerimaan migas (dalam rupiah} 25 Gambar 3.1. Total iifting minyak menurut grup perusahaan tahun 2010 28 Gambar 3.2. Total iifting minyak menurut grup perusahaan tahun 2011. 28 Gambar 3.3. Total iifting gas menurut grup perusahaan tahun 2010, 29 Gambar 3.4 Total iting gas menurut grup perusahaan tahUN 2011 wna 29 Gambar 4.1 Skema Dana Bagi Hasil (DBH) SDA MigaS..nnnnnnnnnnenmnnnnnmnnennnnn 56 KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International 4 Parker Randall GIDEON ADI & REKAN Registared Puc | pura Senate rw ‘Acgountanis ‘Eid San Ka 7 ‘nia Se, sont 12500, Auditors Tax Addsors Business Advisers x svme21 gra Bechet 4 Semidomtenaalcon | LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN ATAS PENERAPAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI AIK/AUP/V/01/2014 Kepada Tim Pelaksana Kami, Kantor Akuntan Publik (KAP) Gideon Adi & Rekan, telah ditunjuk oleh Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai Rekonsiliator untuk Extractive industries Transparency Initiative (EIT!) berdasarkan Kontrak Nomor PKK-44/PPK/EITI/11/2013, untuk membuat Laporan atas rekonsiliasi tersebut (“Perikatan”). Kami melaksanakan perikatan prosedur yang disepakati berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Kecukupan atas prosedur yang disepakati tersebut merupakan tanggung jawab dari Tim Pelaksana Transparansi Industri Ekstraktif (selanjutnya disebut “Tim Pelaksana’). Sebagai konsekuensinya, kami tidak membuat representasi tentang kecukupan prosedur yang dijelaskan dalam Lampiran A, baik untuk tujuan pelaporan maupun untuk tujuan lainnya. Temuan-temuan dalam perikatan ini akan kami sampaikan dalam laporan dan lampirannya. Kami tidak ditugasi dan tidak melakukan perikatan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas kewajaran penyajian informasi Penerimaan Negara yang disajikan dalam Laporan ini, diluar pernyataan eksplisit yang ada didalam Laporan ini. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan pendapat atasnya, Seandainya kami diminta untuk melaksanakan prosedur tambahan, mungkin terdapat hal-hal lain yang dapat kami ketahui dan kami laporkan kepada Tim Pelaksana. Laporan ini hanya dimaksudkan untuk digunakan oleh Tim Pelaksana dan tidak diperkenankan untuk digunakan oleh pihak-pihak yang tidak menyepakati prosedur tersebut dan tidak bertanggung jawab atas kecukupan prosedur untuk tujuan mereka. Laporan ini hanya berkaitan kepada hal yang secara spesifk sudah dijelaskan di dalam laporan ini dan tidak terkait kepada keseluruhan laporan keuangan dari suatu entitas. Hormat Kami, Jakarta, 21 April 2014 Laporan Rekonsilias EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 ‘SINGKATAN DAN DEFINISI Accrual Basis Suatu basis pengakuan pendapatan dan atau beban berdasarkan kepada kejadian yang sebenamya, bukan pada saat diterima atau keluarnya kas dari perusahaan/entitas pelapor. AUP ‘Agreed upon Procedures adalah prosedur yang disepakati. Barel Satuan untuk minyak dan Kondensat ekuivalen 42 US galon atau 158,99 liter pada temperatur 60° F (enam puluh derajat Fahrenheit). BPK Badan Pemeriksa Keuangan. BPKP Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. BPMIGAS Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Buri. Cash Basis Suatu basis pengakuan pendapatan dan atau beban berdasarkan pada saat diterimanya kas atau pada saat dikeluarkannya kas oleh perusahaan/entitas pelapor. Corporate & Dividend Tax (C&D _Pajak Penghasilan dan Palak Dividen yang terhutang oleh Tax) wajib pajak badan atas penghasilan kena pajak dalam suatu tahun pajak ditambah pajak dividen sesuai dengan peraturan ketentuan perpajakan yang berlaku. Cost Recovery Merupakan pengembalian biaya operasi_yang telah dikeluarkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dari hasil produksi (dalam bentuk in kind) yang berasal dari wilayah kerja terkait, sesuai dengan ketentuan pada Kontrak Kerja Sama dan peraturan terkait. Development Bonus Merupakan bonus yang dibayarkan oleh KKKS kepada pemerintah pada saat development of first commercial suatu wilayah kerja sesuai dengan KKS. Ditjen Migas Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ditien Pajak Direktorat Jenderal Pajak dibawah Kementerian Keuangan. Dit. PNBP Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak, Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), dibawah Kementerian Keuangan. DA Direktorat Jenderal Anggaran, dibawah Kementerian Keuangan. DMO Domestic Market Obilgation - adalah kewaliban penyerahan bagian KKKS berupa minyak dan/atau gas bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. DMO Fee Adalah imbalan yang dibayarkan oleh Pemerintah kepada KKKS atas penyerahan minyak dan/atau gas bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan menggunakan harga yang ditetapkan oleh Menteri yang bidang tugas dan tanggung jawabnya meliputi Kegiatan Usaha Minyak dan Gas bumi. KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilas| EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Dry Hole Pengeboran sumber eksplora: terbult tidak ada. imana cadangan migas EM Extractive Industries Transparency Initiative (Inisiatif ‘Transparansi untuk Industri Ekstraktif). Entitas Pelapor Dalam konteks Laporan ini, entitas pelapor adalah KKKS, migas dan instansi Pemerintah. ESDM Energi Sumber Daya dan eral. Equity to be split Merupakan hasil produksi yang tersedia untuk dibagi (Lifting) antara pemerintah dan KKKS setelah dikurangi FIP (First Tranche Petroleum), insentif investasi (jika ada) dan pengembalian biaya operasi. FIP First Tranche Petroleum adalah sejumiah tertentu minyak mentah dan/atau gas bumi yang diproduksi dari suatu wilayah kerja dalam satu tahun kalender, yang dapat diambil dan diterima oleh Pemerintah dan/atau KKKS, dalam tiap tahun kalender, sebelum —dikurangi pengembalian biaya operasi dan penanganan produksi (own use). FOR Financial Quarterly Report merupakan laporan yang harus disampaikan oleh KKKS kepada SKK Migas secara Kuartalan, yang menyajikan informasi kegiatan KKS yang ‘meliputi: 1) Total Lifting Migas 2). First Tranche Petroleum 3) Investment credit 4) Cost recovery 5) DMO pada harga ICP 6) DMO Fees 7) Bagi hasil antara Pemerintah dan KKKS 8) Perhitungan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dalam rangka KKS Gas Bumi Hasil proses alami berupa hidro karbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfir berupa fasa gas yang diperoleh dari hasil penambangan minyak dan gas bumi. Gas bumi dapat diolah menjadi gas pipa, LNG dan LPG. lep Indonesia Crude Price - Harga Minyak Mentah/Kondensat Indonesia yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia dengan suatu formula dalam rangka pelaksanaan Kontrak Kerja Sama Minyak dan Gas Bumi serta penjualan Minyak Mentah/Kondensat bagian Negara yang berasal dari pelaksanaan Kontrak Kerja Sama Minyak dan Gas Bumi. IDR Rupiah (Rp), mata uang Republik Indonesia. Investment Credit Yaitu insentif investasi berupa tambahan pengembalian biaya modal dalam jumiah tertentu, yang berkaitan langsung dengan fasilitas produksi, yang diberikan sebagai insentif untuk pengembangan lapangan minyak dan/atau gas bumitertentu. cl KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsillas ETT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 KKKS Kontraktor Kontrak Kerja Sama yaitu Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap, yang ditetapkan untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi pada suatu wllayah kerja Migas, berdasarkan Kontrak Kerja Sama. KkS Kontrak Kerja Sama adalah suatu bentuk Kontrak Kerja Sama dalam Kegjatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bumi berdasarkan prinsip pembagian hasil produksi. Kondensat Gas bumi berupa cairan yang di dapat dari gas alam. Lifting Lifting adalah sejumlah minyak mentah dan/atau gas bumi yang dijual atau dibagi di titik penyerahan (custody transfer point). LKPP, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. LNG Liquified Natural Gas adalah gas alam yang di konversi dalam bentuk cair untuk memudahkan transportasi. LPG Liquified Petroleum Gas adalah gas yang digunakan untuk bahan bakar. MscF Ribuan standard cuble feet. adalah sejumiah gas yang diperlukan untuk mengisi ruangan 1 (satu) kaki kubik, dengan tekanan sebesar 14,73 psi (empat belas dan tujuh tiga per sepuluh pound per square inch) atau 14,696 psi (empat belas dan enam sembilan enam per seratus pound per square inch) dan pada temperatur 60° F (enam puluh derajat Fahrenheit) dalam kondisi kering. Msa Multi Stakeholder Group - lihat Tim Pelaksana. ‘Non-Operator Pemegang participating interest dalam KKS_ selain Operator KKS. Offshore Operasi minyak di lepas pantai. Onshore Operasi minyak di daratan. Operator Kontraktor atau dalam hal Kontraktor terdiri dari beberapa pemegang participating interest, salah satu pemegang participating interest yang ditunjuk sebagai wakil oleh pemegang participating interest lainnya sesuai dengan kontrak kerja sama. Over/(Under) Lifting Over Lifting adalah kelebihan pengambilan minyak dan gas bumi oleh salah satu pihak dibandingkan dengan haknya yang diatur dalam Kontrak Kerja Sama dalam periode tertentu. Under Lifting adalah Kekurangan pengambilan minyak dan gas bumi oleh salah satu pihak dibandingkan dengan haknya yang diatur dalam Kontrak Kerja Sama dalam periode tertentu. Pemerintah Pemerintah Repubik Indonesia. vil KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsiias ETT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 PBB PDRD PNBP PPN Production Bonus PSC Rekonsiliasi Rekonsiliator Sekretariat Signature Bonus SKK Migas Tahun 2010 dan 2011 Tim Pelaksana USD atau Dolar AS Pajak Bumi dan Bangunan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak sesuai Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak. Pajak Daerah dan Restribusi Daerah. Penerimaan Negara Bukan Pajak. Pajak Pertambahan Nilai. Merupakan bonus yang dibayarkan oleh KKKS kepada Pemerintah setelah mencapai akumulasi dan (atau) tingkat produksi tertentu sesuai dengan KKS. Production Sharing Contract atau Kontrak Kerja Sama (KKS). Proses. membandingkan informasi keuangan dan volume yang dilaporkan oleh KKKS dan instansi Pemerintahan yang terkait serta penjelasan atas perbedaan yang bisa diselesaikan dan identifikasi atas perbedaan yang tidak dapat diselesaikan. Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditugaskan untuk melakukan rekonsiliasi atas nilai penerimaan/pembayaran serta volume antara KKKS dan instansi Pemerintahan yang terkait. Sekretariat Tim Transparansi Industri Ekstraktif. Bonus yang dibayarkan kepada Pemerintah setelah penandatanganan KKS yang dibayarkan selambat- lambatnya 30 hari. Satuan Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Dalam Laporan ini, mengacu pada Tahun Kalender 2010 dan 2011. Tim Pelaksana adalah kelompok pemangku kepentingan Multi Stakeholder Group (MSG) yang menjadi pelaksana EITl, dimana keanggotaannya sesuai Perpres Nomor 26 Tahun 2010 pasal 10 (dijabarkan di halaman 1 dan 2). Dolar, mata uang Amerika Serikat. KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsillas ETT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF Extractive Industries Transparency Initiative (EITI) atau Inisiatif Transparansi untuk Industri Ekstraktif adalah standar global bagi transparansi penerimaan negara dari sektor ekstraktif; termasuk di dalamnya minyak, gas bumi, mineral dan batu bara. Untuk Indonesia, kegiatan ini diatur dalam Peraturan Presiden No 26 tahun 2010 tentang Transparansi Pendapatan Negara dan Pendapatan Daerah yang Diperoleh dari Industri Ekstraktif. Kegiatan transparansi ini memerlukan adanya suatu laporan rekonsiliasi yang membandingkan antara penerimaan yang dicatat oleh pemerintah dengan pembayaran yang dilakukan oleh Perusahaan di industri ekstraktif. Dalam laporan ini, penerimaan negara yang akan dilakukan rekonsiliasinya adalah penerimaan yang berasal dari sektor minyak dan gas bumi (migas) untuk tahun 2010 dan 2011. Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2010 dan 2011, rasio Penerimaan negara yang berasal dari sektor migas (palak dan non pajak) berkisar 23% (pajak ‘8% dan non pajak 15%) dan 24% (pajak 8% dan non pajak 16%) dari total penerimaan negara. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan dari sektor migas mempunyai peranan penting terhadap pembiayaan negara. Penerimaan negara dari sektor migas yang direkonsiliasi terdiri dari dua bagian besar, yaitu Penerimaan dari pajak dan non pajak. Penerimaan pajak yang direkonsiliasi adalah Corporate and Dividend Tax, sedangkan penerimaan non pajak yang direkonsiliasi terdiri dari total lifting migas, lifting migas Pemerintah, over/(under) lifting, Domestic Market Obligation (DMO) dan bonus. Unit satuan penerimaan migas yang direkonsiliasi terdiri dari satuan moneter (Dolar AS) dan satuan volume (barel & MSCF). Selain itu, terdapat beberapa penerimaan negara lainnya yang tidak dilakukan rekonsiliasi namun cukup dilaporkan saja di dalam laporan ini. Terdapat 170 perusahaan migas (KKKS) yang tercakup dalam laporan ini, yang terdiri dari 71 ‘operator; dan 99 non operator. KKKS tersebut diminta untuk memberikan data/informasi pembayaran yang dilakukan Kepada negara untuk tahun 2010 dan 2011, baik yang berasal dari pembayaran pajak maupun non pajak. Khusus untuk non operator, data yang direkonsiliasi hanya untuk pembayaran pajak. Di sisi Pemerintah, laporan penerimaan yang akan direkonsiliasi berasal dari 3 instansi Pemerintah yaitu SKK Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM); Ditjen Migas, Kementerian ESM; dan Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan. Untuk tahun 2010 dan 2011, penerimaan pajak dari migas yang direkonsiliasi masing-masing ‘sebesar 6,06 milyar Dolar AS dan 8,30 milyar Dolar AS. Sedangkan untuk penerimaan non pajak, jumlah yang direkonsiliasi masing-masing sebesar 22,42 milyar Dolar AS dan 30,71 milyar Dolar AS. Seluruh KKKS telah memberikan informasi pembayaran pajak dan non pajak selama tahun 2010 dan 2011. Sedangkan untuk perusahaan non operator, masih terdapat 11 perusahaan yang tidak menyampaikan informasi pembayaran pajak sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Namun demikian, berdasarkan laporan Direktorat PNBP, pembayaran pajak dari 11. perusahaan tersebut untuk tahun 2010 dan 2011 sangat kecil atau tidak signifikan, yaitu hanya 0,12% dan 0,11% dari total penerimaan pajak. KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsiias| EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Hasil akhir rekonsiliasi menunjukkan penurunan yang besar antara perbedaan awal (sebelum dilakukan penyesuaian) dengan perbedaan akhir (setelah dilakukan penyesuaian) terhadap total nilai yang direkonsiliasi. Perbedaan awal berkisar pada 7% hingga 50% dari total nilai yang direkonsiliasi, sedangkan perbedaan akhir berkisar antara 0,1% hingga 7% dari total nilal yang direkonsiliasi. Berdasarkan analisa, perbedaan akhir disebabkan antara lain oleh Karena : - _ Adanya perbedaan pengakuan tahun penyetoran antara KKKS dan Direktorat PNBP, di mana terjadi hanya pada 1 perusahaan untuk tahun 2010 dan 3 perusahaan di tahun 2011; - Adanya penyetoran pajak yang tidak masuk ke rekening Direktorat PNBP. Kondisi ini terjadi hanya pada 4 perusahaan untuk tahun 2010; - Over lifting LNG yang penyelesaiannya tidak berupa tunai tetapi dibayarkan oleh KKKS. kepada pemerintah melalui kargo periode berikutnya. Kondis! ini terjadi pada 9 perusahaan untuk tahun 2010 dan 8 perusahaan di tahun 2011; - _Adanya perbedaan perhitungan antara KKKS dan SKK Migas mengenai over/(under) lifting dan DMO, yaitu terjadi pada 15 perusahaan untuk tahun 2010 dan 10 perusahaan di tahun 2011; - Perbedaan pengakuan atas penyetoran pajak antara KKKS dan Direktorat PNBP, di mana ini terjadi pada 2 perusahaan untuk tahun 2011; - Data DMO fee yang disampaikan oleh KKKS belum menggunakan Financial Quarterly Report (FQR) final, di mana kondisi ini teradi hanya pada 1 perusahaan untuk tahun 2011, Selain itu, terdapat beberapa KKKS yang tidak memberikan tanggapan hingga tenggat waktu yang ditentukan. Hal ini terjadi pada 13 perusahaan untuk laporan tahun 2010 dan 14 perusahaan untuk laporan tahun 2011. Kondisi ini menyebabkan perbedaan akhir tidak dapat diidentifikasi lebih lanjut secara lebih detail. Laporan ini juga menjelaskan sejarah singkat perkembangan industri migas di Indonesia, profil perusahaan-perusahaan migas yang tercakup dalam laporan rekonsiliasi ini, serta alokasi penerimaan migas yang dibagihasilkan ke masing-masing daerah penghasil di seluruh Indonesia dalam bentuk alokasi Dana Bagi Hasil migas atau DBH migas di tahun 2010 dan 2011. Laporan ini dilengkapi dengan lampiran-ampiran yang berisi tabel-tabel detail, yang meliputi di antaranya angka rekonsiliasi dan DBH migas, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini. Fl KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilias| EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 BAB4. —_ PENGANTAR a4 ‘SEJARAH SINGKAT EITI DI INDONESIA. Extractive Industries Transparency Initiative (EITI) atau Inisiatif Transparansi untuk Industri Ekstraktif adalah standar global bagi transparansi penerimaan negara dari sektor ekstraktif; termasuk di dalamnya minyak, gas bumi, mineral dan batu bara. Saat ini standar tersebut telah diterapkan oleh 44 negara, termasuk Indonesia. Prakarsa transparansi penerimaan negara dari industri ekstraktif di Indonesia dimulai pada 2007 ketika Menteri Keuangan saat itu, Sri Mulyani menyatakan dukungan bagi EIT! pada perwakilan dari Transparency International Indonesia. Wakil Ketua KPK saat itu, Erry Ryana Hardjapamekas, dan Deputi KPK untuk Pencegahan, Waluyo, meninjau persiapan dasar hukum pelaksanaannya, Peraturan Presiden mengenai EITI lalu dibahas Kementerian Energi dan ‘Sumber Daya Mineral (ESDM). Pada 2008 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian saat itu, Boediono, memi koordinasi untuk EITI, dan pada 2010 Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2010 tentang Transparansi Pendapatan Negara dan Pendapatan Daerah yang diperoleh dari Industri Ekstraktif. Dalam rangka pelaksanaan transparansi pendapatan Negara dan pendapatan daerah yang ! sD = Terdapat dispute lifting _minyak bagian T DS_| (266) pemerintah terkait bagi hasil antara SKK Migas dan KKKS, namun KKKS telah menyelesaikan seluruh Kewajibannya kepada _pemerintah ‘sesuai dengan perhitungan SKK Migas melalui perhitungan over/(under) lifting. ~ Terdapat dispute perhitungan kewajiban DMO a 0.22 | (19.939) antara SKK Migas dan KKKS, namun SKK Miges telah ~~ memperhitungkan —_bagian pemerintah dalam perhitungan over/(under) lifting. ‘Total (20.205) Penjelasan atas perbedaan secara terinci dijelaskan dalam lampiran D. ra KAP Gideon Adl Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsiias EIT Indonesla Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Tabel 3.6 Penerimaan migas oleh pemerintah yang dikelola oleh SKK Migas dan diterima oleh Dit. PNBP untuk tahun 2010 = Lifting Minyak bag. at a sss ome faa =o . na set “om vane To 316.569 rai) aoe rant cen aa Ikhtisar aliran penerimaan sektor migas dan faktor pengurang untuk seluruh operator terdapat pada Lampiran C.16. Penerimaan Negara tahun 2010 dari sektor migas dikurangj dengan faktor pengurang yaitu DMO Fee, Pajak dan Retribusi Daerah, PBB Migas, Pengembalian Pajak Pertambahan Nilai dan fee atas kegiatan hulu migas menjadi dasar Dana Bagi Hasil yang dibagikan ke daerah. Atas faktor pengurang ini tidak dilakukan rekonsiliasi (keouali DMO Fee) karena tidak masuk dalam cakupan tugas Rekonsiliator. Fee atas Kegiatan Hulu Migas tidak termasuk dalam formulir pelaporan Dit. PNBP, sehingga tidak disajikan dalam laporan ini. 34.2 Tahun 2041 Tabel-tabel dibawah ini berisikan total penerimaan dari KKKS dibandingkan dengan laporan instansi pemerintah. Untuk rincian tiap KKKS disajikan dalam Lampiran F. KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilias EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Tabel 3.7 _Rekonsiliasi KKKS versus Dit. PNBP tahun 2041. (angka dalam ribuan USD) ores) PAJAK aD Tax Ge 7.163340 6473215 690.125 6.608.701 604.677 4114 006% (80 Tax- Non esos Teese 1.926842 (o04.oe4) 1.500505 607561 (0.8) % Denda Keterambatan @ co) a ‘BUKAN PAJAK Production Pot 6.000 1.500 8.500 5.000 5.000 2 Ikntisar perbandingan terdapat pada lampiran E.1, E.2 dan E.3. Secara umum perbedaan awal dalam tabel 3.7 disebabkan oleh: - _ Kesalahan Klasifikasi setoran/penerimaan. = Pengisian formulir pelaporan awal tidak lengkap. - _ Metode pencatatan yang bersifat accrual basis. Penyebab secara umum perbedaan setelah rekonsiiasi | Jumian [| 3, | Ribuan dalam tabel 3.7 perusahaan usD > Pengakuan penyetoran oleh KKKS ke rekening 2 F.27, F.28 | 848 bukan migas (600.000411980) sehingga tidak dikonfirmasi oleh Dit. PNBP - _KKKS mengakui sebagai penyetoran November 1 F.28 (74) 2010 tetapi Dit. PNBP mengakui penerimaan di Maret 2011 - Hingga tenggat waktu yang ditentukan entitas a2 F.10, F.16, | (7.606) pelapor tidak memberikan Konfirmasi atas F.16, F.20, email rekonsiliator yang berisikan permintaan F.23,F.35, konfirmasi atau penjelasan atas perbedaan. F583 - Perbedaan pengakuan atas penyetoran antara 2 Fat 648, KKKS dengan Dit. PNEP (648) Total (6.832) mn KAP Gideon Adi & Rek ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilas ETT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Tabel3.8 _ Rekonsilias! SKK Migas versus Dit. PNBP tahun 2014. {angka datam ribwan USD) o ° ° ore © arene BUKAN + Ekspor 3o7acs 3.085228 (6.282) 3.078.904 = 3.078.904 : = Domestic 47751024 17.751.024 = 17751024 17-751.024 5 ketorlambatan ee ‘Uting Gas baa. Pemerintah + Ekspor 8.417.828 - 8.417.826 B 7415804 7.415.894 ~ Domestic 1.998.067 - 1.998.067 zs ver/{Under) ‘hing Minyak 498.887 4s2058 36.609 838.856 526.207 12649 24% ddan Gast") Total 12649 (() Angka tanpa tanda kurung () menunjukkan Over Liting, yang berarti KKKS mempunyal Kewalban membayar kepada ‘emeriniah, sebaliknya Under Liting dtunjukkan oleh angka berlanda kurung yang berarti pemeriniah mempunyal kewalban ‘membayar kepada KKKS. Ikhtisar perbandingan terdapat pada lampiran E.4, E.5 dan E.6. ‘Secara umum perbedaan awal dalam tabel 3.8 disebabkan oleh: = Metode pencatatan yang bersifat accrual hasis. Penyebab secara umum perbedaan setelah rekonsiliasi Jumlah ane Ribuan dalam tabel 3.8 perusahaan a usD - Kewajiban KKKS atas over lifting LNG yang 8 E6 12.649 penyelesaiannya kepada pemerintah melaui kargo periode berikutnya yakni KKKS melakukan Pembayaran kepada pemerintah dengan menyerahkan bagian kargo KKKS pada periode berikutnya kepada pemerintah. Total REA Tabel 3.8 menggambarkan posisi over/(under) lifting migas KKKS kepada pemerintah yang diselesaikan melalui pembayaran secara tunai sedangkan perbedaan over lifting sebagian besar berasal dari LNG yang penyelesaiannya kepada pemerintah melalui kargo periode berikutnya yakni KKKS melakukan pembayaran kepada pemerintah dengan menyerahkan bagian kargo KKKS pada periode berikutnya kepada pemerintah. Bukan melalui mekanisme penyelesaian tunai. 7 KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilias EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Tabel3.9 _ Rekonsiliasi KKKS versus Ditjen Migas untuk tahun takwim 2014. (angka dalam ribwan USD) BUKAN PAJAK ‘Signature Bonus Petpanjangan 21.000 . 1.000 5.000 5.000 kontrak Ihtisar perbandingan terdapat pada lampiran E.7. ‘Secara umum perbedaan awal dalam tabel 3.9 disebabkan oleh: = Pengisian formulir pelaporan awal tidak lengkap. Rekonsiliator hanya melakukan rekonsiliasi terhadap Signature Bonus untuk KKKS yang memperpanjang Kontrak sedangkan untuk penandatangan kontrak baru tidak di rekonsiliasi. Jumlah Signature Bonus keseluruhan untuk tahun 2011 adalah USD 101.590.076. Secara lengkap dapat dilihat informasinya pada lampiran G.2 berdasarkan surat Ditjen Migas nomor 11360/03/DMB/2013 tanggal 21 Oktober 2013. Tabel 3.10 —_Rekonsiliasi KKKS versus SKK Migas untuk tahun 2014, (engka delam ribwan USD) rere) BUKAN PAJAK Domest Market 1281273 1408209 (127.008) 1.901.778 1.901.795, 43 0.000% Obiigaion Fee OvertUnder crema) 996053 965.053 (2a008) 354.226 © 383.005 (20579) 7.7% OventUnder) Crende, §—aao.ozr) 10868 saez0) 128.574 «155.052 (81878) 204% Total e121) (C) Angka tanpa tanda kurung () menunjukkan Over Liting, yang berari KKKS mempunyal Kewajban membayar kepada ‘pemerintah, sebalikrya Under Liting dtunjukkan oleh angka bertanda kurung yang berarti pemerintah mempunyal Kewalban ‘membayar kepada KKKS Ihtisar perbandingan terdapat pada lampiran E.8, £.9 dan E.10. ‘Secara umum perbedaan awal dalam tabel 3.10 disebabkan oleh: - _ Perbedaan persepsi pada saat pengisian pelaporan awal. ~ _Pengisian pelaporan formulir awal belum menggunakan data FOR final. - _ Perbedaan basis perhitungan diantara entitas pelapor (accrual basis vs cash basis). 7 KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsiias EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Penyebab secara umum perbedaan setelah rekonsiliasi | _ Jumlah | Lampiran | Ribuan dalam tabel 3.10 perusahaan usD = Data DMO fee yang disampaikan oleh KKKS belum T FB a3 ‘menggunakan FOR final 2011. = Perbedaan pada over/(under) lifting _migas, 4 F7,F8 | (4.818) dikarenakan KKKS belum seluruhnya melakukan pembayaran atas tagihan kepada pemerintah dikarenakan terdapat perbedaan cost recovery yang digunakan dalam perhitungan over/(under) lifting antara KKKS dan SKK Migas. KKKS dan SKK Migas masih melakukan pembahasan untuk menyelesaikan perbedaan tersebut. Sehingga atas saldo kewajiban over ifting yang belum diselesaikan tercatat sebagai piutang pemerintah. - _ Terdapat perbedaan perhitungan over lifting antara 5 F.1,F.9, | (26.385) KKKS dan SKK Migas yang telah disepakati, dan F.34, KKKS telah menyelesaikan kewajibannya sesuai FSS perhitungan SKK Migas, yang penyelesaiannya setelah tahun 2011. - Terdapat KKKS yang menyampaikan Konfirmasi 2 F.36, (64) melewati cut off date. F39 Total (61214) Tabel 3.11 —_ Rekonsiliasi KKKS versus SKK Migas untuk tahun 2014 o @ © @ omar) Frere) (TH) BUKAN PAIAK’ Total Ling Minysk 361213.951 328.290.6686 (167.085.7158) 327.745.203327.745,203 (ware) Teiuitng pro0cso208 2.375.186365 (tas.tt6.157) 2495695625 2.435.695.625 ; iting Miva an 188000.280 187.909.6609 © (4.900.380) 187.200.003 187.299271 (249) 00009 (care) iting Gos Pemutinioh $9580180 500002058 «4.77821 © 000.520962 on 870.002 5 (seh Domeatc ‘anat btton (ae Total (248) 25.081.737 24.717.680 374107 26350022 26,350,022 Ikhtisar perbandingan terdapat pada lampiran E.11 s/d £.15. 50 KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsillas EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 ‘Secara umum perbedaan awal dalam tabel 3.11 disebabkan oleh: = Perbedaan persepsi pada saat pengisian pelaporan awal. ~ Pengisian pelaporan formulir awal belum menggunakan data FQR final. = Perbedaan basis perhitungan diantara entitas pelapor (accrual basis vs cash basis). Formulir pelaporan awal tidak lengkap. = Kesalahan pada pengisian satuan pelaporan. Penyebab Secara umum perbedaan setelah rekonsiliasi | _Jumlah | Lampiran | Ribuan dalam tabel 3.14 Perusahaan usd = Terdapat dispute ifting minyak agian T Fo (248) pemerintah terkait bagi hasil antara SKK Migas dan KKKS, namun KKKS telah menyelesaikan seluruh Kewajibannya kepada _pemerintah sesuai dengan perhitungan SKK Migas melalui erhitungan over/(under) lifting. Total (248) Penjelasan atas perbedaan secara terinci dijelaskan dalam lampiran F. Tabel 3.12 —_Penerimaan migas oleh pemerintah yang dikelola oleh SKK Migas dan diterima oleh Dit. PNBP untuk tahun 20121 BUKAN PAJAK ‘Utting Minyak bag. Pemerintah = Ekspor 3.078.994 = Domestic 47.751.024 onda ketertambatan e232 . Luting Gas bag. Pemerintah ~Ekspor 8.417.826, = Domest 1.998.070 Over(Under) Minyak dan Gas 527 Total 28.78.9563 1.991.735 92.350 14,290.165, 7.404268 Ihtisar aliran penerimaan sektor migas dan faktor pengurang untuk seluruh operator terdapat pada lampiran £.16. Penerimaan Negara tahun 2011 dari sektor migas dikurangi dengan faktor pengurang yaitu DMO Fee, Pajak dan Retribusi Daerah, PBB Migas, Pengembalian Pajak Pertambahan Nilai dan fee atas kegiatan hulu migas menjadi dasar Dana Bagi Hasil yang dibagikan ke daerah. Atas faktor pengurang ini tidak dilakukan rekonsiliasi (kecuali DMO Fee) Karena tidak masuk dalam cakupan tugas Rekonsiliator. Fee atas Kegiatan Hulu Migas tidak termasuk dalam formulir pelaporan Dit. PNBP, sehingga tidak disajikan dalam laporan ini. 31 KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilias{ EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Halaman ini sengaja dikosongkan 52 KAP Gideon Adi & Re ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilas| EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 BAB 4. — DANABAGI HASIL PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK, DANA BAG! HASIL SUMBER DAYA ALAM (DBH SDA) DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH Penerimaan DBH SDA diatur dalam Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, yakni dana yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dilaporkan dalam APBN, dan kemudian dibagihasikan kepada daerah dengan angka persentase tertentu didasarkan atas daerah penghasil untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DBH SDA di Indonesia berasal dari penerimaan bukan pajak yang disetorkan kepada pemerintah pusat dari aktivitas sebagai berikut: a. Lifting minyak bumi; b.tifting gas bumi; ¢. Pertambangan umum (mineral dan batubara); 4d.Pertambangan panas bumi; e.Kehutanan; f. Perikanan. Laporan EITI Indonesia tahun 2010 dan tahun 2011 ini hanya memuat laporan DBH untuk sumber daya alam (SDA) minyak bumi, gas bum. DBH SDA Minyak Bumi dan Gas Bumi (Migas) DBH SDA migas diatur berdasarkan prinsip by origin (derivative) dan prinsip realisasi. Kedua prinsip tersebut harus dipenuhi supaya pemerintah daerah dapat menerima dana bagi hasil Industri ekstraktif. Untuk memenuhi derivative principles, sebuah provinsi atau kabupaten/kota harus memiliki aktivitas produksi migas yang dilakukan dalam batas wilayah dan/atau batas kewenangan pengelolaan SDA wilayah laut (dengan batas 12 kilometer dari garis pantait). ‘Sementara untuk memenuhi prinsip realisasi, penerimaan bukan pajak berasal dari aktivitas lifting rill yang ditransfer kepada Pemerintah Pusat dan telah diakui serta dicatat penerimaannya dalam Rekening Kas Umum Negara, untuk kemudian akan ditransfer kepada daerah. Penerimaan bukan-pajak sektor migas dibagihasilkan oleh Pemerintah pusat keada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, setelah memperhitungkan faktor-faktor pengurang yaitu, (1) Pajak Bumi dan Bangunan atau PBB ditagihkan ke Ditjen Anggaran oleh Ditjen Pajak, (2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) reimbursement yang ditagihkan oleh Kontraktor KKS melalui SKK Migas ke Ditjen Anggaran, (3) Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) yang ditagihkan oleh Pemerintah Daerah ke Ditjen Anggaran, serta (4) fee kegiatan usaha hulu migas yang digunakan untuk membiayai penjualan migas oleh PT. Pertamina EP dan biaya operasional dari BPMIGAS (sekarang SKK Migas). * Batas 4 km dari garis pantai adalah bagian dari kabupaten, dan batas 4-12 kilometer dari garis pantai menjadi bagian dari provinsi, yaitu provinsi sebagai produsen. a KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilas EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Penyaluran DBH SDA Migas mengikuti fasa triwulan. Triwulan I dan Il yang disalurkan adalah berdasarkan perkiraan, sedangkan triwulan Ill, IV, dan V mengikuti perhitungan realisasi. Pembayaran dalam triwulan V merupakan sisa dana yang belum disalurkan dalam tahun kalender tersebut, yang disebut juga “Dana Cadangan’. Lihat tabel “Pola Penyaluran DBH Minyak Bumi dan Gas Bumi” di bawah. Perhitungan estimasi menggunakan prognosa lifting per daerah penghasil per KKS dari Ditjen Migas dan estimasi PNBP per KKS dari Ditjen Anggaran. Sementara itu, perhitungan untuk reliasasi menggunakan data lifting realisasi per daerah produksi dari Ditjen Migas; dan PNBP realiasasi dari Ditjen Anggaran. ‘Skema Dana Bag! Hasil (DBH) migas ‘Skema pembagian DBH Migas mengikuti skema yang ditetapkan dalam UU 33 Tahun 2004 dan PP 55 Tahun 2005. Dari besaran PNBP Migas, 15 persen dari hasil minyak dan 30 persen dari hasil gas disalurkan ke daerah dalam bentuk DBH migas. Persentase tersebut ditambah dengan 0,5 persen yang dikhususkan untuk dana pendidikan. Jumlah PNBP yang dibagihasilkan ke daerah hanya sampai dengan wilayah laut 12 mil. PNBP yang diterima untuk wilayah yang lebih dari 12 mil laut tidak dibagihasilkan sebagai DBH ke daerah namun masuk sebagai Komponen PDN yang dialokasikan dalam bentuk dana lain ke daerah, misal Dana Abadi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan, dll. Dari bagian daerah tersebut, dibagi menurut daerah penghasil baik provinsi_maupun kabupaten/kota sesual dengan skema yang dapat dilihat pada bagan di bawah ini. i KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilias EIT Indonesia Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Gamber 4.1. Skema Dana Bag! Hasll Sumber Daya Alam (DBH SDA) Migas PNBP Migas Bagian Pemerintah Pusat Bagian Daerah (DBH SDA Migas) - Minyak Bumi : 845% - Minyak Bumi: 15,5% ~ Gas Bumi :69,5% ~ Gas Bumi :30,5% Provinsi Penghasil Dibagi merata Provinsi Kabupaten/Kota = Minyak Bumi:5.17% | | seturanKab/Kota |) | - Minyak Bum 3,196 = Gas Buri: 10,17%6 || dalamprovinsi * Gas Bumi6,1% Minyak Bumi ~ Minyak Bumi : ~~ 6,2% utk Kab/Kota 10.33% penghasl Nopaeinen DABRAH PENGHASIL: | - 6,2% aibagi rata kab kota : KABUPATEN /KOTA | ~ dalam provins! yang sama. (termasuk 0-4 mil DABRAH PENGHASIL: PROVINSI dartgars pantaruntuk | Gas Bumt (termasuk 4-12 mil dari garis pantal untuk ono = 12.2% utk Kab /Kota onshore) penghasi = 12,286 bag ata kab kota dalam provins yangsama ‘Skema DBH SDA Migas Untuk Otonomi Khusus Aceh dan Papua ‘Skema distribusi di ates berlaku untuk provinsi-provinsi pada umumnya. Dalam rangka pelaksanaan otonomi khusus berdasarkan UU otonomi khusus, terdapat tiga provinsi yang berstatus Daerah Otonomi Khusus, yaitu Aceh, Papua dan Papua Barat. Tiga provinsi ini mendapatkan porsi yang berbeda. Untuk penerimaan migas yang dihasilkan di provinsi-provinsi tersebut, 30 persennya adalah untuk pemerintah pusat dan 70 persen untuk pemerintah daerah dalam bentuk DBH migas. Untuk pembagian dari hasil minyak bumi, provinsi Otonomi Khusus mendapatkan 55 persen sedangkan 15 persen sisanya dibagi sama seperti skema umum di atas. Sementara dari hasil 2S bumi, provinsi Otonomi Khusus mendapatkan 40 persen sedangkan 30 persennya mengikuti skema umum seperti gambar 4.1 di atas. Secara ringkas pembaglan porsi DBH Miges untuk Daerah Otonomi Khusus ditunjukkan pada tabel 4.1 berikut. Perlu dicatat bahwa penentuan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) yang masuk dalam “provinsi Penghasil” atau “kabupaten penghasil’ untuk daerah otonomi khusus ini sama dengan penetapan di provinsi lain. 56 ‘KAP Gideon Adi & Rekan ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilias EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Tabel 4.1 Skema DBH SDA migas dalam rangka otonom! khusus. Tambanan | Param penghasitadsiah lyaerah penghasil adalah Kabupaten/Kota Komoditas | Provinsi dal 7 rangka Otsus | proving | K@0/KOT@TEIN | provingy | KablKota_| KabiKota lain se-provinsi Penghasil_| se- provinsi Minyak 55% 5% 10% 3% 6% 6% Gas ae 10% 20% 6% 12% 12% ‘Sumber: disarikan dari UU otonomi khusus dan PP 55 tahun 2005. Tabel 4.2 _Realisas! PNBP yang dibagihasilkan (dalam jutaan rupian) Realisasi PNEP yang Dibagi 2010 2011 Hasikan Minyak Gas Minyak. Gas ‘A | Wilayah <4 Mil Laut 90,584,904 | 27.696.028 | 123.100.304 | 35.432.340 B | Wiayah 4-12 Mil Laut 9.491.844 10124719 | _14.511.575 | 15.908.146 Rincian secara detail pada lampiran H. Penyaluran DBH SDA migas Penyaluran DBH dilaksanakan secara triwulan. Pembayaran untuk triwulan | dan Il berdasarkan perkiraan, sementara untuk triwulan Ill dan IV berdasarkan angka realisasi. Laporan EITI Indonesia saat ini tidak menunjukkan angka transfer setiap triwulan, tetapi hanya menunjukkan angka realisasi tahunan atas DBH Migas tahun 2010 dan tahun 2011. Penyaluran ini dilakukan berdasarkan perkiraan dan realisasi dari penerimaan migas pada tahun berjalan, setiap triwulan seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Penyaluran dilakukan melalui transfer dari rekening umum pemerintah kepada rekening pemerintah daerah. Tabel 4,3. Pola penyaluran DBH migas Triwulan Periode Realisasi Besaran Penyaluran ia T | Tidak mempertimbangkan | 20% dar perkiraan alokasi Maret realisasi T | Tidak mempartimbangkan | 20% dari perkiraan alokasi Tani realisasi TT | Desember 67d Wei Realisesi dikurangi penyaluran TW | September Idan TW WV | Desember 57a Agustus | Realisasi dikurangi penyaluran TW | Desember 1s/d TW V | Desember 7d November —| Realisasi dikurangi penyaturan TW | Februar’ (tahun 1s TWIV selanjutnya) 7 KAP Gideon Adi Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsiias EIT Indonesla Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Setelah diketahui hasil perhitungan DBH SDA Migas yang akan disalurkan ke masing-masing provinsi/kabupaten/kota, maka dilakukan proses rekonsiliasi data antara Pemerintah (yang diwakili oleh BP Migas, Kemendaggi, Ditjen Migas, Ditien Anggaran, dan Ditjen Perimbangan Keuangan) dengan daerah penghasil. Hal ini sesuai dengan amanat Pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 yang menyatakan bahwa perhitungan realisasi DBH SDA dilakukan secara triwulanan melalui mekanisme rekonsiliasi data antara Pemerintah dan daerah penghasil. Hasil rekonsiliasi dituangkan dalam berita acara rekonsiliasi yang kemudian menjadi dasar penyaluran DBH SDA Migas ke rekening umum kas provinsi/kabupaten/kota penerima DBH SDA Migas. Penjelasan DBH SDA Migas dalam lampiran H Angka hasil perhitungan PNBP migas per daerah penghasil yang menjadi DBH dalam lampiran H merupakan angka realisasi perhitungan untuk daerah berdasarkan realisasi PNBP untuk tahun 2010 dan 2011. Selanjutnya, angka di kas daerah merupakan realisasi penyaluran DBH SDA tahun anggaran 2010 dan tahun 2041 sehingga dimungkinkan terjadinya perbedaan yang disebut kurang/lebih salur. rt: Perbedaan dimaksud diklasifikasikan sebagai - Terdapat lebih salur tahun-tahun sebelumnya yang menjadi pengurang penyaluran di tahun 2010 dan tahun 2011 termasuk kemungkinan pengurangan penyaluran akibat lebih salur dari jenis DBH lainnya pada tahun sebelumnya. - Terdapat kurang bayar tahun-tahun sebelumnya yang disalurkan pada tahun 2010 dan tahun 2011. - Terdapat realisasi triwulan V atau escrow account tahun 2009 yang disalurkan pada Februari 2010 dan realisasi trivulan V atau escrow account tahun 2010 yang disalurkan pada Februari 2011. ~ Terdapat kurang bayar DBH SDA tahun 2010 dan tahun 2011 yang dibayarkan pada tahun-tahun berikutnya. oy KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilas| EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 BABS —_ ISU DAN REKOMENDASI Pelaporan EITI untuk sektor hulu migas tahun 2010 dan 2011 berdasarkan informasi sesuai FQR yang disusun oleh KKKS produksi dan disampaikan kepada SKK Migas dan laporan atas hasil Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas dari Pemerintah (Ditjen Migas - Kementerian ESDM, ‘SKK Migas, Dit. PNBP - Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan). FQR mencakup informasi dalam setahun yang merupakan kumulatif dari laporan kuartalan. Analisa atas pendapatan Pemerintah dari sektor migas dan penyelesalan terkait dengan semua sektor pendapatan tersebut diuraikan sebagai berikut: Informasi dalam Mata Uang USD Corporate and Dividend Tax Latar belakang: Pembayaran pajak oleh KKKS dilakukan setiap bulan, sedangkan pembayaran final dilakukan pada saat penyampaian laporan corporate and dividend tax tahunan KKKS. Batas akhir penyampaian laporan pajak tahunan adalah sebelum akhir April tahun berikutnya. Pajak yang dilaporkan dalam formulir pelaporan adalah pajak yang dibayar oleh KKKS dalam 2 tahun kalender yaitu: = Pembayaran bulanan yang dilakukan untuk bulan Januari hingga November dimana pembayaran tersebut dilakukan pada bulan berikutnya yaitu Februari hingga Desember. - Pembayaran bulan Desember yang dilakukan pada bulan Januari tahun berikutnya. - Pembayaran akhir atas pajak tahun sebelumnya yang merupakan selisih antara kewajiban pajak tahun sebelumnya dengan pembayaran pajak bulanan. ~ _ Beberapa KKKS menggunakan accrual basis sedangkan seharusnya pengisian corporate and dividend tax menggunakan cash basis, - Beberapa KKKS melaporkan penyesuaian lebih atau kurang bayar untuk tahun pajak sebelumnya. = Beberapa KKKS melaporkan ikhtisar yang tidak sesuai dengan lampiran. = Beberapa KKKS tidak mengisi lampiran. - _KKKS tidak melaporkan setoran untuk masa pajak sebelum tahun 2010 dan denda keterlambatan (penaity). = _ Dit, PNP tidak mendapat informasi yang cukup untuk mengklasifikasikan penyetoran beberapa KKKS untuk periode masa pajak dan pada blok tertentu, terutama namun tidak terbatas pada grup KKKS yang memiliki lebih dari satu blok PSC. = Beberapa KKKS tidak memberikan konfirmasi atas jumiah pajak yang dilaporkannya berbeda dengan laporan Dit. PNBP. Implikasi: = Terjadi perbedaan angka pelaporan corporate and dividend tax antara KKKS dan Dit. PNBP, KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsiias| ETT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Rekomendasi: = Formulir pelaporan harus didesain dan disosialisasikan agar informasi yang diperlukan atas penyetoran tahun berjalan, tahun sebelumnya, ataupun penalty/denda keterlambatan menggunakan azas cash basis. - Saat pengiriman formulir pelaporan kepada KKKS agar disertai petunjuk pengisian yang ‘memuat informasi jenis penyetoran/pembayaran apa saja yang harus disajikan. = Saat penyetoran KKKS ke rekening penerimaan migas agar memuat informasi masa pajak dan nama blok PSC. Over/(Under) Lifting Latar belakang: Penyelesaian over/(under) lifting KKKS biasanya dilakukan melalui pembayaran kas di tahun fiskal berikutnya, keouali untuk kasus LNG dimana dalam proses penyelesaiannya melibatkan penambahan alokasi bag! hasil untuk hasil penjualan LNG melalui bank trustee pada tahun berikutnya. Penyelesaian atas over/(under) lifting yang terjadi pada tahun berjalan adalah Jumlah terhutang per 31 Desember tahun sebelumnya seperti yang dilaporkan dalam FQR tahun sebelumnya. Jumlah terhutang tersebut termasuk penyesuaian berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh SKK Migas dan auditor pemerintah (BPKP, BPK, dan Ditlen Pajak), yang disepakati untuk dikoreksi oleh KKKS. Penyelesaian atas beberapa penyesuaian terkait saldo over/(under) lifting untuk tahun 2010 dan 2011 berdasarkan hasil audit SKK Migas dan BPKP telah dilakukan pada tahun 2011 dan 2012. Sedangkan beberapa hasil audit lainnya akan diselesaikan pada tahun 2013. Observasi: ~ Terkait dengan LNG, penyelesaian (settlement) tidak dilakukan secara tunai melainkan melalui penyerahan kargo LNG bagian KKKS atau pemerintah pada periode berikutnya. = _Informasi pembayaran dan penerimaan migas yang disampaikan SKK Migas kepada Dit. PNBP meliputi beberapa periode dikarenakan terdapat penyesualan perhitungan ‘over/(under) iting tahun-tahun sebelumnya. - Perbedaan data over/(under) lifting antara SKK Migas dan KKKS disebabkan masih terdapat beberapa permasalahan yang membutuhkan pembahasan lebih lanjut. ~ _ KKKS dan SKK Migas belum menggunakan data FOR final. Implikasi: = Perbedaan angka pelaporan over/(under) lifting antara KKKS dan SKK Migas. = Perbedaan angka pelaporan over/(under) lifting antara SKK Migas dan Dit. PNBP. Rekomendasi: = Sesuai dengan konsep bagi hasil (PSC) maka hasil lifting antara KKKS dan pemerintah menggunakan basis perhitungan lifting migas, sehingga rekonsiliator menyarankan untuk over/(under) lifting untuk pelaporan berikutnya menggunakan basis tersebut yaitu ‘secara volume bukan secara USD. = Memberikan pemahaman lebih baik kepada KKKS tentang pengisian formulir pelaporan. ai KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsiias EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 DMO Fees Latar belakang: DMO Fees dibayarkan oleh Pemerintah kepada KKKS berdasarkan harga DMO masing-masing Jenis minyak dalam suatu KKS. Penyelesaian atas DMO Fees selama tahun berjalan termasuk enyelesaian atas jumlah DMO Fees yang terhutang per 31 Desember tahun sebelumnya dan koreksi perhitungan DMO tahun-tahun sebelumnya. Observasi: - _ Beberapa KKKS melaporkan ikhtisar yang berbeda dengan lampiran. = Beberapa KKKS melaporkan pengisian dalam jumiah ribuan yang seharusnya dalam angka penuh. = Beberapa KKKS melakukan penyesuaian dalam tahun berjalan. = Informasi DMO Fee terhutang yang diterima SKK Migas dan diteruskan ke Dit. PNBP berdasarkan tagihan yang dilakukan oleh KKKS. - Tagihan yang diteruskan oleh SKK Migas ke Dit. PNBP merupakan gabungan dari tagihan beberapa periode tagihan. Implikasi: ~ _ Perbedaan angka pelaporan DMO Fee antara KKKS dan SKK Migas. Rekomendasi: - _ Memberikan pemahaman lebih baik kepada KKKS tentang pengisian formulir pelaporan. Bonus Latar belakang: Kewajiban Production Bonus dan Signature Bonus KKKS timbul pada tahun dimana kewajiban itu terjadi sesuai dengan KKS. Untuk tujuan pelaporan EIT! 2010 dan 2011, bonus dilaporkan ‘dengan menggunakan cash basis. Observasi: = Terdapat pembayaran development bonus tahun sebelumnya oleh KKKS melalui mekanisme pemotongan minyak bagian KKKS secara bertahap sampai dengan tahun berikutnya. Implikasi: = Perbedaan angka pelaporan production bonus antara KKKS dan Dit. PNBP Rekomendasi: = KKKS dalam memenuhi kewajiban atas bonus sesuai ketentuan KKS yakni 30 (tiga puluh) hari sejak tagihan diterbitkan. ry KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsiias EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Informas! Volume Latar belakang: Informasi volume migas yang disajikan dalam laporan EITI berdasarkan informasi dari SKK Migas dan KKKS yang terdiri dari total ifting, government lifting dan DMO. Observasi: - Pengisian formulir pelaporan awal tidak lengkap. - Kesalahan pengisian yang seharusnya total lifting tetapi dilsi kontraktor lifting. - Kesalahan pengisian seharusnya lifting pemerintah tetapi diisi government entitlement. Government entitlement adalah hak bagian pemerintah atas bagi hasil terhadap lifting pada periode tertentu. Sedangkan government lifting adalah _—_ total pengambilan/penjualan pemerintah atas minyak dan gas pada periode tertentu. - _ Pengisian formulir laporan belum menggunakan data FOR final, - Kesalahan pengisian yang seharusnya dalam jumlah penuh tetapi diisi dalam ribuan. - Tidak terdapat formulir pelaporan untuk lifting atas LPG dan LNG. - Terdapat dispute share split dalam penghitungan bagi hasil antara KKKS dan SKK Migas. Implikasi: = Perbedaan angka pelaporan total lifting, government lifting dan DMO antara KKKS dan SKK Migas. Rekomendasi: = Memberikan pemahaman lebih baik kepada KKKS tentang pengisian formulir pelaporan. ~ _ Petunjuk pengisian juga dicantumkan dalam formulir pelaporan. - _ KKKS harus mengirimkan Konfirmasi yang diperlukan dalam proses rekonsiliasi untuk meminimalisir perbedaan. = Dalam formulir pelaporan perlu ditambahkan lifting LPG dan LNG. oy KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsilias{ EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 Halaman ini sengaja dikosongkan KAP Gideon Adi & Re ‘Member of Parker Randall International DAFTAR PUSTAKA Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2011. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2010 (Audited). Jakarta. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2012. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2011 (Audited). Jakarta. Coordination Meeting Lifting And Entitlement (COMLE). 2010. Jogjakarta. September 13. Extractive Industries Transparency Initiative (EITI) Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2013. Jakarta. Lubiantara, Benny. 2012. EKONOM/ MIGAS: TINJAUAN ASPEK KOMERSIAL KONTRAK MIGAS. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2011 Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 167. Jakarta. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2010 Transparansi Pendapatan Negara dan Pendapatan Daerah yang Diperoleh dari Industri Ekstraktit. Jakarta. Pudyantoro, A Rinto, 2012. A to Z Bisnis Hulu MIGAS. Petromindo, Jakarta. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. 2012. Laporan Tahunan 2012. Jakarta. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971 Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 76. Jakarta. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001. Minyak dan Gas Bumi. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136. Jakarta. Utomo, Drs. Sutadi Pudjo. 2008. PSC budgeting and reporting. Padma Hotel Bali. November 24-27. http://eiti.ekon.go.id/. Diakses tanggal 7 Maret 2014. http://phe.pertamina.cony. Diakses tanggal 17 Maret 2014. http://www.anggaran.depkeu.go.id/. Diakses tanggal 12 Maret 2014. http:/Awww.bp.conmven_id/indonesia.html. Diakses tanggal 21 Maret 2014. KAP Gideon Adi & Rekan ‘Member of Parker Randall International http:/www.chevronindonesia.com/about/. Diakses tanggal 16 Maret 2014. http://www.conocophillips.com/. Diakses tanggal 18 maret http://www. id.total.com/. Diakses tanggal 19 Maret 2014. http://www.inpex.co.jp/english/business/indonesia.html. Diakses tanggal 20 Maret 2014. http://www.migas.esdm.go.id/. Diakses tanggal 14 Maret 2014. http://www.pertamina.com/. Diakses tanggal 8 Maret 2014. httov/www.skkmigas.go.id/. Diakses tanggal 10 Maret 2014, KAP Gideon Adi & Rekan ‘Member of Parker Randall International Laporan Rekonsillas| EIT Indonesta Sektor Migas Tahun 2010 dan 2011 21 April 2014 BAB6 —- PENUTUP Pemanfaatan sumber daya alam ekstraktif melalui pengelolaan industri ekstraktif_ harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), prinsip transparansi yang meliputi keterlibatan pemangku kepentingan; keterbukaan, dan prinsip pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), serta untuk peningkatan daya saing investasi di bidang Industri Ekstraktif. Dalam Perpres nomor 26 tahun 2010 Tim Pelaksana wajib mempublikasikan hasil rekon: oleh Rekonsiliator kepada publik. Dengan penerapan transparansi, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan informasi untuk mendorong pemanfaatan sumber daya alam untuk sebesar-besar Kemakmuran rakyat sesual pasal 33 UUD 1945, terutama untuk memperoleh pendidikan, kesehatan, dan penghidupan yang lebih baik. Transparansi juga ditujukan untuk mencegah korupsi serta. mendukung pemberdayaan sumber daya alam Indonesia untuk pembangunan yang berkelanjutan. Bagi pemerintah daerah, transparansi industri ekstraktit diharapkan bermanfaat untuk memberikan informasi besaran hasil dari pengelolaan migas dan tambang yang ada di daerahnya. Terdapat perkembangan yang positif dari proses rekonsiliasi di sektor migas untuk periode tahun 2010 & 2014, khususnya bila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya (tahun 2009). Hal ini tercermin dari beberapa indikator, seperti ketepatan waktu dalam penyampaian formulir pelaporan, menurunnya angka perbedaan yang terjadi, dapat dijelaskannya semua penyebab perbedaan yang terjadi dan meningkatnya kerjasama & komunikasi dengan entitas pelapor. Hal positif tersebut diharapkan untuk terus ditingkatkan di masa yang akan datang sehingga tujuan dari transparansi penerimaan negara dari sektor migas dapat terpenuhi. Dalam laporan ini juga terlihat bahwa jumlah pengakuan lifting migas, baik di tahun 2010 dan 2011 telah menunjukkan angka yang sama antara pihak entitas pelapor (KKKS, SKK Migas dan Dit. PNBP). Hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa semua stakeholder yang terkait sudah mendukung semangat transparansi. ‘Akhir kata, peningkatan proses rekonsilias! serta pelaporannya ini diharapkan dapat berjalan secara berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kualitas pemahaman masyarakat dan stakeholder akan pentingnya transparansi. KAP Gideon Adi & Rel ‘Member of Parker Randall International LAMPIRAN A AGREED UPON PROCEDURES Agreed Upon Procedures ‘AuP seperti tertuang dalam kontrak terdiri dari 4 tahap sebagai berikut : 7) Bekepiuae Pane , a) Rekapitulasi dan menyusun daftar PIC dan contact person setiap perusahaan dan entitas pemerintah yang bertanggungjawab dalam pengisian formulir pelaporan b) Memeriksa kelengkapan formulir pelaporan ¢) Jika formulir pelaporan belum disampaikan, atau sudah disampaikan tapi belum lengkap, maka rekonsiliator meminta entitas pelapor untuk menyampaikan dan/atau melengkapi formulir pelaporan - Memberikan konsultasi dan penjelasan yang diperlukan oleh entitas pelapor - Jika perlu, adakan pelatihan dan/atau asistensi teknikal kepada entitas pelapor d) Asistensi dapat dimintakan ke Sekretariat EIT! Indonesia e) Mengumpulkan formulir pelaporan yang telah dilengkapi oleh entitas pelapor - Yakinkan bahwa semua entitas pelapor telah menyampaikan formulir pelaporan, lengkap dengan lampiran-lampiran f) Assisten dapat dimintakan ke Sekretariat EIT! Indonesia ) Merancang rencana kontingensi (contingency plan) untuk mengantisipasi perusahaan danvatau entitas pemerintah yang tidak dapat melengkapi atau menyampaikan formulir pelaporan tepat waktu 2. Rekonsiliasi data penerimaan negara a) Rekapitulasi angka-angka yang dilaporkan oleh entitas pelapor dalam format Excel b) Rekonsiliasi angka-angka ) Bandingkan dan rekonsiliasi angka-angka yang dilaporkan oleh perusahaan (KKKS) dengan yang dilaporkan oleh entitas pemerintah pusat 4) Rekonsiliasi angka-angka tertentu yang dilaporkan oleh SKK Migas dengan yang dilaporkan oleh Dit PNBP, Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan @) Berikan rekomendasi kepada Tim Pelaksana tentang jumlah volume dan nilai moneter, sama dengan atau di atas selisin di antara angka-angka yang dilaporkan berbeda yang akan diinvestigasi f) Jika terdapat perbedaan, periksa/konfirmasi ke dua pihak entitas pelapor, dimulai dengan entitas yang melaporkan jumlah yang lebih kecil 9) Jika entitas pelapor memberikan dokumen tambahan sebagai bahan untuk menjelaskan perbedaan, analisa informasinya dan lakukan audit terbatas (ika diperlukan) h) Jika ada perbedaan yang tidak dapat diselesaikan/diketahui penyebabnya, dokumentasikan hal tersebut dengan rinci dan akurat LAMPIRAN A/1 KAP Gideon Adi & Rekan Member of Parker Randall International 3. Penulisan Laporan Rekonsiliasi a) Laporan rekonsiliasi dibuat _mengikuti daftar isi (kerangka) seperti terlampir/dilekatkan dalam TOR b) Laporan rekonsiliasi harus : - Berisikan definisi dan penjelasan tentang pembayaran dan penerimaan yang material, dan penjelasan tentang bagaimana aliran dana tersebut serta pengelolaannya oleh entitas pemerintah - Menjelaskan setiap perusahaan yang masuk dalam cakupan rekonsiliasi Kuantifisir jumlah perusahaan migas yang tidak termasuk dalam cakupan rekonsiliasi dan alasan mengapa tidak masuk dalam cakupan, serta indikasi tentang nilai kontribusi dari perusahaan-perusahaan tersebut terhadap total penerimaan negara Menjelaskan apakah tidak termasuknya entitas pelapor tersebut dalam cakupan ETI Indonesia akan berdampak material terhadap jumlah/angka yang dilaporkan Berisikan ikhtisar audit dan prosedur assurance dalam entitas perusahaan dan pemerintah, termasuk peraturan perundang-undangan yang relevan, usaha-usaha perbaikan/reformasi yang sedang dilaksanakan, dan apakah prosedur-prosedur tersebut sesuai dengan standar internasional Menjelaskan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan, dan penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan atau tidak dilakukan atas setiap perbedaan Mengidentifikasi semua perbedaan, menjelaskan perbedaan-perbedaan tersebut, dan buat rekomendasi untuk tindakan perbaikan (remedial) dimasa yang akan datang Mencakup total nilai yang dilaporkan untuk setiap aliran penerimaan, dan bagaimana nilai tersebut dibandingkan dengan nilai dari setiap aliran penerimaan dari entitas pelapor dan non-pelapor yang dilaporkan oleh pemerintah pusat —Laporan harus jelas, Komprehensif dan dapat dibaca/dimengerti Laporan rekonsiliasi berisikan informasi atas : ‘* Profil entitas Pemerintan Pusat yang mencatat dan/atau mengumpulkan aliran penerimaan dari perusahaan ekstraktif * Profil singkat dari perusahaan-perusahaan pelapor, termasuk jenis kontrak/izin, kepemilikan (baik pemilik saham dan grup dimana Perusahaan tergabung, jika ada), volume produksi, provinsi dan distrik dimana produksi dilakukan, dan kondisi khusus (misalnya : jika perusahaan migas ada di lepas pantai yang jauh jaraknya sehingga PNEP tidak dibagihasiikan ke pemerintah daerah) * Tabel-tabel berisikan angka-angka aliran penerimaan yang dilaporkan oleh perusahaan dibandingkan dengan yang dilaporkan oleh entitas pemerintah, perbedaan di antara angka-angka yang dilaporkan; dan jika ada penyesuaian setelah verifikasi atas angka yang dilaporkan, perbedaan- perbedaan yang masih tersisa, dan terakhir adalah penjelasan singkat LAMPIRAN A/2 KAP Gideon Adi & Rekan ‘Member of Parker Randall International tentang bagaimana perbedaan-perbedaan diselesaikan atau mengapa tidak dapat diselesaikan + Tabel yang dilaporkan dalam USD oleh operator migas berisikan nilai lifting pemerintah, over/under lifting, dan DMO fee, dengan masing-masing 1 kolom untuk SKK Migas dan Dit. PNBP, Kementerian Keuangan; kolom berisikan perbedaan antara angka yang dilaporkan oleh kedua entitas pemerintah, jika ada; 2 kolom untuk penyesuaian, 1 kolom untuk perbedaan yang tersisa, 1 kolom untuk penjelasan singkat bagaimana perbedaan diselesaikan, atau jika tidak, mengapa perbedaan tetap ada. * Tabel berisikan rekapilutasi volume migas yang diproduksi oleh setiap entitas pelapor * Tabel berisikan rekapitulasi pengurang migas untuk setiap perusahaan pelapor yang dilaporkan oleh Dit PNBP, Kementerian Keuangan, berikut penjelasan singkat tentang setiap penguran tersebut * Tabel berisikan rekapitulasi penerimaan daerah yang dibayarkan oleh Perusahaan pelapor di tingkat daerah termasuk Pemda dan entitas lainnya di tingkat daerah, diuraikan/dirinci untuk setiap pembayaran. * Pembuatan draft laporan final akan dimintakan persetujuannya oleh Tim Pelaksana 4. Revisi dan Finalisasi a) Reviu draft laporan rekonsiliasi dengan asistensi dari Tim Pelaksana dan Sekretariat b) Jika dimintakan oleh Tim Pelaksana, revisi c) Laporan final akan dibuat dalam 2 bahasa, Indonesia dan Inggris. Rekonsiliator harus memeriksa kualitas terjemahan kedua bahasa. Versi yang oran dalam bahasa Indonesi: i final adalah final/selesai jika telah mendapat persetujuan dari Tim Pelaksana LAMPIRAN A/3 KAP Gideon Aal & Rekan Member of Parker Randall International LAMPIRAN B KKKS (OPERATOR DAN NON OPERATOR) YANG MERUPAKAN ENTITAS PELAPOR LAMPIRAN B.1 KKKS (OPERATOR) YANG MERUPAKAN ENTITAS PELAPOR Nama Perusahaan 1 [pr chevron Paci indonesia. kan 2 [chevron indonesia Company East Kalimantan 3 [Chevron Makassar ttd Makassar strat 4 Chevron sia ine. sik 5: [chevron Mountain Front Kuantan Inc. (Hanya SampaiTahun 2010) | MFK 6 [Total E&P indonesie IMahakam Area 7 |conocoPhitips indonesia In. Ld. south Natuna "8" Block 8 |conocoPhitips (rssk) La. corridor Block 9 |ConocoPhitips South tambi) Ln. south tabi 8 10 |Pr Pertamine EP indonesia. 11 [Vigieia indonesia Company sang songs 12 | Mobit exploration indonesia North sumatra Offshore 13 [Exxonmobil Ol ndonesia ne. IB Bock 14 [Mobil ceputtd Jcepu 15 |cnoocses ita |south East Sumatera 16 |B mutur Holding BV *) utur 17 [Badan Operas Bersama PT. Bum Sik Pusako -Pertamina Hulu coastal Plans Pekanbaru 18 [Pr Pertamina Hulu Energi ONWS lotishore Northwest lava 19 |Pertamina Hulu Energl West Madura Offshore lwest Madura 20 |108 Pertamina PetroChina East lava Ltd. Jruban 21 |108 Pertamina -PetrochinaSalawati satawatl sland 22 |108 Pertamina - Medco E&P Tomor Sulawesi lsenoro- Toil 23 |J08 Pertamina - Golden Spike Indonesia Ltd. Pendopo - Raja JOB 24 JPetrochina International Jabung Ltd. jiabung. 5 Petrochina International Bermuda Ltd. |Salawati Basin LAMPIRAN 8/1 KAP Gideon Ad & Reka Member Of Parker Randall international LAMPIRAN B.1 KKKS (OPERATOR) YANG MERUPAKAN ENTITAS PELAPOR Nama Perusahaan 2s |petrochina international Bangko Ld Bangko 27 [oP Berau id berau 28 [BP Wiriagar Lt. *) lwiriagar 29 [pT Medco E&P Indonesia ima 30 |PT Medco E&P Indonesia South and Central Sumatra 31 |PT Medco E&P Indonesia [Tarakan 32 |PT Medco E&P Lematang. Lematang 33 |PT Medco E&P Malaka Block A 34 [Premier Oil Natuna Sea BV Natuna Block A 35 |EMP Malacca Strait S.A Malacca Strait 36 |Kangean Energy Indonesia Ltd. *) Kangean 37 |EMP Korinci Baru Ltd. Korine 38 |Lapindo Brantas nc. Brantas, 39 JEMP Bentu Ltd. Bentu 40 |PT EMP Tonga [Tonga 41 [Star Energy (Kakap) Ltd. Kakap 42 |108 Pertamina - Talisman (Ogan Kornering) Ld. Jogan Komering 43 |Hess (Indonesia-Pangkah) Ltd. Ujung Pangkah 44 |Santos (Sampang) Pty. Ltd. jsampang 45 |Santos (Madura Offshore) Py. Ltd, Madura Offshore 46 |Enerey Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd Sengkang 47 | Citic Seram (Energy) Lid. Seram Non Bula 43 |Kalrez Petroleum (Seram) Ltd Bula 49 |MontD Or oil Tungkal [Tungkal 50 Petroselat Ltd selat Panjang. LAMPIRAN 8/2 KAP Gideon Al & Reka Member Of Parker Randall international LAMPIRAN B.1 KKKS (OPERATOR) YANG MERUPAKAN ENTITAS PELAPOR Nama Perusahaan Perusda Benuo Taka |wailawi 08 Pertamina - EMP Gebang Ltd |cebang PT SPR Langgak *) Langagake PT Sele Raya Merangin it Merangin i |camar Resources Canada inc. leawean Triangle Pase inc. Pace 108 Pertamina - Talisman Jambi Merang jiambi Merang. 58 |JOA Pertamina Kodeco |West Madura Offshore East Java 59 Total E&P Indonesie [Tengah Area 60 |Inpex Corporation IMahakam Area PT Pertamina Hulu Energi South Jambi [South Jambi 8 PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java [Tuban 63 [PT Pertamina Hulu Energi Salawati Salawat Island 64 JP Pertamina Hulu Energi Tomori Senoro Toll 65 |PTPertamnina Hulu Energi Raja Tempiral Pendopo-Raja Tempirat 66 |PT Pertarnina Hulu Energi Ogan Komering, Jogan Komering PT Pertamina Hulu Energl Gebang |cebang 68 [PT Pertamnina Hulu Energi Jambi Merang jiambi Merang. 69 |PrPertamina Hulu Energi West Madura |West Madura Offshore East Java 70 |PT Pertamnina Hulu Energi Tengah Area [Tengah IPT Sumatera Persada Energi |West Kampar "J KKKS ini mencoret pernyataan “Laporan Keuangan yang telah dlaudit oleh Kantor akuntan publi atau auditor idependen (bagian I.8).” KAP Gideon Ad & Reka LAMPIRAN 8/3 Member Of Parker Randall International LAMPIRAN B.2KKKS (NON OPERATOR) YANG MERUPAKAN ENTITAS PELAPOR ‘Nama Perusahaan ‘ok [npex onshore North Maakam, i, fess raimantan | [er eran Hua Ener ssa Seit [retop massa (Mata Tahun 2013) [Pr ertamina Hut Ener Hanya Soma Tahun 2010) rw [enevon South Nata ne. (Texaco) uth Notun "Block ex Natun, ta [ratsman Ererey rior [eeronin inerntona amb foun smbi 8 [asm Sang Songs. fr st Katantan tis. forest Howson, ne. sang songs [cna international Company [usverse Gas & OC, [apes cape) PE. ler penamina E> Cepu Jor sarae Patra Hus cepu oa Jor iors ratrages Huu Jer Aw Ohara enters [Pr Peerogas ati Utama Cendara [np sumatra, ws (hinge 2010 so) (sekrangPHE OSES) fr Pertamin uu Ener! OSES (Mula 2023) Jkwoc Sumatra, ed * 24 JrscoEneray Sumatra) (/h Orchard Energy Sumatra BY.) [oun Ease sumat 25 JFortuna Resources Sun) td [atsman Ux South ast Sumatra [ratsman Resouces Bahamas) Ld. fewooc mec a \rangguh- Mutu 23 indonesia Natural Gas Resources Mutu 20 Jer. eam Huu Ener [cast ans Petanbara [ewooc on te. (Hanya Spat Tahun 2010) for Pe sAWA Ue. (Hanya Sampo Tahun 2010) Offshore Northwest va 1: [ssamanger Energy (iva 8. (Samp Tahan 2010 (skarang menja Reo Energy ONW! BV) 34 [ratsman Energy Lawman ois ene of arnt erat) |AMPIRAN B.2KKKS (NON OPERATOR) YANG MERUPAKAN ENTITAS PELAPOR ‘Nama Perusahaan [eon ud Mutat Tahun 2013) [sco Energy ON BY (Mull Tahun 2022) Offshore Northwest va 7 Jpetrooina insratona Eas vt, [rovan 28 [petoching international Kepla Gurung Lt. [unain ndonesia (Hany Sampal Tahun 2010) (Seharang RMP Salawat land 8) [pear ot sana te, (Hanya Smpa Tahun 2010} Searang Petree (and) i.) [np Satowat sand av (Mul Tahun 2011) Jpewogas stand) Ld (Mut Tahun 7013) [rmor ma (Mut Tahun 2013) senoro ro J ot Gas (rdonei- abun) Le [eeronas cara bung janine fr pertain Huu Ener Jabung Petronas oesn te. [as ssowat eatin ev. |sawat eosin 423 pramina Hutu Enea salawat Basin 50 acer 6v a [sppon Ot Exptration eer) 2 I tera petroleum ia [atsman Wiaga Oversees Ud jks wiiagar retroou ts 5 Perde Perambangan & Ener 6 |lematang EP td [main tematang BY tne 38 remier Sumatra (North) BV 9 |i Bock AU 00k Ietpec indonesia Watura) a fueron 20 Jaton hock A ee furtona 16 64 [atcza Petroleum ts. atc sat for mbang Tata Atm * 6 [ewe Exploration (angen) Ld frengean 67 [Pr Praarse rons *| Iinaraktabuan co.* rantas ran 815 |AMPIRAN B.2KKKS (NON OPERATOR) YANG MERUPAKAN ENTITAS PELAPOR no ‘Nama Perusahaan ‘ok [er Kencana ura Periasa * fr peas exploration Production * [Premier Ot Kakap BV [spc Kakapa. [wows UK (kaka) [Pr ertamina Huh ner Kakap Inowu Petroleum Canada (Kakap stan Ui (akap 2) 1 IuowusNominees Pty. 78 Hess (ndonesie Panga) LC setaang PGN Sata) 73 |rtpec indonesia Panlah BV (stkarang PGN Soka) [ngapore Petroleum Company Lt. [ev Sarmpang iy. [ecronas can Madura Jpetropss Partai Maura tree tndonesia four etotum eset Co, * sera, non sua [son international investment i. * fete Jpetrochina ntratona Slat Panjang Ld [pr sarana Pembangunan Riau fineswood copra tt, [Merangin av [sroche Merangin Ld 124 [camer aawean Petroleum itd. leswean 35 [Pace i & Gas ambi eran) moi mere lewooc wo [west ivadre Ofshore East ve Impex Tengah te rengah rea [ertamina JOA Tengah Impex ata une) [maka area "Tak memberan sporanhinggsbatas weltu yang telah ctetutan Lara 8/6 ene of erat eat LAMPIRAN C HASIL REKONSILIASI UNTUK TIAP ALIRAN PENERIMAAN TAHUN 2010 peuo}uso1u epUeY 1044 JO TOQUE Vo NveN WeyeY 8 IBY NORIO AH z co 6 7 = i wia9| 7 q sretor [esc ToT lwacwer] | eeoro0e | ese'tor Pawa| ay a eeceer | ese'esT ‘a6E6T = ‘s6e Ber Broo eneUIS WON ay worst | earor a 99002 eas ues a woz Dewees | waezeo woz verso | ar ees assvopu ay : 7 : : eamenad 7 5 5 5 euNpoad oa ee = ca ose aigwer anes “Bar wTeTaANeR stmyaSTONOD| GO wowace | eavare = werent | eovare TopTe5| “pa DISH) saiae29u03] 89 z = = = a Prreumen xed 5 > 5 = 7 TUT a BUREN NOS woMRaTD| poset | o0s'ezr = oseEr | 0osezr wag BUTTON wATOS| “PAT Dur essuopur amNG=DeHeS] 70 : : sada wr966 | 6B7956 = ear366 | LOSE mae Tee] 7 = = = Haid oe ws (a ws er a] “Bur ueIERH wary UIENIROW woIRDND| 50 cory [ose me co 07's 25] Sunyers wanouD| vO ose | 0x09 50°98 vas'0e Tens ree Here | e676 eee | aeae CoE] “op eyseuopur wouneyD| ZO oso | ous'vao ‘ous'rro | 6€t 98 wereu] ‘assuopaT supe uaIraND La @ aang WC Fey uesodejog aynuisog GSN NVNGIY WW1VG - (d8Nd7G - Swi) OTOZ NNHVLANLNN YOLVYIIO XVL ONIOIAIG GNV FLVHOdYOD TD NVBIDVT peuc}euso1u epUey 1044 JO 10quUON weyey 9 IP WORpID dH z/2 NaN Tha SEG REMETES GH 7 fa [OUONEUTARNT UIPURT vee | ove ove [sive Bana] oar Doe oT art 008 ot aor efew-odopted we oe TS0mEINS WEL 820005] oe we Or pu HEMET aT 307 ‘eqn aha La aes ory) Tara] ‘Br any ey euRHOnAG -euNMeHeG GO] Te eapen Hem BrouRHO empern sem iowa nH exwIeUeA| —6t| vive | wa0'ee woe | wree ToanoT ener soma WON B70] BRITMNO Meus ninH euNvened) By a0 ana TRGuEFEG Sua TEOOD| Tine eunieneg-OVema TAS Kuna 1d GOa| | wan [sue SUT amar S=3InOSu Feay uesodejeg MNO raven 15 GATOS GSN NVNGIY WWIVG - (d8NdG - SWI) OTOZ NNHVLANLNN YOLVYIIO XVL ONIOIAIG GNV FLVHOdYOD TD NVBIDVT feuo}reusoquy pepuey 18484 40 10quUeHN E/ NaN UeyBY 8 IBY UORID dV Ta] % sera = ao Favanra Pavey ava] TesRueyToone153 a Tea 3 eat wrt [are at owt wore Teng eo = orn [ar = aw ler pore es eA * VPA 3 = = = BuRyewey| Burewey ae3 pew 1a] Tt wave [ave = wave wave weer Toye @3 OPeH Lal Te este [eco = ears | ee ng SD pu WOR =uapUT 93 POW LAO 7 : 7 : a Tray g uetiequeuma epi waeee [eae = wee [ave Ta = vet [eae aT aT co z PaTWnejoneg nel Oy 7 (ereg) eonesora HO vod AERERTTI waroe [waver Feay uesodejeg MNO GSN NVNGIY WIV - (d8Nd7HG - SWI) OTOZ NHVLANLNN YOLVYIIO XVL ONIOIAIG ONY FLVHOdYOD TD NVBIDV peuo}reuse nu pepuey 1044 JO 1OquUOHN weyey 9 IP WORLD dV viNvwanT FA BICG=O aN] Pr drorp jeuopeurewu] eo>-eunweuea aor] Z| Tee] Bueiuea wes] Tear eg ina uON weras| Pr Par Fog uyBuag} dg handy aug BFE Ia ci Wo “BueyBi95| einpen yeived eB Baetas| worte| Pr (WeBuerasouopel FH] Pi Bovsawoy veR) weusyeL Ina] "20r BarouoN weO| Feay uesodejeg MNO GSN NVNGIY WWIVG - (d8Nd"HG - SWI) OTOZ NNHVLANLNN YOLVYIIO XV.L ONIOIAIG ONY FLVYOdYOD TD NVBIDV feuc}reuionuy pepUey 10484 JO TOquUOHN si NvaNW LUeyBY 8 IBY WORLD dV ETS "uses HO pera weBveL| ACT Ba HO EIRPEW 159m] TRUeT 10 "pore Buerove quer] ‘Brew "30r Bayouon veAO| ‘aor efewodopied| {OMEINS YoL e20Ue5] BOF PURIS HEMET wean] ener ea wea Bea HIM TaraweT ean RUT aes BE AIM Ten 53 HO REA Pull WETEUEN ee HO Hora WEAN Pr empern 200N9| EAT HO EIRPEW 157] ‘epoy eURTEATed Vor| Pawn (RUBIA WEN 55 9 HO >UDRd| Parun (ves IqWe UELIse| HUET a0 "pore Duero qu Bucroya yquier uetsyes = euwetied Bor eg] Bal oseg aie Pr wrajoneg ueaney Teme ia Tau PRIIEWEe poomsBup| aa sue was] C] dona Feay uesodejeg anWwi03 GSN NVNGIY WWIVG - (d8Nd7G - SWI) OTOZ NNHVLANLNN YOLVYIIO XV.L ONIOIAIG ONY FLVHOdYOD TD NVBIIV revonewatur yepuey J21e4 10 JequaH LUeyey BIPY UORpID AH 9/9 Nyman Co arawerAnI| TopnHe9| ‘eos union woT05| ware a) "| HERS TSE ol Teor (Ce Teor TEL TAT WERE HON 3104570 YAU = = = a) "9p eouopul woInaya| 29 werou ‘esowopuraysea voIReYD al TO 7 “danaua naa [SOI oa 001 [WeNFENSSSIG YEIOL SUEA FEU Temy uerodeyag 1 niui0g ‘asn Nvnstu Wvwva - (daNd"ud - S))O1) OT0Z NNHVL NNINN YOLvaIdO NON XV ANSAIAIA ANY aLYaodUOD 72 NUN revonewatuy yepuey J241e4 10 JequaH ‘uey2y 8 IpY WOOD dv 27 newer Ed we PA FANO 900N0| = z THNOT ene Isom TON NH] PETIMNO ious nrH euNvEHOd] By “da9 3H 1a = = Tequyee HUTA THEO] Tin suRTENTEG-oVeMA WS hina "id 90a] | BOE 20 "Sur TRA SeaunosDy $2 RIMIEN eFSUOpET BRAIN DOOND| IPH UTI 48] 5] 7 7, “danaua S00 aanavia_| S001 snot weens9siG YEP Suek IN Temy uerodejeg 1niuioa ‘asn Nvnsty Wvwa - (daNd7ud - S901) OT0Z NOH¥L NNINN YOLvaIdO NON XV ANSAIAIC ANY aLvaodUOD 72 NYUAW sewoneusedur epuey 424184 JO FeqUIOHY 8/2 NvwaM UeYO B IPH UOOPID WH ese yr9 ELIS BUEN La] ‘eiuol| ‘eiv01 aW3 1d] maeal ‘seuera| Es) weary BOE BOE BOE = = = Weng EOeTeH ‘Beate Beate eee Lise usee cise 23987 23987 7398" rt “ra Teumieny ea = = = = = 79018 695 CUM ‘Aa ees EUMIEN TO FoRUIeIal Fel ~ ~ ~ = pri v>po@ ede] = = = = “Ra (aUONT eRELUNS TO JONTO74| = = = = wrera| wxerew dea copew id] ee] = = = a = ‘Ag BUEYEWST wIPUMY ~ ~ = = pauuin aaa aveIewsy| = = = = = Bon eIA)| Bueurey <3 CopeW 1a] ze] = = = = weyere| Te] = = = = = ‘eayeUINS reAIED pue YANIS| oe eer eaET = BET ET = = = = = 7 al 356 = 356 956 3 Ors Be OFT Sut = = = = cn) z 26s = io Tes ore [eave ore 1 (nez9g) woResOKrG 10 woden 1306 es T3L6 756 “7a Ree IMI = 5 7 nereg| primero dal 22} = ommea| Prrowbuea au eunponed] oz] (S) ‘dandwa WeNFENSSSIG YEO BUEA FEIN ‘asn Nvnsty Wa - (daNd"ud - S901) OT0Z NNHVL NNINN YOLvaIdO NON XV ANSAIAIC ANY aLvaodUOD 72 NYUIaW revonewatuy yepuey J29184 10 JequaH LUeyey BIpY UORpID AH 6/2 Nv z = = Tuan eng wbueraWN eAPa 95 14] v5] = = ar = esr PATIEaeD pooMsAUDY 5 = = Tae yerauer us| 6 PrTsUEq=D ai] Breas] Par dnorp jeuopeursway exsop-eutwTuea GOT | Taam] Baeiawa eps] Teun] ang ang wON werP5| ‘Buerue5| ape mn Ra Buedwes on Pr Ada, wnejoneg aodeTU| wards] wera BOF FaprouION weG| Ker TST VET Korver Ga ‘ONE lor) evr EGET ae re ero o Tee Tee 06r6 Cad Tere] 7 7, WeNFENSSSIG YEO BUEA FEIN Temy uerodeyeg 1iniuiog ‘asn Nvnsty Wwwa - (daNe"ud - S901) OT0Z NOH¥L NNINN YOLvaIdO NON XV ANSAIAIC GNv aLvaodUOD 72 NYUIaWY revonewatur yepuey J291e4 10 JequaH Lueyey BIpY UORpID AH [ire Jurrequreyaroy epusa a, OU Nyman iioug epenog eiaieurs 1a] ‘any yea] Riowg myMH euTaeTed 14 Tempenr sem iowa nin eupareved 14 Baesoya rqwer Bova nny eUpweveg 14 ‘Buegoo lsu nnn euTeTeY Lal Bupawoy wel roua wynH eurered Lal Terduoofeu ova myn eurweuea 14 "power Misua ninH euNuietiad 14] THREES Hloug MINH eUTUIETEN Lal ener sea wen ova mIMH eUNWTELOG 14 Tuer wanes oua nny eUTUELEG 14 TANGIOUISd VISINOONI| FORE HO Hora weaNAL| Huey m0 "Pore BueraW aU 3e¥q] . @-w-0 | @ “dana ud [WeNFENSSSIG YEIOL SUEA FEU Temy uerodeyag 1 niui0g ‘asn Nvnstu Wa - (daNe7ud - S901) OT0Z NOHVL NNINN YOLvaIdO NON XV ANSAIAIA ANY aL¥aodUOD 72 NYUIAW eysouopuyjepuey s2¥IR4 10 s2qW2H LUD Nema eye PIPE WEDD ae 7 ag Pang ana] | 5 uaa] Sarsewerg opurde ee = = Buven| Prisvey puny arial _ce| 5 Tease Pr esovopur Browz veobuey] —9e TRAE eer sven sel 5 pore eum] Tha es come ve] 7 Por Sree 283 OPP Lal et] = 5 ueieum| Foneus ew oA La) cel 5 wee] Teyere1 393 POM Lal Te ‘erp ee pu | ‘sovopHT wT OPM Lal OF] Te ewe 493 OFOWN Lal | 5 Teen ‘prema gal a2 = 5 Tareq prneisa 4a] cz] = Gu 32 7 7 Ed 7 7 wel 03 08z Koad 03 “pir erouopuT aa wap eI @ eNaTC m anew | _ 5001 2078 TWenrenson10 WeIOL BuEh CIN, Temiy weiodejeg ino ‘asn Nvnars Wa -{daNa'Lia TeLaouT| Tans nowOI aT ANT zl TaRRTaT| Thos wooed Tq a Teer wes eanoTeg ra epee TNO EPR aM HL MH Koel eT = Tat auON BEND Tao Ravan euenea a] et TevFRA FN RT EO a mA imen TAA gals aT os nses200N9| st a9 ‘nine won| = Par rao FeewoRT| er BOTPS RTT aH searopur maeniea eon] ty Toro TeereyoravopaT ain TT apap Beauevea doy age es FER aOR GRO] = pero SHOTS a0] Bo aT TE “BAT SaraeVopU 7a av TRUE senvopu aera] 0) ST OT 76] SE TaN va 7 Team Freee vane | eo TERETE Tastes esovepar warm] 20 wey CSE) = SDN) 0102 NNHVL NNN SANOB NOLINGOUd £2 NYUIEWW eysouopuyjepuey s2¥IR4 10 129W2N eyaY PY UOePID a a ors Tors ose) Tors t Tose ZU2NvadN eR] yee iowa AnH eUTTEEG La rer BET STONSHO EITPN PH pee apn lav MH eUUTETEG La = ave re] Boeroya pte THU NINA eUTETEG La] = Bveqeo] uegeo fava ANH POR “Bapoaroy wes Bloua ANH BON Tere eey Arava nya euaTeveG La ‘OU Hlovg ANH eUIEEA La Fe weg BU ANH BUTEA a ‘er WNOS bua ANH eUIIETES La soupu a3 Fel] SsaponeuWeTe VOT] ave we Boe RTE UoUS|OL CUIUEDG "sur sea amuep4| UT BPR aBINETaG eS] PRUEISS aAI PuITEVES 90 eae Bye] onus eps BeaTaeg 5 reavn| ng ETON WEE Bueues HOT FO empeA Fudaes EL Oe Ez ePuea BIN] Ph (yeysveg BavOpa SH Bupau0¥veAO| A Punowoy welo) uewsyex ~eulmeve, Go ey (deve) M903 15] a eival] eNaTC m anew | S001 ‘WenTeno5G WOOL BuCh GTN Temiy ueiodejeg mini03 ‘asn Nvnars Wa -{daNe'Lia ‘avo1 an = SDN) 0102 NNHVL NNN SANOB NOLINGOUd £2 NYUIEWWT ru Ta Ta yr = re Tae = ra Tot = eer fer fer — er far ¥ er er are tr ica Tor ofelefals|efels}slelelalsjelef| a aT TE = ToT TT eo) eae | eneg [ee a) = on me orpaema eo ep ‘osm Ryn veya sn SYP OE HNL AMUN RVINRIEP3A NIE HYANI SNUGFYD NEYO on o-oo ‘ereg [a eo ep ‘osm nv eva sh SVS) OE HNL AMUN RVLNRIEP3A NVIOWEHYANI SNUAFYD NEYO reoneuiyyepuey 2924 402912 oye By WORD aH (Sn nna WTVa - (42Na:lI0~S¥OIW 945) OTOZ NHL HNINA HVANKISWISd NVIOVE S¥D ONLLAN S73 NVULAWVT reoneuiyyepuey 298440292 sonra oye Boy WORD aH (Sn nna WIVa - (42Na:lI0~S¥OIW 945) OTOZ NHL HNINA HVANKISWSd NVIDVE S¥D ONLLAN 5") NVLAWYT ‘feuojreuss.u epuey s240e§ JO JoqUoHN ab wewsnv eye @ IPE WOePID mz 7 = ua uo Epa FA Tag (Rue Ey KG SUT a zi zi SORTS empe =r [eer [ered = [rer [rer ‘oedues rm ss ss epueg Horn] sp = = = = eet zr 360 3659 = 0) 3 Torey tr = = = = ave] or > Tivaa 6 wr wr Tee a Tor, [ror POOH Pir nieg PUNOR AMAT LE ‘Oca ‘ee Tene aug wesauey| 9 rCOT Ir Or TES Soe een arial SE usr SHCST pore eure Tes eumeN FO ural TE, Tyner ae gH oPoMNLaL CE = z = = = seu ueIeur J5 OPM La TE TET TET. z Teer Ter. Tee TEAOTET JT ODOM TE (9007 ‘adr = ‘a0 0T “a0 rT FTO pe uINOG sSUOpUL 93 OPO Lal OF on) [esac lesa [oso7r Te Tein J oOPOM LAT BT = = = = = Tereaia| prseoom cal a = e59 a o yur 3 wor wr or TSG Heme = Sire SIFE ‘Ste ge pn Bunger evonowsTul euNDoNPal Ve I (GI (I Tor aaN—etopuag Dr esavopuT ans vapioD -euueved aor] EZ zee = a ar TOL ous] Foneing ouoT 493 oOponN- euler gor] ZZ 1375 TS = 19s 137 Bien omens] TENeES FUDoNing = PUN GOT| TZ oa) LE 069 8 Tear rene ey euiporieg~eueviag GOT] OT, (re [are ta = emmpen wena aIEO EMBER 9M BHU AH UTE NAAT 6 S06 Sis Boe Sie Tray SRRTON SOTTO TNO Haug nInH euIweNa al aT za oT = OT Zor TIegUBeg SUP EOD Tiny ene - OETA VR NG ys euesrog ened wepeal_ ZT = = zi = Tan ‘Aa TuPIONENINA al OT Eee Tae ee Ta TOTS TANG “pnis3520000[ ST = = = = i) purda9 jaoril eee) —— [ee [ewer = we, Toe Poise] corde [6137 eee, = 6197 IS SOTO ELIE THON = 0901 9 901 0907 aero = escort [escort escort) les oetr ‘sau0p = = © = ~ = arawer anos = psy 7 9 3 "po 7p 30 E esr = wos SIT OB, eumEN Winey 2 mes Tasty a Po ean wee ‘souopul daa ol] 90 = es lesb [es Toro UNL RES ehvep) 3a wee WOH UIETNOW voWREND| $0. z f zi ~ - SUF UOAID| 40. 36eF = Sere EE PIEEEEN UOMO FO = zee zeete Taia0) esovopuL wOMRTD| Sores sorce =2U9pUIIIBed TOMeID Ag a @ ana | SOS Temy weiodejeg aunui03 ‘0Sn Nvnara Wv1va - (dane L1a - S¥DINN DIS} OTOZ NNHVL NOUN SBI ONUAN (uZaNAI/YINO 97 NVELAWT fouojreussiu epuey J240e JO JoqUioNy STD Nun WeyaY @ IPE Oop ae TOCA AY ‘yet ErET HEY SOHO OMEN 2M OT Fa Tena eey-odopiea| enna] Tey U3 I TOL ous] Toul WaT [sual = Bie emer Teneres i 7 Fee = Teg waar ea wean aU Ty Ter Tau TING a) z|2|3)2|3|5]3[2]2[=| TS65e eave Tomer6at09 Kaa ‘3168 i ary wea asouopol de I] sire = EAET HET STORRTO wpe eM ‘Ssepoy euwevea vor] aera ey Tae MRT Wee eRTEES GOT [Tozer Ea 00 Tene = : si Tusa a = yea = = ea] BrBURISD aN - PuUETES EO Tera ‘jel ora epanaea Toefaea we] Trensora| a)e|afa)e|ofalals| 3) Ph (ous) wares a T@ Te aena7a | SOS Temy Ueiodejeg aunuu03 ‘an Nvnara Wv1va - (daNd" L1G - S¥DIMN DONS} OTOZ NNHVL NOUN SYBI ONUAN (uZaNAI/YINO 97 NYHA Peuoneusdturjepuey J2Y%04 10 WON ‘weyey 8 IpY WoOpID AVY 61/3 Nyman wee] Buoy] aeoauey] TERS ener = = = Wpo|e eunIeN owes [coos OORT ORT pO wong? | ooo 007 od eras RTAD Pier RENEE ean eanpew em ney EMTON B1OU5HO] Tian 720 FypH eUNENEY TaeqUEea SE SED] ‘RH BUIUEHoJ OHTA TOS tung 1a PuesIeg BeIOdO UEpeG am] Tha BUPIOn UIA a BsaTeUE EG WANS] 3590080] ri] Tnde> 19OM Prag Bros IO ene UOHT eae eats Pa raraer wanes] Pore op HED Toroe ore REST Tataine> essuopul wanna] 1818} 8]8]8/8]5/8]8/ 5] TsauopursyDeG UOIARD Ad @ TH Sem veIua | S01 enensos1a Ye SueA VIN Temy ueodejod munuior x08 2 ‘04 cash Nynaty wvtva - (SVU WAS - ‘S00p)) O10z NNHVL NAINA SANOG ZUALYNDIS £9 NYA Peuonewdturjepuey J2¥%64 10 OWEN ‘weyey 8 IpY WOOD dV 02/2 Nvwianey Tae Ta] ‘ye Tauern TuBuerayy eu 925 14 eae eaUET was] “aaea=o] Br BUISD ana eUNIELA Go| Tere] Buatueg wis] Pan] (-W= 1) @ 7 w =e DW ‘S001 Tem [sean uetia | 90 ueepequea [wenenseayePLaue ein | ueepaqiea | Temy wevoderea mnuio” x08 ‘0 cash Nvnaty Wviva - (SVU WAS - ‘S00 OT0z NNHVL NAINA SANOG ZUALYNDIS £9 NYU muon apy soso oan te/onvwann cep ope tonna ant ay hig (SueySuss) aida Mina Mews] oy PEER ORS CaP TEL SF ‘Pry Tag (Fueduies) soyues| wy = = ~ ~ ‘Ph (wewsueg essuopu) SH] EF a 5 505 —— fa ADRES UE ETE i oe oe —— Te eh Mines LF ‘ i S : See oa wee —— wee wee — fet ia a = ae — tae TTS a : = : : a Teena OPW = : = : : wea Torna sar Po wee fae ae —— bs —t ee Tey ate a = et —— ae TTT TS sors [ors a sar ers a : : 2 2 : aaa - - Ta — = = “oysue| Teather = weet — [ot Ty toss - sess — [8 Tn : i it a fet TET -BIOSOH jes —f see —[ 7 : Serr Lae : te a it : Sa ios 3 ss = an ara a Saye Eo OE Hevea —[ sever a Tapa SS NTN TAT OORT aT W932 vac wae ae “EET WAMURION BIOUSHO | TANO fuuy nINH eUIIEWed 1d] BT sere ea ney — ere Se TTS —— eT TRIAS RTTO S T ON T : : : Ta Sere act — ar UTE wy Ba SooNaL ST : Tas Freon St "Pow a SU eBSUOpUT No NMOWUOKS| ET Se SaaS i aint an sea : aay Er pag er aaa aT a a ayaa H eT ir om Sarena HE Sa TTT it Tere Toma ENTE ao a Roe Ee TN (s) SON vor 001 fon wxepetieg [peg RTBU ‘€SN N¥NGIY WTA - (SVOIN NS S)HH) OTOZ NNHYL NINA 334 OWG 8'> NYUIAINYT feuojreuss.u epuey s240e JO JoqUoNy zz/onvwane eyeY IP WOePID a [jee Trev t00% Pearse —Teasec)_Tocetoo Teves 7 ‘yea eT RET SORT BPE FM Toera ve Tan eITeL Brave 7seTr Tete te Tare po eee S57 S57 sve5e Brita Te = Tenia] eerodopieg| eae = Ter oon Ses = Poe Remees Sve5e = ‘ean = = TqURT eaTog oe 00 ware [seer Tony wee See" Stee a = eary ye 658 35 = oo a Gre eT HOTS EmpeW = = > = oeiow wae Ea Taig zi : zi = Tae TTadioey 95 3 a a = Se a “aie Tenor vas] 65 = = > = aueq9| PARED aa -eHeNad dor] Ze TET Woetoea ws Teun] TERUM[O20.gWONT 6 eg ay Taras) uroqaag ane TRE TO TG PH TST RGT WHS TAD] As) SOW see ET Bu SONOS, Tomy weiodejea nnuuog yea S00 on ‘€SN N¥NGIY Wa - (SVOIN NS S)HH) OTOZ NNHYL NINA 334 OWG 8'> NYUIAINYT ‘feuojreussiu yepuey s210e4 JO JoqUoNN ez/onvwane GeyeY IP WOOPID aH = 5 = TORI FA Mid (ORTO PMPERT TOTS] Sy [mre re HE, ere = ‘ues S07 £507 e507 Bor Teves Sanh mn zs ra zs ra unowo3y wet) TE UTR TAO) 1265 16S Tees [eee ae] Pr (dopey) ows S| 1 = = = = Busi] ‘eROL INSTA] OF = Tea] Primavoa ava] 6 a Tee] Sursewerg opener] ge = z uo] Tr nie Buoy GMa Ze eT DEE Tae] Fr epouoFU| Aiioug weatuey| OE eivor__[etvor Tens een] '¥SiRaS eReen aWa| st Test | west Yopoig euNEN| ares eumIeN 10 010d] FE YOR TSIEN #3 OOFOMAL| EE oereway Baswewiar 93 coparvial ce TORE TOREEL 83 COPOWV | TE EELS ETS UE WATS ‘EsovapUT daa POW La OF Tew area] T29 OeET Str or HOST esr aca a ar Ta HeNeTE| re [99% Target er iG Or eTeN-ctopuad] ra ra TL 70095] = TSS [sr ET HORT ear 25r3 = wea soe [eave STA Font SRS OMT FH ‘e699, eos, EXEL ISOMUVON 3/015HO| TANO 903 NINE sot [a0 RA FT POS] ——— TT BT -OTAT La 2 z om] Powe SORTD CARING GOH es eis ‘s2upu [rea cel [fora ee ester SET car ese) ees [ S86 97 = Pa aay es) est UTES TORRID] FO ba TEE viror | e1vor ‘seve | soaree ‘S w anew | SMBS | __ S00 ueepecqued [ueniensesia VeeL fueK EIN | ueepeqieg | feny ueiodejea snuliog casn N¥Naty AIWT¥d - (S¥OIN »S~ S¥DN) OTOZ NOHYL NNN NVANIN ONIN (X:20NN)/#AO 6'D NVUIAINWT ‘fouojreussiu epuey JN J0 JoqUOHN GeyeY IP WOOPID aH einem eva Ere HE SOTTO PIPE OMT Teo wer ‘Huey aos Bou: LOTT 1 Tueens0sia Weed 2ueh Tenn asn N¥Naty AIWT¥a - (S¥OIN »S~ S¥N) OTOZ NOHYL NNN NVANIN ONIN (X:20NN)/#AO 6'D NVUIAINWT ‘feuojreussiu yepuey s240e§ JO JoqUoNy sz/>Nvwanv eyeY @ IPE OEP ae [ror (a Tor z z [oer [oer 007 S007 = [oo [oo wae [rar eer ‘STOUR EHIME HON os oor ‘Supa rer Tinos (CE "pore ropI709 [escorr ie 606. SEO [feozer Gi oI i a a 7 Tew | SVOINDS | __ 590" jeay | S¥DWWNS_| SOOT era sot on ueepeqieg | wenensosig veroi Buek fein | weepoqiog [~ Tenyu amasOF ‘asf NvNatd WV TWA - (S¥OIN »¥S- 5/0) O10 NNHVL ANNA SYD ONULIT(YGNNI/HIAO OTD NVEIAWYT ‘fouojreussiu epuey s240e§ JO JoqUioNy eyaY IPE WOePID ae sz/2nvwann eR ‘ary qevoy Brau nny eowened 1] SAeT HES BIOTRHIO ENPEN EAI EinpeN PM ISL ARH BUTUENEN "mreaw awe] 306429] "Bur=wox weRO| oa a [ozar Tear ee e EEUUATC) aes wees BCG as eory weyeuer earyucivay| ‘Ssov0p0T gaa 1] [caer [caer (al (aa BRET EG SOTO TPO TERI Ssapoy eUNETeAVOr| sue wey Boe HURT Ue eUTTENES gO] (a (ze eit (ose (a 3 “auras auOuL| Team Sul epIRD SaINORay eu] Trauerer TuBueIoW eRey 995 aa ECGS "a0e929| PRIOR, ea 00 monn ‘e961 onvea epsnasa Taetaes es rev om ana TON WERE 1 1, 1, sue m5 oEAO EMpe Pat Fea (e040 exnpery so17e| Fences PET ag (Buedaes) sos Tevea UTI i erueg-eFaUOpUT aH Bup=wx UO} Se oye Sia 305 | S001 Tweyrensonig veTo1 Buek IN vei] ‘asf NvNatl WV TWa - (S¥OIN ¥xS- 5/0) OTOZ NNHVL NANA SYD ONULIT(¥GNNI/IAO OTD NVEIAWYT ‘feuojreussiu epuey s240e JO JoqUoNy aziowewane weyey IBY 22010 AV BOOP SIO OSL WSE [OEE TOR TES PHU WERE] = - = Toa PET SURE) ay MOS TNT] SF : = BIRT EMpen| BHR IOUS NPE sOWTES| SF BLAST eraIsT [Sars pH Tag uedres] sous save [95 ‘osvoiet —_losvvicr Pa eueg-esevopay San] ey Teseee [oss ~ ‘osvace —Toscuer zr eect [sector ee zee ovoT [error ee ast wre wee Taran [rasta oe oir Toa esezw? | esezeT ~ eset [ese eice Te ee 56919 [eee 329 EU eee Tus Wporg eu ve = = = Wear ca ar aT aT Tact Toews] te eset) ——[esetra9 eso69 [oso 59 Tee TeeTEL 393 POW Lal Te wsderet | rsd avez weversT [ps0 Ever HOTS RATES PUD TOG] 0e oeratra [oer otra oevaia —forrairs [a aievet —[etever = aleve —Tatever a eeesert [ee seeT eeesect | ecesect es6zz [soe eoeee_ [ses Ser tee [eos uate [E09 covseve oo Ze Dee ei'9 [oes ero Dest erT9 | 0c 69s Tecaoe | tere0e (eee tec'eoe | 08. ‘oer'02 [osteo ‘os60e | 067 60E ‘Series [serves Sar ‘sevees —_[osraorr erctsst [ere tse (carves) ——[corvest | ‘oos70r'e [overs ——fezrore) —fecrorze | — area's [ances | O00 ao a6 | BECO aereera—[aresra = aereera_[aereers soetee [aoe tce = erue [sete ESL VeSTL | es V6EOT ESL ves | ESL SEE Toe — [ozo ~ Taras Tes sevveet [oer ver Died worecct —[oevver DoTeRSTOpA To pAOUVONG er oceere [ore eae O69 OLE 69 ‘esugpHTUOREIORTG TOW] Tsar [rsa saves — [save Teedauay esovepal eWaAL TT Dv [OOF SLOT eereicay [oo a eravopu -eurueind 1a] OF Sava sora ‘esver__—[e9v9r Tawer aarog eo Sty VaSe Orr vase. 1 a 8eT Pais TOPINOD 0 wareas tz | vase Tava PTE cura AO D sortesst [sor ree ST Sor TESST ary WORE ‘sOUOpU PTTL] sey [soe = aN] (OTE URL AEG CAVEH SUT VETUEMA TO URUTOR UONRETD] SO ‘aorerz [o'er 7 Balas WORD] HO era _[ersaeoT TEEN] TERRE TOMS] CO wer seve | rer Sere. TUE 05 TaeTTIOG eRVOpUL WORD] 20 cigsorect Ih Tey SSLOpUT Ube WONETD io) S001 018 S001 on oa aNNMNOR w=] 7) HAY | SEDINDS | __S0DF uweepaqiea | wenensesia YeO1 Sueh femN 7AUVE WV TVG - (SYDIN WAS -S¥¥) OTOZ NNHVL AINA AVANIN ONLLAIT TWLOL TTD NVUIAWYT ‘fouojreussiu epuey s241e4 JO JoqUioNy weyey PY H22PID AV ["——Teerisieee Trsotesece Tesrawroor)_[rorscotee [revesmta az/>Nvuann TEETER ETT PRT OEE TT aly WeRTa] THU HH CEA Ld] OL Empawean aroun CUUENEG Ld] Woeiow ever ova nw euTEVeE Ld] eo BurIoo Movs mH eoTE MES LA Toray ve¥O Bow mina emueved Lal 99 EIR, ey THU rH EUTEVES Lal So TOW] rou] ny Cove LAL 19 i Tees rou ene euueNed Ld] ES - Ener es Vea Brows MN eUTENDS Ld] Za Zig Lig eis = wer Gos Blows aH eu Lal 19 Tos eas — | toe eas 6c OOOH _ | TORERETT ezser | vee Oey. 60 aegZ07€ — | osgZ07 SLPOE [one core ET RET HOTEHO eInpenN oh [a ere eoeee ore = Boeron we a = = = 04 35 Terme [eee erase [Se Team se eyez [eevee eesag [ees ec Tare % siveet [suet siveet—_[siveet aT es ae ae Tee See Ser ete] es ~ = ~ - Tene] 1% waren [ere were [eer sor Toetren 5 05 wivece | vagece vivece [vitae wean] er = Sevan ——[sewaer Oz Sevan | seo 9er nal PRUE RET uneTOTN OH TRAY [SPINS | __SODI__lenyueepeqied| svOINDS | __SOHT Te Sor Fon uweepaqiea | wenensesia year Sueh remN Temy wevodejeg aunuuos “EVE WV T¥a - (SVDIN WHS -S¥¥) OTOZ NNHVL NINA AVANIN ONLLAIT TWLOL TTD NVUIAWYT ‘fouojreuss.u yepuey s240e4 JO JoqUoHN ‘weyay 1PY UO2PID AVY ezionvuann eecsaste | eer SasTE ese are) esr ear te = en oN mE eee [rarer eee Tueyt| cevoerte | ecwooree ZevOsr er oI epew Sr ‘siiarte | 9uerte Siar te reds Wr sovesror | sovearor SoveSC FT Tees FTA] er cegveet ——[cestvee't Ze vee" Borawox veo] zr S8Ce0C TF [S60 E0797 SeLEOrot | S60 oT er tr * * eval] OL aN Lal OF EI zi 2 Tag Tonmaa aa] wrest —_[esrerse lose eaee) | reseee [76 Tar ca aivtere [arr ere ‘aries [arr reve I) via “iters [utes swear [eae ates Teste 3 = i = TERT eee 3 Tes Toes Tes Tes PO eur Tacos women TO Ard ve = = a YPA%G eR JBI OPALLAl EE WoeTEre [eee Were [reereTe oeyeu| reer ge Opa Ll TE Tosise't | ostae't [eae | vee'sza't [105 09" ‘wejere| eyeTe1 393 oPpoVV Lal Te ‘ac ecsoy | one ers oar etsy | ost ezs v7 EELS FETS PE WAR SUOpUT GI oop TA OF ‘oereee’e —_locreee'e [007 geseces —_[oereer'e Tet Te JF POH LA| BE TeCtseoT | LTS. TeLtseot | eC TSE OT EC paieonm gal ve wiooustet | rious te vidos tet —| vis Tar T39 i = = = we PRI UOTE eunpaNeal 3 ETT Ere, HLT Err TeTTOneTS “Pir epnaneg jevoneusoTeuRDoned Sz SPIO TS | SLECLOTS EISAIOTS [SFO Toraet ‘BF Bunge evoneusI euNDONed| Fe SeaE SEaIE ‘Sea a Toreey-odopusd] DrTeRevopeT ays wopIoo -eunuewea worl Ee = : Laon ze Bre EmeTS Te Soren [ear wT Teg] ca area oe = rnp ani er Esser ec | SSH PL Tver | Sere ET HMTION HOUT Taino Wau nnn eueTed al a = = = Tn Soa OTE WAS NG 1g ewreng eed wepeaL CE OTT NS aoe Sores | Sao ASTUPIONOUNN gal ST soveasee | saveaste | ocrsuete | easter Sarees st = = = i 7 Tevras ee _ | EVE eevraoes [eevee er eae tayo | e9e 19 0c escravoc | escrav02 TOIT ETUT WUOH zr Grress sor [err WS5 POT apr asevor | erase rar oer ores Tr Treee 65 | te 69e G6e Trees 65¢ | tr ege 65c STOP ‘oF ‘e658 65018 Tees ——Tevess9 ‘oLvere Tawar wos 60 vac oer _| val tee [ver'swerTHTT_| var te0 GRE | os0'SLT TET por OPTED 50 ‘osr'eesoar | osc'eassar —[(vre'evss) | s0s'ee9'osr | cor srsorr "Pa, eure | 20 Zev vas'oor —[ Zev 096 007 Zevox6 oor —| £2096 00 ey weRTO| 30, z z a aw] (Ore Ue Tees eAUeHT Sar weNTeTA Ty weTaMON UodrND| So = = 75 SUT VOIR] FO. Tartoss [war tose ——[esovave) | eaavave TEST] £0 TeruTE e5 70 10 @ Ww. Tweyrensong WeVOL BUEK iN Temy uesodejeg 11M4u03 Teyou] 49S WvTWa -(SVOIIN 9S ~ ‘SoMy) OT0Z NNHVL INN SYD SNULIT TWLOL ZT" NVUIAWYT ‘fouojreussiu yepuey s240ed JO JoqUiOHN oF/> Nyman ‘weyay 1PY UO=PID AVY [-———Treeteeere [oeesseeere [eostoss'ran) [orsvoszovt [svesewsee [no : : 7 ITT E] ETS eT OSUET Te ev Tee Bary OE = 7 = BreT ET STOTSHO ETP aN Temper son an a TOES TOES [earece)—[rroeee Teen me Tee eT TT = aes. ae 78. Nose ze) [ose = Woe] Toeqeo Bey 7 cegveet | ceeveet —__[ecv'aev [ecw aew = upeTOA WO] Bupewoy velo Buy oF HEI, SHERI, [vested —[ove'are = TERR] aay odoptag] TES] Sy HT 3 = = = a TOL 1005] TowoL Hu 2 = = = PIT EME Tenes Bu = wrert [sora = wean] rar eg VEGA BU 2 saz, OsrTZ [erere —[arerter Tar eto ‘uerqinos aay 72 ere G00 | wre 80930 re aoe GY [ PIP ROTION Tay ToT Tomeroaros sa OB - z = any wea ‘Semoper wa wel] 6s woreavoe | wor eave wT ETO Bier ET STOTSHO EmnPeNN ani ‘oapoy euwetiag Vor] BE Zee zeae [eaece —[eeoreee Toe a Hae UAT Wee wor TS eeeeoT [eee eso TOOZS. eee 6297 504 “Suroneg ouer | 95 = = Teams] aT ape ears FTES] Ss Taster Tumuerayefey asd] +5 = = = Teme Tyetioereas| es ET TET Te OEE Taree eweo] PERIGSS aNT-eoweuad aor] es eo eave COEF eave mere EL ong epstied] Ts EI z = Haat 5 Prnieesoredl OS RT] TET 1920.4070r ag PH Weses) wefan TRH 7 SOMOS | SNOT yea S001 son ‘wenensosig Ueied SUEA ETN Temy uesodejag snwvog 49SWV WV TWO - (SVDIIN 91S - S904) OTOZ NOHVL ANNA SD OMIT THLOL ZT NVEIEINYT ‘fouoypeussiu epuey J240e JO JoqUON Le/> Nyman eyey @ IPY U02PID AV Ea we Tevez SEE Se ang WON MEG] PATER) ERS] Ty 7 : = = = Teh Bi Tag ues a Frida Mos] ay = RTO emp “Pa Rg wroTsHO enpe) wTeG| Si wean | aes0e eee [esa Foes] Tag (ede) oH VF erctst_—[errist eiist [err tst Teyiveg TnI a Tene AURORE ‘sov90 | s0v 699. ‘sov'esy [sores Tayouoy oro] Pr Maraoy velo] eure -eowrevercor| er sorive [vor ove [SeOzeT ‘onviee | vovve Tere] Pri deren) ABvous ses] ty z : : z eiuel| TeHVOL AWG | OF rag 6 Tae 3 uO ze ae ae STE rats TeaIaey 3 wor e0ct | wor e0eT 07 60eE — | 060 Teaser $e oursoe ——Tours0c ‘ourso ——Touts0e por UT ve - ‘yano%g ee are air er ue Tea} ze ‘eroere [ero eze ‘swoace | eroace Tee i vsde'e | vsvienez scene | vsoeree SaaS ETAT ue was ‘assuopUl J COPE Ad OF Tavelee | veut vee | earewe et Leer i6e Lez Lez Terenial 0507 2050 06709 0709 Tera ete eee eee eee aire erst | oeSaTT Ewa ZeTT | ae OST Tae Esc 1s [esc 1507 eC Tsoy | eer 15078 Taree Tsrvor_——[ 1st or [sacar siete Torr Toreey -otopusa| weds wads = wats ve TS ToL ‘conest —— Toor est ‘ooerest ——Toourest Baer Toners culipoed -euIweves Gor] Tz erswt erst fersie [acest Teg PrTeher ase} euffporied -eunweUed gor] OF wceect | aoceert ——fuewsur) —[eewoar emperor ‘roy empert som Grows ATH eUTENEA] GT soss07% [e060 = oe e0cy [SORT rer ORTON sUTIO| Tao ows nH eurweNea Ld] BE saytase | av'tes'e revise [av Tas THEE MTA TOD| Zp erat ere ec er ecer Tani 3 eavese7 [eaves EL ESe [ec ae a Sr sra'tes | sea"Tee Series [setae Ti] a serves [ase re [reveeer Zee — [ose ves Fog] = Teveee | veveee TEVeEe terse SERIO TRS WON zr zsotae [esta a Taras [esta eee Tr = SeoSTeoT | seo'Ste ot [TOO werere er | seoSTe oT BsSTPT| OF foser is Sort I 36 Ort Bauer TANS co = osrsise —_fosrsist fore oes [os si5% pong 0H 30, soeeer'et | cover et eovees'er | cor eer'er Poe, corn 20. ‘eevosror | eevosror oreo ‘eo oer orf ezo0sr OF Tay TON 30, ‘core ‘oor ee [srs ‘ove Sst 7a] 50 weavis [vest veces [vee 70. tosis | tos'zvs Tosees ——_[1os'7s TENE TOA = vecsev | verseve [ere Levers [ver ev TWEET es 20, ssise | cee sts since | Leese Teyou eravopurayped uawrayp 14] 10 @ © SVMS | __S001 1a S01 on Twenensonig WEIOL BUEh EIN, io unWIOF 7aUVE WVT¥G - (S¥DIIN YS -S9DN) OTOZ NNHVE NAINA HVINREZINd NVIOWE HVANIN ONLLAT ET" NVUAWWT ‘fouojreussiu epuey s240e4 JO JoqUoHN ze/2NvwaN weyey PY 122010 AV 929] Tape weRO| Tenia eearadoprea| w SOF ‘wegensonig WEIOL BUEh CIN, io unUIOF 7AUVE WVT¥G - (S¥DIIN YS -S9DN) OTOZ NH NAINA HVINREZINd NVIOVE HVANIN ONLLATT ET" NVUAWWT pevoneusowu pepuey 109084 JO J0qWoWY ech nvulanvi Wep24 8 PY U2OEID AVF TREN OEY ‘Ore ‘aeror TESTES, versio = easvaror ——[oreree Trsseret [ces ver) ferret [err aeT Lee | EOE. wr. ‘S00 sweqfens9siC Wee SUeA (UN Teer eras oe siz 3e'6 | 296 2DSWWYTVG - (SYDIN 21S 91001) OTOZ NOHVL NANA HVLNRIIWd NVIOVE SYD ONILIT T°9 NYUIAIVT revoneuewy neputy 1984 J0 J0qWeH rep Nvuan Wep24 8 (PY U2ORID AVF RET SET SOTO BsNPEM Th uean rave PHBUEGNS aN eulUEeA Or] eqe1 onuog epsing FT sorag TART 10 70.4000 Ba aeaesh nsonea Tae Te ‘Svowss | S001 swenfens 95} WEIL SUeA (UN (SvoIW »iS - ODI) OTOZ NNHVL NINN HVINKWNGd NVIOVE SVD ONT PTD NVUIAWT euoneuiy yepuey 1984 Jo J0qWeH se/> Nvwan Wep24 8 DY UOREID AVY eSUOpUDIEe AED “HUVE WIVTVA - (SVOIANDIS - 900) OTOZ NAHYL NINN OW ST3 NYMaW evoneuiy yepuey 2984 J0 J0qWeH se/9 Nua Wep24 8 DY UOREID AVF Beer Beer = east esse = TEL erodopued aS aS = wo] ous oer eres. = Pusineees OreeE Ose = wean] ss = ae os zeeTaeT | es6T9ET = wan wee ‘910. wary etal] ‘Ssav0pUI 293 fH SovaIe SOD empen en aap TUES VO : Suey AUT WetHe] -euEN=4 dol 3a eg aE SUT RpEUED sep NOsoH SEE) PIN BUEGSS ana PUI wor eyeL ony panied “preronad TERT 10 70.000 Pa TearesTanaones ane] "HUVE IIVTVA - (SvOIAN DIS - 900i) OTOZ NNHYLININN OW ST3 NYMaW BRERRE al {al=)5]2]>]>]3] | 3} RAE Bae] See EEEEDEEEREEEEEE # [els{a]2|5)2|2[2I3| = |-)|2{2]9]2/2|3)2/3\9]-|- LAMPIRAN D HASIL REKONSILIASI UNTUK TIAP KKKS TAHUN 2010 lepers tp av srroes's £65895 ‘sn venqu (WEP RIN Tash wena ETERT 204000 renony sea eroded synuuo) Weep Ip BEULOH YeqUIELIN Tas wena weep) 1 puBPIAG Pun a)ar0di0) - WOIWBAO NON] : vestot : exveset - ceosts'8 : : z (psuuiep)se9 Suh sed \eresoreen | (ereq weep) yekaw Bun ie nny usepaRiea remy veepaaiag [SRS p01 ceeuyouegveayy OAS TS TIAN UNIRDS Teer Teen eyseuopu ype UOINOND 1d TO (070 NHL S¥XM AVL AMUN ISYTISNONEY TISVH @ NVAIAWYT legen pv tom vd [sc Tises'osz 890596 ec 999 EEE rsx Ted AT RAT | WIR UREA EAT | TRIM UREA HEAT | TESA UEMURA. | on cone, uaa aa 8 22400 2 — RP IN Tr weed run) wee Teer Teor [oo] vee Tet PRVER WON OmYSHO TeGu] {asn uenqu weep) x04 puoping pun sarod - WoL NON} 6 7 (asn uengy wejep) snuog uoronpovd} exes e166 {asm venqu weep) x2x apa puo raoaie aR {sn uenqu weep) snuog mous an. TSE evo Zot sre'09 ezceae's werser ceroaste cs suse SAO “nny veepoaied os ‘3001 remy weepoging eeuouea veary aye MEPS Taso UTIORS Teer Tene ‘ueduiog esou0puyvo.ray) 20 (070 NNHIVA $1 AVL AMINA ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWIYT moog pany 4450 20H erawvaane legen spr tp ae [eT ereez [evceg ares Ts 579 | ‘asn wenqu UERP IN {asn uenqls weep) x01 puapiwa puo ai2veds09 - wos¥rsa40 NON! (asn vengu weep) snuog uonanpov = SERINE Senna gry ueepeqieg aa soot i 001 ay HRTSUOREU VEPEES TESGOTe WMOGES, TEL YEN TESTO “Pa aesseyeyn voINaND £0 (070 NHL SHH AVL AMINA ISYTISNONEY TISVH @ NVAIAWYT lepers tp Tearing weeant weep uaa Tae weeaaT wTePT aa Te wee RT 4 Teer wan we se0Wa ‘sn vengu MRRP RIN ZR pay ueepeqing " sto's wets oo'ere soot remy weepaaiag w stovs se6'rts sto'rs wee'rts ‘Spo eewyoueg ueaTy TPL 75 Dulyeis vounayg 0 (070 NHL S19 AVL AMINA ISYTISNODE TISVH G NVAIAWYT meses pany 4450 20H slanvaan lepers pr tp 969 OS oa aa 4 se10Wa TeenBies He ener Trew deauayyepn jee verodepa sya uesuag ranoyy 59 remy veepaqiog weempoueg ueaTy oan TEL (otoz unyes yedwes eAuey) 24) ueiuem yous werunoyy UOsRa4 $0 (0702 NHL S¥XM AVL AMINA ISYTISNODEY TISVH @ NVAIAWYT meses pany 24450 20H sfawvaane Leger s iv tp ee SOetErT oprece EeEer etre, Teer ‘sn wenqu UEP IN {as uenqu weep) snuog ainouts| {asn uenqu weep) ses, Cur apun/2no| aay ueepeqieg soot remy weepaqiag 9001 a TensUONEU WEDNITS TESTE WMIOGES, TRL EonY were ‘aysouopul aa e201 90 (070 NHL S19 AVL AMINA ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWYT monger pany 4450 20H craweaanoer lepers top ae rep eewyousd ues Sowa WEP RIN mene Twerdg weeant eye] —Twerama ween merep] | weeny wean weep) | (ast wena weyeP) ‘awa ad ‘oa Fwemiveg OF Tree eunousdueioos semper ueyeesa renoyy 59) eroded uemes npeqioduoy rd ‘201d weep ys Bueh Son Uep SERIA eeIUEAsnoDDse9 VERLaP EN Nesp IEEEPIN YEH 258'ZTS GSN 2852GR OTD? SEH BunHOHO 14469 UEPUNI SERN xs WeRUMYod Uepesep99 FEB 3S BUNYNDHO EI ve ‘uresphuod sass oe yeh Cunfong Wao weBuMe4 SPAIN UEBUILed VEESEPI9g SAIN ON Bun2NG ee weLorT ‘PaTeUMENxodu] ‘996'90T ‘sur geumen ipnos wourou| {asn uenqis weep) xox puapiwa puo aic1edi09 - YOLYHBO NON] cos'6et - oo 'set on9'6et “and Wa 2 {asn uenqu werep) snuog aimouts| [enue | a9'6r leezon) TO66s as'6r {asp uengu weep) se Bur dapun/sano| ses’ lesc'e) asc'og exs'nss't 69s'poe'sz c0e'ee'eT osz'seo'99r ee'sss'te soot remyueepowed | er HEIs UOReU WEDIERS TESTE WMIOGES, Teme TPOIR -8, EUNEN TaNOS “pay 2u1 eseuopur sdyyyaor0Ue) 20 eewroueg UeaTy (070 NHL $1 AVL AMLNA ISYTISNONE TISVH @ NVAIAWYT meses pany 4450 20H aawvaane leper sip tp [ee Tree Tn a 5 cc ‘asnvenqu 04, a 22400 erp ean weewpousg veany TPL eyBuyx0pnjme usiodeedsyNUL woRBUDg eroded uemes meqieduoy ad ‘s3s01d wep yeu Boek Smt UEP SOB AS eTUPAsanooss a> BURP IO SINS IedeRIN YEW eP2‘00L'SZOSN HHA O102 58 Bu} HOAE HAO. URBLMINIE SEBIN YS UPBUMY!a LNHESIg SBI OS BUND 10 resafuod : wpe uk Sn UP SB ne nnn ep eye a Nein GEE SOS OF hi Bune Dvn NS wer Veen IL HHO rer eET “aa eu eg sevrze oeyTzz oovee : ‘fiou3 vewsyes| {asn uengls weep) x>z puapivg puo ai210d%09 - ¥O1V¥3dO NON! eoa'eee eowete - ese'ece cow'ece ana WO, “aang Wa (asn uenqu weep) snuog ainouts| {asn uenqu weep) se Burs dapun/sano| SSS Cou = enw wrspeed | qenupeweg weemyoueg ueaTy aioe WeDAS Too WEES TRL Toop “pe bssv0) sd¥ge20u02 80 (0702 NHL S19 AVL AMINA ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWYT leper sip tp ae 6lawraanv es ort Teena weennT eTePT ad Teed weeAAT wTEPT ‘as wengu TPL seuog Buck eve yds 20 Nad BoemBvea: aindep evan wegegeap se 9s ue SEA 35 ueBumn ers 5 sss(005) 00s pry ueepeqiag ‘SOL weempoueg ueaTy TRL Tavqwer nos: ‘BF (iqwer wanes) scnuge20u0 60 (070 NHL S19 AVL AMINA ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWYT leper sip tp ovlanvaanv HOTOST wert ESTES, ‘asnwengu UEP FIN pry ueepeqing Tre'6ee's6z oor'sss'9n, or ol ueewpoueg ueary TRL ‘eseuopuT aaeujwenied id OF (0T0z NHL SHH AVL AMINA ISYTISNONEY TISVH @ NVAIAWYT lepers tp Tash wena weTePT 224000 99149" Sce'sov'es weempoueg ueaTy es emus ‘huedwioy esouopu euiBAn TT TEL (0T0z NHL SHH AVL AMINA ISYTISNONEY TISVH @ NVAIAWYT leper pv tom vd Teer een aEERT_| EMME ER |HEREMTUREIMT TER] | TOSAUENGT URI | On cena, ‘quad Naa 0a se40Wa FPRL eeunauad/ueiows sews ueyeesoy Lusodejad eres peaiaduoy Tost Weneis WATERY NT PUBPING PUD aIBIOdTOD - BOINREAO NOR] remy veepaqiog weempoueg ueaTy TEL ‘r0q50 EREUINS THON eyseuopuy wonesoysra HOW. Zt (070 NHL S19 AVL AMINA ISYTISNONEY TISVH G NVA moos pany 4450 20H eviawvaianer leper sip tp vt [eee Tare Te a ‘asnvenqu ‘URReP IN {asn uenqu weep) snuog ainouts| nuengu welep) ses Surf (apun}/1200] ‘sor's9e'st seve cevos'6e ser'vee't remy veepaqiog weemyoueg ueaTy THEI UOReU VEDNES TESUOFeU WMGES, pose TEL “uersouopul uo nRowuor £T (0T0z NHL S¥O AVL AMINA ISYTISNODE TISVH G NVAIWYT lepers tp av Tred weesaT wey Nad Tang weesal weep ‘aad. Beer szo'tss 2 remy weepaaiag ‘sn venqu (WERP RIN weemyoueg ueaTy TEL doy ‘ndag "GOW ¥T (070 NHL S19 AVL AMINA ISYTISNODEY TISVH @ NVAIAWYT mong pany 4450 29H suiawvaaner legen spr tp av Fe wep HERA OUT ‘yerujoweg uejeg ynsew0d 1006 eiunewseg vee yAsowod Xt yeruyowg vereg Jody end ‘sn wenqu Tera ean eT | TUra wera eT —|—THeRIMT URC TER) | (OST Weng UT nit ‘weep RUN aad 99d 20400 eeuiyouag ven Toes Teme 814409 jeme verodepAd syns UERBUDg renoyy sa eroded uemes npeginduy ort 607 as'e wer " : ‘eens aha /"pH “enewins xodul {asn uengis weep) xez puaprg puo 212100103 - wouVd0 NON! lest) esto see's saute sees ana WO, “aang Wa = (as uenqu weep) snuog aimouts| sem [ewer] TEE ee : ZECe wee {asn uenqu weep) ses, eur apun/2no| remy weepaaiag weempoueg ueaTy ETS UOReU VeDNEES TETSGOFe WMIOGSS, TEL exOVBUINS SEA NOS "pEIS35200N9 ST (070 NHL S¥X AVL AMINA ISYTISNODEY TISVH @ NVAIAWYT Leger sip tp av suianeaanvs ‘asnwengu UEP RIN pay ueepeqing oo'sse'r sever seo'Te9'es remy weepaaiag weempoueg ueaTy TEL aA ‘ne BupION WMINWN 4a. _9T (070 NHL S¥X AVL AMINA ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWYT Leger sip tp oT TED CRP TNA BOT POPU TO] 7 Yenysowag vee ypsoweg 9 2065 zez'ore yeruouig uedeg y9sow0a - yerupouiag vere socoys yeh Tera EET ETT | HEEMA CERIN CT | TURAMA UREA A] [TORT UNAIRED) | ven ‘ova Naa ed 2210Na weoupoveg vey conn: erp UN ZeaeL {esnvenqu une) se ova po naroten- wounds wd suc sc | ana WO, “aan Wa senna 7 [sen] zor i : zor oer : : oze'r To'v6e - Torres rar'tes'e a6 - rov'tese remy veepaqiag weemyoueg ueaTy Trew Tequeyea Sure TSE) yn} euuteniag -oesng yes wing “1d ewesi9g jes0do UepeG ZT (070 NHL S¥X AVL AMINA ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWIYT avianvaanv Leger gio tp ToS Ue Tero 606 caste yewouag ueieg yas9uog 9 095 tevce etupoueg ueeg 9Asoui0a YAN - yewupouog ueeg s0csys yeh Tre evr ae] | TERA Gee eR | HERI UREA UIP) TORT UENGE UTE | — or wena ‘xcd Naa 04 2240 vweeupouog ueuty Treg a TPL deauay yep yeme vesodepd a uy vopoque yea weyeeienp Buk myn 18401 BUA-Pr 29 UoNELEE KOMP ‘sou wows 1a (ene A8s0u3 sopuewetes| prem sit] pr1-09 woneiydra 10 mol Pa1fMNO 20010] {asn wenqu wep) x01 pupa pu sioodse9 - youVelsd0 NON] sore ess'oor've B.'s98'6 remy veepaqiog eempoueg ueaTy TEL PART FOMIDON 89000 mano fioug any eupwenog td St (0T0z NHL $1 AVL AMINA ISYTISNODEY TISVH @ NVAIAWYT moogeuzy pany 450 20H suianmaane leper sip tmp av rer [orera) Per ‘asnwengu MRRP IN emy ueepaqiog weewyoueg weary ‘EINPEW EON TRL 20ys}0 eInpeW 59m fa0U NIH eOIELOS GT (070 NHL S¥XM AVL AMINA ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWYT meses pany 24450 20H ozianmaaner Leger s iv tp Co Teas ss Peer Eee ‘asn vengu ‘UR IN anny ueepeqiod S00 emyweepowed | eer 004 eewrouog weary Teme eae “pay eneyaseg euponieg - eujWeEUeg OF OZ (070 NHL S19 AVL AMINA ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWYT legen sip tp ‘asnwengu ‘UR IN pa puree ait / A tuope pum] ‘ReMEIS 3H 1 {asn ung weep) xez puapra puo a1210d%09 - ¥o1V30 NON! ay usepeRiea ‘900 my veereaind | Gqapeueg | 9 ueeuyousg weary Trea ueRTREMEIES Remejes euuponad -euHELEG GOr TZ (0T0z NHL S¥>M AVL AMINA ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWYT lepers tp zelaweaane Sao Ber Tas Teor Tet TES Dep TERI 5 yenuowag ueeg ¥RF0W00 9 ess'e yerueuig uedeg xpsouog eh - yewysoueg uerbog Jodorg eh a avad Naa 00 22100 veewiod ves TuemBoeg res poner coe ‘uejesjahuod ssid winep yseu ue Son ueBvap S35 TRL ‘upesaokue sosoud weep yseu ees ulesotad sas0xd ule UE remy weepaqiag eewroueg ueaTy WoL onus ametns vowos dea oDpawy- eujWiENEd BOF ZZ (070 NHL S19 AVL AMLNA ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWYT moos pany 24m J0 20H ezlawvaaner epen stp ae [or eee Paes) a | ee [ee ‘asn vengu ‘UR IN rez zor remy veepaqiog eewpoueg ueaTy THEI 0OReU VEDEES TESUOFe WMIOGES, ‘aor eeu odopuea TRL ‘pr eysouopu) ands UapIOD -eUWIENEA BOF €Z (0702 NHL S1OM AVL AMUN ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWYT Leger sip tn Ste zas'e92 se9'Ser esr'ser ‘yewupaweg ueeg yasowog yeAup ‘asnuengus eewpouag ve weep uN wewaveiny “pa Funger yediue9 sevoniag| “pm (esouoput-Bunger) sep eUO da {asn uenqu weep) xox puapiwa puo ai21edi09 - YOLYUBdO NON] e6v'es0'7 ‘ee'et0Ls oc8'6t9'9 remy veepaqiog weempoueg ueaTy TRL “Banger “par unger jeuopeusowu euyponed vz (070 NHL S19 €¥LL AMINA ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWYT Leger sip tp ae TewL zor Te Ue Tero 8 Yeruowey uelteg yisoUl0g ® 100s 8608 \yeiupawiag uefeg ynsowiog yehup vor'sy yewupoweg werdeg odsya yeAuy Termuvecnt meres) | WemmuceennTween] | WedmrveeTueen) | TaSNUeaT UT | on ceagy aad Nad ‘90d 20400 ‘wepuyouad uesny ar MRRP IN yavayyepnjeme verodepd snus wesBuag ‘wesodged uemes reqioduoy tui} weep Pew eRHacu Jsouquoy vowoquou una nym 1501 CBU Peps | eULPaN a oo ‘Wea REMeES Hd] - - : : usea nemeres ai : : - : (uses) se30ned cost cost osst -Aauisea nemees at / ABteuoneUe eipum| cost ed ors ‘9 (usea) seP0n24 pH (use4) HO HEE remy weepaqiag {asn uengls weep) xez puaprvg pu a1210d/09 - wouVd0 NON! weempoueg ueaTy TRL uea ReMeTes YT epmusieg jeuopewsewu|euyponed Sz (070 NHL $1 AVL AMINA ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWYT meses pany 4450 20H selanmaaner lepers tp ‘asn wenqu MRRP IN remy weepaaiag yew HeUIeG eewyoueg UeaTy THES UOREU VeDOERS TESUeU WMIOGES, Teme ‘onfvea pr offueg euonewiow euygoneg 9z (070 NHL $1 AVL AMINA ISYTISNODE TISVH @ NVAIAWYT leper sip tn as ‘asnwengu UEP RIN pry ueepeqiag erv'eer'y 09°09 or 09 eeo'us'tet 6z6'Se2't weewpoueg ueaTy TRL Tee ri neieg da 2z (0702 NHL SHH AVL AMINA ISYTISNONE TISVH @ NVAIAWYT leper sip tp ‘asnvengu ‘URE IIN ‘0102 Joquianon uesoias eegas eAunjeuoU Yew, UNWEU“FTOZ BIEN [ee 95 sere [ee aeianvaanv sags uesoihuad se remy weepaaiag pr searing sedeuym uewsye,| eempoueg ueaTy TRL ae prety da Bz (070 NHL S19 AVL AMINA ISYTISNODEY TISVH @ NVAIAWYT mene pany 4450 20H szlanvaane lepers tp [eee Tose a a ‘asnvengu ‘URE IIN (asn uenqu weep} snuog ainouts| {asn uenqu weep) ses, Cur apun/2no| may ueepeqieg soot remyueepowed | eer 9001 a HEIs UOREU WEDS HETiSwOHER UITIOGES TRL eu news 83 OPEN 6 (070 NHL S19 AVL AMINA ISYTISNODE TISVH a NVAIAWYT

You might also like