Professional Documents
Culture Documents
: Sisi Febriyanti
Siti Khomariah
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu
hamparan wilayah yang dibatasi oleh pembatas topografi berupa punggung bukit
yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta
mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut
atau danau (Linsley 1980). Dalam DAS selalu ada sungai utama yang merupakan
saluran ke outlet. Sungai ini biasanya mempunyai debit yang besar saat musim
penghujan.
Analisis debit aliran merupakan suatu kajian atau telaah data debit yang
diarahkan pada suatu hasil perumusan atau pendekatan potensi sumber daya air
yang tersedia. Dengan metode ini dapat diketahui gambaran sebaran data baik
nilai besarannya maupun waktu kejadiannya serta probabilitas kejadian yang
diinginkan, seperti besarnya debit andalan (Tikno 2000).
Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang
melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu (Asdak 1995).
Debit air sungai merupakan tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat
ukur permukaan air sungai (Mulyana 2007). Data debit puncak (banjir) diperlukan
untuk pertimbangan dalam merancang bangunan pengendali banjir. Sementara
data debit aliran kecil diperlukan untuk perencanaan alokasi (pemanfaatan) air
untuk berbagai macam keperluan, terutama pada musim kemarau pamjang. Debit
aliran rata-rata tahunan dapat memberikan gambaran potensi sumberdaya air yang
dapat dimanfaatkan dari suatu daerah aliran sungai (DAS) seperti PLTA dan lain
sebagainya.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menganalisis nilai debit aliran sungai harian
selama tahun 2004 dari stasiun Monjot (induk Sungai Cimanuk) .
METODE
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah laptop, alat tulis, dan
kalkulator.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah data debit
sungai harian selama satu tahun (tahun 2004) dari stasiun Monjot (induk Sungai
Cimanuk).
Prosedur Kerja
Alat dan bahan disiapkan. Data debit aliran harian (m 3/s) Tahun 2004,
Stasiun Monjot (Induk Sungai: Cimanuk) dimasukan ke laptop. Jumlah debit
dihitung dengan data debit aliran dijumlahkan setiap bulannya. Rata-rata debit
dihitung dengan jumlah debit dibagi dengan jumlah hari dalam bulan itu. Aliran
per kilometer dihitung dengan rata-rata debit dikali 1.000 dan dibagi dengan luas
DAS. Debit (Q) bulanan dihitung dengan jumlah debit dikali dengan 86.400.
Tinggi aliran (dalam mm) dihitung dengan Q bulanan dibagi dengan luas DAS
dalam m2 dan dikali dengan 1.000. g. Volume (m3 x 106) dihitung dengan Q
bulanan dibagi dengan 1.000.000. Data debit dalam satu tahun diurutkan sesuai
urutan tanggal dalam tahun masehi (hari pertama 1 Januari s/d hari terakhir 31
Desember). Grafik hidrograf dibuat dengan menghubungkan urutan hari sebagai
sumbu x dan data debit sebagai sumbu y. Data debit diurutkan dari debit terbesar
sampai debit terkecil. Nilai EFQ setiap debit dihitung dengan nomor urut debit
dibagi dengan 366 (jumlah hari dalam tahun 2004). Nilai EFQ (dalam %) dihitung
dengan nilai EFQ dikali dengan 100. Grafik Flow Duration Curve (FDR) dibuat
dengan menghubungkan EFC (dalam %) sebagai sumbu x dan nilai debit sebagai
sumbu y. Persamaan debit terhadap EFC (%) ditentukan. Ditentukan nilai debit
dengan nilai EFQ (%) sama dengan 100, 90, 80, 70, 60, 50, 40, 30, 20, dan 10.
HASIL
Tabel 1. Data debit aliran harian (m3/s) Tahun 2004,
Stasiun Monjot (Induk Sungai: Cimanuk)
Debit (m3/s) BulanDate
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Agt
Sep
Oct
Nov
Dec
76,10
171,20
112,20
67,70
32,90
22,50
9,56
6,38
3,68
1,56
11,90
77,60
77,60
83,20
108,60
67,70
28,30
22,50
9,56
6,38
9,18
1,56
4,24
62,50
55,30
141,10
188,10
63,20
27,20
22,50
16,70
6,38
22,50
1,56
3,42
10,70
51,20
236,20
255,00
49,20
57,50
21,00
13,60
6,71
13,20
1,56
9,94
24,00
186,00
98,20
360,60
44,60
43,30
20,00
14,90
4,82
5,74
1,56
8,09
19,50
94,80
131,50
129,60
46,50
56,70
17,60
13,60
4,82
4,53
1,56
11,10
19,50
99,00
100,70
116,70
44,60
47,20
13,20
11,90
3,42
3,68
1,56
11,10
17,60
83,20
156,90
88,10
49,90
53,30
13,20
9,56
3,42
3,68
1,56
61,00
12,30
124,90
108,60
93,10
60,30
51,90
13,20
9,56
3,96
3,68
1,56
44,60
15,80
10
351,20
97,30
180,60
106,00
54,00
18,60
9,56
3,42
3,68
1,56
23,50
14,40
11
171,20
92,30
195,70
67,70
71,40
20,00
9,56
3,42
3,68
1,56
36,40
7,74
12
206,60
84,00
204,40
60,30
57,50
37,70
45,20
3,42
3,68
1,56
61,00
51,90
13
231,50
68,40
217,80
53,30
46,50
47,20
26,70
3,42
3,68
1,56
57,50
41,40
14
172,20
66,90
221,20
47,90
51,90
39,50
22,00
3,42
3,68
1,56
40,70
34,10
15
290,40
61,80
154,90
40,10
55,30
52,60
22,00
3,42
3,68
1,56
22,50
84,80
16
238,50
63,90
188,10
38,30
47,20
26,70
22,00
3,42
9,56
1,56
18,60
115,80
17
204,40
115,80
184,90
35,20
73,70
22,50
19,00
3,42
6,06
1,56
25,10
93,10
18
157,90
81,60
188,10
32,30
51,90
16,70
16,70
3,42
3,68
1,56
53,30
80,00
19
121,20
138,20
103,30
60,30
50,50
13,20
13,60
3,42
3,68
1,56
48,50
68,40
20
128,70
98,20
80,00
52,60
45,20
13,20
13,60
3,42
3,96
1,76
54,60
90,60
21
141,10
92,30
78,40
42,60
43,30
12,30
11,50
3,42
3,96
1,76
53,30
82,40
22
114,90
149,90
66,90
43,30
43,30
11,10
9,56
3,68
3,96
1,76
29,50
67,70
23
106,80
111,30
88,10
49,20
40,10
9,18
68,40
3,68
3,96
1,76
54,60
74,50
24
128,70
86,50
84,00
46,50
34,60
9,56
9,94
3,68
3,96
1,76
47,90
62,50
25
202,20
124,90
82,40
46,50
33,50
9,56
6,38
3,68
3,96
1,76
42,00
63,20
26
210,00
90,60
89,80
40,70
27,80
9,56
6,38
3,68
3,96
1,76
88,90
68,40
27
164,00
159,90
87,30
53,30
26,70
12,30
8,09
3,68
5,42
1,76
88,90
63,90
28
137,20
106,00
73,00
46,50
25,10
14,40
7,39
3,68
9,94
1,76
47,90
70,70
29
162,00
95,60
67,70
38,90
25,10
10,70
6,38
3,68
5,42
6,71
47,90
76,10
30
121,20
446,00
35,80
27,80
9,56
6,38
3,68
5,42
7,39
76,90
66,90
31
Jumlah
debit
Ratarata
debit
Aliran/
Km
Tinggi
aliran
(mm)
Volume
(m3 x
106)
Q
Bulanan
113,10
108,60
26,20
6,38
3,68
9,18
4723,10
3213,00
4643,20
1531,00
1356,90
581,82
475,64
124,13
168,85
68,76
1184,89
1692,04
152,36
110,79
149,78
51,03
43,77
19,39
15,34
4,00
5,63
2,22
39,50
54,58
54,34
39,52
53,42
18,20
15,61
6,92
5,47
1,43
2,01
0,79
14,09
19,47
145,54
99,01
143,08
47,18
41,81
17,93
14,66
3,83
5,20
2,12
36,51
52,14
408,08
277,60
401,17
132,28
117,24
50,27
41,10
10,72
14,59
5,94
102,37
146,19
40807
5840
27760
3200
40117
2480
13227
8400
11723
6160
50269
248
41095
296
10724
832
14588
640
59408
64
10237
4496
14619
2256
54,00
Q (m3/s)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
-10,136
-3,288
4,368
13,048
23,068
34,919
49,423
68,122
94,477
139,532
Contoh Perhitungan
Bulan Januari :
-
= 1 / 366
= 0,00273
EFC (%)
= EFC * 100%
= 0,273 %
Persamaan dari grafik EFQ (%) dan debit adalah : y = -65 * ln(x) +
289,2
Maka untuk EFC (%) = 100 %,
Debit = - 65 * ln(EFC) + 289,2
Debit = - 65 * ln(100) + 289,2 = - 10,136
Grafik
500.00
450.00
400.00
350.00
300.00
250.00
200.00
150.00
100.00
50.00
0.00
50
100
150
200
250
300
350
400
Debit (m3/detik)
300.00
250.00
200.00
FDC
Logarithmic (FDC)
150.00
100.00
50.00
0.00
0.000
20.000
40.000
60.000
EFQ (% )
80.000
100.000
120.000
PEMBAHASAN
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa intensitas hujan menentukan nilai
debit aliran sungai. Saat musim hujan yang terjadi pada bulan November sampai
bulan Mei debit rata-rata masih terlihat tinggi, sedangkan pada bulan Juni, Juli,
Agustus, September, dan Oktober, yang merupakan bulan-bulan kemarau, aliran
bernilai rendah. Dalam pengertian ini dapat dilihat bahwa nilai debit yang
didapatkan setiap bulannya cenderung berfluktuatif. Nilai debit terdapat
kemungkinan berbanding lurus dengan curah hujan yang turun di daerah tersebut.
Debit terbesar adalah pada bulan Januari dengan nilai 152,36 m3/s, sedangkan
nilai debit terkecil adalah pada bulan Agustus dengan nilai 4,00 m3/s. Peningkatan
debit aliran sungai saat musim penghujan dari musim kemarau bernilai 10 sampai
38 kali lipat. Jika dibuat grafik curah hujan akan berpuncak hanya pada bulan
Januari. Grafik tipe ini merupakan tipe hujan monsoonal yang terjadi pada seluruh
Pulau Jawa dan sebagian kecil Sumatera dan Kalimantan.
Berdasar pada distribusi data rata-rata curah hujan bulanan, umumnya
wilayah Indonesia dibagi menjadi 3 (tiga) pola hujan, yaitu Pola hujan
monsoonal, yang wilayahnya memiliki perbedaan yang jelas antara periode
musim hujan dan periode musim kemarau kemudian dikelompokan dalam Zona
Musim, tipe curah hujan yang bersifat unimodial satu puncak musim hujan,
Desember, Januari, Februari musim hujan, Juni, Juli, Agustus musim kemarau).
Pola hujan equatorial, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan
bimodial dengan dua puncak musim hujan maksimum dan hampir sepanjang
tahun masuk dalam kreteria musim hujan. Pola ekuatorial dicirikan oleh tipe curah
hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar
bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi ekinoks. Sedangkan pola hujan
lokal memiliki distribusi hujan bulanan kebalikan dengan pola monsoon, dicirikan
oleh bentuk pola hujan unimodial (satu puncak hujan), tetapi bentuknya
berlawanan dengan tipe hujan monsoon (Bayong 1999).
Haeruman (1994) mengemukakan bahwa topografi permukaan atau bentuk
lahan juga mempengaruhi aliran permukaan (run off) dan aliran air bumi. Aliran
permukaan (surface runoff) meningkat dengan meningkatnya lereng. Tanah,
geologi, geomorfologi dari suatu DAS, berfungsi sebagai kontrol terhadap besar
kecilnya infiltrasi dan kapasitas menahan air permukaan.
Muchtar dan Abdullah (2007) mengemukakan bahwa debit sungai dapat
berubah-ubah tergantung pada dua keadaan, yaitu pertama adanya curah hujan,
dan kedua adanya evapotranspirasi. Debit dapat berubah jika adanya presipitasi
(curah hujan) dan terjadinya evapotranspirasi dari badan air, tanah, dan tanaman.
Debit sungai tidak pernah konstan namun selalu berubah menurut iklim dan
keadaan biofisik DAS. Termasuk sistem penggunaan lahan bagian hulu dan jenis
penutupan lahan lainnya. Adanya perubahan luas penutupan lahan pada masingmasing tipe penutup lahan di atas mempengaruhi fluktuasi debit sungai DAS.
SIMPULAN
Debit aliran sungai yang tercatat di stasiun Monjot (Induk Sungai Cimauk)
tahun 2004 terjadi fluktuasi yang beragam setiap bulannya. Intensitas hujan
menentukan nilai debit aliran di sungai. Peningkatan debit aliran sungai saat
musim penghujan dari musim kemarau bahkan bernilai 10 sampai 38 kali lipat.
Selain faktor curah hujan, faktor topografi, faktor pengolahan lahan juga
memengaruhi nilai debit aliran air yang melintas pada sungai ini.
DAFTAR PUSTAKA
Asdak
Aliran
Sungai.