You are on page 1of 22

ARUS DAN

TEGANGAN BOLAKBALIK

FORMULASI ARUS
DAN TEGANGAN
BOLAK-BALIK

max sin t or v vmax sin t

Persamaan and v di atas sesuai dengan persamaan simpangan pada


gerak harmonik sederhanan, yaitu x = A sin t. Berdasarkan hal
tersebut, maka tegangan bolak-balik mempunyai frekuensi dan
periode seperti halnya dengan gerak harmonik sederhana. Dalam hal
ini frekuensi dan periode tegangan bolak-balik berhubungan dengan
pengulangan keadaan maksimum dan minimum dari nilai tegnagan.
Besaran frekuesi dan periode tegangan bolak-balik ini dapat
ditentukan dengan persamaan berikut:

2
T

l.:
Ha

and

f
2
ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

FORMULASI ARUS DAN


TEGANGAN BOLAK-BALIK
Sehingga persamaan tegangan bolak-balik dapat dinyatakan
sebagai berikut:

v vmax Cos 2ft

or

2
v vmax Cos
t
T

Jika tegangan bolak-balik dipasang pada suatu rangkaian, maka


arus yang mengalir pada rangkaian juga merupakan arus bolakbalik yang berubah terhadap waktu menurut fungsi sinus,
sehingga arus bolak-balik dapat dinyatakan dengan persamaan:

I I max sin t

I I max sin 2ft

or

I I max sin

2
t
T

Keterangan:
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
= kecepatan sudut (rad/s)
l.:
Ha

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

NILAI EFEKTIF TEGANGAN


DAN ARUS BOLAK-BALIK
Nilai arus atau tegangan bolak-balik yang dianggap setara
dengan arus atau tegangan searah disebut nilai efektif arus
atau tegangan bolak-balik.

vef

v max
2

0,707 v max

and

I ef

I max
2

0,707 I max

Keterangan:
I
= nilai efektif arus boalk-balik (A)
Imax = arus maksimum (A)
v
= nilai efektif tegangan bolak-balik (volt)
vmax = tegangan maksimum (volt)
Nilai efektif arus dan tegangan bolak-balik dapat diukur dengan
menggunakan alat seperti amperemeter AC, galvanometer AC
(untuk arus) dan volmeter AC (untuk tegangan).
l.:
Ha

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

FORMULASI ARUS DAN TEGANGAN


BOLAK-BALIK
Contoh
Sebuah volmeter AC dihubungkan ke sumber tegangan AC menunjukkan
nilai 110 Volt, hitung:
a. tegangan maksimum (vmax)?
b. arus efektif yang mengalir melalui hambatan 50 yang
dihubungkan ke sumber tegangan?
50

110
V

l.:
Ha

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

FORMULASI ARUS DAN


TEGANGAN BOLAK-BALIK
Penyelesaian
Vef = 110 volt
R = 50
a. Vmax = .?
b. Ief

= ?

a.

Vmax Vef

2 (110 volt )( 2 )

110 2 volt
Jadi, tegangan maksimumnya adalah
b.

110 2 volt

Vef

110 volt
I ef

2.2 A
R
50
Jadi, pada R = 50 mengalir arus 2.2 A

l.:
Ha

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

RANGKAIAN ARUS
BOLAK-BALIK
Rangkaian resistif
R

V, I

l.:
Ha

180

360540

720 t

Karena rangkaian resistif dianggap


tidak mempunyai induktansi dan
kapasitas, maka rangkaian resistif
tidak tidak dipengaruhi oleh
perubahan medan magnet
disekitarnya. Berdasarkan hal
tersebut, maka pada rangkaian
resistif, arus dan tegangan bolakbalik mempunyai fase yang sama
atau beda fasenya nol. Keadaan
ini dapat digambarkan dengan
grafik fungsi sudut fase dari arus
dan tegangan seperti disamping.

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

RANGKAIAN ARUS
BOLAK-BALIK
Rangkaian induktif
L

Pada rangkaian induktif, arus


listrik mempunyai fase yang
berbeda dengan tegangan. Hal
ini, tegangan V mendahului arus
dengan beda fase sebesar /2
atau 90o. Keadaan ini dapat
digambarkan dengan grafik
fungsi sudut fase arus dengan
tegangan seperti disamping.

v v max sin(t 2 )
I I max sin t
l.:
Ha

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

RANGKAIAN ARUS
BOLAK-BALIK
Meskipun pada rangkaian induktif tidak terdapat
resistor, tetapi pada rangkaian ini terdapat sebuah
besaran yang mempunyai sifat yang sama dengan
hambatan listrik, yaitu reaktansi induktif, yang
besarnya dapat ditentukan sebagai berikut:

Keterangan:
XL = reaktansi induktif ()
f = frekuensi (Hz)
= kecepatan sudut (rad/s)
L = induktansi induktor (H)

l.:
Ha

Vmax Vef
XL

L 2fL
I max I ef

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

RANGKAIAN ARUS BOLAKBALIK


Rangkaian kapasitif
C

Sesuai dengan persamaan I dan V di


atas, maka pada rangkaian kapasitif,
arus listrik mempunyai beda fase
sebesar /2 dengan tegangan. Hal
ini, arus I menda-hului tegangan V
dengan beda fase /2 atau 90o.
Keadaan ini dapat digambarkan
dengan grafik fungsi sudut fase dari
arus dan tegangan seperti di
samping.

I I max sin(t 2 )
v vmax sin t
l.:
Ha

10

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

RANGKAIAN ARUS
BOLAK-BALIK
Seperti juga pada rangkaian induktif, maka pada
rangkaian kapasitif terdapat sebuah besaran reaktansi
yang yang disebut reaktansi kapasitif dan besarnya dapat
ditentukan sebagai berikut:

Vmax Vef
1
1
XC

I max I ef C 2fC
Keterangan:
XL = reaktansi kapasitif ()
f = frekuensi (Hz)
= kecepatan sudut (rad/s)
C = kapasitas kapasitor (F)

l.:
Ha

11

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

RANGKAIAN
GABUNGAN SERI
Rangkaian R-L seri
VR

VL

Jika gabungan seri antara resistor R dan


induktor L dipasang pada sumber tegangan
bolak-balik, maka tegangan induktor VL
mendahului arus I dengan beda fase /2 atau
90o, sedangkan tegangan resistor VR
mempunyai fase yang sama dengan arus I.
Keadaan ini dapat digambarkan dengan
diagram fasor seperti di samping.

V I R XL
2

VL

V I .Z

VR
l.:
Ha

12

XL

Keterangan:
Z = impedansi ()
= beda fase
ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

RANGKAIAN
GABUNGAN SERI

Rangkaian R-C seri


VR

VC

C
V

VR

Vc

l.:
Ha

Jika gabungan seri antara resistor R


dengan kapasitor C dipasang pada sumber
tegangan bolak-balik, maka tegangan
kapasitor VC tertinggal oleh arus I dengan
beda fase 90o, sedangkan tegangan
resistor VR mempunyai fase yang sama
dengan arus I. Keadaan ini dapat dapat
digambarkan dengan diagram fasor seperti
di samping.

V I R2 X C

V I .Z

13

XC
arctan
R

Keterangan:
Z = impedansi ()
= beda fase
ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

RANGKAIAN
GABUNGAN SERI
Rangkaian R-L-C seri
Ketika gabungan seri antara resistor R, induktor L dan kapasitor C
dihubungkan dengan sumber tegangan AC, maka tegangan resistor V R
mempunyai fase yang sama dengan araus I, tegangan induktor VL
mendahului arus I dengan beda fase 90o, dan tegangan kapasitor VC
tertinggal oleh arus I dengan beda fase 90o. Keadaan ini dapat
digambarkan dengan diagram fasor seperti berikut:
VR

VL

L
V

VC
C

- VC

14

VL

V I .Z

V
VL- VC

l.:
Ha

V I R 2 ( X L X C )2

VC

VR

XC
R

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

RESONANSI
Rangkaian R-L-C seri berada pada keadaan
resonansi jika harga reaktansi induktif XL sama
dengan harga reaktansi kapasitif XC, sehingga
pada keadaan ini XL-XC = 0 atau rangkaian
impedansi sama dengan hambatan (Z = R).

XL XC
1
2 f L
2 f C
1
fO
2 LC
l.:
Ha

15

Selain itu, pada keadaan


resonansi berlaku I = V/R, hal
ini karena Z = R.
Keterangan:
L = induksi induktor (H)
C = kapasitas kapasitor (F)
f = frekuensi (Hz)
ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

DAYA PADA RANGKAIAN ARUS


BOLAK-BALIK
Pada rangkaian arus bolak-balik, dayanya
dapat ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut:
2

P I ef R I ef V R
dimana
P = daya (watt)
Ief = nilai efektif arus bolak-balik (A)
R = hambatan ()
VR = tegangan pada hambatan (volt)

l.:
Ha

16

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

RANGKAIAN ARUS
BOLAK-BALIK
Contoh
Lihatlah gambar rangkaian R-L-C seri berikut ini:
R

Jika hambatan R = 40 W, induktansi L = 8 H dan kapasitansi C


= 8 F dipasang pada sumber tegangan yang mempunyai
tegangan efectif 110 volt dan laju sudut 375 rad/s, maka
hitung:
1. arus efektif pada rangkaian?
2. daya pada rangkaian?

l.:
Ha

17

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

RANGKAIAN ARUS
BOLAK-BALIK
Penyelesaian
a. arus efektif (Ief)
R = 40

X L L (375 rad s )(0,8 H ) 300


Vef

1
XC

300
6
rad
C (375 s )(8 10 F )
Then,

I ef

l.:
Ha

18

Vef
Z

110 volt
(40 ) 2 (300 330 ) 2

110 volt
2,2 A
50

Jadi, arus efektif pada


rangkaian adalah 2,2
A
ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

RANGKAIAN ARUS
BOLAK-BALIK
b. Daya (P)

P V I cos
Vef I ef cos
R
Vef I ef
Z
40
(110 volt )(2.2 A)
30
193.6 watt
l.:
Ha

19

Jadi, daya pada


rangkaian adalah
193,6 watt

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

LATIHAN
1. Sebuah kumparan mempunyai induktansi 0,04 H, tentukan:
a. reaktansi induktifnya jika dihubungkan dengan tegangan AC
yang mempunyai frekuensi anguler 10 rad/s?
b. kuat arus maksimum jika tegangannya 20 volt?
2. Sebuah kapasitor mempunyai kapasitansi 12,5 F disusun seri
dengan hambatan 60 kemudian dihubungkan dengan tegangan
AC 120 volt. Jika frekuensi angulernya 1000 rad/s, hitunglah kuat
Arus dan beda fase antara V dan I pada rangkaian tersebut?

l.:
Ha

20

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

LATIHAN
3. Rangkaian R-L-C seri mempunyai R = 300 , L = 0.6 H and
C = 5 F dihubungkan dengan sumber tegangan AC yang
mempunyai frekuensi anguler 1000 rad/s. Hitunglah:
a. impedansi rangkaian?
b. induktansi diri jika terjadi resonansi?
c. beda fase antara V dan I?
4. Lihatlah pada gambar rangkaian berikut ini!

l.:
Ha

21

Hitunglah:

R=400 L=0.5 H C=5 F

a. arus efektif pada rangkaian?

V = 100 sin(1000t) volt

c. faktor daya?

b. daya pada rangkaian?

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

l.:
Ha

22

ISI DENGAN JUDUL HALAMAN TERKAIT

You might also like