You are on page 1of 33

Reaksi Kimia Anorganik

Dr. rer. nat. Risfidian Mohadi, M.Si

PENGANTAR
Thermodinamika

/ Energitika reaksi kimia:


menyangkut keseluruhan perubahan energi
dan entropi, berhubungan dengan arah dan
kesetimbangan reaksi. Keadaan awal dan akhir
reaksi, dan bukan keseluruhan jalan reaksi,
sehingga termodinamika tidak dapat
memprediksi berapa cepat suatu reaksi
berlangsung.

Sementara

itu kinetika mengkaji seberapa


cepat suatu reaksi dapat terjadi dan
hubungannya dengan proses-proses yang
mengikutinya (mekanisme reaksi).

Reaksi
kimia
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
reaksi:
Konsentrasi
Sifat fisik reaktan dan produk
Temperatur
Katalis

Contoh 1. Reaksi pengendapan BaSO4


Pengendapan BaSO4 dengan penambahan BaCl2 pada
larutan Na2SO4

Hukum laju reaksi dan keadaan transisi


Secara eksperiment hubungan antara konsentrasi dan
laju reaksi adalah hukum laju reaksi. Hukum laju
reaksi mengambarkan secara langsung keadaan
transisi, namun tidak dalam struktur yang aktual.
Keadaan transisi memiliki waktu hidup yang pendek
atau berada pada energi potensial tertinggi dalam
koordinat reaksi. Perubahan reaktan menjadi produk
dengan kontribusi energi bebas Gibbs (G)

Plot G versus koordinat reaksi

1. Kinetika orde pertama, k[A]


Proses-proses

unimolekular,
seperti ligand berdisosiasi
dengan suatu logam pusat, atau
suatu homolitik atau pembelahan
heterolitik yang membentuk
ikatan tunggal.

2. Kinetika orde ke-dua, k[A]2


Tipe

reaksi
maka laju reaksi dapat
diekspresikan sebagai:

dengan

bentuk terintegral

3. Kinetika orde ke-dua, k[A][B]

Dengan

Contoh:

hukum laju reaksi:

Reaksi oksidasi
(NH3)4(H2O)RhOOH2+ oleh O3

Tipe

reaksi yang memenuhi


hukum laju reaksi di atas adalah
reaksi radikal

Serta

reaksi oksidasi Bromida


oleh Mn(III) acetate dalam asam
asetat

ENERGI BEBAS DAN ARAH REAKSI


Spontanitas

dapat ditentukan dengan mengukur


Ssis dan Ssurr, tetapi akan lebih mudah jika kita
memiliki satu parameter saja untuk menentukan
spontanitas
Energi bebas Gibbs (G) adalah fungsi yang
menggabungkan entalpi dan entropi dari sistem
Diajukan oleh Josiah Willard Gibbs 1877
Energi bebas Gibbs ( G ) : Total perubahan energi
system Energi yang hilang oleh ketidak
teraturan.

G = H - TS

Jika

reaksi eksoterm (AH negatif) dan entropi


meningkat (AS adalah +), sehingga G negatif
dan reaksi mengarah ke pembentukan produk.
Contoh:

CaO(s) + CO2(g) CaCO3(s) + kalor

JIka reaksi endoterm (AH +) dan entropi


menurun (AS adalah -), sehingga G positif
dan reaksi mengarah ke reaktan.
Contoh:

Kalor + Ba(OH)28H2O(s) + 2NH4NO3(s) Ba2+


(aq) + 2NO3-(aq) + 2NH3(aq) + 10H2O(l)

Gosis

= Hosis - TSosis

Energi

bebas Gibbs juga dapat


dihitung (karena ia fungsi keadaan)
dari energi bebas produk dan
reaktan

Gorxn

= mGof(produk) - nGof(reaktan)

: Gof suatu unsur pada


keadaan standarnya adalah nol

Catatan

ENTROPI
Entropi

adalah ukuran ketidakteraturan sistem


Sistem dengan cara tersusun ekivalen
komponennya sedikit seperti kristal padat
memiliki ketidakteraturan yang kecil atau
entropi rendah
Sistem dengan cara tersusun ekivalen
komponennya banyak seperti gas memiliki
ketidakteraturan besar atau entropi tinggi
Jika entropi sistem meningkat, komponen
sistem menjadi semakin tidak teratur, random
dan energi sistem lebih terdistribusi pada range
lebih besar Sdisorder > Sorder

Entropi Standar Reaksi Sorxn


Sorxn

= mSoproduk - nSoreaktan
m dan n adalah jumlah individual spesies diwakili
oleh koefisien reaksi
Jika ammonia terbentuk dari komponen nya, 4 mol
gas menghasilkan 2 mol gas karena gas memiliki
entropi molar tinggi, terlihat entropi produk kurang
dari reaktan sehingga entropi turun selama reaksi
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Sorxn = (2 mol NH3 x So NH3) [(1 mol N2 x So N2) +
(3 mol H2 x So H2)]
Sorxn = (2 x 193) [(1 x 191,5) + (3 x 130,6) =
-197 J/K

ENTROPI
Entropi

merupakan fungsi keadaan yaitu


hanya tergantung pada keadaan awal dan
akhir tidak pada bagaimana proses
terjadinya
Ssis = Sfinal Sinitial
Jika entropi meningkat maka Ssis akan
positif, sebaliknya jika entropi turun, maka
Ssis akan negatif
Sistem alami cenderung kearah tidak
teratur, random, distribusi partikel kurang
teratur

Tetapan
Kesetimbangan Kc
Untuk

reaksi umum,
aA + bB + gG + hH +
Rumus tetapan kesetimbangan
berbentuk
[G ] g [ H ] h ...
a

[ A] [ B ] ...

Kc

Arti Nilai Tetapan


Kesetimbangan

Nilai numeris Kc atau Kp yang sangat besar menandakan bahwa


reaksi berjalan ke kanan sebagaimana dituliskan, berlangsung
sempurna atau mendekati sempurna
Nilai numeris Kc atau Kp yang sangat kecil menyatakan bahwa
reaksi ke kanan sebagaimana dituliskan tidak berlangsung
besar-besaran

Meramalkan Arah dan


Besarnya Reaksi
Pada

setiap saat selama


berlangsungnya reaksi dapat
dirumuskan nisbah konsentrasikonsentrasi yang bentuknya sama
dengan rumus tetapan
kesetimbangan.
g
[G ] [ H ]h ...
Q kuosien
Nisbah ini disebut
reaksi
a
b
[ A] [ B ] ...
Apabila nilai yang disubstitusikan kedalam kuosien reaksi Q
merupakan konsentrasi-konsentrasi dalam keadaan setimbang,
maka Q akan sama dengan K.

H2(g) + I2(g) 2HI(g)

1
2
3

Kc = 50,2

Kuosien dan tetapan


kesetimbangan
Reaksi

bersih berlangsung dari kiri


ke kanan jika Q < Kc

Reaksi

bersih berlangsung dari


kanan ke kiri jika Q > Kc

Soal Latihan
Reaksi

CO(g) + H2O(g) CO2(g)


+ H2(g) Kc = 1,00 pada kira-kira
1100 K. Sejumlah zat berikut
dicampur pada suhu tersebut dan
dibiarkan bereaksi: 1,00 mol CO,
1,00 mol H2O, 2,00 mol CO2 dan
2,00 mol H2. Kearah mana reaksi
akan berjalan dan bagaimana
komposisi akhirnya?

Prinsip Le Chatelier
Usaha

untuk mengubah suhu, tekanan


atau konsentrasi pereaksi dalam suatu
sistem dalam keadaan setimbang
merangsang terjadinya reaksi yang
mengembalikan kesetimbangan pada
sistem tersebut

Pengaruh perubahan Jumlah


spesies yang bereaksi
[ SO3 ] 2
Q
Kc
2
[ SO2 ] [O2 ]
[ SO3 ] 2
Q
Kc
2
[ SO2 ] [O2 ]

Kesetimbangan awal

Gangguan

Kesetimbangan akhir

Pengaruh Perubahan
Tekanan
Jika tekanan pada
campuran
kesetimbangan yang
melibatkan gas
ditingkatkan reaksi
bersih akan berlangsung
kearah yang mempunyai
jumlah mol gas lebih
kecil begitupun
sebaliknya

Pengaruh Gas Lembam


(inert)
Pengaruh

tidaknya gas lembam tergantung


pada cara melibatkan gas tersebut
Jika sejumlah gas helium ditambahkan
pada keadaan volume tetap, tekanan akan
meningkat, sehingga tekanan gas total
akan meningkat. Tetapi tekanan parsial
gas-gas dalam kesetimbangan tetap
Jika gas ditambahkan pada tekanan tetap,
maka volume akan bertambah.
Pengaruhnya akan sama dengan
peningkatan volume akibat penambahan
tekanan eksternal.
Gas lembam mempengaruhi keadaan
kesetimbangan hanya jika gas tersebut
mengakibatkan perubahan konsentrasi

Pengaruh Suhu
Penambahan

kalor akan
menguntungkan reaksi serap-panas
(endoterm)
Pengurangan kalor akan
menguntungkan reaksi lepas-panas
(eksoterm)
Peningkatan suhu suatu campuran
kesetimbangan menyebabkan
pergeseran kearah reaksi endoterm.
Penurunan suhu menyebabkan

Soal Latihan
Sebanyak 1,00 g PCl5 dimasukkan kedalam wadah
250 mL, kemudian dipanaskan sampai 250oC,
dimana
disosiasi
PCl5
dibiarkan
mencapai
kesetimbangan PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g). Banyaknya
Cl2 yang berada dalam kesetimbangan diketahui
0,25 g. Berapa nilai Kc untuk reaksi tersebut!
(3,8x10-2)
Sebanyak 0,100 mol H2 dan 0,100 mol I2
dimasukkan kedalam wadah 1,50 L dan campuran
ini dibiarkan mencapai kesetimbangan pada suhu
445oC. Berapakah mol I2 yang ada pada waktu
kesetimbangan tercapai? (2x10-3 mol I2)
H2(g) + I2(g) 2HI(g), Kc = 50,2 pada 445oC

Pengaruh Suhu pada


Kesetimbangan
Umumnya

tetapan kesetimbangan suatu


reaksi tergantung pada suhu
Nilai Kp untuk reaksi oksidasi belerang dioksida
diperlihatkan pada tabel berikut

Hubungan pada tabel tersebut


dapat dituliskan dengan:
H o 1
log K
tetapan
2,303R T
Persamaan garis lurus

= m .x

+b

Dan jika ada dua keadaan yang berbeda kita dapat


menghubungkan dengan modifikasi sederhana hingga diperoleh:

K2
H o T2 T1

log

K1 2,303R T2T1

Keterangan
K2

dan K1 adalah tetapan kesetimbangan pada


suhu kelvin T2 dan T1. Ho adalah entalpi (kalor)
molar standar dari reaksi. Nilai positif dan negatif
untuk parameter ini dimungkinkan dan diperlukan
asumsi bahwa Ho tidak tergantung pada suhu
Menurut prinsip Le Chatelier, jika H o > 0
(endoterm) reaksi kedepan terjadi jika suhu
ditingkatkan, menyiratkan bahwa nilai K
meningkat dengan suhu. Jika Ho < 0 (eksoterm)
reaksi kebalikan terjadi jika suhu ditingkatkan dan
nilai K menurun dengan suhu
Persamaan diatas menghasilkan nilai kuantitatif
yang sesuai dengan pengamatan kualitatif dari
prinsip Le Chatelier.

Soal Latihan
reaksi N2O4(g) 2NO2(g),
Ho = +61,5 kJ/mol dan Kp =
0,113 pada 298K
Berapa nilai Kp pada 0oC? (1,2x102
)
Pada suhu berapa nilai Kp = 1,00
(326 K)

Untuk

Pengaruh Katalis pada


Kesetimbangan
Katalis

dalam reaksi dapat balik dapat


mempercepat reaksi baik kekanan atau
kekiri. Keadaan kesetimbangan tercapai
lebih cepat tetapi tidak mengubah jumlah
kesetimbangan dari spesies-spesies yang
bereaksi.
Peranan katalis adalah mengubah
mekanisme reaksi agar tercapai energi
aktivasi yang lebih rendah.
Keadaan kesetimbangan tidak bergantung
pada mekanisme reaksi
Sehingga tetapan kesetimbangan yang
diturunkan secara kinetik tidak

You might also like