You are on page 1of 3

Epitaksis / Perdarahan Hidung

Defenisi

Perdarahan dari hidung. Sering ditemukan sehari-hari, hampir sebagian besar dapat berhenti
sendiri. Harus diingat epitaksis bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari
suatu kelainan.

Etiologi
Seringkali epitaksis timbul spontan tanpa dapat ditelusuri penyebabnya, tetapi terkadang
epitaksis ditimbulkan oleh trauma. Berbagai penyebab epitaksis dibagi menjadi 2 bagian besar
yaitu lokal dan sistemik. Penyebab lokal yang tersering adalah Trauma, infeksi, neoplasma dan
kelainan kongenital. Penyebab lainnya adalah kelainan sitemik, seperti penyakit jantung,
kelainan darah, infeksi, perubahan tekanan atmosfer dan gangguan endokrin.

• Trauma

Perdarahan hidung dapat terjadi setelah trauma ringan, misalnya mengeluarkan ingus secara tiba-
tiba dan kuat, mengorek hidung, dan trauma yang hebat seperti terpukul, jatuh atau kecelakaan.
Selain itu juga dapat disebabkan oleh iritasi gas yang merangsang, benda asing di hidung dan
trauma pada pembedahan.

• Infeksi

Infeksi hidung dan sinus paranasal seperti rhinitis atau sinusitis juga dapat menyebabkan
perdarahan hidung.

• Neoplasma

Hemangioma dan karsinoma adalah yang paling sering menimbulkan gejala epitaksis.

• Kongenital

Penyakit turunan yang dapat menyebabkan epitaksis adalah telengiaktasis hemoragik herediter

• Penyakit kardiovaskular

Hipertensi dan kelainan pada pembuluh darah di hidung seperti arteriosklerosis, sirosis, sifilis
dan penyakit gula dapat menyebabkan terjadinya epitaksis karena pecahnya pembuluh darah.

• Kelainan Darah

Trombositopenia, hemophilia, dan leukemia

• Infeksi sistemik
Demam berdarah, Demam tifoid, influenza dan sakit morbili

• Perubahan tekanan atmosfer

Caisson disease (pada penyelam)

Gejala dan Tanda


Perdarahan dari hidung, gejala yang lain sesuai dengan etiologi yang bersangkutan.

Epitaksis berat, walaupun jarang merupakan kegawatdaruratan yang dapat mengancam


keselamatan jiwa pasien, bahkan dapat berakibat fatal jika tidak cepat ditolong. Sumber
perdarahan dapat berasal dari depan hidung maupun belakang hidung. Epitaksis anterior
(depan) dapat berasal dari pleksus kiesselbach atau dari a. etmoid anterior. Pleksus kieselbach
ini sering menjadi sumber epitaksis terutama pada anak-anak dan biasanya dapat sembuh sendiri.

Epitaksis posterior (belakang) dapat berasal dari a. sfenopalatina dan a etmoid posterior.
Perdarahan biasanya hebat dan jarang berhenti sendiri. Sering ditemukan pada pasien dengan
hipertensi, arteriosklerosis atau pasien dengan penyakit jantung.

Beberapa pemeriksaan yang diperlukan adalah Pemeriksaan darah Lengkap dan Fungsi
Hemostasis

Penatalaksanaan
Tiga prinsip utama dalam menanggulangi epitaksis adalah

• Menghentikan perdarahan
• Mencegah komplikasi yang timbul akibat perdarahan seperti syok atau infeksi
• Mencegah berulangnya epitaksis

Jika pasien dalam keadaan gawat seperti syok atau anemia lebih baik diperbaiki dulu keadaan
umum pasien baru menanggulangi perdarahan dari hidung itu sendiri.

Menghentikan perdarahan
Menghentikan perdarahan secara aktif dengan menggunakan kaustik atau tampon jauh lebih
efektif daripada dengan pemberian obat-obat hemostatik dan menunggu darah berhenti dengan
sendirinya. Jika pasien datang dengan perdarahan maka pasien sebaiknay diperiksa dalam
keadaan duduk, jika terlalu lemah pasien dibaringkan dengan meletakan bantal di belakang
punggung pasien.

Sumber perdarahan dicari dengna bantuan alat penghisap untuk membersihkan hidung dari
bekuan darah , kemudian dengan menggunakan tampon kapas yang dibasahi dengan adrenalin 1/
10000 atau lidokain 2 % dimasukan ke dalam rongga hidung untuk menghentikan perdarahan
atau mengurangi nyeri, dapat dibiarkan selama 3 -5 menit

o Perdarahan Anterior
Dapat menggunakan alat kaustik nitras argenti 20-30% atau asam triklorasetat 10% atau dengan
elektrokauter. Bila perdarahan masih berlangsung maka dapat digunakan tampon anterior (kapas
dibentuk dan dibasahi dengan adrenalin +Vaseline) tampon ini dapat digunakan sampai 1-2 hari.

o Perdarahan Posterior

Perdarahan biasanya lebih hebat dan lebih sukar dicari, dapat dilihat dengan menggunakan
pemeriksaan rhinoskopi posterior. Untuk mengurangi perdarahan dapat digunakan tampon
Beelloqk

Mencegah komplikasi, sebagai akibat dari perdarahan yang berlebihan, dapat terjadi syok atau
anemia, turunya tekanan darah yang mendadak dapat menimbulkan infark serebri, insufisiensi
koroner, atau infark miokard, sehingga dapat menyebabkan kematian. Dalam hal ini harus segera
diberi pemasangan infus untuk membantu cairan masuk lebih cepat. Pemberian antibiotika juga
dapat membantu mencegah timbulnya sinusitis, otitis media akibat pemasangan tampon.

Edit by Riska and Rony (^^)

You might also like