Professional Documents
Culture Documents
Dalam perkembangannya,
metode BHD selalumengalami penyempurnaan. BHD sangat bermanfaat bagi
penyelamatankehidupan mengingat dengan pemberian sirkulasi dan napas buatan secara sederhana,BHD
memberikan asupan oksigen dan sirkulasi darah ke sistem tubuh terutama organyang sangat vital
dan sensitif terhadap kekurangan oksigen seperti otak dan jantung.Berhentinya sirkulasi beberapa detik
sampai beberapa menit, asupan oksigen ke dalamotak terhenti, terjadi hipoksia otak yang yang
mengakibatkan kemampuan koordinasi otakuntuk menggerakkan organ otonom menjadi
terganggu, seperti gerakan denyut jantungdan pernapasan.Penyelamatan ini akan sangat bermanfaat jika
dilakukan sesegera mungkin dan sebaikmungkin.
Lebih baik ditolong, walupun tidak sempurna daripada dibiarkan tanpapertolongan.
Pada saat henti napas, kandungan oksigen dalam darah masih tersediasedikit, jantung masih
mampu mensirkulasikannya ke dalam organ penting, terutamaotak, jika pada situasi diberi
bantuan pernapasan, kebutuhan jantung akan oksigen untukmetabolisme tersedia dan henti
jantung dapat dicegah.
Keterlambatan BHD Peluang Keberhasilan (Hidup)
1 menit 98 dari 100 korban3 menit 50 dari 100 korban10 menit 1 dari 100 korbanKasus-kasus
penyebab terjadinya henti jantung dan henti napas dapat terjadi kapan saja,dimana saja dan pada
siapa saja. Contoh kasusnya antara lain adalah tenggelam, stroke,obstruksi jalan napas,
menghirup asap, kercunan obat, tersengat listrik, tercekik, trauma,MCI (
myocardial infarction
) atau gagal jantung, dan masih banyak lagi. Kondisi diatas,ditandai dengan tidak terabanya denyut nadi
karotis dan tidak adanya gerakan napasdada.Ketika
American Heart Assocation (AHA)
menetapkan pedoman resusitasi yang pertamakali pada tahun 1966, resusitasi jantung paru (RJP) awalnya
A
-BC yaitu memb
uka jalannafas korban (
Airway
), memberikan bantuan napas (
Breathing
) dan kemudianmemberikan kompresi dinding dada (
Circulation
). Namun, sekuensinya berdampak padapenundaan bermakna (kira-kira 30 detik) untuk
memberikan kompresi dinding dada yangdibutuhkan untuk mempertahankan sirkulasi
darah yang kaya oksigen.Dalam
2010 American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency
Cardiovascular Care
, AHA menekankan fokus bantuan hidup dasar pada:1. Pengenalan segera pada henti jantung
yang terjadi tiba-tiba (
immediate
recognition
of sudden cardiac arrest [SCA]
)2. Aktivasi sistem respons gawat darurat (
activation
of emergency response system
Jika mengalami kesulitan untuk memberikan nafas buatan yang efektif, periksaapakah masih ada
sumbatan di mulut pasien serta perbaiki posisi tengadah kepaladan angkat dagu yang belum adekuat
Bila pasien kembali bernafas spontan dan normal tetapi tetap belum sadar, ubahposisi pasien ke
recovery position
, bila pasien muntah tidak terjadi aspirasi .
Waspada terhadap kemungkinan pasien mengalami henti nafas kembali, jikaterjadi segera terlentangkan
pasien dan lakukan nafas buatan kembali
Jika karena suatu kondisi napas buatan tidak dapatdiberikan, tetap lakukan kompresi karena di dalamtubuh masih
ada oksigen
Yakinkan ambulans (
emergency team
) telah dipanggil
Pastikan seseorang telah mengambil alat yang perludigunakan