You are on page 1of 58

0

@
Oleh :
Al-Imm Muhammad bin Abdil W ahhab

Dilarang Diperjualbelikan!!!
Disebarkan dalam bentuk Ebook di
Maktabah Abu Salma al-Atsari

http://dear.to/abusalma

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

TIGA LANDASAN UTAMA

Akhi (Saudaraku).
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada
anda.
Ketahuilah, bahwa wajib bagi kita untuk mendalami empat
masalah, yaitu :
1.

Ilmu, ialah mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan


mengenal agama Islam berdasarkan dalil-dalil.

2.

Amal, ialah menerapkan ilmu ini.

3.

Da'wah, ialah mengajak orang lain kepada ilmu ini.

4.

Sabar, ialah tabah dan tangguh menghadapi segala


rintangan dalam menuntut ilmu, mengamalkannya dan
berda'wah kepadanya.

Dalilnya, firman Allah Ta'ala :



"Artinya : Demi masa. Sesungguhnya setiap manusia

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang


yang beriman, melakukan segala amal shalih dan saling
nasihat-menasihati untuk (menegakkan) yang haq, serta
nasehat-menasehati untuk (berlaku) sabar".(Al-'Ashr :
1-3).
Imam Asy-Syafi'i1 Rahimahullah Ta'ala, mengatakan :


"Seandainya Allah hanya menurunkan surah ini saja sebagai
hujjah buat makhluk-Nya, tanpa hujjah lain, sungguh telah
cukup surah ini sebagai hujjah bagi mereka".
Dan Imam Al-Bukhari2 Rahimahullah Ta'ala, mengatakan :


"Bab Ilmu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan".
Dalilnya firman Allah Ta'ala :
1

Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Al-'Abbas bin 'U tsman bin Syafi'i Al-Hasyim
Al-Quraisy Al-Muthallibi (150-204H - 767-820M) Salah seorang imam empat. Dilahir kan di
Gaza (Palestina) dan meninggal di Cairo. Diantara karya ilmiyahnya Al-Umm, Ar-Risalah
dan Al-Musnad.
2 Abu 'Abdillah Miuhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah Al- Bukhari (194-256H
- 810-870M) Seorang U lama ahli Hadits. Untuk mengumpulkan hadits ia telah menempuh
perjalanan yang panjang, mengunjungi Khurasan, Irak, Mesir dan Syam. Kitab-kitab yang
disusunnya antara lain Al-Jaami Ash-Shahih (yang lebih dikenal dengan Shahih Bukhari),
At-Taarikh, Adh-Dhu'afaa, Khalq Af'aal al-Ibaad.

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah


"Artinya

Maka

ketahuilah,

sesembahan (yang haq)

sesungguhnya

selain Allah

tiada

dan mohonlah

ampunan atas dosamu". (Muhammad : 19).


Dalam ayat ini, Allah memerintahkan terlebih dahulu untuk
berilmu (berpengetahuan) .... .." 3 sebelum ucapan dan
perbuatan.
Akhi (Saudaraku), Semoga Allah senantiasa melimpahkan
rahmat-Nya kepada anda.
Dan ketahuilah, bahwa wajib bagi setiap muslim dan
muslimah untuk mempelajari dan mengamalkan ketiga
perkara ini :
1. Bahwa Allah-lah yang menciptakan kita dan yang
memberi rizki kepada kita. Allah tidak membiarkan kita
begitu saja dalam kebingungan, tetapi mengutus kepada
kita seorang rasul, maka barangsiapa mentaati rasul
tersebut pasti akan masuk surga dan barangsiapa
menyalahinya pasti akan masuk neraka. Allah Ta'ala
berfirman :

Al-Bukhari dalam Shahih-nya, kitab Al-'ilm, bab.10

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah


"Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu
seorang

rasul

yang

menjadi

saksi

terhadapmu,

sebagaimana Kami telah mengutus kepada Fir'aun


seorang rasul, tetapi Fir'aun mendurhakai rasul itu,
maka Kami siksa ia dengan siksaan yang berat".
(Al-Muzammil : 15-16).
2. Bahwa Allah tidak rela, jika dalam ibadah yang ditujukan
kepada-Nya,

Dia

dipersekutukan

dengan

sesuatu

apapun, baik dengan seorang malaikat yang terdekat


atau dengan seorang nabi yang diutus manjadi rasul.
Allah Ta'ala berfirman :


"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan
Allah,

karena

itu

janganlah

kamu

menyembah

seorang-pun di dalamnya disamping (menyembah)


Allah". (Al-Jinn : 18).
3. Bahwa barangsiapa yang mentaati Rasulullah serta

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

mentauhidkan Allah, tidak boleh bersahabat dengan


orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya,
sekalipun mereka itu keluarga dekat. Allah Ta'ala
berfirman :






"Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman
kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang
dengan

orang-orang

yang

memusuhi

Allah

dan

Rasul-Nya, sekalipun orang itu bapak-bapak, atau


anak-anak, atau saudara-saudara, ataupun keluarga
mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah
mantapkan

keimanan

dalam

hati

mereka

dan

menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang


dari-Nya dan mereka akan dimasukkan-Nya ke dalam

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai,


mereka kekal di dalamnya. Allah ridha kepada mereka
dan mereka pun ridha kepada-Nya. Mereka itulah
golongan

Allah.

golongan

Allah

Ketahuilah,
itulah

bahwa

golongan

sesungguhnya

yang

beruntung".

(Al-Mujaadalah : 22).
Akhi (Saudaraku).
Semoga Allah mebimbing anda untuk taat kepada-Nya.
Ketahuilah, bahwa Islam yang merupakan tuntunan Nabi
Ibrahim adalah ibadah kepada Allah semata dengan
memurnikan

ketaatan

kepada-Nya.

Itulah

yang

diperintahkan Allah kepada seluruh umat manusia dan


hanya itu sebenarnya mereka diciptakan-Nya, sebagaimana
firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :


"Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia,
melainkan untuk beribadah kepada-Ku". (Adz-Dzaariyaat :
56).
Ibadah dalam ayat ini, artinya : Tauhid. Dan perintah Allah
yang paling agung adalah Tauhid, yaitu : Memurnikan
ibadah untuk Allah semata-mata. Sedang larangan Allah

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

yang paling besar adalah syirik, yaitu : Menyembah selain


Allah di samping menyembah-Nya. Allah Ta'ala berfirman :


"Artinya

Sembahlah

mempersekutukan

Allah

sesuatu

dan

janganlah

apapun

kamu

dengan-Nya".

(An-Nisaa : 36).
Kemudian, apabila anda ditanya : Apakah tiga landasan
utama yang wajib diketahui oleh manusia ? Maka hendaklah
anda jawab : Yaitu mengenal Tuhan Allah 'Azza wa Jalla,
mengenal agama Islam, dan mengenal Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam.

MENGENAL ALLAH 'AZZA WA JALLA


Apabila anda ditanya :

Siapakah Tuhanmu ? Maka

katakanlah : tuhanku adalah Allah, yang memelihara diriku


dan memelihara semesta alam ini dengan segala ni'mat
yang dikaruniakan-Nya. Dan dialah sembahanku, tiada
sesembahan yang haq selain Dia.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah


"Artinya : Segala puji hanya milik Allah Tuhan Pemelihara
semesta alam". (Al-Faatihah : 1).
Semua yang ada selain Allah disebut Alam, dan aku adalah
salah satu dari semesta alam ini.
Selanjutnya jika anda ditanya : Melalui apa anda mengenal
Tuhan ? Maka hendaklah anda jawab : Melalui tanda-tanda
kekuasaan-Nya

dan

melalui

ciptaan-Nya.

Di

antara

tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah : malam, siang, matahari


dan bulan. Sedang di antara ciptaan-Nya ialah : tujuh langit
dan tujuh bumi beserta segala mahluk yang ada di langit
dan di bumi serta yang ada di antara keduanya.
Firman Allah Ta'ala :



"Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kamu
bersujud kepada matahari dan janganlah (pula kamu
bersujud) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

yang

menciptakannya

jika

kamu

benar-benar

hanya

kepada-Nya beribadah" (Fushshilat : 37).


Dan firman-Nya :




"Artinya : Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian
Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam
kepada siang, senantiasa mengikutinya dengan cepat. Dan
Dia

(ciptakan

pula)

matahari

dan

bulan

serta

bintang-bintang (semuanya) tunduk kepada perintah-Nya.


Ketahuilah hanya hak Allah mencipta dan memerintah itu.
Maha Suci Allah Tuhan semesta alam". (Al-A'raaf : 54).
Tuhan inilah yang haq disembah. Dalilnya, firman Allah
Ta'ala :



10

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah


"Artinya : Wahai manusia ! Sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu
agar kamu bertaqwa, (Tuhan) yang telah menjadikan
untukmu bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap,
serta menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu
Dia

menghasilkan

untukmu.

Karena

segala
itu,

buah-buahan

janganlah

kamu

sebagai rizki
mengangkat

sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui".


(Al-Baqarah : 22).
Ibnu Katsir 4 Rahimahullah Ta'ala, mengatakan :


"Hanya Pencipta segala sesuatu yang ada inilah yang berhak
disembah dengan segala macam ibadah". (Lihat Ibnu Katsir,
Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, Kairo, Maktabah Dar At-Turats,
1400H jilid. 1 hal. 57)
Dan macam-macam ibadah yang diperintah Allah itu, antara
4

Abu Al-Fidaa : Ismail bin U mar bin Katsir Al-Qurasy Ad-Dimasyqi (701-774H 1302-1373M). Seorang ahli ilmu hadits, tafsir, fiqh dan sejarah. Diantara karyanya : Tafsir
Al-Qur'aan Al-Azhim, Thabaqat Al-Fuqahaa Asy Syafiiyyun, Al-Bidayah wa An-Nihayah
(sejarah), Ikhtishaar 'Uluum Al-Hadits, Syarh Shahih Al-Bukhari (belum sempat
dirampungkannya).

11

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

lain : Islam (Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji), Iman,


Ihsan, Do'a, Khauf (takut), Raja' (pengharapan), Tawakkal,
Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas), Khusyu' (tunduk),
Khasyyah (takut), Inabah (kembali kepada Allah), Isti'anah
(memohon

pertolongan),

Isti'adzah

(meminta

perlindungan), Istighatsah (meminta pertolongan untuk


dimenangkan atau diselamatkan), Dzabh (penyembelihan)
Nadzar

dan

macam-macam

ibadah

lainnya

yang

diperintahkan olehAllah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :


"Artinya : Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah
kepunyaan Allah, karena itu janganlah kamu menyembah
seorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah".
(Al-Jinn : 18).
Karena itu barangsiapa yang menyelewengkan ibadah
tersebut untuk selain Allah, maka dia adalah musyrik dan
kafir. Firman Allah Ta'ala :

12

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah


"Artinya : Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang
lain di samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada satu
dalilpun baginya tentang itu, maka benar-benar balasannya
ada pada tuhannya. Sungguh tiada beruntung orang-orang
kafir itu". (Al-Mu'minuun :117).
Dalil-dalil macam Ibadah :
1.

Dalil Do'a.

Firman Allah Ta'ala :



"Artinya : Dan Tuhanmu berfirman : Berdo'alah kamu
kepada-Ku

niscaya

akan

Ku-perkenankan

bagimu.

Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beribadah


kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan
hina-dina". (Ghaafir : 60).
Dan diriwayatkan dalam hadits :


13

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

"Artinya : Do'a itu adalah sari ibadah". ( Hadits Riwayat


At-Tirmidzi dalam Al-Jaami' Ash-Shahiih, kitab Ad-Da'waat,
bab 1.)5
2.

Dalil Khauf (takut).

Firman Allah Ta'ala :


"Artinya : Maka janganlah kamu takut kepada mereka,
tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang
yang beriman". (Ali 'imran : 175).
3.

Dalil Raja' (pengharapan).

Firman AllahTa'ala :


"Artinya

perjumpaan

Untuk

itu

dengan

barangsiapa
Tuhanya,

yang

maka

mengharap

hendaklah

ia

mengerjakan amal shalih dan janganlah mempersekutukan


5

Maksud hadits ini adalah bahwa segala macam ibadah, baik yang umum maupun yang
khusus, yang dilakukan seorang mu'min, seperti mencari nafkah yang halal untuk
keluarga, menyantuni anak yatim dll, semestinya diiringi dengan per mohonan ridha Allah
dan pengharapan balasan ukhrawi. Oleh karena itu Do'a (per mohonan dan pengharapan
tersebut) disebut oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai sari atau otak
ibadah, karena senantiasa harus mengiringi gerak ibadah

14

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya". (Al-Kahfi :


110).
4.

Dalil Tawakkal (berserah diri).

Firman Allah Ta'ala :


"Artinya : Dan hanya kepada Allah-lah supaya kamu
bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".
(Al-Maa'idah : 23).


"Artinya : Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah,
maka Dia-lah yang akan mencukupinya". (Ath-Thalaaq : 3).
5.

Dalil Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas)

dan Khusyu' (tunduk).


Firman Allah Ta'ala :


"Artinya

Sesungguhnya

mereka

itu

senantiasa

berlomba-lomba dalam (mengerjakan) kebaikan-kebaikan


serta mereka berdo'a kepada Kami dengan penuh minat

15

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

(kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami),


sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami".
(Al-Anbiyaa : 90).
6.

Dalil Khasy-yah (takut).

Firman Allah Ta'ala :


"Artinya : Maka janganlah kamu takut kepada mereka,
tetapi takutlah kepada-Ku". (Al-Baqarah : 150).
7.

Dalil Inabah (kembali kepada Allah).

Firman Allah Ta'ala :


"Artinya : Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu serta
berserah

dirilah

kepada-Nya

(dengan

mentaati

perintah-Nya), sebelum datang adzab kepadamu, kemudian


kamu tidak dapat tertolong (lagi)". (Az-Zumar : 54).
8.

Dalil Isti'anah (memohon pertolongan).

Firman Allah Ta'ala :


16

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

"Artinya : Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan


hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan".
(Al-Faatihah : 4).
Dan diriwayatkan dalam hadits :


"Artinya : Apabila kamu memohon pertolongan, maka
memohonlah pertolongan kepada Allah". (Hadits Riwayat
At-Tirmidzi dalam Al-Jaami' 'Ash-Shahiih, kitab Shifaat
Al-Qiyaamah wa Ar-Raqa'iq wa Al-Wara : bab 59 dan
riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad. Beirut Al-maktab
Al-Islami 1403H jilid 1 hal. 293, 303, 307).
9.

Dalil Isti'adzah (meminta perlindungan).

Firman Allah Ta'ala :


"Artinya : Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhan
manusia. Penguasa manusia". (An-Naas : 1-2).
10.

Dalil Istighatsah (meminta pertolongan untuk

dimenangkan atau diselamatkan).


Firman Allah Ta'ala :

17

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah


"Artinya : (Ingatlah) tatkala kamu meminta pertolongan
kepada

Tuhanmu

musyrikin),

lalu

untuk

dimenangkan

diperkenankan-Nya

(atas

kaum

bagimu".

(QS

Al-Anfaal : 9).
11.

Dalil Dzabh (penyembelihan).

Firman Allah Ta'ala :



"Artinya

Katakanlah.

Sesungguhnya

shalatkku,

penyembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk


Allah Tuhan semesta alam, tiada sesuatu-pun sekutu
bagi-Nya. Demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan
aku

adalah

orang yang

pertama kali berserah

diri

(kepada-Nya)". (Al-An'am : 162-163).


Dalil dari Sunnah :

18

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

"Artinya :

Allah melaknat

orang yang menyembelih

(binatang) bukan karena Allah". (Hadits Riwayat Muslim


dalam Shahihnya, kitab Al-Adhaahi, bab 8 dan riwayat
Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 1, hal. 108, 118 dan
152)
12.

Dalil Nadzar.

Firman Allah Ta'ala :


"Artinya : Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu
hari yang siksanya merata di mana-mana". (Al-Insaan : 7).

MENGENAL ISLAM
Islam, ialah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan
tunduk kepada-Nya dengan penuh kepatuhan akan segala
perintah-Nya serta menyelamatkan diri dari perbuatan
syirik dan orang-orang yang berbuat syirik.
Dan agama Islam, dalam pengertian tersebut, mempunyai
tiga

tingkatan,

yaitu

Islam,

Iman

dan

Ihsan,

masing-masing tingkatan mempunyai rukun-rukunnya.

19

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

Tingkatan Islam.
Adapun tingkatan Islam, rukunnya ada lima :
1. Syahadat (pengakuan dengan hati dan lisan) bahwa "Laa
Ilaaha Ilallaah" (Tiada sesembahan yang haq selain
Allah) dan Muhammad adalah Rasulullah.
2. Mendirikan shalat.
3. Mengeluarkan zakat.
4. Shiyam pada bulan Ramadhan.
5. dan Haji ke Baitullah Al-Haram.
1.

Dalil Syahadat.

Firman Allah Ta'ala :



"Artinya : Allah menyatakan bahwa tiada sesembahan (yang
haq) selain Dia, dengan senantiasa menegakkan keadilan
(Juga menyatakan demikian

itu)

para malaikat

dan

orang-orang yang berilmu. Tiada sesembahan (yang haq)


selain Dia. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
(Al-Imraan : 18).

20

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

"Laa Ilaaha Ilallaah"' artinya : Tiada sesembahan yang haq


selain Allah.
Syahadat ini mengandung dua unsur : menolak dan
menetapkan.

"Laa

Ilaaha",

adalah

menolak

segala

sembahan selain Allah. "Illallaah" adalah menetapkan


bahwa penyembahan itu hanya untuk Allah semata-mata,
tiada sesuatu apapun yang boleh dijadikan sekutu didalam
penyembahan kepada-Nya, sebagaimana tiada sesuatu
apapun

yang

boleh

dijadikan

sekutu

di

dalam

kekuasaan-Nya.
Tafsiran syahadat tersebut diperjelas oleh firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala :



"Artinya : Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada
bapaknya dan kepada kaumnya : 'Sesungguhnya aku
menyatakan lepas dari segala yang kamu sembah, kecuali
Tuhan yang telah menciptakan-ku, karena sesungguhnya
Dia akan menunjuki'. Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat
tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya

21

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

mereka senantiasa kembali (kepada tauhid)". (Az-Zukhruf :


26-28).




"Artinya : Katakanlah (Muhammad) : 'Hai ahli kitab ! Marilah
kamu kepada suatu kalimat yang tidak ada perselisihan
antara kami dan kamu, yaitu ; hendaklah kita tidak
menyembah selain Allah dan tidak mempersekutukan
sesuatu apapun dengan-Nya serta janganlah sebagian kita
menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah.
Jika

mereka

berpaling

maka

katakanlah

kepada

mereka :'Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang


yang muslim (menyerahkan diri kepada Allah)". (Ali 'Imran :
64).
Adapun dalil syahadat bahwa Muhammad adalah Rasulullah.
Firman Allah Ta'ala :

22

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah


"Artinya : Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul
dari

kalangan

penderitaanmu,

kamu
sangat

sendiri,

terasa

berat

olehnya

menginginkan (keimanan

dan

keselamatan) untukmu, amat belas kasihan lagi penyayang


kepada orang-orang yang beriman". (Alt-Taubah : 128).
Syahadat bahwa Muhammad adalah Rasulullah, berarti :
mentaati apa yang diperintahkannya, membenarkan apa
yang diberitakannya, menjauhi apa yang dilarang serta
dicegahnya, dan menyembah Allah hanya dengan cara yang
disyariatkannya.
2.

Dalil Shalat dan Zakat serta tafsiran Tauhid.

Firman Allah Ta'ala :



"Artinya : Padahal mereka tidaklah diperintahkan kecuali
supaya beribadah kepada Allah, dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya lagi bersikap lurus, dan supaya
mereka mendirikan Shalat serta mengeluarkan Zakat.

23

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

Demikian itulah tuntunan agama yang lurus". (Al-Bayyinah :


5).
3.

Dalil Shiyam

Firman Allah Ta'ala :



"Artinya : Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan
kepada kamu untuk melakukan shiyam, sebagaimana telah
diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu
bertakwa". (Al-Baqarah : 183).
4.

Dalil Haji.

Firman Allah Ta'ala :

"Artinya : Dan hanya untuk Allah, wajib bagi manusia


melakukan

haji,

yaitu

(bagi)

orang

yang

mampu

mengadakan perjalanan ke Baitullah. Dan barangsiapa yang

24

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah


Maha tidak memerlukan semsesta alam". (Al 'Imran : 97).
Tingkatan Iman.
Iman itu lebih dari tujuh puluh cabang. Cabang yang paling
tinggi ialah syahadat "Laa Ilaaha Ilallaah", sedang cabang
yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari jalan.
Dan sifat malu adalah salah satu dari cabang Iman.
Rukun Iman ada enam, yaitu :
1. Iman kepada Allah.
2. Iman kepada para Malaikat-Nya.
3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya.
4. Iman kepada para Rasul-Nya.
5. Iman kepada hari Akhirat, dan
6. Iman kepada Qadar, yang baik dan yang buruk. (Qadar :
takdir, ketentuan Ilahi. Yaitu : Iman bahwa segala
sesuatu yang terjadi di dalam semesta ini adalah
diketahui,

dikehendaki

dan

dijadikan

oleh

Allah

Subhanahu wa Ta'ala).

25

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

Dalil keenam rukun ini, firman Allah Ta'ala :



"Artinya : Berbakti (dari Iman) itu bukanlah sekedar
menghadapkan wajahmu (dalam shalat) ke arah Timur dan
Barat, tetapi berbakti (dan Iman) yang sebenarnya ialah
iman seseorang kepada Allah, hari Akhirat, para Malaikat,
Kitab-kitab dan Nabi-nabi...".(Al-Baqarah : 177).
Dan firman Allah Ta'ala :


"Artinya : Sesungguhnya segala sesuatu telah Kami
ciptakan sesuai dengan qadar". (Al-Qomar : 49).

III.

Tingkatan Ihsan.

Ihsan, rukunnya hanya satu, yaitu :


"Artinya

26

Beribadah

kepada

Allah

dalam

keadaan

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

seakan-akan

kamu

melihat-Nya.

Jika

kamu

tidak

melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu".6


Dalilnya, firman Allah Ta'ala :


"Artinya : Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang
bertakwa dan orang-orang yang berbuat ihsan". (An-Nahl :
128).
Dan firman Allah Ta'ala :



"Artinya : Dan bertakwallah kepada (Allah) Yang Maha
Perkasa lagi Maha Penyayang. Yang melihatmu ketika kamu
berdiri (untuk shalat) dan (melihat) perubahan gerak
badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesunnguhnya
Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
(Asy-Syu'araa : 217-220).
Serta firman-Nya :
6

Pengertian Ihsan tersebut adalah penggalan dari hadits Jibril, yang dituturkan oleh
Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu 'Anhu, sebagaimana akan disebutkan

27

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah



"Artinya : Dalam keadaan apapun kamu berada, dan (ayat)
apapun dari Al-Qur'an yang kamu baca, serta pekerjaan apa
saja yang kamu kerjakan, tidak lain kami adalah menjadi
saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya". (Yunus : 61).
Adapun dalilnya dari Sunnah, ialah hadits Jibril 7 yang
masyhur, yang diriwayatkan dari 'Umar bin Al-Khaththab
Radhiyallahu 'anhu :



:
 . :
:
: :
:
7

Disebut hadits jibr il, karena jibril- lah yang datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam, dengan menanyakan kepada beliau tentang, Islam, Iman dan masalah hari
Kiamat. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan pelajaran kepada kaum muslimin tentang
masalah- masaalah agama.

28

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

: :
: . :
:
: : :
:
"Artinya : Ketika kami sedang duduk di sisi Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam, tiba-tiba muncul ke arah kami seorang
laki-laki, sangat putih pakaiannya, hitam pekat rambutnya,
tidak tampak pada tubuhnya tanda-tanda sehabis dari
bepergian jauh dan tiada seorangpun di antara kami yang
mengenalnya. Lalu orang itu duduk di hadapan Nabi
Shallallahu

'alaihi wa sallam, dengan menyandarkan

kelututnya pada kedua lutut beliau serta meletakkan kedua


telapak tangannya di atas kedua paha beliau, dan berkata :
'Ya Muhammad, beritahulah aku tentang Islam', maka
beliau menjawab :'Yaitu :

bersyahadat

bahwa tiada

sesembahan yang haq selain Allah serta

Muhammad

adalah Rasulullah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat,


melakukan

shiyam

pada

bulan

Ramadhan

dan

melaksanakan haji ke Baitullah jika kamu mampu untuk


mengadakan perjalanan ke sana'. Lelaki itu pun berkata :
'Benarlah engkau'. Kata Umar :'Kami merasa heran

29

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

kepadanya,

ia

bertanya

kepada

beliau,

tetapi juga

membenarkan beliau. Lalu ia berkata : 'Beritahulah aku


tenatng Iman'. Beliau menjawab :'Yaitu : Beriman kepada
Allah, para Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya
dan hari Akhirat, serta beriman kepada Qadar yang baik dan
yang buruk'. Ia pun berkata : 'Benarlah engkau'. Kemudian
ia berkata : 'Beritahullah aku tentang Ihsan'. Beliau
menjawab : Yaitu : Beribadah kepada Allah dalam keadaan
seakan-akan

kamu

melihat-Nya.

Jika

kamu

tidak

melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu'. Ia


berkata lagi. Beritahulah aku tentang hari Kiamat. Beliau
menjawab : 'Orang yang ditanya tentang hal tersebut tidak
lebih tahu dari pada orang yang bertanya'. AKhirnya ia
berkata :'Beritahulah aku sebagian dari tanda-tanda Kiamat
itu'. Beliau menjawab : Yaitu : 'Apabila ada hamba sahaya
wanita melahirkan tuannya dan apabila kamu melihat
orang-orang tak beralas kaki, tak berpakaian sempurna
melarat

lagi,

pengembala

domba

saling

membangga-banggakan diri dalam membangun bangunan


yang tinggi'. Kata Umar : Lalu pergilah orang laki-laki itu,
semantara kami berdiam diri saja dalam waktu yang lama,
sehingga Nabi bertanya : Hai Umar, tahukah kamu siapakah
orang yang bertanya itu ? Aku menjawab : Allah dan

30

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau pun bersabda : 'Dia


adalah Jibril, telah datang kepada kalian untuk mengajarkan
urusan agama kalian". (Hadits Riwayat Muslim dalam
Shahihnya, kitab Al-Iman, bab 1, hadits ke 1. Dan
diriwayatkan juga hadits dengan lafadz seperti ini dari Abu
Hurairah oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya, kitab Al-Iman,
bab 37, hadits ke 1.)

MENGENAL NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI


WA SALLAM
Beliau adalah Muhammad bin 'Abdullah, bin 'Abdul Muthallib,
bin Hasyim. Hasyim adalah termasuk suku Quraisy, suku
Quraisy termasuk bangsa Arab, sedang bangsa Arab adalah
termasuk keturunan Nabi Isma'il, putera Nabi Ibrahim
Al-Khalil. Semoga Allah melimpahkan kepadanya dan
kepada Nabi kita sebaik-baik shalawat dan salam.
Beliau berumur 63 tahun, diantaranya 40 tahun sebelum
beliau menjadi nabi dan 23 tahun sebagai nabi dan rasul.
Beliau diangkat sebagai nabi dengan "Iqra" yakni surah
Al-'Alaq : 1-5, dan diangkat sebagai rasul dengan surah
Al-Mudatstsir. Tempat asal beliau adalah Makkah. Beliau
diutus Allah untuk menyampaikan peringatan menjauhi

31

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

syirik dan mengajak kepada tauhid. Dalilnya, firman Allah


Ta'ala :



"Artinya : Wahai orang yang berselimut ! Bangunlah, lalu
sampaikanlah

peringatan.

Agungkanlah

Tuhanmu.

Sucikalah pakaianmu. Tinggalkanlah berhala-berhala itu.


Dan janganlah kamu memberi, sedang kamu menginginkan
balasan yang lebih banyak. Serta bersabarlah untuk
memenuhi perintah Tuhanmu". (Al-Mudatstsir : 1-7).
Pengertian :


"Sampaikanlah

peringatan",

ialah

menyampaikan

peringatan menjauhi syirik dan mengajak kepada tauhid.




"Agungkanlah

Tuhanmu".

Agungkanlah

Ia

dengan

berserah diri dan beribadah kepada-Nya semata-mata.




"Sucikanlah

pakaianmu",

maksudnya

Sucikanlah

segala amalmu dari perbuatan syirik.




"Tinggalkanlah berhala-berhala itu", artinya : Jauhkan


dan bebaskan dirimu darinya serta orang-orang yang

32

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

memujanya.
Beliaupun melaksanakan perintah ini dengan tekun dan
gigih selama sepuluh tahun, mengajak kepada tauhid.
Setelah sepuluh tahun itu beliau di mi'rajkan (diangkat naik)
ke atas langit dan disyari'atkan kepada beliau shalat lima
waktu. Beliau melakukan shalat di Makkah selama tiga
tahun. Kemudian, sesudah itu, beliau diperintahkan untuk
berhijrah ke Madinah.
Hijrah, pengertiannya, ialah : Pindah dari lingkungan syirik
ke lingkungan Islami.
Hijrah ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan
umat Islam. Dan kewajiban tersebut hukumnya tetap
berlaku sampai hari kiamat. Dalil yang menunjukkan
kewajiban hijrah, yaitu firman Allah Ta'ala :

33

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah


"Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan oleh malaikat
dalam keadaan zhalim terhadap diri mereka sendiri 8 ,
kepada

mereka

malaikat

bertanya

:'Dalam

keadaan

bagaimana kamu ini .? 'Mereka menjawab : Kami adalah


orang-orang yang tertindas di negeri (Makkah). Para
malaikat berkata : 'Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga
kamu dapat berhijrah (kemana saja) di bumi ini ?. Maka
mereka itulah tempat tinggalnya neraka Jahannam dan
Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. Akan
tetapi orang-orang yang tertindas di antara mereka, seperti
kaum lelaki dan wanita serta anak-anak yang mereka itu
dalam keadaan tidak mampu menyelamatkan diri dan tidak
mengetahui jalan (untuk hijrah), maka mudah-mudahan
Allah memaafkan mereka. Dan Allah adalah Maha Pema'af
lagi Maha Pengampun". (An-Nisaa : 97-99).
Dan firman Allah Ta'ala :

Yang dimaksud dengan orang-orang yang zhalim terhadap diri mereka sendiri dalam
ayat ini, ialah orang-orang penduduk Makkah yang sudah masuk Islam tetapi mereka tidak
mau hijrah bersama Nabi, padahal mereka mampu dan sanggup. Mereka ditindas dan
dipaksa oleh orang-orang kafir supaya ikut bersama mereka pergi ke perang Badar,
akhirnya ada diantara mereka yang terbunuh.

34

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah


"Artinya

Wahai

Sesungguhnya,

hamba-hamba-Ku

bumi-Ku

adalah

luas,

yang

beriman!

maka

hanya

kepada-Ku saja supaya kamu beribadah". (Al-Ankabuut :


56).
Al-Baghawi9 , Rahimahullah, berkata :

"Ayat

ini, sebab turunnya, adalah ditujukan kepada

orang-orang muslim yang masih berada di Makkah, yang


mereka itu belum juga berhijrah. Karena itu, Allah menyeru
kepada

mereka

dengan

sebutan

orang-orang

yang

beriman".
Adapun dalil dari Sunnah yang menunjukkan kewajiban
hijrah, yaitu sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :

Abu Muhammad Al-Husein bin Mas'ud bin Muhammad Al-Farra' atau Ibnu Al-Farra'. Al
Baghawi (436-510H - 1044-1117M). Seorang ahli dalam bidang fiqh, hadits dan tafsir. D i
antara karyanya : At-Tahdziib ( fiqh), Syarh As-Sunnah (hadits), Lubaab At-Ta'wiil fi
Ma'aalim At-Tanziil ( tafsir).

35

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

"Artinya : Hijrah tetap akan berlangsung selama pintu


taubat belum ditutup, sedang pintu taubat tidak akan
ditutup sebelum matahari terbit dari barat". (Hadits Riwayat
Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 4, hal. 99. Abu Dawud
dalam Sunan-nya, kitab Al-Jihad, bab 2, dan Ad-Darimi
dalam Sunan-nya, kitab As-Sam, bab 70).
Setelah Nabi Muhammad menetap di Madinah, disyariatkan
kepada beliau zakat, puasa, haji, adzan, jihad, amar ma'ruf
dan nahi mungkar, serta syariat-syariat Islam lainnya.
Beliau-pun melaksanakan untuk menyampaikan hal ini
dengan tekun dan gigih selama sepuluh tahun. Sesudah itu
wafatlah beliau, sedang agamanya tetap dalam keadaan
lestari.
Inilah agama yang beliau bawa : Tiada suatu kebaikan yang
tidak beliau tunjukkan kepada umatnya dan tiada suatu
keburukan yang tidak beliau peringatkan kepada umatnya
supaya di jauhi. Kebaikan yang beliau tunjukkan ialah tauhid
serta segala yang dicintai dan diridhai Allah, sedang
keburukan yang beliau peringatkan supaya dijauhi ialah
syirik serta segala yang dibenci dan tidak disenangi Allah.
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, diutus oleh
Allah kepada seluruh umat manusia, dan diwajibkan kepada

36

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

seluruh jin dan manusia untuk mentaatinya. Allah Ta'ala


berfirman :


"Artinya : Katakanlah. 'Wahai manusia sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepada kamu semua". (Al-Araaf : 158).
Dan

melalui

beliau,

Allah

telah

menyempurnakan

agama-Nya untuk kita, firman Allah Ta'ala :


"..Pada hari ini

10

, telah Aku sempurnakan untukmu

agamamu dan Aku lengkapkan kepadamu ni'mat-Ku serta


Aku ridhai Islam itu menjadi agama bagimu". (Al-Maaidah :
3).
Adapun dalil yang menunjukkan bahwa beliau Shallallahu
'alaihi wa sallam juga wafat, ialah firman Allah Ta'ala :


"Artinya

:Sesungguhnya

kamu

akan

mati

dan

sesungguhnya mereka-pun akan mati (pula). Kemudian,


10

Maksudnya, adalah hari Jum'at ketika wukuf di Arafah, pada waktu Haji Wada.

37

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

sesungguhnya kamu nanti pada hari kiamat berbantahbantahan di hadapan Tuhanmu". (Az-Zumar : 30-31).
Manusia sesudah mati, mereka nanti akan dibangkitkan
kembali. Dalilnya firman Allah Ta'ala :


"Artinya : Berasal dari tanahlah kamu telah Kami jadikan
dan kepadanya kamu Kami kembalikan serta darinya kamu
akan Kami bangkitkan sekali lagi" (Thaa-haa : 55).
Dan firman Allah Ta'ala :


"Artinya : Dan Allah telah menumbuhkan kamu dari tanah
dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia mengembalikan
kamu ke dalamnya (lagi) dan (pada hari Kiamat) Dia akan
mengeluarkan kamu dengan sebenar-benarnya". (Nuh :
17-18).
Setelah manusia dibangkitkan, mereka akan di hisab dan
diberi balasan sesuai dengan amal perbuatan mereka,
firman Allah Ta'ala :


38

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah


"Artinya : Dan hanya kepunyaan Allah apa yang ada di langit
dan apa yang ada di bumi, supaya Dia memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat buruk sesuai dengan
perbuatan

mereka

dan

memberi

balasan

kepada

orang-orang yang berbuat baik dengan (pahala) yang lebih


baik (surga)".(An-Najm : 31).
Barangsiapa yang tidak mengimani kebangkitan ini, maka
dia

adalah kafir, firman Allah Ta'ala :



"Artinya : Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa
mereka tidak akan dibangkitkan. Katakan : 'Tidaklah
demikian. Demi Tuhanku, kamu pasti akan dibangkitkan dan
niscaya akan diberitakan kepadamu apapun yang telah
kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah amat mudah bagi
Allah". (At-Taghaabun : 7).
Allah telah mengutus semua rasul sebagai penyampai kabar
gembira dan pemberi peringatan. Sebagaimana firman Allah

39

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

Ta'ala :


"Artinya : (Kami telah mengutus) rasul-rasul menjadi
penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan supaya
tiada lagi suatu alasan bagi manusia membantah Allah
setelah (diutusnya) para rasul itu .." (An-Nisaa : 165).
Rasul pertama adalah Nabi Nuh 'Alaihissalam1 1 , Dan rasul
terkahir adalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa
sallam, serta beliaulah penutup para nabi.
Dalil yang menunjukkan bahwa rasul pertama adalah Nabi
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, firman Allah
Ta'ala :


"Artinya :

Sesungguhnya Kami wahyukan kepadamu

11

Selain dalil dari Al-Qur'an yang disebutkan Penulis, yang menunjukkan bahwa Nabi
Nuh adalah rasul per tama, di sana juga ada hadits shahih yang menyatakan bahwa Nabi
Nuh adalah rasul per tama yang di utus kepada penduduk bumi ini, seper ti hadits riwayat
Al-Bukhari dalam Shahih-nya kitab Al-Anbiya, bab 3 dan r iwayat Muslim dalam Shahih-nya
kitab Al-Iman, bab. 84. Adapun Nabi Adam Alaihissalam, menurut sebuah hadits yang
diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari, Radhiyallahu anhu. Beliau adalah nabi pertama.
Dan disebutkan dalam hadits ini bahwa jumlah para nabi ada 124 ribu orang, dari jumlah
tersebut sebagai rasul 315 orang, dan dalam riwayat lain disebutkan 310 orang lebih.
Lihat : Imam Ahmad, Al-Musnad, jilid 5, hal. 178, 179 dan 265.

40

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

(Muhammad)

sebagaimana

Kami

telah

mewahyukan

kepada Nuh dan para nabi sesudahnya .." (An-Nisaa : 163).


Dan Allah telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul,
mulai dari Nabi Nuh sampai Nabi Muhammad, dengan
memerintahkan mereka untuk beribadat kepada Allah
semata-mata dan melarang mereka beribadah kepada
thagut. Allah Ta'ala berfirman :


"Artinya : Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada
setiap

umat

seorang

rasul

(untuk

menyerukan) :'Beribadahlah kepada Allah (saja) dan


jauhilah thagut itu ..". (An-Nahl : 36).
Dengan demikian, Allah telah mewajibkan kepada seluruh
hamba-Nya supaya bersikap kafir terhadap thagut dan
hanya beriman kepada-Nya.
Ibnu Al-Qayyim1 2 , Rahimahullah Ta'ala, telah menjelaskan
pengertian thagut tersebut dengan mengatakan :
12

Abu Abdillah : Muhammad bin Abu Bakar, bin Ayyub, bin Said, Az-Zur'i,Ad-Dimasqi,
terkenal dengan Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyyah (691-751H - 1292 - 1350M). Seorang ulama
yang giat dan gigih dalam mengajak umat Islam pada zamannya untuk kembali kepada
tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah ser ta mengikuti jejak para Salaf Shalih. Mempunyai
banyak karya tulsi, antara lain : Madaarij As-Salikin, Zaad Al-Ma'aad, Thariiq Al-Hijratain
wa Baab As-Sa'aadatain, At-Tibyaan fi Aqwaam Al-Qur'aan, Miftah Daar As-Sa'aadah.

41

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah


.


"Artinya : Thagut, ialah setiap yang diperlakukan manusia
secara melampui batas (yang telah ditentukan oleh Allah),
seperti dengan disembah, atau diikuti atau dipatuhi".
Dan thagut itu banyak macamnya, tokoh-tokohnya ada
lima :
1. Iblis, yang telah dilaknat oleh Allah.
2. Orang yang disembah, sedang dia sendiri rela.
3. Orang yang mengajak manusia untuk menyembah
dirinya.
4. Orang yang mengaku tahu sesuatu yang ghaib, dan
5. Orang yang memutuskan sesuatu tanpa berdasarkan
hukum yang telah diturunkan oleh Allah.
Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala :

42

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah



"Artinya : Tiada paksaan dalam (memeluk) agama ini.
Sungguh telah jelas kebenaran dari kesesatan. Untuk itu,
barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman
kepada Allah, maka dia benar-benar telah berpegang teguh
dengan tali yang terkuat, yang tidak akan terputus tali itu.
Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".
(Al-Baqarah : 256).
Ingkar kepada semua thagut dan iman kepada Allah saja,
sebagaimana dinyatakan dalam ayat tadi, adalah hakekat
syahadat "Laa Ilaaha Ilallah".
Dan diriwayatkan dalam hadits, Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda :


"Artinya : Pokok agama ini adalah Islam, dan tiangnya
adalah shalat, sedang ujung tulang punggungnya adalah
jihad fi sabilillah". (Hadits Shahih riwayat Ath-Thabarani dari
Ibnu Umar Radhiyallahu anhu, dan riwayat At-Tirmidzi

43

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

dalam Al-Jaami Ash-Shahih, kitab Al-Imaan, bab 8).


Hanya Allah-lah Yang Mahatau. Semoga shalawat dan salam
senantiasa dilimpahkan Allah kepada Nabi Muhammad
kepada keluarga dan para sahabatnya.

44

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah



] [ (1420) 4

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

45


.
) ( .
) ( .
) ( .
) ( :
)
( .
:
.
) 1 ) ( 45 ( ))
) :
. (.. ((.
) (
.

) (

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

46

) :
( 15

.16
) (
) : (
. 18
) (
) :


( .22
) (
! ) :
( . 56 : .

) : (
) ( :
Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

47

: .  ) . ( :
:
, ) : (

). ( :
:
:
)
( . . 37
) :

( .
.54
) :


( . 22 21
: .

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

48

) (


) ( ) :
( . 18
) :

(
.117 " " )

( . 60
) : (
. 175
) :
( . 110
): (
) 23 (.
. 3 ..) :

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

49

( .
): (
. 3
) : (
. 54
) ( .5
" " .
) : ( .
) : (
. 9 ):

( . 163 162
" " ) :
( . 7

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

50


.
. :
) ( ) ( ) ( .
) ( )
( ) ( ) (
) ( .
) :
(
. 18 .) (
) (
. ):

( 28- 27_ 26
) :

( . 64
) :
( .128
Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

51

:
.
)
(
. 5
)
( . 183
) :
( .97
:
.
.
:
.
) :

( .177
) : ( . 49
: .
Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

52

:
) ( 128
)
( 220 - 217 ) :

( .61
) (
)) 

:
: . 
:
: :
:
: :
: . :
:
: : :
: (( .
Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

53




.
. . .
) :

( 7- 1 :
:
: :
.

. .

. ) :


Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

54


( . 99- 97
): ( . 56
.
:
.
):
(
. . . .

.



. ): (
158 ) :
( . 3


Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

55

) (
.31 30 )
( . 55
) (
18 17
) :
( . 31
)
( 7
) :
( 165
 )
( 163

)
( 36
.
:
.
Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

56


) :

( 156
.
"
" .
) (

Tiga Landasan Utama al-Ushul ats-Tsalatsah

57

You might also like