Professional Documents
Culture Documents
yang
meragukan,
khususnya
untuk
hal-hal
yang
kondisinya
Perlakuan adalah suatu prosedur atau metode yang dikenakan pada unit
percobaan dan diukur pengaruhnya serta diperbandingkan satu dengan yang
lain. Prosedur atau metode yang diterapkan dapat berupa pemberian jenis pupuk
yang berbeda, dosis pemupukan yang berbeda, jenis varietas yang digunakan
berbeda, pemberian jenis pakan yang berbeda, kombinasi dari semua taraf-taraf
beberapa faktor dan lain-lain.
Prosedur dalam hal ini dapat berarti :
a. Sesuatu yang diberikan atau diterapkan kepada materi percobaan, misalnya
macam-macam obat, pupuk, sinar, kandang, suhu dan lain-lain, yang masingmasing diberikan kepada pasien, tanaman, ternak, atau kepada objek-objek
yang lain.
b. Materi percobaan yang berbeda-beda: misal beberapa jenis varietas padi
yang ingin dibandingkan kemampuan produksinya. Dalam memilih perlakuanperlakuan yang akan diterapkan perlu diperhatikan agar tiap perlakuan
mempunyai rumusan yang jelas dan harus diketahui juga peranan perlakuan,
dalam usaha untuk mencapai tujuan dari percobaan.
2. Satuan percobaan (Experimental unit)
Satuan percobaan atau unit percobaan adalah unit terkecil dalam suatu
percobaaan yang diberi suatu perlakuan. Unit terkecil biasanya berupa petak
lahan, individu, sekandang ternak dan lain-lain tergantung dari bidang penelitian
yang sedang dipelajari. Sebagai contoh penelitian dibidang pertanian, unit
percobaan: kumpulan tanaman dalam petak lahan dengan ukuran tertentu,
perlakuan yang diterapkan misalnya jarak tanam dan pemupukan. Peneliti bisa
mengatur jarak diperoleh akan mengarahkan interpretasi dan kesimpulan yang
akan ditarik. Seperti halnya dengan rancangan percobaan, berbagai teknik
analisis statistika juga telah banyak tersedia, peneliti tinggal memilih mana yang
cocok bagi masalah yang dipelajarinya atau dapat berkonsultasi dengan ahli
statistika.
Di dalam memilih rancangan percobaan hendaklah pertama kali dipilih yang
paling sederhana (Complety Randomized Design), sampai diketahui rancangan
tersebut dikatakan tidak mungkin dilanjutkan. Kemungkinan rancangan yang
sederhana
tidak
dapat
dipergunakan
karena:
dengan
mempergunakan
rancangan tesebut tujuan dari percobaan tidak dapat selengkapnya dicapai. Hal
ini disebabkan karena keterbatasan unit percobaan dan banyaknya perlakuan
yang akan diuji pengaruh dari variabel nuisance yang ingin juga diketahui dan
sebagainya.
Peranan experimental design (rancangan percobaan) merupakan suatu
cabang ilmu pengetahuan pembantu dalam penelitian ilmiah, yang berguna
untuk memberi jawaban yang pasti mengenai dugaan-dugaan atau pernyataan
yang timbul mengenai suatu persoalan (problem). Selanjutnya dikatakan juga
untuk maksud tersebut maka problem itu diteliti secara experimental yaitu
dengan mengadakan percobaan yang mempunyai dasar-dasar statistika. Tujuan
akhir dari percobaan tersebut adalah untuk mengetahui apakah perlakuan
(treatment) dari percobaan itu berbeda nyata (significant) atau tidak nyata
(nonsignificant). Adapun untuk mendapatkan jawaban yang lengkap dari suatu
percobaan maka perlu dibuat suatu rancangan. Dalam rancangan ini perlu
disebutkan dengan jelas:
a. Tujuan percobaan
b. Deskripsi
percobaan
(perlakuan,
rancangan/design,
jumlah
ulangan
petak
Dengan
lahan
demikian
yang
memadahi
perlakuan
jarak
untuk
tanam
penanaman
tanaman
diberikan
terhadap
amatan
merupakan
sebagian
dari
satuan
percobaan,
misalnya
sejauh
tersebut. Bila berdasarkan tabel anova hipotesis nol ditolak, maka diperlukan uji
lanjut (uji pembanding berganda) untuk dapat memberikan kesimpulan lebih
terperinci tentang percobaan (penelitian) yang dilakukan.
D. Prinsip Dasar Perancangan Percobaan
Tiga unsur utama (prinsip dasar) didalam perancangan percobaan yaitu:
1. Ulangan (replikasi)
2. Pengacakan (randomisasi)
3. Pengendalian lokal untuk memperkecil kesalahan atau galat percobaan
Prinsip ini diperlukan untuk pendugaan yang sahih (valid) dari galat percobaan
dan usaha meminimumkan galat percobaan guna meningkatkan ketelitian
percobaan.
1. Ulangan (replikasi)
Bila suatu perlakuan muncul lebih dari satu kali dalam suatu percobaan, maka
dikatakan bahwa perlakuan itu mempunyai ulangan. Dalam hal ini pengertian
pengulangan
adalah
pengulangan
dari
perlakuan
dasar.
Pengulangan
independen
independensi,
dipenuhi.
melainkan
Pengacakan
hanyalah
tidak
memperkecil
menjamin
adanya
terjadinya
koreksi
antar
muncul
akibat
keheterogenan
kondisi
lingkungan.
Usaha-usaha
satu
arah,
dua
arah
maupun
multi
arah.
BAB 2
RANCANGAN ACAK LENGKAP
Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mengikuti
perkuliahan
ini,
diharapkan
mahasiswa mampu memahami dan melakukan uji RAL serta dapat memberi
kesimpulan hasil analisis untuk RAL.
A. Pendahuluan
Rancangan acak lengkap (RAL) dapat dinyatakan sebagai dasar (awal) dari
semua jenis rancangan percobaan yang telah dikenal. Jenis rancangan ini adalah
yang paling sederhana disbanding rancangan percobaan lainnya. Ciri khas dari
rancangan ini yang membedakannya dengan rancangan lingkungan lain adalah
bahwa bahan percobaan yang digunakan harus bersifat homogen. Kehomogenan
yang dimaksud di sini yaitu bahwa selain makhluk (hewan, tumbuhan) yang
digunakan sebagai bahan percobaan, kehomogenan juga diperlukan pada
tempat percobaan yang digunakan seperti laboratorium, kandang, dan lahan
pertanian.
RAL dapat didefinisikan sebagai rancangan dengan perlakuan yang disusun
secara random untuk seluruh unit percobaan. Tidak ada pembatasan yang
dikenakan
dalam
menyusun
perlakuan
untuk
tiap
unit
percobaan.
RAL
D
D
A
A
B
C
C
B
D
C
A
B
Pada gambar di atas tampak bahwa pada suatu baris atau lajur boleh
terdapat perlakuan yang sejenis. Hal ini merupakan salah satu ciri dari
percobaan yang dirancangan dengan RAL. Hasil tersebut diperoleh dengan
langkah-langkah berikut ini:
1. Susunlah denah percobaannya, misalnya untuk 4 percobaan dengan 4
ulangan untuk masing-masing perlakuan sehingga terdapat 16 satuan
percobaan. Satuan percobaan dapat dibuat dalam satu baris, satu kolom,
atau dalam beberapa baris dan kolom. Sebagai contoh satuan percobaan
dibagi dalam 4 baris dan 4 kolom, sebagaimana disajikan pada berikut ini:
2. Nomori satuan percobaan tersebut dari 1 sampai 16, seperti berikut ini
1
5
9
13
3. Acaklah
2
6
10
14
secara berurutan
(atau
3
7
11
15
urutan
lain
4
8
12
16
yang telah
ditetapkan
D
A
C
C
D
B
B
A
A
C
D
B
Derajat
Jumlah
Kuadrat
F hitung
F Tabel
keragaman
Perlakuan
bebas (db)
a-1
Kuadrat (JK)
JKP
Tengah (KT)
KTP
(KTP/KTG)
Fa-1;a(n-1)
()
Galat
a.(n-1)
JKG
KTG
Total
(a.n)-1
JKT
Guna menginterprestasi tabel analisis ragam, berikut ini disajikan dalam tabel di
bawah ini yang merupakan contoh tabel analisis ragam yang perhitungannya
dilakukan secara manual.
Sumber
Derajat
Jumlah
Kuadrat
F hitung
F Tabel
keragaman
Perlakuan
Galat
Total
bebas (db)
3
16
19
Kuadrat (JK)
144.8815
121.8040
266.6855
Tengah (KT)
48.2938
7.61275
6.34
3.24
Pada tabel di atas tampak bahwa hasil percobaan yang dianalisis merupakan
percobaan RAL dengan 4 perlakuan, dimana masing-masing perlakuan diulang
sebanyak 5 kali. Hipotesis yang diuji pada taraf kepercayaan 95% sebagaimana
disajikan pada table analisis ragam untuk model RAL di atas adalah
H0 : Semua rataan respons dari perlakuan yang diuji adalah sama
H1 : Paling tidak ada sepasang perlakuan yang berbeda nilai rataan
responsnya.