Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
PARACETAMOL
Paracetamol atau Acetaminophen adalah obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun
panas (antipiretik). Beberapa obat bermerk yang merupakan paracetamol, antara lain: Sanmol,
Panadol, Pamol, Fasidol, Itramol dan masih banyak lagi. Paracetamol juga menjadi komposisi
dari obat-obat influenza yang beredar di pasaran.
Keracunan paracetamol artinya overdosis dalam menggunakan paracetamol, yang akan
menyebabkan kerusakan hati. Overdosis bisa terjadi karena kecelakaan/kesalahan atau memang
disengaja. Hal ini bisa menjadi kondisi yang berbahaya yang membutuhkan perawatan medis.
Dalam jumlah terbatas, paracetamol sebenarnya merupakan obat yang cukup aman untuk
dikonsumsi. Dosis aman paracetamol untuk orang dewasa adalah 1.000 mg per sekali konsumsi
dengan dosis maksimal sampai 4.000 mg per hari. Bagi orang yang minum alkohol, dosis
maksimal yang dianjurkan adalah 2.000 mg per hari. Paracetamol juga aman untuk anak-anak.
Dosis untuk anak-anak yang tepat tergantung pada usia/ berat badan anak.
Penyebab Keracunan Paracetamol
Keracunan paracetamol dapat terjadi akibat penggunaan dosis yang besar, atau mengonsumsi
paracetamol dalam dosis kecil namun berulang-ulang. Keracunan atau overdosis paracetamol
dapat terjadi karena:
Overdosis karena kecelakaan, seperti pada anak-anak karena tidak diawasi orang tua,
salah pengertian dalam mengonsumsi paracetamol, atau orang dewasa yang
menyalahgunakan alkohol.
Mengidap penyakit kronis tertentu juga dapat membuat Anda rentan terhadap overdosis obat
tertentu. Misalnya, orang dengan kerusakan hati bisa keracunan paracetamol walaupun dengan
dosis rendah. Keracunan juga bisa terjadi jika paracetamol dikonsumsi bersamaan dengan zat
lain yang membahayakan hati seperti alkohol.
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena keracunan paracetamol, antara lain:
Peminum alkohol
Berikut adalah tanda-tanda overdosis atau keracunan paracetamol yang sering terjadi:
Muntah
Mual
Berkeringat
Lesu
Kehilangan nafsu makan
Diare
Gejala-gejala tersebut muncul 24 jam setelah overdosis. Biasanya belum ada gejala yang nampak
pada 24 jam pertama. Reaksi paracetamol dengan tubuh terjadi secara bertahap. Jika keracunan
tidak terlalu banyak, biasanya seseorang hanya mengalami gejala-gejala tersebut di atas. Namun,
bila gejala semakin parah dan berlanjut ke tahap berikutnya, hal ini menjadi pertanda adanya
kerusakan hati. Tahap kedua terjadi pada 48-72 jam berikutnya.Paracetamol dimetabolisme oleh
hati yang kemudian akan membentuk metabolit NAPQI. Metabolit ini beracun untuk hati. Bila
metabolit NAPQI ini banyak terbentuk dan terakumulasi maka akan menimbulkan kerusakan
pada hati
Gejala-gejala yang mungkin terjadi pada tahap ini adalah:
Penyakit kuning
Pendarahan
Buang air kecil jadi berkurang
Diagnosis
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan menganalisa gejala dan riwayat medis Anda
(jika kondisi penderita memungkinkan). Selanjutnya dokter mungkin akan melakukan
pemeriksaan darah untuk:
Activated charcoal
Penderita keracunan paracetamol akan diberikan activated charcoal atau arang aktif. Arang akan
membantu memblokir penyerapan paracetamol. Obat lain yang sudah ada di dalam tubuh tidak
akan terpengaruh karena penggunaan arang aktif ini.
N-acetylcysteine
N-acetylcysteine adalah penangkal keracunan paracetamol. Obat ini dapat mencegah kerusakan
hati. N-acetylcysteine bisa diberikan melaui oral (mulut) atau intravena (suntikan langsung ke
aliran darah). Semakin cepat N-acetylcysteine diberikan, maka hasilnya akan semakin baik.
Mencegah Keracunan Paracetamol
Untuk mengurangi risiko Anda keracunan paracetamol, maka lakukan beberapa hal berikut:
Ketika Anda diresepkan oleh dokter, atau ketika membeli obat di apotik, beritahu apabila
Anda juga sedang mengonsumi obat tertentu seperti paracetamol.
Jangan meminum alkohol ketika Anda juga harus mengonsumsi paracetamol walaupun
diberi rentang waktu selama beberapa jam.
Kecemasan
Bernafas secara cepat
Berkeringat
Gelisah
Penurunan nafsu makan
Dan cepat marah/ emosi tak terkontrol