You are on page 1of 2

DEFINISI Asma adalah suatu penyakit dari sistem pernapasan yang meliputi

peradangaan dari jalan napas dan gejala-gejala bronkospasme yang bersifat


reversibel (Qlintang, 1997). Asma merupakan penyakit kronis saluran pernapasan
yang ditandai oleh inflamasi, peningkatan reaktivitas terhadap berbagai stimulus,
dan sumbatan saluran napas yang bisa kembali spontan atau dengan pengobatan
yang sesuai (Anonimb, 2007).
Asma diklasifikasikan berdasarkan etiologi dan tingkat keparahan
penyakitnya. Berdasarkan etiologinya, asma dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe,
yaitu:
1) Asma intrinsik, yaitu asma yang ditandai dengan mekanisme yang bersifat nonalergik yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau yang tidak
diketahui seperti, udara dingin.
2) Asma ekstriksik, yaitu ditandai dengan reaksi alergi terhadap pencetus- pencetus
spesifik yang dapat diidentifikasi seperti tepung sari, jamur, debu, bulu binatang,
dan obat-obatan. 3) Asma campuran, yaitu bentuk asma yang mempunyai
karakteristik dari bentuk alergi dan non alergi (Tanjung, 2003).

ASMA

a. Definisi Asma

Asma menurut Sidhartani ( 2007 ) adalah suatu penyakit inflamasi kronik saluran
pernafasan yang disebabkan oleh sensitifnya trakea dan percabangannya
(hiperreaktivitas bronkus) terhadap suatu rangsangan. Asma mempunyai efek
negatif pada penderita maupun keluarga sehingga mempengaruhi kualitas hidup.
Asma menurut Global Initiative National for Asma ( GINA ) ( 2002 ) adalah gangguan
inflamasi kronik saluran pernafasan dengan banyak ditemukan adanya sel
inflamator yang berperan diantaranya sel mast, eosinofil, dan limfosit. Pada orang
yang rentan, inflamasi ini menyebabkan terjadinya episode wheezing yang
berulang, sesak nafas, rasa dada tertekan dan batuk produktif, semua gejala ini
biasanya terjadi pada malam atau dini hari. Asma dibedakan menjadi 2 ( dua ) jenis
berdasarkan faktor pencetusnya (Hadioroto, 2005), yaitu :

1) Ekstrinsik Asma yang terjadi karena responsif terhadap pemicu yang berasal dari
alergen, seperti serbuk sari, kotoran kucing, debu, bulu binatang, makanan, tungau,
asap rokok, polusi, dan materi-materi alergi lain.

2) Instrinsik Asma yang terjadi bukan karena responsif terhadap pemicu yang
berupa alergen. Asma jenis ini disebabkan oleh stress, infeksi, dan kondisi
lingkungan seperti cuaca, kelembaban, suhu udara dan juga oleh aktifitas
berlebihan.

You might also like