You are on page 1of 33

BAB I

LATAR BELAKANG
I.1. GAMBARAN UMUM DESA SECARA GEOGRAFIS
I.1.1. Situasi Keadaan Umum
Desa Tanjung Pasir memiliki luas 570 Ha dengan jarak tempuh 47 Km dari ibu kota
kabupaten Tangerang, dan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian dari
permukaan laut satu meter dengan suhu udara 30-37C. (Kartikawatie, 2012)
Gambar 1.1. Peta Desa Tanjung Pasir (Kartikawatie, 2012)

Sumber : google maps, 2014


Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di wilayah Teluk
Naga Kabupaten Tangerang Propinsi Banten. Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang
Propinsi Banten, mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (47,613 Km), terdiri dari luas
daratan 2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha dengan ketinggian dari permukaan laut 2-3
meter.
Topografi kecamatan Teluk Naga meliputi :
1. Daerah sawah
2. Daerah pantai
3. Daratan rendah dengan ketinggian antara 2-3 meter diatas permukaan laut
1

4. Daerah tambak
Wilayah kerja puskesmas Tegal Angus berada di wilayah kecamatan Teluk Naga
dipantai utara kabupaten Tangerang dengan wilayah kerja 2.481.599 Ha (30 km) terdiri dari
luas daratan 1.085.060 Ha dan sawah 1.296.539 Ha dengan ketinggian dari permukaan laut
2-3 meter. Temperatur wilayah Puskesmas Tegal Angus cukup panas, yaitu rata-rata antara
30C - 37C.
I.1.2. Batas Wilayah
Batas batas wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada gambar adalah
sebagai berikut (Kartikawatie, 2012) :
1.

Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa

2.

Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung

3.

Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara

4.

Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo dan Pangkalan.
Gambar 1.2. Peta Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir

Sumber : kartikawatie, 2012


Terdapat enam desa binaan Puskesmas :
a.

Desa Lemo

b.

Desa Tanjung Pasir

c.

Desa Tanjung Burung

d.

Desa Pangkalan
2

e.

Desa Tegal Angus

f.

Desa Muara
Desa Tanjung Pasir terdiri dari 6 Kepala Dusun, 18 Rukun Warga (RW) dan 31 Rukun

Tetangga (RT). Jarak tempuh dari pusat pemerintahan Desa Tanjung Pasir dalam
melaksanakan hubungan dan komunikasi kerja dengan pemerintah di atasnya secara
berjenjang sebagai berikut (Kartikawatie, 2012) :
1. Dengan kantor kecamatan berjarak

12 km

2. Dengan ibukota kabupaten berjarak

54 km

3. Dengan ibukota provinsi berjarak

72 km

I.2. GAMBARAN UMUM DESA SECARA DEMOGRAFI


I.2.1. Situasi Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Tanjung Pasir sampai dengan tahun 2012 tercatat sebanyak
9.513 jiwa, terdiri dari laki-laki 4884 jiwa dan perempuan 4629 jiwa. Secara rinci klasifikasi
penduduk menurut kelompok umur sebagai berikut (Kantor Statistik Kabupaten Tangerang,
2012) :
Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kewarganegaraan
No.
Warga Negara
1
Warga Negara Indonesia (WNI)
2

Warga Negara Asing( WNA)

Laki laki
4884orang

Perempuan
4629orang

- orang

- orang

Sumber : (Kantor Statistik Kabupaten Tangerang, 2012)

Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur


No.
1.
0 4 tahun

Umur

Jumlah Penduduk
920 orang
3

2.
3.
4.
5.

5 14 tahun
1880 orang
15 44 tahun
5139 orang
45 64 tahun
1273 orang
>65 tahun
301 orang
Sumber : (Kantor Statistik Kabupaten Tangerang, 2012)

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 jumlah penduduk di
wilayah kerja puskesmas Tegal Angus adalah 53.831 jiwa yang tersebar di 6 desa seperti yang
tercantum di tabel bawah ini :
Tabel 1.3. Jumlah Penduduk dan Kepadatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Tegal Angus 2012
NO

DESA

Luas

Jumlah

wilayah

penduduk rumah

(km)
1
1
2
3
4
5
6
Jumlah

Jumlah
tangga

Rata-rata

Kepadatan

jiwa/rumah penduduk
tangga

per km

2
Pangkalan
Tanjung

3
7.54
5.24

4
16,888
7,669

5
4,138
2,473

4.08
3.10

7
2239.79
1463.55

Burung
Tegal

2.83

9,513

2,879

3.30

3361.48

Angus
Tanjung

5.64

9,513

1,787

5.32

1686.70

5.14
3.61
30.00

3,566
6,682
53,831

496
648
12,421

7.19
10.31
4.33

693.77
1850.97
1,794

Pasir
Muara
Lemo

Sumber : Kantor BPS Kabupaten Tangerang 2012


Jumlah penduduk yang berubah-ubah dikarenakan adanya kelahiran, kematian dan
migrasi penduduk. Migrasi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus cenderung
terjadi dengan cepat, mengingat letak wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus yang berbatasan
dengan provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang.
Jumlah penduduk yang cukup besar dan adanya fluktuasi merupakan suatu tantangan
dalam pembangunan kesehatan karena adanya perubahan sasaran dan program pembangunan
kesehatan sekaligus menjadi faktor pendorong pembangunan karena tersedia SDM (sumber
daya manusia) yang cukup untuk menggerakkan pembangunan. Akan tetapi SDM
4

bidangkesehatan masih sangat kurang di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus sehingga
diharapkan Puskesmas dapat terus meningkatkan kerjasama lintas sektoral untuk
menyesuaikan program puskesmas dengan keadaan penduduk di wilayah kerjanya.
Klasifikasi jumlah penduduk berdasar jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas Tegal
Angus dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.4. Klasifikasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
NO
1
2
3
4
5
6

Desa/kel

Jumlah Penduduk
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Pangkalan
8.710
8.178
16.888
Tanjung Burung
3.937
3.732
7.669
Tegal Angus
4.890
4.622
9.512
Tanjung Pasir
4.884
4.629
9.513
Muara
1.820
1.746
3.566
Lemo
3.430
3.252
6.682
JUMLAH
27.671
26.160
53.831
Sumber : Kantor BPS kabupaten Tangerang 2012

Seperti terlihat pada tabel di atas jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada
jumlah penduduk perempuan. Kondisi ini menuntut perhatian khusus karena saat ini tingkat
partisipasi terhadap program kesehatan di puskesmas lebih banyak pada perempuan baik
sebagai sasaran kesehatan seperti bumil, bulin maupun kader kesehatan. Program-program
seperti KIA-KB dan gizi identik dengan ibu-ibu padahal peran laki-laki juga dibutuhkan.
Di lain pihak, kesehatan pengembangan seperti usaha kesehatan kerja mungkin perlu
dikembangkan mengingat lebih banyak laki-laki yang bekerja bandingkan perempuan.
I.2.2. Keadaan Sosial Ekonomi
Potensi adalah sumber daya yang berada pada suatu wilayah yang dapat digali dan
dimanfaatkan atau dikembangkan. Potensi ini dibagi menjadi dua kategori yaitu
a. Potensi umum
Sumber daya material yang dapat dimanfaatkan secara bersama atau umum oleh
masyarakat.
b. Potensi khusus
Semua sumber daya material dan non material yang dimiliki secara pribadi oleh
masyarakat.
5

Tabel 1.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Mata Pencaharian Pokok


Buruh/swasta
Praktek Dokter/Bidan
Montir
Nelayan
Pedagang
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pengemudi Becak
Pengrajin
Pengusaha
Penjahit
Petani
Peternak
Supir
TNI / POLRI
Tukang Batu

Jumlah Penduduk
65 orang
6 orang
25 orang
2.331 orang
1.213 orang
15 orang
43 orang
5 orang
8 orang
24 orang
176 orang
6 orang
30 orang
6 orang
42 orang

Sumber : (Kartikawatie, 2012)


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran budaya asli
Tangerang dan budaya Cina yang sudah lama menetap di daerah Tangerang dan sekitarnya.
Jumlah pemeluk agama di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus dilihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 1.6. Jumlah Pemeluk Agama di Wilayah Tegal Angus
No
1

Islam

Agama
45481

Jumlah Penduduk

Budha

3059

Kristen

671

Khatolik

105

Khonghucu

27

Hindu

Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus 2012


Seperti terlihat pada tabel diatas bahwa komposisi pemeluk di wilayah kerja Puskesmas
Tegal Angus di dominasi oleh pemeluk agama Islam dan Budha. Kehidupan agama di wilayah
ini berjalan dengan harmonis.
I.2.3. Keadaan Sosial Budaya

Kondisi suasana kehidupan beragama bagi masyarakat Desa Tanjung Pasir cukup baik,
rukun, tenang, tentram, saling menghormati, dan tolong menolong dalam menghadapi
permasalahan yang timbul ataupun dalam menghadapi musibah dalam kehidupan
bermasyarakat, sebagai contoh: musibah kematian dan sebagainya, serta kegiatan sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Tabel 1.7. Sarana Peribadatan yang Tersedia di Desa Tanjung Pasir
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Tempat Peribadatan
Masjid
Musholla
Majelis Taklim
Gereja
Pura

Jumlah Penduduk
6 Unit
30 Unit
4 Unit
- Unit
- Unit
Sumber : (Kartikawatie, 2012)

1.2.4. Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap dan perilaku
masyarakat terhadap program kesehatan sehingga pendidikan sangat berperan dalam
pembangunan kesehatan.
Sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus seperti terlihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 1.8. Sarana Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus
JUMLAH SEKOLAH
No

Nama Desa

PAUD

TK

RA

SD

MI

SMP

MTS

SMA

SMK

Pangkalan

Tanjung Burung

Tegal Angus

Tanjung Pasir

Muara

Lemo

PUSKESMAS

12

Sumber data : puskesmas tegal angus 2012

Perkembangan pendidikan 2 tahun terakhir (2010-2012) dan tingkat partisipasi sekolah


menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik, terlihat dari jumlah siswa.

Tabel 1.9. Lembaga pendidikan


NO Lembaga

TK

SDN

MI

pendidikan

SLTP

MTS

negeri

SLTP

SMU

SMK

swasta negeri
islam

Jumlah sekolah

17

Jumlah murid

153

1.269 876

orang

orang orang

5 orang

28

Jumlah guru

16

orang orang

413

orang
-

16
orang

Tabel 1.10. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan


No
1
2
3
4
5
6
7
8

Tingkat Pendidikan
Belum Sekolah
Usia 7-45 th tidak sekolah
Tidak tamat SD/Sederajat
Tamat SD/Sederajat
Tamat SLTP/Sederajat
Tamat SLTA/Sederajat
Sarjana/D1-D3
Pasca Sarjana/S2-S3

Jumlah Penduduk
1.976 jiwa
145 jiwa
234 jiwa
3.789 jiwa
1.653 jiwa
954 jiwa
41 jiwa
-

I.2.5. Kesehatan
8

Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan instansi terkait, dalam hal ini, antara lain :
1. Peningkatan gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang ada
di setiap posyandu, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.
2. Pencegahan penyakit, vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi Polio bagi balita,
pemberian vitamin A.
3. Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah Dengue, Flu Burung,
Chikungunya, dan sejenisnya.
4. Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan memberikan susu dan makanan
yang bernutrisi.
5. Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan dengan
membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya.
6. Pemanfaatan pekarangan dengan ditanami sayur mayur dan Tanaman Obat Keluarga
(TOGA), Tabulapot dan Tabulakar.
7. Peningkatan kualitas kesehatan para LANSIA dengan diadakannya program senam
LANSIA dan POSBINDU.

I.2.6.Data Puskesmas
1. TB Paru
Berdasarkan data puskesmas mengenai jumlah kasus TB Paru dan kematian akibat TB
Paru menurut jenis kelamin dari 6 kecamatan di Puskesmas Tegal Angus, didapatkan
kasus baru pada:
Laki-laki
: 26 orang dari 27.671 orang
Perempuan
: 21 orang dari 26.160 orang
Total
: 48 orang dari 53.831 orang
Kasus lama : (-)
a) Angka insiden per 100.000 penduduk:
Laki-laki
: 94.0
Perempuan
: 80.0
Total
: 89.1

b) Jumlah BTA (+)


Laki-laki
: 13 orang
Perempuan
: 14 orang
Total
: 27 orang
c) CDR
Laki-laki
: 48.15
9

Perempuan
: 50.0
Total
: 49.09
Sumber: Program P2ML Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012
2. Diare
Berdasarkan data puskesmas mengenai kasus diare didapatkan:
a) Jumlah perkiraan kasus:
Laki-laki
: 1.170 orang dari 27.671 orang
Perempuan
: 1.107 orang dari 26.160 orang
Total
: 2.277 orang dari 53.831 orang
b) Jumlah kasus yang di tangani
Laki laki
: 394 orang (33.7%)
Perempuan
: 553 orang (50%
Total
: 947 orang (41.6%)
Sumber: Program P2ML Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012
3. Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan
Berdarakan data puskesmas mengenai persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yaitu:
a) Jumlah ibu yang bersalin
: 928 orang dari 1.025 persalinan
b) Jumlah ibu yang nifas
: 1.025 orang
Yankes
: 1.022 orang
Sumber: Program KIA Puskesmas Tegal Angus 2012
4. Kepemilikan Jamban
a) Presentasi keluarga dengan kepemilikan jamban menurut kecamatan dan
puskesmas:
1. Jumlah keluarga: 12.421
2. Jumlah keluarga yang memiliki jamban: 4.968
3. Jumlah keluarga yang diperiksa: 117
4. Jumlah keluarga yang memiliki jamban sehat: 103
Sumber: Program Kesehatan Lingkungan Tegal Angus 2013
5. Tempat Sampah
a) Presentasi keluarga dengan kepemilikan tempat sampah menurut kecamatan dan
puskesmas:
1. Jumlah keluarga: 12.421
2. Jumlah keluarga yang memiliki tempat sampah: 3.106
3. Keluarga yng diperiksa: 117
4. Jumlah keluarga yang memiliki tempat sampah yang sehat : 103
Sumber: Program Kesehatan Lingkungan Tegal Angus 2013
6. Air Minum
a) Presentasi keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan menurut
kecamatan puskesmas:
10

1. Jumlah keluarga : 12.421


2. Jumlah keluarga yang diperiksa: 117
b) Jenis sarana air minum
1. Kemasan: (-)
2. Ledeng: 25 keluarga
3. Air isi ulang: 89 keluarga
4. Sumur terlindung: 3 keluarga
Sumber: Program Kesehatan Lingkungan Tegal Angus 2013
7. Sarana dan Akses Air Bersih
a) Presentasi keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan menurut
kecamatan dan puskesmas
1. Jumlah keluarga: 12.421
2. Jumlah keluarga yang diperiksa: 117
Jenis sarana air bersih
1. PDAM : 4 keluarga
2. SGL : 31 keluarga
3. Sumur Bor : 82 keluarga
Sumber: Program Kesehatan Lingkungan Tegal Angus 2013
8. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
a) Presentasi rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat menurut kecamatan
dan puskesmas
1. Jumlah keluarga : 12.421
2. Keluarga yang diperiksa :1260
3. Jumlah yang sesuai dengan kriteria PHBS : 183
Sumber: Program Kesehatan Lingkungan Tegal Angus 2013
9. Sepuluh Besar Penyakit
Berdasarkan hasil laporan bulanan penyakit (LBI) puskesmas Tegal Angus
didapatkan gambaran pola penyakit yang terjadi di Puskesmas Tegal Angus pada tahun
2012 menurut semua golongan umur seperti diagram berikut ini :

Diagram 1.1. : Data Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Tegal Angus

11

Sumber: Data Surveilance Puskesmas Tegal Angus


Tabel 1.11. Sarana Pelayanan Kesehatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Sarana Pelayanan Kesehatan


Poskesdes
Pos KB Keluarga
Posyandu
Pos Mandiri
Klinik Bersalin/ BKIA
Praktek Dokter/ Bidan
Praktek Bidan
Paraji
Keluarga Berencana

Jumlah
1 Unit
6 Unit
4 Unit
4 Unit
4 Orang
- Unit

a. Jumlah Pos/ Klinik KB : b. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) :


334 Pasang
c. Jumlah Akseptor KB

1) Pil

: 127 orang

2) IUD

: 14 orang

3) Kondom

: - orang

4) Suntik

: 190 orang

5) Implan

: 13 orang

I.2.7 Gambaran Keluarga Binaan


I.2.7.1. Gambaran Umum Keluarga Binaan
Keluarga binaan kelompok kami terdiri dari 6 keluarga, yaitu :
1. Keluarga Tn. Bodi
2. Keluarga Tn. Cicit
12

3. Keluarga Tn. Suyudiyanto


4. Keluarga Ny. Rohana
5. Keluarga Tn. Uman
6. Keluarga Tn. H Pulung
Keluarga binaan bertempat di Desa Gaga Sukamanah, Kelurahan Tanjung Pasir,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Diagnosis komunitas, kami laksanakan dari
tanggal 11 Juni sampai dengan 21 Juni 2014. Adapun lokasi pemukiman keluarga binaan
kami adalah sebagai berikut :
Keluarga Tn. Bodi
a. Data Dasar Keluarga Tn. Bodi
Keluarga binaan Tn. Bodi terdiri dari 3 anggota keluarga, yaitu keluarga Tn. Bodi sebagai
kepala keluarga, istrinya bernama Ny. Indun dan satu anak lelaki An. M. Fajar.
Tabel. 1.12. Data dasar Keluarga Tn. Bodi

No

Nama

Status

Jenis

Usia

Keluarga

Kelamin

(tahun)

Pendidikan

Pekerjaan

(L/P)
1.

Tn. Bodi

Kepala Keluarga

29

SD

Pegawai
konveksi

2.

Ny. Indun

Istri

23

SD

Ibu rumah
tangga

3.

An. M. Fajar

Anak pertama

Belum

sekolah

Keluarga Tn. Bodi bertempat tinggal di kampung Gaga RT 06/RW03. Desa Tanjung
Pasir, Kabupaten Tangerang. Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Bodi sebagai kepala keluarga
dengan seorang istri yang bernama Ny. Indun dan satu orang anak lelaki bernama An. M. Fajar.
Tn. Bodi, berusia 29 tahun, bekerja sebagai seorang pegawai konveksi di daerah
Tanggerang dengan penghasilan berkisar

Rp 700.000,00 per bulan. Pendapatan Tn. Bodi

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli air, makanan,
pengobatan dan lain-lain.
Tn. Bodi mampu membaca dan menulis karena dia sempat mengenyam pendidikan
hingga lulus Sekolah Dasar (SD). Istrinya, Ny. Indun, yang berusia 23 tahun, bekerja sebagai ibu
13

rumah tangga. Ny. Indun pernah mengenyam sampai pendidikan Sekolah Dasar (SD). Pasangan
ini menikah saat Tn. Bodi berumur 25 tahun dan Ny. Indun berusia 19 tahun. Saat hamil, Ny.
Indun rutin memeriksakan kandungannya di posyandu dan saat melahirkan dibantu oleh bidan.
b.

Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Bodit tinggal di perumahan yang dikelilingi oleh empang. Rumah ini milik

sendiri, dengan luas tanah sekitar 60 m2 dan luas bangunan berukuran 8 m x 6 m. Bangunan
tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratap genteng dengan plafon rotan, dan
dindingnya terbuat dari batu bata. Ventilasi yang ada berasal dari pintu depan dan jendela yang
jarang dibuka sehingga rumah tersebut jarang dimasuki cahaya matahari dan sirkulasi udara tidak
berjalan dengan baik. Rumah ini terdiri dari satu ruang tamu, dua kamar tidur, ruang dapur dan
kamar mandi, serta jamban yang berada di bagian belakang rumah tetangganya. Keluarga ini
menggunakan kamar mandi yang terdiri dari bak mandi dan kloset, untuk mandi, mencuci piring
dan mencuci pakaian. Jika buang air besar, mereka selalu pergi ke jamban yang berada di
empang belakang rumah tetangganya, kecuali di malam hari, mereka akan menggunakan kloset
di kamar mandi. Keluarga Tn. Bodi melakukan ini karena mereka berusaha menghemat
penggunaan air. Selain di gunakan oleh anggota keluarga Tn. Bodi, Jamban ini juga sering di
gunakan oleh warga lain yang berada di sekitar rumah.
Keluarga Tn. Bodi sering menggunkan air dirigen sebagai sumber air untuk keperluan
sehari-hari yang di belinya seharga Rp 1000 per derigen. Dalam sehari kelurga Tn. Bodi
memerlukan 8 dirigen untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
Keluarga Tn. Bodi memiliki pekarangan disamping rumah. Dalam membuang limbah
rumah tangga (sampah), Tn. Bodi dan keluarga sering membuang dan mengumpulkan sampah di
dapur dan jika di rasa sudah cukup banyak, sampah dibakar di belakang rumah.
Gambar 1.3. Denah Ruman Tn. Bodi

14

c. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Bodi terletak dipemukiman yang padat penduduk. Dibagian depan terdapat
jalan setapak, bagian belakang terdapat empang, tempat pembuangan dan pembakaran sampah
dan dibagian kanan terdapat pekarangan sementara dibagian kiri terdapa tanah kosong yang
dipenuhi sampah. Limbah cair dialirkan ke jalan.
d. Pola Makan
Keluarga Tn. Bodi

memiliki kebiasaan makan dua kali sehari. Ny. Indun memasak

makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, tahu,
tempe dan terkadang makan ikan. Menurut penuturannya Ny. Indun, semua makanan dimasak
sampai matang. Ny. Indun tidak membeli makanan diluar.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Anak pertama pasangan Tn. Bodi dan Ny. Indun adalah seorang anak lelaki, bernama
An. M. Fajar yang sekarang berusia 3 tahun, yang sekarang belum sekolah. Proses kelahiran
ditolong oleh bidan. Sejak lahir An. M. Fajar sering dibawa ke posyandu dan mendapatkan
imunisasi yang lengkap, akan tetapi Ny. Indun tidak mengerti imunisasi apa yang diberikan
kepada anaknya, ia hanya menuruti anjuran dari Posyandu. An. M. Fajar diberikan ASI eksklusif
sampai dengan usia 8 bulan.
Saat ini Ny. Indun menjalani program Keluarga Berencana (KB) berupa suntik tiga bulan
sekali di bidan.
f. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya berobat ke puskesmas.
Biasanya ada juga bidan keliling yang mendatangi pemukiman Tn. Bodi untuk mengobati
anggota warga yang sakit. Namun jika ada anggota kelurga yang sakit, Tn.Bodi lebih memilih
untuk datang langsung ke Puskesmas.
g. Riwayat Penyakit

15

Keluarga Tn. Bodi jarang berobat ke Puskesmas karena menurutnya keluarganya jarang
ada yang sakit dan lebih memilih membeli obat warung. Penyakit yang sering diderita anggota
keluarga Tn. Bodi adalah sakit pilek.
h. Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari
Dikeluarga Tn. Bodi tidak ada yang merokok selain Tn. Bodi dan Tn. Bodi sering
merokok di luar rumah. Keluarga Tn. Bodi mengaku mencuci tangan sebelum makan dan jika
tangan tampak kotor dengan menggunakan sabun. Kebiasaan berolahraga tidak ada.

Keluarga Tn. Cicit


a.

Data Dasar Keluarga Tn. Cicit

Keluarga binaan terdiri dari dua anggota keluarga, yaitu keluarga Tn. Cicit dan istrinya Ny. Ikim.
Tabel 1.13. Data dasar Keluarga Tn. Cicit
No

Nama

Status

Jenis

Usia

Keluarga

Kelamin

(tahun)

Pendidikan

Pekerjaan

(L/P)
1.

Tn. Cicit

Kepala

75

Keluarga
2.

Ny. Ikim

Istri

60

Tidak

Nelayan

Sekolah

Empang

Tidak
Sekolah

Ibu rumah
tangga

Keluarga Tn. Cicit bertempat tinggal di kampung Gaga RT 06/RW03. Desa Tanjung Pasir,
Kabupaten Tangerang. Keluarga tersebut terdiri dari dua orang dengan kepala keluarga dan
seorang istri yang bernama Ny. Ikim.
Tn. Cicit, berusia 75 tahun, bekerja sebagai seorang nelayan empang di daerah kampong
Gaga dengan penghasilan berkisar antara Rp 0 Rp 100.000 per bulan. Pendapatan Tn. Cicit
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membeli air, membeli bahan makanan
dan lain-lain. Seringkali kebutuhan sehari-hari ini dibantu oleh anak-anaknya. Tn. Cicit tidak
mampu membaca dan menulis karena dia tidak sempat mengenyam pendidikan.
16

Istrinya, Ny. Ikim yang berusia 60 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ny. Ikim
juga tidak dapat membaca dan menulis karena tidak pernah mengenyam pendidikan. Pasangan
ini menikah saat Tn. Cicit berumur 25 tahun dan Ny. Ikim berusia 20 tahun..
b.

Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Cicit tinggal di perumahan yang dikelilingi oleh empang. Rumah ini milik

sendiri, dengan luas tanah sekitar 100 m 2 dan luas bangunan berukuran 10 m x 10 m. Bangunan
tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratap genteng, dan dindingnya terbuat
dari batu bata. Ventilasi yang ada hanya berasal dari pintu depan sehingga rumah tersebut jarang
dimasuki cahaya matahari dan sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik. Rumah ini terdiri dari
satu ruang tamu, dua kamar tidur, ruang dapur dan kamar mandi, serta jamban yang berada di
bagian belakang rumah. Keluarga ini menggunakan kamar mandi yang terdiri dari bak mandi dan
bak cuci hanya untuk mandi, mencuci piring dan mencuci pakaian. Jika buang air besar, mereka
selalu pergi ke jamban yang berada di empang belakang rumahnya. Selain di gunakan oleh
anggota keluarga Tn. Cicit, Jamban ini juga sering di gunakan oleh warga lain yang berada di
sekitar rumah.
Keluarga Tn. Cicit sering menggunkan air dirigen sebagai sumber air untuk keperluan
sehari-hari yang di belinya seharga Rp 1000 per derigen. Dalam sehari kelurga Tn. Cicit
memerlukan 8 dirigen untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
Keluarga Tn. Cicit tidak memiliki pekarangan. Dalam membuang limbah rumah tangga (
sampah), Tn. Cicit dan keluarga sering membuang dan mengumpulkan sampah di dapur dan jika
di rasa sudah cukup banyak, sampah dibakar di belakang rumah. Di rumah keluarga ini juga
sering berkeliaran ayam baik milik sendiri ataupun milik tetangga.
Gambar 1.4. Denah rumah Tn. Cicit

17

c. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Bodi terletak dipemukiman yang padat penduduk. Dibagian depan terdapat
jalan setapak, bagian belakang terdapat empang, tempat pembuangan dan pembakaran sampah
dan dibagian kanan terdapat pekarangan sementara dibagian kiri dan kanan berdempetan dengan
rumah tetangga. Limbah cair dialirkan ke jalan.
d. Pola Makan
Keluarga Tn Cicit

memiliki kebiasaan makan dua kali sehari. Ny. Ikim memasak

makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan, tahu
dan tempe. Menurut penuturannya Ny. Ikim, semua makanan dimasak sampai matang. Ny. Ikim
tidak pernah membeli makanan diluar.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Saat hamil, Ny. Ikim jarang memeriksakan kandungannya di bidan dan saat melahirkan
kedua belas anaknya dibantu oleh dukun. Keduabelas anak pasangan Tn. Cicit dan Ny. Ikim
tidak ada yang diimunisasi dan tidak pernah di bawakan ke posyandu. Ny. Ikim tidak ingat
sampai kapan ia memberikan ASI pada anaknya. Saat ini Ny. Ikim sudah menopause.
f. Kebiasaan Berobat
18

Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya berobat ke puskesmas.
Biasanya ada juga bidan keliling yang mendatangi pemukiman Tn. Cicit untuk mengobati
anggota warga yang sakit. Namun jika ada anggota kelurga yang sakit, Tn.Cicit lebih memilih
untuk datang langsung ke Puskesmas.
g.

Riwayat Penyakit
Keluarga Tn. Cicit jarang berobat ke Puskesmas karena menurutnya keluarganya jarang

ada yang sakit dan lebih memilih membeli obat warung. Penyakit yang sering diderita anggota
keluarga Tn. Cicit adalah sakit kepala, flu dan maag.

h.

Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari


Dikeluarga Tn. Cicit tidak ada yang merokok selain Tn. Cicit dan Tn. Cicit sering

merokok di luar rumah. Keluarga Tn. Cicit mengaku mencuci tangan sebelum makan dan jika
tangan tampak kotor dengan menggunakan sabun. Kebiasaan berolahraga tidak ada.
Keluarga Tn. Suyudiyanto
a. Data dasar keluarga Tn. Suyudiyanto
Keluarga binaan terdiri dari enam anggota keluarga. Keluarga Tn. Suyudiyanto bertempat
tinggal di kampung Gaga Sukamana RT 05/RW 03 Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang.
Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Suyudiyanto sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang
bernama Ny. Munasih, 2 orang anak perempuan bernama Ny. Nova Yudiasih dan Nn. Dwi
Juwita, 1 orang menantu laki laki bernama Tn. Marsad, dan 1 orang cucu perempuan bernama
An. Nabila.
Tn. Suyudiyanto, berusia 50 tahun, bekerja sebagai seorang wiraswasta di daerah
tangerang dengan penghasilan berkisar antara Rp. 2.000.000,- Rp. 2.500.000,- per bulan.
Pendapatan Tn. Suyudiyanto digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, seperti
membeli bahan makanan sehari hari dan lain-lain.
Tn. Suyudianto mampu membaca dan menulis karena dia sempat mengenyam
pendidikan hingga lulus SMP. Istrinya, Ny. Munasih, yang berusia 43 tahun, bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Ny. Munasih tidak pernah mengenyam sampai pendidikan, sehingga Ny. Munasih
tidak dapat membaca dan menulis. Anak pertama pasangan Tn. Suyudiyanto dan Ny. Munasih
19

adalah seorang anak perempuan, bernama Ny. Novia Yudiasih yang berusia 23 tahun, bekerja
sebagai buruh dengan penghasilan berkisar antara Rp. 1.000.000,- 1.200.000,-. Anak pertama
Tn. Suyudiyanto dan Ny. Munasih sudah menikah dengan Tn. Marsad yang berusia 25 tahun
yang bekerja sebagai buruh dengan penghasilan Rp. 1.700.000,-. Anak kedua pasangan Tn.
Suyudiyanto dan Ny. Munasih bernama Nn. Dwi Juwita yang berusia 17 tahun yang bekerja
sebagai buruh dengan penghasilan Rp. 800.000,-. Tn. Suyudiyanto dan

Ny. Munasih

mempunyai cucu perempuan bernama An. Nabila yang berusia 5 tahun yang pada saat ini belum
bersekolah.
Tabel 1.14. Data dasar Keluarga Tn. Suyudiyanto
No

Nama

Status

Jenis

Usia

Keluarga

Kelamin

(tahun)

Pendidikan

Pekerjaan

(L/P)
1.

Tn. Suyudiyanto

Kepala

50

SMP

Wiraswasta

2.

Ny. Munasih

Keluarga
Istri

43

Tidak tamat

Ibu rumah
tangga
Buruh
Buruh
Buruh

3.

Ny. Nova

Anak

23

SD
SMP

4.
5.

Yudiasih
Tn. Marsad
Nn. Dwi Juwita

pertama
Menantu
Anak

L
P

25
17

SMA
SMP

An. Nabila

kedua
Cucu

Belum

6.

pertama

sekolah

b. Bangunan tempat tinggal


Keluarga Tn. Suyudiyanto tinggal di rumah sendiri, dengan luas tanah sekitar 95 m 2 dan
luas bangunan berukuran 8 m x 4. m. Perumahan ini dikelilingi oleh empang. Sebagian besar
ruangan di dalam rumah ini berlantaikan keramik dan beratapkan genteng. Sebagian besar
dinding rumah terbuat dari batu bata. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan terdiri dari
satu ruang tamu, dua kamar tidur, ruang dapur yang menyatu dengan kamar mandi, serta jamban
terbuka yang berada di bekang rumah. Kelurga ini menggunakan kamar mandi hanya untuk
mandi namun jika ingin buang air besar, mereka selalu pergi ke jamban yang berada di empang
20

belakang rumahnya. Selain di gunakan oleh anggota keluarga Tn. Suyudiyanto, Jamban ini juga
sering di gunakan oleh warga lain yang berada di sekitar rumah.
Untuk ventilasi, rumah ini memiliki dua jendela di bagian depan rumah. Namun jendela
tersebut jarang di buka, sehingga rumah tersebut jarang di masukki cahaya matahari dan sirkulasi
udara tidak berjalan dengan baik.
Keluarga Tn. Suyudiyanto memiliki pekarangan yang kurang luas. Tn. Suyudiyanto dan
keluarga sering membuang dan mengumpulkan sampah di depan rumah mereka, jika di rasa
sudah cukup banyak, sampah tersebut bisa dibakar atau di buang ke dalam empang di depan
rumah. Di depan rumah keluarga ini juga sering berkeliaran ayam dan kucing yang sering
membuang kotoran di depan rumah.
Keluarga Tn. Suyudiyanto sering menggunkan air PAM yang mereka beli setiap hari
sebanyak 8 dirigen seharga Rp. 500,- per dirigen sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari
seperti mandi, memasak, minum, cuci piring.
Gambar 1.5. Denah Rumah Tn. Suyudiyanto

c. Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Tn. Suyudiyanto terletak di lingkungan yang padat penduduk. Di bagian
depan terdapat jalan setapak, empang yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah, dan
tempat pembakaran sampah. Di bagian kiri dan kanan rumah Tn. Suyudiyanto menempel
langsung dengan rumah tetangga. Limbah cair dialirkan ke jalan.

d. Pola Makanan
Keluarga Tn. Suyudiyanto memiliki kebiasaan makan dua sampai tiga kali sehari. Ny.
Munasih memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari
ialah tempe, tahu, serta ikan. Menurut penuturannya Ny. Munasih, semua makanan dimasak
21

sampai matang. Ny. Munasih jarang membeli makanan diluar. Ny. Munasih membeli makanan
diluar jika sedang tidak sempat memasak, atau bila sedang tidak enak badan.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Pasangan ini menikah saat Tn. Suyudianto berumur 25 tahun dan Ny. Munasih berusia
19 tahun. Saat hamil, Ny. Munasih dan Ny. Nova Yudiasih selalu memeriksakan kandungannya
di puskesmas, rumah sakit dan saat melahirkan dibantu oleh dokter spesialis kandungan. Semasa
kecilnya anak anak Tn. Suyudiyanto dan Ny. Munasih tidak sering di bawa ke posyandu dan
tidak mendapatkan imunisasi secara lengkap. Sedangkan cucu perempuannya juga tidak
mendapatkan imunisasi lengkap. Anak anak Tn. Suyudiyanto dan Ny. Munasih serta cucunya
diberikan ASI eksklusif sampai dengan usia 6 bulan. Saat ini Ny. Munasih dan anak pertamanya
Ny. Nova Yudiasih menjalani program Keluarga Berencana (KB).
f. Kebiasaan Berobat
Pada keluarga Tn. Suyudiyanto ketika terdapat anggota keluarganya yang sakit, keluarga
ini biasanya berobat ke Puskesmas Tegal Angus atau biasanya bidan tersebut datang kerumah
untuk mengobati anggota keluarga yang sakit.
g. Riwayat Penyakit
Dalam segi kesehatan, keluarga Tn. Suyudiyanto belum pernah mengalami sakit yang
serius. Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya adalah batuk, pilek.
h. Perilaku dan aktivitas sehari hari
Dikeluarga keluarga binaan ini, yang merokok selain Tn. Suyudiyanto adalah

Tn.

Marsad. Mereka merokok di luar rumah dan di dalam rumah. Keluarga Tn. Suyudiyanto
mengaku mencuci tangan sebelum makan dan jika tangan tampak kotor dengan menggunakan
sabun, Kebiasaan berolahraga tidak ada.

Keluarga Tn. Tasliman


a. Data Dasar Keluarga Tn. Tasliman
Keluarga Tn.Tasliman terdiri dari 3 orang yang terdiri dari Tn. Tasliman sebagai kepala
keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny. Nawiyah dan satu orang anak. Anak laki-laki
bernama Nurul Fauzi. Keluarga ini bertempat tinggal di RT 05/RW 03 Kampung Gaga, Desa
Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.
22

Saat ini, Tn. Tasliman berusia 40 tahun dan bekerja sebagai seorang nelayan ,sekarang
masih bekerja sebagai nelayan. Pendapatan Tn.Tasliman tidak menentu setiap bulannya
Rp.300.000,- Rp. 400.000,-. Dari hasil pendapatan ini habis untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari seperti membeli air PAM, listrik, makanan, dan lain-lain. Tn. Tasliman tamat SMP.
Istrinya, Ny.Nawiyah berusia 35tahun dan pekerjaannya sehari-hari adalah sebagai ibu
rumah tangga dan usaha warung. Anak pertamanya bernama An. Nurul Fauzi berusia 13 tahun,
sekarang pendidikan formalnya SMP kelas 2.
Tabel 1.15. Data dasar Keluarga Tn. Tasliman
No

Nama

Status

Jenis

Usia

Pendidikan

Pekerjaan

Kelamin
Laki-laki

(tahun)
40

SD

Nelayan

1.

Tn. Tasliman

Keluarga
Kepala

2.

Ny. Nawiyah

keluarga
Istri

Perempuan

35

SD

Ibu Rumah

3.

An.Nurul fauzi

Anak

Laki-laki

13

SMP

Tangga
SMP

pertama
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Tasliman tinggal di rumah milik sendiri dengan luas bangunan berukuran
10 m x 10 m dan tidak bertingkat. Terdiri dari satu kamar tidur yang berukuran 8m x 6m, ruang
tamu berukuran 4 m x 4 m, kamar mandi berukuran 1,5 m x 4,8 m, dapur 3m x 4m. Rumah ini
berlantaikan ubin,namun dapur dan kamar mandi ke dua masih berlantaikan tanah liat. Atap
rumah terbuat dari genteng tanpa plafon. Dinding rumah terbuat dari bilik bambu.
Untuk ventilasi, rumah ini memiliki satu buah jendela di ruang tamu, yang berukuran 2,5
x 1,5 m. Rumah ini difasilitasi listrik berdaya 450 watt, dengan fasilitas tiga buah lampu dan satu
buah televisi.
Keluarga Tn. Tasliman memiliki kamar mandi tanpa jamban.Menyatu dengan dapur
terdapat kandang bebek. Keluarga Tn. Tasliman tidak memiliki sumur air sendiri di rumahnya.
Untuk aktivitas buang air besar dilakukan di jamban umum yang terdapat di belakang rumah
warganya. Menurut keluarga Tn. Tasliman jamban umum yang biasa digunakan tidak nyaman
karena dindingnya hanya terbuat dari bilik, tanpa atap yang berada di empang, dengan luas
kurang lebih 1,5 m x 1,5 m. Selain itu, tidak terdapat sumber air bersih yang digunakan untuk
membersihkan kotoran sehingga jamban umum tersebut berbau menyengat. Dalam keperluan
23

sumber air bersih, keluarga Tn. Tasliman membeli air PAM dari penjual keliling untuk keperluan
seperti mandi, minum, mencuci alat makan dan bahan makanan. Dalam sehari keluarga tersebut
membutuhkan empat jerigen air PAM (satu jerigen = 20 liter) dengan harga satu jerigen sebesar
Rp.500,-.
Gambar 1. 6. Denah rumah Tn. Tasliman

c.

Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Tn.Tasliman terletak dilingkungan yang padat penduduk, sebelah kanan

dan kiri berjarak 0,5 meter dari rumah tetangga, sebelah depan dan belakang berjarak 1 meter
dari rumah tetangga. Keluarga Tn.Tasliman dan warga sekitar memiliki kebiasaan membuang
sampah ke empang dan halaman belakang karena di daerah sekitar rumah mereka tidak terdapat
tempat penampungan sampah.
d.

Pola Makan
Keluarga Tn.Tasliman mempunyai pola makan sebanyak 2 kali dalam sehari. Dan

memasak sendiri makanan yang ingin ia makan.Makanan yang disajikan berupa makanan
sederhana seperti nasi dengan lauk tahu atau tempe, sayur mayur dan ikan asin. T.Tasliman
mempunyai kebiasaan sering memakan mie instan.
e.

Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Riwayat kelahiran anak pertama Tn.Tasliman lahir normal, cukup bulan, dan ditolong

oleh dukun. Ny.Nawiyah (istri Tn.Tasliman) mengaku sering memeriksakan kehamilan ke klinik
tegal angus. Tidak ada masalah kesehatan khusus saat mengandung maupun beberapa waktu
24

setelah melahirkan. Ny.Nawiyah mengaku anak pertamanya imunisasi tidak lengkap di


posyandu. Ny.Nawiyah mengaku tidak menggunakan KB.
f.

Kebiasaan Berobat
Dalam segi kesehatan,Tn.Tasliman dan istri Ny.Nawiyah mengaku

tidak

sedang

mengalami penyakit lainnya.Gangguan kesehatan yang jarang dialami anggota keluarganya,jika


sakit terkadang hanya batuk dan pilek, kadang sembuh sendiri dengan meminum obat yang
dibeli di warung. Tn.Tasliman jika berobat ke klinik tegal angus.
g.

Riwayat Penyakit
Keluarga Tn.Tasliman keluhan sebelumnya pernah merasakan sakit kuning sekitar 1

tahun yang lalu dan dirawat di RSUD Tangerang.Yang sakit adalah tn. Tasliman itu sendiri.
Sekarang sudah tidak ada keluhan lagi.Untuk istri dan anaknya penyakit biasanya adalah batuk
dan pilek, biasanya hanya makan obat warung dan sembuh.
h.

Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari


Menurut pengakuan Tn Tasliman, ia suka mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

dengan menggunakan air dari tempat penampungan air tanpa menggunakan sabun. Memasak
makanan dengan matang. Kesehariannya Tn.Tasliman sebagai nelayan
Tn.Tasliman masih sering berlayar. Tn.Tasliman

sampai saat ini

jarang sekali membuka jendela. Ventilasi

rumah Tn.Tasliman ditutup rapat dengan triplek, menurut keterangan Tn.Tasliman ventilasi
memang sengaja ditutup agar tidak ada nyamuk.
Keluarga Tn. H Pulung
a. Data Dasar Keluarga Tn. H Pulung
Keluarga Tn. H Pulung bertempat tinggal di Kampung Gaga Sukamana Desa Tanjung
Pasir, Kabupaten Tangerang. Keluarga tersebut terdiri dari Tn. H Pulung sebagai kepala
keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny.Hj Una dan satu orang cucu laki-laki, yang
bernama Tn. Urip. Keluarga Tn.Sarkawi tinggal di daerah ini sejak tahun 1980.
Tn. H Pulung berusia 62 tahun, tidak mampu membaca dan menulis karena ia hanya
mengenyam pendidikan hingga Sekolah Dasar (SD). Istrinya, Ny.Hj Una berusia 59 tahun,
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ny.Hj Una pernah mengenyam pendidikan hingga Sekolah

25

Dasar (SD). Anak dari pasangan Tn. H Pulung dan Ny.Hj Una adalah Ny. Marpuah dan Tn.
Nurudin yang saat ini sudah memiliki keluarga masing-masing.
Tn. H Pulung tidak bekerja saat ini, pekerjaannya adalah sebagai Penyewa tenda untuk
acara nikahan dengan penghasilan tidak tetap antara Rp.0,00 - Rp. 500.000,00. Pendapatan Tn.
H Pulung tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti, untuk
membeli makanan, membayar iuran listrik, membeli air, pengobatan, dan lain lain.
Tabel 1.17 Data dasar Keluarga Tn. H. Pulung
Nama
Tn.

Status
Keluarga
H Kepala RT

Jenis

Usia

Pendidikan Pekerjaan Penghasilan


Terakhir

Kelamin
Laki laki

62 th SD

Penyewa

Rp

0,00

Pulung
Ny.Hj

Istri

Perempuan

59 th SD

tenda
Rp.500.000.
Ibu rumah -

Una
Tn.

Cucu

Laki laki

23 th SMP

tangga
-

Urip

b. Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. H Pulung tinggal di rumahnya sendiri, dengan luas tanah sekitar 100
m2 dan luas bangunan berukuran 3 m x 8 m. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat,
berlantaikan ubin dan tidak menggunakan plafon, di dalam rumah terdapat ruang tamu
yang di pakai juga untuk ruang keluarga dan ruang makan, 2 kamar tidur, satu ruang
kosong yang dipakai sebagai gudang, dapur, dan 1 kamar mandi. Di dalam kamar mandi
tersebut terdapat jamban keluarga. Keluarga ini menggunakan kamar mandi untuk mandi,
Bab,Bak,mencuci baju, dan piring. Kemudian di bagian belakang rumah terdapat
halaman yang digunakan untuk menjemur pakaian dan kandang ayam. Sebagian besar
ruangan di dalam rumah ini berlantaikan ubin dan tidak menggunakan plafon. Dinding
rumah terbuat dari batu bata dan semen. Rumah ini memiliki satu pintu masuk, yaitu dari
ruang tamu. Ruang tamu tidak memiliki jendela sehingga sirkulasi rumah tidak berjalan
dengan baik dan jarang di masuki cahaya matahari. Dirumah tersebut terdapat 3 buah
lampu, yaitu di ruang tamu, kamar tidur, dan dapur dan dinyalakan pada malam hari.
Keluarga Tn. H Pulung menggunakan air yang dibeli setiap hari kurang lebih 8
dirigen setiap hari untuk memasak, mandi, Bab, Bak, mencuci baju dan mencuci piring.
26

Keluarga Tn.Sarkawi membuang dan mengumpulkan limbah rumah tangga di tempat


sampah yang berada di dapur, kemudian sampah tersebut oleh keluarga Tn. H Pulung
dikumpulkan dan dibakar di belakang rumahnya.
Gambar 1.8 Denah Rumah Tn. H Pulung

c.

Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. H Pulung terletak dipemukiman yang padat penduduk. Dibagian depan

terdapat jalan setapak, bagian belakang terdapat empang, tempat pembuangan dan pembakaran
sampah dan dibagian kanan menempel langsung dengan rumah tetangga. Limbah cair dialirkan
ke jalan.
d.

Pola Makan
Keluarga Tn. H Pulung memiliki kebiasaan makan dua kali sehari. Ny. Hj Una memasak

sendiri untuk keluarganya dan memasak makanan dengan menu yang disajikan sehari-hari
adalah nasi, tahu, tempe, dan Ikan yang disertai dengan kerupuk dan kecap, dan terkadang ayam
bila uang mencukupi. Masakan dimasak dengan menggunakan gas 3 kilogram (kg) yang
merupakan jatah pemerintah tiap bulannya. Menurut Ny.Hj Una semua makanan dimasak
sampai matang.
e.

Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Riwayat kelahiran anak dari Tn. H Pulung lahir secara normal dalam usia cukup bulan.

Anak Tn. H Pulung lahir di rumah dengan bantuan paraji .Anak Tn. H Pulung tidak diberikan
imunisasi sama sekali. Ny. Hj Una pun tidak pernah membawa anak-anaknya imunisasi, anak
Tn. H Pulung diberikan ASI sampai 2 tahun.
f.

Kebiasaan Berobat
Pada keluarga Tn. H Pulung ketika terdapat anggota keluarganya yang sakit, keluarga ini

tidak suka berobat ke Puskesmas Tegal Angus dan lebih cenderung berobat ke bidan desa,
dengan alasan merasa lebih cepat sembuh apabila berobat ke bidan desa.
27

i.

Riwayat Penyakit
Dalam segi kesehatan, keluarga Tn.Sarkawi belum pernah mengalami sakit yang serius.

Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya adalah batuk, pilek. Anak anak
Tn. H Pulung sering terkena batuk pilek dan biasanya berlangsung 4 hari dan bisa terjadi sampai
10 kali dalam setahun.
j. Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari
Dikeluarga Tn. H Pulung tidak ada yang merokok selain Tn. H Pulung, dan Tn. H Pulung
sering merokok di luar rumah. Keluarga Tn. H Pulung mengaku mencuci tangan sebelum makan
dan jika tangan tampak kotor dengan menggunakan sabun, Kebiasaan berolahraga tidak ada.
Keluarga Tn. Uman
a.

Data Dasar Keluarga Tn. Uman


Keluarga Tn. Uman bertempat tinggal di kampung Gaga Sukamana RT 08 RW 03 Desa
Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang. Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Uman sebagai kepala
keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny. Saminah beserta, 1 orang anak perempuan
bernama An. Ira dan 3 orang anak laki-laki bernama An. Ade Ilham, An. Irfan dan An. Ahmad
Muzakir.
Tn. Uman berusia 43 tahun, bekerja sebagai seorang pencari umpan ikan di daerah
persawahan desa Cipondok. dengan penghasilan berkisar antara Rp 50.000 Rp 100.000 per
hari. Pendapatan Tn. Uman digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya
seperti membeli kebutuhan dapur, beras, susu untuk kedua anaknya yg paling kecil, memberikan
uang jajan kepada anak-anaknya dan lain-lain.
Tn. Uman tidak mampu membaca dan menulis karena dia tidak sempat mengenyam
pendidikan hingga lulus SD (hanya sampai kelas 2 SD). Istrinya, Ny. Saminah , yang berusia 33
tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ny. Saminah pernah mengenyam sampai pendidikan
kelas 6 SD dan dinyatakan lulus. Pasangan ini menikah saat Tn. Usman berumur 30 tahun dan
Ny. Saminah berusia 27 tahun. Saat hamil, Ny. Saminah selalu memeriksakan kandungannya di
puskesmas dan saat melahirkan pernah dibantu oleh bidan dengan persalinan normal atau dokter
spesialis kebidanan dengan persalinan section caesar.

28

Tabel 1. 18 Data Dasar Tn. Uman


No

Nama

Status

Jenis

Usia

Keluarga

Kelamin

(tahun)

Pendidikan

Pekerjaan

(L/P)
1.

Tn. Uman

Kepala

43

Keluarga

SD Tidak
Tamat

Pencari
umpan ikan

(Sampai
2.

Ny. Saminah

Istri

33

Kelas 2)
SD

Ibu rumah

3.

An. Ade

Anak kedua

21

SMP

tangga
Montir

4.

Ilham
An. Irfan

Anak ketiga

17

SMP

Penganggur

5.

An. Ira

Anak kelima

Belum

6.

An. Ahmad

Anak keenam

sekolah
Belum

Muzakir

an
-

sekolah

b. Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Uman tinggal di rumah sendiri, dengan luas tanah sekitar 95 m 2 dan luas
bangunan berukuran 8 m x 4 m. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan terdiri dari satu
ruang tamu , 3 kamar tidur, 1 ruang dapur, dan memiliki 1 kamar mandi disertai 1 jamban yang
berada di halaman belakang rumah. Keluarga ini menggunakan kamar mandi hanya untuk mandi
dan buang air kecil namun jika ingin buang air besar, mereka selalu pergi ke jamban yang berada
di empang belakang halaman rumahnya. Kamar mandi hanya terdiri dari sebuah ember besar dan
dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Sedangkan jambannya terbuat dari papan pada bagian
dinding dan lantainya terdapat lubang untuk buang air besar yang langsung berhubungan dengan
empang di bawahnya. Selain di gunakan oleh anggota keluarga Tn. Uman, Jamban ini juga
sering di gunakan oleh warga lain yang berada di sekitar rumah.
Keluarga Tn. Uman sering menggunakan air PAM yang di beli nya seharga Rp 500,00
per derigen. Air PAM ini di gunakan untuk air minum, mandi , mencuci dan memasak.
29

Rumah ini terletak di tengah pemukiman pesisir pantai. Sebagian besar ruangan di
dalam rumah ini berlantaikan tanah dan sebagian tertutupi karpet, atap rumah tidak berplafon
Sebagian besar dinding rumah terbuat dari beton. Untuk ventilasi, rumah ini memiliki 2 buah
jendela di bagian depan rumah. Namun jendela tersebut jarang di buka, sehingga rumah tersebut
jarang di masuki oleh cahaya matahari dan sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik.
Keluarga Tn. Uman memiliki pekarangan yang kurang luas. Dan dalam membuang
limbah rumah tangga ( sampah), Tn. Uman dan keluarga sering membuang dan mengumpulkan
sampah didalam kantong plastic dan jika di rasa sudah cukup banyak, sampah dibakar dihalaman
belakang rumah. Di depan dan belakang rumah keluarga ini juga sering berkeliaran ayam dan
bebek punya tetangga yang sering membuang kotoran dihalaman depan dan belakang rumah.
Gambar 1.9 Denah Rumah Tn. Uman

c. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Uman terletak dipemukiman yang padat penduduk. Dibagian depan terdapat
jalan setapak, bagian belakang terdapat empang, tempat pembuangan dan pembakaran sampah
dan dibagian kiri menempel langsung dengan rumah tetangga. Limbah cair dialirkan ke jalan.

d. Pola Makan
Keluarga Tn. Uman memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. Uman memasak
makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah tempe, tahu dan
ikan. Menurut penuturan Ny. Saminah semua makanan dimasak sampai matang. Ny. Saminah
juga terkadang membeli makanan diluar. Ny. Saminah membeli makanan diluar jika sedang tidak
memiliki uang dan Ny. Saminah memasak sendiri jika memilki uang lebih.
30

e.

Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Riwayat kelahiran anak pertama sampai anak ke empat dari Tn. Uman lahir secara

normal dalam usia cukup bulan dengan dibantu bidan. Sedangkan anak kelima dan keenam
keluarga Tn. Uman lahir secara section Caesar dibantu oleh dokter spesialis kandungan.
Anak kedua pasangan Tn. Uman dan Ny. Saminah adalah seorang anak lelaki, bernama
An. Ade Ilham yang sekarang berusia 21 tahun, yang sekarang bekerja di bengkel mobil sebagai
montir. Semasa kecilnya An. Ade Ilham jarang di bawa ke posyandu dan mendapatkan imunisasi
dasar tidak lengkap. An. Ade Ilham diberikan ASI eksklusif sampai dengan usia 5 tahun.
Anak ketiga adalah seorang anak lelaki, bernama An. Irfan yang sekarang berusia 17
tahun, lulusan SMP, yang sekarang menjadi pengangguran. Semasa kecilnya An. Irfan jarang di
bawa ke posyandu dan mendapatkan imunisasi dasar tidak lengkap. An. Irfan diberikan ASI
eksklusif sampai dengan usia 4 tahun.
Anak kelima dan keenam adalah kembar lelaki dan perempuan, bernama An. Ira dan An.
Ahmad Muzakir yang sekarang keduanya berusia 6 tahun dan belum sekolah. Semasa kecilnya
An. Ira dan An. Ahmda Muzakir jarang di bawa ke posyandu dan mendapatkan imunisasi dasar
tidak lengkap. An. Irfan diberikan ASI eksklusif sampai dengan usia 3 tahun dan mendapatkan
susu formula hingga sekarang.
Saat ini Ny. Saminah menjalani program Keluarga Berencana (KB) di karenakan tidak
ingin memilki anak lagi.
f. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya berobat ke Puskesmas dan
apabila dirasa sakitnya tidak berkurang biasanya anggota keluarga Tn. Uman lebih memilih
untuk berobat langsung ke rumah bidan.
Keluarga Tn. Uman sering berobat ke Puskesmas karena menurutnya berobat ke
puskemas lebih murah Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Tn. Uman adalah batuk,
flu, demam dan sakit perut.
g.

Riwayat Penyakit
Dalam segi kesehatan, keluarga Tn.Uman belum pernah mengalami sakit yang serius.

Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya adalah batuk, pilek. Anak anak
Tn. Uman sering terkena batuk pilek dan biasanya berlangsung 4-5 hari.
h.

Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari

31

Dikeluarga Tn. Uman tidak ada yang merokok selain Tn. Uman, dan Tn. Uman sering
merokok di luar rumah. Keluarga Tn. Uman mengaku mencuci tangan sebelum makan dan jika
tangan tampak kotor dengan menggunakan sabun.
Penentuan Area Masalah
I.4.1. Rumusan Area Masalah
Pada saat kunjungan ke Kampung Gaga,Tanjung Pasir dianalisa data Puskesmas Tegal
Angus, mencakup angka kesakitan dan angka kematian. Kemudian dilakukan analisa data dari
Puskesmas Tegal Angus yang berhubungan dengan sepuluh penyakit terbesar pada daerah
Tanjung Pasir. Ditanyakan juga mengenai masalah kesehatan pada petugas kesehatan setempat
untuk menentukan prioritas masalah dengan metoda Delbeq. Setelah mendapatkan data sekunder
dari puskesmas selanjutnya diidentifikasi langsung pada 6 keluarga binaan dan setelah
melakukan identifikasi ke beberapa rumah keluarga binaan di Kampung Gaga, Tanjung Pasir,
didapatkan area permasalahan, diantaranya adalah:
1.
Pengetahuan mengenai Imunisasi
2.
Ketersediaan Air bersih
3.
Pengetahuan mengenai ventilasi
4.
Pengetahuan jamban sehat
5.
Pengetahuan tentang pengelolaan limbah rumah tangga
Dari observasi yang telah dilakukan ke beberapa rumah keluarga binaan di Kampung
Gaga, Tanjung Pasir, didapatkan area permasalahan yang sama pada keluarga binaan dan
diputuskan untuk mengangkat permasalahan tentang Pengetahuan mengenai imunisasi dengan
alasan adanya data empiris yang di dapat dari puskesmas dimana masih ada angka imunisasi
yang masih rendah di Kampung Gaga, Tanjung Pasir dan berdasarkan hasil dari presurvey yang
telah dilakukan sebelumnya didapatkan area masalah mengenai pengetahuan.

32

33

You might also like