You are on page 1of 16

PENGESAHAN

Proposal berjudul: Pengaruh Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Terhadap Kesehatan
Warga Binong Jati, Kel.Binong, Kec.Batununggal, Kota Bandung.
Disusun Oleh: Riski Megawati
NIM. 012012045

Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat Ujian Akhir Semester

Penguji I

Penguji II

Direktur
STIKes Aisyiyah Bandung

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulillahirobbilalamiin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah Subhanahu wataala, karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan
proposal penelitian kesehatan yang berjudul Pengaruh Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Terhadap Kesehatan Warga Binong Jati, Kel.Binong, Kec.Batununggal,
Kota Bandung Proposal ini diajukan guna memenuhi tugas individu akhir semester
mata kuliah Riset Keperawatan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah
Riset Keperawatan yaitu Ibu Ferla dan Bapak Nandang Jamiat Nugraha
M.Kep,.Ns,.Sp.Kep.Kom karena telah memberikan bimbingannya selama ini.
Penulis menyadari sepenuhnya proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kebaikan.
Akhirul kalam semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, Oktober 2014


Penyusun

Riski Megawati
01201204

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

LATAR BELAKANG
FOKUS PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
KEGUNAAN HASIL PENELITIAN

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN


A. PENGERTIAN
B. TUJUAN
C. MANFAAT
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
B. LOKASI PENELITIAN
C. INSTRUMEN PENELITIAN
D. SAMPEL SUMBER DATA
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
F. TEKNIK ANALISIS DATA
G. RENCANA PENGUJIAN KEABSAHAN DATA
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk
keberhasilan pembangunan bangsa. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk
mencapai Indonesia Sehat, yaitu suatu keadaan dimana setiap orang hidup dalam
lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat, mempunyai akses
terhadap pelayanan kesehatan serta memiliki derajat kesehatan yang setinggitingginya (Dinkes, 2009).
Visi pembangunan kesehatan saat ini adalah Indonesia sehat 2014 untuk
mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berkeadilan. Visi ini dituangkan kedalam
empat misi salah satunya adalah meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani (Depkes RI,
2009). Misi pembangunan kesehatan tersebut diwujudkan dengan menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas
dasar kesadaran atas hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dilakukan melalui pendekatan tatanan
yaitu: PHBS di rumah tangga, PHBS di sekolah, PHBS di tempat kerja, PHBS di
institusi kesehatan dan PHBS di tempat umum.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) tersebut harus dimulai dari tatanan rumah tangga, karena rumah tangga yang
sehat merupakan aset modal pembangunan di masa depan yang perlu dijaga,
ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga
mempunyai masa rawan terkena penyakit infeksi dan non infeksi, oleh karena itu
untuk mencegahnya anggota rumah tangga perlu diberdayakan untuk melaksanakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Pengetahuan merupakan hasil proses pembelajaran dengan melibatkan indra


pengelihatan,

pendengaran,

penciuman

dan

pengecap.

Pengetahuan

akan

memberikan penguatan terhadap individu dalam setiap pengambilan keputusan dan


dalam berprilaku (Dermawan dan Setiawan, 2008). Pengetahuan juga merupakan
domain yang sangat penting untuk terbetuknya prilaku sesesorang (over behavior),
karena dari pengalaman dan penelitian ternyata prilaku yang di dasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari prilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan
(Notoadmodjo, 2007).
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan.
Berbicara tenang kesehatan tidak jarang istilah prilaku hidup bersih dan sehat
terdengar di masyarakat. Banyak penyakit dapat dihindari dengan perilaku hidup
bersih dan sehat mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhirakhir ini marak. Hidup bersih dan sehat dapat mempengaruhi kesehatan individu. Dua
istilah penting dalam hal ini yang harus dipahami dan diinterpretasikan sama oleh
seluruh tenaga kesehatan yang terlibat agar kegiatan yang dilakukan dapat berhasil
dengan baik. Prilaku hidup bersih dan sehat diartikan sebagai perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat . Sedangkan kesehatan dari suatu
komunitas bergantung pada integritas lingkungan fisik, nilai kemanusiaan dalam
hubungan social, ketersediaan sumber yang diperlukan dalam mempertahankan hidup
dan penaggulangan penyakit, mengatasi gangguan kesehatan secara wajar, pekerjaan
dan pendidikan yang dapat tercapai, dan pelestarian kebudayaan.
Hidup bersih, sehat, bahagia dan sejahtera lahir batin adalah dambaan setiap
orang. Hidup berkecukupan materi bukan jaminan bagi seseorang bisa hidup sehat
dan bahagia. Mereka yang kurang dari sisi materi juga bisa menikmati hidup sehat
dan bahagia. Sebab, kesehatan terkait erat dengan perilaku atau budaya. Perubahan
perilaku atau budaya membutuhkan edukasi yang terus menerus. Pemerintah sudah

cukup lama mengampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), salah satunya
adalah penggunaan air bersih baik untuk kebutuhan air minum, mandi, mencuci dan
jamban. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga
merupakan tingkat fungsional dan / atau efisiensi metabolisme organisme, sering
secara implicit manusia.
Berdasarkan gambaran diatas maka dapat diketahui apakah ada pengaruh yang
ditimbulkan dari perilaku hidup bersih dan sehat (variabel x) terhadap kesehatan
warga (variabel y). Kemudian setelah diketahui pengaruhnya dapat memungkinkan
kemudahaan bagi warga untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat secara
optimal.
Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa hasil
penelitian terdahulu yang memiliki ketekaitan dengan penelitian yang peneliti
lakukan sekarang ini. Dari beberapa contoh judul penelitian terdahulu memang ada
kesamaan dari sisi masalah yaitu mencari tahu mengenai hubungan dan pengaruh,
hanya saja dengan objek dan sasaran yang berbeda. Oleh karena itu, peneliti memilih
masalah mengenai pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat terhadap kesehatan
warga Binong Jati, Kel.Binong, Kec.Batununggal, Kota Bandung.

B. Fokus Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh prilaku hidup bersih dan sehat terhadap kesehatan warga
Binong Jati, Kel.Binong, Kec.Batununggal, Kota Bandung.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik warga berdasarkan umur, jenis kelamin, dan pekerjaan
di Binong Jati.
b. Mengetahui gambaran kesehatan warga di Binong Jati sebelum dan sesudah
menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.
c. Mengetahui perbedaan kesehatan warga Binong Jati sebelum dan sesudah
menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apa pengaruh prilaku hidup bersih dan sehat terhadap kesehatan warga Binong
Jati, Kel.Binong, Kec.Batununggal, Kota Bandung?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat terhadap kesehatan warga
Binong Jati, Kel.Binong, Kec.Batununggal, Kota Bandung.

E. Kegunaan Hasil Penelitian


1. Manfaat praktis yaitu bagi warga dan perangkat Binong Jati. Bagi perangkat
Binong Jati

bermanfaat sebagai introspeksi dalam mengelola warganya yang

diterapkannya apakah sudah mampu menggerakan warganya untuk menerapkan


perilaku hidup bersih dan sehat atau belum.
2. Manfaat teoritis yaitu bagi penelitian selanjutnya yang membahas mengenai
pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat terhadap kesehatan, akan memberi
sumbangan yang bermanfaat nantinya dalam proses penelitian tersebut.

BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN

A. Pengertian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan


paradigma sehat dalam budaya perorangan. Keluarga dan masyarakat yang
berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi
kesehatannya baik fisik, mental, spiritual maupun sosial (Depkes RI, 2002).
Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan
pemberdayaan masyarakat (empowerment). Masyarakat dapat mengenali dan
mengatasi masalahnya sendiri, dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Notoatmodjo, 2007).
Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948
menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan.
Pengertian Kesehatan menurut undang-undang kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.

B. Tujuan
Menurut Depkes RI (1997), Tujuan dari PHBS adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup bersih
dan sehat, serta meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk dunia usaha
dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

C. Manfaat
a. Manfaat bagi rumah tangga
Setiap anggota keluarga menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit.
Anak-anak akan tumbuh sehat dan cerdas, sehingga kualitas generasi penerus
lebih bermutu.
Anggota keluarga lebih giat bekerja, berarti produktifitas kerja bisa ditingkatkan.

Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi


keluarga,pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
b. Manfaat bagi masyarakat
Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat secara mandiri dan
menyeluruh.
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangu masalah-masalah kesehatan
disekitarnya.
Masyarakat bisa memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat,
contoh: posyandu, tabungan ibu bersalin, ambulans desa, arisan jamban.
c. Manfaat di sekolah
Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.
Meningkatnya semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi
belajar siswa.
Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu
menarik minat orang tua.
Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan.
Menjadi contoh sekolah sehat bagi daerah lain.
d. Manfaat bagi institusi kesehatan
Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk
memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
e. Manfaat bagi lingkungan kerja
1. Bagi pekerja:
Sesama karyawan menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit.
Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan penghasilan
pekerja dan ekonomi keluarga.
Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan taraf hidup
bukan untuk biaya pengobatan.

2. Bagi masyarakat sekitar:


Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar tempat kerja.
Dapat menjadi contoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh
tempat kerja setempat.
3. Bagi tempat kerja:
Meningkatkan produktivitas kerja pekerja yang berdampak positif terhadap
pencapaian targer dan tujuan.
Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan.
Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.

BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Penelitian ini mengkaji mengenai Pengaruh prilaku hidup sehat dan bersih
terhadap kesehatan warga Binong Jati, Kel.Binong, Kec.Batununggal, Kota Bandung.
Melalui penelitian ini akan dapat diketahui mengenai sejauh mana perilaku hidup
bersih dan sehat mempengaruhi kesehatan warga. Oleh karena itu, Untuk mencapai
tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian
bersifat deskriptif, yakni penelitian yang memusatkan perhatian kepada masalahmasalah aktual, sebagaimana adanya pada masa sekarang, pada saat penelitian
dilakukan (Susetyo, 2010: 11).

B. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Binong Jati, Kel.Binong, Kec.Batununggal,
Kota Bandung. Dipilihnya tempat ini karena di Binong Jati ini memiliki kondisi
warga yang kurang optimal dalam berprilaku hidup bersih dan sehat.

C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, para ahli mengemukakan pendapatnya bahwa
yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri, atau dengan bantuan
orang lain yang merupakan alat pengumpul data utama (Sugiono, 2005). Hal ini
dikarenakan peneliti dalam penelitian kualitatif dipandang sebagai pencari tahu alami
dalam pengumpulan data.
Selain peneliti sebagai instrumen utama, penelitian ini menggunakan
instrumen bantu, yaitu kamera handphone untuk merekam dosen yang sedang
mengajar dan catatan lapangan. Kamera handphone digunakan untuk merekam segala
hal yang berhubungan dengan teknik pengelolaan kelas. Sedangkan, catatan lapangan
digunakan untuk mencatat segala macam informasi yang bersangkutan dengan
penelitian.

D. Sampel Sumber Data


Data dalam penelitian ini yaitu informasi tentang Penaruh perilaku hidup
bersih

dan

sehat

terhadap

kesehatan

warga

Binong

Jati,

Kel.Binong,

Kec.Batununggal, Kota Bandung.


Sumber data dalam penelitian ini adalah warga RT 01 dengan alasan, warga
RT 01 perlu mengetahui tentang pengaruh hidup bersih dan sehat terhadap
kesehatannya.
Subjek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah warga RT 01,
secara terperinci adalah sebagai berikut:
1. Warga RT 01 berjumlah 82 orang, terdiri dari 49 orang perempuan dan 33
orang laki laki.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan
tujuan penelitian. Sesuai dengan tujuan dan rumusan masalah maka teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1) Observasi, pendapat ahli menyatakan bahwa observasi dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
melalui dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi (Nasution, 1988: 56).
2) Perekaman, untuk memperoleh data yang berhubungan dengan narasi pengaruh
perilaku hidup bersih dan sehat terhadap kesehatan melalui perekaman ini akan
dapat diketahui hal-hal yang berhubungan dengan pengaruh perilaku hidup bersih
dan sehat terhadap kesehatan warga Binong Jati, Kel.Binong, Kec.Batununggal,
Kota Bandung.
3) Wawancara dengan dosen dan mahasiswa yang diteliti, untuk memperoleh data
yang berhubungan dengan pendapat dari sumber data. Hal ini sesuai dengan
pendapat ahli yang menyatakan bahwa dengan melakukan wawancara kita dapat
memasuiki dunia pikiran dan perasaan responden (Nasution, 1988: 69).
4) Catatan pengamatan deskriptif dan reflektif. Catatan pengamatan deskriptif berisi
tentang pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat terhadap kesehatan warga
Binong Jati, Kel.Binong, Kec.Batununggal, Kota Bandung, sedangkan catatan
pengamatan reflektif berisi tentang tanggapan dari peneliti.

F. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
kualitatif. Analisis data secara kualitatif berarti suatu proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari sehingga mampu untuk dipahami.
Analisis data dalam penelitian kualitatif sejak sebelum memasuki lapangan,
selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Hal ini sejalan dengan pendapat
Nasution dalam buku yang dikarang oleh Sugiyono, menyatakan Analisis telah

mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan
berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan
bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded. (Nasution
dalam Sugiyono, 1988: 89 90). Berdasarkan pendapat tersebut maka penelitian ini
dianalisis sebelum peneliti terjun ke lapangan, selanjutnya saat di lapangan, hingga
juga pada saat selesai di lapangan.
Adapun secara lebih rinci analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a.

Reduksi data
Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk uraian

atau laporan yang terperinci. Selanjutnya direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok,
difokuskan pada hal-hal yang penting, diberi susunan yang lebih sistematis, sehingga
lebih mudah dikendalikan.(Nasution, 1988:129). Berdasarkan pendapat tersebut maka
data yang berupa data mentah berupa pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat
terhadap kesehatan warga di RT 01, maka data tersebut perlu dirangkum, dipilih halhal pokok, difokuskan pada hal-hal penting, selanjutnya diberi susunan yang
terperinci atau sistematis.
b. Display data
Untuk menganalisis data selanjutnya yang sudah menumpuk dalam jumlah
yang banyak maka diperlukan pentabelan agar peneliti mudah membaca data, baik
data observasi berupa catatan-catatan pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat.
c.

Kesimpulan dan verifikasi


Verifikasi berarti memeriksa kebenaran laporan, dengan melalui rekaman

yang dapat didengar atau dilihat mengenai pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat
terhadap kesehatan warga, serta dengan wawancara yang sudah diperoleh. Kemudian
menyimpulkan semua data yang diperoleh.

G. Rencana Pengujian Keabsahan Data


Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian dengan triangulasi
yaitu dengan pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
tersebut. Untuk menguji kebenaran data maka data yang sudah diperoleh senantiasa
dicek kebenaran datanya dengan mencari informasi lagi dari hasil wawancara dengan
warga, catatan deskriptif dan catatan reflektif peneliti pengaruh perilaku hidup bersih
dan sehat terhadap kesehatan warga.

BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN

A. Organisasi Penelitian
Tidak ada organisasi dalam penelitian ini, karena penelitian ini dilakukan secara
individu.

B. Jadwal Penelitian
NO
1
2

4
5

KEGIATAN
Penyusunan
Proposal
Penyusunan
Instrumen
Seminar
Proposal dan
Instrumen
Penentuan
Sampel
Pengumpulan

DESEMBER
1
2
3
4

JANUARI
2
3

FEBRUARI
1
2
3
4

Data
Analisis Data

Pembuatan Draf

Laporan
Seminar Laporan

Penyempurnaan

9
10

Laporan
Penggandaan
Laporan

BAB V
BIAYA YANG DIPERLUKAN
NO
1
2

URAIAN

JUMLAH

Biaya persiapan
a. Biaya Perijinan
Biaya Pelaksanaan

Rp. 1.780.000,00

a. Biaya print proposal

Rp. 45.000,00

b. Transportasi

Rp. 250.000,00

c. Konsumsi

Rp. 350.000,00

d. Cindera Mata
Biaya Pelaporan

Rp. 1.200.000,00

a. Biaya Hasil Laporan (Print s/d Penjilidan)

Rp. 225.000,00

b. Biaya Penggandaan Hasil Laporan Penelitian

Rp. 1.350.000,00

Total Biaya Keseluruhan

Rp. 5.200.000,00

Jadi, Total Biaya yang diperlukan dalam Penelitian ini adalah:


Rp. 5.200.000,00

DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D, Alfabeta,
Bandung.
Nasution. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsito, Bandung.
http://dwi-dwirahma.blogspot.com/2012/04/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat.html
Agus Salim. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Teori Paradigma Penelitian
Sosial, Tiara Wacana, Bandung.
http://remisumartasaragih.blogspot.com

You might also like