You are on page 1of 15

MATA KULIAH UMUM PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
OLEH : NINO PRASETYONO
1715091814

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Paper ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang globalisasi dan tantangannya terhadap
kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan yang
saya sajikan berdasarkan study pustaka dari berbagai macam sumber. Paper ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Paper ini memuat tentang Globalisasi dan Tantangannya Terhadap Kehidupan Bangsa. Walaupun paper
ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses
pencarian data dan proses pembuatan makalah ini.
Semoga paper ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Jakarta, 15 April 2010
Penyusun

DAFTAR ISI

JUDUL .

...................................................................................................................... i
2

KATA PENGENTAR
DAFTAR ISI
BAB I

ii

.............. iii

PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang Masalah

BAB II

... 1

PEMBAHASAN
II. 1 Proses, Aspek, dan Dampak Globalisasi dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
2
II. 2 Pengaruh Globalisasi 5
II. 3 Sikap terhadap Pengaruh dan Tantangan Globalisasi terhadap
Bangsa dan Negara Indonesia ... 8

BAB III PENUTUP


III. 1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

............................... 12

13

BAB I
PENDAHULUAN
I. 1

LATAR BELAKANG MASALAH


Globalisasi merupakan suatu kenyataan yaqng tengah dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia.
Apabila kita perhatikan keadaan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan pelajar, mahasiswa,
pejabat pemerintah, pedagang, bahkan masyarakat desa sekalipun sudah tidak asing lagi dengan
3

istilah globalisasi. Ini menunjukkan betapa kuat gaung yang dikumandangkan oleh negara-negara
maju yang sangat berkepentingan dalam masalah globalisasi.
Apabila bisa diibaratkan globalisasi maka globalisasi itu ibaratnya seperti seorang tamu yang
datang dan menawarkan obat di rumah kita. Sementara kita sendiri belum tahu persis siapa dia
sebenarnya, di mana rumahnya, dan bagaimana khasiat obatnya. Semuanya masih teka-teki, penuh
misteri dan tanda tanya. Demikian pula dengan globalisasi, kehadirannya di tengah-tengah kehidupan
kita sebenarnya mengandung banyak misteri dan tanda tanya. Ia ditampilkan oleh para penggagasnya
sedemikian menariknya, ditawarkan dengan cara sangat meyakinkan dan menjanjikan, walaupun
dibalik itu semua bisa jadi penuh tipu daya, kebohongan dan kepalsuan.
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah
faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat
sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh
dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh
globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya
dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. Maka dalam paper ini
akan dibahas :
1. Apa pengertian globalisasi ?
2. Apa pengaruh dari globalisasi ?
3. Apa aspek dan dampak globalisasi?
4. Bagaimana sikap terhadap pengaruh globalisasi ?

BAB II
PEMBAHASAN
II. 1

PROSES, ASPEK, DAN DAMPAK GLOBALISASI DALAM


KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
a.

Pengertian Globalisasi
4

Globalisasi berasal dari kata globe, yang artinya bola bumi buatan, peta bumi yang bulat
seperti bola (tiruan bumi) dunia (planet bumi). Kemudian menjadi global yang artinya secara
umum dan keseluruhan, secara bulat, secara garis besar atau bersangkut paut. Mengglobal berarti
meluas ke seluruh dunia atau mendunia, dan akhirnya menjadi globalisasi yang artinya proses
masuknya ke ruang lingkup dunia. Sedang globalisme berarti paham kebijakan nasional yang
memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang layak diperhitungkan, terutama untuk
bidang ekonomi dan politik.
Dari pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa globalisasi itu pertama menunjukan
adanya suatu proses terbentuk atau dibentuknya suatu tatanan, aturan, atau sistem tertentu, dan
kedua, tatanan, aturan, dan sistem itu diperuntukan atau berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh
dunia. Karena itu, tidak dikenal adanya batas-batas wilayah, aturan lokal atau regional maupun
kebijakan dari suatu negara atau pemerintah yang dapat mengurangi ruang gerak masuknya nilai,
ide, pikiran atau gagasan yang dianggap sudah merupakan kemauan masyarakat dunia. Hal itu
dapat berlaku di semua bidang atau aspek kehidupan seperti bidang atau aspek politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan dan keamanan, dan lain-lain.
b. Proses Globalisasi
Globalisasi yang pada hakikatnya membawa kita ke ruang lingkup atau tatanan dunia, ini
dapat diibaratkan seperti pergerakkan udara. Ia bergerak suatu ruangan, masuk dan kemudian
memenihi ruangana lain yang lebih luas dan tak terbatas.
Bila kita telusuri proses berlangsungnya globalisasi maka dapat dikemukakan bahwa titik
awal lahirnya globalisasi, dimulai dengan ditemukannya alat alat komunikasi dan alat transportasi
modern seperti radio, televisi, telepon, telegrap, maupun mobil diakhir abad ke-19. dengan
kemajuan teknologi, komunikasi, dan transportasi tersebut, manusia mudah sekali bergerak dalam
menyampaikan informasi. Atas dasar itu maka apa yang dilakukan suatu bangsa atau apa yang
terjadi terhadap suatu bangsa atau negara maka pada saat itu juga bisa diketahui atau dilihat oleh
bangsa atau negara lain diseluruh dunia. Ditambah dengan ditemukannya pesawat terbang sebagai
alat transportasi, digunakannya satelit komunikasi dan internet untuk mengakses peristiwa yang
terjadi atau kegiatan yang ada di seluruh dunia maka proses globalisasi berjalan semakin cepat.
Dengan adanya satelit, baik televisi maupun internet maka apa yang dilakukan orang di suatu
tempat (negara) dapat dilihat orang di tempat (negara) lain pada saat itu juga. Dengan adanya
pesawat terbang maka setiap orang dapat bergerak dari satu tempat (negara) ke tempat (negara)
lain dengan cepat. Terjadilah kontak langsug antarbangsa-bangsa di dunia. Akibatnya tata nilai
sosial budaya dari suatu bangsa akan terbawa atau saling mempengaruhi terhadap bangsa lain. Hal
itu tak mungkin dapat dibendung lagi. Itulah yang dinamakan era globalisasi.
Sejalan dengan penemuan-penemuan dibidang alat telekomunikasi maupun transportasi oleh
negara-negara Eropa dan Amerika (negara-negara maju), ditambah dengan mereka sebagai sumber
informasi maka arah dan jalannya globalisasi ini seakan-akan didominasi dan dikendalikan oleh
mereka. Oleh karena itu merekalah yang menjadi barometer peradaban dunia, merekalah yang
paling berpengaruh di dunia, apalagi didukung oleh keputusan politik dan diplomat mereka untu
mempropagandakan gagasan-gagasannya, sehingga globalisasi yang menyertainya, nyaris berjalan
sesuai dengan apa yang mereka inginkan, dan seakan-akan menjadi miliknya. Negara mana yang
mencoba untuk tidak menerima maka ia akan dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan dunia.
Akibatnya ia akan tertinggal atau ditinggalkan oleh kemajuan zaman. Namun sebaliknya, bila
negara itu menerima maka konsekuensinya nilai-nilai budaya luar akan masuk dan berhadapan
dengan nilai budaya dari dalam bahkan ideentitas nasional menjadi taruhan. Oleh karena itu,
marilah kita sikapi globalisasi ini dengan arif dan waspada.
c. Aspek dan Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Bangsa

dan Negara
Globalisasi dalam masing-masing aspek membawa dampak positif dan negatif. Adapun
dampak positif dan negatif di berbagai aspek tersebut adalah sebagai berikut:
a) Aspek Politik
Dampak positif dengan adanya globalisasi antara lain pemerintahan dijalankan secara
transparan (terbuka), demokratis dan penuh kebebasan. Dengan adanya keterbukaan
5

dimungkinkan akan dapat dicegah adanya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme sehingga dapat
dicapai pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Dengan adanya pemerintahan yang demokratis
akan meningkatkan partisipasi rakyat dalam pemerintahan. Sementara itu dengan adanya
kebebasan dalam arti tidak sebebas-bebasnya maka setiap orang akan tumbuh jiwa kreativitas dan
kritisnya. Dalam pemerintahan hal ini akan dapat menjadi alat kontrol yang baik terhadap apa
yang dilakukan pemerintah. Dari situ akan dapat dihindari penyalahgunaan kekuasaan,
penyelewengan-penyelewengan maupun praktik diluar konstitusi atau perundang-undangan
lainnya. Dengan demikian, akan dapat tercipta pemerintahan yang maju, dinamis, bersih, jujur,
dan aspiratif..
Dampak negatif dengan adanya globalisasi, mampu membuka cakrawala berpikir masyarakat
ini secara global. Apa yang terjadi di luar negeri dan dianggap baik dapat memberi aspirasi
(mengilhami) kepada masyarakat kita untuk menerapkannya di negara kita. Bila ini terjadi mak
dapat melahirkan dilematika. Bila dipenuhi, konsekuensinya di satu pihak hal itu belum tentu
cocok diterapkan di indonesia. Di pihak lain, itu berarti akan selalu merubah yang sudah ada,
sehingga menimbulkan ketidakpastian. Sementara itu bila tidak dipenuhi, dapat dianggap tidak
aspiratif sehingga mereka bisa bertindak anarkis sehingga dapat mengganggu stabilitas nasional,
ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
b) Aspek Ekonomi
Dampak positif dalam aspek ini dengan adanya globalisasi dapat kita petik hal-hal positif
sebagai berikut:
1). Makin terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri.
2). Mendorong kita memproduksi barang yang berkualitas tinggi.
3). Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan menghilangkan biaya tinggi
4). Dimungkinkan dapat meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara.
Sebaliknya dengan adanya globalisasi akan dapat melahirkan dampak negative
seperti :
1). Dengan adanya keterbukaan maka kita akan dibanjiri barang-barang dari luar. Dari perkakas
rumah tangga sampai dengan senjata untuk perang akan masuk ke indonesia. Kalau kita tidak
dapat menciptakan produk yang mampu bersaing, ini berarti kita tidak bisa mengekspor ke
luar negeri. Bila itu terjadi maka neraca perdagangan kita akan selalu minus.
2). Dengan adanya kebebasan masuknya investasi dari luar ke negara kita, bisa jadi suatu saat
mereka bisa menguasai perekonomian kita yang pada gilirannya mereka dapat mendikte
pemerintah atau bangsa kita.
3). Dengan adanya persaingan bebas maka kelak akan ada pelaku ekonomi yang menang dan
kalah. Yang menang dapat memonopoli, sedangkan yang kalah akan tersisih dan hanya akan
menjadi penonton kegiatan ekonomi. Akibat yang lebih lanjut, yang menang akan melahirkan
golongan masyarakat kaya, dan yang kalah menjadi golongan masyarakat miskin. Dengan
kata lain akan melahirkan kesenjangan sosial yang sangat tinggi.
Dengan mengetahui akibat yang demikian maka kita perlu segera mengambil langkahlangkah untuk mengantisispasinya kalau kita tidak ingin menjadi korban proses perkembangan
dunia. Kita harus dapat beruasaha untuk mengembangkan hal-hal yang dapat mendukung
keberhasilan dalam memasuki era perdagangan bebas dan menekan sekecil mungkin akibat yang
merugikan
Hal ini dapat dilakukan antara lain :
1). Menciptakan kualitas sumber daya manusia dalam arti seluas-luasnya.
2). Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi dengan
membangun keunggulan kompetitif dan komparatif.
3). Pemerintah membuat perangkat atau peraturan hukum yang berkaitan dengan seluruh
kegiatan ekonomi. Ini penting karena akan memberikan kepastian untuk berusaha menjaga
keamanan, keadilan, melindungi tenaga kerja, konsumen maupun lingkungan hidup yang
pada gilirannya akan dapat mendorong kemajuan dunia usaha.
4). Pemerintah berperan sebagai produsen, yakni menyediakan barang-barang atau jasa publik
maupun barang-barang individual, misalnya jasa pos, telekomunikasi, perbankan,
transportasi, asuransi, dan lain-lain.
6

5). Pemerintah sebagai konsumen, ini bisa dilakukan dengan membeli barang atau jasa yang
dihasilkan rakyat atau masyarakat.
c) Aspek Sosial dan Budaya
Dampak positif globalisasi dalam aspek ini antara lain kita dapat mengambil atau belajar dari
tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola bepikir yang baik maupun pengetahuan dan teknologi
dari bangsa lain yang telah maju untuk kemajuan dan kesejahteraan kita. Seperti etos kerja yang
tinggi/suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian yang kuat, suka membaca,
meneliti, dan menulis, rasional, sportif dan lain-lain.
Sebaliknya dengan adanya globalisasi akan dapat melahirkan dampak negatif, seperti:
1). Semakin ketatnya persaingan antarindividu yang akhirnya dapat mengarahkan perilaku
manusia menjadi individualistis.
2). Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadidianggap sebagai suatu nilai hidup
tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan
kenikmatan pribadinya tersebut. Hedonisme ini dapat berkembang pula menjadi sikap
materialisme dan konsumerisme.
3). Adanya individualisme menimbulkan pula ketidakpedulian antarperilaku sesama manusia dan
akan menghilangkan sifat kekeluargaan.
4). Bisa mengakibatkan kesenjangan sosial yang semakin tajam antara yang kaya dan yang
miskin, dan lain-lain.
Sementara itu untuk mengantisipasi dampak yang merugikan kita maka dapat ditempuh antara
lain dengan cara :
1). Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, termasuk didalamnya semangat
mencintai produksi dalam negeri.
2). Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan sebaik-baiknya.
3). Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.
4). Mewujudkan supremasi hukum, menetapkan dan menegakkan hukum dalam arti yang
sebenar-benarnya.
d) Aspek Pertahanan dan Keamanan
Dampak positif globalisasi dalam aspek pertahanan dan keamanan dapat dilihat dari adanya
hubungan kerja sama antarbangsa, khususnya dalam bidang pertahanan dan keamanan baik
kerjasama bilateral, regional, maupun internasional. Kerja sama untuk memperkuat pertahanan
dan keamanan wilayah regional misalnya, kerja sama dengan negara-negara ASEAN dalam
bidang kemiliteran, latihan perang bersama, pemberantasan jaringan narkoba, perjanjian
ekstradisi (pengembalian buronan ke negara asalnya), pemberantasan jaringan teroris, dan lain
sebagainya. Caranya adalah dengan saling bertukar informasi mengenai adanya kegiatan yang
dianggap mengancam pertahanan dan keamanan wilayah suatu negara. Dengan globalisasi,
informasi-informasi mengenai ancaman dab gangguan keamanan akan lebih cepat diketahui
sehingga dapat diantisipasi lebih dini secara bersama-sama sebelum meluas dan mempunyai
kekuatan yang lebih besar.
Sedangkan dampak negatif globalisasi dalm aspek pertahanan dan keamanan adalah
kemajuan teknologi juga dipergunakan oleh jaringan atau kelompok penjahat internasional untuk
beroperasi di berbagai negara untuk mempermudah mencapai tujuannya. Indonesia telah
disinyalirsebagai salah satu negara yang menjadi sasaran jaringan narkoba dan teroris
internasional. Hal ini terbukti dengan banyaknya warga negara asing yang tertangkap di
Indonesia dan di proses secara hukum dalam kasusu narkoba, bahkan sudah ada yang divonis
hukuman mati dan telah dieksekusi. Demikian pula halnya masalah teroris telah ditangkap
beberapa warga negara asing bahkan diantaranya ada yang tertembak mati, dan ada pula yang
telah divonis maupun sedang menjalani proses hukum. Keadaan seperti jelas sangat merugikan
bagi keamanan dan ketahanan bangsa dan negra indonesia.
II. 2

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN BANGSA


DAN NEGARA INDONESIA
7

Globalisasi yang dibungkus sedemikian rupa oleh para penganjurnya seakan mampu
menyihir sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, termasuk indonesia. Itulah sebabnya mka apa yang
ditawarkan didalamnyaberpengaruh kuat di berbagai bidang kehidupan bangsa indonesia, seperti
dalam hal berikut.
a) Bidang Ideologi
Pancasila sebagi ideologi terbuka, pada prinsipnya dapat menerima unsur-unsur baru dari
bangsa lain selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar pancasila. Oleh karena itu tidak
menutup kemungkinan pemahaman dan pengamalan pancasila selalu perkembangan sesuai
dengan perkembangan zaman. Hal ini merupakan pengaruh positif globalisasi terhadap idieologi
bangsa dan negara, karena memperkaya khasanah budaya yang bersifat dinamis dan fleksibel.
Sebaliknya pengaruh negatif globalisasi harus diwaspadai, karena globalisasi mampu
meyakinkan kepada sebagian masyarakat indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia
ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tuntutan kehidupan yang demokratis, kebebasan yang luas,
hak asasi manusia, serta keterbukaan dalam berbagai bidang kehidupan seprti di negara-negara
barat, kemungkinan akan menggoyahkan pandangan hidup dan dasar negara pancasila. Hal ini
akan mempengaruhi pikiran sebagian masyarakat indonesia sehingga bisa tertarik pada ideologi
bangsa lain, ditambah bangsa indonesia sedang menghadapi krisis dan kesulitan hidup yang
berkepanjangan, tidak menutup kemungkinan sebagian masyarakat akan berpaling dari ideologi
pancasila dan mencari alternatif ideologi lain seprti halnya liberalisme.
b) Bidang Politik
Pengaruh positif globalisasi yang menawarkan kehidupan politik yang demokratis, dengan
mengutamakan keterbukaan, jaminan hak asasi manusia, dan kebebasan, berpengaruh kuat
terhadap pikiran maupun kemauan bangsa Indonesia. Rakyat dimana-mana menuntut
diadakannya perbaikan-perbaikan di berbagai bidang kehidupan khususnya di bidang politik.
Pemerintahan yang sebelumnya dianggap tertutup supaya dirubah menjadi terbuka. Kekuasaan
yang terpusat dan otoriter dirubah menjadi pemerintahan demokratis dan memberi banyak
kebebasan kepada rakyat di daerah, sehingga setiap daerah diberi kekuasaan untuk mengatur
rumah tangga daerahnya masing-masing (otonomi daerah). Kebebasan berpolitik semakin luas,
sehingga muncul banyak partai politik. Pemilihan umum untuk memilih pejabat-pejabat
eksekutif maupun legislatif baik di pusat maupun di daerah dipilih langsung oleh rakyat.
Pelaksanaan pemilihan umum dilakuakan oleh lembaga yang independent yaitu Komisi
Pemilihan Umum (KPU). Rakyat menghendaki pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi,
dan nepotisme (KKN), sehingga rakyat menghendaki kebebasan untuk melakukan pengawasan
terhadap pejabat-pejabat negara yang melakukan penyimpangan-penyimpangan atau
penyalahgunaan wewenang. Bermunculan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti
Indonesia Corruption Watch (ICW) yang mengawasi kinerja pejabat negara, baik di pusat
maupun di daerah. Dibentuk pula lembaga yang mengawasi dan menangani pemberantasan
korupsi, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rakyat semakin kritis menanggapi
kebijakan-kebijakan pemerintah dengan melakukan berbagai upaya, baik dengan menyampaikan
aspirasi melalui wakil-wakilnya di DPR/DPRD, melalui gubernur, bupati/walikota, bahkan
langsung ke presiden. Rakyat bebas menyampaiakan pendapatnya di depan umum dengan
melakukan debat publik, orasi, unjuk rasa, dan sebagainya yang semuanya telah diatur dalam
undang-undang idang politik. Ini semua mendorong kehidupan politik yang bersih, berwibawa
dan demokratis.
Pengaruh negatif globalisasi di bidang politik, terutama adanya ancaman disintegrasi bangsa
dan negara yang akan menggoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kebebasan
rakyat yang tidak terkendali, mengabaikan nilai da norma yang berlaku di Indonesia, mengarah
pada perbuatan anarkis yang merugikan kepentingan dan keutuhan bangsa dan negara.
Gencarnya provokasi dan budaya demokrasi yang belum matang, menimbulkan pergolakan
politik di beberapa daerah yang igin melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal ini akan menyebabkan goyahnya stabilitas politik yang akan berpengaruh pula pada berbagai
bidang kehidupan yang lain.
c) Bidang Ekonomi
8

Pengaruh globalisasi bidang ekonomi tidak terlepas dari terbukanya pasr bebas yang
memberi kemudahan masuknya barang-barang produksi luar negeri ke Indonesia. Tingkat
kemajuan dan kemakmuran negara-negara maju sebagai penggagas globalisasi yang relatif baik,
apalagi didukung kemampuannya melakuakn lobi-lobi internasional, membuat bangsa dan
negara-negra yang sedang berkembang tertarik untuk menerima tawarannya. Indonesia tidak
lepas dari rangkaian proses itu, itulah sebabnya maka kita membuka diri dari produk-produk luar
negeri, menerima investasi dari luara negeri maupun patuh pada aturan-aturan yang dibuat dalam
perjanjian-perjanjian regional maupun multilateral. Kita mengenal makanan fried chicken, Mc
Donald, Pizza Hut, minuman seperti Coca Cola, Fanta, Sprite, Pepsi dan sebagainya. Makanan
cepat saji ini, memang banyak digemari terutama oleh anak-anak dan para remaja yang
menganggap makanan impor ini memiliki cita rasa yang modern dan penyajian yang cepat dan
praktis. Selain makanan dan minuman, dikenal pula barang-barang elektronika seperti kulkas,
televisi, mesin cuci,magic jar, komputer, handphone, dan lain-lain yang membantu memenuhi
kebutuhan, mempermudah dan memperlancar komunikasi. Banyak pula bermunculan pusat
perbelanjaan yang megah dan modern. Seperti Mall, Swallaya, dan Carrefour yang menyediakan
berbagai macam kebutuhan mulai dari bumbu dapur sampai dengan komestik dengan berbagai
merek. Ini semua mempermudah seseorang memperoleh barang-barang yang dibutuhkan.
Dengan hadirnya barang impor dan pusat perbelanjaan ini, masyarakat diperkenalakan dengan
berbagai kemajuan teknologi yang canggih dan modern yang canggih dan modern. Ini semua
cenderung membawa pengaruh positif bagi kehidupan bangsa Indonesia. Karena tidak
ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain.
Adapun pengaruh negatifnya, dengan adanya barang impormaka sebagian besar generasi
muda kita lebih merasa bergengsi dapat menikmati makanan bermerek internasional tersebut,
sehingga tidak mengenal lagi makanan-makanan tradisional sepreti tiwul, getuk, lempuk, dan
sebagainya. Munculnya pusat-pusat perbelanjaan yang modern, semakin menggusur dan
mungkin bias mematikan pasar-pasar tradisisonal, shingga melemahkan ekonomi rakyat kecil,
dan memperkaya investor yang bermodal besar. Hal ini akan memunculkan kesnjangan yang
semakin lebar antara si miskin dan si kaya. Kebijakan ekonomi negara yang sangat tergantung
pada pengaruh adikuasa melalui perjanjian-perjanjian internasionalakan memperlemah
kekuasaan pemerintah
d) Bidang Sosial Budaya
Pengaruh positif globalisasi dalam bidang sosial, ditandai dengan adanya rasa solidaritas
sosial yang tinggi antarbangsa di berbagai negara. Hal ini dapat dilihat dengan aadanya bantuan
dari berbagai negara terhadap musibah atau bencana yang dialami bangsa Indonesia. Bencana
tsunami yang melanada wilayah Nangroe Aceh Darussalam dan sebagian pulau sumatera
menjadi pusat perhatian dunia. Berbagai macam bantuan mengalir dari berbagai negara untuk
meringankan beban penderitaan bangsa Indonesia. Demikian pula halnya dengan bangsa
Indonesia, meskipun sedang menghadapi krisis, namun tetap memberikan bantuan kepada negara
yang sedang mengalami musibah.
Segi positif dan pengaruh globalisasi dalam bidang budaya, dapat dilihat dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan berkembang. Sebagian besar bangsa
Indonesia terutama generasi muda telah mengenal dan memanfaatkan telepon, komputer, dan
internet untuk berbagai macam kebutuhan.
Namun sebaliknya, terdapat pula pengaruh globalisasi yang bersifat negatif yang melanda
masyarakat Indonesia, seperti sikap dan perilaku serta gaya hidup yang meniru orang-orang
Barat yang bertentangan dengan norma dan nilai budaya bangsa. Hal ini dapat dilihat dari cara
berpakaian generasi muda yang serba ketat dan minim. Sebagian remaja putri lebih suka
menggunakan mode yang sedang digemari yaitu celana di bawah pinggang yang ketat dan
pendek, sehingga pinggang dan pusarnya dibiarkan menjadi konsumsi orang. Lekuk liku
tubuhnya seolah ditonjolkan sehingga kelihatan seksi dan menarik untuk dinikmati. Tak kalah
hebohnya, dandanan remaja putra yang suka menggunakan anting di telinganya, dengan
potongan rambut yang beraneka model dengan warna rambut yang di cat pula.
Pergaulan bebas antarmuda-mudi telah menjadi hal yang dianggap biasa, sering terjadi halahal yang tidak diinginkan, misalnya perkosaan, hamil sebelum nikah, aborsi, putus sekolah, dan
9

sebagainya. Ini semua terjadi karena pengaruh televisi, internet, blue film, VCD porno dan
bacaan porno yang mudah diperoleh dan dilihat oleh siapa saja.
Gaya hidup yang konsumtif, egois, dan materialistis juga mewarnai kehidupan bangsa
Indonesia. Di tengah-tengah kemiskinan yang melanda sebagian besar masyarakat Indonesia,
banyak dijumpai orang-oarang yang hidup berfoya-foya, pamer kemewahan sehingga
menimbulkan kesenjangan dan kecemburuan sosial. Kepekaan dan kepedulian sosial sudah
mulai luntur, karena masing-masing hanya mementingkan gengsi dan kebutuhan pribadi.
Kelebihan seseorang hanya dilihat dari segi fisik dan materi. Ini semua mendorong seseorang
untuk memperoleh harta kekayaan dengan jalan pintas antara lain dengan korupsi, merampok,
mencuri, menipu dan sebagainya.
e) Bidang Pertahanan dan Keamanan
Globalisasi yang menyajikan informasi yang cepat dan akurat, juga membawa pengaruh bagi
bidang pertahanan dan keamanan bangsa dan negara Indonesia.globalisasi juga telah
menumbuhkan semangat kerja sama antar bangsa dan negara Indonesia dengan bangsa dan
negara lain untuk menjaga pertahanan dan keamanan wilayah secara bersama-sama, misalnya
dengan mengadakan perjanjian ekstradisi, latihan militer, pemantauan jaringan narkoba, dan
sebagainya. Ini menunjukkan adanya peningkatan solidaritas antarbangsa dan negara.
Beberapa segi negatif pengaruh globalisasi terhadap pertahanan dan keamanan negara, antara
lain munculnya tindak criminal berskala internasional, masuknya jaringan narkoba,
penyelundupan berbagai barang kebutuhan, keluar masuk wilayah negara secara illegal, tentu
saja sangat merugikan kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Peledakkan bom Bali, bom
Marriot, bom Kuningan, bon Poso, merupakan dampak globalisasi dimana pelaku-pelakunya
adalah warga negara Indonesia yang bekerja sama dengan warga negara asing. Globalisasi telah
mempengaruhi pola pikir sebagian kecil masyarakat Indonesia sehingga terseret pada tindakan
tindakan yang membahayakan diri sendiri serta membahayakan keselamatan bangsa dan negara
Indonesia.
Ancaman disintegrasi bangsa karena adanya pengaruh dan dukungan dari negara lain juga
perlu di waspadai. Dengan dalih kebebasan dan hak asasi manusia, diunakan sebagai senjata
untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Meskipun secara diplomatis, pemerintah suatu negara mengakui keutuhan dan
kedaulatan wilayah Indonesia, tetapi tindakan dan kebijakannya seringkali merugikan atau
melecehkan kedaulatan bangsa Indonesia. Halini sering menimbulkan reaksi dan protes dari
masyarakat Indonesia.
II. 3

SIKAP TERHADAP PENGARUH DAN TANTANGAN


GLOBALISASI TERHADAP BANGSA DAN NEGARA
INDONESIA
1.

Selektif terhadap Pengaruh Globalisasi di Bidang Politik

Di bidang ini, isu yang selalu dipropagandakan ialah demokratisasi, kebebasan, leterbukaan,
dan hak asasi manusia. Namun perlu kita ketahui bahwa demokrasi dan kebebasan seperti apa yang
dimaksud ukurannya tidak jelas. Yang ada selama ini adalah menurut ukuran Amerika dan negaranegara Barat (sekutu) pada umumnya, itulah sebabnya maka masalah ini mudah dimanipulasi dan
dibelokkan menurut kemauan dan kepentingan mereka.
a. Masalah Demokrasi
Di dunia sekarang ini telah terbentuk opini bahwa bentuk pemerintahan yang terbaik dan
diterima oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia ialah demokrasi yang mana, belum ada kesepakatan
bersama. Demokrasi yang dianggap ideal selama ini adalah demokrasi ala Amerika. Dari sini
Amerika merasa berkepentingan untuk menegakannya, dan dalam pelaksanaannya terlihat bersifat
subjektif dan diskriminatif. Negara-negara yang dianggap sejalan atau menguntungkan mereka,
dibiarkan atau dibela sedang yang dianggap merugikan bisa ditindak menurut kemauan mereka.
Contohnya Amerika menjatuhkan sanksi ekonomi terbatas yakni tidak memberikan suku cadang
pesawat F-16 dan bantuan militer kepada Indonesia karena Indonesia (pada masa akhir
10

pemerintahan orde baru) juga dituduh tidak demokratis dan melanggar hak asasi manusia.
Sementara seperti Israel yang banyak membunuh rakyat Palestina dibiarkan saja.
b. Masalah Kebebasan dan Keterbukaaan
Bentuk kebebasan dan keterbukaan seperti apa yang telah disepakati bersama juga tidak jelas.
Ukurannya tentu saja menurut penafsiran Amerika dan sekutunya. Mereka propagandakan
kebebasan dan keterbukaan ala Amerika itu ke seluruh dunia, termasuk Indonesia melalui media
yang memang telah mereka kuasai atau melalui forum diplomatik yang bisa mereka gunakan. Di
Indonesia pengaruhnya begitu luas, salah satunya sadar atau tidak membangkitkan keberanian
untuk menuntut kepada pemerintah agar memberi banyak kebebasan, pemerintah dijalankan secara
demokratis dan transparan diawali akhir masa pemerintahan orde baru dan ini berjalan terus
sampai sekarang. Selanjutnya karena ukuran keterbukaan dan kebebasan itu relatif maka kalau hal
ini tidak bisa ditentukan rumusan yang jelas dan diterima oleh semua pihak, dapat melahirkan
perbuatan atau kondisi yang kurang menguntungkan, misalnya mengganggu stabilitas nasional atau
pemerintahan.
c. Masalah Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia kita akui bersifat universal, namun pengertian, kriteria, dan
pelaksanaannya juga belum ada kesepakatan, yang ada selama ini dominan menurut penafsiran
Amerika dan terus digelorakan ke seluruh dunia. Dalam praktiknya tampak negara yang
mengutungkan mereka tetap dibiarkan bahkan dibela walaupun negara itu sebenarnya melanggar
hak asai manusia misalnya, Israel, tetapi kalau dianggap merugikan mereka, negara tersebut akan
diberi sanksi atau ditindak.
Atas dasar keadaan dan fakta demikian maka kita semestinya menyeleksi setiapa isu-isu baru
yang masuk dan baru kita kenal supaya tidak merugikan kita sendiri di kemudian hari, khususnya
dalam hal yang menyangkut hak asasi manusia, contoh, di Barat seperti Belanda, Spanyol, dan
Belgia kawin dengan sesama jenis dianggap merupakan hak asasi masing-masing orang dan hal ini
dijamin secara resmi dalam undang-undang. Hal ini didukung oleh negara-negara Barat pada
umumnya, termasuk Amerika dan terus agar diterima juga oleh bangsa-bangsa di dunia. Dengan
adanya pandangan semacam ini tentu saja bangsa kita tidak terima begitu saja. Inilah pentingnya
segala sesuatu harus kita seleksi terlebih dahulu.

2.

Selektif terhadap Pengaruh Globalisasi di Bidang Ekonomi

Misi yang diemban globalisasi di bidang ekonomi terutama adalah negara tanpa batas,
perdagangan bebas, liberalisasi ekonomi, integrasi ekonomi dunia, dan kebebasan investasi. Oleh
karena itu, era ini sering dikatakan neoliberalisme-kapitalisme.
Dengan liberalisasi itu sebenarnya mereka menjarah berbagai aset dan sumber daya nasional
untuk memenuhi kepentingan, ambisi atau keserakahan modal dan kehidupan serba mewah
mereka. Alat yang digunakan untuk melancarkan jalan guna mencapai tujuannya antara lain
perjanjian-perjanjian multilateral, lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia
maupun kerja sama modal antarnegara.
Melalui perjanjian multilateral dan kesepakatan yang dibuat oleh lembaga keuangan seperti
IMF dan Bank Dunia dengan negara-negara tertentu seperti Indonesia maka suatu negara
(misalnya Indonesia) terikat pada isi perjanjian atau kesepakatan tersebut tanpa bisa mencari
alternatif yang lain. Akibatnya kita akan terus tergantunga kepada mereka sampai kapanpun.
Kesepakatan itu misalnya, Bank Dunia dan IMF memberikan bantuan kredit kepada Indonesia
dengan syarat pemerintah Indonesia mau menjalankan saran yang diberikan IMF dan Bank Dunia.
Sementara itu apa yang disarankan tidak terbukti, bahkan sebaliknya dapat menjerumuskan
kita ke dalam berbagai kesulitan misalnya, pengangguran meningkat harga-harga naik, produksi
pangan perkapita turun, hutang meningkat, subsidi untuk orang miskin dihapus, dan negara ini
tidak lagi melayani rakyatnya karena BUMN-BUMN (Badan Usaha Milik Negara) strategis sudah
dikuasai oleh pihak swasta (asing).
Atas dasar itu semua itu, kita sebagai bangsa yang besar dan berdauat juga telah terbukti
sebagai bangsa pejuang seharusnya berani menyeleksi apa yang disodorkan oleh IMF dan Bank
Dunia tersebut, maupun isi perjanjian multilateral yang jelas merugikan kita, bila perlu berani
11

menolaknya. Sebagai contoh Malaysia yang sejak tahun 1997 memutuskan tidak menerima
pinjaman utang kepada pihak luar, termasuk IMF. Ternyata ia tidak semakin tergantung kepada
pihak luar. Bahkan sama-sama terkena krisis ekonomi, tapi Malaysia lebih cepat keluar dari krisis.
Sedang kita sampai sekarang belum mampu keluar dari krisis-krisis dan bahkan permasalahannya
semakin kompleks.
Dalam rangka kuatnya pengaruh globalisasi dapat ditempuh beberapa alternatif antara lain :
a. Sistem ekonomi haruslah mendahulukan pasar domestik. Sistem ekonomi dikembangkan
untuk memperkuat produksi produksi domestik untuk pasar dalam negeri, sehingga
memperkuat perekonomian rakyat.
b. Pertanian dijadikan prioritas utama perekonomian, karena disinilah hidup mayoritas rakyat.
Karena itu alokasi untuk sektor pertanian ( termasuk kelautan dan perikanan) harus lebih
besar dari yang lain-lainnya. Selain itu diadakan berbagai kemudahan dan fasilitas serta
perlindungan bagi petani untuk memperkuat sektor pertanian.
c. Industrialisasi berdasarkan pada bahan baku setempat, sehingga tidak tergantung impor dari
luar. Ini berarti di satu pihak memeperkuat sektor pertanian, sektor kelautan, dan lain-lain
serta memperkuat sektor industri itu sendiri juga industri-industri kecil yang terkait
dengannya.
d. Diadakan perekonomian yang berorientasi kepada kesejahteraan, yaitu negara menjalankan
berbagai peran penyelenggaraan barang publik dan prasarana publik seperti air, listrik,
transportasi, kesehatan, pendididkan, dll. Segala sesuatu yang bersifat publik haruslah bersifat
murah dan terjangkau.
e. Menolak paham neoliberal dan mencari alternatif sistem ekonomi yang lebih mencerminkan
kepentingan kepentingan rakyat dan nasional, seperti ekonomi kerakyatan dll.
3.

Selektif terhadap Pengaruh Globalisasi di Bidang Sosial Budaya

Pengaruh globalisasi di bidang sosia; budaya banyak dan luas sekali. Oleh karena itu kita
perlu mengenali dan memahami masalah tersebut, sehingga pada gilirannya mampu menyeleksi
mana yang baik dan mana yang buruk, untuk selanjutnya dapat mengambil langkah-langkah yang
tepat untuk kemajuan, keselamtan, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Adapun pengaruh
yang perlu kita seleksi itu antara lain sebagai berikut :
a. Sikap, Pola dan Gaya Hidup
Salah satu ciri globalisasi adalah segala sesuatu itu terus mendunia tanpa dibatasi oleh ruang
dan waktu. Demikian dengan sikap, pola dan gaya hidup, dan anehnya sekarang bahwa barometer
semua itu adalah Amerika. Dari sana melalui media yang ada dan kemudian masuk ke negaranegara lain di dunia. Apakah itu akan berakibat baik atau tidak, kelihatan warga bangsa tersebut
tidak terlalu memperdulikannya. Inilah kita sebagai bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila,
religius, dan mempunyai kepribadian tersendiri perlu menyeleksi masuknya tata nilai sosial budaya
yang masuk tersebut. Contoh sikap hidup egois, pola hidup kapitalis, gaya hidup mewah, elitisme,
atau glamorisme, free sex, dan lain-lain yang perlu kita seleksi dengan baik dan kita tolak dengan
tegas
b. Penampilan dan Gaya Pakaian
Sesuai dengan sifat globalisai yang menganut kebebasan, maka setiap orang dapat melakukan
apa saja dan memakai pakaian apa saja, terserah masing-masing orang. Karena dasar-dasar
pemikiran yang seperti itu maka kita bisa menyaksikan penampilan dan gaya berpakaian yang
beraneka ragam corak dan modelnya. Misalnya tingkah laku yang tidak kenal sopan santun,
seorang laki-laki dengan celana robek di lutut, pakai antinhg-anting, rambut dicat warna-warni dan
lain-lain. Demikian pula wanitanya, berpakaian dengan celana nangkring di pinggul dipadu dengan
kaos ketat diatasnya, sementara perut dibiarkan bebas terbuka bebas dan lain-lain. Pendek kata,
bila diukur dengan norma-norma yang kita junjung tinggi selama ini hal itu jelas sangat tidak
sesuai.
Perlu diketahui, meskipun tata nilai sosial budaya yang ditampilkan orang Barat tersebut pada
hakikatnya banyak yang tidak sesuai dengan kepribadian kita, namun karena globalisasi, kita tidak
dapat menutup rapat-rapat masuknya pengaruh-pengaruh tersebut ke Indonesia. Demikian
pemerintah, tidak bisa serta merta melarangnya atau memutus semua jaringan yang
12

menghubungkan ke luar negeri. Karena kondisi seperti ini, disinilah letak pentingnya kita
menyeleksi tata nilai sosial budaya yang berasal dari luar tersebut dengan sungguh-sungguh. Nilainilai luhur Pancasila, nilai-nilai kesusilaan, kesopanan, lebih ajaran-ajaran agama. Karena dengan
ajaran agama kita akan terselamatkan dari larangan dan murka Tuhan Yang Maha Kuasa.
Semuanya merupakan alat yang dapat dipakai untuk menyeleksi arus globalisasi.
c. Paham Rasionalisme, Materialisme, dan Sekulerisme
Rasionalisme adalah paham yang lebih mengutamakan kemampuan akal daripada emosi dan
batin. Materialisme adalah sikap yang selalu mengutamakan dan mengukur segala sesuatu
berdasarkan materi. Sedang Sekulerisme ialah paham yang memisahkan dengan tegas antara
urusan agama dengan negara.
Dalam batas-batas tertentu, rasionalisme, dan materialisme masih dapat kita terima, tetapi
kalau orang sudah memutlakan rasio dan materi maka orang tersebut akan diperbudak oleh rasio
(pikiran) dan materi. Sebagai contoh, mengapa orang Barat menganggap perkawinan sejenis
merupakan hak asasi yang harus diakui dan dilindungi? Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa
orang tersebut hanya puas kalau kawin dengan yang sejenis, sedang kalau dengan yang berlawanan
jenis tidak akan puas. Karena itu sudah logis (masuk akal) bila hal itu merupakan hak asasi yang
harus diakui. Sedang masalah sekulerisme, dunia ini tidak bisa dipisahkan dengan akhirat. Negara
tidak bisa dipisahkan dengan agama karena agama diturunkan ke dunia untuk memberi petunjuk
bagaimana mengelola dunia agar dapat dimanfaatkan manusia untuk hidupnya di dunia maupun di
akhirat. Demikian pula dengan negara, negara didirikan untuk membawa rakyatnya selamat dunia
akhirat.
4.

Selektif terhadap Pengaruh Globalisasi di Bidang Pertahanan dan


Keamanan

Isu yang dihembuskan oleh globalisasi di bidang ini adalah terorisme global. Sementara
pengertian terorisme sampai sekarang belum ada kesamaan pandangan antara negara satu dengan
lainnya di dunia. Memang kita akui bila ada seseorang atau sekelompok orang yang membunuh
orang tidak berdosa seperti apapun alasannyahal itu tidak dapat dibenarkan dan pantas dikutuk.
Namun kalau mereka terpaksa menyerang pada orang atau bangsa lain karena orang tersebut
menjajah atau karena mereka mempertahankan diri, padahal sebelumnya telah berusaha
menyelesaikan masalah tersebut melalui cara yang ada dan damai tetapi diabaikan. Apakah itu juga
terorisme? Inilah yang perlu dirumuskan bersama dulu tentang apa itu terorisme, sehingga nanti
kalau ada peristiwa penyerangan atau mempertahankan diri atau terorisme. Dari sini akan
memudahkan tindak lanjut penyelesainnya, dan kaitannya dengan hubungan antarbangsa dapat
dihindari terjadinya salah pengertian, curiga atau salin tuduh menuduh. Sebagai contoh dalam
sejarah terdahulu, putra-putri patriot pejuang sejati kitakarena keberaniannya menyerang atau
melawan Belanda dituduh sebagai ekstrimis ( ingat agresi Belanda, ia selalu mengatakan aksi
polisional, bukan penyerangan atau agresi). Sekarang pejuang sejati Palestina melawan atau
menyerang Israel dituduh atau dikatakan teroris. Sementara Israel yang banyak membunuh dan
membantai rakyat Palestina dibiarkan karena dianggap menumpas teroris. Hal semacam ini
merupakan pemutarbalikan fakta yang sebenarnya dan semstinya menjadi pemikiran semua bangsa
di dunia.
Dari kondisi yang demikian inilah, perlunya kita menyeleksi dengan bijaksana setiap isu yang
berkembang dan khususnya yang masuk ke negara kita. Jangan sampai karena kita ingin
menyenangkan mereka, kita akan mengorbankan kepentingan nasional yang lebih besar atau
mengorbankan rakyatnya sendiri. Untuk itu, lebih lanjut diperlukan kekompakan atau kebersamaan
diantara kita dalam menghadapi isu tersebut dan kekuatan yang memadai dan perlunya kerjasama
yang solid diantara bangsa-bangsa di dunia, khususnya yang selama ini dirugikan dengan isu
tersebut dan berjuang bersama mengajak negara-negara di dunia untuk mengadakan pertemuan
guna merumuskan pengertian terorisme yang baku berikut criteria dan cara-cara pelaksanaannya.
Dari sini niscaya kelak ada pedoman yang jelas dan terukur, sehingga setiap gerakan dan tindakan
akan dapat diketahui siapa yang benar dan salah yang pada gilirannya dapat ditegakkan
dengantransparan, objektif, dan adil.
13

BAB III
PENUTUP
III. 1

KESIMPULAN
Dari semua pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Globalisai adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia atau prosestatanan masyarakat yang
mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya suatu peoses dari
gagasan itu dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain akhirnya sampai
pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di
seluruh dunia. Globalisasi dapat berlaku dalamberbagai bidang kehidupan seperti bidang
ekonomi, politik (demokrasi) maupun hak asasi manusia.
2. Globalisasi secara embrional lahir di Eropa (Inggris) beriringan dengan lahirnya revolusi
industri yang karena itu menyebabkan berlimpahnya barang-barang hasil industri, sementara
daerah pemasarannya makin terbatas, karena itu Adam Smith melontarkan gagasan untuk
mengadakan perdagangan bebas.
3. Pengaruh globalisasi dalam berbagai bidang, seperti bidang ideologi, Pancasila sebagai ideologi
terbuka akan menyerap unsure-unsur baru yang sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa. Namun
sisi negtifnya, ideology Pancasila dapat ditinggalkan karena pengaruh paham liberalisme. Dalam
bidang politik pengaruh positifnya mulai terbuka kesadaran untuk membangun pemerintahan
yang demokratis, terbuka, bersih, dan berwibawa. Segi negatifnya muncul tuntutan kebebasan
dengan perilaku anarkis, dan ancaman disintegrasi bangsa dan NKRI. Dalam bidang ekonomi
dilihat dari segi positif barang-barang kebutuhan hidup mudah dicari karena masuknya produk
luar negeri. Sebaliknya adanya pusat perbelanjaan dan barang impor akan mematikan ekonomi
rakyat. Dalam bidang sosial budaya pengaruh positifnya ada kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan kerja sama antarbangsa. Sisi negatifnya terjadi pergeseran nilai-nilai bidang
pertahanan keamanan dari segi positifnya ada rasa solidaritas antarbangsa. Sisi negatifnya
berkembang jaringan-jaringan kejahatan internasional dan ancaman terhadap NKRI.
4. Alat yang dipakai oleh negara-negara pencetus globalisasi untuk melancarkan usahanya antara
lain perjanjian-perjanjian multilateral, lembaga-lembaga keuangan maupun corporasi (gabungan
modal) antarnegara (trans national corporation).

14

5. Bentuk pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya, antara lain berupa pola piker, sikap, pola,
dan gaya hidup, penampilan dan gaya berpakaian, berbagai macam paham seperti rasionalisme,
materilisme, sekulerisme, dan lain-lain. Dalam bidang pertahanan dan keamanan, isu yang
dikembangkan sekarang adalah terorisme global. ]

DAFTAR PUSTAKA

Soeprapto, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Bumi Aksara.


Bonnie, Setiawan. Cetakan pertama September 2001.Menggugat Globalisasi, INFID
(Internasional NGO forum on Indonesia Development), dan IGI ( Institute for Global Justice).
Jakarta.
A. Dahl. Robert. 2001.Perihal Demokrasi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
www.wikipedia.org/Globalisasi dan Pengaruhnya

15

You might also like