You are on page 1of 41

STRATEGI PERCEPATAN

PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI & BALITA DAN


DUKUNGAN LINTAS PROGRAM

Dr Hj Fatni Sulani, DTM&H, MSi


Direktur Bina Kesehatan Anak
Departemen Kesehatan RI
Bandung, 8 Juli 2008
UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin,
bertempat tingga & mendapatkan lingkungan hidup yang baik,
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan

UU No 23 / 2002: Perlindungan Anak


• Pasal 1: ANAK adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan.
• Pasal 4: Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang,
dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
• Pasal 8: Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan
jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan
sosial.
Sasaran RPJMN 2009 TARGET MDGs 2015
(Perpres 7 / 2005)
1. Menanggulangi kemiskinan &
kelaparan
Meningkatnya UHH dari
2. Memenuhi pendidikan dasar untuk
66.2 thn menjadi 70,6
semua
thn
3. Mendorong kesetaraan jender &
Menurunnya AKB dari pemberdayaan perempuan
35 menjadi 26 per 4. Menurunkan Angka kematian
1000 KH Balita 2/3nya antara 1990-2015
5. Meningkatkan kualitas kesehatan
Menurunnya AKI dari ibu
307 menjadi 226 per 6. Memerangi HIV/ AIDS, malaria &
100.000 kh penyakit menular lain
7. Menjamin kelestarian lingkungan
Menurunnya prevalensi hidup
gizi-kurang pada anak
8. Mengembangkan kemitraan global
balita dari 25,8% untuk pembangunan
menjadi 20%.
Risiko kematian ibu & anak terjadi paling banyak pada periode
kelahiran

LAHIR MATI
KEMATIAN BBL

KEMATIAN IBU
KEMATIAN ANAK
Perkembangan AKB & AKBAL dan target
MDG 2015
120

97 AKBAL
100
AKB
81 AKN
80
68
SDKI SDKI
57 58
60 2002 2007
46 46 44
40 35 34 Target
26
2317
MDG ?
20 20
20

0
1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

2000

2001

2003

2004

2006

2007

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015
1991

1999

2002

2005

2008

Indonesia, salah satu dari 68 negara


RPJMN
dimana terjadi 97% kematian ibu & 2009
100
120

20
40
60
80

0
NAD

Sumut

Sumbar

Riau

Jambi

Sumsel

Bengkulu

SDKI 2002 - 2003


Lampung

Babel

Jakarta

Jabar

Jateng

Yogyakarta

Jatim

Banten

Bali

NTB

NTT

Kalbar

Kalteng

Kalsel
AKN

Kaltim

Sulut

Sulteng
AKB
di Indonesia

Sulsel

Sultra

Gorontalo

Maluku

Papua
AKBALITA

Nasional
Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita
Angka Kematian Bayi di Indonesia

90

80
2002 77
2007
74
70
67
60
59
55
50 53 52
48 47 47
44 45
40 42 43
41
43 43 42
40
38
35 36 35
30
30
25
20
20

14
10
25 46 47 37 39 42 46 43 39 43 28 39 26 19 35 46 34 72 57 46 30 58 26 35 60 41 41 52 59 51 41 36 34
0
Yogyakarta

Gorontalo

Papua Brt
Bengkulu

Lampung

Jakarta

Nasional
Sumbar

Jateng

Kalteng

Sulteng
Sumsel

Maluku
Banten
Jambi

Jabar

Kalbar
NTT

Papua
Jatim

Kalsel

Sulsel

Sultra
Kaltim
Sumut

Babel
NAD

NTB

Malut
Riau

Kepri

Sulut
Bali

SDKI 2002 – 2003 & 2007


100
120

20
40
60
80

0
NAD

Sumbar

Jambi

Bengkulu

SDKI 2002 - 2003


Babel

Jabar

Yogyakarta

Banten

NTB

Kalbar

Kalsel
2007

Sulut

Sulsel
2002-2003

Gorontalo

Maluku
2007

Nasional
Angka Kematian Balita 2002-2003 dan
25
DI Aceh
North Sumatera

67

45 46 47
West Sumatera

62
Riau

37 39
Jambi

47 47
42
South Sumatera 52
46
Bengkulu
65

43
Lampung
55

39

Bangka Belitung
46
43

Riau Islands
58

28

DKI Jakarta
36 39

West Java
49

26

Central Java
32

DI Yogyakarta
1922
35

East Java
45 46

Banten
58

34

Bali
38
72

West Nusa Tenggara


92

In f a n t M o r t a litUn
57

East Nusa Tenggara


80

46

West Kalimantan
59

30

Central Kalimantan
34
58

South Kalimantan
75

26

East Kalimantan
38
35

North Sulawesi
43

y d e r - 5 M o r t a lit y
60

Central Sulawesi
69

South Sulawesi
53

41 41

Southeast Sulawesi
62
52

Gorontalo
69
74

West Sulawesi
59

Maluku
96 93
F ig u r e 2 In f a n t a n d Un d e r - 5 M o r t a lit y b y P r o v in c e

51

North Maluku
74

36

West Papua
41

Papua
62 64

34

Indonesia
44
1-4 tahun
24%
1-7 hari
35%

0 – 28 hari 44%

1-11 bln 7-28 hari


32% 9%

Masalah :
• Penurunan kematian berlangsung stagnan
• Kematian balita, 44% terjadi pada masa
neonatal
• Kematian lebih besar pada masyarakat
pedesaan, sosial ekonomi rendah & pendidikan
Menurunkan kejadian gizi kurang, berarti
menurunkan kematian bayi dan balita

Malaria
ISPA 5%
19% Diare
19%

Gizi kurang
Campak
54%
7%
Lainnya
32% Sumber: WHO, 2002
Perinatal
18%
54% penyebab kematian bayi dan balita dipengaruhi oleh faktor gizi
BESARAN MASALAH KEMATIAN
NEONATAL, BAYI & BALITA SKRT, 2001 & SDKI 2002-2003
Indikator Jumlah Kematian
Pertahun Perhari Perjam
Kematian neonatal (0-28 hari) 20/1000 KH 88.770 246 10
Kematian Bayi (0-12 bulan) 35/1000 KH 157.080 430 18
Kematian Balita (0-60 bulan) 46/1000 KH 206.580 569 24

Penyebab kematian NEONATAL Penyebab kematian Penyebab kematian


BAYI BALITA
BBLR 30,3 Gangguan 34,7 Infeksi Saluran 22,8
perinatal Nafas
Asfiksia 27,0 Infeksi saluran 27,6 Diare 13,2
Napas
Tetanus 9,5 Diare 9,4 Penyakit Syaraf 11,8
Masalah 9,5 Kelainan 4,3 Tifus 11,0
gangguan saluran cerna
pemberian ASI
Masalah 5,6 Tetanus 3,4 Kelainan saluran 5,9
hematologi cerna
Infeksi 5,4 Kelainan saraf 3,2 Lain-lain 35,3
Lain-lain 12,7 Lain-lain 17,4

Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang tersedia
tingkat puskesmas dan jaringannya.
Sekitar 10-20% kasus rujukan memerlukan biaya mahal & teknologi tinggi.
Table 8W. Prevalence of acute respiratory infection, fever, and diarrhea
(WORKING TABLE ONLY
Percentage of children under five years who were sick with a cough accompanied
by short, rapid breathing (symptoms of acute respiratory infection - ARI), fever, or
diarrhea in the two weeks preceding the survey, Indonesia 2007

Illness Percentage
ARI symptoms 11.2

Fever 31.6

Diarrhea 13.7

Number of children 15,925


Pendekatan SIKLUS HIDUP
Intervensi
Intervensi
Perawatan bayi baru lahir
pada masa kehamilan,
persalinan,
kelahiran bayi
dan setelah lahir

Kesehatan bayi dan anak


&
Perkembangan

Kesehatan Reproduksi

Yankes remaja

Dukungan nutrisi
Strategi mengurangi kemiskinan
Kesehatan lingkungan
Dukungan sosial
KESINAMBUNGAN PELAYANAN DAN ALUR RUJUKAN

Rumah sakit dan fasilitas kesehatan

Pelayanan rawat jalan dalam dan luar gedung

Perawatan keluarga dan masyarakat


ALUR KESINAMBUNGAN PELAYANAN

Strategi promosi Intervensi pencegahan

Rehabilitasi Intervensi pengobatan


Indikator dalam newborn & child survival:
GIZI: BAYI BARU LAHIR:
1. ASI ekskluasif 6 bulan 9. Persalinan oleh tenaga
2. Pemberian ASI dan MP ASI pada kesehatan
usia 6 – 9 bulan 10. Perlindungan terhadap TN
3. Menyusui hingga 24 bulan 11. Inisiasi Menyusui Dini
12. Perawatan post partum
IMUNISASI: 13. PMTCT
4. Cakupan imunisasi campak.
5. Cakupan imunisasi DPT 3
TATA LAKSANA
UPAYA PREVENTIF:
14. Pengobatan dengan
6. Cakupan suplementasi vitamin A antibiotik yang tepat pada
pada balita. Pneumonia
7. Penggunaan sumber air bersih & 15. Pemberian oralit pada diare
sanitasi.
8. Penggunaan kelambu yang 16. Pengobatan malaria
berinsektisida 17. Balita dengan gizi buruk
Mengapa fokus pada indikator cakupan?

1) Menunjukkan pencapain cakupan program


terhadap populasi sasaran.
2) Cakupan yang rendah atau kemajuan yang
tidak menggembirakan menunjukkan
perlunya tindakan segera.
3) Membantu pengelola program membuat
koreksi
Kesenjangan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan continuum of care
100 9293,3 Kesenjangan & tantangan
90
80 76,9 75,1 76,8
73 72
70 66
61,8
60 61
60 56,8

50
39,5
40 32,4
35,5 34,6

30
20
10
0
KB ANC Persalinan 2 hr pasca ASI EKS ISPA & oralit pd Vit A Imunisasi
tenaga salin demam ke diare Campak
kesehatan fasilitas

prepregnan pregnanc birth postnatal childhood


cy y
SDKI 2002-2003 & prelimenary report SDKI 2007
KETERSEDIAAN TENAGA KESEHATAN DI DESA
MENURUT PROPINSI DI INDONESIA TAHUN 2007
NO PROPINSI ∑ DESA ∑ BIDAN DI ∑ PUSTU KETERSEDIAAN
DESA NAKES DI DESA

1NAD 6374 3256 2027 5283


2Sumut 5616 3819 4533 8352
3Sumbar* 2604 1515 832 2347

4Riau * tad 806 792 1598


5Jambi 1186 636 152 788
6Sumsel
7Bengkulu 1250 996 240 1236
8Lampung 2195 851 712 1563
9Babel * tad 243 169 412
10Kepri
11Kalbar
KETERSEDIAAN TENAGA KESEHATAN DI DESA MENURUT
PROPINSI DI INDONESIA TAHUN 2007
NO PROPINSI ∑ DESA ∑ BIDAN DI ∑ PUSTU KETERSEDIAAN
DESA NAKES DI DESA

12Sulut 1546 533 48 581

13Sulteng tad 1619 1156 1156

14Sulsel 3185 1690 462 2152

15Sultra * 1694 465 391 856

16Gorontalo * 272 252 524

17Sulbar

18Maluku * 642 267 909

19Malut 1179 168 68 236

20Papua * 2848 1724 746 2470

21Papua Barat

22Kaltim 1403 266 505 771


KETERSEDIAAN TENAGA KESEHATAN DI DESA MENURUT
PROPINSI DI INDONESIA TAHUN 2007
NO PROPINSI ∑ DESA ∑ BIDAN DI ∑ PUSTU KETERSEDIAAN
DESA NAKES DI DESA

23DKI Jakarta tad

24Jabar 5870 4892 635 5527

25Jateng 8565 tad tad tad

26D I Yogya * 436 141 324 465

27Jatim * 8450 6574 2253 8827

28Banten

29Bali * 706 489 483 972

30NTB 877 679 204 883

31NTT

32Kalteng * 1406 238 861 1099

33Kalsel 1975 1147 61 1208


PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL, BAYI & BALITA

Tingkat pelayanan Standar pelayanan


• Case finding
Bidan di desa : persalinan &
kunjungan neonatal (~50-60% • Asuhan Persalinan Normal

desa dg bidan) • Manajemen Terpadu Bayi


Muda (dalam MTBS)
• Manajemen Asfiksia

• Asuhan Persalinan Normal


Puskesmas: persalinan,
• Manajemen Terpadu Bayi
kunjungan neonatal & PONED Muda (dalam MTBS)
(≥4 pusk/kab-kota) • Manajemen Asfiksia
• PONED, manajemen gizi buruk

Rumah Sakit: persalinan,


• PONEK, manajemen gizi buruk
pelayanan kes neonatal dan
rujukan
ISU STRATEGIS
1) Tingginya AKB dan AK Balita dengan trend stagnant, AK
Neonatal tidak menurun.
2) Tingginya kesakitan bayi dan balita yang tidak ditangani
sesuai standar.
3) Kesenjangan dalam memperoleh pelayanan kesehatan
continuum of care.
4) Ketersediaan upaya promotif & preventif di tingkat
masyarakat/posyandu perlu diperkuat.
5) Ketersediaan tenaga kesehatan di desa perlu ditingkatkan.
6) Kewenangan paramedis dalam penanganan balita sakit.

EQUITY & UNIVERSAL COVERAGE


Semua bayi & balita harus memperoleh
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
INDIKATOR DALAM SPM & SASARAN DEPKES

No INDIKATOR CAPAIAN TARGET TARGET


2007 2008 2009
1 % Cakupan bayi baru lahir yang memperoleh 83,4% (87%) (90%)
pelayanan kesehatan (kunjungan neonatal - KN)
(83%)
2 Cakupan neonatal dengan komplikasi yang 16,25% (70%) (75%)
ditangani
(60%)
3 Cakupan kunjungan bayi 86,7% (85%) (87%)
(83%)
4 Cakupan Pelayanan anak Balita 65% 70% 75 %
5 Cakupan Puskesmas melaksanakan MTBS 42% 50% 60%
6 Cakupan Puskesmas melaksanakan SDIDTK 40% 50% 60%
DATA SASARAN DALAM UPAYA PENURUNAN
AKB & AK BALITA

Perkiraaan 2007 2008 2009


Jumlah penduduk 225,590,000 228,454,500 231,139,400
CBR 19,1 18,7 18,6
Jumlah kelahiran 4,308,769 4,272,099 4,302,072
Jumlah balita 20,558,500 20,633,400 20,709,800
AK Balita 44 ? (40) ? (36)
AKB 34 ? (30) ? (26)
AKN (57% dari AKB) 20 ? (17) ? (15)
Jumlah kematian balita 189.585 170.883 154,874
Jumlah kematian bayi 146.498 128.162 111.853

Jumlah kematian neonatal 72.625 72.625 64.531


DATA SASARAN DALAM UPAYA PENURUNAN
AKB & AK BALITA ( Lanjutan )

Perkiraaan 2007 2008 2009


Jumlah balita sakit 5,139,625 5,158,350 5,177,450
(25%)
Jumlah bayi sakit 430,877 427,210 430,207
(10%)
Jumlah neonatal 646,315 640,815 645,311
dengan komplikasi
(15%)
Jumlah bayi miskin 1,555,466 1,542,228 1,553,048
(36,1%)
PERKIRAAN KEBUTUHAN ANGGARAN

Perkiraaan 2009 Kebutuhan 10% dibiayai


outreach
Jumlah balita sakit 5,177,450 258,872,500,000 25.887.250.000
(25%)
Jumlah neonatal 645,311 64,531,100,000 6.453.110.000
dengan komplikasi
(15%)
Kebijakan

Menyediakan dan mendekatkan pelayanan


kesehatan berkualitas yang terjangkau oleh
masyarakat termasuk rujukannya, dengan
perhatian khusus pada kelompok penduduk rawan
agar:
1. Setiap janin dalam kandungan tumbuh dan
bayi lahir sehat dan selamat.
2. Setiap bayi dan balita hidup sehat, tumbuh
dan berkembang secara optimal.
Strategi Upaya Penurunan Angka Kematian
dan Peningkatan Kualitas Hidup
1. Menggerakkan &
memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat.
Termasuk kemitraan dengan
LSM potensial.

2. Meningkatkan akses
masyarakat
terhadap pelayanan • Meningkatka
kesehatan n
yang berkualitas. kelangsunga
n hidup
3. Meningkatkan sistem • Meningkatka
surveilans, monitoring & n kualitas
informasi kesehatan. hidup

4. Meningkatkan pembiayaan
kesehatan.
Model intervensi
Penurunan Angka Kematian Bayi & Balita
Upaya Penurunan AKB &
AK Balita

Memperbaiki sistem & Meningkatkan ketrampilan Memperbaiki perilaku


standar pelayanan, & kualitas tenaga kesehatan keluarga/masyarakat
supervisi, ketersediaan obat
dll
Peningkatan jangkauan &
kualitas pelayanan
kesehatan

Perbaikan perawatan Perbaikan careseeking & peningkatan


kesehatan bayi & balita di pemanfaatan fasilitas kesehatan
tingkat rumah tangga

Perbaikan derajat kesehatan & status


gizi balita

Penurunan AKB & AK Balita


PROGRAM UTAMA 2009
1) Pemenuhan tenaga kesehatan di tingkat desa dengan
bidan atau perawat.
2) Penanganan komplikasi neonatal di tingkat
masyarakat :
― Manajemen asfiksia bayi baru lahir oleh bidan
― Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah oleh bidan & perawat dengan
kunjungan rumah
― Pemberian ASI dini & eksklusif.
1) Penemuan & penanganan bayi & balita sakit dengan
MTBS oleh bidan & perawat.
2) Pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan promotif
& preventif untuk bayi & balita melalui posyandu.
3) Penggerakan masyarakat dengan menggunakan
Buku KIA
Strategi 1: Menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat termasuk kemitraan dalam perawatan bayi
baru lahir, bayi & Balita
Kegiatan Indikator
Peningkatan peran serta: keluarga, % kelompok potensial di masyarakat yang
organisasi potensial, LSM dll peduli
Pendataan sasaran Tersedianya data yang valid
Penggunaan Buku KIA oleh balita % balita menggunakan Buku KIA
Sosialisasi dan orientasi Buku KIA % kader telah mengikuti orientasi
Penyuluhan Kadarzi, posyandu, PHBS % keluarga/rumah yg menerapkan
Balita di daerah risti malaria tidur dlm % balita di daerah risti malaria tidur dlm
bednet bednet
Penyelenggaraan: posyandu, Kelas Ibu % posyandu aktif/kelas Ibu
RS:
Penyediaan sarana untuk peningkatan Adanya unit peningkatan peran serta
peran serta keluarga (PKMRS) keluarga
Sosialisasi Buku KIA dan PHBS % organisasi potensial peduli kes. BBL,
bayi, Balita dan PHBS
Strategi 2: Meningkatkan akses dan kualitas perawatan
bayi baru lahir, bayi & Balita

Kegiatan Indikator
Pertolongan persalinan oleh % persalinan nakes
tenaga kesehatan terlatih % persalinan di sarana yankes
Perawatan bayi baru lahir, bayi % KN1, % KN2, kunjungan bayi, cakupan imunisasi,
dan balita Kasus KIPI tertangani, neonatal risti yang ditangani,
% bayi 18 bln dg Ibu ODHA tertangani (PMTCT), %
Puskesmas PONED yang melaksanakan pelayanan
BBL, cakupan Vit A, Cakupan memiliki Buku KIA,
Cakupan MTBS, % kematian neonatal yang di otopsi
verbal, % kegiatan AMP, MP-ASI, Balita Gizi Buruk
mendapat perawatan, % gizi buruk mendapat
mineral mix, pelayanan SDIDTK,% bayi punya Akte
Kelahiran,

Penyediaan SDM % desa punya bidan/perawat, % Puskesmas


punya dokter, TPG, tenaga surveilans KIA
Strategi 2: Meningkatkan akses dan kualitas perawatan
bayi baru lahir, bayi & Balita
Kegiatan Indikator
Penyediaan fasilitas % desa punya Polindes, Pustu atau Poskesdes,
kesehatan, sarana & obat Ketersediaan Puskesmas PONED, Ketersediaan
kebutuhan obat & bhn habis pakai (termasuk Vit
K1, Vaksin Hep B1, Salep mata antibiotika),
ketersediaaan alat kesehatan, Vit A, penyediaan obat
sesuai standar, MP-ASI, vaksin & cold chain.

Pelatihan % petugas terlatih: Manajemen BBLR, Manajemen


Asfiksia, KN menggunakan MTBM, konselor
menyusui, MTBS, Tatalaksana Gizi Buruk, SDIDTK,
PONED.
Rumah Sakit: % RS PONEK yg berfungsi, % RS Sayang Bayi, %
tenaga terlatih PONEK, % BBL, bayi dan balita
dirujuk,ketersediaan obat dan BHP, ketersediaan
sarana&peralatan, sertifikat medis kematian RS,
Kab/kota yang punya spesialis anak, RS
menerapan standar pelayanan bagi anak
Strategi 3: Meningkatkan sistem surveilans, monitoring
dan informasi kesehatan bayi baru lahir, bayi dan Balita

Kegiatan Indikator
Pendataan sasaran Tersedianya data yang valid
Surveilans KIA Gizi & penyakit Balita Terlaksananya surveilans
Monitoring dan evaluasi program Terlaksananya monev
Pemanfaatan PWS KIA dan Imunisasi Termanfaatkannya PWS KIA & imunisasi

Supervisi bidan koordinator Terlaksananya standar pelayanan


Autopsi verbal kematian neonatal, bayi & Tersedianya data kematian & penyebab
Balita dan AMP
Pelacakan gizi buruk Tersedianya data gizi buruk
Penanggulangan KLB Tersedianya data KLB
Strategi 4: Meningkatkan pembiayaan kesehatan bayi baru
lahir, bayi dan Balita

Kegiatan Indikator
Advokasi program dan anggaran ke DPRD Jumlah kegiatan advokasi
program upaya pelayanan kesehatan bayi
baru lahir, bayi dan ballita
Kerjasama LP, LS dan donor agency Jumlah LP, LS dan NGO yang bekerjasama

Perencanaan dan penganggaran berbasis Tersusunannya perencanaan dan


kinerja penganggaran
Audit penggunaan anggaran Adanya audit anggaran
Kerjasama dengan swasta untuk corporate Adanya kegiatan corporate social
social responsibility responsibility
Perencanaan kegiatan dan anggaran Adanya anggaran yg sesuai dengan
berdasar masalah kebutuhan
Pusat Provinsi Kab/Kota

Kebijakan & Strategi Adaptasi terhadap kebijakan, kebijakan, strategi, pedoman


strategi, pedoman & standar & standar operasional
nasional

Pedoman & standar Advokasi lintas sektor & Advokasi lintas sektor
P pelayanan Kab/Kota

E Advokasi lintas sektor &


daerah
Advokasi ke legislatif Advokasi ke legislatif

R Advokasi ke legislatif Dukungan anggaran APBD Dukungan anggaran APBD


Provinsi untuk manajemen Kab/Kota operasional

A program outreach petugas &


posyandu

N Dukungan anggaran TOT Kab/Kota Pelatihan


Bimbingan teknis, fasilitasi & Bimbingan teknis, fasilitasi & Bimbingan teknis, fasilitasi &
pendampingan ke provinsi pendampingan ke Kab/Kota pendampingan ke
puskesmas, pustu, pokesdes
dll
TOT Provinsi Penempatan tenaga
kesehatan di desa
• Saat ini tulangnya sedang tumbuh
• Saat ini darahnya sedang terbentuk
• Saat ini kecerdasannya sedang
berkembang
Tidak ada kata nanti untuk mereka
Kebutuhannya adalah saat ini & tak bisa ditunda
Disadur dari My name is today
Gabriel Mistral
(Penerima Hadiah Nobel dari Chile)

You might also like