Professional Documents
Culture Documents
vii
viii
DAFTAR ISI
ix
Kata Pengantar
Khadimul Maulid
xii
bagian i
CATATAN
SEminar Nasional
Thariqah 2010
Dalam Rangkaian Peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAAW
di Baitul Atiq Yogyakarta 29 Mei 2010
Majelis Muhyin Nufuus bersama Idarah Syubiyah
JATAMAN Kota Yogyakarta
Dengan Tema "Thariqah sebagai Bekal Kehidupan"
THARIQAH
Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penya
yang.
Dan ayat 81:
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari
para nabi: Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu
berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu se
orang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu,
niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya
dan menolongnya. Allah berfirman: Apakah kamu
mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang de
mikian itu? Mereka menjawab: Kami mengakui. Allah
berfirman: Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan
Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu.
QS. Al-Maidah ayat 7:
Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjianNya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu
mengatakan: Kami dengar dan kami taati. Dan bertak
4
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu sya
riat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah
syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orangorang yang tidak mengetahui.
Allah SWT sudah memberi kita aturan-aturan syariat
agar kita mengikutinya, dan Allah SWT juga memberi
kita jalan (thariqah) yang telah ditempuh oleh para Nabi
dan kaum shalihin sebelum kita, sebagaimana firman
Allah dalam QS. An-Nisa ayat 26:
Allah hendak menerangkan (hukum syariat-Nya) ke
padamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang
yang sebelum kamu (para nabi dan shalihin) dan (hendak)
menerima taubatmu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.
5
Barangsiapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia
telah menaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling
(dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu un
tuk menjadi pemelihara bagi mereka
Begitu pula Firman Allah SWT dalam QS. Al-Anam
ayat 126, tentang betapa Dia telah menunjukkan kepada
kita jalan yang lurus:
Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguh
nya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada
orang-orang yang mengambil pelajaran.
Dan dalam surat yang sama pada ayat 153:
Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu
yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu
mengikuti jalan-jalan (yang lain) , karena jalan-jalan itu
mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian
itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.
Setelah mengetahui aturan dan jalan Allah SWT
yang disampaikan oleh para Utusan-Nya, kita harus
meyakini kebenaran jalan yang telah disampaikan oleh
Allah SWT dan Nabi Muhammad SAAW kepada kita
untuk menunjang proses ketakwaan kita kepada Allah
SWT sebagaimana firman-Nya dalam QS. An-Naml
ayat 79:
Sebab itu bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
kamu berada di atas kebenaran yang nyata.
Dipertegaskan lagi pada QS. Az-Zumar ayat 33, ten
tang kebenaran risalah Baginda Nabi SAAW:
7
Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad)
dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang
bertakwa.
MURSYID
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang
laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan
penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.
Maka diutuslah para Imam/Mursyid ini sebagaimana
disampaikan Allah SWT dalam QS. Al-Maidah ayat
19:
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu
Rasul Kami, menjelaskan (syariat Kami) kepadamu ke
tika terputus (pengiriman) rasul-rasul agar kamu tidak
mengatakan: Tak ada datang kepada kami baik seorang
pembawa berita gembira maupun seorang pemberi per
ingatan. Sesungguhnya telah datang kepadamu pem
bawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Allah SWT telah memilih di antara hamba-hambaNya pemimpin yang memberi petunjuk (Mursyid), agar
bisa membimbing umat. Sebagaimana firman-Nya dalam
QS. As-Sajadah ayat 24:
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin
yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka
sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.
10
Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada
umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan
yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan.
Mursyid menjadi penerus peran nabi sebagai pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan, QS. An-Nisa
ayat 165:
(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita
gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada
alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya
rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.
Dan QS. Al-Qashash ayat 47:
11
Dan agar mereka tidak mengatakan ketika azab menimpa
mereka disebabkan apa yang mereka kerjakan: Ya Tuhan
kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang rasul ke
pada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau dan
jadilah kami termasuk orang-orang mumin.
Sehingga tak ada lagi alasan bagi umat di akhirat
kelak, jika berbuat sebagaimana yang disampaikan Allah
SWT dalam Surat Maryam ayat 87, hanya karena tidak
memiliki perjanjian (baiat) kepada Allah SWT melalui
nabi-Nya:
Mereka tidak berhak mendapat syafaat kecuali orang
yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang
Maha Pemurah .
Maka mereka hanya bisa menyesal dan menggigit
jari, sebagaimana QS. Al-Furqan ayat 27:
12
Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya un
tuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang
telah Kami tentukan. Maka ketika mereka diguncang
gempa bumi, Musa berkata: Ya Tuhanku, kalau Engkau
kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan
aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami
karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di
antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Eng
kau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau ke
hendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang
13
Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut
Isa yang setia: Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada
rasul-Ku. Mereka menjawab: "Kami telah beriman dan
saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu).
Serta QS. Ali Imran ayat 52 dan 53:
52. Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka
(Bani lsrail), berkatalah dia: Siapakah yang akan men
14
Semua mereka itu tidak lain hanyalah mendustakan
rasul-rasul, maka pastilah (bagi mereka) azab-Ku.
Maka, sebagai umat Baginda Nabi Muhammad
SAAW, kita harus berjuang menegakkan keagungan
risalah-Nya, sebagaimana yang telah disampaikan Allah
SWT dalam QS. Muhammad ayat 7:
Wahai orang-orang mukmin, jika kamu menolong
15
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang
ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam
Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh
mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka
dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan
bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
16
Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Begitu juga dalam QS. An-Nisa ayat 64:
Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul kecuali untuk
ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jika mereka
ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memo
hon ampun kepada Allah, dan rasul pun memohonkan
ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah
Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
17
Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada
kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah.
Tangan Allah di atas tangan mereka , maka barangsiapa
yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar
janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa
menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan mem
berinya pahala yang besar.
Dan QS. Al-Fath ayat 18:
18
Wahai Nabi, jika datang kepadamu perempuanperempuan yang beriman untuk mengadakan janji
setia, bahwa mereka tak akan menyekutukan Allah, tak
akan mencuri, tak akan berzina, tak akan membunuh
anak-anak, tak akan berbuat dusta yang mereka adaadakan antara tangan dan kaki mereka dan tak akan
mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terima
lah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan ke
pada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
19
20
bagian iI
HASIL
SEminar Nasional
Thariqah 2011
21
22
Indahnya Berthariqah
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Thabrani
disebutkan, Allah SWT akan membangkitkan pada hari
kiamat beberapa kaum yang wajah mereka bercahaya,
* Ketua Program Pendidikan Karakter Bangsa Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia (ICMI).
23
Tahapan-Tahapan Thariqah
1. Taubat
2. Zuhud
3. Sabar
4. Tawakkal
5. Ridha Allah
Dia bersama engkau di mana pun engkau berada
(QS. Al-Hadid: 4).
Ketika bekarja baik sebagai petani, nelayan, pegawai
hingga pengusaha, dia akan dipimpin langsung oleh
Allah SWT sehingga setiap langkah dan keputusan
24
25
26
27
Islam
Islam merupakan agama yang menyangkut berbagai as
pek kehidupan. Di antaranya adalah ajaran-ajaran yang
menyangkut aspek ekonomi: ada dorongan produksi,
ada dorongan perdagangan, ada ketentuan tentang hak
milik, ada hukum-hukum menyangkut aspek muamalat,
ada pula tuntunan tentang kesederhanaan, tuntunan
tentang zuhud, dan sebagainya.
Ajaran islami (Islam) secara keseluruhan tak bisa
dipisahkan dari Iman dan Ihsan, Tasawuf, di mana
alasanya disangkutkan dengan Ihsan, karena maknanya
serta implikasi pengertian Ihsan. Pedoman Islam pada
28
Tasawuf
Tasawuf berasal dari kata yang masih menjadi tanda tanya:
"shuuf sofa", atau "theosof". Tasawuf, menurut Zakariya alAnshary, bisa didefinisikan bermacam-macam. Ada kalanya
didefinisikan dengan membersihkan hati, mengarahkannya
semata-mata kepada Allah, serta memandang hina selainnya.
Selain itu, ada yang mendefiniskan dengan "meninggalkan
ikhtiyar", ada yang mendefinisikan dengan bersungguhsungguh dalam menempuh jalan menuju (usaha mendekat)
Raja segala Raja. Ada juga yang mengajukan definisi lain.
Keseluruhan kegiatan tasawuf tersebut mesti berbasis Zu
hud dan kesungguhan mendekatkan diri dengan menam
bah kegiatan ekstra di luar yang wajib, terutama memper
banyak zikir.
Jika fokus tasawuf ialah kesungguhan menempuh ja
29
Thariqah
Thariqah kiranya merupakan suatu bentuk implemen
tasi dari tasawuf itu sendirli.Para tokoh membuat suatu
sistem pendekatan kepada Allah, yang didasarkan pada
tuntunan-tuntunan agama yang silsilah keilmuannya
sambung-menyambung dari mursyid ke mursyid hingga
Rasulullah SAAW, Malaikat Jibril, dan Allah SWT, dan
ada juga yang tidak memiliki silsilah keilmuan semacam
30
31
Sisi Lain
Adakah sisi lain penerapan ajaran tasawuf di bidang
ekonomi? Atau adakah peluang tasawuf untuk mendo
rong kehidupan ekonomi? Imam Ghazali mengemukakan
pentingnya dunia, juga dalam menegakkan agama. Mu
hammad Baqir ash-Shadr juga mengutip surah al-Anfal
ayat 60 tentang pentingnya ekonomi bagi umat Islam. Di
sini disampaikan beberapa sisi lain penerapan tasawuf.
Pertama, tasawuf merupakan usaha untuk menjadi
bagian orang-orang bertakwa, sesuai janji Allah bahwa
33
bisnis.
Ketiga, orang yang menerapkar tasawuf tentu meme
gang etika tinggi, sehingga dia mempunyai integritas
tinggi, optimistis, tawakkal, jujur, dapat dipercaya, dan
sebagainya. Etika tinggi pada saat ini sangat dibutuhkan.
Karena itu muncul etika profesi, etika bisnis, dan lainlain. Dulu, mencantumkan kandungan bahan dalam
suatu produk obat-obatan ataupun makanan belum me
rupakan kewajiban. Kini kewajiban itu telah dituang
kan. Artinya, produsen harus jujur, harus bertasawuf.
Keempat, dalam ilmu ekonomi ada rumus sederhana.
Rumus itu adalah: penghasilan digunakan untuk kon
sumsi dan tabungan. Tabungan akan digunakan untuk
investasi. Siapa yang melakukan investasi, dialah yang
punya masa depan. Kaum sufi mestinya hemat, seder
hana, konsumsi relatif rendah. Apabila konsumsi kaum
sufi rendah, tetapi etos kerja mereka tinggi, pekerja ke
ras, berarti investasi tinggi. Investasi tinggi akan meng
antarkan kepada produktivitas tinggi, sehingga mampu
memberi manfaat bagi kehidupan sesama kaum mus
lim.
Penelitian Cliffort Geertz di Mojokuto (nama samaran
kota Pare) menghasilkan suatu temuan bahwa kaum san
tri lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan mo
dern (berwirausaha) dibandingkan kaum abangan dan
kaum priyayi. Kaum santri dapat disejajarkan dengan
etnis Tionghoa dalam menyikapi bisnis.
***
35
36
Daftar Pustaka
Samuelson, Paul (1995). Mikroekonomi, Edisi ke-14, Er
langga, Jakarta.
Wonnacot and Wonncot (1986). Economics, Prentice Hall,
Singapore.
Boediono (1994). Ekonomi Makro (seri sinopsis), BPFE,
Yogyakarta.
Ash-Shadr, Muhammaad Baqir (1401 H). Iqtishaduna, Ce
takan ke-14, Daruttaruf, Beirut, Lebanon.
Hamka. Tasawuf Modern, Pustaka Panjimas, Jakarta.
Al-Anshary, Abi Yahya Zakariya (1354 H), Cetakan ke-2,
Mushthofa Albabi Alhalby, Mesir.
Hadis Riwayat Bukhari.
Dikutip dari kitab lmam Al Ghozali, Sirrul Alamiin wa
Kasyfu ma fid Daaraini, Darul Fikr, Beirut, Lebanon.
Josiah Child, Foreign trade produces riches, riches power,
power preserves our trade and religion, dikutip oleh Ja
cob Viner, Study in the Theory of International Trade,
Harper, New York, 1937.
Al-Quran Surah Ath-Thalaq, ayat 4.
Al-Quran Surah Al-Araf, 94.
Ginanjar, Ari (2003). ESQ Power, Arga, Jakarta, Indonesia.
Geertz Clifford, Penjajah dan Raja, Obor, Jakarta.
37
38
39
Tujuan Tasawuf
Tujuan utama tasawuf adalah makrifat: mengenal dan
berada sedekat mungkin dengan Allah. Ada beberapa
corak penghayatan makrifat (Siregar 2000: 16):
1. Purgativa (takhalli), segi filosofis terberat yang terdiri
atas mawas diri, mengekang semua nafsu dan mengo
songkan hati dari segala-galanya, kecuali hanya Allah.
Allah dan dunia adalah dua pilihan yang harus diam
bil salah satunya.
2. Contemplativa (tahalli), semedi/meditasi yang secara
sistematis dan metodis meleburkan kesadaran dan
pikiran untuk dipusatkan kapada Tuhan.
3. Iluminativa (tajalli), proses tersingkapnya tirai penye
kat atau proses mendapatkan penerangan nur gaib.
43
Aliran-Aliran Tasawuf
Ada banyak ragam aliran dan mazhab dalam tasawuf.
Rivay Siregar (2000: 52) mengutip beberapa pandangan
dari Qamar Kailani, A. Kadir Mahmud, Trimingham,
dan Fazlur Rahman yang mengelompokkan tasawuf da
lam beberapa kategori.
1. Berdasarkan objek dan sasaran tasawuf dapat dibagi
dalam tiga aliran besar, yaitu:
a. Tasawuf akhlaq, tasawuf yang lebih berorientasi
pada persoalan etis.
b. Tasawuf amali, tasawuf yang lebih mengutamakan
intensitas dan ekstensitas ibadah untuk mendapat
kan penghayatan spiritual dalam beribadah.
c. Tasawuf falsafi, tasawuf yang lebih mengutamakan
pemikiran yang bercorak mistik-metafisik
44
1. Tasawuf Sunni
Zuhd (asketisme) atau menjauhkan diri dari pengaruhpengaruh duniawi adalah karakter khas sufisme. Dalam
Islam, ada empat aliran asketisme yang berkembang
(Siregar 2000: 69-71):
1. Aliran Basrah, ciri utamanya adalah pada kekhu
syukannya dalam beribadah, yang didasarkan pada
rasa takut yang amat sangat atas murka Allah dan ta
kut akan siksa api neraka. Para zahid yang menonjol
adalah Abu Ubaidah al-Jarrah (w. 18 H), Abu Zar
al-Ghiffari (w. 22 H), Salman al-Farisi (w.32 H), dan
Abdullah bin Masud (w. 33 H).
2. Aliran Madinah, menjadikan kekhusyukan ibadah
tidak hanya pada sikap hidup tetapi lebih mengem
bangkan pada sistematisasi dan penajaman metode
serta penyusunan kaifiat-kaifiat ibadah. Tokoh yang
terkenal adalah Hasan al-Bashri (w. 110 H) dan Ma
lik bin Dinar.
3. Aliran Kufah, bercorak idealis dan imajinatif, yang
menuangkan ungkapan spiritualnya dalam bentuk
puisi. Aliran ini banyak dianut oleh kaum Syiah.
Tokoh utamanya adalah Sufyan al-Tsauri (w. 161 H).
Ciri yang lain aliran ini adalah rasa keagamaan yang
kental, asketisme yang keras, kerendahan hati, dan
kesederhanaan hidup.
46
2. Tasawuf Falsafi
Istilah tasawuf falsafi sering digunakan untuk mem
bedakan dengan tasawuf Sunni. Kalau tasawuf Sunni
mendasarkan ajarannya semata-mata pada al-Quran
50
Ketika sampai ke ambang pintu ittihad, dari se
orang sufi muncul ungkapan-ungkapan ganjil yang
dalam istilah sufi disebut syatahat (ucapan teopatis).
Syatahat yang diucapkan Abu Yazid, antara lain: Ma
nusia tobat dari dosanya, tapi aku tidak. Aku hanya
mengucapkan, 'Tiada Tuhan selain Allah'.
Untuk persoalan ittihad, Abu Yazid menggambar
kan dengan kata-kata berikut ini:
Pada suatu ketika aku dinaikkan kehadirat Tuhan dan Ia
berkata, Abu Yazid, makhluk-Ku ingin melihat engkau.
Aku menjawab, kekasih-Ku, aku tak ingin melihat
mereka. Tetapi jika itu kehendak-Mu, aku tak berdaya
menentang-Mu. Hiasilah aku dengan keesaan-Mu,
sehingga jika makhluk-Mu melihat aku, mereka akan
berkata, telah kami lihat Engkau. Tapi yang mereka li
hat sebenarnya adalah Engkau, karena saat itu aku tak
52
Ungkapan-ungkapan syatahat Abu Yazid
itulah yang menjadi justifikasi bagi kaum syariat
ataupun tasawuf Sunni untuk mengatakan bahwa
ajaran Abu Yazid adalah sesat karena telah menya
makan dirinya dengan Tuhan.
2. Husain bin Manshur al-Hallaj
Doktrin yang dikembangkan Husain bin Manshur
al-Hallaj (w. 308 H) dikenal dengan al-Hulul, yakni
perpaduan insan dengan Tuhan secara rohaniyah atau
antara makhluk dengan Khalik. Hulul dapat dimaknai
bahwa Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia
yang telah dapat membersihkan dirinya dari sifat-sifat
kemanusiaannya melalui fana atau ekstase. (Siregar
2000: 156). Ajaran al-Hallaj inilah yang menjadikan
dirinya dibunuh oleh penguasa zalim ketika itu, di
dekat gerbang Ath-Thaq, pada hari Selasa di bulan
Zulqaidah tahun 309 H.
Manusia menurut al-Hallaj mempunyai sifat
dasar yang ganda yaitu sifat ke-Tuhanan (lahut) dan
53
Konsep kesatuan manusia dengan Tuhan se
bagaimana yang dirasakan pula oleh Abu Yazid alBusthami bukanlah kesatuan dalam arti yang riil.
Ucapan anaa al-Haqq dari al-Hallaj bukan mengindi
kasikan bahwa dirinya adalah Tuhan, tetapi ucapan
Tuhan melalui mulut al-Hallaj. Hal ini bisa dilihat
dalam syairnya yang dapat ditafsirkan bahwa dia ti
dak mengaku dirinya Tuhan.
Aku adalah rahasia Yang Maha Benar, aku bukanlah
54
Walaupun ia ditolak oleh sejumlah sufi, namun
ia diterima oleh para sufi besar lainnya semisal Abul
Abbad bin Atha, Abu Abdullah Muhammad Khafif,
Abul Qasim Al-Junaid, Ibrahim Nashru Abadzy. Me
reka memuji dan membenarkan al-Hallaj, bahkan
mereka banyak mengisahkan dan memasukkannya se
bagai golongan ahli hakikat. Bahkan Muhammad bin
Khafif berkomentar, Al-Husain bin Manshur adalah
seorang alim Rabbany. (Nasution, 1978: 10)
Ulama yang mengkafirkan al-Hallaj dan juga
Ibnu Arabi adalah Ibnu Taimiyah, dengan tuduhan
keduanya adalah penganut Wahdatul Wujud atau
panteisme. Padahal ajaran yang sebenarnya adalah
Wahdatusy Syuhud (Kesatuan Penyaksian). Sebab
yang manunggal itu adalah penyaksiannya, bukan
Zat Tuhan dengan zat makhluk. Para pengkritik yang
kontra al-Hallaj, menurut Kiai Abdul Ghafur, sufi
kontemporer dewasa ini, melihat hakikat hanya dari
luar saja. Sedangkan al-Hallaj melihatnya dari dalam
(NN 5, http://www.sufinews.com/index.php?subacti
on=showfull&id=1078224276&archive= &start_
from=&ucat=6&go=profiltokoh)
3. Ibn Arabi
Muhyiddin ibnu Arabi bin Ali adalah filsuf sekaligus
sufi yang lahir di Murcia, Spanyol, tahun 560 H/1164
M. Ajarannya yang paling terkenal adalah wahdatul
55
67
DAFTAR PUSTAKA
70
anusia yang terlahir dalam keadaan tak tahu apaapa, dalam menjalani hidup dan kehidupannya,
meskipun penglihatan, pendengaran, akal dan pikiran
mereka sehat wal afiat, namun ternyata kebanyakan
mereka cenderung terjebak dalam kebutaan mata hati.
Itu dikarenakan terlalu sibuk mengelola kehidupan du
niawi yang sementara ini hanya dilaksanakan atas dasar
nafsu dan akal belaka.
Dengan ilmu dan amal saleh yang benar, manusia
berpotensi menjadi manusia sempurna, Insan Kamil.
Ihnu dan amal saleh tersebut harus mencakup dua as
pek: ilmu lahir dan ilmu batin, amal saleh lahir dan amal
saleh batin. Untuk mencapai hal itu, pengamalan ajaran
thariqah yang benar adalah satu-satunya jalan keluar,
karena dengan pelaksanaan thariqah seorang salik akan
senantiasa mendapatkan bimbingan dari guru mursyid
dalam menerapkan ilmu yang sudah didapat untuk
menjalani kehidupan di dunia. Tanpa pelaksanaan tha
* Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah, Semarang, Jawa Tengah.
71
73
74
75
78
79
1. Manusiaatau
mempunyai
tugas
sebagai
"Khalifah Fil
ugas yang diamanatkan
dibebankan
kepada
manusia:
Ardli", sebagaimana
Firman Allah:Firman Allah :
ugas sebagai Kholifatan
Fil Ardli sebagaimana
ugas yang diamanatkan atau dibebankan kepada manusia:
gas yang diamanatkan atau dibebankan kepada manusia:
ugas sebagai Kholifatan
Fil
Ardli sebagaimana
Firman
Allah
:
Fil
ugas sebagai Kholifatan
Ardli
sebagaimana
Firman
Allah
:
Tuhanmu
kepada
sesungguh
di
Pada
saat
berkata
malaikat
berkata kepada
malaikat
sesungguhnya
Aku
akan
menciptakan
firman
tugas untuk membangun
atau
meramaikan
bumi
sebagaimana
meramaikan
sebagaimana
Allah:
dari
enciptakan kamu
sekalian
bumi dan
menyuruh
kamu
sekalian
dan membangun bumi.
Diasekalian
Allah yang
menciptakan
sekalian
dari sekalian
bumi
enciptakan kamu
dari
bumi dan kamu
menyuruh
kamu
enciptakan kamu
sekalian
dari
bumi
danuntuk
menyuruh
kamu sekalian
dan
menyuruh
kamu
sekalian
memakmurkan
dan
dan
membangun
bumi.tugas untuk mengabdi kepada Allah (ibadah)
takan
manusia diberi
dan
membangun
bumi.
membangun bumi.
Allah :
3. Allah
untuk
mengaAllah
bdi
kepadaptakan manusia
diberimenciptakan
tugas untukmanusia
mengabdi
kepada
(ibadah)
kepadaKu
nan
jin dan manusia
kecuali
hikmahnya
mereka
mengabdi
kepadaKu
garishikmahnya
besar dibagi
duakecuali
bagian
yaitu
secara
Aku
tidak
menciptakan
jin menjadi
dan mengabdi
manusia
agar
jin (ibadah)
dan manusia
kecuali
mereka
kepadaKu
erti sholat danme
ibadah
ghoirukepada-Ku.
mahdloh seperti bekerja mencari
reka mengabdi
ian (ibadah)
secara
garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu
mberikan
nafkah
keluarganya.
an (ibadah) secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu
erti sholat dan ibadah ghoiru
mahdloh
seperti
bekerja
mencari
pengabdian
(ibadah)
secara
garis mencari
besar
erti sholat danPelaksanaan
ibadah ghoiru
mahdloh
seperti
bekerja
mberikan
nafkah
keluarganya.
s maka agar
manusia
bisa melaksanakan tugas-tugas tersebut maka
mberikan
nafkah
keluarganya.
an aturan-aturan yang untuk dijadikan
80pedoman bagi manusia agar
s
maka
agar
manusia
bisa
melaksanakan
tugas-tugas
tersebut maka
bisa dilaksanakan
dengan baik,
aturan tersebut
sgas-tugasnya
maka agar manusia
bisa melaksanakan
tugas-tugas
tersebutdisebut
maka
kan aturan-aturan yang untuk dijadikan pedoman bagi manusia agar
an aturan-aturan yang untuk dijadikan pedoman bagi manusia agar
Sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal
darah, manakala segumpal darah itu baik maka tubuh
manusia akan baik dan sebaliknya apabila segumpal da
rah itu buruk maka tubuh manusiapun akan buruk. Se
gumpal darah itu disebut Qalbu (hati).
Dalam ilmu thariqah, hati disebut lathifah dan terka
dang dinamakan Hati Sanubari.
Hadits Rasulullah SAAW tersebut memberikan pe
mahaman bahwa hal-ihwal manusia dalam kehidupan
duniawi itu akan mengikuti apa kata hati. Karena hati
itulah yang menjadi raja dalam tubuh manusia.
Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah
yang menyebutkan bahwa perbuatan maksiat akan mem
82
mengamalkannya.
Syekh Muhammad Addasuki dalam kitab Ummul
Barahin mengatakan, Barangsiapa yang bisa ajek membaca kalimat thayyibah dengan khusyuk dan sesuai de
ngan aturan yang dibuat oleh para mursyid (termasuk
Imam Addasuki sendiri dan Imam Sanusi), maka akan
mendapatkan beberapa faedah yang sangat besar dan
banyak, di antaranya:
1. Dijadikan hatinya zuhud sehingga tidak tamak dan
loba apabila diberi jabatan tidak korupsi, apabila
menjadi pedagang tidak akan bohong, bila jadi petani
tidak mengambil tanah orang lain, dan lain-lain.
2. Dijadikan hatinya penuh percaya diri dan berserah
diri kepada Allah dengan melakukan ikhtiar sebagai
makhluk yang bermaqam kasbi untuk mendapatkan
keinginannya sehingga tidak melakukan praktek
suap-menyuap dan merampok hak orang lain
3. Akan memiliki hati yang malu apabila tidak melaku
kan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah
sebagai ungkapan rasa tadim kepada Allah
4. Akan diberi kecukupan atas segala kebutuhannya.
5. Akan mendahulukan kepentingan umum dari pada
kepentingan dirinya sendiri dan akan dijadikan hati
nya tidak mau merepotkan orang lain, melainkan
suka memberi manfaat kepada orang lain dan akan
mendapatkan keberkahan ekonomi dan keluarga
dan dipermudahkan oleh Allah hal-hal yang hu
bungannya dengan keuangan dan akan terbuka hati
86
87
88
1. Surono Yogyakarta
Keberhasilan akan bisa dicapai berkat disiplin.
Disiplin waktu merupoakan kunci keberhasilan,
sedangkan nilai kedisiplinan bangsa Indonesia ma
sih sangat minim. Itu sebabnya jemaah thariqah
juga harus displin agar harapan yang diinginkan
bisa terwujud.
2. Ivan Rahmat Santoso Gorontalo
a. Masalah utama ekonomi yaitu distribusi ekonomi
yang tidak merata, distribusi ekonomi dalam tha
riqah adalah zakat, infak, dan sedekah.
b. Faktor pemerataan distribusi merupakan cara me
ngelola zakat secara optimal
Diperlukan adanya distributor zakat yang resmi
dalam masyarakat thariqah.
3. Slamet Trenggalek
a. LDII di daerah-daerah memiliki usaha galeri atau
semacamnya dan biasa dinamakan "Al-Barokah"
dan senantiasa mendapat kucuran dana dari
pengurus pusat LDII.
93
97
98
Komisi B:
Keilmuan buah berthariqah, dan lain-lain. Poin-poin
dalam pembahasan Komisi B merupakan materi pem
bahasan khusus atau inti dari ajaran thariqah yang tidak
bisa dibahas. Yang perlu adalah rekomendasi sebagai
berikut:
1. Memberikan pemahaman yang benar kepada je
maah dan masyarakat tentang thariqah, hakikat,
makrifat, dan tasawuf.
2. Meningkakan keilmuan para jemaah dan masya
rakat guna menghasilan buah thariqah.
3. Meningkatkan kemampuan para jemaah dalam
beristiqamah, mengamalkan thariqah mencapai
makrifat.
4. Membangkitkan kembali gerakan thariqah (or
ganisasi jemaah, sistem, struktur dan pola gerakan,
kerja, dan lain-lain).
5. Memasyarakatkan thariqah, menthriqahkan ma
syarakat.
Komisi C
Kehidupan Bermasyarakat dalam Berthariqah dan
Membentuk Kedamaian
1. Mengajak teman-teman, keluarga dan suadara
untuk mengikuti thariqah yang benar.
2. Para pengamal thariqah dapat memberikan teladan
di masyarakat tentang bagaimana membangun
kehidupan yang damai di masyarakat.
101
102