Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
2.1.
TINJAUAN TEORI
2.1.1. Definisi Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan singkatan dari kekuatan
(strenght), kelemahan (waeknes), peluang (opportunity), dan
ancaman (threat). Adalah merupakan alat analisis yang
mendasarkan kepada kemampuan melihat kekuatan baik internal
maupun ekternal yang dimiliki perusahaan dibanding perusahaan
pesaing. Tujuannya adalah untuk : melakukan analisis situasi atau
kondisi, sehingga dapat merumuskan strategi perusahaan dalam
persaingannya di pasaran.
Dikutip dari potongan artikel dari buku yang dikarang
oleh Rangkuti (2001), dan dikutip dari Wikipedia. Analisis SWOT
adalah identifikasi berbagai macam faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan, Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan Strength dan Opportunity. Tapi
juga dapat meminimalkan Weakness danThreats.
Analisis SWOT ini dilakukan dengan : 1). Menganalisis
Faktor Strategis Internal dan Eksternal, 2). Membuat Matriks
Faktor Strategi Internal (IFAS = Internal Strategic Factors Analysis
Summary) dan Matriks Faktor Strategis Eksternal (EFAS =
External Strategic Factors Analysis Summary), 3). Membuat
Matrik Ruang (Space Matriks), 4). Menyusun keputusan strategis
1) Menganalisis Faktor Strategis Internal dan Ekternal
Langkah menganalisis faktor strategis internal dan ekternal
adalah sebagai berikut :
a) Menginventarisir faktor internal yang mempengaruhi
pencapaian goals/sasaran, visi, dan misi yang telah
ditetapkan secara rinci (detail) dengan teknik brainstorming
dan atau NGT/Non Group Tecnique. Kemudian
mendiskusikan setiap faktor internal apakah termasuk
kekuatan atau kelemahan dibandingkan dengan perusahaan
lain, dengan cara poling pendapat.
Kekuatan adalah kegiatan (proses) dan sumberdaya yang
sudah
baik
Kelemahan adalah kegiatan (proses) dan sumberdaya yang
belum baik.
Kuadran 3
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
lembaga menghadapi berbagai ancaman eksternal dan
kelemahan internal.
Kuadran 4
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, lembaga masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
diterapkan
adalah
menggunakan
kekuatan
untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi
diversifikasi (produk/pasar).
4) Merumusan Strategi Umum (Grand strategis)
Tujuannya merumuskan strategi umum (grand strategy), adalah
mengembangkan perusahaan dengan memanfaatkan hasil
Analisis SWOT kedalam suatu format dengan memilih 5-10
faktor utama tiap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
5) Membuat keputusan strategis
Merumuskan keputusan strategi dengan menghubungkan
antara baris faktor internal (S dan W) dan kolom faktor
eksternal (O dan T). Pada pertemuan keduanya, melakukan
analisis strategi yang mungkin dikembangkan dengan
memanfaatkan keterkaitan keduanya. Untuk mempermudah
analisis ini, perhatikan saran umum dalam mengembangkan
strategi tersebut di bawah ini.
a) Strategi yang menghubungkan antara S dan O
Strategi dibuat berdasarkan jalan pikiran yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaat peluang yang sebesar-besarnya
b) Strategi yang menghubungkan antara S dan T
Strategi yang dipilih adalah menggunakan kekuatan
yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi.
c) Strategi yang menghubungkan antara W dan O
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan
peluang dengan cara meminimalkan kelemahan yang
ada.
d) Strategi yang menghubungkan antara W dan T
Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat
defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang
ada serta menghindari ancaman.
2.1.2. Cara melakukan analisis SWOT
PROFIL PERUSAHAAN
2.2.1. Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang,
Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani
2.2.2. Misi
2.2.3. Moto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
2.2.4. Sejarah
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di
Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal
Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh
mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.
Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaanperusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda
menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia
II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik
melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersamasama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden
Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut
kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945,
Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas
pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah
menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik
Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang
dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2
(dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas
Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17,
status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai
Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa
Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan
tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan
kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis
penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari
2.3.
2.3.1
Dari
hasil
analisis
pada tabel
Matrik
IFAS.
Faktor Strength mempunyai total nilai skor 2.40 sementara
itu Weakness mempunyai total nilai skor 0.70. Seperti halnya
Matrik IFAS, maka matrik EFAS pun juga harus dilakukan
Weakness : 0.70
Opportunity : 1.90
Threats : 0.40
Maka diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness, dengan selisih
(+) 1.70 dan nilai Opportunity diatas nilai Threats dengan selisih
(+) 1.50. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat
digambarkan dalam Diagram Cartesius SWOT yang dapat dilihat
pada Gambar 1 dibawah ini :
Dari analisa Matrik IFAS dan EFAS pada tabel 1 dan 2, juga telah
disusun Matrik SWOT untuk menganalisis rumusan alternatif
Strategi SO, WO, ST, dan WT yang hasil analisisnya dapat dilihat
pada Tabel 4 dibawah ini :