You are on page 1of 3

VERTIGO

1.

2.

3.
4.

1.
a.
b.
2.

Adalah rasa subyektif dari penderita berupa lingkungan sekitar berputar, rasa tertarik kedalam bumi, melayang dls.
Yang paling penting :
Pasien vertigo/bukan ?
Perlu anamnesis yang adekuat
Bila perlu buat daftar istilah, suruh pasien memilih mana yang dimaksud.
Tentukan jenis vertigo dan letak lesinya
Secara garis besar vertigo dibagi 2 kel yaitu vertigo vestibuler dan non vestibuler
Vertigo vertibuler pun dibagi 2 tipe yaitu tipe sentral dan perifer.
cari penyebabnya
pilih terapi yang tepat.
Secara fisio-anatomis susunan dan fungsi keseimbangan tubuh ditentukan oleh 3 sistem yaitu : somatosensoris, sistem
vestibuler dan sistem visual, yang terjadi dalam tingkatan resepsi, integrasi dan persepsi.
Masing masing rangsangan diterima oleh reseptor dintegrasikan dibatang otak & serebelum sehingga terjadi
hubungan fungsional terpadu antara ketiga sistem maupun antara tingkat resepsi dan persepsi. Vertigo timbul bila ada
gangguan pada salah satu/lebih dari ketiga sistem pada tingkat resepsi, integrasi maupun persepsi.
Vertigo dibagi menjadi :
Vertigo vestibuler
tipe perifer
tipe sentral
Vetigo non vestibuler
Perbedaan antara vertigo vestibuler dan non vestibuler
N
Gejala
Vertigo
Vertigo Non
o
Vestibuler
Vestibuler
1
Sifat vertigo
Rasa
Melayang, hilang
berputar
keseimbangan,
(true vertigo)
2
Serangan
Episodik
Kontinyu
3
Mual/muntah
(+)
(-)
4
Gangguan
pendengaran
(+)/(-)
(-)
5
6

1.

Gerakan
pencetus
Situasi
pencetus

Gerakan
kepala
(-)

Gerakan obyek
visual
Orang ramai,
lalu lintas macet

Perbedaan vertigo vestibuler tipe perifer dan sentral


Tipe perifer
Tipe sentral

N
o
1
2
3
4

Gejala

(+++)

()

Gggn
pendengaran(tinitus )

(+)

(-)

Tanda
otak

(-)

(+)

Bangkitan vert.
Derajat vert.
Gerakan kepala
Gggn
otonom
(mual,muntah)

Mendadak
Berat
Berpengaruh

Lebih lambat
Lebih ringan
Tidak

fokal

Etiologi :
Vertigo Vestibuler Tipe Perifer
BPPV
Mikrovaskuler kompresi
Menieres disease
Fistula perilymphatic
Tumor N. VIII

2.

3.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
a.

b.

c.

d.

e.

f.

Sfilis
Ototoksisitas
Neuritis
Oklusi arteri labyrinth
labyrinthitis
Vertigo Vertibuler Tipe Sentral
Vaskuler
Demielinisasi
Degeneratif
Tumor epilepsi
Wernicks encephalopati
Vertigo Non Vertibuler
Polineuropati
Mielopati/trauma servical
Artritis/artrosis servical
Aritmia cordis
Hipertensi orthostatik
Defisist multisensoris.
Diagnosis :
Anamnesis
Tanyakan bentuk vertigonya (melayang, berputar tujuh keliling, seperti naik perahu )
Faktor pencetus (perubahan posisi kepala/tubuh)
Onset (akut / perlahan / hilang timbul / paroksisma kronik /progresisf / membaik)
Kelainan penyerta (gangguan pendengaran).
Riwayat penggunaan obat-obat ototoksik (streptomicin, kanamicin, salisilat dll)
Penyakit sistemik (anemia, penyakit jantung, hipertensi, hipotensi, penyakit paru dll)
Pemeriksaan Fisik :
Umum : tekanan darah (duduk, berdiri, berbaring), HR, pulse, RR/paru
Neurologist :
Test Fungsi Vestibuler/serebelar
Test romberg
Pada kelainan vestibuler tubuh akan bergoyang pada saat mata tertutup
Pada kelainan serebelar tubuh akan bergoyang baik pada saat mata tertutup maupun terbuka.
Tandem Gait
Kelaianan vestibuler : deviasi kearah lesi
Kelaianan serebeler : penderita cenderung jatuh
Berdiri dengan kedua lengan lurus kedepan.
Kelaianan vestibuler : deviasi kearah lesi, gerakan seperti melempar cakram, nystagmus dengan fase lambat kearah lesi.

Post Pointing Test


Abnormal ada deviasi kearah lesi
Fukuda Test
Abnormal ada deviasi > 30 0 ,
Pemeriksaan tambahan :
Pemeriksaan nervus cranialis, visus, fundus, sensoris, pendengaran
Pemeriksaan fungsi sensorik dan motorik
Pemeriksaan neuro-otologi untuk membedakan sentral dan perifer
Test Vestibuler
1. Test Nylen Barany/Dix Hailpike
PERIFER : Vertigo dan nystagmus setelah masa laten 2-10 detik, akan menurun/menghilang < 1 menit.
SENTRAL : Periode laten (-), vertigo berlangsung lebih dari 1 menit, non fatigue (bila berulang penyakit tetap sama)
2. Test Kalori
Penderita berbaring kepala fleksi 30 0 sehingga canalis semisirkularis lateralis dalam posisi vertikal, kedua telinga di irigasi
dengan air dingin 320 dan air hangat 340, masing-masing selama 40 detik interval 5 menit. Central paresis lesi perifer pada
labirinth/N. VIII. Directional preponderance lesi sentral
3. Elektronystagmogram
Merekam gerakan mata pada nystagmus
Pemeriksaan Penunjang :

1.
2.
3.
4.

Lab rutin
Foto schedel, leher, stenver
EEG, EMG,BAEP.
CT Scan.

You might also like